SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Investasi Sosial
Melalui UEP Lanjut
             Usia

               ENDIH HERAWANDIH

     Hotel Equator, Surabaya-Jatim, 18-21 Oktober 2012
       Sosialisasi Pedoman Investasi Sosial/UEP Lansia
                           Direktorat Rehabilitasi Sosial
                    Direktorat Jenderal Pelayanan Sosial
                                   Kementrian Sosial RI
Falsafah Dasar Membangun Investasi
     Sosial untuk Lansia
1.    Lansia, bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki hak
      untuk memperoleh pelayanan dalam segala aspek
      kehidupan:
       Anggapan bahwa lansia tidak perlu dibantu karena hanya
        menjalani sisa hidup adalah kesalahan besar
       Lansia bukanlah beban bagi pemerintah atau masyarakat
        karena menjadi lansia itu adalah fitrah dan bagian dari
        proses kehidupan
       Kita semua berasal dari lansia, dan kita semua akan
        menjadi lansia jika melewati umur di atas 60 tahun.
       Memberikan kesempatan dan melayani lansia untuk
        memperoleh penghidupan yang layak adalah menjadi
        kewajiban seluruh masyarakat.
                                    10/18/2012   Endih H, Okt 2012   2
Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial
        untuk Lansia


2.   Sebagian besar penduduk lanjut usia berada dalam kondisi
     yang kurang beruntung, karena:
     a. Tidak memiliki akses dan kesempatan untuk memenuhi
        kebutuhan hidup layak secara mandiri.
       Finansial
       Ekonomi
       Fisik-biologis
       Psikis




                                 10/18/2012   Endih H, Okt 2012   3
Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial
       untuk Lansia

b. Disisi lain keluarga miskin dimana kelompok lanjut usia
   berada, tidak memiliki kemampuan untuk:
    Memenuhi kebutuhan pemeliharaan kesehatan untuk
      mempertahankan kekuatan bio-fisik di sisa umurnya
    Memenuhi kebutuhan rekreasional untuk
      mempertahankan kondisi psikis
    Memenuhi kebutuhan pangan sesuai kondisi umur dan
      bio-fisik lansia
    Pengetahuan, pemahaman dan akses untuk
      memperoleh manfaat dari program yang telah diberikan
      pemerintah

                               10/18/2012   Endih H, Okt 2012   4
Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial
untuk Lansia

c. Berada dalam kondisi geografis yang tersebar dan
   membutuhkan upaya yang lebih besar bagi lansia
   untuk melakukan aktivitas dan mobilisasi
d. Kondisi infrastruktur sebagian besar belum ramah
   lansia.




                         10/18/2012   Endih H, Okt 2012   5
Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial
         untuk Lansia


3.   Pemerintah telah menyediakan berbagai bentuk bantuan
     untuk lansia  masih banyak lansia yang belum tersentuh
     program khusus lansia (jumlahnya menjadi semakin banyak
     seiring dengan perubahan struktur penduduk)
4.   Belum tersedia data jumlah lansia, secara spesifik menurut:
      kelompok pendapatan,
      kemudahan pelayanan,
      akses ke berbagai kebutuhan,
      pada tingkat desa/kelurahan, untuk mempermudah
       penyusunan rencana program dan kegiatan.


                                   10/18/2012   Endih H, Okt 2012   6
Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial
         untuk Lansia


Terdapat Potensi di Masyarakat
5.   Sebagian besar masyarakat secara tradisional telah melakukan
     pelayanan kepada lansia, atas dasar kasih sayang dan rasa
     memiliki kewajiban untuk melayani orang tua mereka dan
     sebagai penghormatan terhadap orang yang telah berjasa
     semasa hidupnya.
6.   Terdapat kelompok atau lembaga yang telah secara aktif
     memberikan pelayanan kepada lansia atas biaya sendiri atau
     sumbangan dari donor dan atau bantuan pemerintah.




                                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   7
Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial
        untuk Lansia


Namun demikian,
7.   Meskipun telah banyak program dan kegiatan, masih
     terdapat kelompok lansia yang tidak tercakup kedalam
     semua program pemerintah, pelayanan tradisional
     masyarakat, kelompok atau lembaga swasta  masih
     memerlukan sentuhan dari pemerintah, pihak
     swasta, kelompok atau lembaga peduli lansia, atau
     swadaya dan swadana oleh masyarakat.




                                  10/18/2012   Endih H, Okt 2012   8
Lansia dan Investasi Sosial
         (Keterbatasan sumberdaya dan
         Sumberdana)
   Pemerintah (cq. Ditjen Pelayanan Sosial, Kementerian Sosial)
    telah melakukan upaya nyata untuk memberikan pelayanan
    kepada lansia.
   Keterbatasan sumberdaya dan sumberdana memerlukan peran
    dari pelbagai pihak untuk memperkuat dan memperluas
    pelayanan yang telah dikembangkan pemerintah.
   Pemerintah telah bertindak sebagai inisiator dan motivator bagi
    pihak lain untuk membangun program dan kegiatan pelayanan
    bagi lansia.
   Dari inisiasi dan motivasi yang telah dibangun pemerintah
    diharapkan terbentuk semangat untuk membangun pelayanan
    bagi lansia dari para investor sosial

                                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   9
Lansia dan Investasi Sosial
         (Keterlibatan Berbagai Pihak)
    Keterlibatan dan peran pihak lembaga/kelompok non
     pemerintah dan masyarakat, akan:
    a. Meringankan beban anggaran
    b. Meningkatkan rasa memiliki program

   Semakin meluasnya pelaku pelayanan kepada lansia 
    semakin tinggi rasa memiliki
   Rasa memiliki yang semakin tinggi  timbul upaya-upaya
    perluasan program dan kegiatan  peran pemerintah
    semakin kecil karena beberapa program dan kegiatan sudah
    diambil alih oleh pihak yang peduli terhadap lansia.

                                  10/18/2012   Endih H, Okt 2012   10
Lansia dan Investasi Sosial
        (Peran Pemerintah)

   Setelah terjadi penurunan peran pemerintah, maka
    pemerintah akan lebih banyak berfungsi sebagai:
      Fasilitator
      Dinamisator
      Montoring dan evaluasi
      Penyeimbang
      Katalisator
      Motivator bagi para pelaku pelayanan sosial
      Promotor



                                 10/18/2012   Endih H, Okt 2012   11
Lansia dan Investasi Sosial
(Tujuan Pelayanan Lansia)
   Banyaknya jumlah penduduk lanjut usia, maka diperlukan
    biaya yang sangat besar untuk melayani seluruh lansia.

   Karena tujuan pelayanan pada lansia adalah memberikan
    kesempatan kepada lansia untuk menikmati kesejahteraan
    di hari tuanya, maka manfaat dan dampak langsung yang
    diperoleh dari seluruh program dan kegiatan adalah bukan
    dalam bentuk manfaat dan dampak finansial atau ekonomi.

   Prinsip pelayanan pada lansia harus ditekankan sebagai
    bentuk penghormatan kepada Warga Negara Senior dan
    jangan dianggap sebagai beban yang memberatkan.




                            10/18/2012   Endih H, Okt 2012   12
Lansia dan Investasi Sosial
         (Manfaat dan Dampak)

   Manfaat langsung yang diperoleh lansia (sebagai penerima
    manfaat) : manfaat social-ekonomi yang bersifat kualitatif.
   Karena manfaat yang diperoleh bersifat kualitatif, maka
    pengukuran manfaat finansial dan ekonomi secara
    kuantitatif hanya diperoleh setelah mengkuantifikasi nilai
    manfaat kualitatif.
   Dampak tidak langsung dari semua program pelayanan
    pada lanjut usia dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif




                                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   13
Lansia dan Investasi Sosial
(Contoh Bentuk Investasi Sosial)
   Karena manfaat dan dampak kegiatan dan program
    pelayanan terhadap lanjut usia lebih bersifat non
    financial dan non-ekonomi, maka

   seluruh investasi yang telah dikeluarkan oleh semua
    pihak merupakan investasi sosial.

   Sebagai contoh, kegiatan pemberian bantuan kepada
    usaha ekonomi produktif, adalah salahsatu bentuk
    investasi social yang telah ditanamkan oleh
    pemerintah.

   Dari sinilah timbulnya kesadaran dan terminology
    mengenai investasi social.

