SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
RIWR
UJI MODEL FISIK UNTUK
MEMANTAPKAN DESIGN
BANGUNAN HIDRAULIK
Pusat Litbang Sumber Daya Air
Disampaikan Dalam Seminar Nasional Sumber Daya Air Yang Berjudul
“Menuju Bendungan Yang Aman Dan Lestari”
Penyelenggara Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Semarang, 18 November 2014
RIWR
2
Lab. Hidraulik (Model Fisik) Balai BHGK,
Puslitbang SDA
Pusat Litbang Sumber Daya Air
RIWR
3
Pendahuluan
Usaha pemanfaatan sumber daya air – bangunan keairan
Setiap upaya pemanfaatan sumber daya sungai, harus dilakukan
dengan dasar pengertian yang mendalam mengenai respon
morfologi sungai terhadap upaya pengelolaan sungai.
Perlu dipelajari dampak respon sungai terhadap:
Fungsi dan kestabilan bangunan air
Lingkungan sungai
Dikembangkan suatu model yang mampu memprediksi
perubahan morfologi sungai, mencakup:
besaran
tingkat, dan
variasi waktu
RIWR
4
PermasalahanPermasalahan
Mendapatkan tingkat keyakinan yang tinggi atas keberhasilan suatu
perencanaan bangunan air
Meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah bangunan
dibuat
Mengetahui dan meramalkan sifat-sifat bangunan serta pengaruhnya
terhadap lingkungan dan bangunan air lain
Menanggulangi permasalahan bangunan air yang telah dibangun apabila
bangunan tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik.
Usaha memantapkan perencanaan yang optimal:
Model hidraulik yang dikembangkan:
 Model numerik/matematik
 Model fisik
RIWR
5
Permasalahan
Kerusakan bangunan air di sepanjang sungai Cipamingkis (Tipe
Sabo Dam, tanpa melalui uji model fisik)
RIWR
6
Pemodelan Numerik
Unggul untuk mempelajari permasalahan fisik sungai yang panjang dengan
perioda waktu yang lama.
Diterapkan beberapa persamaan dasar:
Persamaan kontinuitas air
Persamaan momentum untuk sedimen-air
Persamaan keseimbangan massa sedimen
Untuk melengkapi persamaan, perlu beberapa hubungan/pemisalan:
Asumsi kekasaran dasar saluran/sungai
Persamaan untuk menentukan angkutan sedimen dasar, dan
Persamaan untuk menentukan konsentrasi angkutan sedimen layang.
RIWR
7
Ilustrasi Pemodelan Numerik
0.0 2000.0 4000.0 6000.0 8000.0 10000.0 12000.0 14000.0 16000.0
[m]
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
55.0
60.0
65.0
70.0
75.0
80.0
85.0
90.0
95.0
100.0
105.0
110.0
115.0
120.0
125.0
130.0
135.0
140.0
[meter] 1-12-2000 00:00:00
CIPAMINGKIS 0 - 17431
0
233250350
474556639721
916
1185
1416
1613
18051902199920962193
2388
2586
2793
3008
3197
4061
46514747484449405036
5251
6688
6883
7395
7780
7901
8228
8637
9220
9883
10078
10300
10473
10588
10819
11021
11426
11625
11814
12027
12227
12352
12561
12749
12962
13177
13762
13982
14139
14341
14508
14644
14871
15074
15268
15457
15681
15818
15990
16104
16305
16502
16671
1687516983
17171
1736017431
BK 1
BK 5
BK 4
BK3
Jembatan Cibarusah
BK 6
BK 7
BK 8
BK Usulan III
BK Usulan II
BK Usulan I
RIWR
8
Pemodelan Fisik
Unggul untuk mempelajari masalah detil dan lokal, antara lain: gerusan lokal,
longsoran tebing, kinerja bangunan air.
Untuk dapat menirukan kondisi nyata di lapangan pada model, perlu
pengetahuan yang mendasar terhadap phenomena alam terkait.
Untuk dapat mengintrepetasikan permasalahan di model terhadap kondisi
nyata di lapangan, perlu kemampuan dan pengalaman khusus.
RIWR
9
Penggunaan ModelPenggunaan Model
Persamaan yang harus dipecahkan dengan model sangat
komplek dan sulit dijabarkan.
Pembuat model salah dalam menjabarkan arti fisik dari proses
hidraulik dan struktur
Model terlalu komprehensif, sehingga pengujian dan modifikasi
menimbulkan banyak kesulitan/tenaga
Model salah dalam mengsimulasikan kondisi lapangan yang
sangat penting.
Model hidraulik sulit dan mahal diterapkan pada kondisi:
Harus dilakukan diskusi yang terbuka antara pembuat model
dan pengguna (Client)
RIWR
10
Maksud & Tujuan
Memeriksa dan memantapkan desain hidraulik suatu bangunan
Mendapatkan dimensi dan tata letak bangunan yang relatif paling
baik ditinjau dari segi hidraulik
Mendapatkan alternatif desain
Mengurangi dan mengoptimumkan biaya pelaksanaan
Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat dan
setelah bangunan dibuat.
Mengurangi / meminimalkan dampak negatif terhadap bangunan lain
dan lingkungan di sekitarnya.
Mendapatkan panduan operasi dan pemeliharaan bangunan
RIWR
11
Cakupan Layanan Model Test
Bendung Tetap
Bendung Gerak
Bendung Karet
Bangunan Pelimpah Bendungan
Bangunan Pengambil dan Pembilas Bendung
Bangunan Penangkap Sedimen
Bangunan Pengendali Dasar Sungai
Bangunan Pelindung Tebing Tak Langsung (Krib)
Bangunan Pelindung Pantai
RIWR
12
Lingkup Kegiatan
Pengumpulan data:
Situasi sungai, Desain/dimensi bangunan, Hidrologi, Geoteknik dll
Perencanaan dan pembuatan model fisik
Pengujian model
Desain awal (kondisi bangunan yang ada)
Desain perubahan dan usulan
Gambar Usulan Hidraulik
Penyusunan Laporan
RIWR
13
Sasaran Uji Model Hidraulik Fisik
o Mendapatkan bentuk/desain
hidraulik bangunan air berikut
bangunan pelengkap lainnya
yang mendukung ditinjau dari
kinerja, keamanan, biaya dan
o Meminimalkan dampak
negatif dari bangunan air
(bendung/ bendungan dll) dan
bagian-bagiannya terhadap
lingkungan
RIWR
14
Data Pendukung yang Diperlukan
Data Sungai
Geometri sungai
Situasi dengan skala 1 : 500
Sepanjang 2 km
Material dasar sungai
Pra Rencana Hidraulik
Desain Hidraulik Bangunan
RIWR
15
Data Pendukung yang Diperlukan
RIWR
16
Data Pendukung yang Diperlukan
Hidrologi (Qdesain)
Q100
Q1000
QPMF
Peta
