SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial diantaranya sebagai berikut.

a. selo soemardjan
perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan
pola perilaku kelompok-kelompok dalam masyarakat.

b. william F. Ogburn
perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial

c. Mac Iver Dalam bukunya Society A Textbook of Sosiology (1937)
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan (sosial relation) atau perubahn
terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

d. John Luwis Gillin dan John Philip Gillin dalam bukunya Cultural Antropology
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan kondisi goegrafis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi
maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

e. Samuel Koening
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun eksteren.

Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai
berikut :

    1. Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
       dalam struktur dan fungsi masyarakat.
    2. Mac Iver: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan
       sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan
       sosial.
    3. Gillin dan Gillin: perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari
       cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan
       material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan
       baru dalam masyarakat.
Perubahan Budaya

Fase penilaian budaya mengandung dua tugas. Satu adalah menilai budaya organisasi yang sudah
ada, dan lainnya adalah mempertimbangkan budaya organisasi yang diinginkan. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang budaya sebenarnya dalam organisasi, seseorang
dapat menggunakan kombinasi alat. Satu cara di antaranya adalah dengan melakukan wawancara
pribadi di antara sampel yang menjadi representasi dalam organisasi.
Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara satu persatu atau diskusi kelompok fokus, untuk menilai
budaya yang sudah ada maupun mempertimbangkan budaya yang diinginkan dalam organisasi.
Selain wawancara dan diskusi, survei juga dapat dilakukan di antara sampel peserta yang mewakili.
Untuk mendapatkan masukan yang akurat, survei ini harus dilakukan dengan jaminan penuh atas
kerahasiaannya.
Budaya yang diinginkan tidak sekadar mencakup aspirasi pribadi dan organisasi, tetapi juga
mempertimbangkan permintaan lingkungan eksternal (termasuk kompetisi, pelanggan, pemegang
saham, dan stakeholder lain) yang memungkinkan organisasi bersaing dan berhasil.
Culture Gap Analysis (Analisis Kesenjangan Budaya)
Fase ini menyangkut analisis terhadap kesenjangan antara budaya organisasi yang sudah ada dengan
yang diinginkan. Analisis ini melihat orang, kebijakan, proses, teknologi, strategi, dan struktur
organisasi. Satu cara untuk menganalisis kesenjangan adalah dengan melihat pada apa yang sedang
menghalangi organisasi dari pencapaian visi, misi, dan tujuan yang diinginkan.
Cara lainnya adalah dengan mendefinisikan hubungan yang hilang menjadi sumber daya mereka,
gaya kepemimpinan yang tepat atau perilaku orang, yang perlu ditunjukkan untuk memungkinkan
organisasi mencapai tahap masa depan yang diinginkan. Hasil dari analisis kesenjangan akan
memberikan masukan untuk mengembangkan program perubahan dan memengaruhi dan
membentuk budaya organisasi.
Influencing Culture Change (Memengaruhi Perubahan Budaya)
Inti dari perubahan budaya adalah perubahan pola pikir. Hal ini menyangkut mempelajari cara baru
dalam berpikir, bekerja, dan interaksi satu dengan lainnya dan memungkinkan memperoleh sikap
dan keterampilan baru di tempat kerja. Untuk melakukan ini, perlu untuk memengaruhi dan
membentuk keyakinan, asumsi, dan nilai-nilai manusia di tempat kerja.
Sebagai permulaan, agen perubahan yang memimpin perubahan budaya harus menjadi model peran
lebih dulu. Sikap dan perilaku sehari-hari di tempat kerja harus mencerminkan apa yang
didefinisikan sebagai budaya yang diinginkan. Perilakunya yang konsisten dengan budaya yang
diinginkan akan mendorong orang lain untuk melebihi mereka.
Perubahan berikutnya harus mengubah kebijakan organisasi, prosedur dan sistem diselaraskan
dengan budaya baru. Karenanya, setiap praktik yang tidak konsisten tidak selaras dengan pola
perilaku yang diinginkan harus dihapuskan. Untuk memastikan pengaruh jauh ke depan dari budaya
baru, organisasi dapat melakukan pelatihan secara luas dalam organisasi untuk mengomunikasikan
sistem keyakinan baru, nilai-nilai inti, dan pola perilaku yang diinginkan. Program orientasi dapat
