Dokumen tersebut membahas prinsip dasar nutrisi parenteral. Nutrisi parenteral digunakan ketika saluran pencernaan tidak dapat berfungsi atau nutrisi enteral tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dokumen ini menjelaskan kebutuhan kalori, protein, cairan, elektrolit, vitamin, dan lemak untuk pasien. Jenis infus yang dapat digunakan, komplikasi, dan pemantauan pasien selama nutrisi parenteral juga dibahas.
1. PRINSIP DASAR
NUTRISI PARENTERAL
ABDUL WAHAB
BAGIAN ILMU ANESTESI,
PERAWATAN INTENSIF & MANAJEMEN NYERI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
6. Bila masukan nutrients terhenti,
cadangan akan terpakai
Agar cadangan tidak habis masukan
nutriens tidak boleh terhenti
Masukan minimal adalah cairan maintenance
10. Nutrisi Artifisial
untuk mencukupi kebutuhan nutriens
Nutrisi oral dengan supplement
Nutrisi enteral/tube feeding
Nutrisi Parenteral
Kombinasi cara-cara di atas
11. Indikasi Nutrisi Parenteral
Saluran cerna tidak dapat difungsikan ;
– Dismotility
– Iskemia
– Mechanical Bowel Obstruction
– Ileus
Nutrisi Enteral tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi, mis :
– Pasien COPD + Stroke + gagal nafas
15. Nitrogen Balance
Dua pertiga dari Nitrogen yang diperoleh
dari protein akan disekresi ke urine. Oleh
karena protein ~ 16% Nitrogen, tiap gr
Nitrogen Urine (NU) merupakan
pemecahan 6,25 gr protein. Total – body
Nitrogen Balance adalah sebagai berikut:
)4(
25,6
)(IntakeProtein
BalanceN +−
= UUN
gr
(Nitrogen intake) (Nitrogen output)
27. Contoh Kombinasi sediaan
Nutrisi Parenteral
2 RD + 2 D5 = 100 gr Dextrose
– 400 kcal + 0 protein
4 KaenMg3 = 200 gr Dextrose
– 800 kcal + 0 protein
2 KaenMg3 + 2 Panamin = 2 liter
– 2 KaenMg3 = 100 gr Dextrose = 400 kcal
– 2 Panamin = 50 g karbohidrat = 200 kcal +
27 g protein
STAR SLOW
(mulai dengan
Dextrose 5%)
GO SLOW
(naik 10% - 20%
bertahap)
Idealnya 1200 kcal + 50 gram
protein
28. Pasien 60 kg, perlu 1500 kcal,
2500 ml volume
2000 ml Dextrose 20% = 1600 kcal +
500 ml AA 10% = 50 gram protein
– Cukup kalori/asam amino/volume
± 1000 mOsm, sebaiknya vena sentral
1000 ml Dextrose 20% = 800 kcal + 400
ml fat 20% = 720 kcal + 1000 ml AA 5%
= 50 gram protein
– Cukup kalori/asam amino/volume
± < 700 mOsm, bisa vena perifer
29. Monitoring
Keseimbangan cairan, elektrolit (K dan
Na) seyogyanya dipertahankan pada
level normal
Kurangi total kalori untuk mengurangi
produksi CO2 pada pasien dengan
gangguan respirasi
Pada keadaan Azotemia (BUN > 100) ;
turunkan protein intake
30. Penutup
Nutrisi Artifisial merupakan kelengkapan
terapi
Idealnya nutrisi memenuhi kebutuhan
total, namun nutrisi total sukar dilakukan
dan banyak resiko penyulit, namun
Some nutrition is better than no nutrition
Give the patient maximal benefit