SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
STATISTIK NONPARAMETRIK

Pada statistik parametrik,pengujian hipotesis (uji parametrik) atau aturan pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh asumsi-asumsi tertentu.Misalnya,distribusi probabilitas untuk pengambilan sampel
dan bentuk varians.Asumsi untuk distribusi misalnya distribusi normal,binomial,distribusi F,dan
distribusi student t.Asumsi untuk bentuk varians,msalnya memiliki varians yang homogen,seperti
pada regresi dan kolerasi.Asumsi-asumsi tersebut tidak di uji lagi dan dianggap sudah terpenuhi.

Namun dalam prakteknya,situasi yang sering muncul tidak memenuhi asumsi yang dimaksud.Oleh
karena itu,di gunakan statistik nonparametrik.Jadi,statistik nonparametrik merupakan alternatif
dalam memecahkan masalah,seperti pengujian hipotesis atau pengambilan keputusan,apabila
statistik parametrik tidak dapat dipergunakan.

A.PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK NONPARAMETRIK

Statistik nonparametrik termasuk salah satu bagian dari statistik inferensi atau statistik induktif dan
disebut juga statistik bebas distribusi.Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang tidak
memerlukan asumsi-asumsi tertentu,misalnya mengenai bentuk distribusi dan hipotesis-hipotesis
yang berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu.

Statistik nonparametrik digunakan apabila :

1.sampel yang digunakan memiliki ukuran yang kecil;

2.Data yang digunakan bersifat ordinal,yaitu data-data yang bisa disusun dalam urutan atau
  diklasifikasikan rangkingnya;

3.Data yang digunakan bersifat nominal,yaitu data-data yang dapat diklasifikasikan dalam kategori
  dan dihitung frekuensinya;

4.Bentuk distribusi populasi dan tempat pengambilan sampel tidak diketahui menyebar secara
  normal;

5.ingin menyelesaikan masalah statistik secara cepat tanpa menggunakan alat hitung.

B.PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIK NONPARAMETRIK

        Pengujian hipotesis statistik nonparametrik pada dasarnya sama pengujian hipotesis statiatik
parametrik.Asumsi yang digunakan pada pengujian hipotesis statistik nonparametrik hanyalah
bahwa obserpasi-opserpasi independen dan variabel yang diteliti memiliki kontinuitas.Asumsi bahwa
variabel yang diteliti memiliki kontinuitas yang dimiliki juga diperlukan dalam uji parametrik,Namun
dalam uji nonparametrik,asumsi tersebut lebih longgar.

Langkah-langkah pengujian hipotesis statistik nonparametrik ialah sebagai berikut.

  1.Menentukan formulasi hipotesis

  2.Menentukan taraf nyata dan nilai tabel

  3.Menentukan kriteria pengujian
4.Menentukan nilai uji statistik

   5.Membuat kesimpulan



1.Uji Tanda (sign test)

       Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif dariperbedaan antara pasangan
pengamatan,bukan atas besrnya perbedaan.uji tanda biasanya digunakan untuk mengetahui
pengaruh sesuatu.

Langkah-langkah pengujian dengan uji tanda ialah sebagai berikut.

a.Menentukan formulasi hipotesis

H0 :Probabilitas terjadinya pada tanda positif dan probabilitas terjadinya tanda negatif adalah sama.

H1 :Probabilitas terjadi pada tanda positif dan probabilitas terjadinya tanda negatif adalah berbeda.

b.Menentukan taraf nyata (a)

Pengujiannya dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi.

c.Menentukan Kriteria Pengujian

1.Pengujian satu sisi

H0 diterima apabila a < probabilitas hasil sampel

H0 ditolak apabila a > probabilitas hasil sampel

2.Pengujian dua sisi

H0 diterima apabila a < 2 kali probabilitas hasil sampel

H0 ditolak apabila a > 2 kali probabilitas hasil sampel

d.Menentukan nilai uji statistik

Merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel.(Lihat tabel probabilitas binomial dengan n,r
tentukan p = 0,5 ) r = jumlah tanda yang terkecil .

e.Membuat kesimpulan

Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak

Catatan :

Untuk sampel besar (n > 30),uji statistiknya adalah
CR =2r-n

                                                   n

Keterangan :

r =Jumlah tanda positif

n =Jumlah pasangan observasi yang relevan

Langkah-langkah pengujiannya sama dengan langkah-langkah pengujian sebelumnya,menggunakan
distribusi Z.

