SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
ASUHAN PADA NEONATUS , Bayi B L
DGN MASALAH YG LAZIM TERJADI
• Bercak mongol
• Hemangioma
• Ikterus neonatorum
• Muntah
• Gumoh/regurgitasi
BERCAK MONGOL
Insidens : hampir universal pada bayi-bayi Asia
GAMBARAN KLINIS
Pigmentasi keabu-abuan atau kebiru-biruan, biasanya diregio
lumbo sacral, ttpi dpt terjadi di tempat lain pada badan &
anggota gerak.
PERJALANAN: Memudar scr bertahap dgn
bertambahnya usia
PENGOBATAN : Tdk perlu
HEMANGIOMA
• Mrpkn kelainan yg terjadi pd kulit, terdiri atas : Port
wine & Hemangioma kavernosa.
*Port Wine (Naevus Flammeus)
• GAMBARAN KLINIS
• Hemangioma kapiler datar & mengalami demarkasi
hebat. Warna bervariasi dari pink pucat sampai
purple gelap. Sudah ada sejak lahir & tdk bertambah
besar stlh lahir. Dpt timbul dibagian tubuh
manapun, tersering diwajah.
PERJALANAN : kebanyakan menetap
PENATALAKSANAAN :
Pembedahan umumnya tdk memuaskan. Penggunaan
krim kosmetik berguna utk anak yg lbh besar.
*Hemangioma Kavernosa
GAMBARAN KLINIS
Lunak, massa subkutan yg berwarna merah kebiruan dgn
tepi yg kurang jelas.
PERJALANAN
Penyakit tdk mengalami regresi dgn bertambahnya umur &
mgkn ukurannya dpt membesar.
PENATALAKSANAAN
Eksisi bedah sering kali sulit. Penyuntikan agen sklerosing
dgn dilakukan anastesi dpt memacu terjadinya fibrosis&
akhirnya pengecilan.
Gambar Hemangioma Kavernosa
IKTERUS NEONATORUM/HIPERBILIRUBINEMIA.
Ikterus adalah suatu gejala yg sering ditemukan pd bayi
baru lahir (Depkes RI,1992).
Artinya Icterus (ikterus) adalah suatu gejala
diskolorasi kuning pada kulit, konjungtiva dan
mukosa akibat penumpukan bilirubin
(Suryanah,2006).
PENYEBAB IKTERUS:
• Produksi bilirubin yang berlebihan
• Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
• Gangguan transportasi dalam metabolisme
• Gangguan dalam ekskresi
Pembentuk dan ekskresi billirubin
Sel darah merah
Hemoglobin
hem globin
besi billibrubin + Plasma Prot.
Hati
Glukoronil transferase
Bilirubin tak terkonjugasi + asam glukoronat
Bilirubin terkonjugasi
Diekskresi via feses dan urine
IKTERUS FISIOLOGIS
PENGERTIAN
Ikterus yg timbul pd hari kedua & ketiga serta tdk
mempunyai dasar patologis atau tdk mempunyai potensi
menjadi kern ikterus.
TANDA-TANDA :
 Timbul pada hari kedua & ketiga
 Kadar bilirubin indirek tdk melebihi 10 mg% pd
neonatus cukup bulan & 12,5 mg% pd neonatus
kurang bulan.
 Kadar bilirubin direk tdk melebihi 1 mg%
 Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tdk melebihi 5
mg% perhari
 Ikterus menghilang pd 10 hari pertama
 Tdk terbukti mempunyai hubungan dgn keadaan
patologi
IKTERUS PATOLOGIS
PENGERTIAN
Ikterus patologis adalah ikterus yg mempunyai dasar
patologis atau kadar bilirubin mencapai suatu nilai yg
disebut hyperbilirubinemia.
Gejala-gejala hyperbilirubinemia :
1.Bilirubin Indirek
Adalah bilirubin yg belum dikonjugasi. Larut dlm lemak
shg mudah melekat pada sel otak dlm keadaan bebas.
Ekskresi pada janin melalui plasenta, pada neonatus dgn
proses konjugasi diubah menjadi bilirubin direk.
2.Bilirubin Direk
Larut dalam air. Ekskresi melalui usus pada keadaan
obstruksi melalui ginjal.
TANDA-TANDA :
 Ikterus terjadi dlm 24 jam pertama
 Kadar bilirubin indirek melebihi 10 mg% pd neonatus
cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pd neonatus
