SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I 
KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI 
I. KONSEP KOPERASI 
1. Konsep Koperasi Barat 
Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang 
mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta 
menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. 
2. Konsep Koperasi Sosialis 
Adalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan 
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak 
berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system 
sosialis-komunis. 
3. Konsep Koperasi Negara Berkembang 
Karena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah 
dalam pembinaan dan pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya. 
II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI 
1. Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi 
- Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi 
- Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick 
- Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi Campuran Persemakmuran 
(commonwealth) 
2. Aliran Koperasi 
 Aliran Yardstick 
 Aliran Sosialis 
 Aliran Persemakmuran (commonwealth) 
III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI 
1. Sejarah Lahirnya Koperasi 
 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah 
koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. 
 1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)” 
 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen. 
 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze. 
 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi 
suatu gerakan internasional. 
2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia 
 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di 
Indonesia”). 
 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. 
 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya. 
 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan 
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 
 1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk 
melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. 
IV. TUJUAN KOPERASI 
Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3 
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, 
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, 
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
BAB II 
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI 
I. PENGERTIAN KOPERASI 
Pengertian koperasi menurut: 
Definisi ILO 
Terdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu: 
 Koperasi adalah perkumpulan orang-orang 
 Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan 
 Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai 
 Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis 
 Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan 
 Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang 
Definisi Arifinal Chaniago (1984) 
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang 
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara 
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. 
Definisi P.J.V. Dooren 
There is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is 
that cooperative union is an association of number, either personal or corporate, which have voluntarily 
come together in pursuit of a common economic objective. 
Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) 
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong 
menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan 
berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’. 
Definisi Munkner 
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang 
berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan 
social seperti yang dikandung gotong royong. 
Definisi UU No. 25/1992 
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan 
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang 
berdasar atas azas kekeluargaan. 
II. TUJUAN KOPERASI 
Tujuan Utama: 
Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membagi tata 
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan 
pancasila dan UUD 1945 
III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI 
 Prinsip-prinsip Munkner 
 Prinsip Rochdale 
 Prinsip Raiffeisen 
 Prinsip Herman Schulze 
 Prinsip ICA 
 Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967 
 Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992
BAB III 
MANAJEMEN DAN ORGANISASI 
BENTUK ORGANISASI 
 Menurut Hanel: 
Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. 
 Menurut Ropke 
Identifikasi Ciri Khusus 
Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi), Kelompok usaha untuk 
perbaikan kondisi social ekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasi secara bersama 
oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya 
(penyediaan barang dan jasa). 
DiIndonesia : 
Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas 
- RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan. 
- Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan serta meningkatkan peran koperasi 
- Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan 
pengawasan terhadap jalannya organisasi & usahak operasi. 
- Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk 
mengembangkan usaha dengan efisien & profesional
BAB IV 
TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI 
I. Badan Usaha 
 Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi 
yang berlaku (UU No. 25, 1992) 
 Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikan organisasi & usahanya 
 Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; seperti pemilik sekaligus pengguna jasa 
 Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan system manajemen 
usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan (membership system) 
II. Tujuan & Nilai 
- Perusahaan Bisnis 
 Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan: 
o Mendefinisikan organisasi 
o Mengkoordinasi keputusan 
o Menyediakan norma 
o Sasaran yang lebih nyata 
 Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost. 
- Koperasi 
 Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented 
 Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost) 
 Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992) 
 Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan. 
III. Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi 
 Maximization of sales (William Banmoldb) 
 Maximization of management utility (Oliver Williamson) 
 Satisfying Behaviour (Herbert Simon) 
IV. Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi 
 Konsep laba dalam koperasi adalah SHU 
 Innovation theory of profit 
 Managerial Efficiency Theory of profit 
V. Kegiatan Usaha Usaha 
Key success factors kegiatan usaha koperasi: 
- Status dan motif anggota koperasi 
- Bidang usaha (bisnis) 
- Permodalan Koperasi 
- Manajemen Koperasi 
- Organisasi Koperasi 
- System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha) 
VI. Status & Motif Anggota 
 Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers) 
 Owners : menanamkanmodal investasi 
 Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan maksimal 
 Kriteriaminimal anggota koperasi 
o Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi 
o Memiliki pola income regular yang pasti 
VII. BisnisKoperasi 
 Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. 
 Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka 
optimalisasi economies of scale). 
 Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.
BAB V 
SISA HASIL USAHA 
I. PENGERTIAN SHU 
Menurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut: 
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku 
dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 
II. INFORMASI DASAR 
Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut: 
1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku. 
2.Bagian (persentase) SHU anggota. 
3.Total simpanan seluruh anggota. 
4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota. 
5.Jumlah simpanan per anggota. 
6.Omzet atau volume usaha per anggota. 
7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota. 
8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota. 
III. RUMUS PEMBAGIAN SHU 
MenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan 
tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan 
perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan 
dan keadilan”. 
SHU per anggota 
SHUA = JUA + JMA 
Dimana: 
SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota 
JUA = Jasa Usaha Anggota 
JMA = Jasa Modal Anggota 
SHU per anggota dengan model matematika 
SHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA 
----- ----- 
VUK TMS 
Dimana: 
SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota 
JUA : Jasa Usaha Anggota 
JMA : Jasa Modal Anggota 
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota) 
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi) 
Sa : Jumlah simpan ananggota 
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total) 
IV. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI 
1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota. 
2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. 
3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. 
4.SHU anggota dibayar secara tunai.
BAB VI 
POLA MANAJEMEN KOPERASI 
I. PengertianManajemendan PerangkatOrganisasi 
Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and some 
of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is an economic system with social 
content”. 
Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas 
koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya. 
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur 
(perangkat) yaitu: 
a). Anggota 
b). Pengurus 
c). Manajer 
d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan 
Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah: 
a). Rapat anggota 
b). Pengurus 
c). Pengawas
BAB VII 
JENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI 
I. JENIS KOPERASI 
a. JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959 
• KoperasiDesa 
• KoperasiPertanian 
• KoperasiPeternakan 
• KoperasiPerikanan 
• KoperasiKerajinan/Industri 
• KoperasiSimpanPinjam 
• KoperasiKonsumsi 
b. Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik 
• Koperasi pemakaian 
• Koperasi penghasil atau Koperasi produksi 
• Koperasi Simpan Pinjam 
II. BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959) 
Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu: 
a. Koperasi Primer 
b. Koperasi Pusat 
c. Koperasi Gabungan 
d. Koperasi Induk 
Dalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi. 
III. BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60 Tahun1959) 
•Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa 
•Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi 
•Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi 
•Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi 
IV. KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER 
• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang–orang. 
• KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
BAB VIII 
PERMODALAN KOPERASI 
I. KONSEP MODAL 
• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha Koperasi. 
– Modal jangka panjang 
– Modal jangka pendek 
•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten. 
II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI 
A. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967) 
•Simpanan Pokok 
•Simpanan Wajib 
•Simpanan Sukarela 
•Modal Sendiri 
B. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) 
•Modal sendiri (equity capital) 
•Modal pinjaman (debt capital) 
II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) 
 Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, 
dan donasi/hibah. 
 Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan 
lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.
BAB IX 
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA 
I. Efek-Efek Ekonomis Koperasi 
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang 
kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. 
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah 
diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai penggunaakan 
mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan 
koperasi dibandingkan penjual/pembeli diluar koperasi. 
II. Efek Harga dan Efek Biaya 
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota 
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara 
utilitarian maupun normatif. 
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah 
insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan 
biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik 
secara tunai maupun dalam bentuk barang. 
III. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasi 
Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi 
anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh 
anggota tsb. 
IV. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan 
Ada dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya. 
1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi). 
2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini 
akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh 
koperasi.
BAB X 
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI SISI PERUSAHAAN 
I. Efisiensi Perusahaan Koperasi 
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 
TME = MEL + METL 
MEN = (MEL + METL) – BA 
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya 
manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU 
METL = SHUa 
Dimana: 
1. MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota 
langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya. 
2. METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh 
anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode 
tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan 
SHU anggota. 
1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota 
(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan 
Anggaran biaya pelayanan 
= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota 
2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota 
(TEBU) = Realisasi biaya usaha 
Anggaran biaya usaha 
Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha 
II. EfektivitasKoperasi 
Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran 
atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa disebut efektif. 
Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK): 
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL 
Anggaran SHUk+ Anggaran MEL 
= JikaEvK > 1, berarti efektif 
III. Produktivitas Koperasi 
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut 
produktif. 
Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi 
PPK = SHUk x 100 % 
(1)Modal koperasi 
PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggota x 100% 
(2)Modal koperasi
BAB XI 
PERANAN KOPERASI 
Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar. 
Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam: 
1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market). 
2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu: Monopoli, 
Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), dan Oligopoli. 
Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market) 
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna: 
- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak 
- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen) 
- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar 
- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna 
Koperasi dalam Pasar Monopolistik 
Ciri-cirinya: 
 Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam 
 Produkyang dihasilkan tidak homogeny 
 Ada produk substitusinya 
 Keluar atau masuk ke industry relative mudah 
 Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya 
 Gambar 
Koperasi dalam Pasar Oligopoli 
o Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar 
o Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitu strategi harga dan nonharga
BAB XII 
PEMBANGUNAN KOPERASI 
I. Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia ) 
Kendala yang dihadapi masyarakat: 
1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi 
2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu: 
a. Koqnisi 
b. Apeksi 
c. Psikomotor 
3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967 
Tahapan membangun Koperasi: 
a. Ofisialisasi 
b. De-ofisialisasi 
c. Otonomisasi 
4. Misi UU No.25 Tahun 1992 
Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, 
Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945. 
II. Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989 
TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi. 
TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan 
secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah. 
TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

