3. BERCAK MONGOL
Insidens : hampir universal pada bayi-bayi Asia
GAMBARAN KLINIS
Pigmentasi keabu-abuan atau kebiru-biruan, biasanya diregio
lumbo sacral, ttpi dpt terjadi di tempat lain pada badan &
anggota gerak.
5. HEMANGIOMA
• Mrpkn kelainan yg terjadi pd kulit, terdiri atas : Port
wine & Hemangioma kavernosa.
*Port Wine (Naevus Flammeus)
• GAMBARAN KLINIS
• Hemangioma kapiler datar & mengalami demarkasi
hebat. Warna bervariasi dari pink pucat sampai
purple gelap. Sudah ada sejak lahir & tdk bertambah
besar stlh lahir. Dpt timbul dibagian tubuh
manapun, tersering diwajah.
6. PERJALANAN : kebanyakan menetap
PENATALAKSANAAN :
Pembedahan umumnya tdk memuaskan. Penggunaan
krim kosmetik berguna utk anak yg lbh besar.
7.
8. *Hemangioma Kavernosa
GAMBARAN KLINIS
Lunak, massa subkutan yg berwarna merah kebiruan dgn
tepi yg kurang jelas.
PERJALANAN
Penyakit tdk mengalami regresi dgn bertambahnya umur &
mgkn ukurannya dpt membesar.
PENATALAKSANAAN
Eksisi bedah sering kali sulit. Penyuntikan agen sklerosing
dgn dilakukan anastesi dpt memacu terjadinya fibrosis&
akhirnya pengecilan.
11. Artinya Icterus (ikterus) adalah suatu gejala
diskolorasi kuning pada kulit, konjungtiva dan
mukosa akibat penumpukan bilirubin
(Suryanah,2006).
PENYEBAB IKTERUS:
• Produksi bilirubin yang berlebihan
• Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
• Gangguan transportasi dalam metabolisme
• Gangguan dalam ekskresi
12. Pembentuk dan ekskresi billirubin
Sel darah merah
Hemoglobin
hem globin
besi billibrubin + Plasma Prot.
Hati
Glukoronil transferase
Bilirubin tak terkonjugasi + asam glukoronat
Bilirubin terkonjugasi
Diekskresi via feses dan urine
13. IKTERUS FISIOLOGIS
PENGERTIAN
Ikterus yg timbul pd hari kedua & ketiga serta tdk
mempunyai dasar patologis atau tdk mempunyai potensi
menjadi kern ikterus.
TANDA-TANDA :
Timbul pada hari kedua & ketiga
Kadar bilirubin indirek tdk melebihi 10 mg% pd
neonatus cukup bulan & 12,5 mg% pd neonatus
kurang bulan.
Kadar bilirubin direk tdk melebihi 1 mg%
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tdk melebihi 5
mg% perhari
Ikterus menghilang pd 10 hari pertama
Tdk terbukti mempunyai hubungan dgn keadaan
patologi
14. IKTERUS PATOLOGIS
PENGERTIAN
Ikterus patologis adalah ikterus yg mempunyai dasar
patologis atau kadar bilirubin mencapai suatu nilai yg
disebut hyperbilirubinemia.
Gejala-gejala hyperbilirubinemia :
1.Bilirubin Indirek
Adalah bilirubin yg belum dikonjugasi. Larut dlm lemak
shg mudah melekat pada sel otak dlm keadaan bebas.
Ekskresi pada janin melalui plasenta, pada neonatus dgn
proses konjugasi diubah menjadi bilirubin direk.
2.Bilirubin Direk
Larut dalam air. Ekskresi melalui usus pada keadaan
obstruksi melalui ginjal.
15. TANDA-TANDA :
Ikterus terjadi dlm 24 jam pertama
Kadar bilirubin indirek melebihi 10 mg% pd neonatus
cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pd neonatus
kurang bulan
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%
Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
16. PENYEBAB IKTERUS
• Red cell breakdown
• Liver immaturity
• Reabsorpsi bilirubin dalam usus
• Breast milk joundice – hormon pregnandiol
• Asal etnik : mereka yang berasal dari Korea, Cina,
Jepang dan Indian Amerika memiliki kadar
bilirubin yang lebih tinggi
18. PENATALAKSANAAN IKTERUS FISIOLOGIS
•Tdk memerlukan penanganan khusus krn ikterus akan
menghilang pd hari ke 10
• Perawatan bayi sehari-hari :
• Memandikan, merawat tali pusat, pemberian minum yg
mencukupi sangat diperlukan oleh bayi krn dpt
membantu utk mengekskresi bilirubin.
• Menjemur bayi dibwh sinar matahari selama kurang
lebih ½ jam yaitu ¼ jam tidur terlentang & ¼ jam tidur
telungkup & bayi dlm keadaan telanjang.
• Apabila terdpt tanda-tanda patologis segera di rujuk ke
RS.
19. Light Therapy (terapi sinar)
Tujuan : menurunkan kadar bilirubin indirek dlm serum
shg tdk terjadi “kern icterus”.
Bilirubin
(Mg%)
Terapi pada usia
< 24 jam 24-48 jam 49-72
jam
> 72
jam
< 5 Pemberian minum dini
5-9 Terapi sinar bila
hemolisis
Fenobarbital +
kalori cukup
10-14 Transfusi* tukar
bila hemolisis
Terapi sinar
15-19 Transfusi tukar Transfusi tukar
bila hemolisis
Terapi
sinar+
+
≥20 Transfusi tukar +
20. NB :
* Sebelum dan sesudah transfusi tukar beri terapi sinar
+ Bila tak berhasil transfusi tukar
Bila < 5 mg% selalu observasi
Bila > 5 mg% penyebab ikterus perlu diselidiki.
