Diksi merupakan kemampuan memilih kata yang tepat untuk menyampaikan makna dan nuansa tertentu sesuai konteks. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih kata antara lain makna tersirat, lambang, dan persamaan bunyi. Ketepatan diksi dipengaruhi oleh kemampuan membedakan makna kata, menghindari kata asing, dan memperhatikan kelangsungan makna.
2. Pengertian Diksi
Menurut Gorys Keraf dan Widyamarta (1995 :
44), diksi merupakan kemampuan membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan
gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.
3. • Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan
sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan
yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar
seperti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh si
penulis atau pembicara.
• Diksi atau pilihan kata memegang peran penting
dalam menciptakan nuansa makna yang dikehendaki
oleh penulis.
• Pilihan kata yang terbaik memenuhi syarat : 1) tepat
(mengungkapkan gagasan secara cermat), 2) benar
(sesuai dengan kaidah kebahasaan) 3) lazim
pemakaiannya. Ada kalanya rasa konotasi juga perlu
diperhatikan. (wijayanti dan Hapsari, 2013:74).
4. • Barfield dalam rahmad joko pradopo
mengemukakan bahwa bila kata-kata dipilih dan
disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga
artinya menimbulkan atau dimaksudkan untuk
menimbulkan imaginasi estetik, maka hasilnya itu
disebut diksi puitis(2000: 54)
5. Hal yang perlu diperhatikan dalam Diksi
Perbenda
haraan
kata
Daya
Sugesti
Kata
Urutan
Kata
(Word
Order)
Pengima
ji
an
7. Makna Kias
• Puisi adalah genre sastra yang paling banyak
menggunakan makna kias.
• Contoh:
Puisi Ali Hasjmy, salah seorang penyair angkatan
Pujangga Baru berjudul “Menyesal”
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Dalam puisi tersebut makna kias mudah dipahami
karena diberi penjelasan pada baris berikutnya.
8. Lambang
• Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu
hal atau benda dengan hal atau benda lain. Ada lambang yang
bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat
universal (berlaku untuk semua manusia).
• Contoh
puisi Rendra berjudul “Surat Kepada Bunda Tentang Calon
Menantunya” :
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemu jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
Dan tiada akan pulang buat selama-lamanya
Diri penyair sebagai orang yang setia dilambangkan dengan burung
dara jantan.
9. Jenis-jenis lambang yang ada dalam
puisi
Lambang
warna
Lambang
bunyi
Lambang
suasana
• Lambang warna
memberikan tambahan pada warna untuk mengganti
atau menambahkan makna sesungguhnya (makna
denotasi). Misalnya warna hitam melambangkan
kesedihan, warna melambangkan putih kesucian, dan
lain-lain.
10. Ku tulis surat ini
Kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur mainan
Anak peri dunia yang gaib
• Ungkapan hujan gerimis di atas melambangkan
suasana sedih (duka) penyair karena cinta kepada
gadis pujaannya tidak direstui oleh orang tua gadis
itu. Namun cintanya memang luar biasa besar,
bergema dan bergemuruh seperti tambur mainan
Anak peri dunia yang gaib.
11. • Lambang bunyi
makna khusus yang diciptakan oleh bunyi-bunyi atau
perpaduan bunyi-bunyi tertentu. Misalnya bunyi
gamelan membawa kita kepada alam Jawa Tengah
dan Jawa Timur, dan lain-lain.
• Lambang suasana
peristiwa atau keadaan yang tidak dapat digambarkan
seperti apa adanya, tetapi diganti dengan keadaan
lain. Misalnya, dalam baitu puisi Rendra yang
berjudul “Surat Cinta” ini terdapat lambang suasana :
12. Persamaan bunyi / rima
• Bunyi-bunyi yang berulang dari satu baris ke baris
lain menciptakan konsentrasi dan kekuatan
bahasa atau sering disebut daya gaib kata seperti
dalam mantra.
• Dalam puisi lama dan pusi modern sampai masa
Chairil Anwar, persamaan vocal pada akhir baris
sangat dipentingkan (rima akhir), seperti pada
puisi “Doa” berikut ini:
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
13. Persyaratan Ketepatan Diksi
• Membedakan secara cermat dentasi dari konotasi.
• Membedakan dengan cermat kata-kata yang
hampir bersinonim.
• Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaan.
• Hindari kata-kata ciptaan sendiri
• Mempergunakan kata-kata indria yang
menunjukkan persepsi yang khusus.
14. • Waspadalah terhadap penggunaan akhiran
asing, terutama kata-kata asing yang mengandung
akhiran asing
• Kata kerja yang menggunakan kata depan harus
digunakan secara ideomatis
• Harus membedakan kata umum dan kata kkhusus
• Memperhatikan perubahan makna yang terjadi
pada kata-kata yang sudah dikenal
• Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.