SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Ilmu tasawuf merupakan rumusan tentang teoritis terhadap wahyu-wahyu yang
berkenaan dengan hubungan antara tuhan dengan manusia dan apa yang harus dilakukan oleh
manusia agar dapat berhubungan sedekat mungkin dengan tuhan baik dengan pensucian jiwa
dan latihan-latihan spritual. Sedangkan ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang
banyak mengedepankan pembicaraan tetang persoalan tentang akidah dan adapun filsafat
adalah rumusan teoritis terhadap wahyu tersebut bagai manusia mengenai keberadaan
(esensi), proses dan sebagainya, Seperti proses penciptaan alam dan manusia. Sedangkan
ilmu jiwa adalah ilmu yang membahas tentang gejala-gejala dan aktivitas kejiwaan manusia.
Maka dalam hal ini ilmu tasawuf tentunya mempunyai hubungan-hubungan yang terkait
dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, baik dari segi tujuan, konsep dan kontribusi ilmu
tasawuf terhadap ilmu-ilmu tersebut dan begitu sebaliknya bagaimana kontribusi ilmu
kioslaman yang lain terhadap ilmu tasawuf.
Maka dalam makalah kami ini kami telah membahas hubungan ilmu tasawuf dengan
beberapa ilmu keislaman lainnya, diantaranya : ilmu jiwa agama. Dengan tujuan agar kita
lebih mampu mengkorelasikan ilmu-ilmu tersebut dan bisa membandingbandingkannya.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Pengertian Akhlak Tasawuf
2) Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi)
3) Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak Tasawuf
Pengertian Akhlak Secara Etimologi. Menurut pendekatan etimologi, perkataan
"akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang
menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan istilah
"tasawuf", yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering dengan
bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak pendapat
tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu berasal
dari shafa yang berarti kesucian. Menurut pendapat lain kata itu berasal dari kata kerja
bahasa Arab safwe yang berarti orang-orang yang terpilih. Makna ini sering dikutip dalam
literatur sufi. Sebagian berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti
baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama
dalam salat atau dalam perang suci.
Apa pun asalnya, istilah tasawuf berarti orang-orang yang tertarik kepada
pengetahuan batin, orang-orang yang tertarik untuk menemukan suatu jalan atau
praktik ke arah kesadaran dan pencerahan batin. Bisa dikatakan Taswuf ialah
mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin melalui penyesuaian rohani dan
memperbanyak ibadah. Orang yang menempuh jalan tasawuf itu ingin “mendapatkan
penghayatan pengetahuan atau ma’rifat pada zat Allah” dalam kejiwaannya. Usaha
mendekatkan diri biasanya dilakukan di bawah bimbingan seorang Guru / Syaikh.
Dalam konteks Islam tradisional tasawuf berdasarkan pada kebaikan budi ( adab)
yang akhirnya mengantarkan kepada kebaikan dan kesadaran universal. Kebaikan dimulai
dari adab lahiriah, serta tetap berada dalam batas-batas yang diizinkan Allah, la mulai
dengan mengikuti syariat Islam yang merupakan jalan ketaatan kepada Allah.
Jadi, tasawuf dimulai dengan mendapatkan pengetahuan tentang amal-amal lahiriah
untuk membangun, mengembangkan dan menghidupkan keadaan batin yang sudah sadar.
Anwar, Rasihon, dan Dr. Mukhtar Solihin, M. Ag, Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia,
2006.
3
2. Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi)
Dengan melihat pengertian psikologi dan agama serta objek yang dikaji, dapatlah
diambil pengertian bahwa psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang meneliti
dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar
pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada
umumnya. Dengan ungkapan lain, psikologi agama adalah ilmu jiwa agama yakni ilmu
yang meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku seseorang atau
mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang yang menyangkut tata cara berpikir,
bersikap, berkreasi dan bertingkah laku yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya,
karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya.
Yang menjadi objek dan lapangan psikologi agama adalah menyangkut gejala-
gejala kejiwaan dalam kaitannya dengan realisasi keagamaan (amaliah) dan mekanisme
antara keduannya. Dengan kata lain, psikologia agama membahas tentang kesadaran
agama (religious counciousness) dan pengalaman agama (religious experience). Dengan
demikian, yang menjadi lapangan kajian psikologi agama adalah proses beragama,
perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat- akibat yang dirasakan
sebagai hasil dari keyakinan. Sedangkan objek pembahasan psikologi agama adalah
gejala- gejala psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan, kemudian
mekanisme antara psikis manusia dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal balik
dan hubungan pengaruh antara satu dengan lainnya.
Untuk mengetahui secara pasti kapan agama diteliti secara psikologi memang
agak sulit, sebab dalam agama itu sendiri telah terkandung didalamnya pengaruh agama
terhadap jiwa. Sebagai salah satu cabang ilmu yang masih muda, ilmu Jiwa Agama
sampai sekarang masih belum mendapat tempat yang wajar. Masih banyak ahli-ahli jiwa
yang tidak mengakui adanya satu cabang Ilmu jiwa, yang berdiri sendiri, yang tidak yang
khusus meneliti dan menyoroti masalah agama. Bahkan ada diantara orang-orang yang
fanatik beragama, merasa takut akan berkurangnya penghargaan terhadap agama, apabila
agama diteliti secara Ilmiah. Bahkan ada pula diantara ahli-ahli jiwa, yang merasa tidak
perlu agama diteliti dan dipelajari dari segi psikologis, karena menurut anggapan mereka,
metode-metode ilmiah-empiris tidak dapat digunakan terhadap agama.
Namun demikian, cabang Ilmu Jiwa yang masih muda itu tetap hidup dan
berkembang untuk meneliti dan menjawab berbagai macam persoalan, yang ada sangkut
Hasibuan, Armyn, Ilmu Tasawuf, Padangsidimpuan: STAIN Press, ttp.
4
pautnya dengan kenyakinan beragama. Berapa banyaknya peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang sukar untuk dimengerti tanpa menghubungkanya dengan agama.
Sebagai Contoh, mari kita perhatikan orang-orang dalam kehidupannya sehari-
hari. Ada orang yang tampaknya tenang, bahagia dan suka menolong orang, padahal
hidupnya sangat sederhana. Tengah malam ia bangun untuk mengabdi kepada tuhan.
Sebaliknya ada orang yang tampaknya serba cukup, harta banyak, pangkat tinggi
kekuasaan besar dan pengetahuab pun cukup, namun dalam hatinya penuh kegoncangan,
jauh dari kepuasan, dirumah tangga selalu cekcok dan kehidupannya merupakan
rangkaian dari kegoncangan dan ketidakpuasan.
Berapa banyak orang yang berubah jalan hidup dan kenyakinannya dalam waktu
yang sangat pendek, dari seorang penjahat besar, tiba-tiba menjadi seorang yang baik,
rajin dan tekun beribadah, seolah-olah ia dalam waktu yang singkatdapat berubah menjadi
orang lain sama sekali. Dan sebaliknya juga ada terjadi, orang yang berubah dari patuh
dan tunduk kepada agama, menjadi orang yang lalai atau suka menentang agama.
3. Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama
Dalam setiap akhlak dibutuhkan suatu penghayatan apakah akhlak itu baik atau
buruk melalui kejiwaan kita sendiri dimana kita akan menilai seberapa kita mampu
menjalankan segala sesuatu yang telah menjadi hak dan kewajiban kita sebagai muslim.
