SlideShare a Scribd company logo
BAB 2
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN TUMBUHAN
Biologi SMA/MA Kelas XI
Kompetensi Dasar
1. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan
antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan
fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
2. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada
tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses
yang berlangsung pada tumbuhan.
Tujuan Pembelajaran Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli terhadap
keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan struktur dan fungsi jaringan
pada tumbuhan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2. Siswa dapat menunjukkan kesadaran dan rasa kagum
terhadap pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses yang terjadi pada tumbuhan.
Tujuan Pembelajaran Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis
pada tumbuhan.
2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan
permanen (jaringan dewasa).
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan
permanen (jaringan dewasa).
4. Siswa dapat membandingkan struktur sel berbagai jaringan
tumbuhan pada gambar.
5. Siswa dapat menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ
vegetatif (akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga, buah,
biji).
6. Siswa dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan
monokotil dengan dikotil.
7. Siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur
jaringan tumbuhan.
8. Siswa dapat mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman
dengan teknik kultur jaringan.
Tujuan Pembelajaran Psikomotor
1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan
penyusun organ pada tumbuhan monokotil maupun dikotil
melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
2. Siswa dapat menseketsa gambar penampang
melintang/membujur organ akar, batang, dan daun dari
hasil pengamatan mikroskopis.
Apa yang Anda ketahui tentang
cara pengembangbiakan
tanaman dalam botol ini?
Jenis Jaringan pada Tumbuhan
A. Jaringan Meristem
• Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan
yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis.
• Jaringan meristem memiliki sifat-sifat, sebagai berikut.
1. Disusun oleh sel-sel muda yang aktif membelah dalam
fase pertumbuhan dan perkembangan.
2. Tidak memiliki ruang antarsel (susunan sel rapat).
3. Sel-sel berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid atau
prismatik, dan memiliki dinding sel yang tipis
4. Di dalam sel mengandung banyak protoplasma.
5. Sel memiliki satu atau dua inti sel (nukleus) yang besar.
6. Vakuola sel sangat kecil atau tidak ada sama sekali.
Meristem Primer
• Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan
dewasa yang sel-selnya masih aktif membelah.
• Pada umumnya terdapat di ujung batang (pucuk) dan ujung
akar.
• Meristem ini berasal dari sel-sel inisial yang disebut
promeristem.
• Promeristem adalah jaringan meristem yang sudah ada
ketika tumbuhan masih berada dalam fase embrio.
Meristem Sekunder
• Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang
berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik.
• Contohnya adalah kambium dan kambium gabus
(felogen).
• Kambium merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah
di antara pembuluh angkut xilem dan floem.
• Kambium dapat ditemukan di dalam batang maupun akar
tumbuhan dikotil (Dicotyledoneae), Gymnospermae, dan
beberapa tumbuhan monokotil (misalnya Agave, Aloe,
Yucca sp., dan Dracaena sp).
• Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang
membentuk lapisan pelindung periderm (gabus).
• Kambium gabus terletak di bawah epidermis batang dan
akar yang sudah tua.
• Aktivitas kambium gabus (felogen) ke arah luar akan
membentuk felem (lapisan gabus), sedangkan ke arah
dalam akan membentuk feloderm (korteks sekunder).
Meristem Apikal
Meristem Interkaler
• Meristem apikal terdapat di ujung batang (pucuk) utama, ujung batang
(pucuk) lateral, dan ujung akar.
• Meristem apikal menyebabkan pemanjangan batang dan akar, yang
disebut pertumbuhan primer.
• Semua jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan
primer.
• Proses pemanjangan meristem apikal akan menghasilkan daun, bunga,
dan tunas apikal (tunas ujung) yang akan berkembang menjadi cabang
samping.
• Meristem interkaler terdapat di antara jaringan dewasa atau jaringan
yang sudah berdiferensiasi.
• Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan golongan rumput-
rumputan (Gramineae), beberapa anggota spesies dari
Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta Equisetum sp.
• Meristem interkaler merupakan daerah meristematik karena terputus
dari daerah meristematik yang terisolasi di subapikal batang, kemudian
berkembang menuju pangkal (besipetal).
Meristem Lateral
• Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaaan
batang atau akar, contohnya kambium pembuluh (kambium
vaskuler) dan kambium gabus (felogen).
• Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder pada batang maupun akar, sehingga batang dan
akar tersebut akan membesar.
• Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan
sekunder.
B. Jaringan Permanen
• Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari
pembelahan sel-sel meristem primer maupun sekunder,
yang telah berdiferensiasi atau mengalami perubahan
bentuk sesuai dengan fungsinya.
• Jaringan permanen mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
a. Tidak melakukan aktivitas perbanyakan diri.
b. Sel-sel berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel-