                           10/18/2012   Endih H, Okt 2012   14
Lansia dan Investasi Sosial
          (UEP)
   Bentuk bantuan yang diberikan tidak secara langsung
    menghasilkan keuntungan dalam bentuk financial.
   Disisi lain, pemberian bantuan kepada UEP Lansia lebih
    banyak ditujukan untuk:
    1)   Meningkatkan kualitas psikis,
    2)   Mempertahankan/memperbaiki kondisi kesehatan,
    3)   Meningkatkan interaksi social antar lansia dalam suatu
         kelompok di satu wilayah kecil tempat tinggal mereka,
    4)   Memperbaiki/meningkatkan komunikasi antar generasi.


                                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   15
Lansia dan Investasi Sosial
        (Kebutuhan Lansia)
Penetapan tujuan tersebut bukanlah tanpa dasar, mengingat
di sisa hidupnya lansia hanya memerlukan;:
  1.   pengakuan atas eksistensinya,
  2.   mempertahankan kondisi bio-fisik dan kesehatan secara
       umum,
  3.   menjaga stabilitas emosi agar kondisi psikisnya tetap
       stabil.




                                   10/18/2012   Endih H, Okt 2012   16
Lansia dan Investasi Sosial
   Ukuran financial dan ekonomi bukanlah merupakan tujuan dan
    manfaat utama dalam sebuah investasi social.
   Pada saat penetapan indicator keberhasil program dan kegiatan
    harus dengan tegas ditentukan:
    1. Tujuan,
    2. Sasaran,
    3. Manfaat dan dampak yang diharapkan.
   Apabila dalam perjalanannya menghasilkan manfaat dan dampak
    financial dan ekonomi secara langsung maupun tidak
    langsung, maka investasi social yang dilakukan telah
    menghasilkan manfaat financial dan ekonomi sebagai manfaat
    tambahan (incremental benefit).



                                    10/18/2012   Endih H, Okt 2012   17
Lansia dan Investasi Sosial
   Timbulnya gerakan investasi social yang semakin
    meluas sejak dicanangkannya berbagai program dan
    kegiatan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki
    kepedulian terhadap kaum marginal, maka
    terminology investasi social mulai menjadi trend di
    dunia.
   Adanya trend tersebut, maka investasi social mulai
    menjadi harapan yang membesarkan hati bagi orang
    atau kelompok orang yang memang tidak memiliki
    akses atau orang-orang yang kurang beruntung.



                           10/18/2012   Endih H, Okt 2012   18
Lansia dan Investasi Sosial
    Bertitik tolak dari kecenderungan global yang
     ada, investasi social telah menjadi wahana untuk
     membangun kepedulian masyarakat secara umum
     (civil society) agar lebih banyak berperan dalam;
    1) perencanaan,
    2) implementasi,
    3) pembiayaan,
    4) monitoring,
    5) evaluasi dan
    6) pengembangan program dan kegiatan yang lebih
         berorientasi pada manfaat social.

                          10/18/2012   Endih H, Okt 2012   19
Lansia dan Investasi Sosial
(Kemitraan)
   Keterlibatan yang lebih besar tentunya sangat
    diharapkan dari pengusaha besar dan menengah yang
    bertindak sebagai mitra pemerintah atau sebagai
    social investor secara langsung.
   Tentunya keterlibatan sebagai mitra pemerintah
    harus mengacu pada peraturan mengenai
    pembiayaan program yang telah diatur tersendiri.




                          10/18/2012   Endih H, Okt 2012   20
Lansia dan Investasi Sosial
         (Partisipasi Masyarakat)
   Keterlibatan masyarakat umum secara langsung dalam
    investasi social secara tradisional sebenarnya telah
    berlangsung lama di Negara kita.
   Budaya gotong-royong dan musyawarah dalam
    merencanakan, membangun, dan mengembangkan kegiatan
    yang bersifat social dan pembangunan infrastruktur.
   Namun demikian datangnya budaya baru dalam bentuk
    proyek telah berhasil menggerus sebagian besar akar budaya
    kita.
   Kini gotong royong dan musyawarah telah mulai ditinggalkan
    karena dianggap tidak modern.

                                  10/18/2012   Endih H, Okt 2012   21
Lansia dan Investasi Sosial
   Masyarakat lebih menyukai kegiatan yang berbau
    uang sehingga pada saat dipromosikannya investasi
    social, seolah-olah merupakan budaya asing yang
    modern dan kita menjadi terasing di negeri kita
    sendiri.

    Padahal bangsa kita sendiri telah memiliki konsep
    investasi social yang dikembangkan secara tradisional.

   Memang benar, bahwa budaya lelhur yang telah lama
    tertanam tersebut mulai pudar karena pengaruh
    konsep pemikiran kapitalis yang menilai segala-
    galanya dengan ukuran financial.


                           10/18/2012   Endih H, Okt 2012   22
Lansia dan Investasi Sosial
   Upaya membangkitkan kembali budaya leluhur
    dalam bentuk investasi social akan lebih bermakna
    jika kita semua memahami kembali budaya leluhur
    yang sangat bermanfaat tersebut.

   Sebagai contoh, pelayanan kepada lanjut usia
    akan terasa lebih bermakna jika dilakukan di dalam
    keluarga sendiri.




                         10/18/2012   Endih H, Okt 2012   23
Lansia dan Investasi Sosial

   Kegiatan yang dilaksanakan oleh keluarga sendiri tersebut
    akan membuat Negara lebih leluasa dalam pengelolaan dan
    pengalokasian anggaran karena sebagian besar telah
    dilakukan secara langsung dan mandiri oleh masyarakat.
   Demikian juga halnya dengan pengembangan UEP bagi
    lansia akan lebih besar pengaruh dan dampaknya apabila
    direncanakan, dibiayai, dilaksanakan dan dikembangkan
    oleh masyarakat secara mandiri.
   Pemerintah akan lebih banyak memberikan bantuan
    sebagai stimulant atau pemicu.
   Selanjutnya pengembangan kegiatan dan program
    dilaksanakan oleh masyarakat.


                                 10/18/2012   Endih H, Okt 2012   24
Formulasi Implementasi Investasi
Sosial
   Diperlukan formulasi yang tepat untuk
    mempermudah kegiatan dan program investasi social
    bagi lanjut usia yang dibiayai oleh pemerintah.
   Pada bagian berikut akan disajikan proses
    pelaksanaan program dan kegiatan usaha ekonomi
    produktif (UEP) bagi lansia sebagai salahsatu bentuk
    investasi social.




                           10/18/2012   Endih H, Okt 2012   25
I. Struktur Implementasi Program
          Bantuan UEP Lansia
a. Pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai oleh
   pemerintah sangat erat hubungannya dengan:
     Keterbukaan dan transparansi
     Akuntabilitas public
     Kedayagunaan anggaran (efisiensi)
     Ketepatgunaan penggunan anggaran (efficacy)
     Menghasilkan manfaat ekonomis yang positif
     Menghasilkan dampak dan pengaruh ganda yang
      positif
     Keberlangsungan program dan kegiatan oleh
      masyarkat (sustainability)


                                10/18/2012   Endih H, Okt 2012   26
I. Struktur Implementasi Program
           Bantuan UEP Lansia
   Setidaknya ketujuh syarat tersebut di atas dipenuhi
    sebagai indicator keberhasilan suatu kegiatan/program.
   Bagaimana mengetahui program atau kegiatan yang
    dilaksanakan akan berhasil memenuhi criteria
    tersebut?
    ◦ Ukuran keberhasilan hanya dapat diketahui jika telah disusun
      indicator dan parameter keberhasilan program.
    ◦ Indikator dan parameter tersebut harus disepakati bersama oleh
      seluruh stakeholder yang terlibat secara langsung dan tidak
      langsung dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
    ◦ Tanpa adanya kesepakatan, mustahil akan dapat dilakukan
      pengukuran tingkat keberhasilan.