pula dilakukan untuk rekrutmen baru maupun staf yang ada untuk membantu mereka memodifikasi
pola pikirnya pada pola perilaku yang diinginkan di tempat kerja.
Organisasi harus mengkapitalisasi setiap saluran komunikasi mungkin untuk dipublikasikan secara
luas dan mengomunikasikan budaya organisasi baru. Newsletters, e-mail, rapat, dan kegiatan
bersama merupakan saluran yang berguna untuk mempromosikan dan memperkuat budaya baru
dalam organisasi.
Cara baru lain yang sangat efektif memulai proses budaya perubahan dalam organisasi adalah
melalui proses rekrutmen. Calon yang potensial diseleksi tentang nilai-nilai yang benar dan pola
perilaku yang cocok dengan budaya yang diinginkan. Calon diwawancara melalui dan diseleksi atas
dasar memiliki nilai, berpikir, dan pola perilaku kondusif pada budaya yang diinginkan.
Beberapa organisasi juga melakukan reorganisasi tenaga kerja. Orang dengan keyakinan, nilai-nilai,
dan perilaku yang konsisten dengan budaya organisasi ditempatkan sebagai penanggung jawab,
sedangkan lainnya dikesampingkan. Oleh karena itu, pemimpin baru akan mengembangkan orang
dan menanamkan praktik budaya baru dalam organisasi. Tipe restrukturisasi tenaga kerja dengan
menggoyang seluruh isinya, sering diperlukan untuk mengubah budaya adalah sudah sangat tua,
birokratis dan organisasi kuno dalam situasi krisis. Sering tuntutan kompetisi dan lingkungan yang
berubah cepat memaksakan tipe pendekatan yang harus dilakukan untuk berubah cepat dan efektif
untuk memungkinkan organisasi bertahan.
Perubahan budaya memerlukan monitoring secara tetap dan penyesuaian pendekatan untuk
mencapai hasil yang efektif. Persoalan pokok perubahan yang efektif adalah bagaimana organisasi
mengimplementasikan sistem penghargaan kinerja mengenal, mendorong, dan memperkuat praktik
budaya yang diinginkan.
Sustaining The New Culture (Melanjutkan Budaya Baru)
Melanjutkan budaya baru memerlukan perbaikan usaha terus-rnenerus dalam memengaruhi dan
memperkuat perilaku aktual di tempat kerja atas dasar harian. Keberlanjutan budaya baru terletak
dalam nilai dan pentingnya tempat pemimpin dalam memelihara konsistensi praktik yang diinginkan
dalam aktivitas dan tugas sehari-hari di tempat kerja.
Oleh karena itu, aliran gagasan dan saran yang konstan untuk mempromosikan dan memperkuat
budaya baru diperlukan untuk orang menginternalisasikan keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku baru.
Hubungan yang konstan antara kinerja positif dan hasil pada budaya baru juga memberikan
kredibilitas lebih besar. Sekali orang melihat manfaat budaya baru tidak hanya untuk organisasi,
tetapi juga untuk individu yang ingin melanjutkan praktik tersebut.
Namun, organisasi yang menjalankan perubahan budaya organisasi mungkin menghadapi staf yang
tidak bahagia dan tidak puas. Hal ini merupakan gejala dari kebutuhan intrinsik yang tidak
terpenuhi. Kebutuhan tersebut mungkin merupakan keinginan akan pengakuan dan apresiasi atau
perasaan penting, menjadi bagian dan kejujuran. Mungkin juga merupakan kebutuhan merasakan
kesenangan atas prestasi, kebanggaan atas keterlibatan atau kesenangan atas sharing.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang diinginkan dan budaya organisasi yang produktif
manajemen puncak, pemimpin, manajer, dan staf harus bekerja secara harmonis untuk mencapai
kerja sama saling menguntungkan.
Mereka juga harus memastikan tercapainya praktik semacam ini di tempat kerja: (a) orang menjadi
jelas tentang arah yang dihadapi organisasi, (b) orang terlibat dan pandangan atau masukan mereka
diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan, (c) tempat kerja bersahabat dan berarti orang
menikmati untuk datang bekerja, (d) komunikasi jelas, pada waktunya dan relevan, (e) orang
mendapatkan sumber daya dan mendukung keperluan mereka untuk melakukan pekerjaan, (f) orang
dihargai, dikenal, dan terapresiasi untuk melakukan pekerjaan yang baik, (g) orang dijaga tetap
memperoleh informasi tentang apa yang terjadi di dalam organisasi, (h) orang dijaga akuntabel atas
pekerjaan mereka dan mereka mengaku sepenuhnya pada setiap masalah yang mungkin tirnbul, (i)
usaha individu dan tim dihargai dan dikenal secara jujur, Q) terdapat peluang untuk belajar dan
kemajuan karier, (k) terdapat spirit antusiasme dan merasa menjadi bagian, (l) mengasuh orang
adalah praktik dalam sebuah organisasi, dan (m) menguasai pelajaran perubahan budaya korporasi.
Disarikan dari buku: Komunikasi Organisasi Lengkap, Penulis: Prof. Dr Khomsahrial Romli, M. SI,


. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan
a. Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain




Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu
menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Penemuan-penemuan baru tersebut
dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan budaya
sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya
kebudayaan yang ada.

b          .          Sistem            Pendidikan              Formal         yang        Maju
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem-
biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia
untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.
c         .      Sikap         Menghargai          Hasil       Karya        Orang       Lain
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik
lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
d       .        Toleransi          terhadap     Perbuatan        yang         Menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat
merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan
agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
e     .      Sistem    Terbuka       Masyarakat          (     Open        Stratification     )
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada
anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin
hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat
mengembangkan kemampuan dirinya.
f . Heterogenitas Penduduk
Di dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang
berbeda akan mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial. Keadaan
demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan baru dalam masyarakat dalam
upayanya untuk mencapai keselarasan sosial.

g               .             Orientasi             ke            Masa                 Depan
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju
dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan
tuntutan zaman.
h.      Ketidakpuasan          Masyarakat         terhadap      Bidang-Bidang     Tertentu
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa
perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya.
i . Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa Berikhtiar untuk Memperbaiki Hidupnya
Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
2. Faktor-Faktor Penghambat Perubahan
a.         Kurangnya            Hubungan            dengan          Masyarakat         Lain
Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan
yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan kehidupan masyarakat menjadi
statis.
b         .           Terlambatnya       Perkembangan            Ilmu          Pengetahuan
Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup, contohnya
masyarakat pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di bawah pengaruh
masyarakat lain (terjajah).
c . Sikap Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional




Sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau dapat membuat terlena dan sulit
menerima kemajuan dan perubahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat yang bersangkutan
didominasi oleh golongan konservatif (kolot).

d     .   Rasa    Takut     Terjadinya       Kegoyahan     pada     Integritas     Kebudayaan
Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan
menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan masyarakat
berupaya menghindari risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan atau
kebudayaan yang telah ada.
e . Adanya Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat ( Vested Interest
Interest)
Organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan strata akan menghambat terjadinya perubahan.
Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya akan mempertahankan
statusnya tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan terhambatnya proses perubahan.
f . Adanya Sikap Tertutup dan Prasangka Terhadap Hal Baru (Asing)




Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain,
misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mencurigai semua hal yang berasal dari Barat karena belum
bisa melupakan pengalaman pahit selama masa penjajahan, sehingga mereka cenderung menutup
diri dari pengaruh-pengaruh asing.

g          .         Hambatan-Hambatan                yang         Bersifat         Ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha
yang                     berlawanan                         dengan                   ideologi
masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h. Adat atau Kebiasaan yang Telah Mengakar




Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Adakalanya adat dan kebiasaan begitu kuatnya sehingga sulit untuk diubah.
Hal ini merupakan bentuk halangan terhadap perkembangan dan perubahan kebudayaan. Misalnya,
memotong padi dengan mesin dapat mempercepat proses pemanenan, namun karena adat dan
kebiasaan masyarakat masih banyak yang menggunakan sabit atau ani-ani, maka mesin pemotong
padi tidak akan digunakan.

i        .      Nilai       Bahwa         Hidup           ini       pada          Hakikatnya
Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Pandangan tersebut adalah pandangan pesimistis. Masyarakat
cenderung menerima kehidupan apa adanya dengan dalih suatu kehidupan telah diatur oleh Yang
Mahakuasa. Pola pikir semacam ini tentu saja tidak akan memacu pekembangan kehidupan
manusia.