Ekonomi koperasi h
Ekonomi koperasi hEkonomi koperasi h
Ekonomi koperasi h
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Bab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasiBab 1-karakteristik-koperasi
Bab 1-karakteristik-koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Tugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomiTugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomi
 
Tugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomiTugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomi
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1
 
Jati Diri Koperasi
Jati Diri KoperasiJati Diri Koperasi
Jati Diri Koperasi
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Koperasi Sebagai Badan Usaha
Koperasi Sebagai Badan UsahaKoperasi Sebagai Badan Usaha
Koperasi Sebagai Badan Usaha
 
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaSejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
 
Macam, tujuan, wps office
Macam, tujuan, wps officeMacam, tujuan, wps office
Macam, tujuan, wps office
 
Organisasi dan manajemen
Organisasi dan manajemenOrganisasi dan manajemen
Organisasi dan manajemen
 
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan TujuanPerangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
Perangkat Organisasi, Konsep Manajemen, Fungsi dan Tujuan
 

Similar to Ekonomi koperasi

Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
Ari Raharjo
 
Bab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasiBab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasi
anjanifanny
 
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
Dorii Listypeach
 
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
luluksaja
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
angraenino
 
Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1
sabrinaAB
 

Similar to Ekonomi koperasi (20)

Teori koperasi
Teori koperasiTeori koperasi
Teori koperasi
 
ekonomi koperasi
ekonomi koperasi ekonomi koperasi
ekonomi koperasi
 
Bab 2 pp
Bab 2 ppBab 2 pp
Bab 2 pp
 
Bab 2 pp
Bab 2 ppBab 2 pp
Bab 2 pp
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasiBab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Bab II dewi
Bab II dewiBab II dewi
Bab II dewi
 
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
JURNAL_KOPERASI DI DUNIA DAN DI INDONESIA_DORI NOVITA_162012023
 
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
PPT EKONOMI materi eko kelas 11 346.pptx
PPT EKONOMI materi eko kelas 11 346.pptxPPT EKONOMI materi eko kelas 11 346.pptx
PPT EKONOMI materi eko kelas 11 346.pptx
 
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
tugas eko 12, Ridha Syifa' Hamidah G, Ranti Pusriana, Perkoperasikan dalam pe...
 
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
Tugas eko 12 , keren stelin maliangkay, Ranti Pusriana, perkoperasian indones...
 
Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1Tugas ekonomi koperasi #1
Tugas ekonomi koperasi #1
 
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Ananda Regita Dwi Wahyuni, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
Tugas Eko 12, Berliana Septyani Suganda, Ranti Pusriana, Perkoperasian Indone...
 