                                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012    27
Struktur Implementasi Program Bantuan
    UEP Lansia
 Kesepakatan mengenai indicator dan parameter
  keberhasilan program harus dituangkan dalam sebuah
  dokumen tertulis.
 Dalam dokumen tersebut harus secara eksplisit
  mencantumkan seluruh kesepakatan yang nantinya akan
  digunakan sebagai acuan pada saat
  implementasi, monitoring, evaluasi, review dan perbaikan
  perencanaan program.
 Seluruh stakeholder yang terlibat secara langsung dan
  tidak langsung harus menjaga komitmen kesepakatan
  agar pelaksanaan program dan kegiatan akan selalu
  berada dalam koridor teknis, administrative dan politis
  yang sesuai dengan peraturan dan perundang-udangan
  yang berlaku.
 Pemeriksaan program dan 10/18/2012 Endih H, Okt 2012
                             kegiatan akan dapat dilakukan 28
b.Apa yang harus Disepakati pada
  saat Penyusunan Rencana
  Program?
1.    Tujuan
     ◦ Apakah tujuan pokok dari diberikannya bantuan
       kepada lansia sebagai investasi social?
     ◦ Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut?
2.    Sasaran Program (program goals)
     ◦ Apa yang akan dicapai dengan pelaksanaan
       program,
     ◦ Hal ini berhubungan erat dengan strategi, kebijakan
       dan visi-misi kementerian social dan dinas yang
       mengelola kegiatan
     ◦ Bagaimana arah yang hendak dituju oleh
       program/kegiatan


                            10/18/2012   Endih H, Okt 2012   29
3. Sasaran Penerima Manfaat (Target
   Beneficiaries)
  a. Kriteria siapa sajakah yang berhak
     memperoleh bantuan program/kegiatan?
    Kriteria fisik, psikis, social-ekonomi, kesehatan
     dan keberdayaan lansia yang berhak
     menerima bantuan
    Kondisi dan kapasitas social ekonomi rumah
     tangga lansia
    Kemungkinan lansia untuk bersosialisasi dan
     beraktivitas.
    Pola permukiman/tempat tinggal lansia

                        10/18/2012   Endih H, Okt 2012   30
b. Bagaimana Syarat Teknis dan Administrative Calon
   Penerima Manfaat/Penerima Bantuan?

  1. Apakah penerima bantuan harus tergabung
     dalam kelompok yang sudah ada atau dibentuk
     kelompok baru
  2. Apakah harus ada system dan mekanisme
     kesekretariatan?
  3. Apakah harus ada laporan rutin kepada pemberi
     bantuan?



                                10/18/2012   Endih H, Okt 2012   31
c.  Bagaimana cara seleksi calon penerima manfaat?
  Pertimbangan apa yang mendasari seleksi lansia?
  Siapa yang berhak menentukan lansia yang terpilih?
  Bagaimana menetapkan penerima manfaat?
d.  Berapa cakupan jumlah yang harus dipenuhi menurut
    tahun anggaran dan lokasi penerima manfaat.
  Berapa jumlah lansia yang berhak menerima bantuan
   dalam satu
   provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa, kelurahan?
  Bagaimana sebaran populasi lansia penerima manfaat
   dalam satu kelompok, apakah tersebar dalam area yang
   luas sehingga sulit untuk melakukan kegiatan rutin?



                             10/18/2012   Endih H, Okt 2012   32
4. Pendamping dan Pendampingan
     ◦ Berapa jumlah pendamping yang diperlukan
       dalam satu wilayah administrative?
     ◦ Bagaimana cakupan wilayah kerjanya?
     ◦ Bagaimana criteria dan syarat administrative dan
       teknis calon pendamping
     ◦ Bagaimanakah seleksi calon pendamping
     ◦ Apa saja tugas, kewajiban dan hak pendamping?
     ◦ Bagaimana metode pendampingannya?
     ◦ Bentuk pelatihan apa yang diperlukan
       pendamping?
     ◦ Bagaimana tata waktu
       pemilihan, penunjukan, inisiasi, periode
       kerja, terminasi tugas pendampingan?
                            10/18/2012 Endih H, Okt 2012 33
5. Pengelola Program Kegiatan
  a. Siapa yang menjadi responsible agency
     (lembaga penanggungjawab kegiatan di
     lapangan)
    1) Apakah lansia/kelompok lansia sebagai
       penerima manfaat sekaligus sebagai
       penanggungjawab kegiatan
    2) Apakah lembaga penanggungjawab
       pihak di luar organisasi lansia?
    3) Apakah sebuah lembaga ditunjuk menjadi
       penanggungjawab kegiatan lapangan?

                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   34
5. Pengelola Program Kegiatan
b. Siapa yang bertanggungjawab sebagai
    pengelola dana bantuan?
  Apakah lansia/kelompok lansia?
  Apakah ada lembaga khusus yang ditunjuk
   secara formal?
  Apakah dilakukan oleh sebuah lembaga
   independen yang memang memiliki kepedulian
   terhadap pelayanan lansia?
  Apakah diintegrasikan dengan
   program/kegiatan lain yang memang sudah
   berjalan di lokasi dimana lansia/kelompok
   lansia berada?
                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   35
5. Pengelola Program Kegiatan
c. Sehubungan dengan pertanggungjawaban penggunaan
   anggaran, siapa yang bertanggungjawab dalam
   impelementasi program dan kegiatan disisi pemerintah
   (executing agency)? Dari mana sumberdananya?
    1) Penyiapan program/kegiatan
    2) Publikasi dan KIE kegiatan dan program investasi social
       melalui UEP Lansia
    3) Sosialisasi dan diseminasi informasi program dan
       kegiatan investasi social kepada lansia
    4) Pengumpulan data calon penerima manfaat
    5) Inventarisasi dan identifikasi calon penerima manfaat

                                  10/18/2012   Endih H, Okt 2012   36
5. Pengelola Program Kegiatan --
           lanjutan
6)    Inventarisasi dan identifikasi calon penerima manfaat
7)    Analisis kebutuhan calon penerima manfaat
8)    Penyiapan social
9)    Seleksi calon penerima manfaat berdasarkan criteria
      yang telah ditetapkan
10)   Penetapan calon penerima manfaat definitive
11)   Pengusulan calon penerima manfaat
12)   Seleksi calon pendamping
13)   Penetapan pendamping
14)   Pelatihan pendamping

                                10/18/2012   Endih H, Okt 2012   37
5. Pengelola Program Kegiatan --
         lanjutan
15) Penetapan criteria dan syarat kelompok
16) Pembentukan kelompok atau penguatan kelompok
    yang sudah ada
17) Realisasi penyaluran bantuan UEP
18) Pembinaan dan pendampingan
19) Monitoring dan Evaluasi
20) Pelaporan
21) Review dan feedback
22) Perbaikan program
23) Keberlanjutan program


                          10/18/2012   Endih H, Okt 2012   38
6. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan
1) Penyiapan program dan kegiatan
2) Publikasi dan KIE kegiatan dan program investasi
   social melalui UEP Lansia
3) Sosialisasi dan diseminasi informasi program dan
   kegiatan investasi social kepada lansia
4) Pengumpulan data calon penerima manfaat
5) Inventarisasi dan identifikasi calon penerima
   manfaat
6) Analisis kebutuhan calon penerima manfaat
7) Penyiapan social

                             10/18/2012   Endih H, Okt 2012   39
6. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan --
          lanjutan
8) Seleksi calon penerima manfaat berdasarkan criteria
   yang telah ditetapkan
9) Penetapan calon penerima manfaat definitive
10) Pengusulan calon penerima manfaat
11) Seleksi calon pendamping
12) Penetapan pendamping
13) Pelatihan pendamping
14) Penetapan criteria dan syarat kelompok
15) Pembentukan kelompok atau penguatan kelompok
    yang sudah ada
                               10/18/2012   Endih H, Okt 2012   40
6. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan--
      lanjutan

16. Realisasi penyaluran bantuan UEP
17. Pembinaan dan pendampingan
18. Monitoring dan Evaluasi
19. Pelaporan
20. Review dan feedback
21. Perbaikan program




