SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
KATA PENGANTAR

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang
Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara merupakan indikasi yang sangat nyata upaya
Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu sumberdaya manusia agar mampu
bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi.
Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian
Pendidikan Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan
perundangan tersebut dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009 mencapai 98,11%. Angka ini melebihi
target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun 2008, yaitu 95.0%. Dengan telah
tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan pendidikan pada jenjang
SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan.
Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah
menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk
program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan
kebijakan dan program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan
Nasional terkait dengan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan
Kepastian juga diharapkan dapat terpenuhi.
Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan
SMP menerbitkan berbagai Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing
program dan/atau kegiatan, baik yang pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan langsung oleh sekolah.
Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan
program di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah,
efektif dan efisien seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana,
pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan
seksama dan menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan
seluruh program atau kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama tahun anggaran 2010.
                                               Jakarta, Januari 2010
                                               Direktur Pembinaan
                                               Sekolah Menengah Pertama,




                                               Didik Suhardi, SH., M.Si
                                               NIP. 196312031983031004




                                       iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
    A.      Rasional...................................................................................................... 1
    B.      Tujuan Penyusunan Pedoman .................................................................... 1
BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR................................................................. 3
    A.      Penilaian oleh Pendidik .............................................................................. 3
    B.      Prinsip-Prinsip Penilaian ............................................................................ 3
    C.      Teknik dan Instrumen Penilaian................................................................. 4
    D.      Mekanisme Penilaian oleh Pendidik .......................................................... 5
    E.      Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ......................................................... 5
BAB III KONSEP TES DIAGNOSTIK.................................................................. 7
    A.      Pengertian Tes Diagnostik.......................................................................... 7
    B.      Fungsi Tes Diagnostik................................................................................ 8
    C.      Posisi Tes Diagnostik ................................................................................. 8
    D.      Sasaran Tes Diagnostik ............................................................................ 10
BAB IV PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK.............................................. 11
    A.      Mengidentifikasi Kompetensi Dasar yang Bermasalah............................ 11
    B.      Menentukan Kemungkinan Sumber Masalah........................................... 11
    C.      Menentukan Bentuk dan Jumlah Soal yang Sesuai .................................. 12
    D.      Menyusun Kisi-Kisi Soal ......................................................................... 12
    E.      Menulis Soal............................................................................................. 12
    F.      Mengkaji Soal .......................................................................................... 12
    G.      Menyusun Kriteria Penilaian.................................................................... 13
BAB V TEKNIK PELAKSANAAN TES DIAGNOSTIK .................................... 15
    A.      Waktu Pelaksanaan Tes Diagnostik ......................................................... 15
    B.      Mekanisme Pelaksanaan Tes Diagnostik ................................................. 15
BAB VI ANALISIS DAN TINDAK LANJUT...................................................... 19
    A.      Penskoran dan Interpretasi Tes Diagnostik .............................................. 19
    B.      Menindaklanjuti Hasil Tes Diagnostik ..................................................... 21
BAB VII PENUTUP .............................................................................................. 23
LAMPIRAN Contoh Kisi-kisi dan Butir-Butir Soal Tes Diagnostik ..................... 27



                                                      v
Belajar Untuk Masa Depanku




                                              BAB I
                                          PENDAHULUAN


A.           Rasional

            Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang        dapat
            mengkondisikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai
            dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru yang baik selalu
            berusaha menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik, sesuai
            kebutuhan dan karakteristik siswa.

            Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan
            secara maksimal dalam proses belajarnya. Siswa sering menghadapi
            kesulitan atau masalah dan membutuhkan bantuan serta dukungan dari
            lingkungan sekitarnya untuk menyelesaikan kesulitan atau masalah
            tersebut. Agar dapat membantu siswa secara tepat perlu diketahui
            terlebih dahulu apakah kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa
            tersebut, baru kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahannya.
            Untuk keperluan ini diperlukan tes diagnostik.

            Dalam konteks pendidikan, istilah tes diagnostik mengacu kepada
            kegiatan guru mencari dan menemukan akar masalah kesulitan belajar
            yang dialami siswa. Dalam konteks belajar tuntas (mastery learning)
            masalah kesulitan belajar siswa terutama ditekankan pada penyebab
            kesulitan belajar yang bersifat individual. Walaupun demikian
            dimungkinkan pula adanya kesimpulan tentang akar masalah yang
            bersifat kelompok.

B.          Tujuan Penyusunan Pedoman

              Melalui buku pedoman penilaian diagnostik ini diharapkan pembaca
              terutama para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat
              memperoleh pemahaman yang memadai mengenai apa yang
              dimaksud penilaian diagnostik, mengapa diperlukan, bagaimana
              mengembangkan dan mengimplementasikan, serta memanfaatkan
              hasilnya sesuai mata pelajaran di sekolah. Pada akhirnya, diharapkan
              dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran sehingga dicapai hasil
              belajar siswa secara optimal.




                                                                                      1
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                        BAB II
                               PENILAIAN HASIL BELAJAR


A.          Penilaian oleh Pendidik

            Pasal 63 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
            Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penilaian pendidikan
            pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian
            hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
            pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian
            hasil belajar oleh satuan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk ujian
            sekolah. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan melalui
            ujian nasional. Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara
            berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
            hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
            akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik
            pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa,
            dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan
            laporan kemajuan hasil belajar siswa.

            Berdasarkan ketentuan pada Permen Diknas Nomor 20 tahun 2007
            tentang Standar Penilaian Pendidikan, pendidik melaporkan hasil
            penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan
            satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar siswa
            disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. Penilaian
            oleh masing-masing pendidik tersebut secara keseluruhan selanjutnya
            dilaporkan kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk rapor.

B.          Prinsip-Prinsip Penilaian

            Penilaian hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan dasar dan
            menengah, termasuk untuk SMP didasarkan pada prinsip-prinsip
            berikut ini.

            1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
               kemampuan yang diukur.
            2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
               yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
            3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
               siswa karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang



                                                                                      3
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




          agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
          gender.
     4.   Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
          komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
     5.   Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
          pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
          berkepentingan.
     6.   Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
          pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
          menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
          memantau perkembangan kemampuan siswa.
     7.   Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
          bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
     8.   Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
          pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
     9.   Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik
          dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

C.   Teknik dan Instrumen Penilaian

     1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai
        teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan
        atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
        kompetensi dan tingkat perkembangan siswa.
     2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes
        kinerja.
     3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama
        pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
     4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat
        berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.
     5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik
        memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan
        kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi
        persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
        digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik
        dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan
        siswa.




4
                                                             Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




D.          Mekanisme Penilaian oleh Pendidik

            Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
            berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
            belajar siswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
            pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut.

            1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya
               memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
            2. Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD)
               dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun
               silabus mata pelajaran.
            3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
               bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.
            4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain
               yang diperlukan.
            5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil
               belajar dan kesulitan belajar siswa.
            6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai
               balikan/komentar yang mendidik.
            7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
            8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir
               semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk
               SATU NILAI PRESTASI BELAJAR siswa disertai deskripsi
               singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
            9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan
               Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan
               Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai
               akhlak dan kepribadian siswa pada akhir semester dengan
               kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

E.          Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

            Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar
            yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM setiap mata pelajaran
            ditetapkan oleh masing-masing sekolah dengan memperhatikan
            karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
            pendidikan melalui rapat dewan pendidik. Namun demikian,
            seyogyanya KKM tidak lebih rendah dibandingkan dengan batas
            kelulusan minimal pada ujian nasional.




                                                                                     5
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                        BAB III
                                KONSEP TES DIAGNOSTIK


A.          Pengertian Tes Diagnostik

            Dalam terminologi, istilah tes dapat diartikan sebagai serangkaian
            pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
            keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
            dimiliki oleh individu.

            Istilah diagnostik dapat diuraikan dari asal katanya yaitu diagnosis
            yang berarti mengidentifikasi penyakit dari gejala-gejala yang
            ditimbulkannya. Seperti halnya kerja seorang dokter, sebelum
            menentukan penyakit dan obat yang tepat untuk menyembuhkannya,
            seorang dokter akan mengadakan pemeriksaan secara teliti, misalnya:
            memeriksa denyut nadi, suara napas, refleks lutut, refleks pupil mata,
            urine, darah, dan sebagainya. Pemeriksaan awal seperti ini disebut
            mendiagnosa. Sedangkan mengobati disebut terapi. Demikian juga
            seorang guru terhadap siswanya. Sebelum dapat memberikan bantuan
            dengan tepat, guru harus mengadakan tes untuk mengadakan
            diagnosis.

            Bila dianalogikan antara kerja seorang dokter dan seorang guru, maka
            akan terlihat seperti bagan di bawah.
                            DOKTER                              GURU




                         DIAGNOSIS                          TES DIAGNOSTIK




                             TERAPI                         TINDAK LANJUT



            Berdasar bagan di atas dapat disimpulkan bahwa tes diagnostik adalah
            tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
            sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
            memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat sesuai dengan
            kelemahan yang dimiliki oleh siswa.




                                                                                          7
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




B.   Fungsi Tes Diagnostik

     Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu:
     1. mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa
     2. merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan
         sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi

C.   Posisi Tes Diagnostik

     Dalam menuntaskan sebuah kompetensi dasar, guru dihadapkan pada
     sebuah pertanyaan yang harus dijawab, yaitu: Pertama: Manakah
     tugas-tugas belajar siswa yang telah dicapai dengan memuaskan?
     Tugas-tugas belajar manakah yang masih memerlukan bantuan?
     Kedua: Siswa manakah yang mengalami permasalahan dalam
     belajarnya, dan memerlukan remedial?

     Tes yang digunakan untuk memantau kemajuan siswa biasa disebut
     tes formatif. Tes ini disusun untuk mengukur ketuntasan belajar siswa
     dalam satu unit kecil, misalnya satu kompetensi atau satu materi/
     pokok bahasan tertentu. Apabila dari hasil tes ada siswa yang belum
     tuntas dalam belajarnya, maka guru akan memberikan remidi, bisa
     dalam bentuk individual maupun kelompok.




8
                                                           Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                            TES FORMATIF
                                     Untuk memantau kemajuan belajar



                                        Apakah siswa mencapai hasil
                                         belajar yang diharapkan?



                   TIDAK                                                            YA



                 Memberikan remediasi                       Memberikan umpan balik
                 secara individu maupun                     untuk menguatkan belajar
                        kelompok




               TES DIAGNOSTIK                               Melanjutkan pembelajaran
             Untuk mengkaji kesulitan-                        ke kompetensi dasar
            kesulitan belajar yang selalu                          berikutnya.
                       muncul

            Agar remidi yang dilakukan tepat sasaran maka disusun satu tes yang
            dapat digunakan untuk mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan
            sumber masalah. Tes ini yang kemudian disebut sebagai Tes
            Diagnostik. Dari remidi inilah diharapkan masalah siswa dapat teratasi
            sehingga diperoleh ketuntasan belajar. Di samping itu guru juga bisa
            mengadakan Tes Diagnostik untuk memperkirakan kemungkinan-
            kemungkinan ketidaktuntasan sebuah KD secara lebih dini.
            Kemudian, dari hasil analisis tes ini dilakukan tindak lanjut berupa




                                                                                           9
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




     kegiatan remidi. Uraian tersebut bila disajikan dalam skema, akan
     tampak seperti di atas.

     Apabila siswa telah berhasil menuntaskan beberapa KD dalam satu
     semester, maka ada sebuah tes yang digunakan untuk menentukan
     performa akhir siswa. Tes ini disebut sebagai Tes Sumatif, yang
     disusun lebih komprehensif melibatkan tes kognitif maupun performa.
     Hasil tes ini lebih diutamakan untuk menentukan posisi siswa
     (grading).

D.   Sasaran Tes Diagnostik

     Sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar
     untuk mencapai KD dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang ada
     pada kurikulum (KTSP). Sasarannya bisa siswa secara individual
     maupun siswa-siswa dalam suatu kelas yang mengalami kesulitan
     belajar. Sebagai contoh, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,
     sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam
     mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis; baik kemampuan
     berbahasa maupun bersastra. Contoh dalam mata pelajaran TIK,
     sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam
     menggunakan program aplikasi pengolah kata (MS Word),
     manajemen file, dan berbagai hal terkait dengan komputer. Contoh
     dalam mata pelajaran Matematika, sasaran tes diagnostik adalah siswa
     yang mengalami kesulitan dalam Sistem Persamaan Linier Dua
     Variabel, dan materi terkait lainnya.




10
                                                           Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                  BAB IV
                        PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK


Berbagai cara atau pendekatan dapat digunakan untuk mengembangkan tes
diagnostik. Karena kurikulum yang diterapkan sekolah sekarang adalah
kurikulum berbasis kompetensi, maka tes diagnostik yang dikembangkan
guru akan menjadi lebih efektif bila difokuskan untuk mendeteksi dan
menggali tindakan-tindakan ”penyembuhan” pada kompetensi-kompetensi
dasar yang ber”penyakit”.

Di bawah ini diuraikan secara garis besar langkah-langkah pengembangan
tes diagnostik berangkat dari kompetensi dasar yang bermasalah.

A.          Mengidentifikasi Kompetensi Dasar yang Bermasalah

            Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa tes
            diagnostik dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan atau masalah
            belajar yang dialami oleh siswa. Dalam KTSP yang berbasis
            kompetensi kesulitan belajar tersebut mengacu pada kesulitan untuk
            mencapai kompetensi dasar, karena itu sebelum menyusun tes
            diagnostik harus diidentifikasi terlebih dahulu kompetensi dasar-
            kompetensi dasar manakah yang bermasalah. Guru yang telah
            berpengalaman dan selalu mencermati kegiatan belajar mengajarnya
            tentu dapat melakukan kegiatan di atas dengan mudah.