More Related Content

What's hot

Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiWahyu Seno
 
Perilaku Organisasi - Nilai dan Etika
Perilaku Organisasi - Nilai dan EtikaPerilaku Organisasi - Nilai dan Etika
Perilaku Organisasi - Nilai dan Etikanikoerg
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintahsetiadi_th
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiRidho D'vhavoline
 
38420503 budaya-organisasi
38420503 budaya-organisasi38420503 budaya-organisasi
38420503 budaya-organisasiRuslan Leosinga
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2013
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHAEkky Noviar
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Surya Pratama
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasimuhammad faizal
 
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasiAndi Iswoyo
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianFriskatriana
 
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiBudaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiArum Puspitarini
 
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VITeori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VIHenry Zeptian
 

What's hot (20)

Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
 
Perilaku Organisasi - Nilai dan Etika
Perilaku Organisasi - Nilai dan EtikaPerilaku Organisasi - Nilai dan Etika
Perilaku Organisasi - Nilai dan Etika
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Budaya Kerja 1a
Budaya Kerja 1aBudaya Kerja 1a
Budaya Kerja 1a
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
 
Budaya Kerja 1
Budaya Kerja 1Budaya Kerja 1
Budaya Kerja 1
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan Inovasi
 
38420503 budaya-organisasi
38420503 budaya-organisasi38420503 budaya-organisasi
38420503 budaya-organisasi
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHABudaya Organisasi, STIE GANESHA
Budaya Organisasi, STIE GANESHA
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
 
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
 
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiBudaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
 
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VITeori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VI
 

Viewers also liked

PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSAPERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSAriritifani
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialdanishEPratiwi
 
Kebudayaan Sosiologi
Kebudayaan SosiologiKebudayaan Sosiologi
Kebudayaan SosiologiFrizkass
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05andhikawijaya
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNJaya Gemilang Toga
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerMutiara Tya
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pshintasethya
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa omcivics
 
Tabel tungas sejarah sains
Tabel tungas sejarah sainsTabel tungas sejarah sains
Tabel tungas sejarah sainssaida wati
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13Shofia hilmy
 
Pengantar Manajemen Layanan Khusus
Pengantar Manajemen Layanan KhususPengantar Manajemen Layanan Khusus
Pengantar Manajemen Layanan KhususAdy Setiawan
 
Laporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritihLaporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritihWisda Putri
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatGoogle AdSense
 

Viewers also liked (20)

Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSAPERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
 
Kebudayaan Sosiologi
Kebudayaan SosiologiKebudayaan Sosiologi
Kebudayaan Sosiologi
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 
bahasa inggris
bahasa inggrisbahasa inggris
bahasa inggris
 
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
Pengaruh Bermain Game Terhadap Kedisiplinan Siswa
 
Tabel tungas sejarah sains
Tabel tungas sejarah sainsTabel tungas sejarah sains
Tabel tungas sejarah sains
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13
 
Pengantar Manajemen Layanan Khusus
Pengantar Manajemen Layanan KhususPengantar Manajemen Layanan Khusus
Pengantar Manajemen Layanan Khusus
 
Laporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritihLaporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritih
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
 

Similar to Pengertian perubahan sosial menurut para ahli

Materi ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerjaMateri ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerjadian susilawati
 
Organizational Culture and Change
Organizational Culture and ChangeOrganizational Culture and Change
Organizational Culture and ChangeAnnisaDewiRengganis
 
Organizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationOrganizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationDenisaRamandhaDewi
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahMartin Darmasetiawan
 
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)dulkarin26
 
Budaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasiBudaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasiRevano Pm
 
Etika Profesi kelompok 6 kelas 5E
Etika Profesi kelompok 6 kelas 5EEtika Profesi kelompok 6 kelas 5E
Etika Profesi kelompok 6 kelas 5EFikaAmalna
 
Kebudayaan Organisasi dan Perubahannya
Kebudayaan Organisasi dan PerubahannyaKebudayaan Organisasi dan Perubahannya
Kebudayaan Organisasi dan PerubahannyaNaila Farhani Azka
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptlenin888
 
Budaya,kerativitas dan inovasi
Budaya,kerativitas dan inovasiBudaya,kerativitas dan inovasi
Budaya,kerativitas dan inovasiHarry Oktavianus
 
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.pptNurmaOktavia
 
Roby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasiRoby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxssuserad6bfd
 
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan InovasiBudaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan Inovasidevinadh
 
Budaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifBudaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifSaiful Rohman
 
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxPRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxRaffiRamli
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048AnonymousPhQThoJsM
 

Similar to Pengertian perubahan sosial menurut para ahli (20)

Chapter ii(1)
Chapter ii(1)Chapter ii(1)
Chapter ii(1)
 
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerjaMateri ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
 
Organizational Culture and Change
Organizational Culture and ChangeOrganizational Culture and Change
Organizational Culture and Change
 
Organizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationOrganizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & Innovation
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
 
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
 
Budaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasiBudaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasi
 
Etika Profesi kelompok 6 kelas 5E
Etika Profesi kelompok 6 kelas 5EEtika Profesi kelompok 6 kelas 5E
Etika Profesi kelompok 6 kelas 5E
 
Kebudayaan Organisasi dan Perubahannya
Kebudayaan Organisasi dan PerubahannyaKebudayaan Organisasi dan Perubahannya
Kebudayaan Organisasi dan Perubahannya
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p pt
 
Budaya,kerativitas dan inovasi
Budaya,kerativitas dan inovasiBudaya,kerativitas dan inovasi
Budaya,kerativitas dan inovasi
 
Modul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya OrganisasiModul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya Organisasi
 
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
 
Roby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasiRoby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasi
 
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
 
Pengaruh kepemimpinana dalam
Pengaruh kepemimpinana dalamPengaruh kepemimpinana dalam
Pengaruh kepemimpinana dalam
 
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan InovasiBudaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
 
Budaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifBudaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatif
 
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxPRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
 