sel meristem.
c. Sel memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung
sedikit plasma sel.
d. Sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuai
dengan fungsinya.
e. Terkadang sel-selnya telah mati.
f. Terdapat ruang antarsel.
Jaringan Pelindung (Epidermis)
• Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari
lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan
seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
• Jaringan epidermis disebut sebagai jaringan pelindung,
karena berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari
segala pengaruh luar yang merugikan, misalnya perubahan
suhu, kerusakan mekanik, hilangnya air melalui penguapan,
dan hilangnya zat-zat makanan.
• Ciri-ciri jaringan epidermis :
1. Umumnya terdiri atas satu lapis sel.
2. Memiliki sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang
antarsel.
3. Bentuk sel bervariasi.
4. Sel-sel memiliki banyak vakuola dan protoplas yang
dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme.
5. Ketebalan dinding sel epidermis berbeda-beda.
6. Dinding sel epidermis ada yang mengandung lignin,
kutikula, dan pektin.
7. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang
dan bermodifikasi menjadi alat-alat tambahan lain yang
disebut derivat epidermis
Modifikasi Jaringan Epidermis
Stomata
Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma
Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma
nonglanduler
Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma glanduler
Modifikasi Jaringan Epidermis
Emergensia
Modifikasi Jaringan Epidermis
Spina
Sel kipas
Modifikasi Jaringan Epidermis
Sel kersik
Litokis
Modifikasi Jaringan Epidermis
Velamen
Jaringan Dasar (Parenkim)
• Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari
sel-sel hidup dengan struktur morfologi yang bervariasi.
• Jaringan ini bertanggung jawab terhadap segala proses
fisiologis.
• Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena
dapat dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan.
• Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut.
1. Sel hidup, berukuran besar, pada umumnya berdinding
primer tipis dan berbentuk polihedron.
2. Memiliki inti sel dan banyak vakuola.
3. Memiliki ruang antarsel sehingga letak sel tidak rapat.
4. Bersifat meristematik karena sel-selnya dapat membelah
diri bahkan ketika dewasa sehingga berperan penting
dalam regenerasi.
• Berdasarkan fungsinya,
jaringan parenkim dapat
dibedakan menjadi 6
macam.
a. Parenkim asimilasi,
b. Parenkim penimbun,
c. Parenkim air,
d. Parenkim udara
(aerenkim),
e. Parenkim pengangkut,
f. Parenkim penutup luka.
• Berdasarkan
bentuknya, jaringan
parenkim dapat
dibedakan menjadi
empat macam.
a. Parenkim
palisade
b. Parenkim bunga
karang
c. Parenkim
bintang
(aktinenkim)
d. Parenkim lipatan
Jaringan Penyokong (Penguat)
• Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang
bentuk tubuh tumbuhan.
• Ciri-ciri jaringan penyokong, yaitu memiliki dinding sel yang
tebal dan kuat, serta telah mengalami spesialisasi pada sel-
selnya.
• Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim
dan sklerenkim.
• Jaringan penyokong berfungsi untuk:
1. Menegakkan batang dan menguatkan daun,
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
3. Melindungi embrio di dalam biji,
4. Melindungi jaringan pengangkut (vaskuler),
5. Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan
udara).
• Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada
organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan.
• Jaringan ini terdapat pada batang, daun, bagian-bagian
bunga dan buah, serta pada akar yang terkena cahaya
matahari.
• Tumbuhan monokotil umumnya tidak memiliki jaringan
kolenkim jika sejak muda selnya sudah membentuk
sklerenkim.
• Jaringan kolenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tersusun dari sel-sel yang hidup.
2. Ukuran dan bentuk sel beragam, ada yang berbentuk
prisma pendek atau panjang seperti serat dengan ujung
meruncing.
3. Penebalan dinding sel tidak teratur.
4. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin.
• Jaringan sklerenkim merupakan
jaringan penguat pada organ
tumbuhan yang sudah berhenti
melakukan pertumbuhandan
perkembangan.
• Ciri-ciri jaringan sklerenkim,
yaitu:
1. Sel-selnya memiliki dinding
sekunder yang tebal,
2. Biasanya mengandung zat
lignin,
3. Bersifat kenyal,
4. Tidak mengandung protoplas
karena sel-selnya telah mati.
• Jaringan sklerenkim
dikelompokkan menjadi 2
jenis, yaitu serabut dan
sklereid.
• Serabut (serat) didefinisikan sebagai sel seperti serat yang
panjang, tetapi terdapat pula serat yang relatif pendek.
Serat sklerenkim dapat ditemukan di berbagai bagian
tumbuhan dalam bentuk untaian atau lingkaran.
• Sklereid merupakan sel-sel
yang mati saat dewasa, tetapi
protoplasnya tetap aktif
sepanjang hidup organ
tersebut.
• Sel sklereid umumnya
berbentuk bulat, tetapi variasi
bentuk lain juga dapat
ditemukan.
• Sklereid terdapat pada semua
bagian tumbuhan, terutama di
dalam kulit kayu, pembuluh
tapis, serta di dalam buah dan
biji.
• Sklereid dapat ditemukan pada
tempurung kelapa (Cocos
nucifera), kulit kenari, selaput
biji, dan butiran di dalam daging
buah jambu biji (Psidium
guajava).
Perbedaan jaringan
parenkim, kolenkim,
dan sklerenkim
Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
• Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan
tingkat tinggi yang berfungsi mengangkut air dan garam-
garam mineral, serta zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan
floem.
• Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral
dari akar menuju ke daun.
• Sel-selnya telah mati, berdinding tebal, dan mengandung
zat lignin.
• Komponen-komponen pembentuk xilem, yaitu:
1. Unsur trakeal tersusun dari dua macam sel, yaitu
trakeid dan trakea (pembuluh).
2. Serat xilem,
3. Parenkim xilem.
• Floem berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat
makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
• Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati.
• Komponen-komponen pembentuk floem, yaitu:
1. Unsur tapis,
2. Sel pengiring (sel tetangga),
3. Serat floem,
4. Parenkim floem
5. Sel albumin
Tipe-tipe berkas
pengangkut
Jaringan Sekretori
• Jaringan sekretori merupakan sekumpulan sel yang
berfungsi menghasilkan suatu zat.
• Pada tumbuhan terdapat beberapa macam jaringan
sekretori, antara lain:
1. Saluran getah merupakan kumpulan sel yang berisi
cairan lateks yang mengandung garam dan asam-asam
organik.
2. Sel-sel resin dan minyak merupakan sel-sel yang
mengandung resin, damar, serta minyak eteris.
3. Sel-sel lendir merupakan sel hidup, inti sel berbentuk
seperti benang, dan memiliki lendir yang dihasilkan oleh
dinding sel.
4. Sel-sel penyamak, berada dalam kelompok atau sel
tunggal, dan menghasilkan zat penyamak.
5. Sel-sel mirosin merupakan sel-sel yang berbentuk
seperti bulu-bulu dan berisi senyawa protein mirosin.
Organ pada Tumbuhan
A. Akar
• Secara umum, akar terdiri atas tudung akar, epidermis,
korteks, endodermis, dan stele.
• Tudung akar terdapat pada ujung akar, berfungsi melindungi
promeristem dan membantu penetrasi akar yang tumbuh ke
dalam tanah. Tudung akar tersusun dari sel-sel parenkim
yang hidup dan terkadang mengandung pati.
• Epidermis akar disebut juga epiblem atau lapisan pilifer.
Epidermis terdiri atas sel-sel yang berdinding tipis dan tidak
mengandung kutikula. Epidermis pada akar yang sudah
dewasa akan mengalami kerusakan,fungsinya digantikan
oleh eksodermis (lapisan terluar korteks).
• Korteks tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang kala
mengandung karbohidrat atau kristal. Dinding sel pada
lapisan terluar korteks mengalami penebalan oleh zat
suberin dan berdiferensiasi menjadi eksodermis.
Sementara itu, lapisan terdalam korteks berdiferensiasi
menjadi endodermis.
• Endodermis akar terdiri atas satu lapis sel yang struktur dan
fungsinya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Dinding sel
endodermis akar dapat mengalami penebalan berbentuk
titik-titik/pita Caspary atau berbentuk seperti huruf U oleh
zat suberin, kutin, lignin, atau selulosa. Namun, di antara
sel-sel ada yang tidak mengalami penebalan, yang disebut
sel peresap.
• Stele akar merupakan bagian tengah dari akar yang
terletak di sebelah dalam endodermis. Stele terdiri atas
perisikel, berkas pembuluh, dan parenkim.
B. Batang
• Batang memiliki tiga bagian pokok, yaitu epidermis dan
korteks, dan modifikasi stele (silinder pusat). Pada
tumbuhan dikotil, bagian-bagian tersebut tampak jelas.
Namun, pada tumbuhan monokotil batas antara korteks dan
stele kurang jelas.
• Epidermis batang terdiri atas satu lapis sel-sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel bagian luar
mengalami penebalan dari zat kutin. Epidermis batang
memiliki berbagai macam modifikasi, yaitu stomata, trikoma,
sel silika, dan sel gabus. Stomata kelak akan berkembang
menjadi lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas dan
penguapan.
• Korteks tersusun dari parenkim, kolenkim, sklerenkim
yang berupa serabut dan sklereid, serta idioblas (sel-sel
yang bentuk dan fungsinya berbeda dengan sel-sel di
sekitarnya). Bagian korteks yang paling dalam disebut
floetherna. Pada batang dikotil muda lapisan floetherna
berisi zat tepung yang disebut sarung tepung. Floetherna
dapat mengalami penebalan membentuk pita Caspary
yang disebut lapisan endodermis.
• Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Stele terdiri
atas perikambium (perisikel), parenkim, berkas
pengangkut, dan empulur (pith). Empulur merupakan
bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh, yang
memiliki karakteristik parenkim. Jaringan empulur muda
berwarna putih atau cokelat pucat, dan menjadi gelap jika
sudah tua.
C. Daun
• Secara umum daun tersusun dari jaringan pelindung
(epidermis dan modifikasinya), jaringan dasar (mesofil),
jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan
sekretori.
• Epidermis daun terdapat di permukaan atas dan bawah,
biasanya terdiri atas selapis sel, tetapi ada pula yang terdiri
atas beberapa lapis sel (epidermis ganda).
• Mesofil terdapat di antara epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang (parenkim palisade) dan jaringan
bunga karang (parenkim spons). Jaringan palisade
tersusun dari selapis atau lebih sel-sel yang berbentuk
silindris, tersusun rapat, dan banyak mengandung klorofil.
Jaringan bunga karang tersusun dari sel-sel yang
bentuknya tidak teratur, berdinding tipis, mengandung lebih
sedikit klorofil daripada jaringan palisade, dan memiliki
ruang antarsel yang besar untuk pertukaran gas.
• Jaringan pengangkut pada daun berupa tulang daun.
Tulang daun pada tumbuhan dikotil terdiri atas satu tulang
utama yang bercabang-cabang membentuk jala, sedangkan
tulang daun tumbuhan monokotil berderet sejajar sumbu
daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil.
• Jaringan penguat daun berupa kolenkim dan sklerenkim.
Kolenkim terdapat di dekat tulang daun yang besar di
bagian sisi dalam lapisan epidermis dan tepi daun
tumbuhan dikotil. Serat sklerenkim banyak ditemukan pada