            Untuk mengetahui tercapainya suatu kompetensi dasar dapat dilihat
            dari munculnya sejumlah indikator, karena itu bila suatu kompetensi
            dasar tidak tercapai, perlu didiagnosis indikator-indikator mana saja
            yang tidak mampu dimunculkan. Mungkin saja masalah hanya terjadi
            pada indikator-indikator tertentu, maka pada indikator-indikator itulah
            disusun tes diagnostik yang sesuai.

B.          Menentukan Kemungkinan Sumber Masalah

            Setelah kompetensi dasar atau indikator yang bermasalah
            teridentifikasi, mulai ditemukan (dilokalisasi) kemungkinan sumber
            masalahnya. Sebagai contoh; dalam pembelajaran IPA terdapat tiga
            sumber utama yang sering menimbulkan masalah, yaitu: a) tidak
            terpenuhinya kemampuan prasyarat; b) terjadinya miskonsepsi; dan c)
            rendahnya kemampuan memecahkan masalah (problem solving). Di



                                                                                      11
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




     samping itu, harus diperhatikan hakikat IPA yang memiliki dimensi
     sikap, proses, dan produk. Sumber masalah bisa terjadi pada masing-
     masing dimensi tersebut.
C.   Menentukan Bentuk dan Jumlah Soal yang Sesuai

     Sebagaimana kegiatan seorang dokter dalam mendiagnosis suatu
     penyakit, ketika seorang guru ingin menemukan “penyakit“ (baca:
     masalah) yang dialami siswanya, maka perlu dipilih alat diagnosis
     yang tepat berupa butir-butir tes diagnostik yang sesuai. Butir tes
     tersebut dapat berupa tes pilihan, esai (uraian), maupun kinerja
     (performa) sesuai dengan sumber masalah yang diduga dan pada
     dimensi mana masalah tersebut terjadi.

D.   Menyusun Kisi-Kisi Soal

     Sebagaimana ketika mengembangkan jenis tes yang lain, sebelum
     menulis butir soal dalam tes diagnostik harus disusun terlebih dahulu
     kisi-kisinya. Kisi-kisi tersebut setidaknya memuat: a) kompetensi
     dasar beserta indikator yang diduga bermasalah; b) materi pokok yang
     terkait; c) dugaan sumber masalah; d) bentuk dan jumlah soal; dan e)
     indikator soal.

E.   Menulis Soal

     Setelah kisi-kisi soal/tersusun kemudian ditulis butir-butir soal. Soal
     tes diagnostik memiliki karakteristik yang berbeda dengan butir soal
     tes yang lain. Jawaban atau respons yang diberikan oleh siswa harus
     memberikan informasi yang cukup untuk menduga masalah atau
     kesulitan yang dialaminya (memiliki fungsi diagnosis). Untuk soal
     berbentuk pilihan ganda, agar analisis respons bebas dari faktor
     tebakan (guessing), salah satu caranya adalah siswa diminta
     menyertakan alasan atau penjelasan ketika memilih option (alternatif
     jawaban) tertentu.

F.   Mengkaji Soal

     Butir soal yang baik harus memenuhi validitas isi. Karena itu bila soal
     yang telah ditulis oleh guru tidak memungkinkan untuk divalidasi oleh
     seorang pakar, soal tersebut dapat dikaji ulang oleh guru-guru bidang
     studi sejenis dalam MGMP atau setidaknya oleh guru-guru bidang
     studi sejenis dalam satu sekolah.



12
                                                             Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




G.          Menyusun Kriteria Penilaian

            Jawaban atau respon yang diberikan oleh siswa terhadap soal tes
            diagnostik bisa bervariasi, karena itu untuk memberikan penilaian
            yang adil dan interpretasi diagnosis yang akurat harus disusun suatu
            kriteria penilaian, apalagi bila tes yang sama dilakukan oleh guru yang
            berbeda atau dilakukan oleh lebih dari satu orang guru.

            Kriteria penilaian memuat rentang skor yang menggambarkan pada
            rentang berapa saja siswa didiagnosis sebagai mastery yaitu sudah
            menguasai kompetensi dasar atau belum mastery yaitu belum
            menguasai kompetensi dasar tertentu. Di samping itu, bisa berupa
            rambu-rambu bahwa dengan jumlah type error tertentu siswa yang
            bersangkutan dinyatakan ber”penyakit” sehingga harus diberikan
            perlakuan yang sesuai.

            Sebagai gambaran untuk memperjelas pengembangan tes diagnostik,
            dalam pedoman ini dilengkapi dengan beberapa contoh kisi-kisi soal
            dan buti-butir soal tes diagnostik untuk beberapa mata pelajaran.
            Secara lengkap, contoh tersebut dapat dilihat pada lampiran.




                                                                                      13
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                BAB V
                  TEKNIK PELAKSANAAN TES DIAGNOSTIK


A.          Waktu Pelaksanaan Tes Diagnostik

            Berdasarkan tujuannya, untuk mengetahui jenis kelemahan-kelemahan
            siswa, guru dapat melakukan tes diagnostik beberapa kali pada
            beberapa waktu. Apabila disusun sebuah diagram tentang kapan
            sebuah tes diagnostik dilakukan, maka akan terlihat sebagai berikut:



              1                               2             3

            Tes Diagnostik 1
            Tes diagnostik 1 dilakukan untuk mengetahui apakah siswa telah
            mempunyai pengetahuan prasyarat untuk masuk pada materi
            pelajaran.

            Tes Diagnostik 2
            Tek diagnostik 2 dilakukan terhadap siswa yang sudah mulai masuk
            pada materi pelajaran tertentu. Tidak semua siswa dapat mengikuti
            kegiatan pembelajaran dengan baik, tanpa merasakan adanya masalah.
            Guru yang bijaksana, sesuai keperluan harus memberikan tes
            diagnostik untuk mengetahui bagian mana dari kegiatan pembelajaran
            yang menimbulkan masalah bagi siswa. Guru juga harus dapat
            mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah tersebut. Hasil
            identifikasi digunakan sebagai dasar untuk memberikan bantuan yang
            diperlukan oleh siswa.

            Tes Diagnostik 3
            Tes diagnostik 3 dilakukan pada waktu siswa akan mengakhiri
            pelajaran tetapi sebelum diadakan ulangan atau ujian akhir sehingga
            masih tersedia waktu untuk memberikan tindakan atau remidial
            seandainya ditemukan permasalahan atau kesulitan-kesulitan belajar.

B.          Mekanisme Pelaksanaan Tes Diagnostik

            Pertanyaan tentang ”bagaimana mekanisme pelaksanaan tes
            diagnostik” bisa dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan lain yang



                                                                                    15
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




     lebih konkrit, misalnya: Siapa yang perlu menjalani tes diagnostik? Di
     mana bisa dilakukan, di kelas, di laboratorium, atau bisakah di luar
     kelas. Berapa lama idealnya sebuah tes diagnostik dilakukan?

     1. Siswa yang Perlu Menjalani Tes Diagnostik
        Siswa yang perlu didiagnosis, bergantung pada macam
        permasalahan      yang    menyebabkan    ketidaktuntasan     KD.
        Berdasarkan masalah tersebut guru bisa menentukan apakah tes
        diberikan pada semua siswa atau khusus pada siswa yang diduga
        mempunyai masalah saja. Tetapi berdasar hasilnya, hanya yang
        bermasalah saja yang mendapat tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
        remidiasi bisa dilakukan pada:
        a. individu, apabila permasalahan hanya dialami oleh beberapa
           orang siswa saja,
        b. kelompok siswa, apabila beberapa kelompok siswa mengalami
           kesulitan belajar.

     2. Tempat Tes Diagnostik Dilakukan
        Tempat di mana tes diagnostik bisa dilakukan erat kaitannya
        dengan karakteristik materi tes diagnostik. Misalkan tes performa
        keterampilan menggunakan mikroskop, dilakukan di laboratorium
        dengan alasan keamanan, keselamatan kerja, daya dukung
        pencahayaan dan sebagainya.

        Tidak tepat apabila tes diagnostik dilakukan di kelas yang gelap,
        atau di lapangan terbuka. Bisakah dilakukan di luar kelas? Tentu
        bisa, tergantung fokus atau penekanan materi tes diagnostik. Guru
        bisa melakukan tes diagnostik performa bila tujuannya untuk
        mengetahui kemampuan siswa dalam membedakan biji monokotil
        dan dikotil, atau kemampuan siswa dalam mengelompokkan
        tanaman berdasarkan bentuk pertulangan daun, atau kemampuan
        siswa dalam mengoperasikan program komputer aplikasi pengolah
        kata.

     3. Pihak yang Melaksanakan Tes Diagnostik
        Tes diagnostik bisa dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, wali
        kelas, atau orang tua siswa di rumah. Namun yang terpenting
        bahwa penyusun/ perancang tes adalah guru mata pelajaran yang
        bersangkutan yang tahu persis bagaimana menyusun tes
        diagnostik. Bila tes diagnostik ini menyangkut aspek afektif siswa,



16
                                                            Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                 maka guru bisa meminta tolong pada pihak lain untuk ikut
                 memonitor tingkah laku siswa terkait dengan aspek afektif yang
                 diteskan. Misalnya masalah berupa rendahnya motivasi siswa
                 terhadap mata pelajaran, maka wali kelas, atau orang tua di rumah
                 dapat diminta untuk mengisi cek lis, angket tentang aspek afekfif
                 siswa yang berkaitan dengan motivasi siswa terhadap mata
                 pelajaran.

            4. Lama Tes Diagnostik Dilakukan
                 Kita bisa menganalogikan kembali kegiatan dokter dalam
                 mendiagnosis penyakit pasien. Dokter akan berusaha melakukan
                 diagnosis secara cepat, tepat, dan berhasil guna dengan
                 mendapatkan gambaran akurat tentang penyakit yang diderita oleh
                 pasien tersebut. Proses ini bervariasi waktunya bergantung dengan
                 jenis dan tingkat keparahan penyakit yang didiagnosis. Demikian
                 juga pelaksanaan tes diagnostik oleh guru, waktu tes diagnostik
                 sangat bergantung dari jenis masalah yang muncul atau diduga
                 muncul.




                                                                                      17
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                       BAB VI
                            ANALISIS DAN TINDAK LANJUT


Pada bagian sebelumnya telah dikembangkan sejumlah butir soal untuk tes
diagnostik dan bagaimana tes tersebut dilaksanakan. Setelah tes tersebut
direspons oleh siswa, kegiatan penting berikutnya adalah bagaimana
menganalisis respons siswa tersebut secara cermat dan akurat sehingga
dapat digunakan secara efektif untuk memberikan tindak lanjut.

Di bawah ini akan diuraikan secara ringkas cara menganalisis hasil tes
(meliputi penskoran (scoring) dan interpretasi), kemudian melakukan tindak
lanjut berdasar hasil analisis tersebut.

A.          Penskoran dan Interpretasi Tes Diagnostik

            Kegiatan penskoran diperlukan karena sesuatu yang diukur dengan tes
            diagnostik merupakan besaran non fisis yang tidak dapat diukur secara
            langsung sebagaimana kita mengukur panjang kayu menggunakan
            mistar. Penskoran tes diagnostik secara prinsip tidak berbeda dengan
            penskoran pada tes-tes yang lain, tetapi membutuhkan penelusuran
            dan interpretasi respons yang lebih cermat karena harus menemukan
            fungsi diagnostiknya.

            Di bawah ini diuraikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
            melakukan penskoran dan interpretasi hasil tes diagnostik.
            1. Selain memberikan hasil kuantitatif berupa skor tertinggi bila
               responsnya lengkap dan skor terendah bila responsnya paling
               minim, kegiatan penskoran juga harus mampu merekam type
               error yang ada dalam respons siswa. Siswa dengan skor sama,
               misalnya sama-sama 0 (berarti responsnya salah) belum tentu
               memiliki type error yang sama juga, karena itu mengidentifikasi
               penyebab terjadinya kesalahan jauh lebih bermakna dibandingkan
               dengan menentukan berapa jumlah kesalahannya atau berapa skor
               total yang dicapainya. Hasil identifikasi type error menjadi dasar
               interpretasi yang akurat.

            2. Untuk memudahkan identifikasi dan analisis terhadap berbagai
               type error yang terjadi, setiap type error dapat diberi kode yang
               spesifik, sesuai selera guru asalkan konsisten, misalnya:



                                                                                    19
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




         A          = terjadi miskonsepsi
         B          = kesalahan mengubah satuan
         C          = kesalahan menggunakan formula
         D          = kesalahan perhitungan
         dan seterusnya.

     3. Bila tes diagnostik dibangun oleh sejumlah butir soal perlu
        ditentukan batas pencapaian (passing score) untuk menentukan
        bahwa seorang siswa itu dinyatakan “sakit” (bermasalah). Juga
        perlu ditentukan batas toleransi untuk jumlah dan jenis type error
        yang boleh terjadi. Batas pencapaian ini dapat ditentukan sendiri
        oleh guru berdasar pengalamannya atau berdiskusi dengan guru-
        guru bidang studi sejenis. Namun karena tes diagnostik bukan
        dimaksudkan untuk pengukuran prestasi belajar melainkan
        sebagai dasar untuk memberikan bantuan, maka lebih aman jika
        menggunakan batas pencapaian tinggi, misalnya di atas 80%.
     4. Penskoran terhadap butir soal pemecahan masalah (problem
        solving) hendaknya mampu merekam setiap kemampuan yang
        dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Sebagai contoh
        untuk IPA, meliputi:
        • kemampuan menerjemahkan masalah ke dalam bahasa sains
            (linguistic knowledge);
        • kemampuan mengidentifikasi skema penyelesaian masalah
            (schematic knowledge);
        • kemampuan mengidentifikasi tahapan-tahapan penyelesaian
            masalah (strategy knowledge); dan
        • kemampuan melakukan tahapan-tahapan penyelesaian
            masalah (algorithmic knowledge).

        Masing-masing komponen kemampuan di atas mendapat skor
        sesuai kompleksitas cakupannya dan dapat berbeda antara soal
        satu dengan lainnya.