Contoh soal :

Direktur PT MONDAR-MANDIR ingin mengukur peningkatan mutu kerja karyawan
diperusahaannya,setelah memberlakukan kenaikan gaji.Untuk itu diambil sampel sebanyak 10
karyawan.Datanya adalah sebagai berikut:

TABEL 8.1 MUTU KERJA KARYAWANSEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN GAJI

 Pegawai  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
 skor
 Sebelum 71 91 86 60 83 70 72 65 80 72
 Sesudah 72 88 82 67 88 67 75 75 90 76


Ujilah dengan taraf nyata 5%,apakah ada peningkatan mutu kerja karyawan setelah gaji naik!

Penyelesaian:

         Sebelum            Sesudah
 Pegawai (x1)               (x2)        x2-x1
    1         71                 72         -
    2         91                 88         -
    3         86                 82         -
    4         60                 67         +
    5         83                 88         +
    6         70                 67         -
    7         72                 75         +
    8         65                 75         +
    9         90                 90         +
   10         72                 76         +


Ternyata Jumlah tanda + adalah 6 dan tanda _ adalah 4.

a.Formulasi hipotesisnya:

H0 : p =0,5 (tidak ada peningkatan mutu kerja)

H1 : p > 0,5 (ada peningkatan mutu kerja)
b.Taraf nyata (a ) :


  a=5%=0,05
c.Kriteria Pengujiannya:

  H0 diterima apabila 0,05 probabilitas hasil sampel

  Ho ditolak apabila 0,05 > probabilitas hasil sampel

d.Nilai uji statistiknya :

  n = 10,r =4,dan p =0,5

  Probabilitas hasil sampel = 0,0010+0,0098+0,0439+0,1172+0,2051

                             = 0,3770

e.Kesimpulan :

  Karena a = 0,05 < probabilitas hasil sampel = 0,3770,maka H0 diterima.jadi,tidak ada peningkatan
mutu kerja karyawan setelah gaji di naikkan.

2.Uji Kolerasi Spearman (The Rank Correlation Test)

a.Koefisien korelasi urutan spearman

        Pengujian kerelasi urutan spearman dikemukakan oleh Carl Spearmen pada tahun
1904.Metade tersebut di gunakan untuk mengukur keeretan hubungan antara dua variabel atau
data ordinal.Dua variabel ini tidak memiliki distribusi normal dan kondisi varians tidak diketahui
sama.Koefesien korelasi urutan spearman disimbolkan rs.

    1) Jika rs=1,data sampel menunjukkan hubungan negatif sempurna,yaitu urutan untuk setiap
       data sama.
    2) Jika rs = -1,data sampel menunjukkan hubungan negatif sempurna,yaitu urutan untuk setiap
       data merupakan urutan terbalik.
    3) Jika rs =0,data sampel tidak ada hubungan dengan demikian,nilai rs berkisar antara -1 dan +1
       (-1, rs +1).Koefesien korelasi urutan spearman di rumuskan:

                                               rs = 1-6- d2

                                                 n(n2-1)

Keterangan:

d= beda urutan dalam satu pasangan data

n= banyaknya pasangan data

Untuk menghitung koefisien korelasi urutan spearman dapat digunakan langkah-langkah berikut.

    1) Nilai pengamatan dari dua variabel yang akan di ukur hubungannya di beri urutan.Jika ada
       nilai pengamatan yang sama di hitung urutan rata-ratanya.
    2) Setiap pasangan urutan di hitung perbedaannya.
3) Perbedaan setiap pasangan urutan tersebut di kuadratkan dan dihitung jumlahnya,kemudian
       dihitung nilai rs nya.

