SlideShare a Scribd company logo
1 of 139
EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT PADA PESERTA DIDIK
KELAS VII MTS NU 01 BUMIJAWA
DENGAN PENGGUNAAN MIND MAPPING
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun oleh
SAMSUL MA'ARIF
3105430
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
i
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024) 7601295, 7615387
PENGESAHAN
Skripsi Saudara
Nomor Induk
Jurusan
Judul
: Samsul Ma'arif
: 3105430
: Pendidikan Agama Islam
: Efektivitas Hasil Belajar Mata
Akhlak Materi Iman Kepada
Allah Dan Makhluk Gaib
Pelajaran Aqidah
Malaikat-Malaikat
Selain Malaikat Pada
Peserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan
Penggunaan Mind Mapping.
Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus pada tanggal: 24 Juni
2010 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S.
1) tahun akademik 2009/2010.
Ketua Sidang
Semarang, 24 Juni 2010
Sekretaris Sidang
Dra. Miswari, M.Ag
NIP. 15027433 700000 2 000
Rosidi, M.S.I
NIP. 19770131 2006041 1 011
Penguji I Penguji II
Drs. H. Soediyono, M.Pd.
NIP. 19680317 199403 1 003
Pembimbing I
Nasirudin, M.Ag.
NIP. 19691012 199603 1 002
Pembimbing II
Dr. H. Ruswan, M.A.
NIP. 19680424 199303 1 004
Drs. Wahyudi, M.Pd.
NIP. 19680314 199603 1 001
ii
DR. H. Ruswan, MA
Drs. Wahyudi, M. Pd
Dosen Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (Empat) Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
An. Samsul Ma'arif
Assalamu_¶alaikum Wr. Wb.
Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, bersama ini
saya kirim naskah skripsi saudara:
Nama
NIM
Judul Skripsi
: Samsul Ma'arif
: 3105430
: Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat-Malaikat
Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada
Peserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa
Dengan Penggunaan Mind Mapping.
Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi tersebut di atas dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian harap maklum adanya.
Wassalamu_¶alaikum Wr. Wb.
Semarang, 01 Juni 2010
Pembimbing I Pembimbing II
DR. H. Ruswan, MA
NIP. 19680424 199303 1 004
Drs. Wahyudi, M. Pd
NIP. 19680314 199603 1 001
iii
MOTO
$pköŢn=tæ äou'$yfÏtø:$#ur â¨$¨Z9$# $ydߊqè%ur #Y'$tR ö/ä3‹Î=÷dr&ur
ö/ä3|¡àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ
ÇÏÈ tbrâ•sD÷sム$tB tbqè=yèøÿtƒur öNèdt•tBr& !$tB ©!$# tbqÝÁ÷ètƒ
ţw ׊#y‰Ï© Ôâ xÏî îps3Í´¯»n=tB
_³Hainerakaorang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang
diperintahkan._´ (Q.S. At- Tahrim: 6) 1
1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur_¶an dan Terjemahannya, (Semarang: CV
Andi Gravika, 1994), hlm. 951
iv
PERSEMBAHAN
Tiada sesuatupun yang dapat memberikan rasa bahagia melainkan
senyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti, cinta dan kasih sayang
dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini
untuk
q Ayahanda Zharqoni dan Ibunda Umi Latifah Tercinta yang telah
mendidik dan membesarkanku serta mencurahkan kasih
sayangnya.
Saudara-saudaraku (M. Khaerul Umam dan Achmad Mazidul Fatin) yang senantiasa
memberi semangat hidupku.
Keluarga besar K. Zaeruqi dan Keluarga Besar H. Chamim yang selalu
memberikan motivasi dan doa yang tulus.
Keluarga besar PAI C 2005 selamat berjuang semoga sukses.
Keluarga besar kos Hallowen (Fathuri, Ulung, Soqi, Mizan, Amir, Munir,
Topik) yang bisa membuat tersenyum dengan candaan-candaan yang lucu.
Keluarga besar IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) IAIN Walisongo
Semarang.
Keluarga besar IKTASABA (Ikatan Alumni Babakan) IAIN Walisongo
Semarang.
Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini.
Dan tak lupa pembaca budiman sekalian
Semoga amal dan Baik mereka mendapat balasan yang berlipat ganda dari
Allah Yang Maha Kuasa.
q
q
q
q
q
q
q
q
q
v
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga
skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan bahan rujukan
Semarang, 01 Juni 2010
Deklarator,
Samsul Ma'arif
NIM. 3105430
vi
ABSTRAK
Samsul Ma'arif (Nim. 3105430) Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Materi Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Kelas VII
MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping. Skripsi. Semarang: Program Strata 1
Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan penggunaan
mind mapping lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen, yang dilaksanakan di MTs NU 1 Bumijawa. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII, sedangkan sampelnya adalah kelas VII A yang terdiri dari 30 siswa
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
metode dokumentasi dan metode tes. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diuji
keseimbangannya dengan uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan
hasil nilai tes awal. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen
menggunakan mind mapping dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah data nilai akhir didapat terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji
normalitas dan homogenitas.
Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji t-tes. Berdasarkan perhitungan t-tes
dengan taraf signifikasi = 5% diperoleh thitung = 2,693, sedangkan
ttabel = 1,672. Karena thitung > ttabel maka berarti rata-rata hasil belajar Aqidah Akhlak siswa yang
diajar dengan penggunaan mind mapping lebih baik daripada
siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata
nilai tes akhir kelas eksperimen = 80,733dan kelompok kontrol
= 76,833, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan
mind mapping lebih baik daripada hasil belajar dengan pembelajaran
konvensional.
Dengan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dam menjadi inovasi
bagi civitas akademik, para mahasiswa dan para pendidik agar
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan bagi para peserta didik agar
dapat menggunakan mind mapping dalam proses pembelajaran.
vii
KATA PENGANTAR
•â_ô_£_®_ß _•___æ_ä_£_®_ß_•____•___â_´_'
dengan hati yang tulusPuji dan syukur dan pikiran yang jernih,
tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta
inayah-Nya Dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman Jahiliyah ke Zaman
Islamiyah.
Skripsi berjudul "Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada Peserta
Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping". Skripsi ini
disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada
Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil
dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang
dalam penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1.
2.
3.
4.
Bapak Prof. DR. H. Ibnu Hajar, M. Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan
ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Bapak Dr. H. Ruswan M.A selaku dosen pembimbing I dan bapak Drs. Wahyudi, M.Pd
selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penulisan skripsi ini.
Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Bapak Busyro, S. Pd. I, selaku Kepala MTs NU 1 Bumijawa yang telah memberikan izin
untuk mengadakan penelitian.
viii
5.
6.
7.
8.
9.
Bapak Imam Faqih, selaku guru Aqidah Akhlak MTs NU 1 Bumijawa, yang
telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang rela dan ikhlas dalam doa, restu serta materi yang tiada
henti dan tidak mengharap balasan.
Keluarga besar K. Zaeruqi (Almarhum) dan Keluarga Besar H. Chamim (Almarhum) yang
selalu memberi motivasi dan do'a.
Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran
dalam proses penulisan skripsi ini.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis
hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis berdo'a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat
diterima di sisi Allah SWT. serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil
yang telah didapat. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berdo'a, semoga bermanfa'at adanya
dan mendapat ridho dari-Nya, Amin Yarabbal _µaalamin.
Semarang, 01 Juni 2010
Penulis
Samsul Ma'arif
NIM. 3105430
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii HALAMAN
PENGESAHAN .......................................................................... iii ABSTRAK
...................................................................................................... iv
MOTTO........................................................................................................... v PERNYATAAN
.............................................................................................. vi
PERSEMBAHAN............................................................................................ vii KATA
PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI
................................................................................................... x DAFTAR TABEL
........................................................................................... xii DAFTAR
LAMPIRAN.................................................................................... xiii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah................................................................. 4
D. Perumusan Masalah .................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ......................................................................... 7
1.
2.
3.
4.
Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar.............................. 7
Mind Map (Peta Pikiran)..................................................... 13
Pembelajaran Konvensional. ............................................... 23 Materi
Pokok Iman Kepada Malaikat dan Makhluk Gaib .... 25
B. Kajian Penelitian Yang Relevan................................................ 35
C. Hipotesis................................................................................... 36 BAB III :
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ...................................................................... 37
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 37
x
C. Variabel Penelitian.................................................................... 38
D. Metode Penelitian ..................................................................... 38
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 40
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 42 BAB IV :
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian......................................................................... 50
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 50
C. Pembahasan Penelitian.............................................................. 57
D. Keterbatasan Penelitian............................................................. 58 BAB V :
KESIMPULAN
A. Kesimpulan............................................................................... 60
B. Saran-Saran .............................................................................. 60
C. Penutup..................................................................................... 61 DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1
2
3
4
5
6
Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping........................................ 17
Prosentase Validitas Butir Soal............................................................. 51 Prosentase
Indeks Kesukaran Butir Soal............................................... 51 Prosentase Daya Beda
Butir Soal ......................................................... 52 Nilai Pre Test Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ............................... 52
Nilai Post Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................... 55
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Analisis item pilihan ganda
Lampiran 2: Contoh perhitungan Uji Validitas Butir Soal
Lampiran 3: Uji Reliabilitas Butir Soal
Lampiran 4: Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Lampiran 5: Uji Daya Beda Butir Soal
Lampiran 6: Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba
Lampiran 7: Soal Test Uji Coba
Lampiran 8: Kunci jawaban test uji coba
Lampiran 9: Daftar Siswa Kelas Uji Coba Soal Tes
Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-1 Lampiran 11:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-2 Lampiran 12: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-3 Lampiran 13: Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)-4 & 5 Lampiran 14: Soal Post Test
Lampiran 15: Kunci Jawaban Soal Post Test
Lampiran 16: Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen
Lampiran 17: Daftar Nilai Awal Kelas Kelas Kontrol
Lampiran 18: Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen Lampiran 19:
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol
Lampiran 20: Uji Homogenitas Nilai Awal Kelas
Lampiran 21: Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Lampiran 22: Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 23: Daftar Nilai Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 24: Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas eksperimen Lampiran 25:
Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 26: Uji Homogenitas
Lampiran 27: Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Lampiran 28: Lembar Mind Mapping
Lampiran 29: Foto Kegiatan Belajar Mengajar
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk unggulan yang
dikaruniai akal kreatif, sehingga memungkinkannya untuk mengembangkan
peradaban dan kebudayaannya. 2
Dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan
yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman semuanya dapat dilakukan,
karena pendidikan pada dasarnya memang usaha pengembangan sumber daya manusia
(SDM).
Di dalam Islam ada dua tujuan pendidikan, tujuan yang berorientasi
pada ukhrawi, yaitu membentuk seorang hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah
dan orientasi duniawi yaitu membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk
kebutuhan dan tantangan kehidupan, agar hidupnya
lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain. Belajar sudah menjadi kebutuhan
3
pokok pada masa kini. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini
telah menyebabkan informasi dapat tersedia dalam jumlah yang tak terbatas
dan dengan akses yang mudah. Hal ini menjadikan banyak perubahan serta perkembangan
dari berbagai aspek kehidupan. Perubahan ini tentunya perlu direspon oleh kinerja
pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Kualitas yang demikian sangat diperlukan
untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan terampil agar bisa bersaing secara
terbuka di era
global.
Belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan
memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan
mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri
dibimbing. 4
belajar
maupun
Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap
2Muhammad Tholhah Hasan, Islam
Lantabora Press,2005), hlm. 34.
3
hlm. 81.
dan Masalah Sumberdaya Manusia, (Jakarta:
4
Abdul Mujib Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) Cet. 1,
Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: UPI, 2000), hlm. 8.
1
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. 5
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala
terjadi interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik,
pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu
proses interaksi guru dengan peserta didik. Sebagai makna utama, proses pembelajaran
memegang peranan penting untuk mencapai
tujuan pengajaran yang efektif. Keberhasilan pendidikan formal akan banyak
6
ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar yang merupakan
perpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan peserta didik. Keberhasilan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari keseluruhan sistem pendidikan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentunya tidak akan terlepas
dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Misalnya dengan
adanya penataran guru, penyediaan buku paket, dan alat-alat laboratorium
serta penyempurnaan kurikulum. Namun berdasarkan evaluasi, upaya-upaya tersebut
ternyata belum berhasil dalam meningkatkan prestasi peserta didik
secara optimal sebagaimana yang diinginkan. 7
Di hampir setiap pelajaran, kegiatan yang sering sekali dilakukan
siswa ketika menerima pelajaran adalah mencatat. Umumnya siswa membuat catatan dalam
bentuk tulisan panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat
sangat monoton dan membosankan. Dan
ketika dilakukan ulangan atau mengerjakan soal latihan, siswa akan mengerahkan energi
yang sangat besar untuk dapat mengingat dan menuliskan
5Ibid., hlm. 13.
6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2002), hlm. 40.
7
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 2.
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
2
kembali catatan-catatan yang pernah dibuatnya. Tentu saja, hal tersebut
merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan dan siswa hanya mampu mengingat sebagian
kecil saja materi yang diajarkan.
Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan dan bacaan,
mengingatkan pemahaman terhadap materi, membantu
8
mencatat yang baik dan mudah untuk digunakan oleh peserta didik, karena
catatan merupakan alat bagi peserta didik untuk mengingat materi-materi yang disampaikan
oleh guru pada waktu proses pembelajaran. Catatan di gunakan
oleh para peserta didik untuk membantunya dalam belajar, karena tidak semua
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diingat semua oleh para
peserta didik.
Dengan menggunakan metode mind mapping atau bisa disebut juga dengan metode
peta pikiran oleh para peserta didik memungkinkan semua hal
diatas dapat terjadi. Karena peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan
peserta didik untuk mengingat banyak informasi yang diperoleh
pada saat proses pembelajaran.
Mata pelajaran Aqidah Akhlak mengajarkan materi-materi yang berisi tentang
konsep Aqidah Islam yang merupakan dasar-dasar ajaran Islam dan
juga ajaran tentang akhlak yang harus diketahui dan dipahami oleh umat Islam
sejak dini. pelajaran aqidah akhlak sangat penting sekali karena mengajarkan dasar-dasar
pokok ajaran Islam, seperti rukun islam, rukun iman, akhlak dan
lain sebagainya yang semuanya merupakan dasar pokok ajaran Islam. Untuk
itu peserta didik perlu mencatatnya karena catatan dapat membantu pada saat
belajar.
Dari uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah "Efektivitas Hasil Belajar
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman kepada Malaikat- Malaikat Allah dan
Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada Peserta Didik Kelas VII MTs NU 01 Bumijawa
Dengan Penggunaan Mind Mapping".
mengorganisasi materi dan memberikan wawasan baru. Perlu adanya metode
8Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success, (Bandung: PT
Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175.
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat permasalahan
yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.
2.
Metode pencatatan memiliki peranan penting dalam belajar, karena catatan
membantu para siswa dalam mengingat materi yang telah disampaikan
oleh guru pada waktu proses pembelajaran. Sehingga perlu ada metode mencatat yang
tepat.
Adanya kesulitan bagi para peserta didik dalam memahami materi pelajaran karena
diperlukan daya ingat yang kuat untuk mempelajarinya.
Tidak semua materi yang disampaikan guru dapat diingat semua oleh peserta didik,
sehingga peserta didik harus mencatatnya karena catatan
dapat membantu peserta didik dalam belajar.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam memahami
judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan istilah dalam
judul yang berbunyi "Efektivitas belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak materi
iman kepada Malaikat-malaikat Allah dan Makhluk Gaib selain Malaikat kelas
VII MTS NU 01 Bumijawa dengan Penggunaan Mind Mapping" sebagai
berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya,
(akibatnya, pengaruhnya, kesannya). 9
Sehingga Efektivitas diartikan
adanya kesesuaian antara yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang
kan dicapai. 10
Suatu usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai
tujuannya. sedangkan efektifitas menunjukkan taraf tercapainya suatu
tujuan.
9
Sugono Dedy, Tim Redaksi Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2004), hlm. 173.
10
11, hlm. 82.
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet.
4
2. Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. 11
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah
laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap,
bahkan meliputi segenap organisme atau pribadi. 12
Hasil belajar yang
3.
menyangkut pengetahuan dapat diukur dengan nilai-nilai setelah proses
pembelajaran.
Mind Mapping
Mind Mapping disebut juga peta pikiran. Yakni suatu cara mencatat yang
kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-
pikiran. 13
peta pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan
4.
pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah.
Materi Pokok Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
Materi pokok iman kepada malaikat-malaikat Allah merupakan pokok bahasan
dari mata pelajaran aqidah akhlak yang ada di Madrasah
Tsanawiyah (MTs). 14
D. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas hasil
belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi iman kepada malaikat-malaikat
Allah dan makhluk gaib selain malaikat pda peserta didik kelas VII MTs NU
01 Bumijawa dengan penggunaan mind mapping?
11Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1995), Cet. 3, hlm. 2.
12
Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 11.
13
Cet. 6, hlm. 4.
14
Madrasah Tsanawiyah, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009).
Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008),
T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk Kelas VII
5
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a.
b.
Memberikan gambaran kepada guru tentang pembelajaran metode
Mind Mapping.
Digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya perbaikan hasil
belajar siswa
2. Bagi Siswa
a.
b.
Memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami pelajaran
aqidah akhlak.
Meningkatkan daya ingat dan ketrampilan berfikir para siswa.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi sekolah
dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran
aqidah akhlak yang lebih efektif.
Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti khususnya dalam bidang
pendidikan.
4.
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar sebagai karakteristik
yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan
suatu aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat
manusia.
Belajar
15
Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat.
merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang.
belajar dapat
16
Perubahan sebagai hasil dari proses
ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti dalam
bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,
kecakapan, dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut. Belajar bukan
suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk
mencapai tujuan. 17
Jadi, belajar merupakan langkah-langkah atau
prosedur yang ditempuh dalam mencapai tujuan.
Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para pakar
pendidikan, diantaranya: Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 18
Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology belajar
adalah sebagai berikut "Learning may be defined as any relatively
15Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz, 2007) , hlm. 13.
16
Rosdakarya, 2004), hlm. 28.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
17
hlm. 29.
hlm. 2.
18
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 ), Cet.3,
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
7
permanent change in behavior which occurs as a result of experience
or practice". 19
(Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang
relatif tetap yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau praktek).
Menurut Ernest R. Hilgard dalam bukunya Theories of Learning yang
dikutip oleh Abdur Rachman Abror, memberikan definisi sebagai berikut:
"Learning is the process by which an activity originates or is changed through
training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as
distinguished from change by factors not attributable to training".
20
(Belajar adalah proses dengan suatu aktifitas memulai, atau
aktifitas yang diubah melalui beberapa prosedur latihan (baik itu terjadi di
laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) sebagai pembeda dari perubahan
yang disebabkan oleh beberapa faktor bukan perubahan yang dihubungkan dengan
latihan).
Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid pengertian
belajar yaitu:
•Ţ_ì_ô_Ó___™_ª_¤_ô_Ó___"_Ø_'_Ţ_³___"_®_'_§___ð_à_Ë___•_®_Ä
_ó___â_à_Ì_˜_ä_ß_•___æ_ë_«___ò_Ó___®_ô_ô_Ð_—___î_ë__•û_ú
••_ª_ó_ª_ ___•_®_ô_ô_
Ð_—
(Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yang
didasari dengan pengalaman yang telah diterima sehingga terjadi
perubahan baru bagi diri pelajar).
Kitab Mudkhola ilal manahij wa Thuruqut Tadris, menjelaskan
pengertian belajar yaitu: ••_ó_-_ª_g_—___ê_g_ô_à_ä_Ë___æ_g_Ë___â_¤_è_
g_ó___ï_•_©_û_•___ò_Ó___®_ô_ô_Ð_—_•û_û
19
(Belajar adalah merubah dengan mengadakan beberapa pelatihan).
Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth Edition, (New York: Mc. Graw
Hill International Book Company, 1971), hlm. 63.
20
66.
21
Abdur Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), hlm.
Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris,
Juz 1, (Mesir: Darul Ma'arif, 1968), hlm. 169.
22
(Mekkah: Darul liwa', t.th.), hlm. 64.
M. Muzamil Basir dan M. Malik M. Said, Mudkhola ilal Manahij wa Thuruqut Tadris,
8
Menurut pendapat W.S Winkel: Belajar adalah suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. 23
Menurut pendapat Mulyono Abdurrahman: Belajar merupakan
suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau
yang biasa disebut hasil belajar, yaitu: suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dari pengertian di atas,
24
dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk memperoleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari
kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Perubahan itu hasil
yang telah dicapai dari proses belajar. Karena belajar adalah suatu
proses, maka dari proses tersebut akan menghasilkan suatu hasil dan
hasil dari proses belajar adalah berupa hasil belajar.
b. Pengertian Pembelajaran
Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa
belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan
tingkah laku, Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Maka
pengertian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik
berubah ke arah yang lebih baik. 25
Pembelajaran merupakan aktualisasi
kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan
23
24
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1999), hlm. 53.
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), hlm. 28.
25
hlm. 24.
Max Darsono, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000),
9
menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah
diprogramkan. 26
Pengertian di atas menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkanproses
kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir
peserta didik, serta meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap
materi pelajaran.
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
2) Pembelajaran dapat menambahkan perhatian dan motivasi peserta
didik dalam belajar.
3) Pembelajaran dapat membuat peserta didik siap menerima
pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.
4) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi peserta didik.
5) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
6) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
Proses pembelajaran pada
komunikasi yaitu proses
27
hakekatnya
pesan dari
adalah
sumberpenyampaian
proses
pesan,
saluran atau melalui media tertentu ke penerima pesan. Di dalam dunia
pendidikan, pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau yang
ada di kurikulum. Sumber pesan bisa berupa guru, siswa, atau orang
lain. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesan adalah
siswa atau juga guru.
Tahap awal dari proses pembelajaran yaitu bagaimana dapat
menyiapkan suasana yang kondusif.28 Untuk dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung
proses
26
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 117.
27
28
Accelerated Learning, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2004), hlm. 310.
Max Darsono, op.cit., hlm. 25.
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategi Petunjuk Praktis untuk Menerapkan
10
pembelajaran, sekolah harus memberikan kesan sebagai suatu tempat
yang menghargai peserta didik sebagai seorang manusia yang
pemikiran dan idenya dihargai sepenuhnya.
Pembelajaran bertujuan membantu peserta didik agar
memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah
laku peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai
atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku peserta didik
menjadi bertambah, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pengertian Hasil Belajar
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka peserta dididik
memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan gabungan dua
kata yang masing-masing mempunyai arti yaitu hasil dan belajar. Hasil
adalah sesuatu yang telah dicapai.
mendapat kepandaian. 30
29
Belajar adalah berusaha supaya
c.
Sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. 31
Bagi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta
didik, hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Jadi, hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. 32
Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan,
juga kecakapan dan keterampilan melihat, menganalisis,tetapi
memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian
kerja. Dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar
ini mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya
29Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: P.N. Balai pustaka,1990),
hlm. 362.
30
31
hlm. 3.
32
Ibid., hlm. 108.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006)
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 179.
11
dilakukan secara
perbuatan.
Berikut
tertulis, tetapi juga secara lisan serta penilaian
ini beberapa pengertian tentang hasil belajar atau
prestasi belajar, antara lain: Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, hasil
belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial
atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Menurut Nana Sudjana,
33
Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. 34
Menurut Sadiman AM, suatu hasil belajar itu meliputi:
1) Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
2) Personal, kepribadian atau sikap (afektif)
3) Kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik)
Jadi, hasil belajar merupakan perubahan
35
perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Tingkah
laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengertian, pemahaman,
keterampilan, kecakapan serta aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam
mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar itu:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi:
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: faktor kesehatan dan
cacat tubuh.
33
34
Ibid., hlm. 102.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1999), Cet. 6., hlm. 22.
35
2001), hlm. 28-29.
Sadiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
12
b) Faktor psikologis yang meliputi: inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kesiapan, kematangan.
c) Faktor kelelahan.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar) yang meliputi:
a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, keadaan
ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertian
orang tua, suasana rumah.
b) Faktor sekolah, yang meliputi: metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, waktu sekolah, metode belajar, tugas rumah.
36
c) Faktor masyarakat, yang terdiri dari: kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat. 37
2. Mind Map (Peta Pikiran)
a. Pengertian Mind Map (Peta Pikiran)
Metode mind mapping
adalah
cara termudah untuk
menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar
dari otak mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan
secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.38
Metode
mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan
bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran
(Mind Mapping) memungkinkan terjadinya semua hal itu. 39
Teknik mencatat ini dikembangkan oleh Toni Buzan 1970-an
dan didasarkan pada riset bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya. Otak anda
sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol suara,
bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat
visual dan sensorik ini dalam suatu pola ide-ide
yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,
mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan
36
37
38
Slameto, op.cit., hlm. 54.
Ibid., hlm. 60.
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009),
Cet. 7, hlm. 4.
39
Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175.
Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success (Bandung: PT
13
ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah
dari metode pencatatan tradisional karena ini mengaktifkan kedua belahan otak
anda (karena itu disebut dengan istilah "pendekatan keseluruhan otak"). Cara
ini menenangkan, menyenangkan, dan kreatif. Pikiran anda tidak akan mandeg
karena mengulangi catatan
anda jika catatan-catatan tersebut dibuat dalam bentuk peta pikiran. 40
Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting
yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar hal ini seringkali berarti perbedaan
antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian. Alasan utama mencatat
adalah bahwa mencatat meningkatkan daya
ingat kebanyakan diri kita mengingat dengan sangat
menuliskannya. Tanpa mencatat dan mengulanginya,
baik ketika
kebanyakan
orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka
baca atau dengar kemarin. 41
Pencatatan yang efektif dapat menghemat
waktu dengan membantu anda menyimpan informasi secara mudah
dan mengingatnya kembali jika diperlukan.
Selain metode yang efektif dalam pencatatan, peta pikiran berfungsi untuk
pekerjaan-pekerjaan lainnya. Peta pikiran juga ideal untuk menulis presentasi yang
akan dilakukan karena dapat meringkas keseluruhan isi presentasi dalam satu
halaman. Hanya memandang sekilas kertas catatan dapat mengingatkan topik
diskusi selanjutnya, dengan kata-kata kunci yang segera membangkitkan ingatan.
Peta pikiran juga akan berhasil untuk menulis laporan atau makalah, walaupun
mungkin memerlukan lebih dari satu peta untuk topik-topik
dengan banyak detail.
Mind map
42
juga merupakan peta hebat bagi ingatan,
memungkinkan kita menyusun dan pikiran sedemikian rupa sehingga
40
Bobi De Poter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan, Penerjemah Alwiyah Abdurahman (Bandung: Mizan pustaka 1999), Cet. V.
hlm. 152.
41
42
Ibid., hlm. 146-148.
Ibid., hlm. 160.
14
cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat
informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari pada teknik
pencatatan tradisional. 43
Tujuan mencatat adalah mendapatkan poin-poin kunci dari
buku-buku, laporan, kuliah dan sebagainya. Catatan yang baik dan efektif
membantu kita untuk mengingat detail-detail tentang poin-poin
kunci, memahami konsep utama dan melihat kaitannya.
atau mind map
menghasilkan
44
Peta pikiran
merupakan cara kreatif bagi setiap siswa untuk
gagasan, mencatat apa yang dipelajari atau
merencanakan tugas baru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak
menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi
melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang
yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi
seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak
dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita
akan semakin mudah.
Dalam peta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide
lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk
memahami dan menyerap suatu informasi. Mengapa? karena cara kerjanya mirip
dengan cara kerja koneksi di dalam otak. Di samping itu, peta pikiran juga
memudahkan kita untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu
ide utama
dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk memecahnya
menjadi ide-ide yang lebih rinci.
Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right
hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss
callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk
43
44
Tony Buzan, op.cit., hlm. 5.
Bobi De Porter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 150.
15
berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca,
bahasa, dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk
mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak
tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam
keseimbangan.
Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha
mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian
rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan harapan bahwa
akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi dikemudian
hari. Tetapi, sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan
untuk memilih keterampilan-keterampilan
"otak kiri" yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada seni,
musik, dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama
keterampilan berpikir secara kreatif. 45
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran
adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral (tengah) dan memikirkan
cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari
titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap
kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema
utamanya, poin-poin penting dari tema
yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting
tersebut, dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan
cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita
ketahui dan mana saja yang masih belum dikuasai dengan
baik.
Mind map (peta pikiran) adalah suatu metode pencatatan yang
berbeda dari bentuk pencatatan secara konvensional. 46
Lebih lanjut,
45
46
peta pikiran adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau
http//ksupointer.com/2009/pembelajaran-dengan-peta-pikiran tgl 20 Februari 2009.
Yovan P. Putra, Memori dan Pembelajaran Efektif, (Bandung: CV: Yrama Widya,
2008), hlm. 257.
16
teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Berikut ini
disajikan perbedaan antara catatan tradisional (catatan biasa) dengan
catatan pemetaan pikiran (mind mapping). 47
Tabel 2.1.
Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping.
Catatan Biasa
Hanya berupa tulisan-tulisan
saja
Hanya dalam satu warna
Untuk mereview ulang
Memerlukan waktu yang lama
waktu yang diperlukan untuk
belajar lebih lama
Statis
Peta Pikiran (Mind Mapping)
1. Berupa tulisan, symbol1.
2.
3.
2.
3.
dan gambar
Berwarna-warni
Untuk mereview
diperlukan waktu
pendek
Waktu
ulang
yang
4.
4. yang diperlukan
5. untuk belajar lebih cepat
dan efektif
Membuat
individu menjadi lebih kreatif.
5.
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah suatu
mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Petateknik
pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang
terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua
belahan otak maka kan memudahkan seseorang untuk mengatur dan
mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
b. Cara Membuat Mind Map (Peta Pikiran)
Karena mind map begitu mudah dan alami, bahan-bahan untuk
membuat mind map sangatlah sedikit antara lain:
47Iwan Sugiarto, Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif,
(Jakarta: PT. Gramedia, 2004), hlm. 76.
17
•
•
•
•
Kertas kosong yang tak bergaris
Pena dan pensil warna
Otak
Imajinasi
Cara membuat mind mapping adalah sebagai berikut:
1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjang nya
diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah
kebebasan pada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk
mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Mengapa?
Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita
menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan
menarik, membuat kita tetap lebih fokus,
membantu
berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warnamenariknya dengan gambar. Warna membuat mind
hidup, menambah energi kepada pemikiran
menyenangkan.
4) Hubungkan gambar-gambar utama ke gambar
lebih
kita
sama
map lebih
kreatif,
pusat
dan
dan
hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan
dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut
asosiasi. Otak senang mengingatkan dua atau tiga atau empat hal
sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan
lebih mengerti dan mengingat.
5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.
Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-
cabang yang lurus dan organis, seperti cabang pohon jauh lebih
menarik bagi mata.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata
kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada
mind map. Setiap kata tunggal atau seperti pengganda,
menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. bila kita
menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan
karena lebih bisa memicu ide dan pikiran baru.
7) Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap
gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita mempunyai 10 gambar
di dalam mind map kita, mind map kita sudah setara dengan
10.000 kata catatan. 48
Kiat-kiat untuk membuat mind mapping (peta pikiran)
Ada beberapa kiat dalam pembuatan mind mapping (peta pikiran)
antara lain:
48Tony Buzan, op.cit., hlm. 14-16.
18
1) Di tengah kertas buatlah lingkaran dari gagasan utama
2) Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci
gunakan pulpen warna-warni.
3) Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang, kembangkan
untuk menambahkan detail-detail.
4) Tambahkan simbol dan ilustrasi.
5) Gunakan huruf kapital
6) Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf yang lebih besar.
7) Hidupkanlah peta pikiran anda.
8) Garis bawahi kata-kata tersebut dan gunakan huruf-huruf tebal.
9) Bersikap kreatif dan berani
10) Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau
gagasan-gagasan.
11) Buatlah peta pikiran secara horisontal. 49
c. Fungsi Mind Map (Peta Pikiran)
Menurut Tony Buzan, peta pikiran dapat membantu kita untuk
banyak hal, yaitu :
1) Merencanakan
2) Berkomunikasi
3) Menjadi lebih kreatif
4) Menyelesaikan masalah
5) Memusatkan perhatian
6) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
7) Mengingat dengan lebih baik
8) Belajar lebih cepat dan efisien
Menurut Michael Michaliko dalam buku Cracking Creative Mind
Mapping, mengatakan bahwa kegunaan peta pikiran adalah :
1) Mengaktifkan seluruh otak
2) Membereskan akal dari kekusutan mental
3) Memungkinkan kita fokus pada pokok bahasan.
4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian informasi-
informasi yang saling terpisah.
5) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan membantu kita
dalam membandingkan. 50
d. Tujuan Pembuatan Mind map (Peta Pikiran)
Peta pikiran mengajarkan cara mencatat yang sistematis dan
mendorong aliran proses berfikir yang alami, yakni
dengan
49
50
menciptakan putaran umpan balik yang positif antara otak dan catatan.
Bobi De Poter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 157.
Tony Buzan, op.cit., hlm. 6.
19
Potensi otak menghasilkan
ini dicapai
gagasan yang sangat
jika
tidak terbatas.
Kemampuan secara maksimal membiarkan ide
mengembara seperti air yang mengalir, bebas belum ada keinginan
untuk menatanya.
Tujuan
51
peta pikiran adalah menciptakan atau menangkap
pikiran serta data yang dianggap penting sesuai dengan cara sendiri,
sedang membuat catatan merupakan kegiatan mengorganisasikan pikiran sendiri
(kreativ, inovatif). Mencatat berarti meringkas pikiran
orang lain seperti diekspresikan dalam buku, artikel, ceramah dan
sebagainya. 52
Tujuan membuat mind mapping adalah untuk mengingat segala
sesuatu yang dipikirkan dalam pikiran yang berangkat dari gagas sentral. Karena
pikiran akan mengeluarkan gagasan lebih cepat dari yang akan ditulis. Maka tidak
boleh ada waktu sela dalam menulis.
Jika berhenti akan melihat pena atau pensil bergetar diatas kertas. 53
e. Manfaat Mind Mapping
Ada beberapa manfaat dalam penggunaan Mind mapping atau peta
pikiran antara lain:
1) Fleksibel, jika seorang pembicara tiba-tiba teringat
menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, anda dapat
mudah menambahkannya
untuk
dengan
ditempat yang sesuai dalam peta pikiran
anda tanpa harus kebingungan.
2) Dapat memusatkan perhatian, anda tidak perlu berfikir untuk
menangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, anda dapat
berkonsentrasi pada gagasan-gagasannya.
3) Meningkatkan pemahaman, ketika membaca tulisan atau laporan
teknik, peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan
memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.
4) Menyenangkan, imajinasi dan kreativitas anda tidak terbatas. Dan
hal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih
menyenangkan. 54
51
P. Pasaribu, T. Lukman, Melipatgandakan Potensi Otak Teknik Praktis Melejitkan Daya
Ingat, (Jakarta: Gramedia 2005), hlm. 69.
52
53
54
Ibid., hlm. 70.
Tony Buzan. op.cit. hlm. 106.
Bobi De Poter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 172.
20
Menurut Tony Buzan manfaat Mind Mapping adalah :
1) Memberi pandangan yang menyeluruh pokok masalah atau area
yang luas.
2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-
pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita
berada.
3) Menghimpun dan menyimpan sejumlah data.
4) Mendorong pemecahan masalah dengan menemukan jalan baru
yang kreatif.
5) membuat anda mampu bersikap efisien.
6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan dan diingat.
55
7) Menarik dan menahan perhatian mata/otak.
Sistem Pembelajaran Mind Mapping
Semua mind map mempunyai
menggunakan warna. Semuanya
56
f.
kesamaan
struktur
semuanya
alami yangmempunyai
memancar dari pusat, semuanya menggunakan garis lengkung, symbol,
kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana,
mendasar, alami dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar
informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi diagram wana-warni, sangat
teratur dan yang bekerja selaras dengan
cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.
Mind map menjadi
cara
57
mencatat/meringkas yang
mengakomodir cara kerja otak secara natural. Berbeda dengan catatan
konvensional yang ditulis dalam daftar panjang kebawah, maka pada konsep mind
map akan mengajak pikiran untuk membayangkan suatu
subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan. 58
Jika dengan
55
56
catatan konvensional anak harus menghafal daftar panjang yang sudah
anak buat dan seringkali ada yang terlewati. Sebaliknya dengan konsep
mind map, secara mental anak membangun sebuah gambar yang dapat
dibayangkan.
Tony Buzan, op.cit., hlm. 5.
Tony Buzan, Brain Child Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2005), hlm. 71.
57
58
Tony Buzan, op.cit., hlm. 5.
Caroline Edward, Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas, (Yogyakarta: Sakti,
2009), hlm. 63.
21
Meringkas yang sering digunakan dalam dunia pendidikan
sesungguhnya hanya mengeksploitasi kerja otak kiri. Tak jarang anak menjadi
bosan, karena bentuk ringkasannya tak jauh beda dengan teks
inti. Mind map merupakan sistem terbaru yang didisain sesuai dengan
kerja alami otak manusia. Gambar-gambar yang bebas dilukiskan anak
dan bentuknya yang unik akan menyeimbangkan kerja kedua otak anak.
Keseimbangan kerja otak inilah yang menyebabkan rasa senang pada anak saat
belajar.
Sistem mind map juga bisa digunakan anak pada saat menjelang ujian. Jadi
anak tidak perlu membaca buku paket untuk mempelajari materi yang diujikan.
Anak cukup membuka kembali
hasil mind map yang sudah dibuatnya. 59
Tentu ini membantu anak
g.
dalam proses belajarnya.
Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran
Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses
pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu:
1) Overview, tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat
proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk
memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan
dipelajari.
2) Preview, tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview
sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail
daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari
Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki
pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan
sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai.
3) Inview, tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses
pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail,
terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan
dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta
grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam
memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.
4) Review, Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam
pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan
serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang
harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat
59Ibid., hlm. 67.
22
membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh
bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat
juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan
berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan
yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. 60
Pembelajaran Konvensional
a. Definisi Pembelajaran Konvensional
Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas, pada
umumnya ditentukan oleh peranan guru dan peserta didik. Dewasa ini
pembelajaran masih menggunakan model konvensional, pembelajaran
yang menjadi guru sebagai subjek yang aktif sedangkan peserta didik
sebagai obyek yang pasif. Menurut Djamarah (1996) metode
pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional
atau disebut juga metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah
dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak
didik dalam proses belajar dan pembelajaran. 61
Sedangkan peranan
3.
murid dalam metode ceramah yang penting adalah mendengarkan
dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok yang dikemukakan oleh
guru.
Berkenaan dengan sifatnya metode yang demikian maka
biasanya secara wajar metode ceramah dilaksanakan dalam hal
apabila:
1) Guru akan menyampaikan fakta-fakta/kenyataan atau pendapat-
pendapat di mana tidak ada bahan bacaan yang menerangkan fakta-
fakta tersebut.
2) Guru harus menyampaikan fakta kepada murid-murid yang besar
jumlahnya, sehingga metode lain tak mungkin dapat.
3) Guru menghendaki berbicara yang semangat untuk merangsang
murid-murid mengerjakan sesuatu.
60http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-
mind-mapping/. 21 Februari 2010 14:30.
61
Pendidikan/Pembelajaran-Konvensional/. 21 Februari 2010 14:30.
Pembelajaran Konvensional, http://Xpresriau.Com/Toroka/Artikel-Tulisan-
23
b.
4) Guru akan menyimpulkan pokok penting yang telah dipelajari
untuk memperjelas murid dalam melihat hubungan antara hal-hal
yang penting lainnya.
5) Guru akan memperkenalkan hal-hal baru dalam rangka pelajaran
yang lalu.
Keuntungan Pembelajaran Konvensional
Sebagai metode maka pemberian pembelajaran konvensional
atau dengan ceramah memberi keuntungan dalam hal sebagai berikut:
1) Guru dapat menguasai seluruh arah kelas
Sebab guru semata-mata berbicara langsung sehingga ia dapat
menentukan arah itu dengan jalan menetapkan sendiri apa yang
akan dibicarakan.
2) Organisasi kelas sederhana
Dengan berceramah, persiapan satu-satunya yang diperlukan guru
ialah buku cetak/bahan pelajaran. Pembicaraan ada kemungkinan
sambil duduk atau berdiri. Murid-murid diharapkan mendengarkan
secara diam. Maka mudah dimengerti bahwa jalan ini adalah yang
paling sederhana untuk mengatur kelas dari pada penggunaan
metode lain misalnya demonstrasi yang perlu alat-alat banyak, atau
metode kelompok yang memerlukan pembagian kelas dalam
kesatuan-kesatuan kecil untuk sesuatu tugas dan lain sebagainya.
Meskipun demikian di atas dikatakan sederhana dan begitu pula
tugas guru adalah lebih mudah dalam suasana tersebut, tetapi metode ceramah
mempunyai batas-batas atau kelemahan-kelemahan dipandang dari
segi kepentingan belajar murid-murid. Keburukan
dalam hal ini yang pokok sebagai berikut:
1) Guru sukar mengetahui sampai di mana murid-murid telah
mengerti pembicaraannya.
Guru-guru sering menganggap bahwa karena murid-muridnya
duduk dengan diam serta mendengarkan pembicaraannya, mereka
itu sedang belajar.
24
2) Murid sering kali memberi pengertian lain dari hal yang
dimaksudkan guru.
Hal ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian kata-kata
yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan salah pengertian misalnya
karena sifatnya yang abstrak, kabur, dan sebagainya. 62
4. Materi Pokok Iman kepada Malaikat dan Makhluk Gaib
a. Malaikat-Malaikat Allah SWT
1) Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah SWT
Kepercayaan kepada malaikat merupakan salah satu pokok
ajaran Islam. Kepercayaan ini dinilai oleh ulama-ulama sebagai
salah satu rukun Iman. Bukan saja tidak sempurna , tetapi tidak sah
iman seorang muslim, apabila tidak percaya adanya malaikat
dengan sifat-sifatnya yang dijelaskan agama. 63
Malaikat adalah
salah satu jenis makhluk gaib (yang tak dapat diindrakan) yang
diciptakan Allah. Malaikat tidak memerlukan apapun yang bersifat
fisik atau jasmani. Mereka menghabiskan waktu siang dan malam
hanya untuk mengabdi kepada Allah. 64
Dalam penciptaan malaikat
_³
Segalamenjadi
kan
Allah berfirman sebagai berikut:
7pysÏZô_r& þ'Í<'ré& ¸xß™â' Ïps3Í´¯»n=yJø9$# È@Ïã%y` ÇÚö'F{$#ur
ÏNºuq»yJ¡¡9$# Ì•ÏÛ$sù ¬! ߉ôJptø:$#
ÇÊÈ Ö•ƒÏ‰s% &äóÓx« Èe@ä. 4'n?tã ©!$# ¨bÎ) 4 âä!$t±o„ $tB È,ù=sƒø:$#