kurang bulan
 Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%
 Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari
 Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama
 Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
PENYEBAB IKTERUS
• Red cell breakdown
• Liver immaturity
• Reabsorpsi bilirubin dalam usus
• Breast milk joundice – hormon pregnandiol
• Asal etnik : mereka yang berasal dari Korea, Cina,
Jepang dan Indian Amerika memiliki kadar
bilirubin yang lebih tinggi
Patofisiologi
Etiologi
Peningkatan bill
Indirek dalam sirkulasi
Jaundice nembus sawar otak
kern ikterus
PENATALAKSANAAN IKTERUS FISIOLOGIS
•Tdk memerlukan penanganan khusus krn ikterus akan
menghilang pd hari ke 10
• Perawatan bayi sehari-hari :
• Memandikan, merawat tali pusat, pemberian minum yg
mencukupi sangat diperlukan oleh bayi krn dpt
membantu utk mengekskresi bilirubin.
• Menjemur bayi dibwh sinar matahari selama kurang
lebih ½ jam yaitu ¼ jam tidur terlentang & ¼ jam tidur
telungkup & bayi dlm keadaan telanjang.
• Apabila terdpt tanda-tanda patologis segera di rujuk ke
RS.
Light Therapy (terapi sinar)
Tujuan : menurunkan kadar bilirubin indirek dlm serum
shg tdk terjadi “kern icterus”.
Bilirubin
(Mg%)
Terapi pada usia
< 24 jam 24-48 jam 49-72
jam
> 72
jam
< 5 Pemberian minum dini
5-9 Terapi sinar bila
hemolisis
Fenobarbital +
kalori cukup
10-14 Transfusi* tukar
bila hemolisis
Terapi sinar
15-19 Transfusi tukar Transfusi tukar
bila hemolisis
Terapi
sinar+
+
≥20 Transfusi tukar +
NB :
* Sebelum dan sesudah transfusi tukar beri terapi sinar
+ Bila tak berhasil transfusi tukar
Bila < 5 mg% selalu observasi
Bila > 5 mg% penyebab ikterus perlu diselidiki.
Persediaan alat – alat :
- Lampu fluoresensi 10 buah @ watt dgn gelombang
sekitar 425 -475. Jarak antara sumbu cahaya dan bayi
sekitar 18 inci, diantara sumber cahaya dan bayi
ditempatkan kaca infleksi untuk menahan sinar ultra
violet (U.V) yg bercahaya. Lampu digunakan selama
200 jam penyinaran kmdn hrs diganti.
- Inkubator lengkap dgn pengalasnya
- Kain kassa
- Plester dan gunting
Cara Bekerja :
- Bayi yg ikterus diperiksa kadar bilirubinnya
- Bayi ditidurkan telanjang bulat, kecuali mata dan alat
kelamin ditutup dengan kain yg tdk tembus cahaya
untuk menghindarkan kerusakan retina & alat – alat
reproduksi.
- Posisi bayi diubah-ubah terlentang,miring,tengkurap
tiap 3 jam bila mungkin utk memungkinkan
penyinaran yg merata.Kalau bayi diberi IVFD (intra
vena fluid drip) cukup dlm 2 posisi saja.
- Suhu bayi dipertahankan sekitar 36,5° - 37°C.
- Pemasukan cairan diperhatikan shg tdk terjadi dehidrasi
bila perlu jmlhnya ditambah (sering diberi minum).
- Mata setiap hari dibuka & diperiksa di luar cahaya terapi
sinar mis : pada waktu minum kmdn ditutp lagi.
- Bilirubin tiap hari diperiksa atau paling sedikit setiap 2
hari sekali. Sesudah terapi sinar, bilirubin dikontrol tiap
hari selama 3 hari. Pd terapi sinar sesudah transfusi
tukar, bilirubin diperiksa tiap 8 jam.
- Lama penyinaran maksimal 100 jam, atau kalau kadar
bilirubin serum sudah mencapai kadar 7,5 mg% atau
kurang, photo terapi dihentikan.
- Bila sesudah 100 jam, kadar bilirubin masih bertambah
naik hrs dicari sebabnya.
Hal-hal yg perlu diperhatikan :
- Dilakukan pemeriksaan rutin atas indikasinya