        Contoh soal:
        Berikut ini data mengenai hubungan antara nilai matematika dan nilai statistik dari 10
        mahasiswa.Hitung rs nya.
        TABEL 8.3 NILAI MATEMATIKA DAN STATISTIK DARI SEPULUH MAHASISWA


                 Nilai Matematika (M)   82 75 85 70 77 60 63 66 80 89
                 Nilai Statistik (s)    79 80 89 65 67 62 61 68 81 84


Penyelesaian :

                 Mahasiswa Nilai M                Nilai S                d
                           X            Urutan    Y             Urutan   (x-Y)     d2
                    1         82           8         79            6        +2          4
                    2         75           5         80            7        -2          4
                    3         85           9         89           10        -1          1
                    4         70           4         65            3        +1          1
                    5         77           6         67            4        +2          4
                    6         60           1         62            2        -1          1
                    7         63           2         61            1        +1          1
                    8         66           3         68            5        -2          4
                    9         80           7         81            8        -1          1
                    10        89          10         84            9        +1          1
                  Jumlah                                                                22



rs = 1-6(22)

    10(102- 1)

  = 0,867

Apabila nilai-nilai dari tap variabel (X dan Y) ada yang sama maka lebih dahulu di cari nilai tengah
urutan nilai-nilai yang sama tersebut rumus rs nya menjadi :

                                           rs = r2x+ r2y - d2

                                              2   r2x . r2y



                                         r2x = n3 n - t3x - tx

                                             n              n

                                          r2y = n3 n - t3x - ty

                                              n          n
Keterangan :

tx =jumlah variabel x yang urutannya sama.

ty =jumlah variabel y yang urutannya sama.

b.pengujian hipotesis rs

Hasil penghitungan rs perlu diuji untuk mengetahui kesignifikanannya.Pengujian rs bergantung pada
jumlah n dan taraf nyatanya.

Langkah-langkah pengujian hipotesis ialah sebagai berikut.

    1) Menentukan formulasi hipotesis

     Ho : Tidak ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel lainnya.

     H1 : Ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel lainnya.

    2) Menentukan taraf nyata (a) dan nilai ps tabel
       Taraf nyata dan nilai ps tabel ditentukan sesuai dengan besarnya n ( n 30).Pengujiannya
       dapat berupa pengujian satu sisi dan dua sisi.
    3) Menentukan kriteria pengujian
        H0 Di terima apabila rs ps (a)

        H0 aditolak apabila rs> ps (a)
    4) Menentukan nilai uji statistik
       Merupakan nilai rs sendiri.
    5) Membuat kesimpulan
       Menyimpulkan H0 diterima atau di tolak.

        Catatan :
        Untuk sampel besar (n > 10 ),nilai uji statistiknya dapat pula dihitung dengan rumus :

        t0 =
                                                  dengan db =n -2


        Langkah-langkah pengujiannya sama dengan langkah-langkah pengujian
        sebelumnya,Menggunakan distribusi t dengan derajat bebas (db)=n-2.

        Contoh soal:
        Dengan menggunakan data dari tabel 8.3,ujilah apakah ada korelasi positif yang nyata
        antara nilai matematika dan nilai statistik mahasiswa ! Gunakan taraf nyata 5% !

        Penyelesaian :
        1.Permulasi hipotesisnya :
          H0 : rs =0 (Tidak ada hubungan antara nilai matematika dan nilai statistik).
        2.Taraf nyata (a) dan nilai ps tabel :

          a =5% =0,05 dengan n = 10
          ps(0,05) = 0,564
3.kriteria pengujian

H0 diterima apabila rs < 0,564
H0ditolak abila rs>0,564

4.nilai uji statiatik:

rs=0,867

5.kesimpulan:

Karena rs =0,867>, p s(0,05)=0,564,maka H0 ditolak.jadi,ada hubungan positif yang nyata antara
nilai matematika dan nilai statistik.