Desain hidraulik bangunan air dan bagian-bagiannya dengan
skala 1 : 100
Geoteknik
Lapisan di poros bangunan & hilir peredam energi
RIWR
17
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
Analisis Dimensi
Cara untuk membentuk bilangan tak berdimensi 
pembuatan model hidraulik
Dipergunakan dalam:
Menentukan skala model
Menggambarkan hasil penelitian  bersifat umum
Besaran pokok:
Massa (M)
Panjang (L)
Waktu (T)
Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan
RIWR
18
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
Analisis Dimensi
Skala dari berbagai parameter yang diamati dalam penelitian
- ditentukan dari hubungan antara parameter  bilangan tak
berdimensi  parameter fisiknya diketahui.
Bilangan Tak Berdimensi
Bilangan Reynolds : perbandingan antara gaya inersia dengan gaya kekentalan.
(ρ L 3
) ( V 2
L –1
) ρ V L V L
--------------------- = -------- = ---- = Re
(µ V L –1
) L 2
) µ ν
Bilangan Froude : perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi atau gaya
berat.
ρ L 3
) ( V 2
L –1
) V 2
--------------------- = ----- = Fr 2
(ρ g L 3
) g L
RIWR
19
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
Prinsip Keserupaan/Similaritas antara model dan
prototipe mencakup:
Similaritas geometri, akan terpenuhi jika antara model
dan lapangan mempunyai keterkaitan melalui skala
Similaritas kinematik, akan terpenuhi jika antara model
dan prototipe mempunyai keterkaitan melalui garis-garis
aliran
Similaritas dinamik, akan terpenuhi jika antara model dan
prototipe mempunyai keterkaitan melalui gaya-gaya yang
bekerja.
RIWR
20
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
Keserupaan/Similaritas geometri (Geometric similarity)
panjang di prototip L p
n L = -------------------------- = ------, nL = skala panjang
panjang di model L m
Keserupaan/Similaritas kinematik (Kinematic similarity)
kecepatan di prototip v p
n v = -------------------------- = ------, nv = skala kecepatan
kecepatan di model v m
Keserupaan/Similaritas dinamik (Dynamic similarity)
gaya di prototip F p
n F = -------------------------- = ------, nF = skala gaya
gaya di model F m
RIWR
21
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
Permasalahan lapangan Pemecahan Lapangan
Permasalahan Model Pemecahan di Model
Pemodelan
Pemecahan
Interpretasi
RIWR
22
Pembuatan Model
Model fisik dua dimensi
dibuat pada saluran kaca berukuran 1 x 15 m
Potongan memanjang bendung/bangunan pelimpah sampai peredam energi
 Memeriksa kondisi aliran
 Memeriksa gerusan lokal
Saluran kaca dan saluran
jungkit
RIWR
23
Pembuatan Model
Model fisik tiga dimensi
dibuat pada lahan di laboratorium
Sebagian sungai/waduk di udik bangunan
Bagian-bagian bangunan air secara menyeluruh
Sebagian sungai di hilir bangunan
Laboratorium tertutup
Laboratorium terbuka
RIWR
24
Pembuatan Model
Model tanpa distorsi adalah model yang mempunyai skala
horizontal dan vertikal yang sama. Skala parameter aliran
ditentukan berdasarkan skala geometri, nh = nv
Contoh : Model bendung, pelimpah dll.
Model dengan distorsi adalah model yang didesain dengan skala
horizontal dan vertikal yang berbeda. Pada umumnya model ini
digunakan jika cakupan kondisi lapangan yang harus dimodelkan
sangat luas.
Contoh: Model sungai atau pantai dengan cakupan yang
panjang dan luas
RIWR
25
Pembuatan Model
Batas Model
Harus mencakup seluruh area yang mempengaruhi kinerja
spillway, dam dan bangunan pelengkap lainnya
Geometri Sungai dan Bangunan
Harus sesuai dengan geometri sungai dan bangunan yang akan
ditirukan dengan skala yang telah ditentukan
Kekasaran
Memerlukan proses kalibrasi sesuai dengan kondisi lapangan
Pembuatan Inlet / Outlet Model
Untuk menstabilkan aliran air yang mengarah ke model dan
meninggalkan model
RIWR
26
Pembuatan Model
Pemasangan Alat-alat Ukur Debit di Udik dan Hilir Model
Untuk mengukur debit masuk yang harus sama dengan debit
keluar, dan untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya
kebocoran
Bagian-bagian / Komponen Bangunan Lainnya
Harus ditirukan sesuai dengan skala dan menghasilkan kinerja yang
baik ditinjau dari segi hidraulis
Pemilihan Material
Mudah didapat, sesuai dengan perilaku material di lapangan
Pekerjaan Workshop
Pintu-pintu, pilar, mal untuk penampang tertentu, sayap, tunnel,
peredam energi.
RIWR
27
Skala Model
Skala adalah ratio atau perbandingan antara besaran yang ada di
lapangan dan di model, yaitu paramater, n
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tujuan dan apa yang ingin dihasilkan
Dimensi hidraulik sistem yang disimulasikan
Kemampuan laboratorium dan peralatan yang digunakan
Ketelitian pemodelan minimum yang harus dihasilkan agar
interpretasi dan pemecahan masalah di model menjadi
pemecahan masalah di lapangan dapat dilakukan dengan
mudah dan benar
odelbesaran
ediprototipbesaran
n
dim
=
RIWR
28
Skala Model
Beberapa Prinsip Dasar yang Harus Dipenuhi
Teori Model Hidraulik
Kriteria kesesuaian kondisi aliran
Kriteria kesesuaian dinamika pergerakan partikel air dan
sedimen
Kriteria kesesuaian kekasaran hidraulik
Kriteria kesesuaian gaya seret dan gaya seret kritis
Kriteria kesesuaian angkutan muatan sedimen
RIWR
29
Skala Kecepatan Aliran, nv
Kondisi aliran ditentukan oleh bilangan Froude, Fr
Untuk mendapatkan kesamaan kondisi aliran antara model dan
lapangan, perlu dipenuhi kesamaan harga bilangan Froude, Fr :
Persyaratan ini akan memberikan hubungan sebagai berikut:
gh
v
rF =
( )
( )
[ ]
[ ] 1
mghv
pghv
mFr
pFr
Fr
n ===
1/2
m
h
ph
m
g
pg
m
v
pv