- Pengobatan lain sesuaikan dengan indikasinya
- Bila selama terapi sinar ternyata kadar bilirubin serum
naik terus mungkin lampu sudah terlalu lama dipakai
melampauibatas waktu shg intensitas penyinaran
berkurang, krn sesuatu hal terapi sinar gagal, tindakan
ini segera dihentikan dan dilakukan transfusi tukar
- Perhatikan suhu bayi dan minum bayi
- Cegah jangan sampai dehidrasi oleh krn kurang minum.
MUNTAH
1). PENGERTIAN :
Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau
seluruh isi lambung yg terjadi scr paksa melalui mulut
disertai dgn kontraksi lambung & abdomen
(Markum:1991)
Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau
seluruh isi lambung yg terjadi stlh agak lama makanan
masuk kedlm lambung. (Depkes:1992)
PENYEBAB :
Faktor Fisiologis
•Iritasi lambung
•Kelainan congenital saluran pencernaan : atresia/stenosis,
esophagus,Hirschsprung, stenosis pilorus, obstruksi usus.
•Faktor Infeksi : infeksi saluran kemih akut, hepatitis,
peritonitis
•Tekanan Intrakranial yg tinggi
Faktor Psikologis :
Gangguan pd hubungan ibu & anak
Cara memberi makan/minum yg salah
Ada bbrpa gangguan yg dpt di identifikasi akibat muntah,
yaitu :
 Muntah terjadi beberapa jam stlh keluarnya lendir yg
kadang disertai sedikit darah.
 Keluar cairan terus menerus, kemungkinan oleh
obstruksi esophagus
 Muntah yg terjadi secara proyektil & tdk berwarna
kehijauan mrpan tanda adanya stenosis pilorus
 Muntah yg terjadi pd hari-hari pertama
kelahiran, dlm jmlh byk,tdk scr proyektil, tdk
berwarna hijau, & cenderung menetap
biasanya terjadi sbgai akibat dari obstruksi
usus halus.
Pengkajian
Kaji penyebab
Anamnese ttg ; waktu, sifat muntah, warna
dan bau
Kaji riwayat penyakit penyerta
Dehidrasi ?
Hubungan dengan orang tua ?
PENATALAKSANAAN :
1. Jaga kebersihan mulut
2. Cegah aspirasi saat muntah
3. Beri suasana tenang
4. Diet yg sesuai & jangan berikan makanan yg
merangsang
5. Menciptakan hubungan yg harmonis antara orang
tua & anak.
6. Pengobatan tergantung kepada penyebabnya
GUMOH/REGURGITASI
PENGERTIAN
• Regurgitasi adalah keluarnya kembali
(tumpah/gumoh) susu yg telah ditelan
ketika atau beberapa saat setelah minum susu
botol/menyusui & dlm jumlah hanya sedikit.
(Depkes RI, 1992)
• Regurgitasi adalah keluarnya kembali
sebagian susu yg telah ditelan melalui mulut
& tanpa paksaan, beberapa saat stlh minum
susu. (Depkes RI, 1999)
PENYEBAB
- Anak/bayi yg sudah kenyang
- Posisi bayi saat menyusui
- Posisi botol
- Terburu-buru/ tergesa-gesa
PENATALAKSANAAAN
1) Memperbaiki teknik menyusui
2) Memperbaiki posisi botol saat menyusui
3) Segera sendawakan bayi sesaat stlh minum.
Sendawa dpt dilakukan dgn cara :
a) Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dgn kepala
bersandar di pundak ibu. Kmdn, punggung bayi
ditepuk perlahan - lahan sampai terdengar suara
bersendawa.
b) Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/
tepuk punggung bayi sampai terdengar suara sendawa.
c) Dudukkan bayi dlm posisi
tegak tetapi sedikit
menyandar ke depan
dipangkuan anda. Pastikan
anda menyangga kepala &
punggungnya. Dgn lembut
gosok atau tepuk-tepuk
punggungnya sampai ia
sendawa
• Perbaiki teknik menyusu
• Perbaiki cara menggunakan dot
• Sendawakan bayi sesudah minum
asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi

More Related Content

What's hot

Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama  Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama Asih Astuti
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinMayah M4y
 
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusasuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusKamilatulKhuriyah
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTNurindah Nurindah
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)Juwita Wulandari
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptAze Palupi
 

What's hot (20)

Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
 
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama  Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubin
 
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatusasuhan neonatus  ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
asuhan neonatus ppt kebutuhan fisik, kesehatan, psikososial neonatus
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Soal kb n kom
Soal kb n komSoal kb n kom
Soal kb n kom
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Hubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidananHubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidanan
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Konseling kebidanan
Konseling kebidananKonseling kebidanan
Konseling kebidanan
 
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
kehamilan tidak diinginkan (aborsi)
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
 

Similar to asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi

HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptMethaKemala
 
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024Rafika Rosyda
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdfraisadestiardianty
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdfraisadestiardianty
 
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdfMI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdfninna18
 
Bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Bayi dengan masalah yang lazim terjadiBayi dengan masalah yang lazim terjadi
Bayi dengan masalah yang lazim terjadiNaja Sajalah
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)REISA Class
 
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdfPenyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdfRefmievaYulianti
 
Kegawatan Neonatus.pptx
Kegawatan Neonatus.pptxKegawatan Neonatus.pptx
Kegawatan Neonatus.pptxlintangnc
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINFatin Cassie
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi (20)

HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.pptHYPERBILIRUBINEMIA.ppt
HYPERBILIRUBINEMIA.ppt
 
Ikterus neonatorum
Ikterus neonatorumIkterus neonatorum
Ikterus neonatorum
 
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
 
Ikterus Neonatus
Ikterus NeonatusIkterus Neonatus
Ikterus Neonatus
 
Askep hyperbilirubinemia
Askep hyperbilirubinemiaAskep hyperbilirubinemia
Askep hyperbilirubinemia
 
Asuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterusAsuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterus
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
 
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf9. Emergensi pada Neonatus.pdf
9. Emergensi pada Neonatus.pdf
 
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdfMI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
MI-7 hiperbilirubinemia-converted iss.pdf
 
Bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Bayi dengan masalah yang lazim terjadiBayi dengan masalah yang lazim terjadi
Bayi dengan masalah yang lazim terjadi
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)Menyusui bagi anak (page15)
Menyusui bagi anak (page15)
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Ikterik
IkterikIkterik
Ikterik
 
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdfPenyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
Penyulit Neonatus BAHAN TUGAS (1).pdf
 
Bidan widya
Bidan widyaBidan widya
Bidan widya
 
Kegawatan Neonatus.pptx
Kegawatan Neonatus.pptxKegawatan Neonatus.pptx
Kegawatan Neonatus.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 