'Îû ߉ƒÌ"tƒ 4 yì»t/â'ur y]»n=èOur 4'oY÷V¨B
puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
62Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),
Cet. I, hlm. 165-168.
63
As-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini, (Jakarta: Lentera Hati
2000), Cet. III, hlm. 246.
64
Madrasah Tsanawiyah, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 84.
M. Quraish Shihab, Yang Tersembunyi Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam Al-Qur_¶an-
T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk Kelas VII
25
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu_´. (QS. Fatir 35: 1) 65
Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang ke dua.
Yang dimaksud iman kepada Malaikat adalah mempercayai bahwa Allah
mempunyai makhluk yang bernama malaikat yang diberi tugas untuk
melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan dan menjadi penghubung
antara Allah SWT dan para Rasul Nya untuk menyampaikan wahyu. Iman
kepada Malaikat bersumber dari keimanan kepada Allah sebab
keberadaan dan perintah
mengimaninya berasal dari Allah. 66
2) Sifat-sifat Malaikat Allah SWT
Al-Qur'an menjelaskan bahwa Malaikat adalah hamba
Allah yang mulia, tidak pernah durhaka, tidak pernah maksiat dan
tidak pernah menentang Allah SWT.
surat Al-Anbiya ayat 26-27.
¼çmtRqà)Î7ó¡o„ w
67
Seperti dalam firman Allah
ÇËÏÈ šcqãBt•õ3•B ׊$t6Ïã ö@t/ 4 ¼çmoY»ysö7ß™ 3 #V$s!ur
ß`»oH÷q§•9$# x‹sƒªB$# (#qä9$s%ur
ÇËÐÈ šcqè=yJ÷ètƒ ¾ÍnÌ•øBr'Î/ Nèdur
ÉAöqs)ø9$$Î/Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya
(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu
tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintahNya. (QS. Al-Anbiya: 26-27)
Malaikat adalah makhluk Allah yang gaib
68
yang
mempunyai sifat yang berbeda dengan manusia dan makhluk bumi
lainnya. Diantara sifat-sifat malaikat adalah:
a) Malaikat diciptakan dari Nur (Cahaya)
b) Malaikat selalu taat tan berbakti serta bersujud pada Allah
SWT, tidak pernah ingkar kepada Allah.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur_¶an dan Terjemahanya, (Semarang:65
CV Andi Gravika, 1994), hlm. 695.
66
16.
67
68
Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, Aqidah Akhlak Kelas VII, hlm.
T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 85.
Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit., hlm. 498.
26
c) Malaikat tidak menyombongkan diri karena tidak punya nafsu
d) Malaikat dapat berubah bentuk
e) Malaikat selalu bertasbih dengan tidak mengenal lelah. Firman
Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 20
_´Mereka
ÇËÉÈ tbrçŢäIøÿtƒ w u'$pk¨]9$#ur @ø‹©9$#
tbqßsÎm7|¡ç„
malam dan siang tiada henti-selalu bertasbih
hentinya_´. (QS. Al-Anbiya: 20)
Malaikat tidak berjenis kelamin
69
f)
g) Malaikat tidak makan dan tidak minum
h) Malaikat terjaga dari berbuat dosa (Maksum)
i) Malaikat diciptakan Allah dengan tugas-tugas tertentu.
3) Nama Malaikat dan Tugasnya
Nama-nama malaikat yang wajib diimani ada
70
sepuluh.
Kesepuluh nama malaikat itu antara lain sebagai berikut:
a) Jibril
Malaikat Jibril juga dinamai Ar-Ruh Al-Amin, dan Al-
Qudus. 71
Jibril adalah malaikat yang ditugasi oleh Allah SWT
untuk menyampaikan wahyu kepada nabi atau rasul utusan
Allah SWT. Dalam menyampaikan wahyu kepada
nabi Muhammad SAW Jibril terkadang berwujud sebagai seorang laki-laki
yang berpakaian serba putih dan terkadang dengan
wujud aslinya. 72
Firman Allah tentang tugas Jibril dalam surat
An-Najm ayat 4-5:
ÇÎÈ 3"uqà)ø9$# ߉ƒÏ‰x© ¼çmuH©>tã ÇÍÈ 4Óyrqãƒ
ÖÓórur ţwÎ) uqèd ÷bÎ)
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya). yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yangsangat kuat. (QS. An-Najm: 4-5) 73
69
70
71
72
73
Ibid., hlm. 497.
Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. 20.
M. Quraish Shihab, op. cit., hlm.268.
T. Ibrahim dan H. Darsono, op. cit., hlm. 85-86.
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 871.
27
b) Mikail
Pada dasarnya semua rezeki datangnya dari Allah yang
diturunkan melalui malaikat Mikail. Tugas dari malaikat Israfil
antara lain:
(1) Memberikan rezeki yang kepada semua makhluk yang ada
di alam ini
(2) Mengatur angin, hujan dan tanaman.
c) Israfil
Malaikat Izrafil bertugas meniup sangka kala (terompet) pada hari
kiamat, peniupan sangka kala itu ada 3 (tiga) macam.
(1) Nafhul faza yaitu peniupan yang
menakutkan
(mengejutkan) yang menyebabkan rusak binasanya alam
jagad raya pada hari kiamat.
(2) Nafhul Shaqi yaitu peniupan yang memusnahkan segala
sesuatu.
(3) Nafhul Ba_¶ats yaitu peniupan yang membangkitkan
manusia seluruhnya untuk dikumpulkan dan dihisab
amalnya. Tiupan sangka kala malaikat Isrofil merupakanawal kehidupan di Akhirat. 74
Seperti dalam Al-Qur'an surat Yasin ayat 51
ÇÎÊÈ šcqè=Å¡Ytƒ öNÎgÎn/u' 4'n<Î) Ï^#y‰÷`F{$# z`ÏiB Nèd #sŒÎ*sù
Í'q•Á9$# 'Îû y‡ÏÿçRur
Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.(QS. Yasin: 51) 75
74
75
d) Izrail
Bertugas mencabut nyawa makhluk hidup bila ajal telah
tiba. Pada garis besarnya ada dua macam cara malaikat dalam
mengambil nyawa manusia. Cara pertama adalah mencabut
nyawa dengan keras dan cara yang kedua mencabut nyawa
Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. 19.
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 711.
28
dengan cara lemah lembut. Orang yang dicabut nyawanya
dengan keras adalah orang kafir dan durhaka, sedang yang diambil
nyawanya dengan lemah lembut adalah nyawa orang-
orang yang taat kepada Allah. 76
Tercantum pada ayat Al-
Qur'an surat As-Sajdah ayat 11
ÇÊÊÈ šcqãèy_ö•è? öNä3În/u' 4'n<Î) ¢OèO öNä3Î/ @Ïj.ãr "Ï%©!$#
ÏNöqyJø9$# à7n=¨B Nä39©ùuqtGtƒ ö@è% *
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut
nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepadaTuhanmulah kamu akan dikembalikan_´. (QS. As-Sajdah: 11)
Raqib
Malaikat
77
e)
Raqib bertempat disebelah kanan manusia
bertugas mencatat seluruh perbuatan baik manusia. Seperti
firman Allah dalam surat Az-Zukhruf ayat 80
ÇÑÉÈ tbqç7çFõ3tƒ öNÍkö‰y‰s9 $uZè=ß™â'ur 4'n?t/ 4 Oßg1uqøgwUur
öNèd§ŢÅ ßìyJó¡nS w $¯Rr& tbqç7|¡øts† ÷Pr&
Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengarrahasia dan bisikan-bisikan mereka? sebenarnya
mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat)
selalu mencatat di sisi mereka. (QS. Az-Zukhruf: 80) 78
(kami
Kami
f) Atid
Malaikat Atid bertempat disebelah kiri manusia dan bertugas
mencatat segala amal buruk manusia. Malaikat Rokib
dan Atid disebut juga malaikat kiromal katibin dan kelak Allah akan
mengumpulkan manusia di alam mahsyar untuk meminta pertanggung
jawaban perbuatan mereka di dunia dan Allah
membagikan buku catatan perbuatan manusia. 79
Firman Allah
dalam surat Qaaf ayat 18
ÇÊÑÈ Ó‰ŠÏGtã ë=‹Ï%u' Ïm÷ƒy‰s9 ţwÎ)
@Aöqs% `ÏB àáÏÿù=tƒ $¨B
76
77
78
79
M. Quraish Shihab, op.cit., hlm. 296.
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 661.
Ibid., hlm. 804.
Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. hlm 19.
29
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf:
18) 80
Kedua malaikat pengawas tersebut tidak /belum
mencatat niat buruk seseorang sebelum niat itu diwujudkan
dalam bentuk nyata. Berbeda dengan niat baik, mereka
mencatatnya walaupun belum diwujudkan. 81
g) Munkar
Malaikat Munkar bertugas menanyai amal baik manusia
yang sudah mati di alam kubur.
h) Nakir
Malaikat Nakir bertugas menanyai amal jelek manusia
yang sudah mati di alam kubur.
i) Malik
Malaikat Malik diberi tugas untuk menjaga neraka. Firman Allah dalam Surat
At-Tahrim ayat 6
äou'$yfÏtø:$#ur â¨$¨Z9$# $ydߊqè%ur #Y'$tR ö/ä3‹Î=÷dr&ur ö/ä3|¡àÿRr&
(#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ
tbrâ•sD÷sム$tB tbqè=yèøÿtƒur öNèdt•tBr& !$tB ©!$# tbqÝÁ÷ètƒ ţw
׊#y‰Ï© Ôâ xÏî îps3Í´¯»n=tB $pköŢn=tæ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apayang diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6) 82
j) Ridwan
Malaikat Ridwan diberi tugas menjaga surga.
Allah dalam surat Az-Zumar ayat 73
83
Firman
80
81
82
83
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 853.
M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 296 .
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 951.
T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 87.
30
ôMysÏGèùur $ydrâä!%y` #sŒÎ) #Ó¨Lym ( #·•tBã— Ïp¨Zyfø9$# 'n<Î)
öNåk®5u' (#öqs)¨?$# šúïÏ%©!$# t,‹Å™ur
ÇÐÌÈ tûïÏ$Î#»yz $ydqè=äz÷Š$$sù óOçFö7ÏÛ öNà6ø‹n=tæ íN»n=y™
$pkçJtRt"yz óOçlm; tA$s%ur $ygç/ºuqö/r&
_³Dandalam orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke
surga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke surga
itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka
masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
(QS. Az-Zumar: 73) 84
b. Makhluk Gaib Selain Malaikat
Makhluk gaib selain malaikat yang diciptakan Allah
bermacam-macam, antara lain jin, iblis, dan setan.
1) Jin
Jin berasal dari alam tersendiri. Ia tidak termasuk dalam
alam manusia, juga tidak termasuk dalam alam malaikat. Ada
persamaan manusia dengannya, yaitu sama-sama memiliki akal,
pengetahuan dan kemampuan memilih yang baik dan yang buruk.
Namun ada per bedaan yang menonjol antara jin dan manusia.
Yaitu perbedaan dalam hal kejadiannya, jin diciptakan dari api
sedang manusia diciptakan dari tanah liat.
Banyak sekali ayat Al-Quran
85
yang redaksinya dapat
dijadikan dalil ada mahluk yang berwujud yang bernama jin.
Makhluk itu tidak diciptakan Allah, kecuali seluruh aktivitas
mereka berakhir menjadi pengabdian pada-Nya: 86
ÇÎÏÈ Èbr߉ç7÷èu‹Ï9 ţwÎ) }§RM}$#ur £`Ågø:$#
àMø)n=yz $tBur
_³Danmerekaaku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mengabdi kepada-Ku_´ (QS. Adz-Dzariyaat: 56)
87
84
85
hlm. 1
86
87
Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit., hlm. 756
Umar Sulaiman, Misteri Alam Jin dan Setan. (Semarang: Pustaka Rizki Putra 2006)
M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 35
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 862.
31
Jin adalah makhluk gaib yang diciptakan dari nyala api,
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rahman ayat 15 sebagai
berikut:
ÇÊÎÈ 9'$¯R `ÏiB 8lÍ'$¨B `ÏB ¨b!$yfø9$#
t,n=yzur
Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. Ar-Rahman: 15) 88
Jin ada yang beriman dan ada yang kafir. Seperti firman
Allah dalam surat Al-Ahqaf ayat 29
#( þq ä9$s% ç nrçŢ|Øym $£Jn=sù tb#uäö•à)ø9$# šcqãèÏJtGó¡o„ Çd`Éfø9$#
z`ÏiB #•xÿtR y7ø‹s9Î) !$oYøùuŢ|À øŒÎ)ur
ÇËÒÈ z`ƒÍ'É‹Y•B OÎgÏBöqs% 4'n<Î) (#öq©9ur zÓÅÓè%
$£Jn=sù ( (#qçFÅÁRr&
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu
yang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan
(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika
pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi
peringatan. (QS. Al-
Ahqaf: 29) 89
2) Iblis atau Setan
Iblis adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah SWT dari
api. Sifat dasar iblis adalah sombong dan durhaka kepada Allah
SWT. Dalam tafsir Ibnu Kasir dijelaskan bahwa dahulu iblis salah
satu golongan malaikat. Allah memberi tugas iblis untuk menjaga
langit dunia dan memberantas jin durhaka yang saat itu menguasai
bumi. Dengan adanya tugas itu iblis merasa paling
kedudukannya daripada malaikat yang lain. Karena
mulia
sifat
kesombongan itulah, Allah menguji iblis. Allah memerintahkan
semua malaikat sujud kepada nabi Adam AS, makhluk yang baru
saja diciptakan-Nya. Semua malaikat menaati perintah Allah SWT, mereka
sujud kepada Nabi Adam kecuali iblis. Terbuktilah ujian
Allah kepada iblis. Iblis dengan sombongnya memandang rendah
88
89
Ibid., hlm. 886.
Ibid., hlm. 827.
32
nabi adam AS yang diciptakan dari tanah. Menurut iblis tanah
lebih rendah daripada api. 90
Setan adalah makhluk yang sifatnya menggoda manusia
agar terjerumus ke lembah dosa. Menurut surah an Nas, setan dapat berasal
dari manusia ataupun jin. Dengan demikian setan adalah makhluk gaib yang
durhaka langsung kepada Allah SWT dan berusaha menggoda manusia untuk
berbuat dosa. Setan adalah sifat
yang jahat yang tersembunyi di dalam diri jin dan manusia, yang
dapat menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Setan adalah profesi atau
sebutan dari kalangan jin dan manusia yang jahat yang senantiasa
mengganggu manusia supaya terjerumus dalam
kesesatan dan kekafiran. 91
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Araf ayat 12 sebagai
berikut:
9'$¯R `ÏB ÓÍ_tFø)n=yz çm÷ZÏiB ×Ţö•yz O$tRr& tA$s% (y7è?ó•sDr& øŒÎ) y‰àfó¡n@ ţwr& y7yèuZtB
$tB tA$s%
ÇÊËÈ &ûüÏÛ `ÏB ¼çmtGø)n=yzur
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia
Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-Araf: 12) 92
Sedangkan makhluk yang membangkang, iblis atau setan
selalu menggoda manusia agar terjerumus kedalam kehidupan yang
nista, jauh dari petunjuk hidup yang benar.
Firman Allah dalam surat Al-Araf ayat 16-17
Èû÷üt/ .`ÏiB Oßg¨Yu‹Ï?Uy §NèO ÇÊÏÈ tLìÉ)tFó¡ãKø9$# y7sÛºuŢÅÀ öNçlm;
¨by‰ãèø%V{ 'ÏZoK÷ƒuqøîr& !$yJÎ6sù tA$s%
šúïÌ•Å3»x© öNèdt•sVø.r& ߉ÅgrB wur ( öNÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ `tãur öNÍkÈ]»yJ÷ƒr&
ô`tãur öNÎgÏÿù=yz ô`ÏBur öNÍk‰É‰÷ƒr&
90
91
T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 89.
Abu Aqila, Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan Syariat, (Jakarta: Senayan
Abadi Publishing 2005). Cet 2. hlm 52.
92
Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 222.
33
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus,. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur
(taat). QS. Al-Araf: 16-17) 93
Dengan memperhatikan beberapa ayat diatas, kita dapat
mengetahui bahwa iblis atau setan adalah makhluk yang senantiasa
menggoda manusia agar berbuat durhaka kepada Allah swt.
Berbagai cara diupayakan iblis atau setan sehingga banyak
manusia yang tergoda.
Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah dan
Makhluk Gaib Selain Malaikat
Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu kemantapan hati, ucapan dan perbuatan.
Iman kepada Malaikatpun perlu dibuktikan dengan perbuatan nyata setiap
hari, antara lain meneladani sifat taat Malaikat kepada Allah SWT. Adapun sekap
meneladani ketaatan Malaikat kepada Allah SWT antara lain:
1) Senantiasa berusaha untuk menaati Allah SWT.
melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan
(baik
Nya)
c.
sebagaimana ketaatan Malaikat kepada Allah SWT.
2) Bersikap tawaduk kepada Allah SWT dan mengagungkan Nya,
misalnya membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.
3) Bersikap hati-hati dalam hidup ini, tidak melanggar hukum Allah
SWT sebagaimana Malaikat tidak maksiat kepada Nya. 94
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Buku yang berjudul Buku Pintar Mind Map, Tony Buzan menyatakan
bahwa Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi
kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Map adalah
93
94
Ibid., 223.
T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 91.
34
cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan
pikiran-pikiran kita. Mind Map juga merupakan peta perjalanan yang hebat
bagi ingatan. Karena memberikan kemudahan dalam mengatur segala fakta
dan hasil pemikiran yang melibatkan cara kerja alami otak sejak awal. Ini
berarti bahwa upaya untuk mengingat dan menarik kembali informasi di kemudian hari akan
lebih mudah, serta lebih dapat diandalkan daripada
menggunakan cara pencatatan tradisional. 95
Buku yang berjudul Quantum Teaching Mempraktekkan Quantum
Learning di Ruang Kelas karya Bobbi Deporter dkk, yang diterjemahkan oleh
Ary Nilandari mengatakan bahwa peta pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan
gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah. Metode
yang sesuai dengan otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan
diingat kembali dan memaksimalkan momen belajar. Metode mencatat yang
baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, mengingatkan pemahaman
terhadap materi, dan memberikan wawasan baru, peta pikiran
(Mind Mapping) memungkinkan terjadinya semua itu. 96
Skripsi Kristanti (4401405010) FMIPA Jurusan Biologi UNNES yang
berjudul Efektivitas Pembelajaran Sistem Pencernaan melalui Kombinasi Model Jigsaw dan
Peta Pikiran di SMA N Jumapolo Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009.
Menyimpulkan bahwa kombinasi metode jigsaw
dan peta pikiran dapat dipertimbangkan guru sebagai metode alternatif metode
pembelajaran, karena secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar para
peserta didik. 97
Skripsi Arif Purnawan (4301401035) FMIPA Jurusan Kimia UNNES
yang berjudul Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Kimia Siswa SMA kelas
X dengan Metode Pemetaan Pikiran (Mind-Mapping) Menggunakan CD
95
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008),
Cet. 6, hlm. 4
96
Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175.
97
peta pikiran di SMA N Jumapolo Kab. Karanganyar Tahun Ajaran 2008/2009. (Semarang FMIPA
UNNES Semarang 2009), hlm iv
Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success (Bandung: PT
Kristiani, Efektivitas belajar system pencernaan melaui kombinasi model jigsaw dan
35
Pembelajaran Interaktif pada Materi Pokok Hidrokarbon Tahun Pelajaran
2004/2005 menyimpulkan bahwa metode mind mapping menggunakan CD
pembelajaran sangat efektif dalam pembelajaran kimia.
Dari kajian penelitian yang telah diteliti
98
tersebut, penelitian ini
mencoba bagaimana efektifitas mind mapping dalam pembelajaran Aqidah
Akhlak materi iman kepada malaikat dan makhluk gaib selain malaikat, tanpa disertai
dengan metode pembelajaran lainnya.
C. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang
diajukan seorang peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji
kebenarannya. 99
Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang
mungkin benar juga mungkin salah, akan ditolak jika salah dan akan diterima
jika fakta-fakta membenarkan.
Adapun hipotesis
100
yang diajukan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan penggunaan mind mapping akan lebih efektif dari pada
pembelajaran konvensional pada materi pokok Iman Kepada Malaikat- Malaikat Allah
dan Makhluk Gaib Selain Malaikat pada peserta didik kelas
VII MTs NU 1 Bumijawa tahun ajaran 2009/2010.
98
Arif Purnawan, Efektifitas Pembelajaran Kimia Siswa SMA kelas X dengan Metode
Pemetaan Pikiran (Mind-Mapping) Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif pada Materi Pokok
Hidrokarbon Tahun Pelajaran 2004/2005. (Semarang FMIPA UNNES Semarang 2005), hlm iv
99
UMM Press, 2007), Cet. 4, hlm. 9.
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:
100
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 63.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan alasan pemilihan judul di atas, maka dalam
penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: Untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar materi pokok iman kepada
malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat antara siswa yang
pembelajarannya dengan menggunakan mind mapping dibanding dengan
pembelajaran yang tidak menggunakan mind mapping.
E. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret s.d. 15 April 2010 yang
meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data,
dan
penyusunan laporan. Perincian waktunya sebagai berikut:
Tabel 2
Perincian Waktu PenelitianBulan, Tahun 2010
Januari Februari Maret
_ ¥_
_
_ _
_
_
No Nama Kegiatan
1 Perencanaan
2 Pelaksanaan
3 Analisis Data
4 Penyusunan Laporan
_
April
•
_
•
•
•_ • _
_
_
•
•
2. Tempat penelitian
Penelitian ini berlokasi di MTs NU 01 Bumijawa.
37
F. Variabel Penelitian
Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus
penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Studi
tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari variabel
lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih luas. Kata variabel berasal dari bahasa inggris variable
dengan arti ubahan, faktor tak tetap, gejala yang dapat diubah-ubah, atau
keadaan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subjek. 101
Sebagaimana judul yang tertera pada bagian awal skripsi dalam penelitian
komparasi ini terdapat 2 variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas
Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah yang penggunaan Mind Mapping.
Variabel terikat
Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. 102
Variabel
2.
terikat dalam penelitian ini hasil belajar siswa kelas VII semester II MTs
NU 01 Bumijawa tahun ajaran 2009/2010 pada materi pokok iman kepada
malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat.
G. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara/teknik yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
bidang ilmu pengetahuan yang
prinsip-prinsip dengan sabar,
103
Sedangkan penelitian adalah upaya dalam
dijalankan untuk memperoleh fakta dan hati-hati
dan sistematis untuk menjawab
101Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Angkasa, 1993), hlm.
102
103
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), Cet. 12, hlm. 4.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
26.
Rineka Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 53.
38
kebenaran. 104
Jadi metode penelitian adalah cara seseorang untuk
mendapatkan fakta/ kebenaran dengan sabar, hati-hati dan sistematis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
metode
eksperimen yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel
dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. penelitian
eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap kondisi yang terkendalikan.
Oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), dan
adanya kelompok kontrol. 105
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data
tentang efektifitas pembelajaran dengan penggunaan mind mapping dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik
Rancangan penelitian menggunakan desain control group pre-test and post-test.
Sebelum pelajaran Aqidah Akhlak diberikan, siswa pada kelas eksperimen dan kontrol
diberi pre-test untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing siswa. Hasil pre-test
tersebut digunakan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar, yang
masing-masing memiliki kemampuan berbeda-beda. Kelompok yang diteliti ada 2 yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kondisi perlakuan pada kelompok eksperimen
adalah pemberian pembelajaran dengan mind mapping, sedangkan kelompok kontrol
tidak. Kelompok kontrol ini berfungsi sebagai pembanding.
H. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII MTs
NU 01 Bumijawa. Populasi ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII A
dan kelas VII B.
2. Sampel
104Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hlm. 24
.
105Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta, 2006), hlm. 80
.
39
Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung
dalam penelitian. Disini tidak menggunakan sampel karena semua populasi dijadikan
sampel. Sampel yang digunakan adalah semua populasi kelas VII-A yang berjumlah
30 peserta didik dan kelas VII-B
yang berjumlah 30 peserta didik.
Teknik pengambilan sampel.
Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah tehnik
cluster sampling yaitu pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen yang diajar
dengan penggunaan metode mind mapping yaitu
kelas VII A, sedangkan kelas lainnya sebagai kelas kontrol yang diajar dengan metode
ceramah yaitu kelas VII B.
3.
I. Tehnik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,
seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
Metode
106
dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data
2.
mengenai data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel
penelitian, data nilai ulangan harian peserta didik, dan data lain yang
berkaitan.
Tes hasil belajar
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. 107
Tes adalah alat atau
prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian 108
.
106Ibid., hlm. 181.
107
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), Cet.
2, hlm. 170.
108
Ibid., hlm. 66.
40
Tes dipergunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk
tes yang digunakan berupa tes objektif (multiple choice) yang berbentuk
pilihan ganda. Masing-masing item soal pilihan ganda terdiri dari 4 alternatif jawaban
dengan 1 jawaban yang benar. Dalam penelitian ini , tes digunakan untuk mengukur
hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes hasil belajar
yang digunakan adalah pre
tes dan post tes. Bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk objektif.
Tes ini dilaksanakan setelah kelompok eksperimen (kelas VII-A) dikenai
perlakuan yaitu melalui pembelajaran dengan mind mapping. Sebelum tes diberikan,
soal tes terlebih dahulu diujicobakan kepada kelas
selain kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya
pembeda dan tingkat kesukaran dari tiap-tiap butir soal.
Jika ada butir-butir soal yang tidak valid maka dilakukan perbaikan pada
soal tes tersebut. Tes yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid akan diberikan
pada kelas sampel.
Langkah-langkah penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Menentukan tujuan tes.
Menetapkan ruang lingkup tes. Membuat
kisi-kisi.
Menentukan jumlah soal dengan mempertimbangkan waktu dan
e.
f.
g.
kesulitan soal.
Uji coba instrumen.
Menganalisis hasil uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
Mengadakan revisi terhadap soal-soal yang dirasa kurang baik dengan
mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba 109
.
J. Tehnik Analisis Data
109Inc I. Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
1993), hlm. 61.
41
Dari semua data yang terkumpul selama penelitian, kemudian
dianalisis secara teoritik yaitu dengan:
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang telah disusun kemudian diujicobakan pada kelas
lain yaitu kelas uji coba. Dari hasil uji coba kemudian dianalisis untuk,
menentukan soal-soal yang layak dipakai untuk instrumen penelitian.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah
memenuhi syarat tes yang baik atau tidak.
Instrumen merupakan alat pengumpulan data penelitian. Adapun
langkah-langkah penelitian merancang instrument penelitian:
a.
b.
Mengidentifikasi variable-variabel dalam rumusan penelitian.
Mengembangkan variabel-variabel ke dalam konstruk dimensi-dimensi
yang mana dapat dikaji dalam teori yang telah dirumuskan oleh
peneliti.
Merumuskan kisi-kisi instrumen. 110
c.
Adapun analisis yang digunakan untuk menguji instrumen adalah :
a. Uji Instrumen
1) Validitas
Untuk menguji validitas soal pilihan ganda digunakan
korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun korelasi
point biserial sebagai berikut.
M M
St
rpbis
Keterangan:
rpbis=
Mp =
p t p
q
Mt =
St =
Koefisien korelasi point biseral
Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir
soal
Rata-rata skor total
Standar deviasi skor total
110
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),
(Jakarta: GP Press, 2008), Cet. 1, hlm. 94.
42
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
(p
banyaknya siswa yang menjawab benar
jumlah seluruh siswa
)
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
(q = 1 - p)
Setelah dihitung r dibandingkan dengan rtabel (r-point biseral)
dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan
soal valid. 111
2) Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan
reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
k 2
pq 
r
11