                          10/18/2012   Endih H, Okt 2012   41
7. Manfaat dan Dampak

1) Manfaat UEP terhadap lansia
   meningkatkan kualitas psikis melalui ,
   mempertahankan/memperbaiki kondisi
    kesehatan,
   meningkatkan interaksi social antar lansia
    dalam suatu kelompok di satu wilayah
    kecil tempat tinggal mereka, dan
   memperbaiki/meningkatkan komunikasi
    antar generasi dalam satu kegiatan
    kelompok
                     10/18/2012   Endih H, Okt 2012   42
7. Manfaat dan Dampak
 2) Dampak UEP terhadap keluarga lansia
   Menyediakan sarana untuk melakukan
    kegiatan ekonomi alternative yang
    bersifat produktif
   Menjalin keharmonisan antar generasi
    dalam satu keluarga dan komunitas
    lansia
   Menyediakan kemungkinan modal
    bergulir apabila UEP telah
    menghasilkan manfaat financial atau
    ekonomi.
                  10/18/2012   Endih H, Okt 2012   43
7. Manfaat dan Dampak
3). Dampak UEP terhadap
  lingkungannya
   Mendorong timbulnya aksi peduli dan
    kemungkinan pemberian bantuan oleh
    investor social karena terjadinya
    keberhasilan.
   Mendorong warga sekitar untuk
    berpartisipasi dalam mendukung
    keberhasilan kegiatan.
   Disinilah peran pendamping dalam
    memperluas progam dan kegiatan agar
    menjadi gerakan local untuk
                 10/18/2012   Endih H, Okt 2012   44
8. Keberlanjutan Program

a. Siapakah yang bertanggungjawab terhadap
   keberlanjutan program/kegiatan, apakah
   pemerintah, lansia penerima manfaat, lembaga yang
   telah ditunjuk sebagai pengelola, atau private social
   investor?
b. Bagaimana bentuk dan formulasi keberlanjutan
   program dan kegiatan
c. Bagaimana criteria keberlanjutan program/ kegiatan
   a.   Dari segi teknis
   b. Dari segi organisasi
   c.   Dari segi manfaat dan dampak

                                 10/18/2012   Endih H, Okt 2012   45
8. Keberlanjutan Program--lanjutan

d) Bagaimana mereplikasi program kepada
   masyarakat yang lebih luas dari dana yang telah
   dikeluarkan pemerintah
    Apakah melibatkan private social investor
    Apakah replikasi dilakukan oleh lansia dengan
      fasilitasi pemerintah
      pusat, provinsi, kabupaten/kota
    Apakah dibentuk panitia perluasan
      program/kegiatan dan diintegrasikan dengan
      program/kegiatan lain yang sudah ada atau
      berkembang?


                         10/18/2012   Endih H, Okt 2012   46
3.   Proses Penyiapan dan
     Perencanaan Program/Kegiatan
a. Proses penyiapan dan perencanaan
   program merupakan kunci dari
   keberhasilan program.
b. Investasi social bersifat unik karena
   memungkinkan pihak non pemerintah
   untuk membiayai program/kegiatan
   yang selama ini dilaksanakan dan dibiayai
   oleh pemerintah
c. Perencanaan yang benar harus memenuhi
   criteria yang sudah diuraikan dalam ruang
   lingkup kegiatan di atas.
                    10/18/2012   Endih H, Okt 2012   47
d.Perencanaan yang Baik
   Memiliki baku mutu (quality standard) yang telah disepakati
    dan dipahami oleh semua pihak.
   Dokumen perencanaan tersedia dalam bentuk yang baku
    dan mudah dipahami oleh semua pihak.
   Perencanaan yang telah memenuhi seluruh criteria dan
    dapat diimplementasikan dengan mudah oleh semua pihak
    yang terkait.
   Mempermudah setiap pelaksana dan pengelola sehingga
    program dapat dikembangkan dengan cakupan wilayah
    yang lebih luas atau penerima manfaat yang lebih banyak.
   Menyediakan instrument yang lengkap untuk proses
    teknis, manajerial dan adminsitratif sehingga memudahkan
    dalam review, monitoring dan evaluasi.
   Memberikan ruang bagi akuntabilitas public dan
    keterbukaan sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan
    mudah tanpa harus melakukan pemeriksaan yang
                                 10/18/2012 Endih H, Okt 2012   48
e. Komponen Penyusun
         Perencanaan
1.    Issue dan Permasalahan Strategis
2.    Visi-misi Kementerian Sosial
3.    Strategi Kementerian Sosial Menyangkut Program
4.    Strategi Pembangunan Wilayah (Prov/Kab/Kota)
5.    Kabijakan Pembangunan Wilayah (Prov/Kab/Kota)
6.    Usulan Program Indikatif
7.    Deskripsi Kegiatan
8.    Dasar Pertimbangan Strategis
9.    Tujuan
10.   Sasaran

                              10/18/2012   Endih H, Okt 2012   49
e. Komponen Penyusun Perencanaan--
   lanjutan
 11.   Keluaran yang Diharapkan
 12.   Perkiraan Manfaat
 13.   Perkiraan Dampak
 14.   Lokasi Spesifik pelaksanaan kegiatan
 15.   Volume kegiatan
 16.   Satuan kegiatan
 17.   Rencana anggaran dan alokasi biaya
 18.   Sumber pembiayaan
          Pemerintah pusat
          Pemerintah provinsi
          Pemerintah kabupaten/kota
          Social investor
          Masyarakat
          Lansia mandiri yang berkemampuan financial
          Kelompok UEP lansia yang telah berhasil dan berkembang
 19. Instansi penanggungjawab
 20. Pengelola dana bantuan di lapangan
 21. Pengelola kegiatan di lapangan
                                        10/18/2012   Endih H, Okt 2012   50
e. Komponen Penyusun
       Perencanaan--lanjutan
 Seluruh proses perencanaan seharusnya dituangkan
  dalam sebuah dokumen perencanaan yang telah dipahami
  dan disepakati oleh seluruh stakeholder.
  ◦ Karena penyusunan dokumen perencanaan sangat erat
    kaitannya dengan anggaran dan pemeriksaan, maka
    diperlukan persetujuan dari legislative.
  ◦ Karena perlunya dukungan politis dari legislative, maka
    diperlukan keterlibatan legislative pada saat penyusunan
    perencanaan.
  ◦ Komponen penyusun perencanaan seterusnya
    dituangkan dalam logical framework untuk
    mempermudah pelaksanaan kegiatan.
 Alur
  perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, review
  dan feedback program/kegiatan investasi social melalui
  UEP dapat dilihat pada gambar 1. Endih H, Okt 2012
                              10/18/2012                    51
INTEGRASI                      PENYIAPAN SOSIAL DAN PERENCANAN
                                                              DENGAN
                                                           PROGRAM LAIN                                PENYIAPAN IEC

                                                                                     PENYUSUNAN LOGFRAME              KESEPAHAMAN LOGFRAME
                                   DANA PENDUKUNG
DANA PENDUKUNG SUMBER:               SUMBER: APBD                                          PENYIAPAN SDM             PERSETUJUAN SDM
                                                                  KETERKAITAN
PRIVATE SOCIAL INVESTOR            ATAU SUMBER LAIN                 DENGAN             PENYIAPAN PROGRAM               KETERLIBATAN DLM PERSIAPAN
                                                                  STAKEHOLDER
                                                                      LAIN            PENGAJUAN ANGGARAN             PERSETUJUAN ANGGARAN                TERMINASI
CHARITY, DONATION                                                                                                                                        PROGRAM
    CSR, CE, CD             BUKU PETUNJUK          BIAYA
DIRECT ASSISTANCE         TEKNIS & PROSEDUR
                                              PENDAMPINGAN, M          MONITORING         KOMITMEN INSTITUSI         KOMITMEN INSTITUSI
                             OPERASIONAL
                                                 ONITORING             &EVALUASI             PELAKSANA                    TERKAIT
                                                 &EVALUASI
   KONDISI FISIK &
    PSIKIS LANSIA
                              SELEKSI                                                                                                                    TINGKAT           PENYIAPAN
      SASARAN
                               LANSIA         SEBARAN POPULASI         PENILAIAN KEBERHASILAN PROGRAM                                                 KEBERHASILAN         PROGRAM
                              SASARAN            DAN DOMISILI                                                                                           PROGRAM              BARU
                                                   LANSIA
     POSISI LOKASI
     DAN SEBARAN
       TEMPAT
                         KEMAMPUAN TEKNIS                           KEBERLANJUTAN             KOMITMEN                  KOMITMEN
       TINGGAL                                 NILAI NOMINAL                                 PENDAMPING
                          DAN PENGALAMAN                               PROGRAM                                      PENERIMA MANFAAT
                                               SKALA USAHA
                               USAHA                                                       PELAKSANAAN PENDAMPINGAN DAN PENYALURAN                  REVISI DAN PERBAIKAN
                                                                                                           BANTUAN                                  PROGRAM YANG SUDAH
                                                  EFISIENSI                                                                                                  ADA
                            PELAKSANAAN                              KEUNTUNGAN                   BIMBINGAN & PELATIHAN LANSIA
                               USAHA               USAHA                USAHA
                                                                                                 PENETAPAN CALON PENERIMA