= karena ng = 1, maka ( )1/2
h
nvn =
RIWR
30
Skala waktu, nt
Waktu dapat dijabarkan sebagai:
Hubungan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
( )
( )vkecepa
Ljarak
t
tan
=
( )
( )
( ) 2/1
2/1
2/1
ht
h
L
t
hv
v
L
t
nnatau
n
n
n
nn
n
n
n
==⇒





=
=
RIWR
31
Skala Debit Aliran, nQ
Debit aliran dapat dinyatakan dengan hubungan berikut:
Hubungan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
aliranbasahpenampangluasAdenganAvQ == .
( ) ( ) ( )2
5
2/32/1
hQLhQ
hLA
hv
AvQ
nnataunnn
nnn
nn
nnn
==⇒





=
=
=
RIWR
32
Fasilitas Laboratorium Hidraulik
Faktor Dominan dalam Menentukan Skala Model
Area (luas tempat yg tersedia di Laboratorium Hidraulik)
Q (kapasitas pompa) harus memenuhi Qmodel
Persyaratan ketelitian dalam pemodelan
RIWR
33
Fasilitas Laboratorium Hidraulik
Peralatan / Instrumentasi :
Alat ukur Theodolit
Alat ukur debit (Rechbok atau Thomson)
Pengukur kecepatan aliran (Current meter)
Pengukur tekanan (Piezometer)
Pengukur tinggi muka air/meteran taraf (water level recorder)
Bed level changes follower
Automatic discharge controller
Sediment supply controller
Water level regulator and Wave Generator
RIWR
34
Pengujian Model Fisik
Program Pengujian
Menyelidiki kesempurnaan pra desain hidraulik,
Menyelidiki kerusakan/masalah hidraulik bangunan air yang
ada di lapangan
Mempelajari arah, kecepatan dan distribusi aliran
Mempelajari gejala parameter angkutan sedimen
Mempelajari dampak perubahan morfologi sungai
Mempelajari pengaruh degradasi dasar sungai
RIWR
35
Pengujian Model Fisik
Kondisi Model
Model Dasar Tetap (Fixed bed model)
Model Dasar Berubah (Movable bed model)
Skenario Pengujian
Model Desain Awal (Seri 0)
Model Seri-Seri perubahan (Seri 1,2,3 dst)
Model Seri Usulan Hidraulik (Seri Usul)
RIWR
36
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Aliran menuju bangunan (Approach Flow)
Distribusi arah dan kecepatan aliran menuju dan meninggalkan
bangunan perlu diupayakan agar:
Terdistribusi dengan baik dan garis aliran berubah dengan
serasi
Tidak terjadi garis-garis aliran
yang saling menyilang
Tidak terjadi pusaran-pusaran
aliran yang membahayakan
RIWR
37
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Profil Muka Air (Water Profile )
Dengan mempelajari profil muka air dari udik, pada, hingga hilir
bangunan dapat ditentukan:
Tinggi tembok pengiring udik, tembok pangkal, tembok
peredam energi dan tembok sayap hilir yang memadai
Kondisi aliran dan
efektivitas peredam energi
RIWR
38
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Lengkung Debit
Lengkung debit di udik bangunan diperlukan untuk
mengevaluasi kapasitas pelimpahan dan pada saat
bangunan dioperasikan, data ini dapat dipergunakan untuk
memperkirakan besar debit yang mengalir melalui bangunan
Lengkung debit ruas sungai di
hilir bangunan dapat digu-
nakan untuk memperkirakan
dampak negatif degradasi
dasar sungai
RIWR
39
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
115.00
116.00
117.00
118.00
119.00
120.00
121.00
122.00
123.00
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750
Debit [m3/detik]
ElevasiMukaAirUdik[m]
Semua pintu buka penuh
Pintu rebah + radial dng a = 0.5 m
Pintu rebah + radial dng a = 1 m
Pintu rebah + radial dng a = 1.5 m
Pintu rebah + radial dng a = 2 m
Pintu rebah + radial dng a = 2.5 m
Pintu rebah + radial dng a = 3 m
RIWR
40
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Vortex (Pusaran Air)
Pusaran aliran dapat terjadi akibat :
Ketidak sempurnaan tembok pengiring udik dan hilir dan
peredam energi
Adanya bocoran yang cukup besar pada suatu bagian
bangunan
Dampak negatif pusaran air :
Memicu ketidakstabilan aliran dan gerusan lokal, misalnya
pada tubuh tanggul/bendungan dan dasar sungai di hilir
peredam energi
RIWR
41
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Menurunkan
efektivitas bangunan
dan peredam energi
Menambah besar
dimensi lubang
bocoran
RIWR
42
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Aliran Menyilang (Cross waves)
Aliran menyilang dapat timbul akibat ketidaksempurnaan tata
letak bangunan dan tembok-tembok pengiring
Mengakibatkan aliran tidak stabil dan penurunan efektivitas
peredam energi
Dapat dihindari dengan
penyempurnaan tata letak
pelimpah dan tembok-
tembok pengiring serta
menambah kolam dan
mercu penenang
RIWR
43
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Kecepatan
Diusahakan agar terdistribusi “merata” saat menuju, pada
dan meninggalkan bangunan
Dibatasi sesuai dengan jenis material yang digunakan
sebagai struktur bagian-bagian bendungan
Kavitasi
Tekanan negatif pada struktur yang diakibatkan oleh kondisi
aliran yang tidak baik
Dapat terjadi akibat hal-hal sebagai berikut :
Transisi yang tidak mulus antar bagian-bagian struktur
pelimpah dan saluran peluncur
RIWR
44
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Bentuk mercu yang tidak mengikuti garis arus
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi dan gelembung udara
yang terperangkap
Dampak negatif :
Aliran menjadi tidak stabil
Kerusakan pada lapisan permukaan struktur
RIWR
45
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Penggerusan
Terjadi akibat gaya seret aliran yang melebihi gaya seret kritis