berkas pengangkut tumbuhan monokotil. Epidermis yang
sel-selnya rapat dan memiliki lapisan kutikula juga
merupakan jaringan penguat daun.
• Jaringan sekretori dapat berupa kelenjar, sel resin, sel tanin,
atau sel mirosin. Kelenjar dapat ditemukan pada daun-daun
lebar berupa massa sel-sel parenkim yang padat di ujung
berkas pembuluh.
D. Bunga
• Bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan.
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan
benang sari (alat reproduksi). Bunga lengkap adalah bunga
yang memiliki alat reproduksi dan perhiasan bunga, seperti
kelopak dan mahkota.
• Secara anatomi daun kelopak dan daun mahkota
mempunyai struktur yang sama, yaitu memiliki epidermis
atas dan bawah, parenkim dasar (mesofil), berkas
pembuluh, dan sel-sel idioblas (saluran getah). Daun
kelopak tersusun dari sel-sel yang berklorofil dan mesofil
yang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang atau
jaringan spons. Sel epidermis daun kelopak dilapisi zat kutin
serta memiliki stomata dan trikoma.
• Benang sari (stamen) terdiri atas tangkai sari (filamen) dan
kepala sari (antera). Benang sari memiliki empat ruangan
yang berisi serbuk sari (polen). Ruang serbuk sari disebut
mikrosporangium karena menghasilkan mikrospora.
Mikrospora akan tumbuh menjadi buluh dan menghasilkan
gamet jantan (sel sperma).
• Putik biasanya mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian,
yaitu bagian basal yang menggelembung (ovarium atau
bakal buah), bagian yang memanjang (tangkai putik atau
stilus), dan bagian ujung putik (kepala putik atau stigma).
Di dalam ovarium terdapat satu atau lebih ovul (bakal biji).
Pada ovul terdapat kandung lembaga (megasporangium)
yang akan menghasilkan gamet betina (ovum).
E. Buah
• Buah merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal buah.
Berdasarkan sifat dinding buah (perikarpium), buah dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu buah kering pecah
(misalnya famili Fabaceae, kedelai), buah kering tidak pecah
(misalnya padi, dan jagung), dan buah berdaging (misalnya buah
persik atau peach, jeruk, dan mentimun). Perikarpium tumbuh dari
dinding ovarium.
F. Biji
• Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji.
Kulit biji (testa) merupakan diferensiasi dari integumen, yang
berfungsi untuk melindungi embrio dan endosperma yang
berada di dalamnya. Struktur kulit biji bervariasi, biasanya
terdiri atas jaringan epidermis, jaringan makrosklereid dan
osteosklereid, sel-sel parenkim, sel kristal, serta sel
berpigmen. Berdasarkan ada tidaknya endosperma, biji
dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu endosperma
(memiliki endosperma) dan nonendosperma (tidak memiliki
endosperma). Biji tipe endosperma, misalnya terdapat pada
Zea mays (jagung) dan Ricinus communis (jarak). Biji tipe
nonendosperma, misalnya terdapat pada Piper nigrum
(merica) dan Cucurbita sp. (labu kuning).
Perbedaan Anatomi Tumbuhan Monokotil
dengan Dikotil
Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan
• Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk
tumbuh menjadi individu baru yang sempurna.
• Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan
cara mengisolasi bagian tanaman (seperti jaringan akar,
batang, daun, dan mata tunas), kemudian
menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi
dan zat pengatur tumbuh (hormon) secara aseptik (steril),
dalam wadah tertutup yang tembus cahaya (misalnya botol-
botol kaca), pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman
dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman
lengkap.
A. Jenis Kultur Jaringan
1. Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
2. Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan
dengan menggunakan eksplan dari serbuk sari atau
benang sari.
3. Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari protoplasma (sel hidup yang
telah dihilangkan dinding selnya).
4. Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan kloroplas untuk tujuan perbaikan
sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu
penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu,
kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang
mempunyai sifat baru.
B. Teknik Kultur Jaringan (Mikropropagasi)
1. Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar air flow cabinet dengan
menggunakan alat-alat yang juga steril.
2. Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung
pada jenis tanaman yang akan dikultur. Media yang digunakan
biasanya terdiri atas garam mineral, vitamin, hormon, dan bahan
tambahan seperti agar-agar dan gula.
3. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang
akan dikultur. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah
tunas.
4. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman
dengan menanam eksplan pada media.
5. Pengakaran adalah fase saat eksplan akan menunjukkan adanya
pertumbuhan akar, yang menandai bahwa proses kultur jaringan
yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
6. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari
ruangan aseptik ke bedeng.
C. Keunggulan Pembibitan dengan
Teknik Kultur Jaringan
• Pembibitan dengan teknik kultur jaringan memiliki beberapa
keunggulan, antara lain:
1. Dapat diperoleh bibit yang bersifat identik dengan
induknya.
2. Tidak membutuhkan tempat yang luas.
3. Kualitas dan kesehatan bibit lebih terjamin.
4. Bibit yang dihasilkan seragam.
5. Bibit akan lebih cepat pertumbuhannya.
6. Pengadaan bibit tidak bergantung pada musim.
7. Dengan waktu yang singkat bisa mendapatkan bibit
dalam jumlah yang banyak.

