SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
DIKSI
(Pemilihan Kata)

dalam puisi
Faizah Ekawati Zain
Ihda Nur Hayati

Itsnaini Muslimati Alwi
Junda Miladya
Karmila Andriana
Pengertian Diksi
Menurut Gorys Keraf dan Widyamarta (1995 :
44), diksi merupakan kemampuan membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan
gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.
• Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan
sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan
yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar
seperti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh si
penulis atau pembicara.
• Diksi atau pilihan kata memegang peran penting
dalam menciptakan nuansa makna yang dikehendaki
oleh penulis.
• Pilihan kata yang terbaik memenuhi syarat : 1) tepat
(mengungkapkan gagasan secara cermat), 2) benar
(sesuai dengan kaidah kebahasaan) 3) lazim
pemakaiannya. Ada kalanya rasa konotasi juga perlu
diperhatikan. (wijayanti dan Hapsari, 2013:74).
• Barfield dalam rahmad joko pradopo
mengemukakan bahwa bila kata-kata dipilih dan
disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga
artinya menimbulkan atau dimaksudkan untuk
menimbulkan imaginasi estetik, maka hasilnya itu
disebut diksi puitis(2000: 54)
Hal yang perlu diperhatikan dalam Diksi

Perbenda
haraan
kata
Daya
Sugesti
Kata

Urutan
Kata
(Word
Order)
Pengima
ji
an
Faktor-faktor yang dipertimbangkan
dalam memilih kata , Waluyo (2002:3)

1. Makna Kias
2. Lambang
3. Persamaan bunyi (rima)
Makna Kias
• Puisi adalah genre sastra yang paling banyak
menggunakan makna kias.
• Contoh:
Puisi Ali Hasjmy, salah seorang penyair angkatan
Pujangga Baru berjudul “Menyesal”

Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Dalam puisi tersebut makna kias mudah dipahami
karena diberi penjelasan pada baris berikutnya.
Lambang
• Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu
hal atau benda dengan hal atau benda lain. Ada lambang yang
bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat
universal (berlaku untuk semua manusia).
• Contoh
puisi Rendra berjudul “Surat Kepada Bunda Tentang Calon
Menantunya” :
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemu jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
Dan tiada akan pulang buat selama-lamanya
Diri penyair sebagai orang yang setia dilambangkan dengan burung
dara jantan.
Jenis-jenis lambang yang ada dalam
puisi
Lambang
warna

Lambang
bunyi

Lambang
suasana

• Lambang warna
memberikan tambahan pada warna untuk mengganti
atau menambahkan makna sesungguhnya (makna
denotasi). Misalnya warna hitam melambangkan
kesedihan, warna melambangkan putih kesucian, dan
lain-lain.
Ku tulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak peri dunia yang gaib
• Ungkapan hujan gerimis di atas melambangkan
suasana sedih (duka) penyair karena cinta kepada
gadis pujaannya tidak direstui oleh orang tua gadis
itu. Namun cintanya memang luar biasa besar,
bergema dan bergemuruh seperti tambur mainan
Anak peri dunia yang gaib.
• Lambang bunyi
makna khusus yang diciptakan oleh bunyi-bunyi atau
perpaduan bunyi-bunyi tertentu. Misalnya bunyi
gamelan membawa kita kepada alam Jawa Tengah
dan Jawa Timur, dan lain-lain.

• Lambang suasana
peristiwa atau keadaan yang tidak dapat digambarkan
seperti apa adanya, tetapi diganti dengan keadaan
lain. Misalnya, dalam baitu puisi Rendra yang
berjudul “Surat Cinta” ini terdapat lambang suasana :
Persamaan bunyi / rima
• Bunyi-bunyi yang berulang dari satu baris ke baris
lain menciptakan konsentrasi dan kekuatan
bahasa atau sering disebut daya gaib kata seperti
dalam mantra.
• Dalam puisi lama dan pusi modern sampai masa
Chairil Anwar, persamaan vocal pada akhir baris
sangat dipentingkan (rima akhir), seperti pada
puisi “Doa” berikut ini:
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
Persyaratan Ketepatan Diksi
• Membedakan secara cermat dentasi dari konotasi.
• Membedakan dengan cermat kata-kata yang
hampir bersinonim.
• Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaan.

• Hindari kata-kata ciptaan sendiri
• Mempergunakan kata-kata indria yang
menunjukkan persepsi yang khusus.
• Waspadalah terhadap penggunaan akhiran
asing, terutama kata-kata asing yang mengandung
akhiran asing
• Kata kerja yang menggunakan kata depan harus
digunakan secara ideomatis
• Harus membedakan kata umum dan kata kkhusus
• Memperhatikan perubahan makna yang terjadi
pada kata-kata yang sudah dikenal

• Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

More Related Content

What's hot

Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskahUnsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskahsiti sangidah
 
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Rachardy Andriyanto
 
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Rachardy Andriyanto
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisintysulastry
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)SalVani SalVani
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks dramaFendi Ard
 

What's hot (13)

Citraan dalam puisi
Citraan dalam puisiCitraan dalam puisi
Citraan dalam puisi
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskahUnsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
 
Penerjemahan sastra
Penerjemahan sastraPenerjemahan sastra
Penerjemahan sastra
 
Apresiasi puisi
Apresiasi puisiApresiasi puisi
Apresiasi puisi
 
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
 
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
Menulis naskah drama
Menulis naskah dramaMenulis naskah drama
Menulis naskah drama
 
Bahasa indonesia ppt
Bahasa indonesia pptBahasa indonesia ppt
Bahasa indonesia ppt
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
 
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
7.1 mengidentifikasi unsur teks drama
 