material
Dapat terjadi pada tubuh bendung, dasar dan tebing sungai
Dapat dihindarkan dengan jalan :
Menghindarkan aliran menyusur tubuh bendungan dan
melindungi dengan rip-rap
Membangun peredam energi yang efisien dan menambah
rip-rap pada tempat-tempat tertentu
Membangun perlindungan tebing sungai langsung atau
tidak langsung
Mempertahankan muka air hilir sesuai desain
RIWR
46
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
Pengaruh Degradasi Dasar Sungai :
Menurunkan efektivitas peredam energi
Memicu erosi buluh
Pengujian Degradasi Sungai Cipamingkis
RIWR
47
Pengujian Bangunan Pelimpah
Pengujian Bangunan Pelimpah Bendung Ponre-Ponre
RIWR
48
Pengujian Bangunan Pelimpah
Seri Usul Bangunan Pelimpah Bendung Ponre-Ponre
RIWR
49
Bangunan Penangkap Sedimen di Lapangan
Penangkap Pasir Pamarayan
RIWR
50
Pengujian Model Sungai (Krib)
Kondisi aliran sungai (Flow pattern): arah dan distribusi
kecepatan
Lengkung debit (Rating curve): pada beberapa lokasi
pengamatan yang strategis
Profil muka air (Water profile): pada potongan memanjang dan
melintang (yang diperlukan – contoh pada tikungan sungai)
Penggerusan setempat (Local scouring): pada lokasi tikungan
Distribusi endapan: prediksi sebaran endapan (dengan
menaburkan endapan dari udik)
RIWR
51
Pengujian Model Sungai (Krib)
Pengujian Model Sungai (Krib) di sungai Serayu udik jembatan Cindaga
RIWR
52
Perubahan/Perbaikan Hasil Penyelidikan
Merekomendasikan perbaikan atau penyempurnaan terhadap
hal-hal yang kurang baik yang teramati pada model desain awal
Desain Awal Usulan Penyempurnaan
RIWR
53
PENUTUP
Uji Model Hidraulik Fisik diperlukan untuk menunjang detil
desain, rehabilitasi bangunan, pelaksanaan konstruksi dll
Merupakan alat bantu dinamik untuk:
Menyempurnakan dan memantapkan pra desain bangunan
Mempelajari respon sungai dan meminimalkan dampak
negatif terhadap bangunan air lain dan lingkungan sungai
Dilakukan oleh tim ahli hidraulik maupun lapangan (survei,
investigasi, desain, operasi dan pengamanan)
Faktor utama adalah validasi data dan pengalaman modeler.
TERIMA KASIH – SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot

Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangAgung Noorsamsi
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)afifsalim
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiNur Andini
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okafinarahma
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Penampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPenampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPraboe Rienjany
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomSIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomFahreza Azhar
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai gKajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai gYuli Fransisca Santana
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 

What's hot (20)

Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantai
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Penampang melintang jalan
Penampang melintang jalanPenampang melintang jalan
Penampang melintang jalan
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
 
Bendungan tipe urugan
Bendungan tipe uruganBendungan tipe urugan
Bendungan tipe urugan
 
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomSIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai gKajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
Kajian ulang stabilitas geser dan guling parafet di sungai g
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 

Similar to 1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik

MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRPPGHybrid1
 
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptxWORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptxHackEuy
 
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLABAplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLABIsa Rachman
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Mega Dharma Putra
 
01.pengantar mekanika fluida
01.pengantar mekanika fluida01.pengantar mekanika fluida
01.pengantar mekanika fluidadewig88
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase PerkotaanTata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase PerkotaanJoy Irman
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan DrainasePaper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan DrainasePangeran Sitorus
 
Kp 01 perencanaan 2010
Kp 01 perencanaan 2010Kp 01 perencanaan 2010
Kp 01 perencanaan 2010Muri Solihin
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
 
4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptx4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptxJokoNugroho39
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)deni_hermawan
 

Similar to 1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik (20)

0 buku-4
0 buku-40 buku-4
0 buku-4
 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
 
Perencanaan pltmh
Perencanaan pltmhPerencanaan pltmh
Perencanaan pltmh
 
Penelitian SWAT-MODFLOW
Penelitian SWAT-MODFLOWPenelitian SWAT-MODFLOW
Penelitian SWAT-MODFLOW
 