Mengingat adanya hubungan dan relevansi yang sangat erat antara spiritualitas (tasawuf)
dan ilmu jiwa, terutama ilmu kesehatan mental, kajian tasawuf tidak dapat terlepas dari
kajian tentang kejiwaan manusia itu sendiri.
Seperti yang dikatan sebelumnya bahwa akhlak tasawuf ialah suatu mendekatkan
diri kepada Allah SWT sedekat mungkin melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak
ibadah. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akhlak dalam segi agama akhlak tasawuf
lebih mendalam lagi, karenanya dibutuhkan keyakinan dalam kejiwaan seseorang, dalam
hal ini ialah ilmu jiwa agama yang meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada
seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap
dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya.
Dalam pembahasan tasawuf dibicarakan tentang hubungan jiwa dengan badan.
Tujuan yang dikendaki dari uraian tentang hubungan antara jiwa dan badan dalam
tasawuf adalah terciptanya keserasian antar keduanya. Pembahasan tentang jiwa dan
badan ini dikonsepsikan para sufi untuk melihat sejauh mana hubungan prilaku yang
Tebba, Sudirman, Tasawuf Positif, Bogor: Kencana, 2003
5
diperaktekan manusia dengan dorongan yang dimunculkan jiwanya sehingga perbuatan
itu terjadi, dari sini terlihatlah perbuatan itu berakhlak baik atau sebaliknya.
Ditekankanya unsur jiwa dalam konsepsi tasawuf tidak berarti mengabaikan unsur
jasmani manusia. Unsur ini juga penting karena rohani sangat memerlukan jasmani dalam
melaksanakan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah. Seorang tidak mungkin
sampai kepada Allah dan beramal dengan baik dan sempurna selama jasmaninya tidak
sehat. Kehidupan jasmani yang sehat merupakan jalan kepada kehidupan rohani yang
baik. Pandangan mengenai jiwa berhubungan erat dengan ilmu kesehatan mental yang
merupakan bagian dari ilmu jiwa (psikologi).
Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang mampu merasakan kebahagiaan
dalam hidup, dan pada mereka akan timbul perasaan tenang hatinya. Namun, bagi orang
yang kurang sehat mentalnya hatinya tidak tenang sehingga menjauh dari Tuhannya.
Ketidaktenangan itu menjelma menjadi prilaku yang tidak baik dan menyeleweng dari
norma-norma yang ada.
Harus diakui, jiwa manusia seringkali sakit, ia tidak akan sehat sempurna tanpa
melakukan perjalanan menuju Allah. Bagi orang yang dekat dengan Tuhannya,
kepribadiannya tampak tenang dan prilakunya pun terpuji. Pola kedekatan manusia
dengan Tuhannya inilah yang menjadi garapan dalam tasawuf, dari sinilah tampak
keterkaitan erat antara ilmu tasawuf dan ilmu jiwa.
Zahri, Mustafa, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: PT. Bina Ilmu, tt.
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa ilmu tasawuf adalah
suatu ilmu yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan ilmu tasawuf jiwa kita lebih
tenang dan damai. Dan bertasawuf bukanlah harus dengan bertarikat tapi hakikat ilmu
tasawuf adalah pembinaan jiwa kerohanian sehingga bisa berhubungan dengan Allah sedekat
mungkin.
Maka dengan begitu kita semua bisa bertasawuf walaupun apapun berprofesinya,
karena inti tasawuf adalah terisinya jiwa dengan akhlak yang baik dan kesucian jasmani dan
rohani dari akhlak yang tercela. Untuk itu menurut kami orang yang bisa menjaga dirinya
dari kedua hal tersebut juga sudah dinamakan hidup bertasawuf.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rasihon, dan Dr. Mukhtar Solihin, M. Ag, Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia,
2006.
Hasibuan, Armyn, Ilmu Tasawuf, Padangsidimpuan: STAIN Press, ttp.
Tebba, Sudirman, Tasawuf Positif, Bogor: Kencana, 2003.
Zahri, Mustafa, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: PT. Bina Ilmu, tt.