 
S
k 1 


 S2



Keterangan:
r11
p
q
pq
k
S2
= reliabilitas instrumen
= proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
= proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q =
1-p)
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
= jumlah butir soal
= varian total
Rumus varian:
2
x
2
x
N
S 2
N
111
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
Cet.9, hlm.79.
43
Setelah dihitung, kemudian hasil r11 yang didapat
dibandingkan dengan harga r product moment. Harga rtabel dihitung
dengan taraf signifikansi 5% dan k sesuai dengan jumlah butir soal.
Jika r11___• rtabel, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.
3) Tingkat Kesukaran Soal
Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesukaran soal
adalah:
112
P
B
JS
Keterangan:
P
B
JS
= Indeks kesukaran
= Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar
= Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
IK = 0.00
0,00 < IK 0,30
0,30 < IK 0,70
0,70 < IK 1
IK = 1
4) Daya Pembeda Soal
: Butir soal terlalu sukar
: Butir soal sukar
: Butir soal sedang
: Butir soal mudah
: Butir soal terlalu mudah
Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda digunakan
metode split half yaitu membagi kelompok yang dites menjadi dua bagian,
kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang
pandai atau kelompok bawah. Angka yang menunjukkan daya
pembeda disebut indeks diskriminasi
D BA
JA
BB
JB
113
, menggunakan rumus:
Keterangan:
D = Daya beda
soal
112Ibid., hlm. 208.
113Ib
id., hlm.213-214.
44
BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
=
=
Jumlah kelompok atas
Jumlah kelompok bawah
JA
JB
Klasifikasi indeks daya beda soal adalah sebagai berikut:
= 0.00 - 0,20
= 0,02 - 0,40
= 0,40 - 0,70
= 0,70 - 1,00
: Daya beda jelek
: Daya beda cukup
: Daya beda baik
: Daya beda baik sekali
D
D
D
D
D = negatif, semuanya tidak baik.
b. Uji Prasyarat
1) Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang
akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah
untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau
tidak. Rumus yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Analisis
Chi-Kuadrat merupakan analisis statistik nonparametric, dengan
menggunakan skala nominal dan ordinal dalam bentuk angka dan
frekuensi yang berupa data skor.
a)
114
Prosedur penggunaan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut:
Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil.
b) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus:
k = 1 + (3,3) log n
c) Menentukan panjang interval (P), dengan rumus:
P
Re n tan g(R)
Banyakkelas
114
d) Membuat table distribusi frekuensi.
Iskandar, op.cit., hlm. 111.
45
e)
f)
Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval.
Menghitung rata-rata Xi( X ), dengan rumus:
X
f xi
f i
i
fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
xi = Tanda kelas interval
g) Menghitung variansi, dengan rumus:
n
2 2
f xi
s 2 i
f xi i
n
n 1
h) Menghitung nilai Z, dengan rumus:
Z
X X
s
i)
j)
Menentukan luas daerah tiap kelas interval (Ld).
Z 1 - Z2
Menghitung frekuensi ekspositori (Ei), dengan rumus: Ei = n x
Ld dengan n jumlah sampel.
k) Membuat daftar frekuensi observasi (Oi), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut:
O Ei
i
Ei
Kelas Bk Z Ld Ei
Oi
l) Menghitung nilai Chi-Kuadrat (X ), dengan rumus:
K
i 1
O E 2
i
i
E i
X 2
2
m) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data
disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k
buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria
pengujian digunakan rumus: dk = k - 1 adalah banyaknya kelas
interval, dan taraf nyata = 0,05.
46
n) Menentukan harga X tabel.
o) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian:
Tolak Ho X hitung
2 2
X
2
Terima Ho jika X hitung
2
tabel
2
< X tabel.
115
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data
dilakukan dengan uji Bartllet yang langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan
jumlah kelas
b) Membuat tabel uji Bartlett seperti di bawah ini:
Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett
Ho : 1
2 2 ....... 22
Sampel ke Dk
1 n 1 -
1
2 n 2 -
1
.
.
.
.
k
Jumlah
.
.
.
.
nk - 1
k
1/dk
1/(n1 - 1)
1/(n2 - 1)
.
.
.
.
1/(nk - 1)
S
S
S
2
i
2
i
2
2
log S
log S
log S
.
.
.
2
i
2
i
2
2
(dk) log Si
2
(n1 - 1) log S
(n2 - 1) log S
.
.
.
(nk - 1) log S
.
.
.
2
Sk
2
i
2
2
log Sk
2 2
k
n 1 1i
/ n 1i n 1 log Si
2
i
c)
Dimana:
ni = frekuensi kelas ke-i
Si = variansi kelas ke-i
Menguji varians gabungan dari semua sampel
S2
= n 1 S /
2
ii
n 1i
d) Menghitung satuan B dengan rumus:
B = (log S )
2
n 1i
115Sudjana, Metode Statistik, (Bandung, Tarsito, 2002), hlm. 47-236 .
47
e) Menghitung X dengan rumus:
X 2
ln
10 B
ni
1 log)
2
i
2
Membandingkan X hitung dengan X
2
f) 2
tabel dengan peluang
(1- ) dan dk = (k - 1). Apabila X hitung < X
data berdistribusi homogen.
Analisis data
Analisis
116
2 2
tabel maka
c.
data adalah proses pengolahan data guna
menyederhanakan fenomena yang ada, agar lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan guna digeneralisasi. Dalam proses ini seringkali
digunakan fungsi statistik.
Untuk
117
menganalisis data penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus t-test sebagai berikut:
Misal :
adalah rata-rata
adalah simpangan baku
Jika:
1) 1
t
2
X 1
X2
S
1
2


n
1





S22


n
2 

2) Jika 1
t
2
X X 21
1
n1
1
n2
dengan S2
n 1 S) 2 n1
1
n1 n 2
2
1 S
2
2
2
S
Keterangan:
X1
=
X 2
=
Ibid., hlm. 237-238.
Iskandar, loc.cit.
rata-rata sampel kelas eksperimen
rata-rata sampel kelas kontrol
116
117
48
S1
S2
n1
n2
=
=
=
=
simpangan bake kelas eksperimen
simpangan buku gabungan banyaknya
kelas eksperimen
banyaknya kelas kontrol. 118
Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima Ho jika t hitung < t
tabel dengan menentukan dk = (n1 + n2 - 2), taraf signifikan = 5 %
dan peluang (1 - ).
118
Sudjana, op.cit., hlm. 239.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi
lapangan untuk memperoleh data dengan teknis test setelah dilakukan suatu
pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen
menggunakan mind mapping, sedangkan kelompok kontrol dengan model
pembelajaran konvensional.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret sampai
dengan 15 April 2010, bertempat di MTs NU 1 Bumijawa, Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal di kelas VII semester genap tahun ajaran
2009/2010. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti menentukan
materi pelajaran yaitu materi iman kepada malaikat Allah dan makhluk gaib
selain Malaikat serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
kelas eksperimen.
B. Analisis data dan Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu
dilakukan analisis soal uji coba yang digunakan untuk menganalisis test
sebagai instrument dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Validitas Test
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti
memiliki validitas rendah. Berdasarkan perhitungan validitas butir soal
diperoleh:
50
Tabel 4.1
Prosentase Validitas Butir Soal
Kriteria
Valid
Nomor Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 19,
21, 23, 24, 27, 28, 31, 32,
34, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50
17, 18, 20, 22, 25, 26, 27,
No
1
Jumlah
_ff_™)
38
2 Tidak Valid
Prosentase
(%)
76 %
12 24 %
2.
3.
29, 30, 33, 35, 46
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.
Analisis Reliabilitas
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas instrument digunakan untuk mengetahui
ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama.
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0.9487.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Analisis Indeks Kesukaran
Uji Indeks Kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan
indeks kesukaran butir soal diperoleh:
Tabel 4.2
Prosentase Indeks Kesukaran Butir Soal
No Kriteria
1 Sukar
2 Cukup (sedang)
Nomor Soal
-
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 28, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 36, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 46, 47, 50
16, 27, 35, 37, 45,48, 49
Jumlah
_ff_™)
0
41
Prosentase
(%)
0 %
82 %
3 Mudah 9 18 %
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
51
4. Analisis Daya Beda
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Prosentase Daya Beda Butir Soal
No
Kriteria
1 Baik
Nomor Soal
1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 19, 21,
23, 24, 27, 28, 31, 32, 34,
36, 37, 39, 40, 41, 42, 43,
44, 45, 47, 48, 49, 50.
4, 17, 18 20, 22, 25, 29, 30,
33, 35, 38.
26, 46.
Jumlah
_ff_™)
37
2
3
Cukup
Jelek
Prosentase
(%)
74 %
11
2
22 %
4 %
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan
dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar.
1. Analisis Tahap Awal
Tabel 4.4
Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No Kelompok Eksperimen Kelompok
Kontrol Kode Pre Test
Kode
E - 01
E - 02 E
- 03 E -
04 E -
05 E -
06 E -
07 E -
08 E -
09 E -
10
45
78
60
54
56
43
60
32
36
53
K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pre Test
50
53
43
56
52
63
53
73
53
70
52
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL

