SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
HUJAN
PENGERTIAN 
 Presipitasi adalah merupakan uap air yang 
terkondensasi dan jatuh dari atmosfer ke bumi 
dg segala bentuknya dalam rangkaian siklus 
hidrologi 
 Jika air yang jatuh berbentuk cair disebut hujan 
(rainfall) dan jika berupa padat disebut salju 
(snow).
SYARAT HUJAN 
 Tersedia udara lembab 
 Tersedia sarana sehingga terjadi kondensasi
HUJAN KONVEKTIF 
 Pemanasan setempat 
 Intensitas tinggi 
 Umumnya terjadi pada sore hari, dengan waktu 
yang singkat
HUJAN SIKLON 
 Gerakan udara panas di atas lapisan udara yang 
lebih rapat/dingin 
 Intensitas sedang 
 Daerah hujan luas 
 Durasi hujan lama
HUJAN OROGRAFIK 
 Gerakan udara ke atas karena terhalang gunung
DURASI & INTENSITAS HUJAN 
 Durasi hujan, adalah lama kejadian hujan 
(menitan, jam-jaman, harian) diperoleh terutama 
dari hasil pencatatan alat pengukur hujan 
otomatis. 
 Intensitas, Jumlah hujan yang dinyatakan dalam 
tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan 
waktu.
PENGUKURAN HUJAN 
 Alat ukur manual, data yang diperoleh dari 
pengukuran dengan menggunakan alat ini adalah 
data hujan harian (diukur periode tertentu) 
120 cm 
200 cm2
HASIL PENGKURAN 
BULAN 
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES 
TANGGAL 
1 8 33 - 25 - - 16 - 0 - - - 
2 7 24 - - - 2 29 - - 10 5 - 
3 82 18 - 5 - - 24 0 - - 7 - 
4 - 8 - 5 - 5 17 - - - 6 - 
5 10 4 47 3 15 - - - - 5 - - 
6 14 12 - 40 2 - - - - - 11 2 
7 5 9 - 5 7 - 5 - - 25 5 - 
8 - 14 - - 11 25 - 2 - - 3 - 
9 - - - 3 4 - - 4 - - 15 3 
10 8 - - - - - 7 40 23 - - - 
11 17 - - - 85 - - - - - 5 13 
12 18 - - - 32 - - - - - - 4 
13 0 7 0 25 - - - - - - 23 7 
14 47 - 4 - - 5 - - - 10 10 - 
15 28 - - - - 5 10 - - - 15 5 
16 - 41 - 5 - - 22 - - - 7 9 
17 38 - - 10 - 25 - - 13 5 5 4 
18 - - - 3 20 10 - - 6 - - - 
19 8 - - - - 30 138 - - - - 7 
20 24 5 0 - - 5 19 - - - 3 12 
21 3 - 0 40 - - - - 0 12 8 - 
22 - - 3 5 25 - - - - - 2 5 
23 - 31 - - - 5 - - - - - - 
24 - 4 33 - - 30 - - 32 5 10 - 
25 - - - - - - - - - 8 5 14 
26 7 - 27 - - - - - - - - 5 
27 37 - 35 20 35 - 16 - 2 2 7 3 
28 11 - 67 - - - 30 - - - - 11 
29 4 - - 3 - 10 - - 10 25 12 - 
30 9 82 10 - 35 1 - - 2 - - 
31 - - 5 - - - 4 
CH 385 210 298 207 241 192 334 46 86 109 164 108 
HH 21 13 11 16 11 13 13 4 8 11 20 16 
RATA2 18.3333 16.1538 27.0909 12.9375 21.9091 14.7692 25.6923 11.5 10.75 9.90909 8.2 6.75 
MAX 82 41 82 40 85 35 138 40 32 25 23 14
LANJUTAN 
 Alat ukur otomatis, data yang diperoleh berupa 
data pencatatan secara menerus pada kertas 
pencatat yang dipasang pada alat ukur.
LANJUTAN
INSTALASI ALAT PENAKAR 
HUJAN 
 Memilih lokasi sehingga pengaruh kecepatan 
angin sekecil mungkin dan aliran udara yang 
melewati corong menjadi datar 
 Penempatan stasiun hujan hendaknya berjarak 
paling dekat 4 kali tinggi rintangan terdekat 
 Lokasi di lereng yang miring diusakan dihindari 
 Di sekitar alat pengukur hujan sebaiknya 
ditanami rumput atau kerikil
CURAH HUJAN RATA-RATA 
Curah hujan yang digunakan untuk analisis 
perancangan adalah curah hujan rata-rata di seluruh 
daerah yang ditinjau, bukan curah hujan pada suatu 
titik tertentu. Cara perhitungan hujan rata-rata (hujan 
wilayah) adalah sebagai berikut : 
 Rata-rata aljabar 
 Poligon Thiessen 
 Garis isohyet
RATA-RATA ALJABAR 
 Kurang teliti 
 Cocok untuk DAS dengan variasi hujan tahunan 
kecil (DAS homogen) 
1 
r  n  R R R 
R   .... 
n 
1 2
POLIGON THIESSEN 
 Paling sering digunakan 
 Pengaruh luas diperhitungkan 
A R A R A R 
n 
n n 
r 
  .... 
 