     5. Tes diagnostik menggunakan acuan kriteria (criterion-
        referenced), karena hasil tes diagnostik yang dicapai oleh seorang
        siswa tidak digunakan untuk membandingkan siswa tersebut
        dengan kelompoknya melainkan terhadap kriteria tertentu
        sehingga ia dapat diklasifikasikan “sakit dan membutuhkan
        terapi” ataukah “sehat” sehingga dapat mengikuti kegiatan
        pembelajaran berikutnya.




20
                                                           Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




B.          Menindaklanjuti Hasil Tes Diagnostik

            Kegiatan guru menindaklanjuti hasil tes diagnostik siswanya, analog
            dengan kegiatan pengobatan oleh dokter kepada pasiennya setelah
            dilakukan serangkaian diagnosis. Tindak lanjut tersebut berupa
            perlakuan-perlakuan yang sesuai dengan permasalahan atau kesulitan
            yang dihadapi siswa. Ibarat pemberian obat, dosisnya tidak boleh
            terlalu rendah atau terlalu tinggi, apalagi sampai salah memberikan
            obat. Karena hal yang demikian justru akan memperberat atau
            menimbulkan masalah baru bagi siswa.

            Kesembuhan pasien di rumah sakit tidak hanya ditentukan oleh jenis
            dan dosis obat yang diberikan oleh dokter, tetapi dipengaruhi juga
            oleh pribadi pasien, sikap dokter, lingkungan rumah sakit, perhatian
            keluarga dan lain-lain. Demikian juga kegiatan tindak lanjut untuk
            menyelesaikan permasalahan siswa, tidak hanya tertuju kepada siswa
            itu sendiri, melainkan juga kepada semua pihak yang terkait dengan
            kegiatan pembelajaran dan berkontribusi menimbulkan permasalahan
            siswa, misalnya profesionalitas guru, lingkungan sekolah, masyarakat,
            dan keluarga. Bahkan menyelesaikan permasalahan belajar siswa
            terkadang bisa menjadi lebih rumit dibandingkan mengobati suatu
            penyakit, karena keunikan dan kompleksitas faktor-faktor yang
            mempengaruhinya.

            Di bawah ini diuraikan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
            dapat menindaklanjuti hasil tes diagnostik dengan baik.

            1. Kegiatan tindak lanjut dilakukan betul-betul berdasarkan hasil
               analisis tes diagnostik secara cermat. Tindak lanjut tidak selalu
               berupa kegiatan remidial di kelas, tetapi dapat juga berupa tugas
               rumah, observasi lingkungan, kegiatan tutor sebaya, dan lain-lain
               sesuai masalah atau kesulitan yang dihadapi siswa.

            2. Mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh miskonsepsi
               membutuhkan kesabaran, keuletan, dan kecerdasan guru.
               Penelitian Berg (1991) menunjukkan bahwa miskonsepsi sulit
               diatasi walaupun menggunakan pengamatan secara langsung,
               apalagi bila hanya melalui informasi atau penjelasan. Bahkan



                                                                                    21
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




         menurut penelitian tersebut, sumber miskonsepsi bukan hanya
         dari siswa, melainkan juga dari guru.

     3. Kegiatan tindak lanjut diberikan secara bertahap dan
        berkelanjutan. Tes diagnostik pada hakikatnya merupakan bagian
        dari tes formatif, maka pelaksanaannya juga perlu diatur sehingga
        tidak tumpang tindih (overlapping) dan tidak memberatkan siswa
        maupun guru.

     4. Perlu dirancang program sekolah yang mendukung dan
        memberikan kemudahan bagi guru untuk mengadministrasi,
        melaporkan, dan menindaklanjuti hasil tes diagnostik, misalnya
        penyediaan sarana dan tenaga teknis khusus, pemberian insentif
        atau penghargaan, dan program-program lain yang mendukung
        profesionalitas guru, misalnya lokakarya, workshop, dan
        penelitian yang mengangkat hasil-hasil tes diagnostik. Selain
        untuk evaluasi di sekolah, bila memungkinkan hasil analisis tes
        diagnostik juga dikirimkan atau dilaporkan kepada orang tua
        siswa, sehingga secara bersama-sama dapat membantu siswa
        dalam memecahkan masalahnya.

        Contoh analisis dan menindaklanjuti hasil tes diagnostik dapat
        dilihat pada lampiran.




22
                                                           Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                                 BAB VII
                                                PENUTUP


            Penilaian diagnostik merupakan salah suatu penilaian yang sangat
            penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Keragaman
            potensi dan kecepatan belajar siswa menuntut pelayanan pembelajaran
            yang optimal dari guru. Guru yang baik akan berusaha untuk dapat
            memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa. Bahkan, para siswa yang
            sangat lemah sekalipun perlu dibimbing secara seksama.

            Melalui pedoman ini diharapkan para guru dapat menguasai penilaian
            diagnostik, baik pada tataran konsep maupun teknis pelaksanaan dan
            pemanfaatannya. Guru yang baik tidak akan pernah berhenti belajar
            guna meningkatkan kompetensi dan performansinya. Semoga, para
            guru diberi kemudahan dalam memahami pedoman ini dan
            menerapkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pada
            akhirnya, siswa yang lemah potensi akademiknya atau yang
            mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dapat
            terbantu secara berarti dalam menguasai materi pelajaran. Sehingga,
            upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.




                                                                                   23
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                          LAMPIRAN




                                                                                   25
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




LAMPIRAN
Contoh Kisi-kisi dan Butir-Butir Soal Tes Diagnostik

A.          Ilmu Pengetahuan Alam
                                                       Kemungkinan
                 Kompetensi                                                                      Bentuk &
    No                                   Materi          Sumber         Indikator Soal
                   Dasar                                                                         No. Soal
                                                         Masalah
                                                                      Disajikan dua
                                                                      benda dengan
                                                                      massa berbeda
                                                                      dijatuhkan dari
                                                      Terjadi         ketinggian yang
                                      Gerak
                                                      miskonsepsi     sama, siswa dapat            Pilihan
                                      jatuh
                                                      karena          membandingkan                Ganda
                                      bebas
                                                      pengaruh        waktu yang                     (1)
                                                      intuisi         dibutuhkan kedua
                                                                      benda tersebut
               Menganalisis                                           untuk sampai di
               data                                                   tanah
               percobaan                                              Disajikan data
               gerak lurus                                            sebuah benda
               beraturan dan                                          yang bergerak
               gerak lurus                                            maju sampai jarak
               berubah                                                dan waktu
  1            beraturan                                              tertentu, kemudian
               serta                            Tidak dapat                                        Uraian
                                      Kelajuan                        mundur pada jarak
               penerapannya                     membedakan                                         bebas-
                                      dan                             dan waktu yang
               dalam                            kelajuan dan                                       objektif
                                      kecepatan                       sama, siswa dapat
               kehidupan                        kecepatan                                            (2)
                                                                      menghitung
               sehari-hari                                            kelajuan dan
                                                                      kecepatan rata-
                                                                      rata benda tersebut

                                                      Tidak dapat     Disediakan
                                                      membuat dan     potongan pita
                                      Gerak
                                                      membaca         ketik (ticker timer)
                                      lurus
                                                      grafik          yang masih utuh,
                                      berubah                                                     Performa
                                                                      siswa dapat
                                      beraturan                                                      (3)
                                                      Tidak dapat     menentukan
                                                      menentukan      percepatan gerak
                                                      besaran gerak   berdasar grafik



                                                                                                 27
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                        Kemungkinan
            Kompetensi                                                                 Bentuk &
     No                       Materi      Sumber        Indikator Soal
              Dasar                                                                    No. Soal
                                          Masalah
                                        darai suatu   yang dibentuk
                                        grafik        oleh pite ketik
                                                      tersebut
           Mengklasifik
                                                      Disajikan
           asikan
                                                      beberapa hewan ,
           makhluk                      Terjadi
                            Ciri ciri                 siswa dapat
           hidup                        miskonsepsi                                      Uraian
                            makhlu                    menentukan
 2         berdasarkan                  dalam                                            singkat
                            k hidup                   manakah yang
           ciri-ciri yang               memahami                                           (4)
                                                      termasuk anggota
           dimiliki                     konsep amfibi
                                                      kelompok hewan
                                                      amfibi
                                                   Diberikan
                                                   gambaran tentang
           Menganalisis                            proses yang terjadi
           pentingnya                              pada sebuah biji
                                      Tidak dapat
           pertumbuhan      Ciri-ciri              jagung. Siswa
                                      membedakan                                       Uraian
           dan              perkemba               dapat menentukan
                                      antara                                          bebas-non
 3         perkembanga      ngan dan               ciri-ciri
                                      pertumbuhan                                      objektif
           n pada           pertumbu               pertumbuhan dan
                                      dan                                                (5)
           makhluk          han                    perkembangan
                                      perkembangan
           hidup                                   sehingga dapat
                                                   membedakan
                                                   antar kedua proses
                                                   tersebut.

Contoh Butir Soal Tes Diagnostik

1.        Dua buah benda A dan B memiliki massa berbeda, benda A
          lebih berat dibandingkan benda B. Bila kedua benda tersebut
          dijatuhkan secara bersamaan dari ketinggian yang sama, maka:
              a. benda A jatuh lebih dulu
              b. benda B jatuh lebih dulu
              c. benda A dan B jatuh secara bersamaan

          Alasan memilih jawaban di atas:
          _________________________________________




28
                                                               Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




2.          Sebuah mobil bergerak maju sejauh 10 meter dalam waktu 1
            sekon, kemudian bergerak mundur sejauh 10 meter dalam waktu
            yang sama.
            a). Tuliskan semua besaran yang diketahui dan ditanyakan
            b). Hitunglah kelajuan dan kecepatan rata-rata mobil selama
                  geraknya (maju dan mundur). Nyatakan dalam satuan km/jam.

3.          Menentukan percepatan gerak suatu benda berdasarkan grafik
            yang dibentuk oleh pita ketik
            Alat dan bahan :
            - Pita ketik utuh (memiliki
               sekitar 26 noktah)                     1 buah
            - Kertas milimeter blok                   1 lembar
            - Gunting                                 1 buah
            - Lem                                     secukupnya

Langkah kerja :
     a). Buat rangkaian tertutup dengan menghubungkan kabel
          dengan baterai dan lampu.
     b). Rangkaikan amperemeter pada rangkaian untuk mengukur
          besar kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
          Lakukan beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam
          tabel.
      c). Lepaskan amperemeter, kemudian rangkaikan voltmeter
          untuk mengukur beda potensial listrik pada lampu. Lakukan
          beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel.

4.           Perhatikan nama-nama hewan di bawah ini:
                     1. anjing laut
                     2. kepiting
                     3. katak hijau
             Di antara ketiga hewan di atas, yang termasuk anggota kelompok
             Amfibia adalah _______________________________________
             Alasan memilih jawaban di atas:
             ____________________________________________________
             __________________________________________

5.          Aji menanam sebuah biji jagung. Biji tadi bertunas, dan lama
            kelamaan menjadi besar. Tiga bulan kemudian tanaman tersebut
            mulai berbunga, dan akhirnya menghasilkan buah. Tanaman Aji
            telah mengalami proses pertumbuhan maupun perkembangan.



                                                                                   29
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




       Tulislah perbedaan      antara   proses    pertumbuhan         dan
       perkembangan?

Contoh Analisis dan Menindaklanjuti Hasil Tes Diagnostik

Soal nomor 1 (Pilihan Ganda)
Dua buah benda A dan B memiliki massa berbeda, benda A lebih berat
dibandingkan benda B. Bila kedua benda tersebut dijatuhkan secara
bersamaan dari ketinggian yang sama, maka:
         a. benda A jatuh lebih dulu
         b. benda B jatuh lebih dulu
         c. benda A dan B jatuh secara bersamaan

     Alasan memilih jawaban di atas:
     _____________________________________________

Pedoman Penskoran
Jawaban yang benar dari soal di atas adalah option c) benda A dan B jatuh
secara bersamaan. Bila siswa memilih jawaban tersebut diberi skor 1 bila
memilih jawaban yang lain mendapat skor 0.

Interpretasi
Ketidakmampuan menjawab soal ini dengan benar umumnya karena
pemahaman siswa tentang gerak jatuh dipengaruhi oleh intuisi. Secara
intuitif, semakin berat suatu benda semakin cepat mencapai tanah,
sehingga siswa yang pemahamannya belum kokoh akan memilih option a)
benda A jatuh lebih dulu. Padahal secara empiris dan analitis, untuk gerak
jatuh bebas dipenuhi formula   h = 1 gt 2 . Dari formula ini terlihat bahwa
                                   2
waktu jatuh (t) hanya dipengaruhi oleh ketinggian (h) dan percepatan
gravitasi (g), tidak dipengaruhi oleh massa atau berat.

Tindak lanjut
Pengalaman empirik menunjukkan bahwa miskonsepsi seperti pada soal di
atas tidak efektif bila diatasi hanya melalui pemberian informasi atau
penjelasan. Lebih efektif bila siswa yang mengalami miskonsepsi diajak
melakukan pengamatan secara langsung melalui kegiatan eksperimen.




30
                                                             Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




Soal nomor 2 (uraian/esai)
Sebuah mobil bergerak maju sejauh 10 meter dalam waktu 1 sekon,
kemudian bergerak mundur sejauh 10 meter dalam waktu yang sama.
    a). Tuliskan semua besaran yang diketahui dan ditanyakan
    b). Hitunglah kelajuan dan kecepatan rata-rata mobil selama
        geraknya (maju dan mundur). Nyatakan dalam satuan km/jam.
     Pedoman Penskoran
Pada contoh penskoran di bawah ini setiap langkah dalam menyelesaikan
masalah diberi skor 1, tanpa diberikan pembobotan yang berbeda.