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptxWORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
WORKSHOP_SWAT_GEOI_2020.pptx
 
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLABAplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
 
01.pengantar mekanika fluida
01.pengantar mekanika fluida01.pengantar mekanika fluida
01.pengantar mekanika fluida
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
 
Simres matbal-dca
Simres matbal-dcaSimres matbal-dca
Simres matbal-dca
 
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase PerkotaanTata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase Perkotaan
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan DrainasePaper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
Paper Sistem Pemodelan dan Perencanaan Drainase
 
Kp 01 perencanaan 2010
Kp 01 perencanaan 2010Kp 01 perencanaan 2010
Kp 01 perencanaan 2010
 
Ribasim
RibasimRibasim
Ribasim
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm
 
4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptx4b47e_Simulasi_final.pptx
4b47e_Simulasi_final.pptx
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
 

More from Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)

More from Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel) (14)

Manaj risiko kbk
Manaj risiko kbkManaj risiko kbk
Manaj risiko kbk
 
Presentasi dss pak agung
Presentasi dss pak agungPresentasi dss pak agung
Presentasi dss pak agung
 
Presentasi 03
Presentasi 03Presentasi 03
Presentasi 03
 
Presentasi 03
Presentasi 03Presentasi 03
Presentasi 03
 
4. rencana tanggap darurat (rtd)
4. rencana tanggap darurat (rtd)4. rencana tanggap darurat (rtd)
4. rencana tanggap darurat (rtd)
 
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
 
2. sedimentasi waduk
2. sedimentasi waduk2. sedimentasi waduk
2. sedimentasi waduk
 