1 1 2 2 
A A A 
R 
   
 
.... 
1 2
LANJUTAN 
1 
2 
3 
Cara poligon Thiessen ini memberikan hasil yang lebih teliti daripada 
cara rata-rata aljabar. Akan tetapi, penentuan titik-titik stasiun hujan 
akan mempengaruhi ketelitian hasil yang didapat
LANJUTAN
GARIS ISOHYET 
Peta isohyet digambar pada peta topografi 
berdasarkan data curah hujan pada titik-titik stasiun 
hujan di dalam dan di sekitar daerah yg ditinjau. 
Luas bagian daerah antara dua garis isohyet yang 
berdekatan diukur dengan planimeter. Demikian pula 
nilai rata-rata dari garis-garis isohyet yg berdekatan 
yg termasuk bagian-bagian daerah tsb dapat dihitung
LANJUTAN 
 Curah hujan rata-rata suatu daerah dapat 
dihitung menggunakan metode garsi isohyet sbb 
푅푟 = 
1 
퐴 
푛 
푖=1 
퐴푖 
푃푖 + 푃푖+1 
2
LANJUTAN
PEMILIHAN METODE 
Pemilihan metode mana yang cocok dipakai pada 
suatu DAS dapat ditentukan dengan 
mempertimbangkan tiga faktor berikut: 
1. Jaring-jaring stasiun hujan dalam DAS 
2. Luas DAS 
3. Topografi DAS
LANJUTAN 
1. Jaring-jaring stasiun hujan 
Kondisi Jaring-Jaring Stasiun Hujan Metode yg Cocok 
Jumlah stasiun hujan cukup Metode isohyet, Thiessen atau 
rata-rata aljabar dapat dipakai 
Jumlah stasiun hujan terbatas Metode rata-rata aljabar atau 
Thiessen 
Stasiun hujan tunggal Metode hujan titik
LANJUTAN 
2. Luas DAS 
Luas DAS Metode yg Cocok 
DAS besar (> 5.000 km2) Metode isohyet 
DAS sedang (500 s/d 5.000 km2) Metode Thiessen 
DAS kecil (< 500 km2) Metode rata-rata aljabar
LANJUTAN 
3. Topografi DAS 
Topografi DAS Metode yg Cocok 
Pegunungan Metode rata-rata aljabar 
Datararan Metode Thiessen 
Berbukit dan tidak beraturan Metode isohyet
CURAH HUJAN HARIAN 
MAKSIMUM 
 Perhitungan data hujan maksimum harian rata-rata 
DAS harus dilakukan secara benar, misalnya untuk 
analisis frekuensi 
 Dalam praktek sering kita jumpai perhitungan yang 
kurang pas, yaitu dengan cara mencari hujan 
maksimum harian setiap pos hujan dalam satu tahun, 
kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan hujan 
DAS. Cara ini tidak logis karena rata-rata hujan 
dilakukan atas hujan dari masing-masing stasiun hujan 
yang terjadi pada hari yang berlainan. Hasilnya akan 
jauh menyimpang dari yang seharusnya
LANGKAH-LANGKAH 
 Tentukan hujan maksimum harian pada tahun 
tertentu di stasiun hujan 1 
 Cari besarnya curah hujan pada tanggal-bulan-tahun 
yang sama untuk stasiun hujan lainnya 
 Hitung hujan DAS dengan salah satu cara yg 
terpilih (rata-rata aljabar, poligon Thiessen, garis 
isohyet, dsb) 
 Tentukan hujan maksimum harian (seperti 
langkah 1) pada tahun yang sama untuk stasiun 
hujan yg lain.
LANJUTAN 
 Ulangi langkah 2 dan 3 untuk setiap tahun 
 Dari hasil rata-rata yang diperoleh (sesuai dengan 
jumlah stasiun hujan) dipilih yang tertinggi setiap 
tahun. Data hujan yang terpilih setiap tahun 
merupakan hujan maksimum harian DAS untuk 
tahun yang bersangkutan
CONTOH 
Tahun Bulan Tanggal Sta 1 Sta 2 Sta 3 Hujan harian 
rata2 
Hujan harian rata2 
maksimum 
2009 3 
1 
2 
28 
16 
16 
150 
21 
2 
115 
120 
7 
86 
38 
126 
123.50 
54.95 
34.50 
123.50