More Related Content

What's hot

Jaringan parenkim
Jaringan parenkimJaringan parenkim
Jaringan parenkim
Handhika YP
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
Dokter Tekno
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
Dhita Ayu Distarasiswa
 
Bab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanBab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanYanto Musadi
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Rahmita Rmdhnty
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
enggalfauzia
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
Deby Noviyanti
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanAde Khairun Nisa
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
Lks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusiaLks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusia
novrianti wardini
 
Power Point Meristem
Power Point MeristemPower Point Meristem
Power Point Meristem
Nopita Sasmita
 
ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG
nurahlina08
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
Rafika Nur Handayani
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
Angely Putry
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
Agustin Dian Kartikasari
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
Sherlyn Sense
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
Selly Noviyanty Yunus
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiAhmadMiftahulKhair
 

What's hot (20)

Jaringan parenkim
Jaringan parenkimJaringan parenkim
Jaringan parenkim
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
 
Bab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhanBab jaringan tumbuhan
Bab jaringan tumbuhan
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
 
Lks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusiaLks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusia
 
Power Point Meristem
Power Point MeristemPower Point Meristem
Power Point Meristem
 
ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 

Similar to Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan

BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptxBAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
tita andriani
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanMutia Nurulita
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
rofiq nynda
 
jaringan meristem dan permanen.pptx
jaringan meristem dan permanen.pptxjaringan meristem dan permanen.pptx
jaringan meristem dan permanen.pptx
LailyEka1
 
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan  ada tumbuhan.pptxfungsi jaringan  ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
xixixixi9
 
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
RUSEWID
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
DekaMuliya1
 
BIOLOGI tentang Jaringannn
BIOLOGI  tentang JaringannnBIOLOGI  tentang Jaringannn
BIOLOGI tentang Jaringannnismailtoahri
 
BIOLOGI tentang Jaringannn
BIOLOGI  tentang JaringannnBIOLOGI  tentang Jaringannn
BIOLOGI tentang Jaringannn
ismailtoahri
 
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptxBAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
Ibnuanwar5
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
Deybi Wasida
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanDwinita Murbarani
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
HaifaAzizzah
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanFitri Rahmayanti
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanEvie Angel
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
TiaraMay01
 
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
ErikaPuspita10
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
Adi Suwarno
 

Similar to Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan (20)

BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptxBAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
 
jaringan meristem dan permanen.pptx
jaringan meristem dan permanen.pptxjaringan meristem dan permanen.pptx
jaringan meristem dan permanen.pptx
 
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan  ada tumbuhan.pptxfungsi jaringan  ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
 
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
5. Anatomi Tumbuhan; Jaringan 2.pptx
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
 
BIOLOGI tentang Jaringannn
BIOLOGI  tentang JaringannnBIOLOGI  tentang Jaringannn
BIOLOGI tentang Jaringannn
 
BIOLOGI tentang Jaringannn
BIOLOGI  tentang JaringannnBIOLOGI  tentang Jaringannn
BIOLOGI tentang Jaringannn
 
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptxBAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
 
Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
3.-Pertemuan-3-Struktur-dan-Fungsi-Jaringan-Tumbuhan.ppt
 
Doc5
Doc5Doc5
Doc5
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
 

More from Salma Maulida

Bio bab 8 kelas XI
Bio bab 8 kelas XIBio bab 8 kelas XI
Bio bab 8 kelas XI
Salma Maulida
 
Bio bab 7 kelas XI
Bio bab 7 kelas XIBio bab 7 kelas XI
Bio bab 7 kelas XI
Salma Maulida
 
Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XI
Salma Maulida
 
Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
Salma Maulida
 
Bab 1 Sel
Bab 1 SelBab 1 Sel
Bab 1 Sel
Salma Maulida
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
Salma Maulida
 
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
 Fisika Kelas XI  Pemanasan Global Fisika Kelas XI  Pemanasan Global
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
Salma Maulida
 

More from Salma Maulida (7)

Bio bab 8 kelas XI
Bio bab 8 kelas XIBio bab 8 kelas XI
Bio bab 8 kelas XI
 
Bio bab 7 kelas XI
Bio bab 7 kelas XIBio bab 7 kelas XI
Bio bab 7 kelas XI
 
Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XI
 
Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
 
Bab 1 Sel
Bab 1 SelBab 1 Sel
Bab 1 Sel
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
 Fisika Kelas XI  Pemanasan Global Fisika Kelas XI  Pemanasan Global
Fisika Kelas XI Pemanasan Global
 

Recently uploaded

SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 

Recently uploaded (20)

SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 

Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan

  • 1. BAB 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Biologi SMA/MA Kelas XI
  • 2. Kompetensi Dasar 1. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 2. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
  • 3. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. 2. Siswa dapat menunjukkan kesadaran dan rasa kagum terhadap pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses yang terjadi pada tumbuhan.
  • 4. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada tumbuhan. 2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa). 3. Siswa dapat menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa). 4. Siswa dapat membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada gambar. 5. Siswa dapat menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga, buah, biji). 6. Siswa dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil. 7. Siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan. 8. Siswa dapat mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur jaringan.
  • 5. Tujuan Pembelajaran Psikomotor 1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop. 2. Siswa dapat menseketsa gambar penampang melintang/membujur organ akar, batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.
  • 6. Apa yang Anda ketahui tentang cara pengembangbiakan tanaman dalam botol ini?
  • 7. Jenis Jaringan pada Tumbuhan A. Jaringan Meristem • Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. • Jaringan meristem memiliki sifat-sifat, sebagai berikut. 1. Disusun oleh sel-sel muda yang aktif membelah dalam fase pertumbuhan dan perkembangan. 2. Tidak memiliki ruang antarsel (susunan sel rapat). 3. Sel-sel berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid atau prismatik, dan memiliki dinding sel yang tipis 4. Di dalam sel mengandung banyak protoplasma. 5. Sel memiliki satu atau dua inti sel (nukleus) yang besar. 6. Vakuola sel sangat kecil atau tidak ada sama sekali.
  • 8. Meristem Primer • Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih aktif membelah. • Pada umumnya terdapat di ujung batang (pucuk) dan ujung akar. • Meristem ini berasal dari sel-sel inisial yang disebut promeristem. • Promeristem adalah jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan masih berada dalam fase embrio. Meristem Sekunder • Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. • Contohnya adalah kambium dan kambium gabus (felogen).
  • 9. • Kambium merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem. • Kambium dapat ditemukan di dalam batang maupun akar tumbuhan dikotil (Dicotyledoneae), Gymnospermae, dan beberapa tumbuhan monokotil (misalnya Agave, Aloe, Yucca sp., dan Dracaena sp). • Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan pelindung periderm (gabus). • Kambium gabus terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua. • Aktivitas kambium gabus (felogen) ke arah luar akan membentuk felem (lapisan gabus), sedangkan ke arah dalam akan membentuk feloderm (korteks sekunder).
  • 10. Meristem Apikal Meristem Interkaler • Meristem apikal terdapat di ujung batang (pucuk) utama, ujung batang (pucuk) lateral, dan ujung akar. • Meristem apikal menyebabkan pemanjangan batang dan akar, yang disebut pertumbuhan primer. • Semua jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. • Proses pemanjangan meristem apikal akan menghasilkan daun, bunga, dan tunas apikal (tunas ujung) yang akan berkembang menjadi cabang samping. • Meristem interkaler terdapat di antara jaringan dewasa atau jaringan yang sudah berdiferensiasi. • Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan golongan rumput- rumputan (Gramineae), beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta Equisetum sp. • Meristem interkaler merupakan daerah meristematik karena terputus dari daerah meristematik yang terisolasi di subapikal batang, kemudian berkembang menuju pangkal (besipetal).
  • 11. Meristem Lateral • Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaaan batang atau akar, contohnya kambium pembuluh (kambium vaskuler) dan kambium gabus (felogen). • Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar, sehingga batang dan akar tersebut akan membesar. • Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan sekunder.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. B. Jaringan Permanen • Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer maupun sekunder, yang telah berdiferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fungsinya. • Jaringan permanen mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut : a. Tidak melakukan aktivitas perbanyakan diri. b. Sel-sel berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel- sel meristem. c. Sel memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit plasma sel. d. Sel telah mengalami penebalan pada dindingnya sesuai dengan fungsinya. e. Terkadang sel-selnya telah mati. f. Terdapat ruang antarsel.
  • 16. Jaringan Pelindung (Epidermis) • Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. • Jaringan epidermis disebut sebagai jaringan pelindung, karena berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang merugikan, misalnya perubahan suhu, kerusakan mekanik, hilangnya air melalui penguapan, dan hilangnya zat-zat makanan.
  • 17. • Ciri-ciri jaringan epidermis : 1. Umumnya terdiri atas satu lapis sel. 2. Memiliki sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. 3. Bentuk sel bervariasi. 4. Sel-sel memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. 5. Ketebalan dinding sel epidermis berbeda-beda. 6. Dinding sel epidermis ada yang mengandung lignin, kutikula, dan pektin. 7. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang dan bermodifikasi menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis
  • 26. Jaringan Dasar (Parenkim) • Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi yang bervariasi. • Jaringan ini bertanggung jawab terhadap segala proses fisiologis. • Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena dapat dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. • Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut. 1. Sel hidup, berukuran besar, pada umumnya berdinding primer tipis dan berbentuk polihedron. 2. Memiliki inti sel dan banyak vakuola. 3. Memiliki ruang antarsel sehingga letak sel tidak rapat. 4. Bersifat meristematik karena sel-selnya dapat membelah diri bahkan ketika dewasa sehingga berperan penting dalam regenerasi.
  • 27. • Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi 6 macam. a. Parenkim asimilasi, b. Parenkim penimbun, c. Parenkim air, d. Parenkim udara (aerenkim), e. Parenkim pengangkut, f. Parenkim penutup luka.