More Related Content

What's hot

Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
sidesty
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
bagus222
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Ir. Zakaria, M.M
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
hartantoahock
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
RindyArini
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
robin2dompas
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
Dyni Sunendi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
guest027789
 

What's hot (20)

Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Chi Kuadrat
Chi KuadratChi Kuadrat
Chi Kuadrat
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
ANOVA satu arah - One way ANOVA
ANOVA satu arah - One way ANOVAANOVA satu arah - One way ANOVA
ANOVA satu arah - One way ANOVA
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 

Similar to 59514902 statistik-nonparametrik

Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
 
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
leonardo onar
 

Similar to 59514902 statistik-nonparametrik (20)

teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
 
teknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecilteknik analisis korelasi sampel kecil
teknik analisis korelasi sampel kecil
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
3. membuat dan menyajikan grafik
3. membuat dan menyajikan grafik3. membuat dan menyajikan grafik
3. membuat dan menyajikan grafik
 
Aev.pend6
Aev.pend6Aev.pend6
Aev.pend6
 
tugas7b.pdf
tugas7b.pdftugas7b.pdf
tugas7b.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
001 konsep hitung_kuadrat_terkecil
 
Pengolahan dan penafsiran skor
Pengolahan dan penafsiran skorPengolahan dan penafsiran skor
Pengolahan dan penafsiran skor
 