More from Wandi Supandi (13)

TEORI KONSUMSI
TEORI KONSUMSITEORI KONSUMSI
TEORI KONSUMSI
 
laporan-arus-kas
laporan-arus-kaslaporan-arus-kas
laporan-arus-kas
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
Buku besar-dan-neraca-saldo
Buku besar-dan-neraca-saldoBuku besar-dan-neraca-saldo
Buku besar-dan-neraca-saldo
 
Jurnal umum
Jurnal umumJurnal umum
Jurnal umum
 
Akuntansi perusahaan jasa
Akuntansi perusahaan jasaAkuntansi perusahaan jasa
Akuntansi perusahaan jasa
 
Akun awal
Akun awalAkun awal
Akun awal
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Crowdfunding ANDROMEDA
Crowdfunding ANDROMEDACrowdfunding ANDROMEDA
Crowdfunding ANDROMEDA
 
AD-ART andromeda STIE PGRI Sukabumi
AD-ART andromeda STIE PGRI SukabumiAD-ART andromeda STIE PGRI Sukabumi
AD-ART andromeda STIE PGRI Sukabumi
 
Worksheet jasa
Worksheet jasaWorksheet jasa
Worksheet jasa
 
Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaianJurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Ekonomi koperasi

  • 1. BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI I. KONSEP KOPERASI 1. Konsep Koperasi Barat Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. 2. Konsep Koperasi Sosialis Adalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis. 3. Konsep Koperasi Negara Berkembang Karena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya. II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI 1. Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi - Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi - Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick - Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi Campuran Persemakmuran (commonwealth) 2. Aliran Koperasi  Aliran Yardstick  Aliran Sosialis  Aliran Persemakmuran (commonwealth) III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI 1. Sejarah Lahirnya Koperasi  1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.  1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”  1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.  1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.  1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional. 2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia  1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).  1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.  12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.  1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.  1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. IV. TUJUAN KOPERASI Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3 Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
  • 2. BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI I. PENGERTIAN KOPERASI Pengertian koperasi menurut: Definisi ILO Terdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:  Koperasi adalah perkumpulan orang-orang  Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan  Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai  Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis  Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan  Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang Definisi Arifinal Chaniago (1984) Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Definisi P.J.V. Dooren There is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an association of number, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective. Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’. Definisi Munkner Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong royong. Definisi UU No. 25/1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. II. TUJUAN KOPERASI Tujuan Utama: Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI  Prinsip-prinsip Munkner  Prinsip Rochdale  Prinsip Raiffeisen  Prinsip Herman Schulze  Prinsip ICA  Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967  Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992
  • 3. BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI BENTUK ORGANISASI  Menurut Hanel: Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.  Menurut Ropke Identifikasi Ciri Khusus Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi), Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi social ekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa). DiIndonesia : Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas - RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan. - Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan serta meningkatkan peran koperasi - Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usahak operasi. - Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & profesional
  • 4. BAB IV TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI I. Badan Usaha  Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992)  Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikan organisasi & usahanya  Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; seperti pemilik sekaligus pengguna jasa  Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan system manajemen usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan (membership system) II. Tujuan & Nilai - Perusahaan Bisnis  Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan: o Mendefinisikan organisasi o Mengkoordinasi keputusan o Menyediakan norma o Sasaran yang lebih nyata  Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost. - Koperasi  Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented  Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)  Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)  Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan. III. Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi  Maximization of sales (William Banmoldb)  Maximization of management utility (Oliver Williamson)  Satisfying Behaviour (Herbert Simon) IV. Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi  Konsep laba dalam koperasi adalah SHU  Innovation theory of profit  Managerial Efficiency Theory of profit V. Kegiatan Usaha Usaha Key success factors kegiatan usaha koperasi: - Status dan motif anggota koperasi - Bidang usaha (bisnis) - Permodalan Koperasi - Manajemen Koperasi - Organisasi Koperasi - System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha) VI. Status & Motif Anggota  Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers)  Owners : menanamkanmodal investasi  Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan maksimal  Kriteriaminimal anggota koperasi o Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi o Memiliki pola income regular yang pasti VII. BisnisKoperasi  Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.  Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies of scale).  Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.