           KESESUAIAN           BIMBINGAN                                                         PENILAIAN CALON PENERIMA
           JENIS USAHA            TEKNIS       KESESUAIAN JENIS          POTENSI
                                                   BANTUAN             PEMBELI DAN                 SELEKSI CALON PENERIMA
                                  USAHA
                                                                          PASAR
                                                                                                 PENGUSULAN CALON PENERIMA

                                                                                         IDENTIFIKASI & INVENTARISASI CALON PENERIMA
    KETERLIBATAN
     KELUARGA
                                                                                       SOSIALISASI & DISEMINASI PROGRAM KEPADA LANSIA

                                                                                            PENETAPAN DAN PELATIHAN PENDAMPING

                                                                                            SELEKSI DAN PENERIMAAN PENDAMPING

                                                                                             SOSIALISASI PROGRAM KEPADA PUBLIC




                                                                                                    10/18/2012           Endih H, Okt 2012                                      52
Terimakasih


     Endih Herawandih
endihherawandih@gmail.com
       08129535659



           10/18/2012   Endih H, Okt 2012
                                            53

More Related Content

Similar to Investasi Lansia

7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)Al fian
 
Analisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy PrudentialAnalisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy PrudentialCarl Prananda
 
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduliMewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program pedulisroyat
 
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 20181 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018Be Susantyo
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfMardhiah19
 
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatPemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatBagus Utomo
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAdetinurkhayati
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan Nursyidah alit
 
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?Luqman Praditio
 
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...Devin Winata
 

Similar to Investasi Lansia (20)

Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Bidan sebagai social entrepreneur
Bidan  sebagai  social entrepreneurBidan  sebagai  social entrepreneur
Bidan sebagai social entrepreneur
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Profil KPSI
Profil KPSIProfil KPSI
Profil KPSI
 
Proposal anak asuh
Proposal anak asuhProposal anak asuh
Proposal anak asuh
 
7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)
 
APBN.pptx
APBN.pptxAPBN.pptx
APBN.pptx
 
Analisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy PrudentialAnalisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
 
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduliMewujudkan inklusi sosial program peduli
Mewujudkan inklusi sosial program peduli
 
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 20181 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
 
Bantuan Langsung Tunai - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL kelompok 1 k...
Bantuan Langsung Tunai - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL kelompok 1 k...Bantuan Langsung Tunai - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL kelompok 1 k...
Bantuan Langsung Tunai - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL kelompok 1 k...
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
 
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatPemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
 
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
10, be & gg, devin winata, hapzi ali, corporate social responsibilities, ...
 
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
PROGRAM GERAI SEHAT LKC DOMPET DHUAFA
PROGRAM GERAI SEHAT LKC DOMPET DHUAFAPROGRAM GERAI SEHAT LKC DOMPET DHUAFA
PROGRAM GERAI SEHAT LKC DOMPET DHUAFA
 

Recently uploaded

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 

Recently uploaded (20)