                      Kunci Jawaban                                                            Skor       Langkah
 Diketahui : jarak tempuh maju = 10 m...................................                         1            1
             jarak tempuh mundur = 10 m...............................                           1            2
             waktu tempuh maju = 1 sekon ...........................                             1            3
             waktu tempuh mundur = 1 sekon .......................                               1            4
 Ditanyakan : - kelajuan rata-rata ...........................................                   1            5
               - kecepatan rata-rata ........................................                    1            6

 Jawaban :
 Jarak yang ditempuh mobil = 10 m + 10 m = 20 m .................                                 1             7
  Kelajuan = jarak / waktu .........................................................              1             8
           = 20 m / 2 s ............................................................              1             9
           = 10 m/s .................................................................             1            10
           = 36 km/jam ............................................................               1            11
  Perpindahan = 0 , karena mobil kembali ke posisi semula
                      Dengan jarak yang sama .........................                            1            12
  Kecepatan = perpindahan/waktu ............................................                      1            13
            = 0 m / 2 s .............................................................             1            14
            = 0 .........................................................................         1            15
 Skor maksimum                                                                                    15

Interpretasi
Langkah 1-6 membutuhkan linguistic knowledge, langkah 7-8 dan 12-13
membutuhkan schematic knowledge, langkah 8-11 dan 13-15
membutuhkan algorithmic knowledge, dan kemampuan strategy
knowledge terdapat dalam langkah 7-15. Bila terjadi kesalahan pada
langkah 11, berarti siswa tidak dapat mengubah satuan dengan benar. Bila
menjawab kecepatan sama dengan kelajuan berarti siswa mengalami
miskonsepsi yang menganggap bahwa kecepatan dan kelajuan merupakan
besaran yang sama.




                                                                                                                    31
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




Tindak lanjut
Kesalahan yang terjadi karena tidak dimilikinya kemampuan linguistic
knowledge, schematic knowledge, algorithmic knowledge, dan strategy
knowledge ditindak lanjuti dengan pemberian latihan yang sejenis.
Demikian Tindak lanjut yang sama juga diberikan untuk kesalahan pada
langkah 11, yakni siswa tidak dapat mengubah satuan dengan benar.
Karena tindak lanjut ini merupakan pelatihan tentang pengetahuan
prosedural maka model pembelajaran yang tepat digunakan oleh guru
adalah direct instruction (pengajaran langsung). Sedangkan untuk
miskonsepsi tentang kecepatan dan kelajuan diatasi dengan meminta siswa
untuk membaca konsep besaran vektor dan skalar kemudian diaplikasikan
untuk gerak dengan lintasan tidak lurus.

Soal Nomor 3 (Performa)
Mengukur beda potensial dan kuat arus dalam suatu rangkaian
Alat dan bahan :
         - Baterai                        1 buah
         - Lampu pijar                    1 buah
         - Kabel dan penjepit             secukupnya
         - Voltmeter                      1 buah
         - Amperemeter                    1 buah

Langkah kerja :
a). Buat rangkaian tertutup dengan menghubungkan kabel dengan
     baterai dan lampu.
b). Rangkaikan amperemeter pada rangkaian untuk mengukur besar
     kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Lakukan
     beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel.
 c). Lepaskan amperemeter, kemudian rangkaikan voltmeter untuk
     mengukur beda potensial listrik pada lampu. Lakukan beberapa
     kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel.




32
                                                          Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




   Pedoman Penskoran


                                                                                   Nilai =
                                                                         Jumlah     Jumlahskor
                                 Aspek Yang Dinilai              Skor                Skormaks
                                                                                                 xbobot
Kegiatan               No                                                 Skor

                                                               0 1 2 3
Persiapan               1.    Kelengkapan alat-alat dan
(bobot 10)                    bahan
Pelaksanaan             2.    Membuat rangkaian kabel,
(bobot 70)                    lampu dan baterai
                        3.    Posisi amperemeter pada
                              rangkaian benar
                        4.    Melakukan pengukuran
                              dengan kuat arus dengan
                              benar
                        5.    Posisi voltmeter pada
                              rangkaian benar
                        6.    Melakukan pengukuran
                              beda potensial dengan
                              benar
Hasil                   7.    Mengisi tabel pengukuran
(bobot 20)                    arus dan beda potensial
                        8.    Melaporkan hasil akhir
                              pengukuran
                                         Jumlah Nilai
   Penskoran dilakukan dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom skor,
   kemudian dijumlahkan dan dihitung nilainya menggunakan formula di atas.
   Kriteria Penskoran:
                  3=    baik
                  2=    cukup
                  1=    kurang
                  0=    jika tidak mengerjakan

   Interpretasi
   Pada tes performa penentuan kelemahan didasarkan pada perolehan skor
   untuk setiap aspek yang dinilai. Jika pada aspek tertentu mendapat skor
   rendah, berarti perlu dilatihkan keterampilan-keterampilan tertentu yang
   mendukung.




                                                                                                 33
   QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




     B.   Matematika

              KISI-KISI PENULISAN SOAL TES DIAGNOSTIK

     Jenis Sekolah               : SMP
     Mata Pelajaran              : MATEMATIKA
     Kurikulum                   : KTSP
     Bahan Kelas                 : IX Semester 1
     Jumlah Soal                 :5
                               Kemungkinan
      Kompetensi                                                                        Bentuk/J
No                  Topik         Sumber          Materi        Indikator Soal
        Dasar                                                                            ml soal
                                 Kesulitan
1.     Memecahka    Volume    Pengetahuan        Lingkaran    Siswa dapat                Uraian/5
      n masalah     kerucut   prasyarat                       menentukan luas
      yang                                                    lingkaran
      berkaitan                                  Pecahan      Siswa dapat
      dengan                                                  menentukan hasil
      tabung,                                                 operasi hitung
      kerucut dan                                             pecahan
      bola.                                      Teorema      Siswa dapat
                                                 Pythagoras   menentukan
                                                              panjang salah satu
                                                              sisi segitiga siku-
                                                              siku dengan
                                                              menggunakan
                                                              teorema Pythagoras
                              Daya Pandang       Gambar       Siswa dapat
                              ruang              kerucut      menggambar
                                                              kerucut dalam
                                                              berbagai posisi
                              Pemahaman          Volume       Siswa dapat
                              konsep dan         kerucut      menjelaskan
                              prinsip                         volume kerucut
                              Penguasaan skill   Volume       Siswa dapat
                                                 kerucut      menentukan
                                                              volume kerucut bila
                                                              diketahui luas alas
                                                              dan tinggi kerucut.
                              Penalaran dan      Volume       Siswa           dapat
                              Komunikasi         kerucut      menjelaskan rumus
                                                              volume kerucut
                              Pemecahan          Volume       Siswa dapat
                              Masalah            kerucut      menyelesaikan
                                                              masalah yang
                                                              berkaitan dengan
                                                              volume kerucut




     34
                                                                         Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




Contoh Butir Soal Tes Diagnostik
    Sebagai contoh, berdasarkan kisi-kisi pada langkah keempat
    terdahulu, maka dapat dibuat soal sebagai berikut:
       1) Gambarlah kerucut yang alasnya nampak langsung (tanpa
           halangan),
           Soal tersebut di atas untuk mengetahui kemampuan siswa
           dalam memandang ruang suatu kerucut.
       2) Suatu kerucut dengan tinggi 21 cm dan luas lingkaran alas 314
           cm2 (π = 3,14),
           Tentukan:
           a. Jari-jari lingkaran alas kerucut
           b. Volume kerucut

                       Soal (1) digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa
                       tentang pengetahuan prasyarat, yaitu kemampuan siswa untuk
                       menentukan jari-jari lingkaran alas kerucut.
                       Soal (2) digunakan untuk mengetahui penguasaan skill siswa
                       ketika siswa menggunakan algoritma dalam menghitung
                       volume kerucut soal (2) dapat juga digunakan untuk melihat
                       penguasaan prasyarat tentang operasi perkalian pada pecahan
                       ketika siswa menghitung volume kerucut.

                3) Suatu kerucut volumenya adalah 1200 cm3, coba jelaskan apa
                   arti dari 1200 cm3!

                      Soal di atas digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa
                      tentang konsep volume
                                                                                          1
                4) Telah kalian ketahui bahwa volume kerucut (V) adalah V =
                                                                                          3
                      π r2 t dengan r adalah jari-jari lingkaran alas dan t adalah tinggi
                      kerucut. Coba jelaskan mengapa demikian!

                      Soal di atas digunakan untuk mengetahui pemahaman prinsip
                      tentang volume kerucut yang difahami siswa .

                5) Sebuah bak berbentuk balok berukuran 70 cm x 30 cm x 50
                   cm, di dalamnya terdapat kerucut pejal (padat) dengan alas
                   berjari-jari 28 cm, dan panjang garis pelukisnya 35 cm. Jika
                   bak tersebut diisi air sampai penuh, berapakah volume air yang
                   ada dalam kotak?



                                                                                           35
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




     C.     Bahasa Inggris
            Kisi-kisi Soal Tes Diagnostik
                 Kelas         : VII
                 Semester      : 1

                                                                                                      Bentuk/
                      Kompetensi                           Sumber              Indikator
No   Keterampilan                          Materi                                                     Jumlah
                        Dasar                              Masalah               Soal
                                                                                                        Soal
1.   Mendengarkan   1.1 Merespon        Dialog          Siswa kurang          Siswa dapat            Pilihan
                    makna dalam         Transaksional   mampu                 menentukan             Ganda
                    percakapan          dan Interper-   membedakan            ungkapan               5 butir
                    transaksional (to   sonal tentang   suara ungkapan        yang benar             soal
                    get things done)    menyapa         dalam bahasa          dalam
                    dan                 orang yang      Inggris.              percakapan
                    interpersonal       belum dike-                           tran-
                    (bersosiali-sasi)   nal                                   saksional (to
                    yang meng-                                                get things
                    gunakan ragam                                             done) yang
                    bahasa lisan                                              me-libatkan
                    sangat sederhana                                          tindak tutur
                    secara akurat,                                            menyapa
                    lancar, dan ber-                                          orang yang
                    terima untuk                                              belum
                    berinterak-si                                             dikenal.
                    dengan
                    lingkungan ter-
                    dekat yang
                    melibatkan
                    tindak tutur:
                    menyapa orang
                    yang belum
                    /sudah dikenal,
                    memper-
                    kenalkan diri
                    sendiri/orang
                    lain, dan
                    memerintah atau
                    melarang.

2.   Berbicara      Mengungkapkan       Percakapan      Siswa kurang          Siswa dapat            Lisan / 5
                    makna dalam         transaksional   memahami kosa         me-minta               butir
                    percakapan          dan             kata yang             informasi
                    transak-sional      interpersonal   digunakan             dengan
                    (to get things      yang                                  meng-
                    done) dan           melibatkan                            gunakan
                    interpersonal       tindak tutur                          ungkap-an
                    (berso-sialisasi)   meminta                               yang benar
                    dengan meng-        meminta dan
                    gunakan ragam       memberi



     36
                                                                              Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                                                                                            Bentuk/
                               Kompetensi                             Sumber               Indikator
No   Keterampilan                                      Materi                                               Jumlah
                                 Dasar                                Masalah                Soal
                                                                                                             Soal
                             bahasa lisan          informasi
                             sangat seder-
                             hana secara
                             akurat, lancar,
                             dan ber-terima
                             untuk ber-
                             interaksi dengan
                             lingkungan ter-
                             dekat yang
                             melibatkan
                             tindak tutur:
                             meminta dan
                             memberi
                             informasi,
                             meng-ucapkan
                             terima kasih,
                             me-minta maaf,
                             dan meng-
                             ungkapkan
                             kesantunan

3.   Membaca                 Membaca               Pengumuman      Siswa kurang           Diberi            Membaca
                             nyaring bermak-       singkat         memahami kosa          sebuah teks       nyaring
                             na kata, frasa,                       kata, intonasi         pengumuman        (lisan)
                             dan kalimat                           dan                    pendek,           Satu teks
                             dengan ucapan,                        tekanan/stressing      siswa dapat       dengan
                             tekanan dan                                                  membaca           skor 5
                             intonasi yang                                                teks tersebut
                             berterima yang                                               dengan
                             berkaitan                                                    nyaring
                             dengan ling-                                                 dengan ucap-
                             kungan terdekat                                              an, tekanan,
                                                                                          intonasi yang
                                                                                          benar.

4.   Menulis                 Mengungkapkan         Teks            Siswa kurang           Siswa dapat       1 teks
                             makna gagasan         fungsional      menguasai              menuliskan        dengan
                             dalam teks tulis      pendek daftar   makna kata,            daftar            skor 5
                             fungsional            belanja         ejaan, huruf           belanja bila
                             pendek                                besar dan tanda        seseorang
                             (misalnya pesan                       baca                   akan
                             tertulis, daftar                                             berbelanja ke
                             belanja, kartu                                               pasar
                             ucapan selamat,                                              swalayan.
                             pengumuman)
                             sangat
                             sederhana
                             dengan
                             menggunakan




                                                                                                            37
     QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




                                                                                              Bentuk/
                       Kompetensi                      Sumber          Indikator
No   Keterampilan                        Materi                                               Jumlah
                         Dasar                         Masalah           Soal
                                                                                               Soal
                     ragam bahasa
                     tulis secara
                     akurat, lancar
                     dan berterima
                     untuk
                     berinteraksi
                     dengan
                     lingkungan
                     terdekat


           Butir Soal

              1. Mendengarkan
                    Anda akan mendengarkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa
                    Inggris, pilihlah ungkapan yang ada di dalam lembar kerja
                    Anda yang sesuai dengan ungkapan yang Anda dengar.

                         a.    Murid mendengar     : “How do you do?”
                               Murid membaca       :
                               a. How are you?
                               b. How old are you?
                               c. What do you do?
                               d. How do you do?

                         b.    Murid mendengar    : “May I know your name?”
                               Murid membaca      :
                               a. What’s your name?
                               b. Who are you?
                               c. What are you?
                               d. May I know your name?

                         c.    Murid mendengar       : “Nice to see you.”
                               Murid membaca         :
                               a. It is nice.
                               b. Nice to see you.
                               c. This ice is for you.
                               d. This is nice.

                         d.    Murid mendengar       : “Glad to meet you.”
                               Murid membaca         :



     38
                                                                      Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                   a.      Nice to meet you.
                                   b.      Happy to see you.
                                   c.      It’s nice to meet you.
                                   d.      How about you?