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptluhutmanahan
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Ganisa Elsina Salamena
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainaseKharistya Amaru
 
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdfYusufNugroho11
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Yahya M Aji
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Aswar Amiruddin
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahMellyAnggraeni2
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Hidrologi teknik
Hidrologi teknikHidrologi teknik
Hidrologi teknikannarosytha
 

What's hot (20)

Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Perencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan rayaPerencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan raya
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Hidrologi teknik
Hidrologi teknikHidrologi teknik
Hidrologi teknik
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 

Viewers also liked

masterplan Purbalingga
masterplan Purbalinggamasterplan Purbalingga
masterplan PurbalinggaGilang Rupaka
 
PROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIPROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIAsmawi Abdullah
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Curah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasanCurah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasaninfosanitasi
 
Hidrologi 1. Pendahuluan
Hidrologi 1. PendahuluanHidrologi 1. Pendahuluan
Hidrologi 1. PendahuluanAkbar Wirajaya
 
1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoriaJuan Soto
 
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qrGreat panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qrGreat Panther Silver Limited
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
 
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan SukabumiKonflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumiafifahdhaniyah
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Nur Mirza
 

Viewers also liked (20)

Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
masterplan Purbalingga
masterplan Purbalinggamasterplan Purbalingga
masterplan Purbalingga
 
hidrologi
hidrologihidrologi
hidrologi
 
PROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIPROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGI
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Curah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasanCurah hujan dan aliran limpasan
Curah hujan dan aliran limpasan
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Curah hujan
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan
 
Hidrologi 1. Pendahuluan
Hidrologi 1. PendahuluanHidrologi 1. Pendahuluan
Hidrologi 1. Pendahuluan
 
Curah hujan
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria1 hidro clase introductoria
1 hidro clase introductoria
 
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qrGreat panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
Great panther silver_limited_corporate_presentation_october_12_2016_qr
 
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]
 
Hidrofer
HidroferHidrofer
Hidrofer
 
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan SukabumiKonflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
Konflik Pengelolaan Sumberdaya di Desa Pangumbahan Sukabumi
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
1. cover
1. cover1. cover
1. cover
 