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 

Investasi Lansia

  • 1. Investasi Sosial Melalui UEP Lanjut Usia ENDIH HERAWANDIH Hotel Equator, Surabaya-Jatim, 18-21 Oktober 2012 Sosialisasi Pedoman Investasi Sosial/UEP Lansia Direktorat Rehabilitasi Sosial Direktorat Jenderal Pelayanan Sosial Kementrian Sosial RI
  • 2. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia 1. Lansia, bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan dalam segala aspek kehidupan:  Anggapan bahwa lansia tidak perlu dibantu karena hanya menjalani sisa hidup adalah kesalahan besar  Lansia bukanlah beban bagi pemerintah atau masyarakat karena menjadi lansia itu adalah fitrah dan bagian dari proses kehidupan  Kita semua berasal dari lansia, dan kita semua akan menjadi lansia jika melewati umur di atas 60 tahun.  Memberikan kesempatan dan melayani lansia untuk memperoleh penghidupan yang layak adalah menjadi kewajiban seluruh masyarakat. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 2
  • 3. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia 2. Sebagian besar penduduk lanjut usia berada dalam kondisi yang kurang beruntung, karena: a. Tidak memiliki akses dan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak secara mandiri.  Finansial  Ekonomi  Fisik-biologis  Psikis 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 3
  • 4. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia b. Disisi lain keluarga miskin dimana kelompok lanjut usia berada, tidak memiliki kemampuan untuk:  Memenuhi kebutuhan pemeliharaan kesehatan untuk mempertahankan kekuatan bio-fisik di sisa umurnya  Memenuhi kebutuhan rekreasional untuk mempertahankan kondisi psikis  Memenuhi kebutuhan pangan sesuai kondisi umur dan bio-fisik lansia  Pengetahuan, pemahaman dan akses untuk memperoleh manfaat dari program yang telah diberikan pemerintah 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 4
  • 5. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia c. Berada dalam kondisi geografis yang tersebar dan membutuhkan upaya yang lebih besar bagi lansia untuk melakukan aktivitas dan mobilisasi d. Kondisi infrastruktur sebagian besar belum ramah lansia. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 5
  • 6. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia 3. Pemerintah telah menyediakan berbagai bentuk bantuan untuk lansia  masih banyak lansia yang belum tersentuh program khusus lansia (jumlahnya menjadi semakin banyak seiring dengan perubahan struktur penduduk) 4. Belum tersedia data jumlah lansia, secara spesifik menurut:  kelompok pendapatan,  kemudahan pelayanan,  akses ke berbagai kebutuhan,  pada tingkat desa/kelurahan, untuk mempermudah penyusunan rencana program dan kegiatan. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 6
  • 7. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia Terdapat Potensi di Masyarakat 5. Sebagian besar masyarakat secara tradisional telah melakukan pelayanan kepada lansia, atas dasar kasih sayang dan rasa memiliki kewajiban untuk melayani orang tua mereka dan sebagai penghormatan terhadap orang yang telah berjasa semasa hidupnya. 6. Terdapat kelompok atau lembaga yang telah secara aktif memberikan pelayanan kepada lansia atas biaya sendiri atau sumbangan dari donor dan atau bantuan pemerintah. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 7
  • 8. Falsafah Dasar Membangun Investasi Sosial untuk Lansia Namun demikian, 7. Meskipun telah banyak program dan kegiatan, masih terdapat kelompok lansia yang tidak tercakup kedalam semua program pemerintah, pelayanan tradisional masyarakat, kelompok atau lembaga swasta  masih memerlukan sentuhan dari pemerintah, pihak swasta, kelompok atau lembaga peduli lansia, atau swadaya dan swadana oleh masyarakat. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 8
  • 9. Lansia dan Investasi Sosial (Keterbatasan sumberdaya dan Sumberdana)  Pemerintah (cq. Ditjen Pelayanan Sosial, Kementerian Sosial) telah melakukan upaya nyata untuk memberikan pelayanan kepada lansia.  Keterbatasan sumberdaya dan sumberdana memerlukan peran dari pelbagai pihak untuk memperkuat dan memperluas pelayanan yang telah dikembangkan pemerintah.  Pemerintah telah bertindak sebagai inisiator dan motivator bagi pihak lain untuk membangun program dan kegiatan pelayanan bagi lansia.  Dari inisiasi dan motivasi yang telah dibangun pemerintah diharapkan terbentuk semangat untuk membangun pelayanan bagi lansia dari para investor sosial 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 9
  • 10. Lansia dan Investasi Sosial (Keterlibatan Berbagai Pihak)  Keterlibatan dan peran pihak lembaga/kelompok non pemerintah dan masyarakat, akan: a. Meringankan beban anggaran b. Meningkatkan rasa memiliki program  Semakin meluasnya pelaku pelayanan kepada lansia  semakin tinggi rasa memiliki  Rasa memiliki yang semakin tinggi  timbul upaya-upaya perluasan program dan kegiatan  peran pemerintah semakin kecil karena beberapa program dan kegiatan sudah diambil alih oleh pihak yang peduli terhadap lansia. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 10
  • 11. Lansia dan Investasi Sosial (Peran Pemerintah)  Setelah terjadi penurunan peran pemerintah, maka pemerintah akan lebih banyak berfungsi sebagai:  Fasilitator  Dinamisator  Montoring dan evaluasi  Penyeimbang  Katalisator  Motivator bagi para pelaku pelayanan sosial  Promotor 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 11
  • 12. Lansia dan Investasi Sosial (Tujuan Pelayanan Lansia)  Banyaknya jumlah penduduk lanjut usia, maka diperlukan biaya yang sangat besar untuk melayani seluruh lansia.  Karena tujuan pelayanan pada lansia adalah memberikan kesempatan kepada lansia untuk menikmati kesejahteraan di hari tuanya, maka manfaat dan dampak langsung yang diperoleh dari seluruh program dan kegiatan adalah bukan dalam bentuk manfaat dan dampak finansial atau ekonomi.  Prinsip pelayanan pada lansia harus ditekankan sebagai bentuk penghormatan kepada Warga Negara Senior dan jangan dianggap sebagai beban yang memberatkan. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 12
  • 13. Lansia dan Investasi Sosial (Manfaat dan Dampak)  Manfaat langsung yang diperoleh lansia (sebagai penerima manfaat) : manfaat social-ekonomi yang bersifat kualitatif.  Karena manfaat yang diperoleh bersifat kualitatif, maka pengukuran manfaat finansial dan ekonomi secara kuantitatif hanya diperoleh setelah mengkuantifikasi nilai manfaat kualitatif.  Dampak tidak langsung dari semua program pelayanan pada lanjut usia dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 13
  • 14. Lansia dan Investasi Sosial (Contoh Bentuk Investasi Sosial)  Karena manfaat dan dampak kegiatan dan program pelayanan terhadap lanjut usia lebih bersifat non financial dan non-ekonomi, maka  seluruh investasi yang telah dikeluarkan oleh semua pihak merupakan investasi sosial.  Sebagai contoh, kegiatan pemberian bantuan kepada usaha ekonomi produktif, adalah salahsatu bentuk investasi social yang telah ditanamkan oleh pemerintah.  Dari sinilah timbulnya kesadaran dan terminology mengenai investasi social. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 14
  • 15. Lansia dan Investasi Sosial (UEP)  Bentuk bantuan yang diberikan tidak secara langsung menghasilkan keuntungan dalam bentuk financial.  Disisi lain, pemberian bantuan kepada UEP Lansia lebih banyak ditujukan untuk: 1) Meningkatkan kualitas psikis, 2) Mempertahankan/memperbaiki kondisi kesehatan, 3) Meningkatkan interaksi social antar lansia dalam suatu kelompok di satu wilayah kecil tempat tinggal mereka, 4) Memperbaiki/meningkatkan komunikasi antar generasi. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 15
  • 16. Lansia dan Investasi Sosial (Kebutuhan Lansia) Penetapan tujuan tersebut bukanlah tanpa dasar, mengingat di sisa hidupnya lansia hanya memerlukan;: 1. pengakuan atas eksistensinya, 2. mempertahankan kondisi bio-fisik dan kesehatan secara umum, 3. menjaga stabilitas emosi agar kondisi psikisnya tetap stabil. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 16
  • 17. Lansia dan Investasi Sosial  Ukuran financial dan ekonomi bukanlah merupakan tujuan dan manfaat utama dalam sebuah investasi social.  Pada saat penetapan indicator keberhasil program dan kegiatan harus dengan tegas ditentukan: 1. Tujuan, 2. Sasaran, 3. Manfaat dan dampak yang diharapkan.  Apabila dalam perjalanannya menghasilkan manfaat dan dampak financial dan ekonomi secara langsung maupun tidak langsung, maka investasi social yang dilakukan telah menghasilkan manfaat financial dan ekonomi sebagai manfaat tambahan (incremental benefit). 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 17
  • 18. Lansia dan Investasi Sosial  Timbulnya gerakan investasi social yang semakin meluas sejak dicanangkannya berbagai program dan kegiatan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap kaum marginal, maka terminology investasi social mulai menjadi trend di dunia.  Adanya trend tersebut, maka investasi social mulai menjadi harapan yang membesarkan hati bagi orang atau kelompok orang yang memang tidak memiliki akses atau orang-orang yang kurang beruntung. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 18
