Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, baik faktor internal seperti fisiologis, psikologis, motivasi, minat, bakat, dan faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan nonsosial seperti fasilitas belajar. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi hasil belajar seseorang.
2. FAKTOR INTERNAL
Faktor internal adalah faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri individu dan
dapat memengaruhi hasil belajar
individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
3. FAKTOR FISIOLOGIS
Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua
macam.
Pertama, keadaan tonus jasmani.
Keadaan tonus jasmani pada umumnya
sangat memengaruhi aktivitas belajar
seseorang.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis.
Selama proses belajar berlangsung, peran
fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat
memengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi
dengan baik akan mempermudah aktivitas
belajar dengan baik pula.
4. FAKTOR PSIKOLOGIS
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan
psikologis seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa
faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah
sebagai berikut:
5. MOTIF
Motif merupakan hal yang penting
dalam manusia bertindak. Dengan motif
yang kuat, individu akan berusaha untuk
menghadapi tugas yang telah
ditentukan.
6. BAKAT
Faktor psikologis lain yang
memengaruhi proses belajar adalah
bakat. Secara umum,
bakat (aptitude) didefinisikan sebagai
kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang (Syah,
2003).
7. MINAT
Secara sederhana, minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Menurut Reber
(Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang
populer dalam psikologi disebabkan
ketergantungannya terhadap berbagai
faktor internal lainnya, seperti pemusatan
perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan.
8. KONSENTRASI DAN
PERHATIAN
Agar proses belajar dapat mencapai
hasil yang sebaik-baiknya maka
diperlukan konsentrasi yang baik atas
materi yang sedang dipelajari. Seluruh
perhatian harus dicurahkan kepada apa
yang dipelajari. Apabila tidak ada
konsentrasi maka apa yang dipelajari itu
tidak kan masuk ke ingatan dengan baik
9. NATURAL CURIOUSITY
Hal ini berhubungan dengan motif
individu. Natural curiousity ialah
keinginan untuk mengetahui secara
alami. Kalau dalam diri anak sudah
terselip rasa ingin tahu, ini berarti bahwa
anak memiliki dorongan atau motif untuk
mengetahui apa hakikat dari mata
pelajaran yang dipelajarinya itu.
10. BALANCE PERSONALITY
(pribadi yang seimbang)
Apabila individu telah memiliki pribadi
yang seimbang maka individu akan
dapat menyesuaikan diri dengan situasi
disekitarnya dengan baik. Apabila
keadaan pribadinya terganggu terutama
dalam segi emosinya maka hal itu akan
memengaruhi ndividu dalam
menghadapi persoalan, termauk dalam
belajar.
11. SELF CONFIDENCE
Self confidence yaitu kepercayaan
kepada diri sendiri bahwa dirinya juga
mempunyai kemampuan seperti temantemannya untuk mencapai prestasi yang
baik.
12. SELF DICIPLINE
Ini merupakan disiplin terhadap diri
sendiri. Self dicipline ini harus
ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap
individu. Walaupun mempunyai rencana
belajar yang baik, namun hal itu akan
tetap tinggal rencana kalau tidak ada
disiplin diri.
13. KECERDASAN/INTELEGENSI
SISWA
Kecerdasan merupakan faktor psikologis
yang paling penting dalam proses belajar
siswa, karena itu menenentukan kualitas
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
inteli-gensi seorang individu, semakin
besar peluang individu tersebut meraih
sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat inteligensi individu, semakin
sulit indivi-du itu mencapai kesuksesan
belajar.
14. INGATAN
Tujuan belajar ialah agar apa yang
dipelajari itu tetap tinggal dalam ingatan.
Agar apa yang yang dipelajari itu tetap
tinggal dalam ingatan maka perlu ada
tindakan supaya materi itu sering
ditimbulkan di atas kesadaran. Oleh karena
itu, perlu adanya pengulangan dari apa
yang pernah dipelajari. Makin sering apa
yang dipelajari itu ditimbulkan dia atas
ambang kesadaran maka akan semakin
baiklah materi itu tetap tinggal dalam
ingatan.
15. MOTIVASI
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi
sebagai proses di dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan
menjaga perilaku setiap saat
(Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan
sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan terhadap intensitas dan arah
perilaku seseorang. Dari sudut
sumbernya, motivasi dibagi menjadi
dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik
16. SIKAP
Sikap adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons dengan cara yang relatif
tetap terhadap objek, orang, peristiwa
dan sebagainya, baik secara positif
maupun negatif (Syah, 2003)
17. RASA PERCAYA DIRI
Rasa percaya diri timbul dari keinginan
mewujudkan diri bertindak dan berhasil.
Dari segi perkembangan, rasa percaya
diri dapat timbul berkat adanya
pengakuan dari lingkungan. Bila rasa
tidak percaya diri sangat kuat, maka
diduga siswa akan menjadi takut belajar.
18. FAKTOR EKSTERNAL
Selain karakteristik siswa atau faktorfaktor endogen, faktor-faktor eksternal
juga dapat memengaruhi proses belajar
siswa. Dalam hal ini, Syah (2003)
menjelaskan bahwa faktor faktor
eksternal yang memengaruhi belajar
dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial
dan faktor lingkungan nonsosial.
19. LINGKUNGAN SOSIAL
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan
ini sangat memengaruhi kegiatan
belajar.
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,
administrasi, dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa.
Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi
lingkungan masya-rakat tempat tinggal
siswa akan memengaruhi belajar siswa.
20. FAKTOR NON SOSIAL
Faktor alamiah, seperti kondisi udara
yang segar, tidak panas dan tidak
dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,
atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana
yang sejuk dan tenang.
Faktor instrumental, yaitu perangkat
belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar,
fasilitas belajar, lapang-an olahraga.
21.
Faktor materi pelajaran (yang diajarkan
ke siswa). Faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan usia
perkembang-an siswa, begitu juga
dengan metode mengajar
guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa.