SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS DHF / DBD Selasa, Juni 11, 2013 ASUHAN
KEPERAWATAN 6 comment
A. Pengertian 1. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti. (Suriadi, 2001 : 57) 2. Demam Berdarah Dengue ialah suatu
penyakit demam berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh
permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan
protein. (Nelson, 2000 : 1134)
B. Etiologi Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk
Aedes Aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup
terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe lain. - Ciri-ciri
nyamuk Aedes Aegypti Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit
pada siang hari, badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar
dari sinar matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M dan senang menggigit manusia).
Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan berulang (multi diters) yaitu menggigit beberapa
orang secara bergantian dalam waktu singkat
. C. Patofisiologi · Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus antibodi,
dalam sirkulasi akan mengakt,ivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan
dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan
mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma mealui endotel dinding itu. · Terjadinya trombositopenia,
menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagalasi (protambin, faktor V, VII,
IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, teutama
perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. · Yang menentukan beratnya penyakit adalah
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya
hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut. · Nilai
hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding
pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak
diatasi bisa terjadi anoksia jangan asidosis dan kematian. Diagram
D. Gambaran Klinis Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi
mulai dari asimtomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue
sampai syndrome syok dengue. Timbulnya bervariasi berdasarkan derajat Demam berdarah
dengue. · Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise muntah,
nyeri kepala, anoreksia, dan batuk. · Pada fase kedua ini penderita biasanya menderita
ekstremitas dingin, lembab, badan panas, maka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan
nyeri mid-epigastrik. Seringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis spontan
mungkin tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi vena adalah lazim.
Ruam makular atau makulopopular mungkin muncul dan mungkin ada sianosis sekeliling
mulut dan perifer. Nadi lemah cepat dan kecil dan suara jantung halus. Hati mungkin
membesar sampai 4-6 cm dibawah tepi costa dan biasanya keras agak nyeri. Kurang dari 10%
penderita ekimosis atau perdarahan saluran cerna yang nyata, biasanya pasca masa syok yang
tidak terkoreksi. Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus
berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut : 1. Demam tinggi mendadak dan terus
menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas). 2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat
uji turnikel positif dari adanya salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif,
ekimosis, epistaksis, perdarahan yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, melena, atau hematomesis. 3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan
sakit). 4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi
20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg
atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari
dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut. E. Klasifikasi Demam
Berdarah Dengue menurut WHO (1975) · Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau
perdarahan spontan, uji turnikel positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi. · Derajat II :
Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain. · Derajat III :
Kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah, hipotensi kulit dingin, lembab, gelisah. · Derajat
IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur. F. Pemeriksaan
Diagnostik · Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih)
trombositopeni (100.00/mm3 atau kurang). · Serotogi : uji HI (Hemaaglutination Inhibition
test). · Rongten thorax : effusi pleura. G. Penatalaksanaan Terapeutik · Minum banyak 1,5-2
liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu. · Antipiretik jika terdapat demam. · Antikonvulsan
jika terdapat kejang. · Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami
kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat. H. Tanda-Tanda Perdarahan 1.
Karena manipulasi Rumpel leed test a. Teknik - Klien diukur tekanan darahnya dan dicari
sistol dan diastolnya. - Setelah ketemu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua. - Hasil
digunakan untuk patokan mempertahankan tekanan air raksa tensimeter. - Pompa lagi balon
tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan sampai 5 menit. - Setelah itu buka
kuncinya dan mansit dilepaskan. - Kemudian lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola
lengan bawah. b. Kriteria : Å bila jumlah petekie > 20 ± bila jumlah petekie 10 - 20 ⊝ bila
jumlah petekie 10 2. Perdarahan spontan a. Petekil/ ekimosis b. Perdarahan gusi c. Epistakeis
d. Hematomesis/ melena ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN 1.1 Biodata /
Identitas DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur < 15 tahun.
Endemik didaerah Asia tropik. 1.2 Keluhan Utama Panas / demam. 1.3 Riwayat Penyakit
Sekarang Demam mendadak selama 2-7 hari dan kemudian demam turun dengan tanda-tanda
lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan lembab. Demam disertai lemah,
nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan
perut, nyeri ulu hati, konstipasi atau diare. 1.4 Riwayat Penyakit Dahulu Ada kemungkinan
anak yang telah terjangkau penyakit DHF bisa berulang DHF lagi, Tetapi penyakit ini tidak
ada hubungannya dengan penyakit yang pernah diderita dahulu. 1.5 Riwayat Penyakit
Keluarga Penyakit DHF bisa dibawa oleh nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada yang
menderita penyakit ini kemungkinan tertular itu besar. 1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga
Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah lingkungan yang kurang
pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas and ban bekas. 1.7 Riwayat
Tumbuh Kembang Anak Sesuai dengan tumbuh kembang klien. 1.8 ADL 1. Nutrisi : Dapat
menjadi mual, muntah, anoreksia. 2. Aktifitas : Lebih banyak berdiam di rumah selama
musim hujan dapat terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh, menurunnya
aktifitas bermain. 3. Istirahat tidur : Dapat terganggu karena panas, sakit kepala dan nyeri. 4.