Pengertian perubahan sosial menurut para ahli

  • 1. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial diantaranya sebagai berikut. a. selo soemardjan perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku kelompok-kelompok dalam masyarakat. b. william F. Ogburn perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial c. Mac Iver Dalam bukunya Society A Textbook of Sosiology (1937) Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan (sosial relation) atau perubahn terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. d. John Luwis Gillin dan John Philip Gillin dalam bukunya Cultural Antropology Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi goegrafis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat tersebut. e. Samuel Koening Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun eksteren. Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 2. Mac Iver: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. 3. Gillin dan Gillin: perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Perubahan Budaya Fase penilaian budaya mengandung dua tugas. Satu adalah menilai budaya organisasi yang sudah ada, dan lainnya adalah mempertimbangkan budaya organisasi yang diinginkan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang budaya sebenarnya dalam organisasi, seseorang dapat menggunakan kombinasi alat. Satu cara di antaranya adalah dengan melakukan wawancara pribadi di antara sampel yang menjadi representasi dalam organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara satu persatu atau diskusi kelompok fokus, untuk menilai budaya yang sudah ada maupun mempertimbangkan budaya yang diinginkan dalam organisasi. Selain wawancara dan diskusi, survei juga dapat dilakukan di antara sampel peserta yang mewakili. Untuk mendapatkan masukan yang akurat, survei ini harus dilakukan dengan jaminan penuh atas kerahasiaannya. Budaya yang diinginkan tidak sekadar mencakup aspirasi pribadi dan organisasi, tetapi juga mempertimbangkan permintaan lingkungan eksternal (termasuk kompetisi, pelanggan, pemegang saham, dan stakeholder lain) yang memungkinkan organisasi bersaing dan berhasil. Culture Gap Analysis (Analisis Kesenjangan Budaya) Fase ini menyangkut analisis terhadap kesenjangan antara budaya organisasi yang sudah ada dengan yang diinginkan. Analisis ini melihat orang, kebijakan, proses, teknologi, strategi, dan struktur organisasi. Satu cara untuk menganalisis kesenjangan adalah dengan melihat pada apa yang sedang menghalangi organisasi dari pencapaian visi, misi, dan tujuan yang diinginkan.
  • 2. Cara lainnya adalah dengan mendefinisikan hubungan yang hilang menjadi sumber daya mereka, gaya kepemimpinan yang tepat atau perilaku orang, yang perlu ditunjukkan untuk memungkinkan organisasi mencapai tahap masa depan yang diinginkan. Hasil dari analisis kesenjangan akan memberikan masukan untuk mengembangkan program perubahan dan memengaruhi dan membentuk budaya organisasi. Influencing Culture Change (Memengaruhi Perubahan Budaya) Inti dari perubahan budaya adalah perubahan pola pikir. Hal ini menyangkut mempelajari cara baru dalam berpikir, bekerja, dan interaksi satu dengan lainnya dan memungkinkan memperoleh sikap dan keterampilan baru di tempat kerja. Untuk melakukan ini, perlu untuk memengaruhi dan membentuk keyakinan, asumsi, dan nilai-nilai manusia di tempat kerja. Sebagai permulaan, agen perubahan yang memimpin perubahan budaya harus menjadi model peran lebih dulu. Sikap dan perilaku sehari-hari di tempat kerja harus mencerminkan apa yang didefinisikan sebagai budaya yang diinginkan. Perilakunya yang konsisten dengan budaya yang diinginkan akan mendorong orang lain untuk melebihi mereka. Perubahan berikutnya harus mengubah kebijakan organisasi, prosedur dan sistem diselaraskan dengan budaya baru. Karenanya, setiap praktik yang tidak konsisten tidak selaras dengan pola perilaku yang diinginkan harus dihapuskan. Untuk memastikan pengaruh jauh ke depan dari budaya baru, organisasi dapat melakukan pelatihan secara luas dalam organisasi untuk mengomunikasikan sistem keyakinan baru, nilai-nilai inti, dan pola perilaku yang diinginkan. Program orientasi dapat pula dilakukan untuk rekrutmen baru maupun staf yang ada untuk membantu mereka memodifikasi pola pikirnya pada pola perilaku yang diinginkan di tempat kerja. Organisasi harus mengkapitalisasi setiap saluran komunikasi mungkin untuk dipublikasikan secara luas dan mengomunikasikan budaya organisasi baru. Newsletters, e-mail, rapat, dan kegiatan bersama merupakan saluran yang berguna untuk mempromosikan dan memperkuat budaya baru dalam organisasi. Cara baru lain yang sangat efektif memulai proses budaya perubahan dalam organisasi adalah melalui proses rekrutmen. Calon yang potensial diseleksi tentang nilai-nilai yang benar dan pola perilaku yang cocok dengan budaya yang diinginkan. Calon diwawancara melalui dan diseleksi atas dasar memiliki nilai, berpikir, dan pola perilaku kondusif pada budaya yang diinginkan. Beberapa organisasi juga melakukan reorganisasi tenaga kerja. Orang dengan keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku yang konsisten dengan budaya organisasi ditempatkan sebagai penanggung jawab, sedangkan lainnya dikesampingkan. Oleh karena itu, pemimpin baru akan mengembangkan orang dan menanamkan praktik budaya baru dalam organisasi. Tipe restrukturisasi tenaga kerja dengan menggoyang seluruh isinya, sering diperlukan untuk mengubah budaya adalah sudah sangat tua, birokratis dan organisasi kuno dalam situasi krisis. Sering tuntutan kompetisi dan lingkungan yang berubah cepat memaksakan tipe pendekatan yang harus dilakukan untuk berubah cepat dan efektif untuk memungkinkan organisasi bertahan. Perubahan budaya memerlukan monitoring secara tetap dan penyesuaian pendekatan untuk mencapai hasil yang efektif. Persoalan pokok perubahan yang efektif adalah bagaimana organisasi mengimplementasikan sistem penghargaan kinerja mengenal, mendorong, dan memperkuat praktik budaya yang diinginkan. Sustaining The New Culture (Melanjutkan Budaya Baru) Melanjutkan budaya baru memerlukan perbaikan usaha terus-rnenerus dalam memengaruhi dan memperkuat perilaku aktual di tempat