More Related Content

What's hot

Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1ariessetyawan31081990
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Non Formal Education
 
Bab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvBab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvory_fakod
 
I ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkI ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkEdy Suprapto
 
04110201 niwatun
04110201 niwatun04110201 niwatun
04110201 niwatunbekicotzz
 
Bab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruBab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruuhamka
 
Pendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UIN
Pendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UINPendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UIN
Pendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UINMustofa Hidayat
 
Presentasi kitab kuning
Presentasi kitab kuningPresentasi kitab kuning
Presentasi kitab kuningSungonlegowo
 
02. halaman depan
02. halaman depan02. halaman depan
02. halaman depanalfamorot
 
85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)Adnan Cmoci
 
Rumah qur’an indonesia profil
Rumah qur’an indonesia profilRumah qur’an indonesia profil
Rumah qur’an indonesia profilAhmad Tachinardi
 

What's hot (19)

Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
 
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
 
Bab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvBab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cv
 
I ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkI ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fk
 
Ueeee
UeeeeUeeee
Ueeee
 
04110201 niwatun
04110201 niwatun04110201 niwatun
04110201 niwatun
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Bab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruBab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baru
 
Gaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsekGaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsek
 
Pendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UIN
Pendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UINPendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UIN
Pendidikan karakter preman oleh sMahasiswa UIN
 
Skripsi final
Skripsi finalSkripsi final
Skripsi final
 
Presentasi kitab kuning
Presentasi kitab kuningPresentasi kitab kuning
Presentasi kitab kuning
 
02. halaman depan
02. halaman depan02. halaman depan
02. halaman depan
 
85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Rumah qur’an indonesia profil
Rumah qur’an indonesia profilRumah qur’an indonesia profil
Rumah qur’an indonesia profil
 
Cover n pengantar
Cover n pengantarCover n pengantar
Cover n pengantar
 

Similar to JUDUL

Similar to JUDUL (20)

Mapping indo-sip-samsulmaar
Mapping indo-sip-samsulmaarMapping indo-sip-samsulmaar
Mapping indo-sip-samsulmaar
 
6469
64696469
6469
 
Bab i, iv, daftar pustaka
Bab i, iv, daftar pustakaBab i, iv, daftar pustaka
Bab i, iv, daftar pustaka
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
 
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaBab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
 
Literature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingLiterature of Quantum teaching
Literature of Quantum teaching
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
 
Bk2
Bk2Bk2
Bk2
 
sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsi
 
doc
docdoc
doc
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
Skripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isiSkripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isi
 
Fitri endang srimulat
Fitri endang srimulatFitri endang srimulat
Fitri endang srimulat
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Skripsi Umroh AlHabsi
Skripsi Umroh AlHabsiSkripsi Umroh AlHabsi
Skripsi Umroh AlHabsi
 
Tugas seminar proposal 1
Tugas seminar proposal 1Tugas seminar proposal 1
Tugas seminar proposal 1
 

More from Bisyri Samsuri (20)

Thesis
ThesisThesis
Thesis
 
Chapter v
Chapter vChapter v
Chapter v
 
Chapter iv
Chapter ivChapter iv
Chapter iv
 
Chapter iv (autosaved)
Chapter iv (autosaved)Chapter iv (autosaved)
Chapter iv (autosaved)
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter 1
Chapter 1Chapter 1
Chapter 1
 
Bibliography
BibliographyBibliography
Bibliography
 
Chapter iii
Chapter iiiChapter iii
Chapter iii
 
Facilitating arinafarda-5858
Facilitating arinafarda-5858Facilitating arinafarda-5858
Facilitating arinafarda-5858
 
Facilitating arinafarda
Facilitating arinafardaFacilitating arinafarda
Facilitating arinafarda
 
Anal inggris-rinamayasa-5852
Anal inggris-rinamayasa-5852Anal inggris-rinamayasa-5852
Anal inggris-rinamayasa-5852
 
Anal inggris-rinamayasa
Anal inggris-rinamayasaAnal inggris-rinamayasa
Anal inggris-rinamayasa
 
Anal inggris-nurzaenah0-5362
Anal inggris-nurzaenah0-5362Anal inggris-nurzaenah0-5362
Anal inggris-nurzaenah0-5362
 
Anal inggris-nurzaenah
Anal inggris-nurzaenahAnal inggris-nurzaenah
Anal inggris-nurzaenah
 
Surat keterangan penelitian
Surat keterangan penelitianSurat keterangan penelitian
Surat keterangan penelitian
 
Penunjukan pembimbing nafi'
Penunjukan pembimbing nafi'Penunjukan pembimbing nafi'
Penunjukan pembimbing nafi'
 
Label cd
Label cdLabel cd
Label cd
 
Ijin riset
Ijin risetIjin riset
Ijin riset
 
8 lampiran
8 lampiran8 lampiran
8 lampiran
 
7 daftar pustaka + riwayat hidup
7 daftar pustaka + riwayat hidup7 daftar pustaka + riwayat hidup
7 daftar pustaka + riwayat hidup
 

