Penelitian ini mengkaji perbandingan hasil belajar siswa pada pembelajaran sistem koloid dengan model Problem Based Learning yang didukung media audiovisual dibandingkan dengan metode demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan media audiovisual memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi daripada demonstrasi, meskipun perbedaannya tidak signifikan secara statistik.
1. PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEM KOLOID DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING YANG DIDUKUNG MEDIA AUDIOVISUAL DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMA NEGERI 15 MEDAN Referensi Arikunto, S, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Pasek, I.N., (2008), Pembelajaran Berbasis Masalah. http:// sarwadipa.com/ (diakses 13 pebruari 2009) Priyatno, D, (2008), Mandiri Belajar SPSS , Mediakom, Yogyakarta. Sadiman, A.S., dkk., (1984), Media Pendidikan , Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta. Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Sutresna, N, (2007), Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI SMA/MA , Penerbit Grafindo,Jakarta. Suyatno, (2008), Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learninng), http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasis masalah.html (diakses 13 Pebruari 2009) Warmada, I.W., (2003), Problem Based Laerning Berbasis Teknologi Informasi, http://www.te.ugm.ac.id/seminarpbl/ (diakses 12 Pebruari 2009) Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang dihitung dengan menggunakan program SPSS Seri 12, maka diperoleh kesimpulan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung media audiovisual lebih tinggi daripada nilai hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung metode demonstrasi.Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung media audiovisual dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung metode demonstrasi. Boni Mariska Ratnawati Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, email : mybee_mariska@yahoo.co.id Pendahuluan Koloid merupakan pokok bahasan kimia yang menarik untuk dipelajari karena dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Namun, pemahaman siswa pada pokok bahasan koloid ternyata masih rendah, hal ini disebabkan karena guru di dalam menjelaskan pokok bahasan koloid tersebut belum menggunakan strategi pengajar a n yang tepat. Selama ini pengajaran sistem koloid banyak menggunakan metode ekspositori (ceramah), akibatnya hasil belajar yang didapatkan kurang memuaskan. Oleh karena karakteristik pokok bahasan koloid adalah banyak menekankan pada hapalan, bersifat abstrak, dan tidak banyak hitungan, maka dalam penelitian ini diusulkan untuk menggunakan model pembelajaran problem based learning yang didukung media audiovisual untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Problem Based Learning (PBL), merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara berkelompok untuk memecahkan suatu masalah secara bertahap sehingga mendapat pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut serta memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Media merupakan alat penunjang bagi berbagai bentuk pendidikan dan untuk menyampaikan informasi. Media pengajaran yang menarik dan mampu mengaktifkan alat indera siswa, dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta menghindari kejenuhan pada peserta didik. Media audiovisual adalah media yang terdiri dari proses mendengarkan sekaligus dengan pengelihatan karena ditampilkan pada layar. Dari lembar kegiatan kelompok siswa yang dilakukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen A (PBL didukung media audiovisual) adalah 84,75, sementara itu rata-rata nilai kelas eksperimen B (PBL didukung metode demonstrasi) adalah 82,33. Rata-rata nilai dari lembar kegiatan kelompok pada kelas eksperimen A lebih tinggi daripada kelas eksperimen B, hal ini disebabkan karena siswa di kelas eksperimen A memperhatikan tayangan yang diberikan dengan baik, membawa beberapa sumber belajar lain sebagai referensi yang akan menambah pengetahuannya dan semua anggota kelompok aktif ikut serta dalam mengerjakan lembar kegiatan tersebut. Sedangkan pada kelas eksperimen B, beberapa siswa tidak memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru, tidak membawa sumber belajar lain sebagai referensi, dan tidak semua anggota kelompok aktif ikut serta dalam mengerjakan lembar kegiatan tersebut. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung media audiovisual tidak lebih baik daripada model pembelajaran Problem Base Learning yang didukung metode demonstrasi. Hasil dan Pembahasan Hasil belajar siswa diukur dengan memberikan post-test pada akhir pembelajaran. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Samples T-Test dengan α = 0,05 (uji dua pihak). Dalam hal ini nilai yang dipakai untuk uji-t adalah selisih antara nilai post-test dikurangi nilai pre-test . Maka hasil yang didapat adalah t hitung = 0,894 dan t tabel = 1,994, sehingga harga t hitung < t tabel , berarti Ho diterima, yaitu “tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung media audiovisual dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode demonstrasi”. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 15 Medan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2009. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 4 kelas. Sampel Penelitian Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebanyak dua kelas, dimana satu kelas A yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung media audiovisual dan satu kelas B yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung metode demonstrasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan secara bertingkat, Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Depdiknas yang mendanai PF ini untuk tahun 2009/2010. Kepada Bapak Prof. Dr. Suharta, M.Si yang telah banyak memberikan masukan untuk penelitian ini, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun materil kepada penulis. Kelas Eksperimen Rata-rata Nilai t hitung Df t tabel α Selisih nilai hasil belajar kimia SMA N 15 Medan Kelas Eksperimen A 5.28 0, 894 70 1,994 0,05 Kelas Eksperimen B 4.64