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
 
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
 
Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 

1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik

  • 1. RIWR UJI MODEL FISIK UNTUK MEMANTAPKAN DESIGN BANGUNAN HIDRAULIK Pusat Litbang Sumber Daya Air Disampaikan Dalam Seminar Nasional Sumber Daya Air Yang Berjudul “Menuju Bendungan Yang Aman Dan Lestari” Penyelenggara Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang, 18 November 2014
  • 2. RIWR 2 Lab. Hidraulik (Model Fisik) Balai BHGK, Puslitbang SDA Pusat Litbang Sumber Daya Air
  • 3. RIWR 3 Pendahuluan Usaha pemanfaatan sumber daya air – bangunan keairan Setiap upaya pemanfaatan sumber daya sungai, harus dilakukan dengan dasar pengertian yang mendalam mengenai respon morfologi sungai terhadap upaya pengelolaan sungai. Perlu dipelajari dampak respon sungai terhadap: Fungsi dan kestabilan bangunan air Lingkungan sungai Dikembangkan suatu model yang mampu memprediksi perubahan morfologi sungai, mencakup: besaran tingkat, dan variasi waktu
  • 4. RIWR 4 PermasalahanPermasalahan Mendapatkan tingkat keyakinan yang tinggi atas keberhasilan suatu perencanaan bangunan air Meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah bangunan dibuat Mengetahui dan meramalkan sifat-sifat bangunan serta pengaruhnya terhadap lingkungan dan bangunan air lain Menanggulangi permasalahan bangunan air yang telah dibangun apabila bangunan tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik. Usaha memantapkan perencanaan yang optimal: Model hidraulik yang dikembangkan:  Model numerik/matematik  Model fisik
  • 5. RIWR 5 Permasalahan Kerusakan bangunan air di sepanjang sungai Cipamingkis (Tipe Sabo Dam, tanpa melalui uji model fisik)
  • 6. RIWR 6 Pemodelan Numerik Unggul untuk mempelajari permasalahan fisik sungai yang panjang dengan perioda waktu yang lama. Diterapkan beberapa persamaan dasar: Persamaan kontinuitas air Persamaan momentum untuk sedimen-air Persamaan keseimbangan massa sedimen Untuk melengkapi persamaan, perlu beberapa hubungan/pemisalan: Asumsi kekasaran dasar saluran/sungai Persamaan untuk menentukan angkutan sedimen dasar, dan Persamaan untuk menentukan konsentrasi angkutan sedimen layang.
  • 7. RIWR 7 Ilustrasi Pemodelan Numerik 0.0 2000.0 4000.0 6000.0 8000.0 10000.0 12000.0 14000.0 16000.0 [m] 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 60.0 65.0 70.0 75.0 80.0 85.0 90.0 95.0 100.0 105.0 110.0 115.0 120.0 125.0 130.0 135.0 140.0 [meter] 1-12-2000 00:00:00 CIPAMINGKIS 0 - 17431 0 233250350 474556639721 916 1185 1416 1613 18051902199920962193 2388 2586 2793 3008 3197 4061 46514747484449405036 5251 6688 6883 7395 7780 7901 8228 8637 9220 9883 10078 10300 10473 10588 10819 11021 11426 11625 11814 12027 12227 12352 12561 12749 12962 13177 13762 13982 14139 14341 14508 14644 14871 15074 15268 15457 15681 15818 15990 16104 16305 16502 16671 1687516983 17171 1736017431 BK 1 BK 5 BK 4 BK3 Jembatan Cibarusah BK 6 BK 7 BK 8 BK Usulan III BK Usulan II BK Usulan I
  • 8. RIWR 8 Pemodelan Fisik Unggul untuk mempelajari masalah detil dan lokal, antara lain: gerusan lokal, longsoran tebing, kinerja bangunan air. Untuk dapat menirukan kondisi nyata di lapangan pada model, perlu pengetahuan yang mendasar terhadap phenomena alam terkait. Untuk dapat mengintrepetasikan permasalahan di model terhadap kondisi nyata di lapangan, perlu kemampuan dan pengalaman khusus.
  • 9. RIWR 9 Penggunaan ModelPenggunaan Model Persamaan yang harus dipecahkan dengan model sangat komplek dan sulit dijabarkan. Pembuat model salah dalam menjabarkan arti fisik dari proses hidraulik dan struktur Model terlalu komprehensif, sehingga pengujian dan modifikasi menimbulkan banyak kesulitan/tenaga Model salah dalam mengsimulasikan kondisi lapangan yang sangat penting. Model hidraulik sulit dan mahal diterapkan pada kondisi: Harus dilakukan diskusi yang terbuka antara pembuat model dan pengguna (Client)
  • 10. RIWR 10 Maksud & Tujuan Memeriksa dan memantapkan desain hidraulik suatu bangunan Mendapatkan dimensi dan tata letak bangunan yang relatif paling baik ditinjau dari segi hidraulik Mendapatkan alternatif desain Mengurangi dan mengoptimumkan biaya pelaksanaan Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat dan setelah bangunan dibuat. Mengurangi / meminimalkan dampak negatif terhadap bangunan lain dan lingkungan di sekitarnya. Mendapatkan panduan operasi dan pemeliharaan bangunan
  • 11. RIWR 11 Cakupan Layanan Model Test Bendung Tetap Bendung Gerak Bendung Karet Bangunan Pelimpah Bendungan Bangunan Pengambil dan Pembilas Bendung Bangunan Penangkap Sedimen Bangunan Pengendali Dasar Sungai Bangunan Pelindung Tebing Tak Langsung (Krib) Bangunan Pelindung Pantai
  • 12. RIWR 12 Lingkup Kegiatan Pengumpulan data: Situasi sungai, Desain/dimensi bangunan, Hidrologi, Geoteknik dll Perencanaan dan pembuatan model fisik Pengujian model Desain awal (kondisi bangunan yang ada) Desain perubahan dan usulan Gambar Usulan Hidraulik Penyusunan Laporan
  • 13. RIWR 13 Sasaran Uji Model Hidraulik Fisik o Mendapatkan bentuk/desain hidraulik bangunan air berikut bangunan pelengkap lainnya yang mendukung ditinjau dari kinerja, keamanan, biaya dan o Meminimalkan dampak negatif dari bangunan air (bendung/ bendungan dll) dan bagian-bagiannya terhadap lingkungan
  • 14. RIWR 14 Data Pendukung yang Diperlukan Data Sungai Geometri sungai Situasi dengan skala 1 : 500 Sepanjang 2 km Material dasar sungai Pra Rencana Hidraulik Desain Hidraulik Bangunan
  • 16. RIWR 16 Data Pendukung yang Diperlukan Hidrologi (Qdesain) Q100 Q1000 QPMF Peta Desain hidraulik bangunan air dan bagian-bagiannya dengan skala 1 : 100 Geoteknik Lapisan di poros bangunan & hilir peredam energi
  • 17. RIWR 17 Prinsip/Logika Dasar Pemodelan Analisis Dimensi Cara untuk membentuk bilangan tak berdimensi  pembuatan model hidraulik Dipergunakan dalam: Menentukan skala model Menggambarkan hasil penelitian  bersifat umum Besaran pokok: Massa (M) Panjang (L) Waktu (T) Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan
  • 18. RIWR 18 Prinsip/Logika Dasar Pemodelan Analisis Dimensi Skala dari berbagai parameter yang diamati dalam penelitian - ditentukan dari hubungan antara parameter  bilangan tak berdimensi  parameter fisiknya diketahui. Bilangan Tak Berdimensi Bilangan Reynolds : perbandingan antara gaya inersia dengan gaya kekentalan. (ρ L 3 ) ( V 2 L –1 ) ρ V L V L --------------------- = -------- = ---- = Re (µ V L –1 ) L 2 ) µ ν Bilangan Froude : perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi atau gaya berat. ρ L 3 ) ( V 2 L –1 ) V 2 --------------------- = ----- = Fr 2 (ρ g L 3 ) g L
  • 19. RIWR 19 Prinsip/Logika Dasar Pemodelan Prinsip Keserupaan/Similaritas antara model dan prototipe mencakup: Similaritas geometri, akan terpenuhi jika antara model dan lapangan mempunyai keterkaitan melalui skala Similaritas kinematik, akan terpenuhi jika antara model dan prototipe mempunyai keterkaitan melalui garis-garis aliran Similaritas dinamik, akan terpenuhi jika antara model dan prototipe mempunyai keterkaitan melalui gaya-gaya yang bekerja.
  • 20. RIWR 20 Prinsip/Logika Dasar Pemodelan Keserupaan/Similaritas geometri (Geometric similarity) panjang di prototip L p n L = -------------------------- = ------, nL = skala panjang panjang di model L m Keserupaan/Similaritas kinematik (Kinematic similarity) kecepatan di prototip v p n v = -------------------------- = ------, nv = skala kecepatan kecepatan di model v m Keserupaan/Similaritas dinamik (Dynamic similarity) gaya di prototip F p n F = -------------------------- = ------, nF = skala gaya gaya di model F m
  • 21. RIWR 21 Prinsip/Logika Dasar Pemodelan Permasalahan lapangan Pemecahan Lapangan Permasalahan Model Pemecahan di Model Pemodelan Pemecahan Interpretasi
  • 22. RIWR 22 Pembuatan Model Model fisik dua dimensi dibuat pada saluran kaca berukuran 1 x 15 m Potongan memanjang bendung/bangunan pelimpah sampai peredam energi  Memeriksa kondisi aliran  Memeriksa gerusan lokal Saluran kaca dan saluran jungkit
  • 23. RIWR 23 Pembuatan Model Model fisik tiga dimensi dibuat pada lahan di laboratorium Sebagian sungai/waduk di udik bangunan Bagian-bagian bangunan air secara menyeluruh Sebagian sungai di hilir bangunan Laboratorium tertutup Laboratorium terbuka
  • 24. RIWR 24 Pembuatan Model Model tanpa distorsi adalah model yang mempunyai skala horizontal dan vertikal yang sama. Skala parameter aliran ditentukan berdasarkan skala geometri, nh = nv Contoh : Model bendung, pelimpah dll. Model dengan distorsi adalah model yang didesain dengan skala horizontal dan vertikal yang berbeda. Pada umumnya model ini digunakan jika cakupan kondisi lapangan yang harus dimodelkan sangat luas. Contoh: Model sungai atau pantai dengan cakupan yang panjang dan luas
  • 25. RIWR 25 Pembuatan Model Batas Model Harus mencakup seluruh area yang mempengaruhi kinerja spillway, dam dan bangunan pelengkap lainnya Geometri Sungai dan Bangunan Harus sesuai dengan geometri sungai dan bangunan yang akan ditirukan dengan skala yang telah ditentukan Kekasaran Memerlukan proses kalibrasi sesuai dengan kondisi lapangan Pembuatan Inlet / Outlet Model Untuk menstabilkan aliran air yang mengarah ke model dan meninggalkan model
  • 26. RIWR 26 Pembuatan Model Pemasangan Alat-alat Ukur Debit di Udik dan Hilir Model Untuk mengukur debit masuk yang harus sama dengan debit keluar, dan untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kebocoran Bagian-bagian / Komponen Bangunan Lainnya Harus ditirukan sesuai dengan skala dan menghasilkan kinerja yang baik ditinjau dari segi hidraulis Pemilihan Material Mudah didapat, sesuai dengan perilaku material di lapangan Pekerjaan Workshop Pintu-pintu, pilar, mal untuk penampang tertentu, sayap, tunnel, peredam energi.
  • 27. RIWR 27 Skala Model Skala adalah ratio atau perbandingan antara besaran yang ada di lapangan dan di model, yaitu paramater, n Faktor-faktor yang mempengaruhi Tujuan dan apa yang ingin dihasilkan Dimensi hidraulik sistem yang disimulasikan Kemampuan laboratorium dan peralatan yang digunakan Ketelitian pemodelan minimum yang harus dihasilkan agar interpretasi dan pemecahan masalah di model menjadi pemecahan masalah di lapangan dapat dilakukan dengan mudah dan benar odelbesaran ediprototipbesaran n dim =
  • 28. RIWR 28 Skala Model Beberapa Prinsip Dasar yang Harus Dipenuhi Teori Model Hidraulik Kriteria kesesuaian kondisi aliran Kriteria kesesuaian dinamika pergerakan partikel air dan sedimen Kriteria kesesuaian kekasaran hidraulik Kriteria kesesuaian gaya seret dan gaya seret kritis Kriteria kesesuaian angkutan muatan sedimen
  • 29. RIWR 29 Skala Kecepatan Aliran, nv Kondisi aliran ditentukan oleh bilangan Froude, Fr Untuk mendapatkan kesamaan kondisi aliran antara model dan lapangan, perlu dipenuhi kesamaan harga bilangan Froude, Fr : Persyaratan ini akan memberikan hubungan sebagai berikut: gh v rF = ( ) ( ) [ ] [ ] 1 mghv pghv mFr pFr Fr n === 1/2 m h ph m g pg m v pv       = karena ng = 1, maka ( )1/2 h nvn =
  • 30. RIWR 30 Skala waktu, nt Waktu dapat dijabarkan sebagai: Hubungan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi: ( ) ( )vkecepa Ljarak t tan = ( ) ( ) ( ) 2/1 2/1 2/1 ht h L t hv v L t nnatau n n n nn n n n ==⇒      = =
  • 31. RIWR 31 Skala Debit Aliran, nQ Debit aliran dapat dinyatakan dengan hubungan berikut: Hubungan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi: aliranbasahpenampangluasAdenganAvQ == . ( ) ( ) ( )2 5 2/32/1 hQLhQ hLA hv AvQ nnataunnn nnn nn nnn ==⇒      = = =
  • 32. RIWR 32 Fasilitas Laboratorium Hidraulik Faktor Dominan dalam Menentukan Skala Model Area (luas tempat yg tersedia di Laboratorium Hidraulik) Q (kapasitas pompa) harus memenuhi Qmodel Persyaratan ketelitian dalam pemodelan
  • 33. RIWR 33 Fasilitas Laboratorium Hidraulik Peralatan / Instrumentasi : Alat ukur Theodolit Alat ukur debit (Rechbok atau Thomson) Pengukur kecepatan aliran (Current meter) Pengukur tekanan (Piezometer) Pengukur tinggi muka air/meteran taraf (water level recorder) Bed level changes follower Automatic discharge controller Sediment supply controller Water level regulator and Wave Generator