11 Sem -materi.pdf
11 Sem -materi.pdf11 Sem -materi.pdf
11 Sem -materi.pdf
 

59514902 statistik-nonparametrik

  • 1. STATISTIK NONPARAMETRIK Pada statistik parametrik,pengujian hipotesis (uji parametrik) atau aturan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh asumsi-asumsi tertentu.Misalnya,distribusi probabilitas untuk pengambilan sampel dan bentuk varians.Asumsi untuk distribusi misalnya distribusi normal,binomial,distribusi F,dan distribusi student t.Asumsi untuk bentuk varians,msalnya memiliki varians yang homogen,seperti pada regresi dan kolerasi.Asumsi-asumsi tersebut tidak di uji lagi dan dianggap sudah terpenuhi. Namun dalam prakteknya,situasi yang sering muncul tidak memenuhi asumsi yang dimaksud.Oleh karena itu,di gunakan statistik nonparametrik.Jadi,statistik nonparametrik merupakan alternatif dalam memecahkan masalah,seperti pengujian hipotesis atau pengambilan keputusan,apabila statistik parametrik tidak dapat dipergunakan. A.PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK NONPARAMETRIK Statistik nonparametrik termasuk salah satu bagian dari statistik inferensi atau statistik induktif dan disebut juga statistik bebas distribusi.Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi tertentu,misalnya mengenai bentuk distribusi dan hipotesis-hipotesis yang berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu. Statistik nonparametrik digunakan apabila : 1.sampel yang digunakan memiliki ukuran yang kecil; 2.Data yang digunakan bersifat ordinal,yaitu data-data yang bisa disusun dalam urutan atau diklasifikasikan rangkingnya; 3.Data yang digunakan bersifat nominal,yaitu data-data yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dan dihitung frekuensinya; 4.Bentuk distribusi populasi dan tempat pengambilan sampel tidak diketahui menyebar secara normal; 5.ingin menyelesaikan masalah statistik secara cepat tanpa menggunakan alat hitung. B.PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIK NONPARAMETRIK Pengujian hipotesis statistik nonparametrik pada dasarnya sama pengujian hipotesis statiatik parametrik.Asumsi yang digunakan pada pengujian hipotesis statistik nonparametrik hanyalah bahwa obserpasi-opserpasi independen dan variabel yang diteliti memiliki kontinuitas.Asumsi bahwa variabel yang diteliti memiliki kontinuitas yang dimiliki juga diperlukan dalam uji parametrik,Namun dalam uji nonparametrik,asumsi tersebut lebih longgar. Langkah-langkah pengujian hipotesis statistik nonparametrik ialah sebagai berikut. 1.Menentukan formulasi hipotesis 2.Menentukan taraf nyata dan nilai tabel 3.Menentukan kriteria pengujian
  • 2. 4.Menentukan nilai uji statistik 5.Membuat kesimpulan 1.Uji Tanda (sign test) Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif dariperbedaan antara pasangan pengamatan,bukan atas besrnya perbedaan.uji tanda biasanya digunakan untuk mengetahui pengaruh sesuatu. Langkah-langkah pengujian dengan uji tanda ialah sebagai berikut. a.Menentukan formulasi hipotesis H0 :Probabilitas terjadinya pada tanda positif dan probabilitas terjadinya tanda negatif adalah sama. H1 :Probabilitas terjadi pada tanda positif dan probabilitas terjadinya tanda negatif adalah berbeda. b.Menentukan taraf nyata (a) Pengujiannya dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi. c.Menentukan Kriteria Pengujian 1.Pengujian satu sisi H0 diterima apabila a < probabilitas hasil sampel H0 ditolak apabila a > probabilitas hasil sampel 2.Pengujian dua sisi H0 diterima apabila a < 2 kali probabilitas hasil sampel H0 ditolak apabila a > 2 kali probabilitas hasil sampel d.Menentukan nilai uji statistik Merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel.(Lihat tabel probabilitas binomial dengan n,r tentukan p = 0,5 ) r = jumlah tanda yang terkecil . e.Membuat kesimpulan Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak Catatan : Untuk sampel besar (n > 30),uji statistiknya adalah
  • 3. CR =2r-n n Keterangan : r =Jumlah tanda positif n =Jumlah pasangan observasi yang relevan Langkah-langkah pengujiannya sama dengan langkah-langkah pengujian sebelumnya,menggunakan distribusi Z. Contoh soal : Direktur PT MONDAR-MANDIR ingin mengukur peningkatan mutu kerja karyawan diperusahaannya,setelah memberlakukan kenaikan gaji.Untuk itu diambil sampel sebanyak 10 karyawan.Datanya adalah sebagai berikut: TABEL 8.1 MUTU KERJA KARYAWANSEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN GAJI Pegawai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skor Sebelum 71 91 86 60 83 70 72 65 80 72 Sesudah 72 88 82 67 88 67 75 75 90 76 Ujilah dengan taraf nyata 5%,apakah ada peningkatan mutu kerja karyawan setelah gaji naik! Penyelesaian: Sebelum Sesudah Pegawai (x1) (x2) x2-x1 1 71 72 - 2 91 88 - 3 86 82 - 4 60 67 + 5 83 88 + 6 70 67 - 7 72 75 + 8 65 75 + 9 90 90 + 10 72 76 + Ternyata Jumlah tanda + adalah 6 dan tanda _ adalah 4. a.Formulasi hipotesisnya: H0 : p =0,5 (tidak ada peningkatan mutu kerja) H1 : p > 0,5 (ada peningkatan mutu kerja)