  • 28. • Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi empat macam. a. Parenkim palisade b. Parenkim bunga karang c. Parenkim bintang (aktinenkim) d. Parenkim lipatan
  • 29. Jaringan Penyokong (Penguat) • Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan. • Ciri-ciri jaringan penyokong, yaitu memiliki dinding sel yang tebal dan kuat, serta telah mengalami spesialisasi pada sel- selnya. • Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. • Jaringan penyokong berfungsi untuk: 1. Menegakkan batang dan menguatkan daun, 2. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis. 3. Melindungi embrio di dalam biji, 4. Melindungi jaringan pengangkut (vaskuler), 5. Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara).
  • 30. • Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. • Jaringan ini terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga dan buah, serta pada akar yang terkena cahaya matahari. • Tumbuhan monokotil umumnya tidak memiliki jaringan kolenkim jika sejak muda selnya sudah membentuk sklerenkim. • Jaringan kolenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Tersusun dari sel-sel yang hidup. 2. Ukuran dan bentuk sel beragam, ada yang berbentuk prisma pendek atau panjang seperti serat dengan ujung meruncing. 3. Penebalan dinding sel tidak teratur. 4. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin.
  • 31. • Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti melakukan pertumbuhandan perkembangan. • Ciri-ciri jaringan sklerenkim, yaitu: 1. Sel-selnya memiliki dinding sekunder yang tebal, 2. Biasanya mengandung zat lignin, 3. Bersifat kenyal, 4. Tidak mengandung protoplas karena sel-selnya telah mati. • Jaringan sklerenkim dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu serabut dan sklereid.
  • 32. • Serabut (serat) didefinisikan sebagai sel seperti serat yang panjang, tetapi terdapat pula serat yang relatif pendek. Serat sklerenkim dapat ditemukan di berbagai bagian tumbuhan dalam bentuk untaian atau lingkaran.
  • 33. • Sklereid merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya tetap aktif sepanjang hidup organ tersebut. • Sel sklereid umumnya berbentuk bulat, tetapi variasi bentuk lain juga dapat ditemukan. • Sklereid terdapat pada semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, serta di dalam buah dan biji. • Sklereid dapat ditemukan pada tempurung kelapa (Cocos nucifera), kulit kenari, selaput biji, dan butiran di dalam daging buah jambu biji (Psidium guajava).
  • 35. Jaringan Pengangkut (Vaskuler) • Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi mengangkut air dan garam- garam mineral, serta zat makanan hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan floem. • Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju ke daun. • Sel-selnya telah mati, berdinding tebal, dan mengandung zat lignin. • Komponen-komponen pembentuk xilem, yaitu: 1. Unsur trakeal tersusun dari dua macam sel, yaitu trakeid dan trakea (pembuluh). 2. Serat xilem, 3. Parenkim xilem.
  • 36.
  • 37. • Floem berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. • Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati. • Komponen-komponen pembentuk floem, yaitu: 1. Unsur tapis, 2. Sel pengiring (sel tetangga), 3. Serat floem, 4. Parenkim floem 5. Sel albumin
  • 38.
  • 40. Jaringan Sekretori • Jaringan sekretori merupakan sekumpulan sel yang berfungsi menghasilkan suatu zat. • Pada tumbuhan terdapat beberapa macam jaringan sekretori, antara lain: 1. Saluran getah merupakan kumpulan sel yang berisi cairan lateks yang mengandung garam dan asam-asam organik. 2. Sel-sel resin dan minyak merupakan sel-sel yang mengandung resin, damar, serta minyak eteris. 3. Sel-sel lendir merupakan sel hidup, inti sel berbentuk seperti benang, dan memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding sel. 4. Sel-sel penyamak, berada dalam kelompok atau sel tunggal, dan menghasilkan zat penyamak. 5. Sel-sel mirosin merupakan sel-sel yang berbentuk seperti bulu-bulu dan berisi senyawa protein mirosin.
  • 41.
  • 42. Organ pada Tumbuhan A. Akar • Secara umum, akar terdiri atas tudung akar, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. • Tudung akar terdapat pada ujung akar, berfungsi melindungi promeristem dan membantu penetrasi akar yang tumbuh ke dalam tanah. Tudung akar tersusun dari sel-sel parenkim yang hidup dan terkadang mengandung pati. • Epidermis akar disebut juga epiblem atau lapisan pilifer. Epidermis terdiri atas sel-sel yang berdinding tipis dan tidak mengandung kutikula. Epidermis pada akar yang sudah dewasa akan mengalami kerusakan,fungsinya digantikan oleh eksodermis (lapisan terluar korteks).
  • 43. • Korteks tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang kala mengandung karbohidrat atau kristal. Dinding sel pada lapisan terluar korteks mengalami penebalan oleh zat suberin dan berdiferensiasi menjadi eksodermis. Sementara itu, lapisan terdalam korteks berdiferensiasi menjadi endodermis. • Endodermis akar terdiri atas satu lapis sel yang struktur dan fungsinya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya. Dinding sel endodermis akar dapat mengalami penebalan berbentuk titik-titik/pita Caspary atau berbentuk seperti huruf U oleh zat suberin, kutin, lignin, atau selulosa. Namun, di antara sel-sel ada yang tidak mengalami penebalan, yang disebut sel peresap. • Stele akar merupakan bagian tengah dari akar yang terletak di sebelah dalam endodermis. Stele terdiri atas perisikel, berkas pembuluh, dan parenkim.
  • 44.
  • 45. B. Batang • Batang memiliki tiga bagian pokok, yaitu epidermis dan korteks, dan modifikasi stele (silinder pusat). Pada tumbuhan dikotil, bagian-bagian tersebut tampak jelas. Namun, pada tumbuhan monokotil batas antara korteks dan stele kurang jelas. • Epidermis batang terdiri atas satu lapis sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel bagian luar mengalami penebalan dari zat kutin. Epidermis batang memiliki berbagai macam modifikasi, yaitu stomata, trikoma, sel silika, dan sel gabus. Stomata kelak akan berkembang menjadi lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas dan penguapan.
  • 46. • Korteks tersusun dari parenkim, kolenkim, sklerenkim yang berupa serabut dan sklereid, serta idioblas (sel-sel yang bentuk dan fungsinya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya). Bagian korteks yang paling dalam disebut floetherna. Pada batang dikotil muda lapisan floetherna berisi zat tepung yang disebut sarung tepung. Floetherna dapat mengalami penebalan membentuk pita Caspary yang disebut lapisan endodermis. • Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Stele terdiri atas perikambium (perisikel), parenkim, berkas pengangkut, dan empulur (pith). Empulur merupakan bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh, yang memiliki karakteristik parenkim. Jaringan empulur muda berwarna putih atau cokelat pucat, dan menjadi gelap jika sudah tua.