Recently uploaded

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

JUDUL

  • 1. EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS NU 01 BUMIJAWA DENGAN PENGGUNAAN MIND MAPPING SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun oleh SAMSUL MA'ARIF 3105430 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010 i
  • 2. KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH Jl. Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Telp/Fax (024) 7601295, 7615387 PENGESAHAN Skripsi Saudara Nomor Induk Jurusan Judul : Samsul Ma'arif : 3105430 : Pendidikan Agama Islam : Efektivitas Hasil Belajar Mata Akhlak Materi Iman Kepada Allah Dan Makhluk Gaib Pelajaran Aqidah Malaikat-Malaikat Selain Malaikat Pada Peserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus pada tanggal: 24 Juni 2010 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S. 1) tahun akademik 2009/2010. Ketua Sidang Semarang, 24 Juni 2010 Sekretaris Sidang Dra. Miswari, M.Ag NIP. 15027433 700000 2 000 Rosidi, M.S.I NIP. 19770131 2006041 1 011 Penguji I Penguji II Drs. H. Soediyono, M.Pd. NIP. 19680317 199403 1 003 Pembimbing I Nasirudin, M.Ag. NIP. 19691012 199603 1 002 Pembimbing II Dr. H. Ruswan, M.A. NIP. 19680424 199303 1 004 Drs. Wahyudi, M.Pd. NIP. 19680314 199603 1 001 ii
  • 3. DR. H. Ruswan, MA Drs. Wahyudi, M. Pd Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi An. Samsul Ma'arif Assalamu_¶alaikum Wr. Wb. Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara: Nama NIM Judul Skripsi : Samsul Ma'arif : 3105430 : Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada Peserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping. Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap maklum adanya. Wassalamu_¶alaikum Wr. Wb. Semarang, 01 Juni 2010 Pembimbing I Pembimbing II DR. H. Ruswan, MA NIP. 19680424 199303 1 004 Drs. Wahyudi, M. Pd NIP. 19680314 199603 1 001 iii
  • 4. MOTO $pköŢn=tæ äou'$yfÏtø:$#ur â¨$¨Z9$# $ydߊqè%ur #Y'$tR ö/ä3‹Î=÷dr&ur ö/ä3|¡àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ ÇÏÈ tbrâ•sD÷sム$tB tbqè=yèøÿtƒur öNèdt•tBr& !$tB ©!$# tbqÝÁ÷ètƒ ţw ׊#y‰Ï© Ôâ xÏî îps3Í´¯»n=tB _³Hainerakaorang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan._´ (Q.S. At- Tahrim: 6) 1 1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur_¶an dan Terjemahannya, (Semarang: CV Andi Gravika, 1994), hlm. 951 iv
  • 5. PERSEMBAHAN Tiada sesuatupun yang dapat memberikan rasa bahagia melainkan senyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti, cinta dan kasih sayang dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini untuk q Ayahanda Zharqoni dan Ibunda Umi Latifah Tercinta yang telah mendidik dan membesarkanku serta mencurahkan kasih sayangnya. Saudara-saudaraku (M. Khaerul Umam dan Achmad Mazidul Fatin) yang senantiasa memberi semangat hidupku. Keluarga besar K. Zaeruqi dan Keluarga Besar H. Chamim yang selalu memberikan motivasi dan doa yang tulus. Keluarga besar PAI C 2005 selamat berjuang semoga sukses. Keluarga besar kos Hallowen (Fathuri, Ulung, Soqi, Mizan, Amir, Munir, Topik) yang bisa membuat tersenyum dengan candaan-candaan yang lucu. Keluarga besar IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) IAIN Walisongo Semarang. Keluarga besar IKTASABA (Ikatan Alumni Babakan) IAIN Walisongo Semarang. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa pembaca budiman sekalian Semoga amal dan Baik mereka mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah Yang Maha Kuasa. q q q q q q q q q v
  • 6. PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan Semarang, 01 Juni 2010 Deklarator, Samsul Ma'arif NIM. 3105430 vi
  • 7. ABSTRAK Samsul Ma'arif (Nim. 3105430) Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan penggunaan mind mapping lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MTs NU 1 Bumijawa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII, sedangkan sampelnya adalah kelas VII A yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan metode dokumentasi dan metode tes. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan hasil nilai tes awal. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen menggunakan mind mapping dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah data nilai akhir didapat terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji t-tes. Berdasarkan perhitungan t-tes dengan taraf signifikasi = 5% diperoleh thitung = 2,693, sedangkan ttabel = 1,672. Karena thitung > ttabel maka berarti rata-rata hasil belajar Aqidah Akhlak siswa yang diajar dengan penggunaan mind mapping lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen = 80,733dan kelompok kontrol = 76,833, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan mind mapping lebih baik daripada hasil belajar dengan pembelajaran konvensional. Dengan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dam menjadi inovasi bagi civitas akademik, para mahasiswa dan para pendidik agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan bagi para peserta didik agar dapat menggunakan mind mapping dalam proses pembelajaran. vii
  • 8. KATA PENGANTAR •â_ô_£_®_ß _•___æ_ä_£_®_ß_•____•___â_´_' dengan hati yang tulusPuji dan syukur dan pikiran yang jernih, tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayah-Nya Dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman Jahiliyah ke Zaman Islamiyah. Skripsi berjudul "Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah Dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada Peserta Didik Kelas VII MTs NU 1 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping". Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. 2. 3. 4. Bapak Prof. DR. H. Ibnu Hajar, M. Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. Bapak Dr. H. Ruswan M.A selaku dosen pembimbing I dan bapak Drs. Wahyudi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Bapak Busyro, S. Pd. I, selaku Kepala MTs NU 1 Bumijawa yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian. viii
  • 9. 5. 6. 7. 8. 9. Bapak Imam Faqih, selaku guru Aqidah Akhlak MTs NU 1 Bumijawa, yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang rela dan ikhlas dalam doa, restu serta materi yang tiada henti dan tidak mengharap balasan. Keluarga besar K. Zaeruqi (Almarhum) dan Keluarga Besar H. Chamim (Almarhum) yang selalu memberi motivasi dan do'a. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis berdo'a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat diterima di sisi Allah SWT. serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil yang telah didapat. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berdo'a, semoga bermanfa'at adanya dan mendapat ridho dari-Nya, Amin Yarabbal _µaalamin. Semarang, 01 Juni 2010 Penulis Samsul Ma'arif NIM. 3105430 ix
  • 10. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv MOTTO........................................................................................................... v PERNYATAAN .............................................................................................. vi PERSEMBAHAN............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii BAB I BAB II : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1 B. Identifikasi Masalah.................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah................................................................. 4 D. Perumusan Masalah .................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6 : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ......................................................................... 7 1. 2. 3. 4. Belajar, Pembelajaran dan Hasil Belajar.............................. 7 Mind Map (Peta Pikiran)..................................................... 13 Pembelajaran Konvensional. ............................................... 23 Materi Pokok Iman Kepada Malaikat dan Makhluk Gaib .... 25 B. Kajian Penelitian Yang Relevan................................................ 35 C. Hipotesis................................................................................... 36 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ...................................................................... 37 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 37 x
  • 11. C. Variabel Penelitian.................................................................... 38 D. Metode Penelitian ..................................................................... 38 E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 39 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 40 G. Teknik Analisis Data ................................................................ 42 BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian......................................................................... 50 B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 50 C. Pembahasan Penelitian.............................................................. 57 D. Keterbatasan Penelitian............................................................. 58 BAB V : KESIMPULAN A. Kesimpulan............................................................................... 60 B. Saran-Saran .............................................................................. 60 C. Penutup..................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN xi
  • 12. DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1 2 3 4 5 6 Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping........................................ 17 Prosentase Validitas Butir Soal............................................................. 51 Prosentase Indeks Kesukaran Butir Soal............................................... 51 Prosentase Daya Beda Butir Soal ......................................................... 52 Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............................... 52 Nilai Post Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................... 55 xii
  • 13. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis item pilihan ganda Lampiran 2: Contoh perhitungan Uji Validitas Butir Soal Lampiran 3: Uji Reliabilitas Butir Soal Lampiran 4: Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Lampiran 5: Uji Daya Beda Butir Soal Lampiran 6: Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba Lampiran 7: Soal Test Uji Coba Lampiran 8: Kunci jawaban test uji coba Lampiran 9: Daftar Siswa Kelas Uji Coba Soal Tes Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-1 Lampiran 11: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-2 Lampiran 12: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-3 Lampiran 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)-4 & 5 Lampiran 14: Soal Post Test Lampiran 15: Kunci Jawaban Soal Post Test Lampiran 16: Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen Lampiran 17: Daftar Nilai Awal Kelas Kelas Kontrol Lampiran 18: Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen Lampiran 19: Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol Lampiran 20: Uji Homogenitas Nilai Awal Kelas Lampiran 21: Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Lampiran 22: Daftar Nilai Akhir Kelas Eksperimen Lampiran 23: Daftar Nilai Akhir Kelas Kontrol Lampiran 24: Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas eksperimen Lampiran 25: Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas Kontrol Lampiran 26: Uji Homogenitas Lampiran 27: Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Lampiran 28: Lembar Mind Mapping Lampiran 29: Foto Kegiatan Belajar Mengajar xiii
  • 14. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk unggulan yang dikaruniai akal kreatif, sehingga memungkinkannya untuk mengembangkan peradaban dan kebudayaannya. 2 Dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman semuanya dapat dilakukan, karena pendidikan pada dasarnya memang usaha pengembangan sumber daya manusia (SDM). Di dalam Islam ada dua tujuan pendidikan, tujuan yang berorientasi pada ukhrawi, yaitu membentuk seorang hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah dan orientasi duniawi yaitu membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kebutuhan dan tantangan kehidupan, agar hidupnya lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain. Belajar sudah menjadi kebutuhan 3 pokok pada masa kini. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini telah menyebabkan informasi dapat tersedia dalam jumlah yang tak terbatas dan dengan akses yang mudah. Hal ini menjadikan banyak perubahan serta perkembangan dari berbagai aspek kehidupan. Perubahan ini tentunya perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Kualitas yang demikian sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan terampil agar bisa bersaing secara terbuka di era global. Belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri dibimbing. 4 belajar maupun Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap 2Muhammad Tholhah Hasan, Islam Lantabora Press,2005), hlm. 34. 3 hlm. 81. dan Masalah Sumberdaya Manusia, (Jakarta: 4 Abdul Mujib Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) Cet. 1, Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: UPI, 2000), hlm. 8. 1
  • 15. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. 5 Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, pada saat pengajaran itu berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses interaksi guru dengan peserta didik. Sebagai makna utama, proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Keberhasilan pendidikan formal akan banyak 6 ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar yang merupakan perpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan peserta didik. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari keseluruhan sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentunya tidak akan terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Misalnya dengan adanya penataran guru, penyediaan buku paket, dan alat-alat laboratorium serta penyempurnaan kurikulum. Namun berdasarkan evaluasi, upaya-upaya tersebut ternyata belum berhasil dalam meningkatkan prestasi peserta didik secara optimal sebagaimana yang diinginkan. 7 Di hampir setiap pelajaran, kegiatan yang sering sekali dilakukan siswa ketika menerima pelajaran adalah mencatat. Umumnya siswa membuat catatan dalam bentuk tulisan panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Dan ketika dilakukan ulangan atau mengerjakan soal latihan, siswa akan mengerahkan energi yang sangat besar untuk dapat mengingat dan menuliskan 5Ibid., hlm. 13. 6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002), hlm. 40. 7 Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 2. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: 2
  • 16. kembali catatan-catatan yang pernah dibuatnya. Tentu saja, hal tersebut merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan dan siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil saja materi yang diajarkan. Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan dan bacaan, mengingatkan pemahaman terhadap materi, membantu 8 mencatat yang baik dan mudah untuk digunakan oleh peserta didik, karena catatan merupakan alat bagi peserta didik untuk mengingat materi-materi yang disampaikan oleh guru pada waktu proses pembelajaran. Catatan di gunakan oleh para peserta didik untuk membantunya dalam belajar, karena tidak semua materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diingat semua oleh para peserta didik. Dengan menggunakan metode mind mapping atau bisa disebut juga dengan metode peta pikiran oleh para peserta didik memungkinkan semua hal diatas dapat terjadi. Karena peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan peserta didik untuk mengingat banyak informasi yang diperoleh pada saat proses pembelajaran. Mata pelajaran Aqidah Akhlak mengajarkan materi-materi yang berisi tentang konsep Aqidah Islam yang merupakan dasar-dasar ajaran Islam dan juga ajaran tentang akhlak yang harus diketahui dan dipahami oleh umat Islam sejak dini. pelajaran aqidah akhlak sangat penting sekali karena mengajarkan dasar-dasar pokok ajaran Islam, seperti rukun islam, rukun iman, akhlak dan lain sebagainya yang semuanya merupakan dasar pokok ajaran Islam. Untuk itu peserta didik perlu mencatatnya karena catatan dapat membantu pada saat belajar. Dari uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah "Efektivitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman kepada Malaikat- Malaikat Allah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Pada Peserta Didik Kelas VII MTs NU 01 Bumijawa Dengan Penggunaan Mind Mapping". mengorganisasi materi dan memberikan wawasan baru. Perlu adanya metode 8Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175. 3
  • 17. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. 2. Metode pencatatan memiliki peranan penting dalam belajar, karena catatan membantu para siswa dalam mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru pada waktu proses pembelajaran. Sehingga perlu ada metode mencatat yang tepat. Adanya kesulitan bagi para peserta didik dalam memahami materi pelajaran karena diperlukan daya ingat yang kuat untuk mempelajarinya. Tidak semua materi yang disampaikan guru dapat diingat semua oleh peserta didik, sehingga peserta didik harus mencatatnya karena catatan dapat membantu peserta didik dalam belajar. C. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan istilah dalam judul yang berbunyi "Efektivitas belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak materi iman kepada Malaikat-malaikat Allah dan Makhluk Gaib selain Malaikat kelas VII MTS NU 01 Bumijawa dengan Penggunaan Mind Mapping" sebagai berikut: 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya, (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). 9 Sehingga Efektivitas diartikan adanya kesesuaian antara yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang kan dicapai. 10 Suatu usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai tujuannya. sedangkan efektifitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. 9 Sugono Dedy, Tim Redaksi Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2004), hlm. 173. 10 11, hlm. 82. E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 4
  • 18. 2. Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 11 Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap organisme atau pribadi. 12 Hasil belajar yang 3. menyangkut pengetahuan dapat diukur dengan nilai-nilai setelah proses pembelajaran. Mind Mapping Mind Mapping disebut juga peta pikiran. Yakni suatu cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran- pikiran. 13 peta pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan 4. pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah. Materi Pokok Iman kepada Malaikat-malaikat Allah Materi pokok iman kepada malaikat-malaikat Allah merupakan pokok bahasan dari mata pelajaran aqidah akhlak yang ada di Madrasah Tsanawiyah (MTs). 14 D. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi iman kepada malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat pda peserta didik kelas VII MTs NU 01 Bumijawa dengan penggunaan mind mapping? 11Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), Cet. 3, hlm. 2. 12 Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 11. 13 Cet. 6, hlm. 4. 14 Madrasah Tsanawiyah, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009). Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk Kelas VII 5
  • 19. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. b. Memberikan gambaran kepada guru tentang pembelajaran metode Mind Mapping. Digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya perbaikan hasil belajar siswa 2. Bagi Siswa a. b. Memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami pelajaran aqidah akhlak. Meningkatkan daya ingat dan ketrampilan berfikir para siswa. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi sekolah dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran aqidah akhlak yang lebih efektif. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan peneliti khususnya dalam bidang pendidikan. 4. 6
  • 20. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan suatu aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia. Belajar 15 Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. belajar dapat 16 Perubahan sebagai hasil dari proses ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. 17 Jadi, belajar merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh dalam mencapai tujuan. Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para pakar pendidikan, diantaranya: Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 18 Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology belajar adalah sebagai berikut "Learning may be defined as any relatively 15Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar- Ruzz, 2007) , hlm. 13. 16 Rosdakarya, 2004), hlm. 28. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja 17 hlm. 29. hlm. 2. 18 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 ), Cet.3, Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), 7
  • 21. permanent change in behavior which occurs as a result of experience or practice". 19 (Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau praktek). Menurut Ernest R. Hilgard dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Abdur Rachman Abror, memberikan definisi sebagai berikut: "Learning is the process by which an activity originates or is changed through training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from change by factors not attributable to training". 20 (Belajar adalah proses dengan suatu aktifitas memulai, atau aktifitas yang diubah melalui beberapa prosedur latihan (baik itu terjadi di laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) sebagai pembeda dari perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor bukan perubahan yang dihubungkan dengan latihan). Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid pengertian belajar yaitu: •Ţ_ì_ô_Ó___™_ª_¤_ô_Ó___"_Ø_'_Ţ_³___"_®_'_§___ð_à_Ë___•_®_Ä _ó___â_à_Ì_˜_ä_ß_•___æ_ë_«___ò_Ó___®_ô_ô_Ð_—___î_ë__•û_ú ••_ª_ó_ª_ ___•_®_ô_ô_ Ð_— (Sesungguhnya belajar adalah usaha untuk merubah diri pelajar yang didasari dengan pengalaman yang telah diterima sehingga terjadi perubahan baru bagi diri pelajar). Kitab Mudkhola ilal manahij wa Thuruqut Tadris, menjelaskan pengertian belajar yaitu: ••_ó_-_ª_g_—___ê_g_ô_à_ä_Ë___æ_g_Ë___â_¤_è_ g_ó___ï_•_©_û_•___ò_Ó___®_ô_ô_Ð_—_•û_û 19 (Belajar adalah merubah dengan mengadakan beberapa pelatihan). Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, Sixth Edition, (New York: Mc. Graw Hill International Book Company, 1971), hlm. 63. 20 66. 21 Abdur Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), hlm. Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, at Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris, Juz 1, (Mesir: Darul Ma'arif, 1968), hlm. 169. 22 (Mekkah: Darul liwa', t.th.), hlm. 64. M. Muzamil Basir dan M. Malik M. Said, Mudkhola ilal Manahij wa Thuruqut Tadris, 8
  • 22. Menurut pendapat W.S Winkel: Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. 23 Menurut pendapat Mulyono Abdurrahman: Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu: suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dari pengertian di atas, 24 dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Perubahan itu hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Karena belajar adalah suatu proses, maka dari proses tersebut akan menghasilkan suatu hasil dan hasil dari proses belajar adalah berupa hasil belajar. b. Pengertian Pembelajaran Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Maka pengertian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. 25 Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan 23 24 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1999), hlm. 53. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 28. 25 hlm. 24. Max Darsono, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000), 9
  • 23. menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. 26 Pengertian di atas menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkanproses kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut : 1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. 2) Pembelajaran dapat menambahkan perhatian dan motivasi peserta didik dalam belajar. 3) Pembelajaran dapat membuat peserta didik siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis. 4) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi peserta didik. 5) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik. 6) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik. Proses pembelajaran pada komunikasi yaitu proses 27 hakekatnya pesan dari adalah sumberpenyampaian proses pesan, saluran atau melalui media tertentu ke penerima pesan. Di dalam dunia pendidikan, pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau yang ada di kurikulum. Sumber pesan bisa berupa guru, siswa, atau orang lain. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesan adalah siswa atau juga guru. Tahap awal dari proses pembelajaran yaitu bagaimana dapat menyiapkan suasana yang kondusif.28 Untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung proses 26 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 117. 27 28 Accelerated Learning, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2004), hlm. 310. Max Darsono, op.cit., hlm. 25. Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategi Petunjuk Praktis untuk Menerapkan 10
  • 24. pembelajaran, sekolah harus memberikan kesan sebagai suatu tempat yang menghargai peserta didik sebagai seorang manusia yang pemikiran dan idenya dihargai sepenuhnya. Pembelajaran bertujuan membantu peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku peserta didik menjadi bertambah, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pengertian Hasil Belajar Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka peserta dididik memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan gabungan dua kata yang masing-masing mempunyai arti yaitu hasil dan belajar. Hasil adalah sesuatu yang telah dicapai. mendapat kepandaian. 30 29 Belajar adalah berusaha supaya c. Sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. 31 Bagi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta didik, hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Jadi, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. 32 Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, juga kecakapan dan keterampilan melihat, menganalisis,tetapi memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja. Dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya 29Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: P.N. Balai pustaka,1990), hlm. 362. 30 31 hlm. 3. 32 Ibid., hlm. 108. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006) Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 179. 11