Persediaan alat – alat :
- Lampu fluoresensi 10 buah @ watt dgn gelombang
sekitar 425 -475. Jarak antara sumbu cahaya dan bayi
sekitar 18 inci, diantara sumber cahaya dan bayi
ditempatkan kaca infleksi untuk menahan sinar ultra
violet (U.V) yg bercahaya. Lampu digunakan selama
200 jam penyinaran kmdn hrs diganti.
21. - Inkubator lengkap dgn pengalasnya
- Kain kassa
- Plester dan gunting
Cara Bekerja :
- Bayi yg ikterus diperiksa kadar bilirubinnya
- Bayi ditidurkan telanjang bulat, kecuali mata dan alat
kelamin ditutup dengan kain yg tdk tembus cahaya
untuk menghindarkan kerusakan retina & alat – alat
reproduksi.
- Posisi bayi diubah-ubah terlentang,miring,tengkurap
tiap 3 jam bila mungkin utk memungkinkan
penyinaran yg merata.Kalau bayi diberi IVFD (intra
vena fluid drip) cukup dlm 2 posisi saja.
- Suhu bayi dipertahankan sekitar 36,5° - 37°C.
22. - Pemasukan cairan diperhatikan shg tdk terjadi dehidrasi
bila perlu jmlhnya ditambah (sering diberi minum).
- Mata setiap hari dibuka & diperiksa di luar cahaya terapi
sinar mis : pada waktu minum kmdn ditutp lagi.
- Bilirubin tiap hari diperiksa atau paling sedikit setiap 2
hari sekali. Sesudah terapi sinar, bilirubin dikontrol tiap
hari selama 3 hari. Pd terapi sinar sesudah transfusi
tukar, bilirubin diperiksa tiap 8 jam.
- Lama penyinaran maksimal 100 jam, atau kalau kadar
bilirubin serum sudah mencapai kadar 7,5 mg% atau
kurang, photo terapi dihentikan.
- Bila sesudah 100 jam, kadar bilirubin masih bertambah
naik hrs dicari sebabnya.
23. Hal-hal yg perlu diperhatikan :
- Dilakukan pemeriksaan rutin atas indikasinya
- Pengobatan lain sesuaikan dengan indikasinya
- Bila selama terapi sinar ternyata kadar bilirubin serum
naik terus mungkin lampu sudah terlalu lama dipakai
melampauibatas waktu shg intensitas penyinaran
berkurang, krn sesuatu hal terapi sinar gagal, tindakan
ini segera dihentikan dan dilakukan transfusi tukar
- Perhatikan suhu bayi dan minum bayi
- Cegah jangan sampai dehidrasi oleh krn kurang minum.
24.
25.
26.
27.
28.
29. MUNTAH
1). PENGERTIAN :
Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau
seluruh isi lambung yg terjadi scr paksa melalui mulut
disertai dgn kontraksi lambung & abdomen
(Markum:1991)
Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau
seluruh isi lambung yg terjadi stlh agak lama makanan
masuk kedlm lambung. (Depkes:1992)
31. Faktor Psikologis :
Gangguan pd hubungan ibu & anak
Cara memberi makan/minum yg salah
Ada bbrpa gangguan yg dpt di identifikasi akibat muntah,
yaitu :
Muntah terjadi beberapa jam stlh keluarnya lendir yg
kadang disertai sedikit darah.
Keluar cairan terus menerus, kemungkinan oleh
obstruksi esophagus
Muntah yg terjadi secara proyektil & tdk berwarna
kehijauan mrpan tanda adanya stenosis pilorus
32. Muntah yg terjadi pd hari-hari pertama
kelahiran, dlm jmlh byk,tdk scr proyektil, tdk
berwarna hijau, & cenderung menetap
biasanya terjadi sbgai akibat dari obstruksi
usus halus.
34. PENATALAKSANAAN :
1. Jaga kebersihan mulut
2. Cegah aspirasi saat muntah
3. Beri suasana tenang
4. Diet yg sesuai & jangan berikan makanan yg
merangsang
5. Menciptakan hubungan yg harmonis antara orang
tua & anak.
6. Pengobatan tergantung kepada penyebabnya
35. GUMOH/REGURGITASI
PENGERTIAN
• Regurgitasi adalah keluarnya kembali
(tumpah/gumoh) susu yg telah ditelan
ketika atau beberapa saat setelah minum susu
botol/menyusui & dlm jumlah hanya sedikit.
(Depkes RI, 1992)
• Regurgitasi adalah keluarnya kembali
sebagian susu yg telah ditelan melalui mulut
& tanpa paksaan, beberapa saat stlh minum
susu. (Depkes RI, 1999)
36. PENYEBAB
- Anak/bayi yg sudah kenyang
- Posisi bayi saat menyusui
- Posisi botol
- Terburu-buru/ tergesa-gesa
PENATALAKSANAAAN
1) Memperbaiki teknik menyusui
2) Memperbaiki posisi botol saat menyusui
3) Segera sendawakan bayi sesaat stlh minum.
37. Sendawa dpt dilakukan dgn cara :
a) Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dgn kepala
bersandar di pundak ibu. Kmdn, punggung bayi
ditepuk perlahan - lahan sampai terdengar suara
bersendawa.
38. b) Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/
tepuk punggung bayi sampai terdengar suara sendawa.
39. c) Dudukkan bayi dlm posisi
tegak tetapi sedikit
menyandar ke depan
dipangkuan anda. Pastikan
anda menyangga kepala &
punggungnya. Dgn lembut
gosok atau tepuk-tepuk
punggungnya sampai ia
sendawa
40. • Perbaiki teknik menyusu
• Perbaiki cara menggunakan dot
• Sendawakan bayi sesudah minum