Tik sri dewi asih
Tik sri dewi asihTik sri dewi asih
Tik sri dewi asih
 

Similar to Diksi Puisi yang Efektif

Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaBaihakiPLS
 
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxPPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxppgrisayulianti00228
 
Bacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisiBacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisiBeits Setyawan
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiDhea Yulia Ningsih
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaUtami Trianti
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisilebda wisesa
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxRianViki
 
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxMateri Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxRohmatulFikri
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiSMPK Stella Maris
 
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoAnalisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoWaesyTibyani
 
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxPowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxppgrisayulianti00228
 

Similar to Diksi Puisi yang Efektif (20)

Pengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docxPengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docx
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxPPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
membaca puisi dan drama
membaca puisi dan dramamembaca puisi dan drama
membaca puisi dan drama
 
Bacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisiBacaan 2 struktur fisik puisi
Bacaan 2 struktur fisik puisi
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
Puisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzahPuisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzah
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
 
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxMateri Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
 
Bmm3116
Bmm3116Bmm3116
Bmm3116
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
 
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko DamonoAnalisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
Analisis Gaya Bunyi dan Gaya Wacana Pada Kumpulan Sajak Sapardi Djoko Damono
 
bahasa.docx
bahasa.docxbahasa.docx
bahasa.docx
 
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxPowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
 

Diksi Puisi yang Efektif

  • 1. DIKSI (Pemilihan Kata) dalam puisi Faizah Ekawati Zain Ihda Nur Hayati Itsnaini Muslimati Alwi Junda Miladya Karmila Andriana
  • 2. Pengertian Diksi Menurut Gorys Keraf dan Widyamarta (1995 : 44), diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
  • 3. • Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh si penulis atau pembicara. • Diksi atau pilihan kata memegang peran penting dalam menciptakan nuansa makna yang dikehendaki oleh penulis. • Pilihan kata yang terbaik memenuhi syarat : 1) tepat (mengungkapkan gagasan secara cermat), 2) benar (sesuai dengan kaidah kebahasaan) 3) lazim pemakaiannya. Ada kalanya rasa konotasi juga perlu diperhatikan. (wijayanti dan Hapsari, 2013:74).
  • 4. • Barfield dalam rahmad joko pradopo mengemukakan bahwa bila kata-kata dipilih dan disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan atau dimaksudkan untuk menimbulkan imaginasi estetik, maka hasilnya itu disebut diksi puitis(2000: 54)
  • 5. Hal yang perlu diperhatikan dalam Diksi Perbenda haraan kata Daya Sugesti Kata Urutan Kata (Word Order) Pengima ji an
  • 6. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih kata , Waluyo (2002:3) 1. Makna Kias 2. Lambang 3. Persamaan bunyi (rima)
  • 7. Makna Kias • Puisi adalah genre sastra yang paling banyak menggunakan makna kias. • Contoh: Puisi Ali Hasjmy, salah seorang penyair angkatan Pujangga Baru berjudul “Menyesal” Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku telah pergi Kini petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi Dalam puisi tersebut makna kias mudah dipahami karena diberi penjelasan pada baris berikutnya.
  • 8. Lambang • Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal atau benda dengan hal atau benda lain. Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia). • Contoh puisi Rendra berjudul “Surat Kepada Bunda Tentang Calon Menantunya” : Burung dara jantan yang nakal Yang sejak dulu kau piara Kini terbang dan telah menemu jodohnya Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan Dan tiada akan pulang buat selama-lamanya Diri penyair sebagai orang yang setia dilambangkan dengan burung dara jantan.
  • 9. Jenis-jenis lambang yang ada dalam puisi Lambang warna Lambang bunyi Lambang suasana • Lambang warna memberikan tambahan pada warna untuk mengganti atau menambahkan makna sesungguhnya (makna denotasi). Misalnya warna hitam melambangkan kesedihan, warna melambangkan putih kesucian, dan lain-lain.
  • 10. Ku tulis surat ini Kala hujan gerimis Bagai bunyi tambur mainan Anak peri dunia yang gaib • Ungkapan hujan gerimis di atas melambangkan suasana sedih (duka) penyair karena cinta kepada gadis pujaannya tidak direstui oleh orang tua gadis itu. Namun cintanya memang luar biasa besar, bergema dan bergemuruh seperti tambur mainan Anak peri dunia yang gaib.
  • 11. • Lambang bunyi makna khusus yang diciptakan oleh bunyi-bunyi atau perpaduan bunyi-bunyi tertentu. Misalnya bunyi gamelan membawa kita kepada alam Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan lain-lain. • Lambang suasana peristiwa atau keadaan yang tidak dapat digambarkan seperti apa adanya, tetapi diganti dengan keadaan lain. Misalnya, dalam baitu puisi Rendra yang berjudul “Surat Cinta” ini terdapat lambang suasana :
  • 12. Persamaan bunyi / rima • Bunyi-bunyi yang berulang dari satu baris ke baris lain menciptakan konsentrasi dan kekuatan bahasa atau sering disebut daya gaib kata seperti dalam mantra. • Dalam puisi lama dan pusi modern sampai masa Chairil Anwar, persamaan vocal pada akhir baris sangat dipentingkan (rima akhir), seperti pada puisi “Doa” berikut ini: Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh Mengingat kau penuh seluruh
  • 13. Persyaratan Ketepatan Diksi • Membedakan secara cermat dentasi dari konotasi. • Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. • Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaan. • Hindari kata-kata ciptaan sendiri • Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi yang khusus.
  • 14. • Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata-kata asing yang mengandung akhiran asing • Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara ideomatis • Harus membedakan kata umum dan kata kkhusus • Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal • Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.