More Related Content

What's hot

Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
Rikza Adhia
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar
Fakhri Cool
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Isa Ansori
 

What's hot (20)

Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaihTerminologi  hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
Terminologi hakim, mahkum fih, mahkum 'alaih
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
 
Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawuf
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar1. pengertian hadits khabar dan atsar
1. pengertian hadits khabar dan atsar
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 
TRILOGI EPISTEMOLOGI MUHAMMAD ABED AL-JABIRI
TRILOGI EPISTEMOLOGI MUHAMMAD ABED AL-JABIRITRILOGI EPISTEMOLOGI MUHAMMAD ABED AL-JABIRI
TRILOGI EPISTEMOLOGI MUHAMMAD ABED AL-JABIRI
 
Kaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyahKaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyah
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 

Similar to Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
Hary Ihsan
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
Sutipyo Ru'iya
 
psikologi-agama-pengantar.ppt
psikologi-agama-pengantar.pptpsikologi-agama-pengantar.ppt
psikologi-agama-pengantar.ppt
Afrizal73
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Yuli Yanti
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Deep Walker
 
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxPembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Denissarahmanda
 

Similar to Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama (20)

Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawuf
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docxPERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
PERKEMBANGAN AGAMA DI INDONESIA - FIX.docx
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawan
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Presentasi (4).pptx
Presentasi (4).pptxPresentasi (4).pptx
Presentasi (4).pptx
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
Pendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islamPendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islam
 
Akhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdfAkhlak Tasawuf.pdf
Akhlak Tasawuf.pdf
 
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingHubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
psikologi-agama-pengantar.ppt
psikologi-agama-pengantar.pptpsikologi-agama-pengantar.ppt
psikologi-agama-pengantar.ppt
 
91465917 makalah
91465917 makalah91465917 makalah
91465917 makalah
 
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lainHubungan akhlak dengan ilmu yang lain
Hubungan akhlak dengan ilmu yang lain
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawuf
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
aspek spiritual Budaya
aspek spiritual Budayaaspek spiritual Budaya
aspek spiritual Budaya
 