Recently uploaded

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

asuhan pada neonatus dengan masalah yang lazim terjadi

  • 1. ASUHAN PADA NEONATUS , Bayi B L DGN MASALAH YG LAZIM TERJADI
  • 2. • Bercak mongol • Hemangioma • Ikterus neonatorum • Muntah • Gumoh/regurgitasi
  • 3. BERCAK MONGOL Insidens : hampir universal pada bayi-bayi Asia GAMBARAN KLINIS Pigmentasi keabu-abuan atau kebiru-biruan, biasanya diregio lumbo sacral, ttpi dpt terjadi di tempat lain pada badan & anggota gerak.
  • 4. PERJALANAN: Memudar scr bertahap dgn bertambahnya usia PENGOBATAN : Tdk perlu
  • 5. HEMANGIOMA • Mrpkn kelainan yg terjadi pd kulit, terdiri atas : Port wine & Hemangioma kavernosa. *Port Wine (Naevus Flammeus) • GAMBARAN KLINIS • Hemangioma kapiler datar & mengalami demarkasi hebat. Warna bervariasi dari pink pucat sampai purple gelap. Sudah ada sejak lahir & tdk bertambah besar stlh lahir. Dpt timbul dibagian tubuh manapun, tersering diwajah.
  • 6. PERJALANAN : kebanyakan menetap PENATALAKSANAAN : Pembedahan umumnya tdk memuaskan. Penggunaan krim kosmetik berguna utk anak yg lbh besar.
  • 7.
  • 8. *Hemangioma Kavernosa GAMBARAN KLINIS Lunak, massa subkutan yg berwarna merah kebiruan dgn tepi yg kurang jelas. PERJALANAN Penyakit tdk mengalami regresi dgn bertambahnya umur & mgkn ukurannya dpt membesar. PENATALAKSANAAN Eksisi bedah sering kali sulit. Penyuntikan agen sklerosing dgn dilakukan anastesi dpt memacu terjadinya fibrosis& akhirnya pengecilan.
  • 10. IKTERUS NEONATORUM/HIPERBILIRUBINEMIA. Ikterus adalah suatu gejala yg sering ditemukan pd bayi baru lahir (Depkes RI,1992).
  • 11. Artinya Icterus (ikterus) adalah suatu gejala diskolorasi kuning pada kulit, konjungtiva dan mukosa akibat penumpukan bilirubin (Suryanah,2006). PENYEBAB IKTERUS: • Produksi bilirubin yang berlebihan • Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar • Gangguan transportasi dalam metabolisme • Gangguan dalam ekskresi
  • 12. Pembentuk dan ekskresi billirubin Sel darah merah Hemoglobin hem globin besi billibrubin + Plasma Prot. Hati Glukoronil transferase Bilirubin tak terkonjugasi + asam glukoronat Bilirubin terkonjugasi Diekskresi via feses dan urine
  • 13. IKTERUS FISIOLOGIS PENGERTIAN Ikterus yg timbul pd hari kedua & ketiga serta tdk mempunyai dasar patologis atau tdk mempunyai potensi menjadi kern ikterus. TANDA-TANDA :  Timbul pada hari kedua & ketiga  Kadar bilirubin indirek tdk melebihi 10 mg% pd neonatus cukup bulan & 12,5 mg% pd neonatus kurang bulan.  Kadar bilirubin direk tdk melebihi 1 mg%  Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tdk melebihi 5 mg% perhari  Ikterus menghilang pd 10 hari pertama  Tdk terbukti mempunyai hubungan dgn keadaan patologi
  • 14. IKTERUS PATOLOGIS PENGERTIAN Ikterus patologis adalah ikterus yg mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin mencapai suatu nilai yg disebut hyperbilirubinemia. Gejala-gejala hyperbilirubinemia : 1.Bilirubin Indirek Adalah bilirubin yg belum dikonjugasi. Larut dlm lemak shg mudah melekat pada sel otak dlm keadaan bebas. Ekskresi pada janin melalui plasenta, pada neonatus dgn proses konjugasi diubah menjadi bilirubin direk. 2.Bilirubin Direk Larut dalam air. Ekskresi melalui usus pada keadaan obstruksi melalui ginjal.