                             e.    Murid mendengar     : “Where are you from?”
                                   Murid membaca       :
                                   a. How are you ma’am?
                                   b. What is your uniform?
                                   c. Where do you come from?
                                   d. Where are they from?

                2. Berbicara
                      Guru memberikan catatan kecil kepada masing-masing siswa
                      dalam bahasa Inggris yang berisi situasi yang mewarnai
                      ungkapan yang akan diucapkan oleh siswa.

                             Contoh: What will you say if you want to ask where your
                             English book is.

                             Ungkapan yang diucapkan siswa seharusnya adalah:

                             “Where is my English book, ma’am/sir?

                             Aspek Penilaian: intonasi, tekanan, penggunaan kosa
                             kata, tata bahasa, dan kelancaran. Nilai maksimal adalah
                             5.

                3. Membaca
                      Read aloud the text.



              Announcement
              Dear students,
              You are all supposed to bring a piece of English advertisement next Monday.
              We will use your advertisement for our discussion in our English class.
              Thanks.
                                                                           Mrs. Sudarsono.


                                                                                           39
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
Belajar Untuk Masa Depanku




        Setiap kalimat yang dibaca benar skor 1. Jawaban yang
        diharapkan membaca dengan benar kalimat–kalimat di dalam
        teks berbentuk pengumuman pendek yang terdiri dari 2
        kalimat. Jadi total skor adalah 2. Tes ini tujuannya untuk
        mengetes keterampilan reseptif.

     4. Menulis
        Write down 10 shopping list that you want to buy in the
        supermarket.

        Penilaian :
        Siswa menulis satu kata dinilai 1
        Nilai maksimal 10 untuk daftar belanja yang ditulis.




40
                                                         Direktorat PSMP -   QEC24711

More Related Content

What's hot

KTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWKTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAW
ICHSAN
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
NASuprawoto Sunardjo
 
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala SekolahKompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
NASuprawoto Sunardjo
 
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...
NASuprawoto Sunardjo
 
@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn
irvan88
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
NASuprawoto Sunardjo
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
uhuy ho ho
 

What's hot (20)

Panduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverPanduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
 
KTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWKTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAW
 
Panduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiPanduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isi
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala SekolahKompetensi Supervisi Kepala Sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
 
Laporan akhir tugas mandiri diklat berjenjang paud tk tingkat dasar 2014
Laporan akhir tugas mandiri diklat berjenjang paud tk tingkat dasar 2014Laporan akhir tugas mandiri diklat berjenjang paud tk tingkat dasar 2014
Laporan akhir tugas mandiri diklat berjenjang paud tk tingkat dasar 2014
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
 
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
 
Modul Matematika SMP KK H
Modul Matematika SMP KK HModul Matematika SMP KK H
Modul Matematika SMP KK H
 
Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013Juknis Beasiswa 2013
Juknis Beasiswa 2013
 
@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn@Pedoman gnbn
@Pedoman gnbn
 
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
PEDOMAN GURU PRESTASI TINGKAT SD TAHUN 2016
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
 
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Bahan jurna eko srianingsih
Bahan jurna eko srianingsihBahan jurna eko srianingsih
Bahan jurna eko srianingsih
 
MEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTK
MEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTKMEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTK
MEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTK
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
Pedoman implementasi kurikulum 2013 [final]
 

Viewers also liked (20)

The using of suffix kan
The using of suffix kanThe using of suffix kan
The using of suffix kan
 
Sr buf634 dps
Sr buf634 dpsSr buf634 dps
Sr buf634 dps
 
Calendario Desktop aemmeb i02 13
Calendario Desktop aemmeb i02 13Calendario Desktop aemmeb i02 13
Calendario Desktop aemmeb i02 13
 
Nº9 os reclamamos los objetivos
Nº9 os reclamamos los objetivosNº9 os reclamamos los objetivos
Nº9 os reclamamos los objetivos
 
Rl disaster pdf
Rl disaster pdfRl disaster pdf
Rl disaster pdf
 
Procedimentos argumentativos
Procedimentos argumentativosProcedimentos argumentativos
Procedimentos argumentativos
 
Diccionario
DiccionarioDiccionario
Diccionario
 
Yakeen
YakeenYakeen
Yakeen
 
Portfolio1 yf 2
Portfolio1 yf 2Portfolio1 yf 2
Portfolio1 yf 2
 
Homescreen stats 01
Homescreen stats 01Homescreen stats 01
Homescreen stats 01
 
~$Mputer programming ii c
~$Mputer programming ii   c  ~$Mputer programming ii   c
~$Mputer programming ii c
 
Caratula de fisica
Caratula de fisicaCaratula de fisica
Caratula de fisica
 
Permen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguruPermen16 2007 kompetensiguru
Permen16 2007 kompetensiguru
 
Ac07 2012-mdp
Ac07 2012-mdpAc07 2012-mdp
Ac07 2012-mdp
 
Poster 3
Poster 3Poster 3
Poster 3
 
creme egg 2
creme egg 2creme egg 2
creme egg 2
 
Els drets humans
Els drets humansEls drets humans
Els drets humans
 
Prevision dimanche 08 juin 2014
Prevision dimanche 08 juin 2014Prevision dimanche 08 juin 2014
Prevision dimanche 08 juin 2014
 
Gambar
GambarGambar
Gambar
 
ονομα
ονομαονομα
ονομα
 

Similar to 14 materi

Pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdf
Pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdfPemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdf
Pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdf
aeuni
 
Microsoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 Des
Microsoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 DesMicrosoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 Des
Microsoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 Des
mrwhy
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajarPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Winarto Winartoap
 
Evaluasi agung
Evaluasi agungEvaluasi agung
Evaluasi agung
agung wjp
 
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
hadi waluyo
 
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Ar Chonth
 

Similar to 14 materi (20)

Mempersiapkan akreditasi
Mempersiapkan akreditasiMempersiapkan akreditasi
Mempersiapkan akreditasi
 
Pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdf
Pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdfPemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdf
Pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan mutasi pegawai.pdf
 
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
 
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Buku 8  panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...Buku 8  panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
Buku 8 panduan pemberian dana bantuan pelaksanaan program pendidikan keteram...
 
Microsoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 Des
Microsoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 DesMicrosoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 Des
Microsoft%20 Word%20 %20 Petunjuk%20 Pengolah%20 Rapor%202%20 A4%206%20 Des
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
 
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajarPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran penilaian hasil belajar
 
Evaluasi agung
Evaluasi agungEvaluasi agung
Evaluasi agung
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
Lampiran permendikbud nomor 104 tahun 2014
 
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
 
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-104-tahun-2014
 
Kendalian sekolah
Kendalian sekolahKendalian sekolah
Kendalian sekolah
 
Instrumen akpk
Instrumen akpkInstrumen akpk
Instrumen akpk
 
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
 
20 materi
20 materi20 materi
20 materi
 

More from Nandang Sukmara

Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Nandang Sukmara
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Nandang Sukmara
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Nandang Sukmara
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Nandang Sukmara
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Nandang Sukmara
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Nandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Nandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Nandang Sukmara
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Nandang Sukmara
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Nandang Sukmara
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Nandang Sukmara
 

More from Nandang Sukmara (20)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
Pp 47 2008
Pp 47 2008Pp 47 2008
Pp 47 2008
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
 
Lampiran iii br
Lampiran iii brLampiran iii br
Lampiran iii br
 
Lampiran ii br
Lampiran ii brLampiran ii br
Lampiran ii br
 
Lampiran i br
Lampiran i brLampiran i br
Lampiran i br
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