  • 34. RIWR 34 Pengujian Model Fisik Program Pengujian Menyelidiki kesempurnaan pra desain hidraulik, Menyelidiki kerusakan/masalah hidraulik bangunan air yang ada di lapangan Mempelajari arah, kecepatan dan distribusi aliran Mempelajari gejala parameter angkutan sedimen Mempelajari dampak perubahan morfologi sungai Mempelajari pengaruh degradasi dasar sungai
  • 35. RIWR 35 Pengujian Model Fisik Kondisi Model Model Dasar Tetap (Fixed bed model) Model Dasar Berubah (Movable bed model) Skenario Pengujian Model Desain Awal (Seri 0) Model Seri-Seri perubahan (Seri 1,2,3 dst) Model Seri Usulan Hidraulik (Seri Usul)
  • 36. RIWR 36 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Aliran menuju bangunan (Approach Flow) Distribusi arah dan kecepatan aliran menuju dan meninggalkan bangunan perlu diupayakan agar: Terdistribusi dengan baik dan garis aliran berubah dengan serasi Tidak terjadi garis-garis aliran yang saling menyilang Tidak terjadi pusaran-pusaran aliran yang membahayakan
  • 37. RIWR 37 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Profil Muka Air (Water Profile ) Dengan mempelajari profil muka air dari udik, pada, hingga hilir bangunan dapat ditentukan: Tinggi tembok pengiring udik, tembok pangkal, tembok peredam energi dan tembok sayap hilir yang memadai Kondisi aliran dan efektivitas peredam energi
  • 38. RIWR 38 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Lengkung Debit Lengkung debit di udik bangunan diperlukan untuk mengevaluasi kapasitas pelimpahan dan pada saat bangunan dioperasikan, data ini dapat dipergunakan untuk memperkirakan besar debit yang mengalir melalui bangunan Lengkung debit ruas sungai di hilir bangunan dapat digu- nakan untuk memperkirakan dampak negatif degradasi dasar sungai
  • 39. RIWR 39 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki 115.00 116.00 117.00 118.00 119.00 120.00 121.00 122.00 123.00 0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 Debit [m3/detik] ElevasiMukaAirUdik[m] Semua pintu buka penuh Pintu rebah + radial dng a = 0.5 m Pintu rebah + radial dng a = 1 m Pintu rebah + radial dng a = 1.5 m Pintu rebah + radial dng a = 2 m Pintu rebah + radial dng a = 2.5 m Pintu rebah + radial dng a = 3 m
  • 40. RIWR 40 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Vortex (Pusaran Air) Pusaran aliran dapat terjadi akibat : Ketidak sempurnaan tembok pengiring udik dan hilir dan peredam energi Adanya bocoran yang cukup besar pada suatu bagian bangunan Dampak negatif pusaran air : Memicu ketidakstabilan aliran dan gerusan lokal, misalnya pada tubuh tanggul/bendungan dan dasar sungai di hilir peredam energi
  • 41. RIWR 41 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Menurunkan efektivitas bangunan dan peredam energi Menambah besar dimensi lubang bocoran
  • 42. RIWR 42 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Aliran Menyilang (Cross waves) Aliran menyilang dapat timbul akibat ketidaksempurnaan tata letak bangunan dan tembok-tembok pengiring Mengakibatkan aliran tidak stabil dan penurunan efektivitas peredam energi Dapat dihindari dengan penyempurnaan tata letak pelimpah dan tembok- tembok pengiring serta menambah kolam dan mercu penenang
  • 43. RIWR 43 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Kecepatan Diusahakan agar terdistribusi “merata” saat menuju, pada dan meninggalkan bangunan Dibatasi sesuai dengan jenis material yang digunakan sebagai struktur bagian-bagian bendungan Kavitasi Tekanan negatif pada struktur yang diakibatkan oleh kondisi aliran yang tidak baik Dapat terjadi akibat hal-hal sebagai berikut : Transisi yang tidak mulus antar bagian-bagian struktur pelimpah dan saluran peluncur
  • 44. RIWR 44 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Bentuk mercu yang tidak mengikuti garis arus Kecepatan aliran yang terlalu tinggi dan gelembung udara yang terperangkap Dampak negatif : Aliran menjadi tidak stabil Kerusakan pada lapisan permukaan struktur
  • 45. RIWR 45 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Penggerusan Terjadi akibat gaya seret aliran yang melebihi gaya seret kritis material Dapat terjadi pada tubuh bendung, dasar dan tebing sungai Dapat dihindarkan dengan jalan : Menghindarkan aliran menyusur tubuh bendungan dan melindungi dengan rip-rap Membangun peredam energi yang efisien dan menambah rip-rap pada tempat-tempat tertentu Membangun perlindungan tebing sungai langsung atau tidak langsung Mempertahankan muka air hilir sesuai desain
  • 46. RIWR 46 Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki Pengaruh Degradasi Dasar Sungai : Menurunkan efektivitas peredam energi Memicu erosi buluh Pengujian Degradasi Sungai Cipamingkis
  • 47. RIWR 47 Pengujian Bangunan Pelimpah Pengujian Bangunan Pelimpah Bendung Ponre-Ponre
  • 48. RIWR 48 Pengujian Bangunan Pelimpah Seri Usul Bangunan Pelimpah Bendung Ponre-Ponre
  • 49. RIWR 49 Bangunan Penangkap Sedimen di Lapangan Penangkap Pasir Pamarayan
  • 50. RIWR 50 Pengujian Model Sungai (Krib) Kondisi aliran sungai (Flow pattern): arah dan distribusi kecepatan Lengkung debit (Rating curve): pada beberapa lokasi pengamatan yang strategis Profil muka air (Water profile): pada potongan memanjang dan melintang (yang diperlukan – contoh pada tikungan sungai) Penggerusan setempat (Local scouring): pada lokasi tikungan Distribusi endapan: prediksi sebaran endapan (dengan menaburkan endapan dari udik)
  • 51. RIWR 51 Pengujian Model Sungai (Krib) Pengujian Model Sungai (Krib) di sungai Serayu udik jembatan Cindaga
  • 52. RIWR 52 Perubahan/Perbaikan Hasil Penyelidikan Merekomendasikan perbaikan atau penyempurnaan terhadap hal-hal yang kurang baik yang teramati pada model desain awal Desain Awal Usulan Penyempurnaan
  • 53. RIWR 53 PENUTUP Uji Model Hidraulik Fisik diperlukan untuk menunjang detil desain, rehabilitasi bangunan, pelaksanaan konstruksi dll Merupakan alat bantu dinamik untuk: Menyempurnakan dan memantapkan pra desain bangunan Mempelajari respon sungai dan meminimalkan dampak negatif terhadap bangunan air lain dan lingkungan sungai Dilakukan oleh tim ahli hidraulik maupun lapangan (survei, investigasi, desain, operasi dan pengamanan) Faktor utama adalah validasi data dan pengalaman modeler. TERIMA KASIH – SEMOGA BERMANFAAT