  • 15. TANDA-TANDA :  Ikterus terjadi dlm 24 jam pertama  Kadar bilirubin indirek melebihi 10 mg% pd neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pd neonatus kurang bulan  Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%  Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari  Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama  Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
  • 16. PENYEBAB IKTERUS • Red cell breakdown • Liver immaturity • Reabsorpsi bilirubin dalam usus • Breast milk joundice – hormon pregnandiol • Asal etnik : mereka yang berasal dari Korea, Cina, Jepang dan Indian Amerika memiliki kadar bilirubin yang lebih tinggi
  • 17. Patofisiologi Etiologi Peningkatan bill Indirek dalam sirkulasi Jaundice nembus sawar otak kern ikterus
  • 18. PENATALAKSANAAN IKTERUS FISIOLOGIS •Tdk memerlukan penanganan khusus krn ikterus akan menghilang pd hari ke 10 • Perawatan bayi sehari-hari : • Memandikan, merawat tali pusat, pemberian minum yg mencukupi sangat diperlukan oleh bayi krn dpt membantu utk mengekskresi bilirubin. • Menjemur bayi dibwh sinar matahari selama kurang lebih ½ jam yaitu ¼ jam tidur terlentang & ¼ jam tidur telungkup & bayi dlm keadaan telanjang. • Apabila terdpt tanda-tanda patologis segera di rujuk ke RS.
  • 19. Light Therapy (terapi sinar) Tujuan : menurunkan kadar bilirubin indirek dlm serum shg tdk terjadi “kern icterus”. Bilirubin (Mg%) Terapi pada usia < 24 jam 24-48 jam 49-72 jam > 72 jam < 5 Pemberian minum dini 5-9 Terapi sinar bila hemolisis Fenobarbital + kalori cukup 10-14 Transfusi* tukar bila hemolisis Terapi sinar 15-19 Transfusi tukar Transfusi tukar bila hemolisis Terapi sinar+ + ≥20 Transfusi tukar +
  • 20. NB : * Sebelum dan sesudah transfusi tukar beri terapi sinar + Bila tak berhasil transfusi tukar Bila < 5 mg% selalu observasi Bila > 5 mg% penyebab ikterus perlu diselidiki. Persediaan alat – alat : - Lampu fluoresensi 10 buah @ watt dgn gelombang sekitar 425 -475. Jarak antara sumbu cahaya dan bayi sekitar 18 inci, diantara sumber cahaya dan bayi ditempatkan kaca infleksi untuk menahan sinar ultra violet (U.V) yg bercahaya. Lampu digunakan selama 200 jam penyinaran kmdn hrs diganti.
  • 21. - Inkubator lengkap dgn pengalasnya - Kain kassa - Plester dan gunting Cara Bekerja : - Bayi yg ikterus diperiksa kadar bilirubinnya - Bayi ditidurkan telanjang bulat, kecuali mata dan alat kelamin ditutup dengan kain yg tdk tembus cahaya untuk menghindarkan kerusakan retina & alat – alat reproduksi. - Posisi bayi diubah-ubah terlentang,miring,tengkurap tiap 3 jam bila mungkin utk memungkinkan penyinaran yg merata.Kalau bayi diberi IVFD (intra vena fluid drip) cukup dlm 2 posisi saja. - Suhu bayi dipertahankan sekitar 36,5° - 37°C.
  • 22. - Pemasukan cairan diperhatikan shg tdk terjadi dehidrasi bila perlu jmlhnya ditambah (sering diberi minum). - Mata setiap hari dibuka & diperiksa di luar cahaya terapi sinar mis : pada waktu minum kmdn ditutp lagi. - Bilirubin tiap hari diperiksa atau paling sedikit setiap 2 hari sekali. Sesudah terapi sinar, bilirubin dikontrol tiap hari selama 3 hari. Pd terapi sinar sesudah transfusi tukar, bilirubin diperiksa tiap 8 jam. - Lama penyinaran maksimal 100 jam, atau kalau kadar bilirubin serum sudah mencapai kadar 7,5 mg% atau kurang, photo terapi dihentikan. - Bila sesudah 100 jam, kadar bilirubin masih bertambah naik hrs dicari sebabnya.