14 materi

  • 1. KATA PENGANTAR Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara merupakan indikasi yang sangat nyata upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi. Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian Pendidikan Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan perundangan tersebut dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009 mencapai 98,11%. Angka ini melebihi target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun 2008, yaitu 95.0%. Dengan telah tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan pendidikan pada jenjang SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan Nasional terkait dengan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian juga diharapkan dapat terpenuhi. Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan berbagai Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program dan/atau kegiatan, baik yang pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan langsung oleh sekolah. Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan program di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah, efektif dan efisien seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya. Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun anggaran 2010. Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Didik Suhardi, SH., M.Si NIP. 196312031983031004 iii
  • 2.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Rasional...................................................................................................... 1 B. Tujuan Penyusunan Pedoman .................................................................... 1 BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR................................................................. 3 A. Penilaian oleh Pendidik .............................................................................. 3 B. Prinsip-Prinsip Penilaian ............................................................................ 3 C. Teknik dan Instrumen Penilaian................................................................. 4 D. Mekanisme Penilaian oleh Pendidik .......................................................... 5 E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ......................................................... 5 BAB III KONSEP TES DIAGNOSTIK.................................................................. 7 A. Pengertian Tes Diagnostik.......................................................................... 7 B. Fungsi Tes Diagnostik................................................................................ 8 C. Posisi Tes Diagnostik ................................................................................. 8 D. Sasaran Tes Diagnostik ............................................................................ 10 BAB IV PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK.............................................. 11 A. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar yang Bermasalah............................ 11 B. Menentukan Kemungkinan Sumber Masalah........................................... 11 C. Menentukan Bentuk dan Jumlah Soal yang Sesuai .................................. 12 D. Menyusun Kisi-Kisi Soal ......................................................................... 12 E. Menulis Soal............................................................................................. 12 F. Mengkaji Soal .......................................................................................... 12 G. Menyusun Kriteria Penilaian.................................................................... 13 BAB V TEKNIK PELAKSANAAN TES DIAGNOSTIK .................................... 15 A. Waktu Pelaksanaan Tes Diagnostik ......................................................... 15 B. Mekanisme Pelaksanaan Tes Diagnostik ................................................. 15 BAB VI ANALISIS DAN TINDAK LANJUT...................................................... 19 A. Penskoran dan Interpretasi Tes Diagnostik .............................................. 19 B. Menindaklanjuti Hasil Tes Diagnostik ..................................................... 21 BAB VII PENUTUP .............................................................................................. 23 LAMPIRAN Contoh Kisi-kisi dan Butir-Butir Soal Tes Diagnostik ..................... 27 v
  • 4.
  • 5. Belajar Untuk Masa Depanku BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru yang baik selalu berusaha menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik, sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa. Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya. Siswa sering menghadapi kesulitan atau masalah dan membutuhkan bantuan serta dukungan dari lingkungan sekitarnya untuk menyelesaikan kesulitan atau masalah tersebut. Agar dapat membantu siswa secara tepat perlu diketahui terlebih dahulu apakah kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa tersebut, baru kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahannya. Untuk keperluan ini diperlukan tes diagnostik. Dalam konteks pendidikan, istilah tes diagnostik mengacu kepada kegiatan guru mencari dan menemukan akar masalah kesulitan belajar yang dialami siswa. Dalam konteks belajar tuntas (mastery learning) masalah kesulitan belajar siswa terutama ditekankan pada penyebab kesulitan belajar yang bersifat individual. Walaupun demikian dimungkinkan pula adanya kesimpulan tentang akar masalah yang bersifat kelompok. B. Tujuan Penyusunan Pedoman Melalui buku pedoman penilaian diagnostik ini diharapkan pembaca terutama para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat memperoleh pemahaman yang memadai mengenai apa yang dimaksud penilaian diagnostik, mengapa diperlukan, bagaimana mengembangkan dan mengimplementasikan, serta memanfaatkan hasilnya sesuai mata pelajaran di sekolah. Pada akhirnya, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran sehingga dicapai hasil belajar siswa secara optimal. 1 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 6.
  • 7. Belajar Untuk Masa Depanku BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR A. Penilaian oleh Pendidik Pasal 63 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk ujian sekolah. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan melalui ujian nasional. Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar siswa. Berdasarkan ketentuan pada Permen Diknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, pendidik melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar siswa disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. Penilaian oleh masing-masing pendidik tersebut secara keseluruhan selanjutnya dilaporkan kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk rapor. B. Prinsip-Prinsip Penilaian Penilaian hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, termasuk untuk SMP didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini. 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan siswa karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang 3 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 8. Belajar Untuk Masa Depanku agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan siswa. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. C. Teknik dan Instrumen Penilaian 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan siswa. 2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. 3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. 4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. 5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan siswa. 4 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 9. Belajar Untuk Masa Depanku D. Mekanisme Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar siswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut. 1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. 2. Mengembangkan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD) dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran. 3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih. 4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. 5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa. 6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik. 7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. 8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk SATU NILAI PRESTASI BELAJAR siswa disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. 9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhlak dan kepribadian siswa pada akhir semester dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik. E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM setiap mata pelajaran ditetapkan oleh masing-masing sekolah dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. Namun demikian, seyogyanya KKM tidak lebih rendah dibandingkan dengan batas kelulusan minimal pada ujian nasional. 5 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 10.
  • 11. Belajar Untuk Masa Depanku BAB III KONSEP TES DIAGNOSTIK A. Pengertian Tes Diagnostik Dalam terminologi, istilah tes dapat diartikan sebagai serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu. Istilah diagnostik dapat diuraikan dari asal katanya yaitu diagnosis yang berarti mengidentifikasi penyakit dari gejala-gejala yang ditimbulkannya. Seperti halnya kerja seorang dokter, sebelum menentukan penyakit dan obat yang tepat untuk menyembuhkannya, seorang dokter akan mengadakan pemeriksaan secara teliti, misalnya: memeriksa denyut nadi, suara napas, refleks lutut, refleks pupil mata, urine, darah, dan sebagainya. Pemeriksaan awal seperti ini disebut mendiagnosa. Sedangkan mengobati disebut terapi. Demikian juga seorang guru terhadap siswanya. Sebelum dapat memberikan bantuan dengan tepat, guru harus mengadakan tes untuk mengadakan diagnosis. Bila dianalogikan antara kerja seorang dokter dan seorang guru, maka akan terlihat seperti bagan di bawah. DOKTER GURU DIAGNOSIS TES DIAGNOSTIK TERAPI TINDAK LANJUT Berdasar bagan di atas dapat disimpulkan bahwa tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat sesuai dengan kelemahan yang dimiliki oleh siswa. 7 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 12. Belajar Untuk Masa Depanku B. Fungsi Tes Diagnostik Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu: 1. mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa 2. merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi C. Posisi Tes Diagnostik Dalam menuntaskan sebuah kompetensi dasar, guru dihadapkan pada sebuah pertanyaan yang harus dijawab, yaitu: Pertama: Manakah tugas-tugas belajar siswa yang telah dicapai dengan memuaskan? Tugas-tugas belajar manakah yang masih memerlukan bantuan? Kedua: Siswa manakah yang mengalami permasalahan dalam belajarnya, dan memerlukan remedial? Tes yang digunakan untuk memantau kemajuan siswa biasa disebut tes formatif. Tes ini disusun untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dalam satu unit kecil, misalnya satu kompetensi atau satu materi/ pokok bahasan tertentu. Apabila dari hasil tes ada siswa yang belum tuntas dalam belajarnya, maka guru akan memberikan remidi, bisa dalam bentuk individual maupun kelompok. 8 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 13. Belajar Untuk Masa Depanku TES FORMATIF Untuk memantau kemajuan belajar Apakah siswa mencapai hasil belajar yang diharapkan? TIDAK YA Memberikan remediasi Memberikan umpan balik secara individu maupun untuk menguatkan belajar kelompok TES DIAGNOSTIK Melanjutkan pembelajaran Untuk mengkaji kesulitan- ke kompetensi dasar kesulitan belajar yang selalu berikutnya. muncul Agar remidi yang dilakukan tepat sasaran maka disusun satu tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan sumber masalah. Tes ini yang kemudian disebut sebagai Tes Diagnostik. Dari remidi inilah diharapkan masalah siswa dapat teratasi sehingga diperoleh ketuntasan belajar. Di samping itu guru juga bisa mengadakan Tes Diagnostik untuk memperkirakan kemungkinan- kemungkinan ketidaktuntasan sebuah KD secara lebih dini. Kemudian, dari hasil analisis tes ini dilakukan tindak lanjut berupa 9 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 14. Belajar Untuk Masa Depanku kegiatan remidi. Uraian tersebut bila disajikan dalam skema, akan tampak seperti di atas. Apabila siswa telah berhasil menuntaskan beberapa KD dalam satu semester, maka ada sebuah tes yang digunakan untuk menentukan performa akhir siswa. Tes ini disebut sebagai Tes Sumatif, yang disusun lebih komprehensif melibatkan tes kognitif maupun performa. Hasil tes ini lebih diutamakan untuk menentukan posisi siswa (grading). D. Sasaran Tes Diagnostik Sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk mencapai KD dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang ada pada kurikulum (KTSP). Sasarannya bisa siswa secara individual maupun siswa-siswa dalam suatu kelas yang mengalami kesulitan belajar. Sebagai contoh, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis; baik kemampuan berbahasa maupun bersastra. Contoh dalam mata pelajaran TIK, sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan program aplikasi pengolah kata (MS Word), manajemen file, dan berbagai hal terkait dengan komputer. Contoh dalam mata pelajaran Matematika, sasaran tes diagnostik adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, dan materi terkait lainnya. 10 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 15. Belajar Untuk Masa Depanku BAB IV PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK Berbagai cara atau pendekatan dapat digunakan untuk mengembangkan tes diagnostik. Karena kurikulum yang diterapkan sekolah sekarang adalah kurikulum berbasis kompetensi, maka tes diagnostik yang dikembangkan guru akan menjadi lebih efektif bila difokuskan untuk mendeteksi dan menggali tindakan-tindakan ”penyembuhan” pada kompetensi-kompetensi dasar yang ber”penyakit”. Di bawah ini diuraikan secara garis besar langkah-langkah pengembangan tes diagnostik berangkat dari kompetensi dasar yang bermasalah. A. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar yang Bermasalah Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa tes diagnostik dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan atau masalah belajar yang dialami oleh siswa. Dalam KTSP yang berbasis kompetensi kesulitan belajar tersebut mengacu pada kesulitan untuk mencapai kompetensi dasar, karena itu sebelum menyusun tes diagnostik harus diidentifikasi terlebih dahulu kompetensi dasar- kompetensi dasar manakah yang bermasalah. Guru yang telah berpengalaman dan selalu mencermati kegiatan belajar mengajarnya tentu dapat melakukan kegiatan di atas dengan mudah. Untuk mengetahui tercapainya suatu kompetensi dasar dapat dilihat dari munculnya sejumlah indikator, karena itu bila suatu kompetensi dasar tidak tercapai, perlu didiagnosis indikator-indikator mana saja yang tidak mampu dimunculkan. Mungkin saja masalah hanya terjadi pada indikator-indikator tertentu, maka pada indikator-indikator itulah disusun tes diagnostik yang sesuai. B. Menentukan Kemungkinan Sumber Masalah Setelah kompetensi dasar atau indikator yang bermasalah teridentifikasi, mulai ditemukan (dilokalisasi) kemungkinan sumber masalahnya. Sebagai contoh; dalam pembelajaran IPA terdapat tiga sumber utama yang sering menimbulkan masalah, yaitu: a) tidak terpenuhinya kemampuan prasyarat; b) terjadinya miskonsepsi; dan c) rendahnya kemampuan memecahkan masalah (problem solving). Di 11 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 16. Belajar Untuk Masa Depanku samping itu, harus diperhatikan hakikat IPA yang memiliki dimensi sikap, proses, dan produk. Sumber masalah bisa terjadi pada masing- masing dimensi tersebut. C. Menentukan Bentuk dan Jumlah Soal yang Sesuai Sebagaimana kegiatan seorang dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit, ketika seorang guru ingin menemukan “penyakit“ (baca: masalah) yang dialami siswanya, maka perlu dipilih alat diagnosis yang tepat berupa butir-butir tes diagnostik yang sesuai. Butir tes tersebut dapat berupa tes pilihan, esai (uraian), maupun kinerja (performa) sesuai dengan sumber masalah yang diduga dan pada dimensi mana masalah tersebut terjadi. D. Menyusun Kisi-Kisi Soal Sebagaimana ketika mengembangkan jenis tes yang lain, sebelum menulis butir soal dalam tes diagnostik harus disusun terlebih dahulu kisi-kisinya. Kisi-kisi tersebut setidaknya memuat: a) kompetensi dasar beserta indikator yang diduga bermasalah; b) materi pokok yang terkait; c) dugaan sumber masalah; d) bentuk dan jumlah soal; dan e) indikator soal. E. Menulis Soal Setelah kisi-kisi soal/tersusun kemudian ditulis butir-butir soal. Soal tes diagnostik memiliki karakteristik yang berbeda dengan butir soal tes yang lain. Jawaban atau respons yang diberikan oleh siswa harus memberikan informasi yang cukup untuk menduga masalah atau kesulitan yang dialaminya (memiliki fungsi diagnosis). Untuk soal berbentuk pilihan ganda, agar analisis respons bebas dari faktor tebakan (guessing), salah satu caranya adalah siswa diminta menyertakan alasan atau penjelasan ketika memilih option (alternatif jawaban) tertentu. F. Mengkaji Soal Butir soal yang baik harus memenuhi validitas isi. Karena itu bila soal yang telah ditulis oleh guru tidak memungkinkan untuk divalidasi oleh seorang pakar, soal tersebut dapat dikaji ulang oleh guru-guru bidang studi sejenis dalam MGMP atau setidaknya oleh guru-guru bidang studi sejenis dalam satu sekolah. 12 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 17. Belajar Untuk Masa Depanku G. Menyusun Kriteria Penilaian Jawaban atau respon yang diberikan oleh siswa terhadap soal tes diagnostik bisa bervariasi, karena itu untuk memberikan penilaian yang adil dan interpretasi diagnosis yang akurat harus disusun suatu kriteria penilaian, apalagi bila tes yang sama dilakukan oleh guru yang berbeda atau dilakukan oleh lebih dari satu orang guru. Kriteria penilaian memuat rentang skor yang menggambarkan pada rentang berapa saja siswa didiagnosis sebagai mastery yaitu sudah menguasai kompetensi dasar atau belum mastery yaitu belum menguasai kompetensi dasar tertentu. Di samping itu, bisa berupa rambu-rambu bahwa dengan jumlah type error tertentu siswa yang bersangkutan dinyatakan ber”penyakit” sehingga harus diberikan perlakuan yang sesuai. Sebagai gambaran untuk memperjelas pengembangan tes diagnostik, dalam pedoman ini dilengkapi dengan beberapa contoh kisi-kisi soal dan buti-butir soal tes diagnostik untuk beberapa mata pelajaran. Secara lengkap, contoh tersebut dapat dilihat pada lampiran. 13 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 18.