  • 47.
  • 48. C. Daun • Secara umum daun tersusun dari jaringan pelindung (epidermis dan modifikasinya), jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori. • Epidermis daun terdapat di permukaan atas dan bawah, biasanya terdiri atas selapis sel, tetapi ada pula yang terdiri atas beberapa lapis sel (epidermis ganda). • Mesofil terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang (parenkim palisade) dan jaringan bunga karang (parenkim spons). Jaringan palisade tersusun dari selapis atau lebih sel-sel yang berbentuk silindris, tersusun rapat, dan banyak mengandung klorofil. Jaringan bunga karang tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur, berdinding tipis, mengandung lebih sedikit klorofil daripada jaringan palisade, dan memiliki ruang antarsel yang besar untuk pertukaran gas.
  • 49. • Jaringan pengangkut pada daun berupa tulang daun. Tulang daun pada tumbuhan dikotil terdiri atas satu tulang utama yang bercabang-cabang membentuk jala, sedangkan tulang daun tumbuhan monokotil berderet sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil. • Jaringan penguat daun berupa kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim terdapat di dekat tulang daun yang besar di bagian sisi dalam lapisan epidermis dan tepi daun tumbuhan dikotil. Serat sklerenkim banyak ditemukan pada berkas pengangkut tumbuhan monokotil. Epidermis yang sel-selnya rapat dan memiliki lapisan kutikula juga merupakan jaringan penguat daun. • Jaringan sekretori dapat berupa kelenjar, sel resin, sel tanin, atau sel mirosin. Kelenjar dapat ditemukan pada daun-daun lebar berupa massa sel-sel parenkim yang padat di ujung berkas pembuluh.
  • 50.
  • 51. D. Bunga • Bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari (alat reproduksi). Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki alat reproduksi dan perhiasan bunga, seperti kelopak dan mahkota. • Secara anatomi daun kelopak dan daun mahkota mempunyai struktur yang sama, yaitu memiliki epidermis atas dan bawah, parenkim dasar (mesofil), berkas pembuluh, dan sel-sel idioblas (saluran getah). Daun kelopak tersusun dari sel-sel yang berklorofil dan mesofil yang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang atau jaringan spons. Sel epidermis daun kelopak dilapisi zat kutin serta memiliki stomata dan trikoma.
  • 52. • Benang sari (stamen) terdiri atas tangkai sari (filamen) dan kepala sari (antera). Benang sari memiliki empat ruangan yang berisi serbuk sari (polen). Ruang serbuk sari disebut mikrosporangium karena menghasilkan mikrospora. Mikrospora akan tumbuh menjadi buluh dan menghasilkan gamet jantan (sel sperma). • Putik biasanya mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian, yaitu bagian basal yang menggelembung (ovarium atau bakal buah), bagian yang memanjang (tangkai putik atau stilus), dan bagian ujung putik (kepala putik atau stigma). Di dalam ovarium terdapat satu atau lebih ovul (bakal biji). Pada ovul terdapat kandung lembaga (megasporangium) yang akan menghasilkan gamet betina (ovum).
  • 53.
  • 54. E. Buah • Buah merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal buah. Berdasarkan sifat dinding buah (perikarpium), buah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu buah kering pecah (misalnya famili Fabaceae, kedelai), buah kering tidak pecah (misalnya padi, dan jagung), dan buah berdaging (misalnya buah persik atau peach, jeruk, dan mentimun). Perikarpium tumbuh dari dinding ovarium.
  • 55. F. Biji • Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Kulit biji (testa) merupakan diferensiasi dari integumen, yang berfungsi untuk melindungi embrio dan endosperma yang berada di dalamnya. Struktur kulit biji bervariasi, biasanya terdiri atas jaringan epidermis, jaringan makrosklereid dan osteosklereid, sel-sel parenkim, sel kristal, serta sel berpigmen. Berdasarkan ada tidaknya endosperma, biji dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu endosperma (memiliki endosperma) dan nonendosperma (tidak memiliki endosperma). Biji tipe endosperma, misalnya terdapat pada Zea mays (jagung) dan Ricinus communis (jarak). Biji tipe nonendosperma, misalnya terdapat pada Piper nigrum (merica) dan Cucurbita sp. (labu kuning).
  • 56. Perbedaan Anatomi Tumbuhan Monokotil dengan Dikotil
  • 57. Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan • Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru yang sempurna. • Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman (seperti jaringan akar, batang, daun, dan mata tunas), kemudian menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon) secara aseptik (steril), dalam wadah tertutup yang tembus cahaya (misalnya botol- botol kaca), pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
  • 58. A. Jenis Kultur Jaringan 1. Meristem culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem. 2. Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk sari atau benang sari. 3. Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari protoplasma (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya). 4. Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan kloroplas untuk tujuan perbaikan sifat tanaman dengan membuat varietas baru. 5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru.
  • 59. B. Teknik Kultur Jaringan (Mikropropagasi) 1. Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar air flow cabinet dengan menggunakan alat-alat yang juga steril. 2. Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung pada jenis tanaman yang akan dikultur. Media yang digunakan biasanya terdiri atas garam mineral, vitamin, hormon, dan bahan tambahan seperti agar-agar dan gula. 3. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikultur. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah tunas. 4. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. 5. Pengakaran adalah fase saat eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar, yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. 6. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.
  • 60.
  • 61. C. Keunggulan Pembibitan dengan Teknik Kultur Jaringan • Pembibitan dengan teknik kultur jaringan memiliki beberapa keunggulan, antara lain: 1. Dapat diperoleh bibit yang bersifat identik dengan induknya. 2. Tidak membutuhkan tempat yang luas. 3. Kualitas dan kesehatan bibit lebih terjamin. 4. Bibit yang dihasilkan seragam. 5. Bibit akan lebih cepat pertumbuhannya. 6. Pengadaan bibit tidak bergantung pada musim. 7. Dengan waktu yang singkat bisa mendapatkan bibit dalam jumlah yang banyak.