Laporan hidrologi-2003
Laporan hidrologi-2003Laporan hidrologi-2003
Laporan hidrologi-2003
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)
 

Similar to Curah Hujan

curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangcurah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangssuser99d91c1
 
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9Marfizal Marfizal
 
Hidrologi Hujan.pptx
Hidrologi Hujan.pptxHidrologi Hujan.pptx
Hidrologi Hujan.pptxaudisaamalia
 
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan Observatorium
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan ObservatoriumCara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan Observatorium
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan ObservatoriumHendry Ferdinans
 
Dermaga 1-4-7 ka-andal_bab_3
Dermaga   1-4-7 ka-andal_bab_3Dermaga   1-4-7 ka-andal_bab_3
Dermaga 1-4-7 ka-andal_bab_3Messy Cool
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]Willem Sidharno
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfelizabethrudhu
 
41223_2._unit_hidrograf.ppt
41223_2._unit_hidrograf.ppt41223_2._unit_hidrograf.ppt
41223_2._unit_hidrograf.pptMeylis2
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Febrina Tentaka
 

Similar to Curah Hujan (20)

curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangcurah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
 
MODUL_3.pptx
MODUL_3.pptxMODUL_3.pptx
MODUL_3.pptx
 
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
Pengukuran aliran fluida pertemuan 9
 
PPT HIDROLOGI.pptx
PPT HIDROLOGI.pptxPPT HIDROLOGI.pptx
PPT HIDROLOGI.pptx
 
BAB 5 PALING BENAR.pdf
BAB 5 PALING BENAR.pdfBAB 5 PALING BENAR.pdf
BAB 5 PALING BENAR.pdf
 
ANALISA HIDROLOGI
ANALISA HIDROLOGIANALISA HIDROLOGI
ANALISA HIDROLOGI
 
Hidrologi Hujan.pptx
Hidrologi Hujan.pptxHidrologi Hujan.pptx
Hidrologi Hujan.pptx
 
Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
 
Curah Hujan Wilayah.pptx
Curah Hujan Wilayah.pptxCurah Hujan Wilayah.pptx
Curah Hujan Wilayah.pptx
 
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan Observatorium
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan ObservatoriumCara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan Observatorium
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan Observatorium
 
Hidrologi &amp; potensi pltm
Hidrologi &amp; potensi pltmHidrologi &amp; potensi pltm
Hidrologi &amp; potensi pltm
 
Dermaga 1-4-7 ka-andal_bab_3
Dermaga   1-4-7 ka-andal_bab_3Dermaga   1-4-7 ka-andal_bab_3
Dermaga 1-4-7 ka-andal_bab_3
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
 
41223_2._unit_hidrograf.ppt
41223_2._unit_hidrograf.ppt41223_2._unit_hidrograf.ppt
41223_2._unit_hidrograf.ppt
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
Modul 5.pdf
Modul 5.pdfModul 5.pdf
Modul 5.pdf
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Curah Hujan