  • 19. Belajar Untuk Masa Depanku BAB V TEKNIK PELAKSANAAN TES DIAGNOSTIK A. Waktu Pelaksanaan Tes Diagnostik Berdasarkan tujuannya, untuk mengetahui jenis kelemahan-kelemahan siswa, guru dapat melakukan tes diagnostik beberapa kali pada beberapa waktu. Apabila disusun sebuah diagram tentang kapan sebuah tes diagnostik dilakukan, maka akan terlihat sebagai berikut: 1 2 3 Tes Diagnostik 1 Tes diagnostik 1 dilakukan untuk mengetahui apakah siswa telah mempunyai pengetahuan prasyarat untuk masuk pada materi pelajaran. Tes Diagnostik 2 Tek diagnostik 2 dilakukan terhadap siswa yang sudah mulai masuk pada materi pelajaran tertentu. Tidak semua siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, tanpa merasakan adanya masalah. Guru yang bijaksana, sesuai keperluan harus memberikan tes diagnostik untuk mengetahui bagian mana dari kegiatan pembelajaran yang menimbulkan masalah bagi siswa. Guru juga harus dapat mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah tersebut. Hasil identifikasi digunakan sebagai dasar untuk memberikan bantuan yang diperlukan oleh siswa. Tes Diagnostik 3 Tes diagnostik 3 dilakukan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran tetapi sebelum diadakan ulangan atau ujian akhir sehingga masih tersedia waktu untuk memberikan tindakan atau remidial seandainya ditemukan permasalahan atau kesulitan-kesulitan belajar. B. Mekanisme Pelaksanaan Tes Diagnostik Pertanyaan tentang ”bagaimana mekanisme pelaksanaan tes diagnostik” bisa dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan lain yang 15 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 20. Belajar Untuk Masa Depanku lebih konkrit, misalnya: Siapa yang perlu menjalani tes diagnostik? Di mana bisa dilakukan, di kelas, di laboratorium, atau bisakah di luar kelas. Berapa lama idealnya sebuah tes diagnostik dilakukan? 1. Siswa yang Perlu Menjalani Tes Diagnostik Siswa yang perlu didiagnosis, bergantung pada macam permasalahan yang menyebabkan ketidaktuntasan KD. Berdasarkan masalah tersebut guru bisa menentukan apakah tes diberikan pada semua siswa atau khusus pada siswa yang diduga mempunyai masalah saja. Tetapi berdasar hasilnya, hanya yang bermasalah saja yang mendapat tindak lanjut. Tindak lanjut berupa remidiasi bisa dilakukan pada: a. individu, apabila permasalahan hanya dialami oleh beberapa orang siswa saja, b. kelompok siswa, apabila beberapa kelompok siswa mengalami kesulitan belajar. 2. Tempat Tes Diagnostik Dilakukan Tempat di mana tes diagnostik bisa dilakukan erat kaitannya dengan karakteristik materi tes diagnostik. Misalkan tes performa keterampilan menggunakan mikroskop, dilakukan di laboratorium dengan alasan keamanan, keselamatan kerja, daya dukung pencahayaan dan sebagainya. Tidak tepat apabila tes diagnostik dilakukan di kelas yang gelap, atau di lapangan terbuka. Bisakah dilakukan di luar kelas? Tentu bisa, tergantung fokus atau penekanan materi tes diagnostik. Guru bisa melakukan tes diagnostik performa bila tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membedakan biji monokotil dan dikotil, atau kemampuan siswa dalam mengelompokkan tanaman berdasarkan bentuk pertulangan daun, atau kemampuan siswa dalam mengoperasikan program komputer aplikasi pengolah kata. 3. Pihak yang Melaksanakan Tes Diagnostik Tes diagnostik bisa dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, atau orang tua siswa di rumah. Namun yang terpenting bahwa penyusun/ perancang tes adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan yang tahu persis bagaimana menyusun tes diagnostik. Bila tes diagnostik ini menyangkut aspek afektif siswa, 16 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 21. Belajar Untuk Masa Depanku maka guru bisa meminta tolong pada pihak lain untuk ikut memonitor tingkah laku siswa terkait dengan aspek afektif yang diteskan. Misalnya masalah berupa rendahnya motivasi siswa terhadap mata pelajaran, maka wali kelas, atau orang tua di rumah dapat diminta untuk mengisi cek lis, angket tentang aspek afekfif siswa yang berkaitan dengan motivasi siswa terhadap mata pelajaran. 4. Lama Tes Diagnostik Dilakukan Kita bisa menganalogikan kembali kegiatan dokter dalam mendiagnosis penyakit pasien. Dokter akan berusaha melakukan diagnosis secara cepat, tepat, dan berhasil guna dengan mendapatkan gambaran akurat tentang penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Proses ini bervariasi waktunya bergantung dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit yang didiagnosis. Demikian juga pelaksanaan tes diagnostik oleh guru, waktu tes diagnostik sangat bergantung dari jenis masalah yang muncul atau diduga muncul. 17 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 22.
  • 23. Belajar Untuk Masa Depanku BAB VI ANALISIS DAN TINDAK LANJUT Pada bagian sebelumnya telah dikembangkan sejumlah butir soal untuk tes diagnostik dan bagaimana tes tersebut dilaksanakan. Setelah tes tersebut direspons oleh siswa, kegiatan penting berikutnya adalah bagaimana menganalisis respons siswa tersebut secara cermat dan akurat sehingga dapat digunakan secara efektif untuk memberikan tindak lanjut. Di bawah ini akan diuraikan secara ringkas cara menganalisis hasil tes (meliputi penskoran (scoring) dan interpretasi), kemudian melakukan tindak lanjut berdasar hasil analisis tersebut. A. Penskoran dan Interpretasi Tes Diagnostik Kegiatan penskoran diperlukan karena sesuatu yang diukur dengan tes diagnostik merupakan besaran non fisis yang tidak dapat diukur secara langsung sebagaimana kita mengukur panjang kayu menggunakan mistar. Penskoran tes diagnostik secara prinsip tidak berbeda dengan penskoran pada tes-tes yang lain, tetapi membutuhkan penelusuran dan interpretasi respons yang lebih cermat karena harus menemukan fungsi diagnostiknya. Di bawah ini diuraikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan penskoran dan interpretasi hasil tes diagnostik. 1. Selain memberikan hasil kuantitatif berupa skor tertinggi bila responsnya lengkap dan skor terendah bila responsnya paling minim, kegiatan penskoran juga harus mampu merekam type error yang ada dalam respons siswa. Siswa dengan skor sama, misalnya sama-sama 0 (berarti responsnya salah) belum tentu memiliki type error yang sama juga, karena itu mengidentifikasi penyebab terjadinya kesalahan jauh lebih bermakna dibandingkan dengan menentukan berapa jumlah kesalahannya atau berapa skor total yang dicapainya. Hasil identifikasi type error menjadi dasar interpretasi yang akurat. 2. Untuk memudahkan identifikasi dan analisis terhadap berbagai type error yang terjadi, setiap type error dapat diberi kode yang spesifik, sesuai selera guru asalkan konsisten, misalnya: 19 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 24. Belajar Untuk Masa Depanku A = terjadi miskonsepsi B = kesalahan mengubah satuan C = kesalahan menggunakan formula D = kesalahan perhitungan dan seterusnya. 3. Bila tes diagnostik dibangun oleh sejumlah butir soal perlu ditentukan batas pencapaian (passing score) untuk menentukan bahwa seorang siswa itu dinyatakan “sakit” (bermasalah). Juga perlu ditentukan batas toleransi untuk jumlah dan jenis type error yang boleh terjadi. Batas pencapaian ini dapat ditentukan sendiri oleh guru berdasar pengalamannya atau berdiskusi dengan guru- guru bidang studi sejenis. Namun karena tes diagnostik bukan dimaksudkan untuk pengukuran prestasi belajar melainkan sebagai dasar untuk memberikan bantuan, maka lebih aman jika menggunakan batas pencapaian tinggi, misalnya di atas 80%. 4. Penskoran terhadap butir soal pemecahan masalah (problem solving) hendaknya mampu merekam setiap kemampuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Sebagai contoh untuk IPA, meliputi: • kemampuan menerjemahkan masalah ke dalam bahasa sains (linguistic knowledge); • kemampuan mengidentifikasi skema penyelesaian masalah (schematic knowledge); • kemampuan mengidentifikasi tahapan-tahapan penyelesaian masalah (strategy knowledge); dan • kemampuan melakukan tahapan-tahapan penyelesaian masalah (algorithmic knowledge). Masing-masing komponen kemampuan di atas mendapat skor sesuai kompleksitas cakupannya dan dapat berbeda antara soal satu dengan lainnya. 5. Tes diagnostik menggunakan acuan kriteria (criterion- referenced), karena hasil tes diagnostik yang dicapai oleh seorang siswa tidak digunakan untuk membandingkan siswa tersebut dengan kelompoknya melainkan terhadap kriteria tertentu sehingga ia dapat diklasifikasikan “sakit dan membutuhkan terapi” ataukah “sehat” sehingga dapat mengikuti kegiatan pembelajaran berikutnya. 20 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 25. Belajar Untuk Masa Depanku B. Menindaklanjuti Hasil Tes Diagnostik Kegiatan guru menindaklanjuti hasil tes diagnostik siswanya, analog dengan kegiatan pengobatan oleh dokter kepada pasiennya setelah dilakukan serangkaian diagnosis. Tindak lanjut tersebut berupa perlakuan-perlakuan yang sesuai dengan permasalahan atau kesulitan yang dihadapi siswa. Ibarat pemberian obat, dosisnya tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi, apalagi sampai salah memberikan obat. Karena hal yang demikian justru akan memperberat atau menimbulkan masalah baru bagi siswa. Kesembuhan pasien di rumah sakit tidak hanya ditentukan oleh jenis dan dosis obat yang diberikan oleh dokter, tetapi dipengaruhi juga oleh pribadi pasien, sikap dokter, lingkungan rumah sakit, perhatian keluarga dan lain-lain. Demikian juga kegiatan tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan siswa, tidak hanya tertuju kepada siswa itu sendiri, melainkan juga kepada semua pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran dan berkontribusi menimbulkan permasalahan siswa, misalnya profesionalitas guru, lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga. Bahkan menyelesaikan permasalahan belajar siswa terkadang bisa menjadi lebih rumit dibandingkan mengobati suatu penyakit, karena keunikan dan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhinya. Di bawah ini diuraikan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat menindaklanjuti hasil tes diagnostik dengan baik. 1. Kegiatan tindak lanjut dilakukan betul-betul berdasarkan hasil analisis tes diagnostik secara cermat. Tindak lanjut tidak selalu berupa kegiatan remidial di kelas, tetapi dapat juga berupa tugas rumah, observasi lingkungan, kegiatan tutor sebaya, dan lain-lain sesuai masalah atau kesulitan yang dihadapi siswa. 2. Mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh miskonsepsi membutuhkan kesabaran, keuletan, dan kecerdasan guru. Penelitian Berg (1991) menunjukkan bahwa miskonsepsi sulit diatasi walaupun menggunakan pengamatan secara langsung, apalagi bila hanya melalui informasi atau penjelasan. Bahkan 21 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 26. Belajar Untuk Masa Depanku menurut penelitian tersebut, sumber miskonsepsi bukan hanya dari siswa, melainkan juga dari guru. 3. Kegiatan tindak lanjut diberikan secara bertahap dan berkelanjutan. Tes diagnostik pada hakikatnya merupakan bagian dari tes formatif, maka pelaksanaannya juga perlu diatur sehingga tidak tumpang tindih (overlapping) dan tidak memberatkan siswa maupun guru. 4. Perlu dirancang program sekolah yang mendukung dan memberikan kemudahan bagi guru untuk mengadministrasi, melaporkan, dan menindaklanjuti hasil tes diagnostik, misalnya penyediaan sarana dan tenaga teknis khusus, pemberian insentif atau penghargaan, dan program-program lain yang mendukung profesionalitas guru, misalnya lokakarya, workshop, dan penelitian yang mengangkat hasil-hasil tes diagnostik. Selain untuk evaluasi di sekolah, bila memungkinkan hasil analisis tes diagnostik juga dikirimkan atau dilaporkan kepada orang tua siswa, sehingga secara bersama-sama dapat membantu siswa dalam memecahkan masalahnya. Contoh analisis dan menindaklanjuti hasil tes diagnostik dapat dilihat pada lampiran. 22 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 27. Belajar Untuk Masa Depanku BAB VII PENUTUP Penilaian diagnostik merupakan salah suatu penilaian yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Keragaman potensi dan kecepatan belajar siswa menuntut pelayanan pembelajaran yang optimal dari guru. Guru yang baik akan berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa. Bahkan, para siswa yang sangat lemah sekalipun perlu dibimbing secara seksama. Melalui pedoman ini diharapkan para guru dapat menguasai penilaian diagnostik, baik pada tataran konsep maupun teknis pelaksanaan dan pemanfaatannya. Guru yang baik tidak akan pernah berhenti belajar guna meningkatkan kompetensi dan performansinya. Semoga, para guru diberi kemudahan dalam memahami pedoman ini dan menerapkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pada akhirnya, siswa yang lemah potensi akademiknya atau yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dapat terbantu secara berarti dalam menguasai materi pelajaran. Sehingga, upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai. 23 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 28.
  • 29. Belajar Untuk Masa Depanku LAMPIRAN 25 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 30.