kerja atas dasar harian. Keberlanjutan budaya baru terletak dalam nilai dan pentingnya tempat pemimpin dalam memelihara konsistensi praktik yang diinginkan dalam aktivitas dan tugas sehari-hari di tempat kerja. Oleh karena itu, aliran gagasan dan saran yang konstan untuk mempromosikan dan memperkuat budaya baru diperlukan untuk orang menginternalisasikan keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku baru. Hubungan yang konstan antara kinerja positif dan hasil pada budaya baru juga memberikan kredibilitas lebih besar. Sekali orang melihat manfaat budaya baru tidak hanya untuk organisasi, tetapi juga untuk individu yang ingin melanjutkan praktik tersebut. Namun, organisasi yang menjalankan perubahan budaya organisasi mungkin menghadapi staf yang tidak bahagia dan tidak puas. Hal ini merupakan gejala dari kebutuhan intrinsik yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut mungkin merupakan keinginan akan pengakuan dan apresiasi atau perasaan penting, menjadi bagian dan kejujuran. Mungkin juga merupakan kebutuhan merasakan kesenangan atas prestasi, kebanggaan atas keterlibatan atau kesenangan atas sharing.
  • 3. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang diinginkan dan budaya organisasi yang produktif manajemen puncak, pemimpin, manajer, dan staf harus bekerja secara harmonis untuk mencapai kerja sama saling menguntungkan. Mereka juga harus memastikan tercapainya praktik semacam ini di tempat kerja: (a) orang menjadi jelas tentang arah yang dihadapi organisasi, (b) orang terlibat dan pandangan atau masukan mereka diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan, (c) tempat kerja bersahabat dan berarti orang menikmati untuk datang bekerja, (d) komunikasi jelas, pada waktunya dan relevan, (e) orang mendapatkan sumber daya dan mendukung keperluan mereka untuk melakukan pekerjaan, (f) orang dihargai, dikenal, dan terapresiasi untuk melakukan pekerjaan yang baik, (g) orang dijaga tetap memperoleh informasi tentang apa yang terjadi di dalam organisasi, (h) orang dijaga akuntabel atas pekerjaan mereka dan mereka mengaku sepenuhnya pada setiap masalah yang mungkin tirnbul, (i) usaha individu dan tim dihargai dan dikenal secara jujur, Q) terdapat peluang untuk belajar dan kemajuan karier, (k) terdapat spirit antusiasme dan merasa menjadi bagian, (l) mengasuh orang adalah praktik dalam sebuah organisasi, dan (m) menguasai pelajaran perubahan budaya korporasi. Disarikan dari buku: Komunikasi Organisasi Lengkap, Penulis: Prof. Dr Khomsahrial Romli, M. SI, . Faktor-Faktor Pendorong Perubahan a. Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Penemuan-penemuan baru tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada. b . Sistem Pendidikan Formal yang Maju Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem- biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak. c . Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain. d . Toleransi terhadap Perbuatan yang Menyimpang Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif. e . Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification ) Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya. f . Heterogenitas Penduduk
  • 4. Di dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial. Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan baru dalam masyarakat dalam upayanya untuk mencapai keselarasan sosial. g . Orientasi ke Masa Depan Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman. h. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Tertentu Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya. i . Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa Berikhtiar untuk Memperbaiki Hidupnya Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. 2. Faktor-Faktor Penghambat Perubahan a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan kehidupan masyarakat menjadi statis. b . Terlambatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup, contohnya masyarakat pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di bawah pengaruh masyarakat lain (terjajah). c . Sikap Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional Sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau dapat membuat terlena dan sulit menerima kemajuan dan perubahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat yang bersangkutan didominasi oleh golongan konservatif (kolot). d . Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integritas Kebudayaan Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan masyarakat
  • 5. berupaya menghindari risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. e . Adanya Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat ( Vested Interest Interest) Organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan strata akan menghambat terjadinya perubahan. Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya akan mempertahankan statusnya tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan terhambatnya proses perubahan. f . Adanya Sikap Tertutup dan Prasangka Terhadap Hal Baru (Asing) Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain, misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mencurigai semua hal yang berasal dari Barat karena belum bisa melupakan pengalaman pahit selama masa penjajahan, sehingga mereka cenderung menutup diri dari pengaruh-pengaruh asing. g . Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut. h. Adat atau Kebiasaan yang Telah Mengakar Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adakalanya adat dan kebiasaan begitu kuatnya sehingga sulit untuk diubah. Hal ini merupakan bentuk halangan terhadap perkembangan dan perubahan kebudayaan. Misalnya, memotong padi dengan mesin dapat mempercepat proses pemanenan, namun karena adat dan kebiasaan masyarakat masih banyak yang menggunakan sabit atau ani-ani, maka mesin pemotong padi tidak akan digunakan. i . Nilai Bahwa Hidup ini pada Hakikatnya Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Pandangan tersebut adalah pandangan pesimistis. Masyarakat cenderung menerima kehidupan apa adanya dengan dalih suatu kehidupan telah diatur oleh Yang Mahakuasa. Pola pikir semacam ini tentu saja tidak akan memacu pekembangan kehidupan manusia.