  • 2. PENGERTIAN  Presipitasi adalah merupakan uap air yang terkondensasi dan jatuh dari atmosfer ke bumi dg segala bentuknya dalam rangkaian siklus hidrologi  Jika air yang jatuh berbentuk cair disebut hujan (rainfall) dan jika berupa padat disebut salju (snow).
  • 3. SYARAT HUJAN  Tersedia udara lembab  Tersedia sarana sehingga terjadi kondensasi
  • 4. HUJAN KONVEKTIF  Pemanasan setempat  Intensitas tinggi  Umumnya terjadi pada sore hari, dengan waktu yang singkat
  • 5. HUJAN SIKLON  Gerakan udara panas di atas lapisan udara yang lebih rapat/dingin  Intensitas sedang  Daerah hujan luas  Durasi hujan lama
  • 6. HUJAN OROGRAFIK  Gerakan udara ke atas karena terhalang gunung
  • 7. DURASI & INTENSITAS HUJAN  Durasi hujan, adalah lama kejadian hujan (menitan, jam-jaman, harian) diperoleh terutama dari hasil pencatatan alat pengukur hujan otomatis.  Intensitas, Jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu.
  • 8. PENGUKURAN HUJAN  Alat ukur manual, data yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan alat ini adalah data hujan harian (diukur periode tertentu) 120 cm 200 cm2
  • 9. HASIL PENGKURAN BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES TANGGAL 1 8 33 - 25 - - 16 - 0 - - - 2 7 24 - - - 2 29 - - 10 5 - 3 82 18 - 5 - - 24 0 - - 7 - 4 - 8 - 5 - 5 17 - - - 6 - 5 10 4 47 3 15 - - - - 5 - - 6 14 12 - 40 2 - - - - - 11 2 7 5 9 - 5 7 - 5 - - 25 5 - 8 - 14 - - 11 25 - 2 - - 3 - 9 - - - 3 4 - - 4 - - 15 3 10 8 - - - - - 7 40 23 - - - 11 17 - - - 85 - - - - - 5 13 12 18 - - - 32 - - - - - - 4 13 0 7 0 25 - - - - - - 23 7 14 47 - 4 - - 5 - - - 10 10 - 15 28 - - - - 5 10 - - - 15 5 16 - 41 - 5 - - 22 - - - 7 9 17 38 - - 10 - 25 - - 13 5 5 4 18 - - - 3 20 10 - - 6 - - - 19 8 - - - - 30 138 - - - - 7 20 24 5 0 - - 5 19 - - - 3 12 21 3 - 0 40 - - - - 0 12 8 - 22 - - 3 5 25 - - - - - 2 5 23 - 31 - - - 5 - - - - - - 24 - 4 33 - - 30 - - 32 5 10 - 25 - - - - - - - - - 8 5 14 26 7 - 27 - - - - - - - - 5 27 37 - 35 20 35 - 16 - 2 2 7 3 28 11 - 67 - - - 30 - - - - 11 29 4 - - 3 - 10 - - 10 25 12 - 30 9 82 10 - 35 1 - - 2 - - 31 - - 5 - - - 4 CH 385 210 298 207 241 192 334 46 86 109 164 108 HH 21 13 11 16 11 13 13 4 8 11 20 16 RATA2 18.3333 16.1538 27.0909 12.9375 21.9091 14.7692 25.6923 11.5 10.75 9.90909 8.2 6.75 MAX 82 41 82 40 85 35 138 40 32 25 23 14
  • 10. LANJUTAN  Alat ukur otomatis, data yang diperoleh berupa data pencatatan secara menerus pada kertas pencatat yang dipasang pada alat ukur.
  • 12. INSTALASI ALAT PENAKAR HUJAN  Memilih lokasi sehingga pengaruh kecepatan angin sekecil mungkin dan aliran udara yang melewati corong menjadi datar  Penempatan stasiun hujan hendaknya berjarak paling dekat 4 kali tinggi rintangan terdekat  Lokasi di lereng yang miring diusakan dihindari  Di sekitar alat pengukur hujan sebaiknya ditanami rumput atau kerikil
  • 13. CURAH HUJAN RATA-RATA Curah hujan yang digunakan untuk analisis perancangan adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang ditinjau, bukan curah hujan pada suatu titik tertentu. Cara perhitungan hujan rata-rata (hujan wilayah) adalah sebagai berikut :  Rata-rata aljabar  Poligon Thiessen  Garis isohyet
  • 14. RATA-RATA ALJABAR  Kurang teliti  Cocok untuk DAS dengan variasi hujan tahunan kecil (DAS homogen) 1 r  n  R R R R   .... n 1 2