  • 31. Belajar Untuk Masa Depanku LAMPIRAN Contoh Kisi-kisi dan Butir-Butir Soal Tes Diagnostik A. Ilmu Pengetahuan Alam Kemungkinan Kompetensi Bentuk & No Materi Sumber Indikator Soal Dasar No. Soal Masalah Disajikan dua benda dengan massa berbeda dijatuhkan dari Terjadi ketinggian yang Gerak miskonsepsi sama, siswa dapat Pilihan jatuh karena membandingkan Ganda bebas pengaruh waktu yang (1) intuisi dibutuhkan kedua benda tersebut Menganalisis untuk sampai di data tanah percobaan Disajikan data gerak lurus sebuah benda beraturan dan yang bergerak gerak lurus maju sampai jarak berubah dan waktu 1 beraturan tertentu, kemudian serta Tidak dapat Uraian Kelajuan mundur pada jarak penerapannya membedakan bebas- dan dan waktu yang dalam kelajuan dan objektif kecepatan sama, siswa dapat kehidupan kecepatan (2) menghitung sehari-hari kelajuan dan kecepatan rata- rata benda tersebut Tidak dapat Disediakan membuat dan potongan pita Gerak membaca ketik (ticker timer) lurus grafik yang masih utuh, berubah Performa siswa dapat beraturan (3) Tidak dapat menentukan menentukan percepatan gerak besaran gerak berdasar grafik 27 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 32. Belajar Untuk Masa Depanku Kemungkinan Kompetensi Bentuk & No Materi Sumber Indikator Soal Dasar No. Soal Masalah darai suatu yang dibentuk grafik oleh pite ketik tersebut Mengklasifik Disajikan asikan beberapa hewan , makhluk Terjadi Ciri ciri siswa dapat hidup miskonsepsi Uraian makhlu menentukan 2 berdasarkan dalam singkat k hidup manakah yang ciri-ciri yang memahami (4) termasuk anggota dimiliki konsep amfibi kelompok hewan amfibi Diberikan gambaran tentang Menganalisis proses yang terjadi pentingnya pada sebuah biji Tidak dapat pertumbuhan Ciri-ciri jagung. Siswa membedakan Uraian dan perkemba dapat menentukan antara bebas-non 3 perkembanga ngan dan ciri-ciri pertumbuhan objektif n pada pertumbu pertumbuhan dan dan (5) makhluk han perkembangan perkembangan hidup sehingga dapat membedakan antar kedua proses tersebut. Contoh Butir Soal Tes Diagnostik 1. Dua buah benda A dan B memiliki massa berbeda, benda A lebih berat dibandingkan benda B. Bila kedua benda tersebut dijatuhkan secara bersamaan dari ketinggian yang sama, maka: a. benda A jatuh lebih dulu b. benda B jatuh lebih dulu c. benda A dan B jatuh secara bersamaan Alasan memilih jawaban di atas: _________________________________________ 28 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 33. Belajar Untuk Masa Depanku 2. Sebuah mobil bergerak maju sejauh 10 meter dalam waktu 1 sekon, kemudian bergerak mundur sejauh 10 meter dalam waktu yang sama. a). Tuliskan semua besaran yang diketahui dan ditanyakan b). Hitunglah kelajuan dan kecepatan rata-rata mobil selama geraknya (maju dan mundur). Nyatakan dalam satuan km/jam. 3. Menentukan percepatan gerak suatu benda berdasarkan grafik yang dibentuk oleh pita ketik Alat dan bahan : - Pita ketik utuh (memiliki sekitar 26 noktah) 1 buah - Kertas milimeter blok 1 lembar - Gunting 1 buah - Lem secukupnya Langkah kerja : a). Buat rangkaian tertutup dengan menghubungkan kabel dengan baterai dan lampu. b). Rangkaikan amperemeter pada rangkaian untuk mengukur besar kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Lakukan beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel. c). Lepaskan amperemeter, kemudian rangkaikan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik pada lampu. Lakukan beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel. 4. Perhatikan nama-nama hewan di bawah ini: 1. anjing laut 2. kepiting 3. katak hijau Di antara ketiga hewan di atas, yang termasuk anggota kelompok Amfibia adalah _______________________________________ Alasan memilih jawaban di atas: ____________________________________________________ __________________________________________ 5. Aji menanam sebuah biji jagung. Biji tadi bertunas, dan lama kelamaan menjadi besar. Tiga bulan kemudian tanaman tersebut mulai berbunga, dan akhirnya menghasilkan buah. Tanaman Aji telah mengalami proses pertumbuhan maupun perkembangan. 29 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 34. Belajar Untuk Masa Depanku Tulislah perbedaan antara proses pertumbuhan dan perkembangan? Contoh Analisis dan Menindaklanjuti Hasil Tes Diagnostik Soal nomor 1 (Pilihan Ganda) Dua buah benda A dan B memiliki massa berbeda, benda A lebih berat dibandingkan benda B. Bila kedua benda tersebut dijatuhkan secara bersamaan dari ketinggian yang sama, maka: a. benda A jatuh lebih dulu b. benda B jatuh lebih dulu c. benda A dan B jatuh secara bersamaan Alasan memilih jawaban di atas: _____________________________________________ Pedoman Penskoran Jawaban yang benar dari soal di atas adalah option c) benda A dan B jatuh secara bersamaan. Bila siswa memilih jawaban tersebut diberi skor 1 bila memilih jawaban yang lain mendapat skor 0. Interpretasi Ketidakmampuan menjawab soal ini dengan benar umumnya karena pemahaman siswa tentang gerak jatuh dipengaruhi oleh intuisi. Secara intuitif, semakin berat suatu benda semakin cepat mencapai tanah, sehingga siswa yang pemahamannya belum kokoh akan memilih option a) benda A jatuh lebih dulu. Padahal secara empiris dan analitis, untuk gerak jatuh bebas dipenuhi formula h = 1 gt 2 . Dari formula ini terlihat bahwa 2 waktu jatuh (t) hanya dipengaruhi oleh ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g), tidak dipengaruhi oleh massa atau berat. Tindak lanjut Pengalaman empirik menunjukkan bahwa miskonsepsi seperti pada soal di atas tidak efektif bila diatasi hanya melalui pemberian informasi atau penjelasan. Lebih efektif bila siswa yang mengalami miskonsepsi diajak melakukan pengamatan secara langsung melalui kegiatan eksperimen. 30 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 35. Belajar Untuk Masa Depanku Soal nomor 2 (uraian/esai) Sebuah mobil bergerak maju sejauh 10 meter dalam waktu 1 sekon, kemudian bergerak mundur sejauh 10 meter dalam waktu yang sama. a). Tuliskan semua besaran yang diketahui dan ditanyakan b). Hitunglah kelajuan dan kecepatan rata-rata mobil selama geraknya (maju dan mundur). Nyatakan dalam satuan km/jam. Pedoman Penskoran Pada contoh penskoran di bawah ini setiap langkah dalam menyelesaikan masalah diberi skor 1, tanpa diberikan pembobotan yang berbeda. Kunci Jawaban Skor Langkah Diketahui : jarak tempuh maju = 10 m................................... 1 1 jarak tempuh mundur = 10 m............................... 1 2 waktu tempuh maju = 1 sekon ........................... 1 3 waktu tempuh mundur = 1 sekon ....................... 1 4 Ditanyakan : - kelajuan rata-rata ........................................... 1 5 - kecepatan rata-rata ........................................ 1 6 Jawaban : Jarak yang ditempuh mobil = 10 m + 10 m = 20 m ................. 1 7 Kelajuan = jarak / waktu ......................................................... 1 8 = 20 m / 2 s ............................................................ 1 9 = 10 m/s ................................................................. 1 10 = 36 km/jam ............................................................ 1 11 Perpindahan = 0 , karena mobil kembali ke posisi semula Dengan jarak yang sama ......................... 1 12 Kecepatan = perpindahan/waktu ............................................ 1 13 = 0 m / 2 s ............................................................. 1 14 = 0 ......................................................................... 1 15 Skor maksimum 15 Interpretasi Langkah 1-6 membutuhkan linguistic knowledge, langkah 7-8 dan 12-13 membutuhkan schematic knowledge, langkah 8-11 dan 13-15 membutuhkan algorithmic knowledge, dan kemampuan strategy knowledge terdapat dalam langkah 7-15. Bila terjadi kesalahan pada langkah 11, berarti siswa tidak dapat mengubah satuan dengan benar. Bila menjawab kecepatan sama dengan kelajuan berarti siswa mengalami miskonsepsi yang menganggap bahwa kecepatan dan kelajuan merupakan besaran yang sama. 31 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 36. Belajar Untuk Masa Depanku Tindak lanjut Kesalahan yang terjadi karena tidak dimilikinya kemampuan linguistic knowledge, schematic knowledge, algorithmic knowledge, dan strategy knowledge ditindak lanjuti dengan pemberian latihan yang sejenis. Demikian Tindak lanjut yang sama juga diberikan untuk kesalahan pada langkah 11, yakni siswa tidak dapat mengubah satuan dengan benar. Karena tindak lanjut ini merupakan pelatihan tentang pengetahuan prosedural maka model pembelajaran yang tepat digunakan oleh guru adalah direct instruction (pengajaran langsung). Sedangkan untuk miskonsepsi tentang kecepatan dan kelajuan diatasi dengan meminta siswa untuk membaca konsep besaran vektor dan skalar kemudian diaplikasikan untuk gerak dengan lintasan tidak lurus. Soal Nomor 3 (Performa) Mengukur beda potensial dan kuat arus dalam suatu rangkaian Alat dan bahan : - Baterai 1 buah - Lampu pijar 1 buah - Kabel dan penjepit secukupnya - Voltmeter 1 buah - Amperemeter 1 buah Langkah kerja : a). Buat rangkaian tertutup dengan menghubungkan kabel dengan baterai dan lampu. b). Rangkaikan amperemeter pada rangkaian untuk mengukur besar kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Lakukan beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel. c). Lepaskan amperemeter, kemudian rangkaikan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik pada lampu. Lakukan beberapa kali pengukuran, catat hasilnya dalam tabel. 32 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 37. Belajar Untuk Masa Depanku Pedoman Penskoran Nilai = Jumlah Jumlahskor Aspek Yang Dinilai Skor Skormaks xbobot Kegiatan No Skor 0 1 2 3 Persiapan 1. Kelengkapan alat-alat dan (bobot 10) bahan Pelaksanaan 2. Membuat rangkaian kabel, (bobot 70) lampu dan baterai 3. Posisi amperemeter pada rangkaian benar 4. Melakukan pengukuran dengan kuat arus dengan benar 5. Posisi voltmeter pada rangkaian benar 6. Melakukan pengukuran beda potensial dengan benar Hasil 7. Mengisi tabel pengukuran (bobot 20) arus dan beda potensial 8. Melaporkan hasil akhir pengukuran Jumlah Nilai Penskoran dilakukan dengan memberi tanda ceklis (√) pada kolom skor, kemudian dijumlahkan dan dihitung nilainya menggunakan formula di atas. Kriteria Penskoran: 3= baik 2= cukup 1= kurang 0= jika tidak mengerjakan Interpretasi Pada tes performa penentuan kelemahan didasarkan pada perolehan skor untuk setiap aspek yang dinilai. Jika pada aspek tertentu mendapat skor rendah, berarti perlu dilatihkan keterampilan-keterampilan tertentu yang mendukung. 33 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 38. Belajar Untuk Masa Depanku B. Matematika KISI-KISI PENULISAN SOAL TES DIAGNOSTIK Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kurikulum : KTSP Bahan Kelas : IX Semester 1 Jumlah Soal :5 Kemungkinan Kompetensi Bentuk/J No Topik Sumber Materi Indikator Soal Dasar ml soal Kesulitan 1. Memecahka Volume Pengetahuan Lingkaran Siswa dapat Uraian/5 n masalah kerucut prasyarat menentukan luas yang lingkaran berkaitan Pecahan Siswa dapat dengan menentukan hasil tabung, operasi hitung kerucut dan pecahan bola. Teorema Siswa dapat Pythagoras menentukan panjang salah satu sisi segitiga siku- siku dengan menggunakan teorema Pythagoras Daya Pandang Gambar Siswa dapat ruang kerucut menggambar kerucut dalam berbagai posisi Pemahaman Volume Siswa dapat konsep dan kerucut menjelaskan prinsip volume kerucut Penguasaan skill Volume Siswa dapat kerucut menentukan volume kerucut bila diketahui luas alas dan tinggi kerucut. Penalaran dan Volume Siswa dapat Komunikasi kerucut menjelaskan rumus volume kerucut Pemecahan Volume Siswa dapat Masalah kerucut menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kerucut 34 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 39. Belajar Untuk Masa Depanku Contoh Butir Soal Tes Diagnostik Sebagai contoh, berdasarkan kisi-kisi pada langkah keempat terdahulu, maka dapat dibuat soal sebagai berikut: 1) Gambarlah kerucut yang alasnya nampak langsung (tanpa halangan), Soal tersebut di atas untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memandang ruang suatu kerucut. 2) Suatu kerucut dengan tinggi 21 cm dan luas lingkaran alas 314 cm2 (π = 3,14), Tentukan: a. Jari-jari lingkaran alas kerucut b. Volume kerucut Soal (1) digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengetahuan prasyarat, yaitu kemampuan siswa untuk menentukan jari-jari lingkaran alas kerucut. Soal (2) digunakan untuk mengetahui penguasaan skill siswa ketika siswa menggunakan algoritma dalam menghitung volume kerucut soal (2) dapat juga digunakan untuk melihat penguasaan prasyarat tentang operasi perkalian pada pecahan ketika siswa menghitung volume kerucut. 3) Suatu kerucut volumenya adalah 1200 cm3, coba jelaskan apa arti dari 1200 cm3! Soal di atas digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep volume 1 4) Telah kalian ketahui bahwa volume kerucut (V) adalah V = 3 π r2 t dengan r adalah jari-jari lingkaran alas dan t adalah tinggi kerucut. Coba jelaskan mengapa demikian! Soal di atas digunakan untuk mengetahui pemahaman prinsip tentang volume kerucut yang difahami siswa . 5) Sebuah bak berbentuk balok berukuran 70 cm x 30 cm x 50 cm, di dalamnya terdapat kerucut pejal (padat) dengan alas berjari-jari 28 cm, dan panjang garis pelukisnya 35 cm. Jika bak tersebut diisi air sampai penuh, berapakah volume air yang ada dalam kotak? 35 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 40. Belajar Untuk Masa Depanku C. Bahasa Inggris Kisi-kisi Soal Tes Diagnostik Kelas : VII Semester : 1 Bentuk/ Kompetensi Sumber Indikator No Keterampilan Materi Jumlah Dasar Masalah Soal Soal 1. Mendengarkan 1.1 Merespon Dialog Siswa kurang Siswa dapat Pilihan makna dalam Transaksional mampu menentukan Ganda percakapan dan Interper- membedakan ungkapan 5 butir transaksional (to sonal tentang suara ungkapan yang benar soal get things done) menyapa dalam bahasa dalam dan orang yang Inggris. percakapan interpersonal belum dike- tran- (bersosiali-sasi) nal saksional (to yang meng- get things gunakan ragam done) yang bahasa lisan me-libatkan sangat sederhana tindak tutur secara akurat, menyapa lancar, dan ber- orang yang terima untuk belum berinterak-si dikenal. dengan lingkungan ter- dekat yang melibatkan tindak tutur: menyapa orang yang belum /sudah dikenal, memper- kenalkan diri sendiri/orang lain, dan memerintah atau melarang. 2. Berbicara Mengungkapkan Percakapan Siswa kurang Siswa dapat Lisan / 5 makna dalam transaksional memahami kosa me-minta butir percakapan dan kata yang informasi transak-sional interpersonal digunakan dengan (to get things yang meng- done) dan melibatkan gunakan interpersonal tindak tutur ungkap-an (berso-sialisasi) meminta yang benar dengan meng- meminta dan gunakan ragam memberi 36 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 41. Belajar Untuk Masa Depanku Bentuk/ Kompetensi Sumber Indikator No Keterampilan Materi Jumlah Dasar Masalah Soal Soal bahasa lisan informasi sangat seder- hana secara akurat, lancar, dan ber-terima untuk ber- interaksi dengan lingkungan ter- dekat yang melibatkan tindak tutur: meminta dan memberi informasi, meng-ucapkan terima kasih, me-minta maaf, dan meng- ungkapkan kesantunan 3. Membaca Membaca Pengumuman Siswa kurang Diberi Membaca nyaring bermak- singkat memahami kosa sebuah teks nyaring na kata, frasa, kata, intonasi pengumuman (lisan) dan kalimat dan pendek, Satu teks dengan ucapan, tekanan/stressing siswa dapat dengan tekanan dan membaca skor 5 intonasi yang teks tersebut berterima yang dengan berkaitan nyaring dengan ling- dengan ucap- kungan terdekat an, tekanan, intonasi yang benar. 4. Menulis Mengungkapkan Teks Siswa kurang Siswa dapat 1 teks makna gagasan fungsional menguasai menuliskan dengan dalam teks tulis pendek daftar makna kata, daftar skor 5 fungsional belanja ejaan, huruf belanja bila pendek besar dan tanda seseorang (misalnya pesan baca akan tertulis, daftar berbelanja ke belanja, kartu pasar ucapan selamat, swalayan. pengumuman) sangat sederhana dengan menggunakan 37 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 42. Belajar Untuk Masa Depanku Bentuk/ Kompetensi Sumber Indikator No Keterampilan Materi Jumlah Dasar Masalah Soal Soal ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat Butir Soal 1. Mendengarkan Anda akan mendengarkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris, pilihlah ungkapan yang ada di dalam lembar kerja Anda yang sesuai dengan ungkapan yang Anda dengar. a. Murid mendengar : “How do you do?” Murid membaca : a. How are you? b. How old are you? c. What do you do? d. How do you do? b. Murid mendengar : “May I know your name?” Murid membaca : a. What’s your name? b. Who are you? c. What are you? d. May I know your name? c. Murid mendengar : “Nice to see you.” Murid membaca : a. It is nice. b. Nice to see you. c. This ice is for you. d. This is nice. d. Murid mendengar : “Glad to meet you.” Murid membaca : 38 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 43. Belajar Untuk Masa Depanku a. Nice to meet you. b. Happy to see you. c. It’s nice to meet you. d. How about you? e. Murid mendengar : “Where are you from?” Murid membaca : a. How are you ma’am? b. What is your uniform? c. Where do you come from? d. Where are they from? 2. Berbicara Guru memberikan catatan kecil kepada masing-masing siswa dalam bahasa Inggris yang berisi situasi yang mewarnai ungkapan yang akan diucapkan oleh siswa. Contoh: What will you say if you want to ask where your English book is. Ungkapan yang diucapkan siswa seharusnya adalah: “Where is my English book, ma’am/sir? Aspek Penilaian: intonasi, tekanan, penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan kelancaran. Nilai maksimal adalah 5. 3. Membaca Read aloud the text. Announcement Dear students, You are all supposed to bring a piece of English advertisement next Monday. We will use your advertisement for our discussion in our English class. Thanks. Mrs. Sudarsono. 39 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penilaian Diagnostik SMP
  • 44. Belajar Untuk Masa Depanku Setiap kalimat yang dibaca benar skor 1. Jawaban yang diharapkan membaca dengan benar kalimat–kalimat di dalam teks berbentuk pengumuman pendek yang terdiri dari 2 kalimat. Jadi total skor adalah 2. Tes ini tujuannya untuk mengetes keterampilan reseptif. 4. Menulis Write down 10 shopping list that you want to buy in the supermarket. Penilaian : Siswa menulis satu kata dinilai 1 Nilai maksimal 10 untuk daftar belanja yang ditulis. 40 Direktorat PSMP - QEC24711