  • 19. Lansia dan Investasi Sosial  Bertitik tolak dari kecenderungan global yang ada, investasi social telah menjadi wahana untuk membangun kepedulian masyarakat secara umum (civil society) agar lebih banyak berperan dalam; 1) perencanaan, 2) implementasi, 3) pembiayaan, 4) monitoring, 5) evaluasi dan 6) pengembangan program dan kegiatan yang lebih berorientasi pada manfaat social. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 19
  • 20. Lansia dan Investasi Sosial (Kemitraan)  Keterlibatan yang lebih besar tentunya sangat diharapkan dari pengusaha besar dan menengah yang bertindak sebagai mitra pemerintah atau sebagai social investor secara langsung.  Tentunya keterlibatan sebagai mitra pemerintah harus mengacu pada peraturan mengenai pembiayaan program yang telah diatur tersendiri. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 20
  • 21. Lansia dan Investasi Sosial (Partisipasi Masyarakat)  Keterlibatan masyarakat umum secara langsung dalam investasi social secara tradisional sebenarnya telah berlangsung lama di Negara kita.  Budaya gotong-royong dan musyawarah dalam merencanakan, membangun, dan mengembangkan kegiatan yang bersifat social dan pembangunan infrastruktur.  Namun demikian datangnya budaya baru dalam bentuk proyek telah berhasil menggerus sebagian besar akar budaya kita.  Kini gotong royong dan musyawarah telah mulai ditinggalkan karena dianggap tidak modern. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 21
  • 22. Lansia dan Investasi Sosial  Masyarakat lebih menyukai kegiatan yang berbau uang sehingga pada saat dipromosikannya investasi social, seolah-olah merupakan budaya asing yang modern dan kita menjadi terasing di negeri kita sendiri.  Padahal bangsa kita sendiri telah memiliki konsep investasi social yang dikembangkan secara tradisional.  Memang benar, bahwa budaya lelhur yang telah lama tertanam tersebut mulai pudar karena pengaruh konsep pemikiran kapitalis yang menilai segala- galanya dengan ukuran financial. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 22
  • 23. Lansia dan Investasi Sosial  Upaya membangkitkan kembali budaya leluhur dalam bentuk investasi social akan lebih bermakna jika kita semua memahami kembali budaya leluhur yang sangat bermanfaat tersebut.  Sebagai contoh, pelayanan kepada lanjut usia akan terasa lebih bermakna jika dilakukan di dalam keluarga sendiri. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 23
  • 24. Lansia dan Investasi Sosial  Kegiatan yang dilaksanakan oleh keluarga sendiri tersebut akan membuat Negara lebih leluasa dalam pengelolaan dan pengalokasian anggaran karena sebagian besar telah dilakukan secara langsung dan mandiri oleh masyarakat.  Demikian juga halnya dengan pengembangan UEP bagi lansia akan lebih besar pengaruh dan dampaknya apabila direncanakan, dibiayai, dilaksanakan dan dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri.  Pemerintah akan lebih banyak memberikan bantuan sebagai stimulant atau pemicu.  Selanjutnya pengembangan kegiatan dan program dilaksanakan oleh masyarakat. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 24
  • 25. Formulasi Implementasi Investasi Sosial  Diperlukan formulasi yang tepat untuk mempermudah kegiatan dan program investasi social bagi lanjut usia yang dibiayai oleh pemerintah.  Pada bagian berikut akan disajikan proses pelaksanaan program dan kegiatan usaha ekonomi produktif (UEP) bagi lansia sebagai salahsatu bentuk investasi social. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 25
  • 26. I. Struktur Implementasi Program Bantuan UEP Lansia a. Pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah sangat erat hubungannya dengan:  Keterbukaan dan transparansi  Akuntabilitas public  Kedayagunaan anggaran (efisiensi)  Ketepatgunaan penggunan anggaran (efficacy)  Menghasilkan manfaat ekonomis yang positif  Menghasilkan dampak dan pengaruh ganda yang positif  Keberlangsungan program dan kegiatan oleh masyarkat (sustainability) 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 26
  • 27. I. Struktur Implementasi Program Bantuan UEP Lansia  Setidaknya ketujuh syarat tersebut di atas dipenuhi sebagai indicator keberhasilan suatu kegiatan/program.  Bagaimana mengetahui program atau kegiatan yang dilaksanakan akan berhasil memenuhi criteria tersebut? ◦ Ukuran keberhasilan hanya dapat diketahui jika telah disusun indicator dan parameter keberhasilan program. ◦ Indikator dan parameter tersebut harus disepakati bersama oleh seluruh stakeholder yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. ◦ Tanpa adanya kesepakatan, mustahil akan dapat dilakukan pengukuran tingkat keberhasilan. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 27
  • 28. Struktur Implementasi Program Bantuan UEP Lansia  Kesepakatan mengenai indicator dan parameter keberhasilan program harus dituangkan dalam sebuah dokumen tertulis.  Dalam dokumen tersebut harus secara eksplisit mencantumkan seluruh kesepakatan yang nantinya akan digunakan sebagai acuan pada saat implementasi, monitoring, evaluasi, review dan perbaikan perencanaan program.  Seluruh stakeholder yang terlibat secara langsung dan tidak langsung harus menjaga komitmen kesepakatan agar pelaksanaan program dan kegiatan akan selalu berada dalam koridor teknis, administrative dan politis yang sesuai dengan peraturan dan perundang-udangan yang berlaku.  Pemeriksaan program dan 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 kegiatan akan dapat dilakukan 28
  • 29. b.Apa yang harus Disepakati pada saat Penyusunan Rencana Program? 1. Tujuan ◦ Apakah tujuan pokok dari diberikannya bantuan kepada lansia sebagai investasi social? ◦ Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut? 2. Sasaran Program (program goals) ◦ Apa yang akan dicapai dengan pelaksanaan program, ◦ Hal ini berhubungan erat dengan strategi, kebijakan dan visi-misi kementerian social dan dinas yang mengelola kegiatan ◦ Bagaimana arah yang hendak dituju oleh program/kegiatan 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 29
  • 30. 3. Sasaran Penerima Manfaat (Target Beneficiaries) a. Kriteria siapa sajakah yang berhak memperoleh bantuan program/kegiatan?  Kriteria fisik, psikis, social-ekonomi, kesehatan dan keberdayaan lansia yang berhak menerima bantuan  Kondisi dan kapasitas social ekonomi rumah tangga lansia  Kemungkinan lansia untuk bersosialisasi dan beraktivitas.  Pola permukiman/tempat tinggal lansia 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 30
  • 31. b. Bagaimana Syarat Teknis dan Administrative Calon Penerima Manfaat/Penerima Bantuan? 1. Apakah penerima bantuan harus tergabung dalam kelompok yang sudah ada atau dibentuk kelompok baru 2. Apakah harus ada system dan mekanisme kesekretariatan? 3. Apakah harus ada laporan rutin kepada pemberi bantuan? 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 31
  • 32. c. Bagaimana cara seleksi calon penerima manfaat? Pertimbangan apa yang mendasari seleksi lansia? Siapa yang berhak menentukan lansia yang terpilih? Bagaimana menetapkan penerima manfaat? d. Berapa cakupan jumlah yang harus dipenuhi menurut tahun anggaran dan lokasi penerima manfaat.  Berapa jumlah lansia yang berhak menerima bantuan dalam satu provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa, kelurahan?  Bagaimana sebaran populasi lansia penerima manfaat dalam satu kelompok, apakah tersebar dalam area yang luas sehingga sulit untuk melakukan kegiatan rutin? 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 32
  • 33. 4. Pendamping dan Pendampingan ◦ Berapa jumlah pendamping yang diperlukan dalam satu wilayah administrative? ◦ Bagaimana cakupan wilayah kerjanya? ◦ Bagaimana criteria dan syarat administrative dan teknis calon pendamping ◦ Bagaimanakah seleksi calon pendamping ◦ Apa saja tugas, kewajiban dan hak pendamping? ◦ Bagaimana metode pendampingannya? ◦ Bentuk pelatihan apa yang diperlukan pendamping? ◦ Bagaimana tata waktu pemilihan, penunjukan, inisiasi, periode kerja, terminasi tugas pendampingan? 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 33
  • 34. 5. Pengelola Program Kegiatan a. Siapa yang menjadi responsible agency (lembaga penanggungjawab kegiatan di lapangan) 1) Apakah lansia/kelompok lansia sebagai penerima manfaat sekaligus sebagai penanggungjawab kegiatan 2) Apakah lembaga penanggungjawab pihak di luar organisasi lansia? 3) Apakah sebuah lembaga ditunjuk menjadi penanggungjawab kegiatan lapangan? 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 34
  • 35. 5. Pengelola Program Kegiatan b. Siapa yang bertanggungjawab sebagai pengelola dana bantuan?  Apakah lansia/kelompok lansia?  Apakah ada lembaga khusus yang ditunjuk secara formal?  Apakah dilakukan oleh sebuah lembaga independen yang memang memiliki kepedulian terhadap pelayanan lansia?  Apakah diintegrasikan dengan program/kegiatan lain yang memang sudah berjalan di lokasi dimana lansia/kelompok lansia berada? 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 35
  • 36. 5. Pengelola Program Kegiatan c. Sehubungan dengan pertanggungjawaban penggunaan anggaran, siapa yang bertanggungjawab dalam impelementasi program dan kegiatan disisi pemerintah (executing agency)? Dari mana sumberdananya? 1) Penyiapan program/kegiatan 2) Publikasi dan KIE kegiatan dan program investasi social melalui UEP Lansia 3) Sosialisasi dan diseminasi informasi program dan kegiatan investasi social kepada lansia 4) Pengumpulan data calon penerima manfaat 5) Inventarisasi dan identifikasi calon penerima manfaat 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 36