  • 15. POLIGON THIESSEN  Paling sering digunakan  Pengaruh luas diperhitungkan A R A R A R n n n r   ....  1 1 2 2 A A A R     .... 1 2
  • 16. LANJUTAN 1 2 3 Cara poligon Thiessen ini memberikan hasil yang lebih teliti daripada cara rata-rata aljabar. Akan tetapi, penentuan titik-titik stasiun hujan akan mempengaruhi ketelitian hasil yang didapat
  • 18. GARIS ISOHYET Peta isohyet digambar pada peta topografi berdasarkan data curah hujan pada titik-titik stasiun hujan di dalam dan di sekitar daerah yg ditinjau. Luas bagian daerah antara dua garis isohyet yang berdekatan diukur dengan planimeter. Demikian pula nilai rata-rata dari garis-garis isohyet yg berdekatan yg termasuk bagian-bagian daerah tsb dapat dihitung
  • 19. LANJUTAN  Curah hujan rata-rata suatu daerah dapat dihitung menggunakan metode garsi isohyet sbb 푅푟 = 1 퐴 푛 푖=1 퐴푖 푃푖 + 푃푖+1 2
  • 21. PEMILIHAN METODE Pemilihan metode mana yang cocok dipakai pada suatu DAS dapat ditentukan dengan mempertimbangkan tiga faktor berikut: 1. Jaring-jaring stasiun hujan dalam DAS 2. Luas DAS 3. Topografi DAS
  • 22. LANJUTAN 1. Jaring-jaring stasiun hujan Kondisi Jaring-Jaring Stasiun Hujan Metode yg Cocok Jumlah stasiun hujan cukup Metode isohyet, Thiessen atau rata-rata aljabar dapat dipakai Jumlah stasiun hujan terbatas Metode rata-rata aljabar atau Thiessen Stasiun hujan tunggal Metode hujan titik
  • 23. LANJUTAN 2. Luas DAS Luas DAS Metode yg Cocok DAS besar (> 5.000 km2) Metode isohyet DAS sedang (500 s/d 5.000 km2) Metode Thiessen DAS kecil (< 500 km2) Metode rata-rata aljabar
  • 24. LANJUTAN 3. Topografi DAS Topografi DAS Metode yg Cocok Pegunungan Metode rata-rata aljabar Datararan Metode Thiessen Berbukit dan tidak beraturan Metode isohyet
  • 25. CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM  Perhitungan data hujan maksimum harian rata-rata DAS harus dilakukan secara benar, misalnya untuk analisis frekuensi  Dalam praktek sering kita jumpai perhitungan yang kurang pas, yaitu dengan cara mencari hujan maksimum harian setiap pos hujan dalam satu tahun, kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan hujan DAS. Cara ini tidak logis karena rata-rata hujan dilakukan atas hujan dari masing-masing stasiun hujan yang terjadi pada hari yang berlainan. Hasilnya akan jauh menyimpang dari yang seharusnya
  • 26. LANGKAH-LANGKAH  Tentukan hujan maksimum harian pada tahun tertentu di stasiun hujan 1  Cari besarnya curah hujan pada tanggal-bulan-tahun yang sama untuk stasiun hujan lainnya  Hitung hujan DAS dengan salah satu cara yg terpilih (rata-rata aljabar, poligon Thiessen, garis isohyet, dsb)  Tentukan hujan maksimum harian (seperti langkah 1) pada tahun yang sama untuk stasiun hujan yg lain.
  • 27. LANJUTAN  Ulangi langkah 2 dan 3 untuk setiap tahun  Dari hasil rata-rata yang diperoleh (sesuai dengan jumlah stasiun hujan) dipilih yang tertinggi setiap tahun. Data hujan yang terpilih setiap tahun merupakan hujan maksimum harian DAS untuk tahun yang bersangkutan
  • 28. CONTOH Tahun Bulan Tanggal Sta 1 Sta 2 Sta 3 Hujan harian rata2 Hujan harian rata2 maksimum 2009 3 1 2 28 16 16 150 21 2 115 120 7 86 38 126 123.50 54.95 34.50 123.50