  • 5. BAB V SISA HASIL USAHA I. PENGERTIAN SHU Menurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut: Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. II. INFORMASI DASAR Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut: 1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku. 2.Bagian (persentase) SHU anggota. 3.Total simpanan seluruh anggota. 4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota. 5.Jumlah simpanan per anggota. 6.Omzet atau volume usaha per anggota. 7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota. 8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota. III. RUMUS PEMBAGIAN SHU MenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”. SHU per anggota SHUA = JUA + JMA Dimana: SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota JUA = Jasa Usaha Anggota JMA = Jasa Modal Anggota SHU per anggota dengan model matematika SHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA ----- ----- VUK TMS Dimana: SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota JUA : Jasa Usaha Anggota JMA : Jasa Modal Anggota VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota) UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi) Sa : Jumlah simpan ananggota TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total) IV. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI 1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota. 2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. 3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. 4.SHU anggota dibayar secara tunai.
  • 6. BAB VI POLA MANAJEMEN KOPERASI I. PengertianManajemendan PerangkatOrganisasi Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is an economic system with social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya. Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu: a). Anggota b). Pengurus c). Manajer d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah: a). Rapat anggota b). Pengurus c). Pengawas
  • 7. BAB VII JENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI I. JENIS KOPERASI a. JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959 • KoperasiDesa • KoperasiPertanian • KoperasiPeternakan • KoperasiPerikanan • KoperasiKerajinan/Industri • KoperasiSimpanPinjam • KoperasiKonsumsi b. Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik • Koperasi pemakaian • Koperasi penghasil atau Koperasi produksi • Koperasi Simpan Pinjam II. BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959) Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu: a. Koperasi Primer b. Koperasi Pusat c. Koperasi Gabungan d. Koperasi Induk Dalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi. III. BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60 Tahun1959) •Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa •Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi •Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi •Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi IV. KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER • Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang–orang. • KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
  • 8. BAB VIII PERMODALAN KOPERASI I. KONSEP MODAL • Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha Koperasi. – Modal jangka panjang – Modal jangka pendek •Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten. II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI A. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967) •Simpanan Pokok •Simpanan Wajib •Simpanan Sukarela •Modal Sendiri B. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) •Modal sendiri (equity capital) •Modal pinjaman (debt capital) II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)  Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.  Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.
  • 9. BAB IX EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA I. Efek-Efek Ekonomis Koperasi Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai penggunaakan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli diluar koperasi. II. Efek Harga dan Efek Biaya Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang. III. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasi Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb. IV. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan Ada dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya. 1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi). 2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.
  • 10. BAB X EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI SISI PERUSAHAAN I. Efisiensi Perusahaan Koperasi Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa Dimana: 1. MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya. 2. METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota. 1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota 2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran biaya usaha Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha II. EfektivitasKoperasi Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa disebut efektif. Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK): EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL Anggaran SHUk+ Anggaran MEL = JikaEvK > 1, berarti efektif III. Produktivitas Koperasi Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif. Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi PPK = SHUk x 100 % (1)Modal koperasi PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggota x 100% (2)Modal koperasi
  • 11. BAB XI PERANAN KOPERASI Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar. Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam: 1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market). 2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu: Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), dan Oligopoli. Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market) Ciri-ciri pasar persaingan sempurna: - Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak - Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen) - Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar - Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna Koperasi dalam Pasar Monopolistik Ciri-cirinya:  Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam  Produkyang dihasilkan tidak homogeny  Ada produk substitusinya  Keluar atau masuk ke industry relative mudah  Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya  Gambar Koperasi dalam Pasar Oligopoli o Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar o Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitu strategi harga dan nonharga
  • 12. BAB XII PEMBANGUNAN KOPERASI I. Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia ) Kendala yang dihadapi masyarakat: 1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi 2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu: a. Koqnisi b. Apeksi c. Psikomotor 3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967 Tahapan membangun Koperasi: a. Ofisialisasi b. De-ofisialisasi c. Otonomisasi 4. Misi UU No.25 Tahun 1992 Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945. II. Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989 TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi. TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah. TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.