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxPembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Ilmu tasawuf merupakan rumusan tentang teoritis terhadap wahyu-wahyu yang berkenaan dengan hubungan antara tuhan dengan manusia dan apa yang harus dilakukan oleh manusia agar dapat berhubungan sedekat mungkin dengan tuhan baik dengan pensucian jiwa dan latihan-latihan spritual. Sedangkan ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tetang persoalan tentang akidah dan adapun filsafat adalah rumusan teoritis terhadap wahyu tersebut bagai manusia mengenai keberadaan (esensi), proses dan sebagainya, Seperti proses penciptaan alam dan manusia. Sedangkan ilmu jiwa adalah ilmu yang membahas tentang gejala-gejala dan aktivitas kejiwaan manusia. Maka dalam hal ini ilmu tasawuf tentunya mempunyai hubungan-hubungan yang terkait dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, baik dari segi tujuan, konsep dan kontribusi ilmu tasawuf terhadap ilmu-ilmu tersebut dan begitu sebaliknya bagaimana kontribusi ilmu kioslaman yang lain terhadap ilmu tasawuf. Maka dalam makalah kami ini kami telah membahas hubungan ilmu tasawuf dengan beberapa ilmu keislaman lainnya, diantaranya : ilmu jiwa agama. Dengan tujuan agar kita lebih mampu mengkorelasikan ilmu-ilmu tersebut dan bisa membandingbandingkannya. 2. RUMUSAN MASALAH 1) Pengertian Akhlak Tasawuf 2) Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi) 3) Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Akhlak Tasawuf Pengertian Akhlak Secara Etimologi. Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan istilah "tasawuf", yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu berasal dari shafa yang berarti kesucian. Menurut pendapat lain kata itu berasal dari kata kerja bahasa Arab safwe yang berarti orang-orang yang terpilih. Makna ini sering dikutip dalam literatur sufi. Sebagian berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci. Apa pun asalnya, istilah tasawuf berarti orang-orang yang tertarik kepada pengetahuan batin, orang-orang yang tertarik untuk menemukan suatu jalan atau praktik ke arah kesadaran dan pencerahan batin. Bisa dikatakan Taswuf ialah mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Orang yang menempuh jalan tasawuf itu ingin “mendapatkan penghayatan pengetahuan atau ma’rifat pada zat Allah” dalam kejiwaannya. Usaha mendekatkan diri biasanya dilakukan di bawah bimbingan seorang Guru / Syaikh. Dalam konteks Islam tradisional tasawuf berdasarkan pada kebaikan budi ( adab) yang akhirnya mengantarkan kepada kebaikan dan kesadaran universal. Kebaikan dimulai dari adab lahiriah, serta tetap berada dalam batas-batas yang diizinkan Allah, la mulai dengan mengikuti syariat Islam yang merupakan jalan ketaatan kepada Allah. Jadi, tasawuf dimulai dengan mendapatkan pengetahuan tentang amal-amal lahiriah untuk membangun, mengembangkan dan menghidupkan keadaan batin yang sudah sadar. Anwar, Rasihon, dan Dr. Mukhtar Solihin, M. Ag, Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2006.
  • 3. 3 2. Pengertian Tentang Ilmu Jiwa Agama (Transpersonal Psikologi) Dengan melihat pengertian psikologi dan agama serta objek yang dikaji, dapatlah diambil pengertian bahwa psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Dengan ungkapan lain, psikologi agama adalah ilmu jiwa agama yakni ilmu yang meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku seseorang atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang yang menyangkut tata cara berpikir, bersikap, berkreasi dan bertingkah laku yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya. Yang menjadi objek dan lapangan psikologi agama adalah menyangkut gejala- gejala kejiwaan dalam kaitannya dengan realisasi keagamaan (amaliah) dan mekanisme antara keduannya. Dengan kata lain, psikologia agama membahas tentang kesadaran agama (religious counciousness) dan pengalaman agama (religious experience). Dengan demikian, yang menjadi lapangan kajian psikologi agama adalah proses beragama, perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat- akibat yang dirasakan sebagai hasil dari keyakinan. Sedangkan objek pembahasan psikologi agama adalah gejala- gejala psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan, kemudian mekanisme antara psikis manusia dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal balik dan hubungan pengaruh antara satu dengan lainnya. Untuk mengetahui secara pasti kapan agama diteliti secara psikologi memang agak sulit, sebab dalam agama itu sendiri telah terkandung didalamnya pengaruh agama terhadap jiwa. Sebagai salah satu cabang ilmu yang masih muda, ilmu Jiwa Agama sampai sekarang masih belum mendapat tempat yang wajar. Masih banyak ahli-ahli jiwa yang tidak mengakui adanya satu cabang Ilmu jiwa, yang berdiri sendiri, yang tidak yang khusus meneliti dan menyoroti masalah agama. Bahkan ada diantara orang-orang yang fanatik beragama, merasa takut akan berkurangnya penghargaan terhadap agama, apabila agama diteliti secara Ilmiah. Bahkan ada pula diantara ahli-ahli jiwa, yang merasa tidak perlu agama diteliti dan dipelajari dari segi psikologis, karena menurut anggapan mereka, metode-metode ilmiah-empiris tidak dapat digunakan terhadap agama. Namun demikian, cabang Ilmu Jiwa yang masih muda itu tetap hidup dan berkembang untuk meneliti dan menjawab berbagai macam persoalan, yang ada sangkut Hasibuan, Armyn, Ilmu Tasawuf, Padangsidimpuan: STAIN Press, ttp.