  • 23. Hal-hal yg perlu diperhatikan : - Dilakukan pemeriksaan rutin atas indikasinya - Pengobatan lain sesuaikan dengan indikasinya - Bila selama terapi sinar ternyata kadar bilirubin serum naik terus mungkin lampu sudah terlalu lama dipakai melampauibatas waktu shg intensitas penyinaran berkurang, krn sesuatu hal terapi sinar gagal, tindakan ini segera dihentikan dan dilakukan transfusi tukar - Perhatikan suhu bayi dan minum bayi - Cegah jangan sampai dehidrasi oleh krn kurang minum.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. MUNTAH 1). PENGERTIAN : Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yg terjadi scr paksa melalui mulut disertai dgn kontraksi lambung & abdomen (Markum:1991) Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yg terjadi stlh agak lama makanan masuk kedlm lambung. (Depkes:1992)
  • 30. PENYEBAB : Faktor Fisiologis •Iritasi lambung •Kelainan congenital saluran pencernaan : atresia/stenosis, esophagus,Hirschsprung, stenosis pilorus, obstruksi usus. •Faktor Infeksi : infeksi saluran kemih akut, hepatitis, peritonitis •Tekanan Intrakranial yg tinggi
  • 31. Faktor Psikologis : Gangguan pd hubungan ibu & anak Cara memberi makan/minum yg salah Ada bbrpa gangguan yg dpt di identifikasi akibat muntah, yaitu :  Muntah terjadi beberapa jam stlh keluarnya lendir yg kadang disertai sedikit darah.  Keluar cairan terus menerus, kemungkinan oleh obstruksi esophagus  Muntah yg terjadi secara proyektil & tdk berwarna kehijauan mrpan tanda adanya stenosis pilorus
  • 32.  Muntah yg terjadi pd hari-hari pertama kelahiran, dlm jmlh byk,tdk scr proyektil, tdk berwarna hijau, & cenderung menetap biasanya terjadi sbgai akibat dari obstruksi usus halus.
  • 33. Pengkajian Kaji penyebab Anamnese ttg ; waktu, sifat muntah, warna dan bau Kaji riwayat penyakit penyerta Dehidrasi ? Hubungan dengan orang tua ?
  • 34. PENATALAKSANAAN : 1. Jaga kebersihan mulut 2. Cegah aspirasi saat muntah 3. Beri suasana tenang 4. Diet yg sesuai & jangan berikan makanan yg merangsang 5. Menciptakan hubungan yg harmonis antara orang tua & anak. 6. Pengobatan tergantung kepada penyebabnya
  • 35. GUMOH/REGURGITASI PENGERTIAN • Regurgitasi adalah keluarnya kembali (tumpah/gumoh) susu yg telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol/menyusui & dlm jumlah hanya sedikit. (Depkes RI, 1992) • Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yg telah ditelan melalui mulut & tanpa paksaan, beberapa saat stlh minum susu. (Depkes RI, 1999)
  • 36. PENYEBAB - Anak/bayi yg sudah kenyang - Posisi bayi saat menyusui - Posisi botol - Terburu-buru/ tergesa-gesa PENATALAKSANAAAN 1) Memperbaiki teknik menyusui 2) Memperbaiki posisi botol saat menyusui 3) Segera sendawakan bayi sesaat stlh minum.
  • 37. Sendawa dpt dilakukan dgn cara : a) Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dgn kepala bersandar di pundak ibu. Kmdn, punggung bayi ditepuk perlahan - lahan sampai terdengar suara bersendawa.
  • 38. b) Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/ tepuk punggung bayi sampai terdengar suara sendawa.
  • 39. c) Dudukkan bayi dlm posisi tegak tetapi sedikit menyandar ke depan dipangkuan anda. Pastikan anda menyangga kepala & punggungnya. Dgn lembut gosok atau tepuk-tepuk punggungnya sampai ia sendawa
  • 40. • Perbaiki teknik menyusu • Perbaiki cara menggunakan dot • Sendawakan bayi sesudah minum