  • 4. b.Taraf nyata (a ) : a=5%=0,05 c.Kriteria Pengujiannya: H0 diterima apabila 0,05 probabilitas hasil sampel Ho ditolak apabila 0,05 > probabilitas hasil sampel d.Nilai uji statistiknya : n = 10,r =4,dan p =0,5 Probabilitas hasil sampel = 0,0010+0,0098+0,0439+0,1172+0,2051 = 0,3770 e.Kesimpulan : Karena a = 0,05 < probabilitas hasil sampel = 0,3770,maka H0 diterima.jadi,tidak ada peningkatan mutu kerja karyawan setelah gaji di naikkan. 2.Uji Kolerasi Spearman (The Rank Correlation Test) a.Koefisien korelasi urutan spearman Pengujian kerelasi urutan spearman dikemukakan oleh Carl Spearmen pada tahun 1904.Metade tersebut di gunakan untuk mengukur keeretan hubungan antara dua variabel atau data ordinal.Dua variabel ini tidak memiliki distribusi normal dan kondisi varians tidak diketahui sama.Koefesien korelasi urutan spearman disimbolkan rs. 1) Jika rs=1,data sampel menunjukkan hubungan negatif sempurna,yaitu urutan untuk setiap data sama. 2) Jika rs = -1,data sampel menunjukkan hubungan negatif sempurna,yaitu urutan untuk setiap data merupakan urutan terbalik. 3) Jika rs =0,data sampel tidak ada hubungan dengan demikian,nilai rs berkisar antara -1 dan +1 (-1, rs +1).Koefesien korelasi urutan spearman di rumuskan: rs = 1-6- d2 n(n2-1) Keterangan: d= beda urutan dalam satu pasangan data n= banyaknya pasangan data Untuk menghitung koefisien korelasi urutan spearman dapat digunakan langkah-langkah berikut. 1) Nilai pengamatan dari dua variabel yang akan di ukur hubungannya di beri urutan.Jika ada nilai pengamatan yang sama di hitung urutan rata-ratanya. 2) Setiap pasangan urutan di hitung perbedaannya.
  • 5. 3) Perbedaan setiap pasangan urutan tersebut di kuadratkan dan dihitung jumlahnya,kemudian dihitung nilai rs nya. Contoh soal: Berikut ini data mengenai hubungan antara nilai matematika dan nilai statistik dari 10 mahasiswa.Hitung rs nya. TABEL 8.3 NILAI MATEMATIKA DAN STATISTIK DARI SEPULUH MAHASISWA Nilai Matematika (M) 82 75 85 70 77 60 63 66 80 89 Nilai Statistik (s) 79 80 89 65 67 62 61 68 81 84 Penyelesaian : Mahasiswa Nilai M Nilai S d X Urutan Y Urutan (x-Y) d2 1 82 8 79 6 +2 4 2 75 5 80 7 -2 4 3 85 9 89 10 -1 1 4 70 4 65 3 +1 1 5 77 6 67 4 +2 4 6 60 1 62 2 -1 1 7 63 2 61 1 +1 1 8 66 3 68 5 -2 4 9 80 7 81 8 -1 1 10 89 10 84 9 +1 1 Jumlah 22 rs = 1-6(22) 10(102- 1) = 0,867 Apabila nilai-nilai dari tap variabel (X dan Y) ada yang sama maka lebih dahulu di cari nilai tengah urutan nilai-nilai yang sama tersebut rumus rs nya menjadi : rs = r2x+ r2y - d2 2 r2x . r2y r2x = n3 n - t3x - tx n n r2y = n3 n - t3x - ty n n
  • 6. Keterangan : tx =jumlah variabel x yang urutannya sama. ty =jumlah variabel y yang urutannya sama. b.pengujian hipotesis rs Hasil penghitungan rs perlu diuji untuk mengetahui kesignifikanannya.Pengujian rs bergantung pada jumlah n dan taraf nyatanya. Langkah-langkah pengujian hipotesis ialah sebagai berikut. 1) Menentukan formulasi hipotesis Ho : Tidak ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel lainnya. H1 : Ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel lainnya. 2) Menentukan taraf nyata (a) dan nilai ps tabel Taraf nyata dan nilai ps tabel ditentukan sesuai dengan besarnya n ( n 30).Pengujiannya dapat berupa pengujian satu sisi dan dua sisi. 3) Menentukan kriteria pengujian H0 Di terima apabila rs ps (a) H0 aditolak apabila rs> ps (a) 4) Menentukan nilai uji statistik Merupakan nilai rs sendiri. 5) Membuat kesimpulan Menyimpulkan H0 diterima atau di tolak. Catatan : Untuk sampel besar (n > 10 ),nilai uji statistiknya dapat pula dihitung dengan rumus : t0 = dengan db =n -2 Langkah-langkah pengujiannya sama dengan langkah-langkah pengujian sebelumnya,Menggunakan distribusi t dengan derajat bebas (db)=n-2. Contoh soal: Dengan menggunakan data dari tabel 8.3,ujilah apakah ada korelasi positif yang nyata antara nilai matematika dan nilai statistik mahasiswa ! Gunakan taraf nyata 5% ! Penyelesaian : 1.Permulasi hipotesisnya : H0 : rs =0 (Tidak ada hubungan antara nilai matematika dan nilai statistik). 2.Taraf nyata (a) dan nilai ps tabel : a =5% =0,05 dengan n = 10 ps(0,05) = 0,564
  • 7. 3.kriteria pengujian H0 diterima apabila rs < 0,564 H0ditolak abila rs>0,564 4.nilai uji statiatik: rs=0,867 5.kesimpulan: Karena rs =0,867>, p s(0,05)=0,564,maka H0 ditolak.jadi,ada hubungan positif yang nyata antara nilai matematika dan nilai statistik.