  • 25. dilakukan secara perbuatan. Berikut tertulis, tetapi juga secara lisan serta penilaian ini beberapa pengertian tentang hasil belajar atau prestasi belajar, antara lain: Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Menurut Nana Sudjana, 33 Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 34 Menurut Sadiman AM, suatu hasil belajar itu meliputi: 1) Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif) 2) Personal, kepribadian atau sikap (afektif) 3) Kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik) Jadi, hasil belajar merupakan perubahan 35 perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Tingkah laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengertian, pemahaman, keterampilan, kecakapan serta aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu: 1) Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi: a) Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh. 33 34 Ibid., hlm. 102. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), Cet. 6., hlm. 22. 35 2001), hlm. 28-29. Sadiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 12
  • 26. b) Faktor psikologis yang meliputi: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kesiapan, kematangan. c) Faktor kelelahan. 2) Faktor Eksternal (faktor dari luar) yang meliputi: a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertian orang tua, suasana rumah. b) Faktor sekolah, yang meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, metode belajar, tugas rumah. 36 c) Faktor masyarakat, yang terdiri dari: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. 37 2. Mind Map (Peta Pikiran) a. Pengertian Mind Map (Peta Pikiran) Metode mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.38 Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran (Mind Mapping) memungkinkan terjadinya semua hal itu. 39 Teknik mencatat ini dikembangkan oleh Toni Buzan 1970-an dan didasarkan pada riset bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya. Otak anda sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan 36 37 38 Slameto, op.cit., hlm. 54. Ibid., hlm. 60. Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), Cet. 7, hlm. 4. 39 Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175. Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success (Bandung: PT 13
  • 27. ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah dari metode pencatatan tradisional karena ini mengaktifkan kedua belahan otak anda (karena itu disebut dengan istilah "pendekatan keseluruhan otak"). Cara ini menenangkan, menyenangkan, dan kreatif. Pikiran anda tidak akan mandeg karena mengulangi catatan anda jika catatan-catatan tersebut dibuat dalam bentuk peta pikiran. 40 Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar hal ini seringkali berarti perbedaan antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian. Alasan utama mencatat adalah bahwa mencatat meningkatkan daya ingat kebanyakan diri kita mengingat dengan sangat menuliskannya. Tanpa mencatat dan mengulanginya, baik ketika kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau dengar kemarin. 41 Pencatatan yang efektif dapat menghemat waktu dengan membantu anda menyimpan informasi secara mudah dan mengingatnya kembali jika diperlukan. Selain metode yang efektif dalam pencatatan, peta pikiran berfungsi untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya. Peta pikiran juga ideal untuk menulis presentasi yang akan dilakukan karena dapat meringkas keseluruhan isi presentasi dalam satu halaman. Hanya memandang sekilas kertas catatan dapat mengingatkan topik diskusi selanjutnya, dengan kata-kata kunci yang segera membangkitkan ingatan. Peta pikiran juga akan berhasil untuk menulis laporan atau makalah, walaupun mungkin memerlukan lebih dari satu peta untuk topik-topik dengan banyak detail. Mind map 42 juga merupakan peta hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun dan pikiran sedemikian rupa sehingga 40 Bobi De Poter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Penerjemah Alwiyah Abdurahman (Bandung: Mizan pustaka 1999), Cet. V. hlm. 152. 41 42 Ibid., hlm. 146-148. Ibid., hlm. 160. 14
  • 28. cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari pada teknik pencatatan tradisional. 43 Tujuan mencatat adalah mendapatkan poin-poin kunci dari buku-buku, laporan, kuliah dan sebagainya. Catatan yang baik dan efektif membantu kita untuk mengingat detail-detail tentang poin-poin kunci, memahami konsep utama dan melihat kaitannya. atau mind map menghasilkan 44 Peta pikiran merupakan cara kreatif bagi setiap siswa untuk gagasan, mencatat apa yang dipelajari atau merencanakan tugas baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah. Dalam peta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu informasi. Mengapa? karena cara kerjanya mirip dengan cara kerja koneksi di dalam otak. Di samping itu, peta pikiran juga memudahkan kita untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk 43 44 Tony Buzan, op.cit., hlm. 5. Bobi De Porter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 150. 15
  • 29. berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa, dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan. Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi dikemudian hari. Tetapi, sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilan-keterampilan "otak kiri" yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada seni, musik, dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir secara kreatif. 45 Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral (tengah) dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut, dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik. Mind map (peta pikiran) adalah suatu metode pencatatan yang berbeda dari bentuk pencatatan secara konvensional. 46 Lebih lanjut, 45 46 peta pikiran adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau http//ksupointer.com/2009/pembelajaran-dengan-peta-pikiran tgl 20 Februari 2009. Yovan P. Putra, Memori dan Pembelajaran Efektif, (Bandung: CV: Yrama Widya, 2008), hlm. 257. 16
  • 30. teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Berikut ini disajikan perbedaan antara catatan tradisional (catatan biasa) dengan catatan pemetaan pikiran (mind mapping). 47 Tabel 2.1. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping. Catatan Biasa Hanya berupa tulisan-tulisan saja Hanya dalam satu warna Untuk mereview ulang Memerlukan waktu yang lama waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama Statis Peta Pikiran (Mind Mapping) 1. Berupa tulisan, symbol1. 2. 3. 2. 3. dan gambar Berwarna-warni Untuk mereview diperlukan waktu pendek Waktu ulang yang 4. 4. yang diperlukan 5. untuk belajar lebih cepat dan efektif Membuat individu menjadi lebih kreatif. 5. Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah suatu mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Petateknik pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. b. Cara Membuat Mind Map (Peta Pikiran) Karena mind map begitu mudah dan alami, bahan-bahan untuk membuat mind map sangatlah sedikit antara lain: 47Iwan Sugiarto, Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif, (Jakarta: PT. Gramedia, 2004), hlm. 76. 17
  • 31. • • • • Kertas kosong yang tak bergaris Pena dan pensil warna Otak Imajinasi Cara membuat mind mapping adalah sebagai berikut: 1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjang nya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah kebebasan pada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. 2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan menarik, membuat kita tetap lebih fokus, membantu berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita. 3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warnamenariknya dengan gambar. Warna membuat mind hidup, menambah energi kepada pemikiran menyenangkan. 4) Hubungkan gambar-gambar utama ke gambar lebih kita sama map lebih kreatif, pusat dan dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengingatkan dua atau tiga atau empat hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mengerti dan mengingat. 5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang- cabang yang lurus dan organis, seperti cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. Setiap kata tunggal atau seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan karena lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. 7) Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita mempunyai 10 gambar di dalam mind map kita, mind map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan. 48 Kiat-kiat untuk membuat mind mapping (peta pikiran) Ada beberapa kiat dalam pembuatan mind mapping (peta pikiran) antara lain: 48Tony Buzan, op.cit., hlm. 14-16. 18
  • 32. 1) Di tengah kertas buatlah lingkaran dari gagasan utama 2) Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci gunakan pulpen warna-warni. 3) Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan detail-detail. 4) Tambahkan simbol dan ilustrasi. 5) Gunakan huruf kapital 6) Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf yang lebih besar. 7) Hidupkanlah peta pikiran anda. 8) Garis bawahi kata-kata tersebut dan gunakan huruf-huruf tebal. 9) Bersikap kreatif dan berani 10) Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau gagasan-gagasan. 11) Buatlah peta pikiran secara horisontal. 49 c. Fungsi Mind Map (Peta Pikiran) Menurut Tony Buzan, peta pikiran dapat membantu kita untuk banyak hal, yaitu : 1) Merencanakan 2) Berkomunikasi 3) Menjadi lebih kreatif 4) Menyelesaikan masalah 5) Memusatkan perhatian 6) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran 7) Mengingat dengan lebih baik 8) Belajar lebih cepat dan efisien Menurut Michael Michaliko dalam buku Cracking Creative Mind Mapping, mengatakan bahwa kegunaan peta pikiran adalah : 1) Mengaktifkan seluruh otak 2) Membereskan akal dari kekusutan mental 3) Memungkinkan kita fokus pada pokok bahasan. 4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian informasi- informasi yang saling terpisah. 5) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan membantu kita dalam membandingkan. 50 d. Tujuan Pembuatan Mind map (Peta Pikiran) Peta pikiran mengajarkan cara mencatat yang sistematis dan mendorong aliran proses berfikir yang alami, yakni dengan 49 50 menciptakan putaran umpan balik yang positif antara otak dan catatan. Bobi De Poter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 157. Tony Buzan, op.cit., hlm. 6. 19
  • 33. Potensi otak menghasilkan ini dicapai gagasan yang sangat jika tidak terbatas. Kemampuan secara maksimal membiarkan ide mengembara seperti air yang mengalir, bebas belum ada keinginan untuk menatanya. Tujuan 51 peta pikiran adalah menciptakan atau menangkap pikiran serta data yang dianggap penting sesuai dengan cara sendiri, sedang membuat catatan merupakan kegiatan mengorganisasikan pikiran sendiri (kreativ, inovatif). Mencatat berarti meringkas pikiran orang lain seperti diekspresikan dalam buku, artikel, ceramah dan sebagainya. 52 Tujuan membuat mind mapping adalah untuk mengingat segala sesuatu yang dipikirkan dalam pikiran yang berangkat dari gagas sentral. Karena pikiran akan mengeluarkan gagasan lebih cepat dari yang akan ditulis. Maka tidak boleh ada waktu sela dalam menulis. Jika berhenti akan melihat pena atau pensil bergetar diatas kertas. 53 e. Manfaat Mind Mapping Ada beberapa manfaat dalam penggunaan Mind mapping atau peta pikiran antara lain: 1) Fleksibel, jika seorang pembicara tiba-tiba teringat menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, anda dapat mudah menambahkannya untuk dengan ditempat yang sesuai dalam peta pikiran anda tanpa harus kebingungan. 2) Dapat memusatkan perhatian, anda tidak perlu berfikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, anda dapat berkonsentrasi pada gagasan-gagasannya. 3) Meningkatkan pemahaman, ketika membaca tulisan atau laporan teknik, peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya. 4) Menyenangkan, imajinasi dan kreativitas anda tidak terbatas. Dan hal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan. 54 51 P. Pasaribu, T. Lukman, Melipatgandakan Potensi Otak Teknik Praktis Melejitkan Daya Ingat, (Jakarta: Gramedia 2005), hlm. 69. 52 53 54 Ibid., hlm. 70. Tony Buzan. op.cit. hlm. 106. Bobi De Poter dan Mike Hernacki, op.cit., hlm. 172. 20
  • 34. Menurut Tony Buzan manfaat Mind Mapping adalah : 1) Memberi pandangan yang menyeluruh pokok masalah atau area yang luas. 2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan- pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. 3) Menghimpun dan menyimpan sejumlah data. 4) Mendorong pemecahan masalah dengan menemukan jalan baru yang kreatif. 5) membuat anda mampu bersikap efisien. 6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan dan diingat. 55 7) Menarik dan menahan perhatian mata/otak. Sistem Pembelajaran Mind Mapping Semua mind map mempunyai menggunakan warna. Semuanya 56 f. kesamaan struktur semuanya alami yangmempunyai memancar dari pusat, semuanya menggunakan garis lengkung, symbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang dapat dialihkan menjadi diagram wana-warni, sangat teratur dan yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Mind map menjadi cara 57 mencatat/meringkas yang mengakomodir cara kerja otak secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam daftar panjang kebawah, maka pada konsep mind map akan mengajak pikiran untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan. 58 Jika dengan 55 56 catatan konvensional anak harus menghafal daftar panjang yang sudah anak buat dan seringkali ada yang terlewati. Sebaliknya dengan konsep mind map, secara mental anak membangun sebuah gambar yang dapat dibayangkan. Tony Buzan, op.cit., hlm. 5. Tony Buzan, Brain Child Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 71. 57 58 Tony Buzan, op.cit., hlm. 5. Caroline Edward, Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas, (Yogyakarta: Sakti, 2009), hlm. 63. 21
  • 35. Meringkas yang sering digunakan dalam dunia pendidikan sesungguhnya hanya mengeksploitasi kerja otak kiri. Tak jarang anak menjadi bosan, karena bentuk ringkasannya tak jauh beda dengan teks inti. Mind map merupakan sistem terbaru yang didisain sesuai dengan kerja alami otak manusia. Gambar-gambar yang bebas dilukiskan anak dan bentuknya yang unik akan menyeimbangkan kerja kedua otak anak. Keseimbangan kerja otak inilah yang menyebabkan rasa senang pada anak saat belajar. Sistem mind map juga bisa digunakan anak pada saat menjelang ujian. Jadi anak tidak perlu membaca buku paket untuk mempelajari materi yang diujikan. Anak cukup membuka kembali hasil mind map yang sudah dibuatnya. 59 Tentu ini membantu anak g. dalam proses belajarnya. Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu: 1) Overview, tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. 2) Preview, tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. 3) Inview, tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan. 4) Review, Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat 59Ibid., hlm. 67. 22
  • 36. membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. 60 Pembelajaran Konvensional a. Definisi Pembelajaran Konvensional Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas, pada umumnya ditentukan oleh peranan guru dan peserta didik. Dewasa ini pembelajaran masih menggunakan model konvensional, pembelajaran yang menjadi guru sebagai subjek yang aktif sedangkan peserta didik sebagai obyek yang pasif. Menurut Djamarah (1996) metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. 61 Sedangkan peranan 3. murid dalam metode ceramah yang penting adalah mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok yang dikemukakan oleh guru. Berkenaan dengan sifatnya metode yang demikian maka biasanya secara wajar metode ceramah dilaksanakan dalam hal apabila: 1) Guru akan menyampaikan fakta-fakta/kenyataan atau pendapat- pendapat di mana tidak ada bahan bacaan yang menerangkan fakta- fakta tersebut. 2) Guru harus menyampaikan fakta kepada murid-murid yang besar jumlahnya, sehingga metode lain tak mungkin dapat. 3) Guru menghendaki berbicara yang semangat untuk merangsang murid-murid mengerjakan sesuatu. 60http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran- mind-mapping/. 21 Februari 2010 14:30. 61 Pendidikan/Pembelajaran-Konvensional/. 21 Februari 2010 14:30. Pembelajaran Konvensional, http://Xpresriau.Com/Toroka/Artikel-Tulisan- 23
  • 37. b. 4) Guru akan menyimpulkan pokok penting yang telah dipelajari untuk memperjelas murid dalam melihat hubungan antara hal-hal yang penting lainnya. 5) Guru akan memperkenalkan hal-hal baru dalam rangka pelajaran yang lalu. Keuntungan Pembelajaran Konvensional Sebagai metode maka pemberian pembelajaran konvensional atau dengan ceramah memberi keuntungan dalam hal sebagai berikut: 1) Guru dapat menguasai seluruh arah kelas Sebab guru semata-mata berbicara langsung sehingga ia dapat menentukan arah itu dengan jalan menetapkan sendiri apa yang akan dibicarakan. 2) Organisasi kelas sederhana Dengan berceramah, persiapan satu-satunya yang diperlukan guru ialah buku cetak/bahan pelajaran. Pembicaraan ada kemungkinan sambil duduk atau berdiri. Murid-murid diharapkan mendengarkan secara diam. Maka mudah dimengerti bahwa jalan ini adalah yang paling sederhana untuk mengatur kelas dari pada penggunaan metode lain misalnya demonstrasi yang perlu alat-alat banyak, atau metode kelompok yang memerlukan pembagian kelas dalam kesatuan-kesatuan kecil untuk sesuatu tugas dan lain sebagainya. Meskipun demikian di atas dikatakan sederhana dan begitu pula tugas guru adalah lebih mudah dalam suasana tersebut, tetapi metode ceramah mempunyai batas-batas atau kelemahan-kelemahan dipandang dari segi kepentingan belajar murid-murid. Keburukan dalam hal ini yang pokok sebagai berikut: 1) Guru sukar mengetahui sampai di mana murid-murid telah mengerti pembicaraannya. Guru-guru sering menganggap bahwa karena murid-muridnya duduk dengan diam serta mendengarkan pembicaraannya, mereka itu sedang belajar. 24
  • 38. 2) Murid sering kali memberi pengertian lain dari hal yang dimaksudkan guru. Hal ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian kata-kata yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan salah pengertian misalnya karena sifatnya yang abstrak, kabur, dan sebagainya. 62 4. Materi Pokok Iman kepada Malaikat dan Makhluk Gaib a. Malaikat-Malaikat Allah SWT 1) Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah SWT Kepercayaan kepada malaikat merupakan salah satu pokok ajaran Islam. Kepercayaan ini dinilai oleh ulama-ulama sebagai salah satu rukun Iman. Bukan saja tidak sempurna , tetapi tidak sah iman seorang muslim, apabila tidak percaya adanya malaikat dengan sifat-sifatnya yang dijelaskan agama. 63 Malaikat adalah salah satu jenis makhluk gaib (yang tak dapat diindrakan) yang diciptakan Allah. Malaikat tidak memerlukan apapun yang bersifat fisik atau jasmani. Mereka menghabiskan waktu siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah. 64 Dalam penciptaan malaikat _³ Segalamenjadi kan Allah berfirman sebagai berikut: 7pysÏZô_r& þ'Í<'ré& ¸xß™â' Ïps3Í´¯»n=yJø9$# È@Ïã%y` ÇÚö'F{$#ur ÏNºuq»yJ¡¡9$# Ì•ÏÛ$sù ¬! ߉ôJptø:$# ÇÊÈ Ö•ƒÏ‰s% &äóÓx« Èe@ä. 4'n?tã ©!$# ¨bÎ) 4 âä!$t±o„ $tB È,ù=sƒø:$# 'Îû ߉ƒÌ"tƒ 4 yì»t/â'ur y]»n=èOur 4'oY÷V¨B puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada 62Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), Cet. I, hlm. 165-168. 63 As-Sunnah serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini, (Jakarta: Lentera Hati 2000), Cet. III, hlm. 246. 64 Madrasah Tsanawiyah, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 84. M. Quraish Shihab, Yang Tersembunyi Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam Al-Qur_¶an- T. Ibrahim dan H. Darsono, Membangun Aqidah dan Akhlak Jilid 1 Untuk Kelas VII 25
  • 39. ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu_´. (QS. Fatir 35: 1) 65 Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang ke dua. Yang dimaksud iman kepada Malaikat adalah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang bernama malaikat yang diberi tugas untuk melaksanakan segala sesuatu yang diperintahkan dan menjadi penghubung antara Allah SWT dan para Rasul Nya untuk menyampaikan wahyu. Iman kepada Malaikat bersumber dari keimanan kepada Allah sebab keberadaan dan perintah mengimaninya berasal dari Allah. 66 2) Sifat-sifat Malaikat Allah SWT Al-Qur'an menjelaskan bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, tidak pernah durhaka, tidak pernah maksiat dan tidak pernah menentang Allah SWT. surat Al-Anbiya ayat 26-27. ¼çmtRqà)Î7ó¡o„ w 67 Seperti dalam firman Allah ÇËÏÈ šcqãBt•õ3•B ׊$t6Ïã ö@t/ 4 ¼çmoY»ysö7ß™ 3 #V$s!ur ß`»oH÷q§•9$# x‹sƒªB$# (#qä9$s%ur ÇËÐÈ šcqè=yJ÷ètƒ ¾ÍnÌ•øBr'Î/ Nèdur ÉAöqs)ø9$$Î/Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. (QS. Al-Anbiya: 26-27) Malaikat adalah makhluk Allah yang gaib 68 yang mempunyai sifat yang berbeda dengan manusia dan makhluk bumi lainnya. Diantara sifat-sifat malaikat adalah: a) Malaikat diciptakan dari Nur (Cahaya) b) Malaikat selalu taat tan berbakti serta bersujud pada Allah SWT, tidak pernah ingkar kepada Allah. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur_¶an dan Terjemahanya, (Semarang:65 CV Andi Gravika, 1994), hlm. 695. 66 16. 67 68 Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, Aqidah Akhlak Kelas VII, hlm. T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 85. Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit., hlm. 498. 26
  • 40. c) Malaikat tidak menyombongkan diri karena tidak punya nafsu d) Malaikat dapat berubah bentuk e) Malaikat selalu bertasbih dengan tidak mengenal lelah. Firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 20 _´Mereka ÇËÉÈ tbrçŢäIøÿtƒ w u'$pk¨]9$#ur @ø‹©9$# tbqßsÎm7|¡ç„ malam dan siang tiada henti-selalu bertasbih hentinya_´. (QS. Al-Anbiya: 20) Malaikat tidak berjenis kelamin 69 f) g) Malaikat tidak makan dan tidak minum h) Malaikat terjaga dari berbuat dosa (Maksum) i) Malaikat diciptakan Allah dengan tugas-tugas tertentu. 3) Nama Malaikat dan Tugasnya Nama-nama malaikat yang wajib diimani ada 70 sepuluh. Kesepuluh nama malaikat itu antara lain sebagai berikut: a) Jibril Malaikat Jibril juga dinamai Ar-Ruh Al-Amin, dan Al- Qudus. 71 Jibril adalah malaikat yang ditugasi oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada nabi atau rasul utusan Allah SWT. Dalam menyampaikan wahyu kepada nabi Muhammad SAW Jibril terkadang berwujud sebagai seorang laki-laki yang berpakaian serba putih dan terkadang dengan wujud aslinya. 72 Firman Allah tentang tugas Jibril dalam surat An-Najm ayat 4-5: ÇÎÈ 3"uqà)ø9$# ߉ƒÏ‰x© ¼çmuH©>tã ÇÍÈ 4ÓyrqムÖÓórur ţwÎ) uqèd ÷bÎ) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yangsangat kuat. (QS. An-Najm: 4-5) 73 69 70 71 72 73 Ibid., hlm. 497. Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. 20. M. Quraish Shihab, op. cit., hlm.268. T. Ibrahim dan H. Darsono, op. cit., hlm. 85-86. Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 871. 27
  • 41. b) Mikail Pada dasarnya semua rezeki datangnya dari Allah yang diturunkan melalui malaikat Mikail. Tugas dari malaikat Israfil antara lain: (1) Memberikan rezeki yang kepada semua makhluk yang ada di alam ini (2) Mengatur angin, hujan dan tanaman. c) Israfil Malaikat Izrafil bertugas meniup sangka kala (terompet) pada hari kiamat, peniupan sangka kala itu ada 3 (tiga) macam. (1) Nafhul faza yaitu peniupan yang menakutkan (mengejutkan) yang menyebabkan rusak binasanya alam jagad raya pada hari kiamat. (2) Nafhul Shaqi yaitu peniupan yang memusnahkan segala sesuatu. (3) Nafhul Ba_¶ats yaitu peniupan yang membangkitkan manusia seluruhnya untuk dikumpulkan dan dihisab amalnya. Tiupan sangka kala malaikat Isrofil merupakanawal kehidupan di Akhirat. 74 Seperti dalam Al-Qur'an surat Yasin ayat 51 ÇÎÊÈ šcqè=Å¡Ytƒ öNÎgÎn/u' 4'n<Î) Ï^#y‰÷`F{$# z`ÏiB Nèd #sŒÎ*sù Í'q•Á9$# 'Îû y‡ÏÿçRur Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.(QS. Yasin: 51) 75 74 75 d) Izrail Bertugas mencabut nyawa makhluk hidup bila ajal telah tiba. Pada garis besarnya ada dua macam cara malaikat dalam mengambil nyawa manusia. Cara pertama adalah mencabut nyawa dengan keras dan cara yang kedua mencabut nyawa Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. 19. Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 711. 28
  • 42. dengan cara lemah lembut. Orang yang dicabut nyawanya dengan keras adalah orang kafir dan durhaka, sedang yang diambil nyawanya dengan lemah lembut adalah nyawa orang- orang yang taat kepada Allah. 76 Tercantum pada ayat Al- Qur'an surat As-Sajdah ayat 11 ÇÊÊÈ šcqãèy_ö•è? öNä3În/u' 4'n<Î) ¢OèO öNä3Î/ @Ïj.ãr "Ï%©!$# ÏNöqyJø9$# à7n=¨B Nä39©ùuqtGtƒ ö@è% * Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepadaTuhanmulah kamu akan dikembalikan_´. (QS. As-Sajdah: 11) Raqib Malaikat 77 e) Raqib bertempat disebelah kanan manusia bertugas mencatat seluruh perbuatan baik manusia. Seperti firman Allah dalam surat Az-Zukhruf ayat 80 ÇÑÉÈ tbqç7çFõ3tƒ öNÍkö‰y‰s9 $uZè=ß™â'ur 4'n?t/ 4 Oßg1uqøgwUur öNèd§ŢÅ ßìyJó¡nS w $¯Rr& tbqç7|¡øts† ÷Pr& Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengarrahasia dan bisikan-bisikan mereka? sebenarnya mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) selalu mencatat di sisi mereka. (QS. Az-Zukhruf: 80) 78 (kami Kami f) Atid Malaikat Atid bertempat disebelah kiri manusia dan bertugas mencatat segala amal buruk manusia. Malaikat Rokib dan Atid disebut juga malaikat kiromal katibin dan kelak Allah akan mengumpulkan manusia di alam mahsyar untuk meminta pertanggung jawaban perbuatan mereka di dunia dan Allah membagikan buku catatan perbuatan manusia. 79 Firman Allah dalam surat Qaaf ayat 18 ÇÊÑÈ Ó‰ŠÏGtã ë=‹Ï%u' Ïm÷ƒy‰s9 ţwÎ) @Aöqs% `ÏB àáÏÿù=tƒ $¨B 76 77 78 79 M. Quraish Shihab, op.cit., hlm. 296. Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 661. Ibid., hlm. 804. Forum MGMP Aqidah Akhlak MTs Kabupaten Tegal, op.cit., hlm. hlm 19. 29