  • 37. 5. Pengelola Program Kegiatan -- lanjutan 6) Inventarisasi dan identifikasi calon penerima manfaat 7) Analisis kebutuhan calon penerima manfaat 8) Penyiapan social 9) Seleksi calon penerima manfaat berdasarkan criteria yang telah ditetapkan 10) Penetapan calon penerima manfaat definitive 11) Pengusulan calon penerima manfaat 12) Seleksi calon pendamping 13) Penetapan pendamping 14) Pelatihan pendamping 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 37
  • 38. 5. Pengelola Program Kegiatan -- lanjutan 15) Penetapan criteria dan syarat kelompok 16) Pembentukan kelompok atau penguatan kelompok yang sudah ada 17) Realisasi penyaluran bantuan UEP 18) Pembinaan dan pendampingan 19) Monitoring dan Evaluasi 20) Pelaporan 21) Review dan feedback 22) Perbaikan program 23) Keberlanjutan program 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 38
  • 39. 6. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan 1) Penyiapan program dan kegiatan 2) Publikasi dan KIE kegiatan dan program investasi social melalui UEP Lansia 3) Sosialisasi dan diseminasi informasi program dan kegiatan investasi social kepada lansia 4) Pengumpulan data calon penerima manfaat 5) Inventarisasi dan identifikasi calon penerima manfaat 6) Analisis kebutuhan calon penerima manfaat 7) Penyiapan social 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 39
  • 40. 6. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan -- lanjutan 8) Seleksi calon penerima manfaat berdasarkan criteria yang telah ditetapkan 9) Penetapan calon penerima manfaat definitive 10) Pengusulan calon penerima manfaat 11) Seleksi calon pendamping 12) Penetapan pendamping 13) Pelatihan pendamping 14) Penetapan criteria dan syarat kelompok 15) Pembentukan kelompok atau penguatan kelompok yang sudah ada 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 40
  • 41. 6. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan-- lanjutan 16. Realisasi penyaluran bantuan UEP 17. Pembinaan dan pendampingan 18. Monitoring dan Evaluasi 19. Pelaporan 20. Review dan feedback 21. Perbaikan program 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 41
  • 42. 7. Manfaat dan Dampak 1) Manfaat UEP terhadap lansia  meningkatkan kualitas psikis melalui ,  mempertahankan/memperbaiki kondisi kesehatan,  meningkatkan interaksi social antar lansia dalam suatu kelompok di satu wilayah kecil tempat tinggal mereka, dan  memperbaiki/meningkatkan komunikasi antar generasi dalam satu kegiatan kelompok 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 42
  • 43. 7. Manfaat dan Dampak 2) Dampak UEP terhadap keluarga lansia  Menyediakan sarana untuk melakukan kegiatan ekonomi alternative yang bersifat produktif  Menjalin keharmonisan antar generasi dalam satu keluarga dan komunitas lansia  Menyediakan kemungkinan modal bergulir apabila UEP telah menghasilkan manfaat financial atau ekonomi. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 43
  • 44. 7. Manfaat dan Dampak 3). Dampak UEP terhadap lingkungannya  Mendorong timbulnya aksi peduli dan kemungkinan pemberian bantuan oleh investor social karena terjadinya keberhasilan.  Mendorong warga sekitar untuk berpartisipasi dalam mendukung keberhasilan kegiatan.  Disinilah peran pendamping dalam memperluas progam dan kegiatan agar menjadi gerakan local untuk 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 44
  • 45. 8. Keberlanjutan Program a. Siapakah yang bertanggungjawab terhadap keberlanjutan program/kegiatan, apakah pemerintah, lansia penerima manfaat, lembaga yang telah ditunjuk sebagai pengelola, atau private social investor? b. Bagaimana bentuk dan formulasi keberlanjutan program dan kegiatan c. Bagaimana criteria keberlanjutan program/ kegiatan a. Dari segi teknis b. Dari segi organisasi c. Dari segi manfaat dan dampak 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 45
  • 46. 8. Keberlanjutan Program--lanjutan d) Bagaimana mereplikasi program kepada masyarakat yang lebih luas dari dana yang telah dikeluarkan pemerintah  Apakah melibatkan private social investor  Apakah replikasi dilakukan oleh lansia dengan fasilitasi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota  Apakah dibentuk panitia perluasan program/kegiatan dan diintegrasikan dengan program/kegiatan lain yang sudah ada atau berkembang? 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 46
  • 47. 3. Proses Penyiapan dan Perencanaan Program/Kegiatan a. Proses penyiapan dan perencanaan program merupakan kunci dari keberhasilan program. b. Investasi social bersifat unik karena memungkinkan pihak non pemerintah untuk membiayai program/kegiatan yang selama ini dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah c. Perencanaan yang benar harus memenuhi criteria yang sudah diuraikan dalam ruang lingkup kegiatan di atas. 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 47
  • 48. d.Perencanaan yang Baik  Memiliki baku mutu (quality standard) yang telah disepakati dan dipahami oleh semua pihak.  Dokumen perencanaan tersedia dalam bentuk yang baku dan mudah dipahami oleh semua pihak.  Perencanaan yang telah memenuhi seluruh criteria dan dapat diimplementasikan dengan mudah oleh semua pihak yang terkait.  Mempermudah setiap pelaksana dan pengelola sehingga program dapat dikembangkan dengan cakupan wilayah yang lebih luas atau penerima manfaat yang lebih banyak.  Menyediakan instrument yang lengkap untuk proses teknis, manajerial dan adminsitratif sehingga memudahkan dalam review, monitoring dan evaluasi.  Memberikan ruang bagi akuntabilitas public dan keterbukaan sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus melakukan pemeriksaan yang 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 48
  • 49. e. Komponen Penyusun Perencanaan 1. Issue dan Permasalahan Strategis 2. Visi-misi Kementerian Sosial 3. Strategi Kementerian Sosial Menyangkut Program 4. Strategi Pembangunan Wilayah (Prov/Kab/Kota) 5. Kabijakan Pembangunan Wilayah (Prov/Kab/Kota) 6. Usulan Program Indikatif 7. Deskripsi Kegiatan 8. Dasar Pertimbangan Strategis 9. Tujuan 10. Sasaran 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 49
  • 50. e. Komponen Penyusun Perencanaan-- lanjutan 11. Keluaran yang Diharapkan 12. Perkiraan Manfaat 13. Perkiraan Dampak 14. Lokasi Spesifik pelaksanaan kegiatan 15. Volume kegiatan 16. Satuan kegiatan 17. Rencana anggaran dan alokasi biaya 18. Sumber pembiayaan  Pemerintah pusat  Pemerintah provinsi  Pemerintah kabupaten/kota  Social investor  Masyarakat  Lansia mandiri yang berkemampuan financial  Kelompok UEP lansia yang telah berhasil dan berkembang 19. Instansi penanggungjawab 20. Pengelola dana bantuan di lapangan 21. Pengelola kegiatan di lapangan 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 50
  • 51. e. Komponen Penyusun Perencanaan--lanjutan  Seluruh proses perencanaan seharusnya dituangkan dalam sebuah dokumen perencanaan yang telah dipahami dan disepakati oleh seluruh stakeholder. ◦ Karena penyusunan dokumen perencanaan sangat erat kaitannya dengan anggaran dan pemeriksaan, maka diperlukan persetujuan dari legislative. ◦ Karena perlunya dukungan politis dari legislative, maka diperlukan keterlibatan legislative pada saat penyusunan perencanaan. ◦ Komponen penyusun perencanaan seterusnya dituangkan dalam logical framework untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan.  Alur perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, review dan feedback program/kegiatan investasi social melalui UEP dapat dilihat pada gambar 1. Endih H, Okt 2012 10/18/2012 51
  • 52. INTEGRASI PENYIAPAN SOSIAL DAN PERENCANAN DENGAN PROGRAM LAIN PENYIAPAN IEC PENYUSUNAN LOGFRAME KESEPAHAMAN LOGFRAME DANA PENDUKUNG DANA PENDUKUNG SUMBER: SUMBER: APBD PENYIAPAN SDM PERSETUJUAN SDM KETERKAITAN PRIVATE SOCIAL INVESTOR ATAU SUMBER LAIN DENGAN PENYIAPAN PROGRAM KETERLIBATAN DLM PERSIAPAN STAKEHOLDER LAIN PENGAJUAN ANGGARAN PERSETUJUAN ANGGARAN TERMINASI CHARITY, DONATION PROGRAM CSR, CE, CD BUKU PETUNJUK BIAYA DIRECT ASSISTANCE TEKNIS & PROSEDUR PENDAMPINGAN, M MONITORING KOMITMEN INSTITUSI KOMITMEN INSTITUSI OPERASIONAL ONITORING &EVALUASI PELAKSANA TERKAIT &EVALUASI KONDISI FISIK & PSIKIS LANSIA SELEKSI TINGKAT PENYIAPAN SASARAN LANSIA SEBARAN POPULASI PENILAIAN KEBERHASILAN PROGRAM KEBERHASILAN PROGRAM SASARAN DAN DOMISILI PROGRAM BARU LANSIA POSISI LOKASI DAN SEBARAN TEMPAT KEMAMPUAN TEKNIS KEBERLANJUTAN KOMITMEN KOMITMEN TINGGAL NILAI NOMINAL PENDAMPING DAN PENGALAMAN PROGRAM PENERIMA MANFAAT SKALA USAHA USAHA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN DAN PENYALURAN REVISI DAN PERBAIKAN BANTUAN PROGRAM YANG SUDAH EFISIENSI ADA PELAKSANAAN KEUNTUNGAN BIMBINGAN & PELATIHAN LANSIA USAHA USAHA USAHA PENETAPAN CALON PENERIMA KESESUAIAN BIMBINGAN PENILAIAN CALON PENERIMA JENIS USAHA TEKNIS KESESUAIAN JENIS POTENSI BANTUAN PEMBELI DAN SELEKSI CALON PENERIMA USAHA PASAR PENGUSULAN CALON PENERIMA IDENTIFIKASI & INVENTARISASI CALON PENERIMA KETERLIBATAN KELUARGA SOSIALISASI & DISEMINASI PROGRAM KEPADA LANSIA PENETAPAN DAN PELATIHAN PENDAMPING SELEKSI DAN PENERIMAAN PENDAMPING SOSIALISASI PROGRAM KEPADA PUBLIC 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 52
  • 53. Terimakasih Endih Herawandih endihherawandih@gmail.com 08129535659 10/18/2012 Endih H, Okt 2012 53

Editor's Notes

  1. Meningkatkan kualitas psikis  bukankah sudah masuk ke kondisi kesehatan (fisik, psikis)?