  • 4. 4 pautnya dengan kenyakinan beragama. Berapa banyaknya peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang sukar untuk dimengerti tanpa menghubungkanya dengan agama. Sebagai Contoh, mari kita perhatikan orang-orang dalam kehidupannya sehari- hari. Ada orang yang tampaknya tenang, bahagia dan suka menolong orang, padahal hidupnya sangat sederhana. Tengah malam ia bangun untuk mengabdi kepada tuhan. Sebaliknya ada orang yang tampaknya serba cukup, harta banyak, pangkat tinggi kekuasaan besar dan pengetahuab pun cukup, namun dalam hatinya penuh kegoncangan, jauh dari kepuasan, dirumah tangga selalu cekcok dan kehidupannya merupakan rangkaian dari kegoncangan dan ketidakpuasan. Berapa banyak orang yang berubah jalan hidup dan kenyakinannya dalam waktu yang sangat pendek, dari seorang penjahat besar, tiba-tiba menjadi seorang yang baik, rajin dan tekun beribadah, seolah-olah ia dalam waktu yang singkatdapat berubah menjadi orang lain sama sekali. Dan sebaliknya juga ada terjadi, orang yang berubah dari patuh dan tunduk kepada agama, menjadi orang yang lalai atau suka menentang agama. 3. Hubungan Tasawuf dan Ilmu Jiwa Agama Dalam setiap akhlak dibutuhkan suatu penghayatan apakah akhlak itu baik atau buruk melalui kejiwaan kita sendiri dimana kita akan menilai seberapa kita mampu menjalankan segala sesuatu yang telah menjadi hak dan kewajiban kita sebagai muslim. Mengingat adanya hubungan dan relevansi yang sangat erat antara spiritualitas (tasawuf) dan ilmu jiwa, terutama ilmu kesehatan mental, kajian tasawuf tidak dapat terlepas dari kajian tentang kejiwaan manusia itu sendiri. Seperti yang dikatan sebelumnya bahwa akhlak tasawuf ialah suatu mendekatkan diri kepada Allah SWT sedekat mungkin melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akhlak dalam segi agama akhlak tasawuf lebih mendalam lagi, karenanya dibutuhkan keyakinan dalam kejiwaan seseorang, dalam hal ini ialah ilmu jiwa agama yang meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Dalam pembahasan tasawuf dibicarakan tentang hubungan jiwa dengan badan. Tujuan yang dikendaki dari uraian tentang hubungan antara jiwa dan badan dalam tasawuf adalah terciptanya keserasian antar keduanya. Pembahasan tentang jiwa dan badan ini dikonsepsikan para sufi untuk melihat sejauh mana hubungan prilaku yang Tebba, Sudirman, Tasawuf Positif, Bogor: Kencana, 2003
  • 5. 5 diperaktekan manusia dengan dorongan yang dimunculkan jiwanya sehingga perbuatan itu terjadi, dari sini terlihatlah perbuatan itu berakhlak baik atau sebaliknya. Ditekankanya unsur jiwa dalam konsepsi tasawuf tidak berarti mengabaikan unsur jasmani manusia. Unsur ini juga penting karena rohani sangat memerlukan jasmani dalam melaksanakan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah. Seorang tidak mungkin sampai kepada Allah dan beramal dengan baik dan sempurna selama jasmaninya tidak sehat. Kehidupan jasmani yang sehat merupakan jalan kepada kehidupan rohani yang baik. Pandangan mengenai jiwa berhubungan erat dengan ilmu kesehatan mental yang merupakan bagian dari ilmu jiwa (psikologi). Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang mampu merasakan kebahagiaan dalam hidup, dan pada mereka akan timbul perasaan tenang hatinya. Namun, bagi orang yang kurang sehat mentalnya hatinya tidak tenang sehingga menjauh dari Tuhannya. Ketidaktenangan itu menjelma menjadi prilaku yang tidak baik dan menyeleweng dari norma-norma yang ada. Harus diakui, jiwa manusia seringkali sakit, ia tidak akan sehat sempurna tanpa melakukan perjalanan menuju Allah. Bagi orang yang dekat dengan Tuhannya, kepribadiannya tampak tenang dan prilakunya pun terpuji. Pola kedekatan manusia dengan Tuhannya inilah yang menjadi garapan dalam tasawuf, dari sinilah tampak keterkaitan erat antara ilmu tasawuf dan ilmu jiwa. Zahri, Mustafa, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: PT. Bina Ilmu, tt.
  • 6. 6 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Dari uraian diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa ilmu tasawuf adalah suatu ilmu yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan ilmu tasawuf jiwa kita lebih tenang dan damai. Dan bertasawuf bukanlah harus dengan bertarikat tapi hakikat ilmu tasawuf adalah pembinaan jiwa kerohanian sehingga bisa berhubungan dengan Allah sedekat mungkin. Maka dengan begitu kita semua bisa bertasawuf walaupun apapun berprofesinya, karena inti tasawuf adalah terisinya jiwa dengan akhlak yang baik dan kesucian jasmani dan rohani dari akhlak yang tercela. Untuk itu menurut kami orang yang bisa menjaga dirinya dari kedua hal tersebut juga sudah dinamakan hidup bertasawuf.
  • 7. 7 DAFTAR PUSTAKA Anwar, Rasihon, dan Dr. Mukhtar Solihin, M. Ag, Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2006. Hasibuan, Armyn, Ilmu Tasawuf, Padangsidimpuan: STAIN Press, ttp. Tebba, Sudirman, Tasawuf Positif, Bogor: Kencana, 2003. Zahri, Mustafa, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: PT. Bina Ilmu, tt.