  • 43. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf: 18) 80 Kedua malaikat pengawas tersebut tidak /belum mencatat niat buruk seseorang sebelum niat itu diwujudkan dalam bentuk nyata. Berbeda dengan niat baik, mereka mencatatnya walaupun belum diwujudkan. 81 g) Munkar Malaikat Munkar bertugas menanyai amal baik manusia yang sudah mati di alam kubur. h) Nakir Malaikat Nakir bertugas menanyai amal jelek manusia yang sudah mati di alam kubur. i) Malik Malaikat Malik diberi tugas untuk menjaga neraka. Firman Allah dalam Surat At-Tahrim ayat 6 äou'$yfÏtø:$#ur â¨$¨Z9$# $ydߊqè%ur #Y'$tR ö/ä3‹Î=÷dr&ur ö/ä3|¡àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ tbrâ•sD÷sム$tB tbqè=yèøÿtƒur öNèdt•tBr& !$tB ©!$# tbqÝÁ÷ètƒ ţw ׊#y‰Ï© Ôâ xÏî îps3Í´¯»n=tB $pköŢn=tæ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apayang diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6) 82 j) Ridwan Malaikat Ridwan diberi tugas menjaga surga. Allah dalam surat Az-Zumar ayat 73 83 Firman 80 81 82 83 Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 853. M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 296 . Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 951. T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 87. 30
  • 44. ôMysÏGèùur $ydrâä!%y` #sŒÎ) #Ó¨Lym ( #·•tBã— Ïp¨Zyfø9$# 'n<Î) öNåk®5u' (#öqs)¨?$# šúïÏ%©!$# t,‹Å™ur ÇÐÌÈ tûïÏ$Î#»yz $ydqè=äz÷Š$$sù óOçFö7ÏÛ öNà6ø‹n=tæ íN»n=y™ $pkçJtRt"yz óOçlm; tA$s%ur $ygç/ºuqö/r& _³Dandalam orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke surga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (QS. Az-Zumar: 73) 84 b. Makhluk Gaib Selain Malaikat Makhluk gaib selain malaikat yang diciptakan Allah bermacam-macam, antara lain jin, iblis, dan setan. 1) Jin Jin berasal dari alam tersendiri. Ia tidak termasuk dalam alam manusia, juga tidak termasuk dalam alam malaikat. Ada persamaan manusia dengannya, yaitu sama-sama memiliki akal, pengetahuan dan kemampuan memilih yang baik dan yang buruk. Namun ada per bedaan yang menonjol antara jin dan manusia. Yaitu perbedaan dalam hal kejadiannya, jin diciptakan dari api sedang manusia diciptakan dari tanah liat. Banyak sekali ayat Al-Quran 85 yang redaksinya dapat dijadikan dalil ada mahluk yang berwujud yang bernama jin. Makhluk itu tidak diciptakan Allah, kecuali seluruh aktivitas mereka berakhir menjadi pengabdian pada-Nya: 86 ÇÎÏÈ Èbr߉ç7÷èu‹Ï9 ţwÎ) }§RM}$#ur £`Ågø:$# àMø)n=yz $tBur _³Danmerekaaku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mengabdi kepada-Ku_´ (QS. Adz-Dzariyaat: 56) 87 84 85 hlm. 1 86 87 Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit., hlm. 756 Umar Sulaiman, Misteri Alam Jin dan Setan. (Semarang: Pustaka Rizki Putra 2006) M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 35 Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 862. 31
  • 45. Jin adalah makhluk gaib yang diciptakan dari nyala api, Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rahman ayat 15 sebagai berikut: ÇÊÎÈ 9'$¯R `ÏiB 8lÍ'$¨B `ÏB ¨b!$yfø9$# t,n=yzur Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. Ar-Rahman: 15) 88 Jin ada yang beriman dan ada yang kafir. Seperti firman Allah dalam surat Al-Ahqaf ayat 29 #( þq ä9$s% ç nrçŢ|Øym $£Jn=sù tb#uäö•à)ø9$# šcqãèÏJtGó¡o„ Çd`Éfø9$# z`ÏiB #•xÿtR y7ø‹s9Î) !$oYøùuŢ|À øŒÎ)ur ÇËÒÈ z`ƒÍ'É‹Y•B OÎgÏBöqs% 4'n<Î) (#öq©9ur zÓÅÓè% $£Jn=sù ( (#qçFÅÁRr& Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (QS. Al- Ahqaf: 29) 89 2) Iblis atau Setan Iblis adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah SWT dari api. Sifat dasar iblis adalah sombong dan durhaka kepada Allah SWT. Dalam tafsir Ibnu Kasir dijelaskan bahwa dahulu iblis salah satu golongan malaikat. Allah memberi tugas iblis untuk menjaga langit dunia dan memberantas jin durhaka yang saat itu menguasai bumi. Dengan adanya tugas itu iblis merasa paling kedudukannya daripada malaikat yang lain. Karena mulia sifat kesombongan itulah, Allah menguji iblis. Allah memerintahkan semua malaikat sujud kepada nabi Adam AS, makhluk yang baru saja diciptakan-Nya. Semua malaikat menaati perintah Allah SWT, mereka sujud kepada Nabi Adam kecuali iblis. Terbuktilah ujian Allah kepada iblis. Iblis dengan sombongnya memandang rendah 88 89 Ibid., hlm. 886. Ibid., hlm. 827. 32
  • 46. nabi adam AS yang diciptakan dari tanah. Menurut iblis tanah lebih rendah daripada api. 90 Setan adalah makhluk yang sifatnya menggoda manusia agar terjerumus ke lembah dosa. Menurut surah an Nas, setan dapat berasal dari manusia ataupun jin. Dengan demikian setan adalah makhluk gaib yang durhaka langsung kepada Allah SWT dan berusaha menggoda manusia untuk berbuat dosa. Setan adalah sifat yang jahat yang tersembunyi di dalam diri jin dan manusia, yang dapat menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Setan adalah profesi atau sebutan dari kalangan jin dan manusia yang jahat yang senantiasa mengganggu manusia supaya terjerumus dalam kesesatan dan kekafiran. 91 Allah SWT berfirman dalam surat Al-Araf ayat 12 sebagai berikut: 9'$¯R `ÏB ÓÍ_tFø)n=yz çm÷ZÏiB ×Ţö•yz O$tRr& tA$s% (y7è?ó•sDr& øŒÎ) y‰àfó¡n@ ţwr& y7yèuZtB $tB tA$s% ÇÊËÈ &ûüÏÛ `ÏB ¼çmtGø)n=yzur Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-Araf: 12) 92 Sedangkan makhluk yang membangkang, iblis atau setan selalu menggoda manusia agar terjerumus kedalam kehidupan yang nista, jauh dari petunjuk hidup yang benar. Firman Allah dalam surat Al-Araf ayat 16-17 Èû÷üt/ .`ÏiB Oßg¨Yu‹Ï?Uy §NèO ÇÊÏÈ tLìÉ)tFó¡ãKø9$# y7sÛºuŢÅÀ öNçlm; ¨by‰ãèø%V{ 'ÏZoK÷ƒuqøîr& !$yJÎ6sù tA$s% šúïÌ•Å3»x© öNèdt•sVø.r& ߉ÅgrB wur ( öNÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ `tãur öNÍkÈ]»yJ÷ƒr& ô`tãur öNÎgÏÿù=yz ô`ÏBur öNÍk‰É‰÷ƒr& 90 91 T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 89. Abu Aqila, Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan Syariat, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing 2005). Cet 2. hlm 52. 92 Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., hlm. 222. 33
  • 47. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). QS. Al-Araf: 16-17) 93 Dengan memperhatikan beberapa ayat diatas, kita dapat mengetahui bahwa iblis atau setan adalah makhluk yang senantiasa menggoda manusia agar berbuat durhaka kepada Allah swt. Berbagai cara diupayakan iblis atau setan sehingga banyak manusia yang tergoda. Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu kemantapan hati, ucapan dan perbuatan. Iman kepada Malaikatpun perlu dibuktikan dengan perbuatan nyata setiap hari, antara lain meneladani sifat taat Malaikat kepada Allah SWT. Adapun sekap meneladani ketaatan Malaikat kepada Allah SWT antara lain: 1) Senantiasa berusaha untuk menaati Allah SWT. melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan (baik Nya) c. sebagaimana ketaatan Malaikat kepada Allah SWT. 2) Bersikap tawaduk kepada Allah SWT dan mengagungkan Nya, misalnya membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. 3) Bersikap hati-hati dalam hidup ini, tidak melanggar hukum Allah SWT sebagaimana Malaikat tidak maksiat kepada Nya. 94 B. Kajian Penelitian Yang Relevan Buku yang berjudul Buku Pintar Mind Map, Tony Buzan menyatakan bahwa Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind Map adalah 93 94 Ibid., 223. T. Ibrahim dan H. Darsono, op.cit., hlm. 91. 34
  • 48. cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind Map juga merupakan peta perjalanan yang hebat bagi ingatan. Karena memberikan kemudahan dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran yang melibatkan cara kerja alami otak sejak awal. Ini berarti bahwa upaya untuk mengingat dan menarik kembali informasi di kemudian hari akan lebih mudah, serta lebih dapat diandalkan daripada menggunakan cara pencatatan tradisional. 95 Buku yang berjudul Quantum Teaching Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang Kelas karya Bobbi Deporter dkk, yang diterjemahkan oleh Ary Nilandari mengatakan bahwa peta pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah. Metode yang sesuai dengan otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan diingat kembali dan memaksimalkan momen belajar. Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, mengingatkan pemahaman terhadap materi, dan memberikan wawasan baru, peta pikiran (Mind Mapping) memungkinkan terjadinya semua itu. 96 Skripsi Kristanti (4401405010) FMIPA Jurusan Biologi UNNES yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Sistem Pencernaan melalui Kombinasi Model Jigsaw dan Peta Pikiran di SMA N Jumapolo Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009. Menyimpulkan bahwa kombinasi metode jigsaw dan peta pikiran dapat dipertimbangkan guru sebagai metode alternatif metode pembelajaran, karena secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar para peserta didik. 97 Skripsi Arif Purnawan (4301401035) FMIPA Jurusan Kimia UNNES yang berjudul Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Kimia Siswa SMA kelas X dengan Metode Pemetaan Pikiran (Mind-Mapping) Menggunakan CD 95 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. 6, hlm. 4 96 Mizan Pustaka, 2003), hlm. 175. 97 peta pikiran di SMA N Jumapolo Kab. Karanganyar Tahun Ajaran 2008/2009. (Semarang FMIPA UNNES Semarang 2009), hlm iv Bobi de Porter dkk., Quantum Teaching: Orchestrating Student Success (Bandung: PT Kristiani, Efektivitas belajar system pencernaan melaui kombinasi model jigsaw dan 35
  • 49. Pembelajaran Interaktif pada Materi Pokok Hidrokarbon Tahun Pelajaran 2004/2005 menyimpulkan bahwa metode mind mapping menggunakan CD pembelajaran sangat efektif dalam pembelajaran kimia. Dari kajian penelitian yang telah diteliti 98 tersebut, penelitian ini mencoba bagaimana efektifitas mind mapping dalam pembelajaran Aqidah Akhlak materi iman kepada malaikat dan makhluk gaib selain malaikat, tanpa disertai dengan metode pembelajaran lainnya. C. Pengajuan Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yang diajukan seorang peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan untuk diuji kebenarannya. 99 Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar juga mungkin salah, akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan. Adapun hipotesis 100 yang diajukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan penggunaan mind mapping akan lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional pada materi pokok Iman Kepada Malaikat- Malaikat Allah dan Makhluk Gaib Selain Malaikat pada peserta didik kelas VII MTs NU 1 Bumijawa tahun ajaran 2009/2010. 98 Arif Purnawan, Efektifitas Pembelajaran Kimia Siswa SMA kelas X dengan Metode Pemetaan Pikiran (Mind-Mapping) Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif pada Materi Pokok Hidrokarbon Tahun Pelajaran 2004/2005. (Semarang FMIPA UNNES Semarang 2005), hlm iv 99 UMM Press, 2007), Cet. 4, hlm. 9. Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: 100 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 63. 36
  • 50. BAB III METODE PENELITIAN D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan alasan pemilihan judul di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar materi pokok iman kepada malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat antara siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan mind mapping dibanding dengan pembelajaran yang tidak menggunakan mind mapping. E. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret s.d. 15 April 2010 yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data, dan penyusunan laporan. Perincian waktunya sebagai berikut: Tabel 2 Perincian Waktu PenelitianBulan, Tahun 2010 Januari Februari Maret _ ¥_ _ _ _ _ _ No Nama Kegiatan 1 Perencanaan 2 Pelaksanaan 3 Analisis Data 4 Penyusunan Laporan _ April • _ • • •_ • _ _ _ • • 2. Tempat penelitian Penelitian ini berlokasi di MTs NU 01 Bumijawa. 37
  • 51. F. Variabel Penelitian Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Studi tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari variabel lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Kata variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti ubahan, faktor tak tetap, gejala yang dapat diubah-ubah, atau keadaan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subjek. 101 Sebagaimana judul yang tertera pada bagian awal skripsi dalam penelitian komparasi ini terdapat 2 variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah yang penggunaan Mind Mapping. Variabel terikat Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. 102 Variabel 2. terikat dalam penelitian ini hasil belajar siswa kelas VII semester II MTs NU 01 Bumijawa tahun ajaran 2009/2010 pada materi pokok iman kepada malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib selain malaikat. G. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara/teknik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. bidang ilmu pengetahuan yang prinsip-prinsip dengan sabar, 103 Sedangkan penelitian adalah upaya dalam dijalankan untuk memperoleh fakta dan hati-hati dan sistematis untuk menjawab 101Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Angkasa, 1993), hlm. 102 103 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), Cet. 12, hlm. 4. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT 26. Rineka Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 53. 38
  • 52. kebenaran. 104 Jadi metode penelitian adalah cara seseorang untuk mendapatkan fakta/ kebenaran dengan sabar, hati-hati dan sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang terkendalikan. Oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), dan adanya kelompok kontrol. 105 Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data tentang efektifitas pembelajaran dengan penggunaan mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik Rancangan penelitian menggunakan desain control group pre-test and post-test. Sebelum pelajaran Aqidah Akhlak diberikan, siswa pada kelas eksperimen dan kontrol diberi pre-test untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing siswa. Hasil pre-test tersebut digunakan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar, yang masing-masing memiliki kemampuan berbeda-beda. Kelompok yang diteliti ada 2 yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kondisi perlakuan pada kelompok eksperimen adalah pemberian pembelajaran dengan mind mapping, sedangkan kelompok kontrol tidak. Kelompok kontrol ini berfungsi sebagai pembanding. H. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII MTs NU 01 Bumijawa. Populasi ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII A dan kelas VII B. 2. Sampel 104Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hlm. 24 . 105Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta, 2006), hlm. 80 . 39
  • 53. Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian. Disini tidak menggunakan sampel karena semua populasi dijadikan sampel. Sampel yang digunakan adalah semua populasi kelas VII-A yang berjumlah 30 peserta didik dan kelas VII-B yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik pengambilan sampel. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah tehnik cluster sampling yaitu pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan penggunaan metode mind mapping yaitu kelas VII A, sedangkan kelas lainnya sebagai kelas kontrol yang diajar dengan metode ceramah yaitu kelas VII B. 3. I. Tehnik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Metode 106 dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data 2. mengenai data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian, data nilai ulangan harian peserta didik, dan data lain yang berkaitan. Tes hasil belajar Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. 107 Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian 108 . 106Ibid., hlm. 181. 107 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), Cet. 2, hlm. 170. 108 Ibid., hlm. 66. 40
  • 54. Tes dipergunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk tes yang digunakan berupa tes objektif (multiple choice) yang berbentuk pilihan ganda. Masing-masing item soal pilihan ganda terdiri dari 4 alternatif jawaban dengan 1 jawaban yang benar. Dalam penelitian ini , tes digunakan untuk mengukur hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes hasil belajar yang digunakan adalah pre tes dan post tes. Bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk objektif. Tes ini dilaksanakan setelah kelompok eksperimen (kelas VII-A) dikenai perlakuan yaitu melalui pembelajaran dengan mind mapping. Sebelum tes diberikan, soal tes terlebih dahulu diujicobakan kepada kelas selain kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari tiap-tiap butir soal. Jika ada butir-butir soal yang tidak valid maka dilakukan perbaikan pada soal tes tersebut. Tes yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid akan diberikan pada kelas sampel. Langkah-langkah penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Menentukan tujuan tes. Menetapkan ruang lingkup tes. Membuat kisi-kisi. Menentukan jumlah soal dengan mempertimbangkan waktu dan e. f. g. kesulitan soal. Uji coba instrumen. Menganalisis hasil uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Mengadakan revisi terhadap soal-soal yang dirasa kurang baik dengan mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba 109 . J. Tehnik Analisis Data 109Inc I. Amirman Yousda, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm. 61. 41
  • 55. Dari semua data yang terkumpul selama penelitian, kemudian dianalisis secara teoritik yaitu dengan: 1. Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen yang telah disusun kemudian diujicobakan pada kelas lain yaitu kelas uji coba. Dari hasil uji coba kemudian dianalisis untuk, menentukan soal-soal yang layak dipakai untuk instrumen penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak. Instrumen merupakan alat pengumpulan data penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian merancang instrument penelitian: a. b. Mengidentifikasi variable-variabel dalam rumusan penelitian. Mengembangkan variabel-variabel ke dalam konstruk dimensi-dimensi yang mana dapat dikaji dalam teori yang telah dirumuskan oleh peneliti. Merumuskan kisi-kisi instrumen. 110 c. Adapun analisis yang digunakan untuk menguji instrumen adalah : a. Uji Instrumen 1) Validitas Untuk menguji validitas soal pilihan ganda digunakan korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun korelasi point biserial sebagai berikut. M M St rpbis Keterangan: rpbis= Mp = p t p q Mt = St = Koefisien korelasi point biseral Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal Rata-rata skor total Standar deviasi skor total 110 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), (Jakarta: GP Press, 2008), Cet. 1, hlm. 94. 42
  • 56. p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar (p banyaknya siswa yang menjawab benar jumlah seluruh siswa ) q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = 1 - p) Setelah dihitung r dibandingkan dengan rtabel (r-point biseral) dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid. 111 2) Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: k 2 pq  r 11    S k 1     S2    Keterangan: r11 p q pq k S2 = reliabilitas instrumen = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) = jumlah hasil perkalian antara p dan q = jumlah butir soal = varian total Rumus varian: 2 x 2 x N S 2 N 111 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet.9, hlm.79. 43
  • 57. Setelah dihitung, kemudian hasil r11 yang didapat dibandingkan dengan harga r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan k sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11___• rtabel, maka dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel. 3) Tingkat Kesukaran Soal Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesukaran soal adalah: 112 P B JS Keterangan: P B JS = Indeks kesukaran = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: IK = 0.00 0,00 < IK 0,30 0,30 < IK 0,70 0,70 < IK 1 IK = 1 4) Daya Pembeda Soal : Butir soal terlalu sukar : Butir soal sukar : Butir soal sedang : Butir soal mudah : Butir soal terlalu mudah Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda digunakan metode split half yaitu membagi kelompok yang dites menjadi dua bagian, kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah. Angka yang menunjukkan daya pembeda disebut indeks diskriminasi D BA JA BB JB 113 , menggunakan rumus: Keterangan: D = Daya beda soal 112Ibid., hlm. 208. 113Ib id., hlm.213-214. 44
  • 58. BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar = = Jumlah kelompok atas Jumlah kelompok bawah JA JB Klasifikasi indeks daya beda soal adalah sebagai berikut: = 0.00 - 0,20 = 0,02 - 0,40 = 0,40 - 0,70 = 0,70 - 1,00 : Daya beda jelek : Daya beda cukup : Daya beda baik : Daya beda baik sekali D D D D D = negatif, semuanya tidak baik. b. Uji Prasyarat 1) Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Analisis Chi-Kuadrat merupakan analisis statistik nonparametric, dengan menggunakan skala nominal dan ordinal dalam bentuk angka dan frekuensi yang berupa data skor. a) 114 Prosedur penggunaan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut: Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. b) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus: k = 1 + (3,3) log n c) Menentukan panjang interval (P), dengan rumus: P Re n tan g(R) Banyakkelas 114 d) Membuat table distribusi frekuensi. Iskandar, op.cit., hlm. 111. 45
  • 59. e) f) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval. Menghitung rata-rata Xi( X ), dengan rumus: X f xi f i i fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi xi = Tanda kelas interval g) Menghitung variansi, dengan rumus: n 2 2 f xi s 2 i f xi i n n 1 h) Menghitung nilai Z, dengan rumus: Z X X s i) j) Menentukan luas daerah tiap kelas interval (Ld). Z 1 - Z2 Menghitung frekuensi ekspositori (Ei), dengan rumus: Ei = n x Ld dengan n jumlah sampel. k) Membuat daftar frekuensi observasi (Oi), dengan frekuensi ekspositori sebagai berikut: O Ei i Ei Kelas Bk Z Ld Ei Oi l) Menghitung nilai Chi-Kuadrat (X ), dengan rumus: K i 1 O E 2 i i E i X 2 2 m) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan rumus: dk = k - 1 adalah banyaknya kelas interval, dan taraf nyata = 0,05. 46
  • 60. n) Menentukan harga X tabel. o) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian: Tolak Ho X hitung 2 2 X 2 Terima Ho jika X hitung 2 tabel 2 < X tabel. 115 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji Bartllet yang langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan jumlah kelas b) Membuat tabel uji Bartlett seperti di bawah ini: Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett Ho : 1 2 2 ....... 22 Sampel ke Dk 1 n 1 - 1 2 n 2 - 1 . . . . k Jumlah . . . . nk - 1 k 1/dk 1/(n1 - 1) 1/(n2 - 1) . . . . 1/(nk - 1) S S S 2 i 2 i 2 2 log S log S log S . . . 2 i 2 i 2 2 (dk) log Si 2 (n1 - 1) log S (n2 - 1) log S . . . (nk - 1) log S . . . 2 Sk 2 i 2 2 log Sk 2 2 k n 1 1i / n 1i n 1 log Si 2 i c) Dimana: ni = frekuensi kelas ke-i Si = variansi kelas ke-i Menguji varians gabungan dari semua sampel S2 = n 1 S / 2 ii n 1i d) Menghitung satuan B dengan rumus: B = (log S ) 2 n 1i 115Sudjana, Metode Statistik, (Bandung, Tarsito, 2002), hlm. 47-236 . 47
  • 61. e) Menghitung X dengan rumus: X 2 ln 10 B ni 1 log) 2 i 2 Membandingkan X hitung dengan X 2 f) 2 tabel dengan peluang (1- ) dan dk = (k - 1). Apabila X hitung < X data berdistribusi homogen. Analisis data Analisis 116 2 2 tabel maka c. data adalah proses pengolahan data guna menyederhanakan fenomena yang ada, agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan guna digeneralisasi. Dalam proses ini seringkali digunakan fungsi statistik. Untuk 117 menganalisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus t-test sebagai berikut: Misal : adalah rata-rata adalah simpangan baku Jika: 1) 1 t 2 X 1 X2 S 1 2   n 1      S22   n 2   2) Jika 1 t 2 X X 21 1 n1 1 n2 dengan S2 n 1 S) 2 n1 1 n1 n 2 2 1 S 2 2 2 S Keterangan: X1 = X 2 = Ibid., hlm. 237-238. Iskandar, loc.cit. rata-rata sampel kelas eksperimen rata-rata sampel kelas kontrol 116 117 48
  • 62. S1 S2 n1 n2 = = = = simpangan bake kelas eksperimen simpangan buku gabungan banyaknya kelas eksperimen banyaknya kelas kontrol. 118 Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima Ho jika t hitung < t tabel dengan menentukan dk = (n1 + n2 - 2), taraf signifikan = 5 % dan peluang (1 - ). 118 Sudjana, op.cit., hlm. 239. 49
  • 63. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknis test setelah dilakukan suatu pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen menggunakan mind mapping, sedangkan kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Maret sampai dengan 15 April 2010, bertempat di MTs NU 1 Bumijawa, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal di kelas VII semester genap tahun ajaran 2009/2010. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti menentukan materi pelajaran yaitu materi iman kepada malaikat Allah dan makhluk gaib selain Malaikat serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen. B. Analisis data dan Pengujian Hipotesis Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan analisis soal uji coba yang digunakan untuk menganalisis test sebagai instrument dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah sebagai berikut: 1. Analisis Validitas Test Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. Berdasarkan perhitungan validitas butir soal diperoleh: 50
  • 64. Tabel 4.1 Prosentase Validitas Butir Soal Kriteria Valid Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 21, 23, 24, 27, 28, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50 17, 18, 20, 22, 25, 26, 27, No 1 Jumlah _ff_™) 38 2 Tidak Valid Prosentase (%) 76 % 12 24 % 2. 3. 29, 30, 33, 35, 46 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Analisis Reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas instrument digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0.9487. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Analisis Indeks Kesukaran Uji Indeks Kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal diperoleh: Tabel 4.2 Prosentase Indeks Kesukaran Butir Soal No Kriteria 1 Sukar 2 Cukup (sedang) Nomor Soal - 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 50 16, 27, 35, 37, 45,48, 49 Jumlah _ff_™) 0 41 Prosentase (%) 0 % 82 % 3 Mudah 9 18 % Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. 51
  • 65. 4. Analisis Daya Beda Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.3 Prosentase Daya Beda Butir Soal No Kriteria 1 Baik Nomor Soal 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 21, 23, 24, 27, 28, 31, 32, 34, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50. 4, 17, 18 20, 22, 25, 29, 30, 33, 35, 38. 26, 46. Jumlah _ff_™) 37 2 3 Cukup Jelek Prosentase (%) 74 % 11 2 22 % 4 % Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar. 1. Analisis Tahap Awal Tabel 4.4 Nilai Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kode Pre Test Kode E - 01 E - 02 E - 03 E - 04 E - 05 E - 06 E - 07 E - 08 E - 09 E - 10 45 78 60 54 56 43 60 32 36 53 K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pre Test 50 53 43 56 52 63 53 73 53 70 52