Eliminasi alvi : Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena. 5. Personal hygiene : Pegal-pegal
pada seluruh tubuh saat panas dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan diri.
1.9 Pemeriksaan 1. Keadaan umum : Suhu tubuh tinggi (39,4 – 41,1 0C), menggigit
hipotensi,nadi cepat dan lemah. 2. Kulit : tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
3. Kepala : mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang). 4. Dada : nyeri tekan
epigastrik, nafas cepat dan sering berat. 5. Abdomen : pada palpasi teraba pembesaran hati
dan limfe pada keadaan dehidrasi turgor kulit menurun. 6. Anus dan genetalia : dapat
terganggu karena diare/ konstipasi. 7. Ekstrimitas atas dan bawah : ekstrimitas dingin,
sianosis. 1. 10 Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
1) Hb dan PCV meningkat (≥20%). 2) Trombositopenia (≤100.000/ml). 3) Leukopenia
(mungkin normal atau leukositosis). 4) Ig.D.dengue positif. 5) Hasil pemeriksaan kimia darah
menunjukan: hipoprotinemia, hipokloremia, dan hiponatremia. 6) Urium dan PH darah
mungkin meningkat. 7) Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah. 8)
SGOT/SGPT memungkinkan meningkat. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Peningkatan
suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi virus. 2. Kekurangan volume
cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan
demam. 3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual,
muntah, anoreksia. 4. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan. 5.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan, malaise sekunder akibat DHF.
6. Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan perdarahan
yang dialammi pasien. 3. PERENCANAAN A. Prioritas Diagnosa Keperawatan Berdasarkan
kegawatan masalah. B. Tujuan, Kriteria hasil : Rencana tindakan dan Rasional Rencana
Tindakan 1. Dx I Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi
virus. Tujuan: Anak menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal. Kriteria hasil : a. Suhu
tubuh 36-37 0C b. Pasien bebas dari demam. Rencana tindakan : a. Monitor temperatur tubuh
Rasional : Perubahan temperatur dapat terjadi pada proses infeksi akut. b. Observasi tanda-
tanda vital (suhu, tensi, nadi, pernafasan tiap 3 jam atau lebih sering). Rasional : Tanda vital
merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. c. Anjurkan pasien untuk minum
banyak 1 ½ -2 liter dalam 24 jam. Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan
penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan yang banyak. d.
Berikan kompres dingin Rasional : Menurunkan panas lewat konduksi. e. Berikan antipiretik
sesuai program tim medis Rasional : Menurunkan panas pada pusat hipotalamus. 2. Dx II
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler,
perdarahan, muntah, dan demam. Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya
kebutuhan cairan. Kriteria hasil : a. TTV (nadi, tensi) dalam batas normal. b. Turgor kulit
kembali dalam 1 detik. c. Ubun-ubun datar. d. Produksi urine 1 cc/ kg/ BB/ jam. e. Tidak
terjadi syok hipovolemik. Rencana tindakan : a. Kaji keadaan umum pasien Rasional :
Menetapkan data dasar untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan dari keadaan
normalnya. b. Observasi tanda-tanda syok (nadi lemah dan cepat, tensi menurun akral dingin,
kesadaran menurun, gelisah) Rasional : Mengetahui tanda syok sedini mungkin sehingga
dapat segera dilakukan tindakan. c. Monitor tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit turun, ubun-
ubun cekung produksi urin turun). Rasional : Mengetahui derajat dehidrasi (turgor kulit turun,
ubun-ubun cekung produksi urin turun). d. Berikan hidrasi peroral secara adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Rasional : Asupan cairan sangat diperhatikan untuk menambah
volume cairan tubuh. e. Kolaborasi pemberian cairan intravena RL, glukosa 5% dalam half
strenght NaCl 0,9%, Dextran L 40. f. Rasional : Pemberian cairan ini sangat penting bagi
pasien yang mengalami defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena
cairan ini langsung masuk ke pembuluh darah. 3. Dx III Gangguan pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah dan anoreksia. Tujuan : Kriteria hasil : a.
Adanya minat/ selera makan. b. Porsi makansesuai kebutuhan. c. BB dipertahankan sesuai
usia. d. BB meningkat sesuai usia. Rencana tindakan : a. Monitor intake makanan Rasional :
Memonitor intake kalori dan insufisiensi kualitas konsumsi makanan. b. Memberikan
perawatan mulut sebelum dan sesudah makan. Rasional : Mengurangi rasa tidak nyaman dan
meningkatkan selera makan. c. Sajikan makanan yang menarik, merangsang selera dan dalam
suasana yang menyenangkan. Rasional : Meningkatkan selera makan sehingga meningkatkan
intake makanan. d. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. Rasional : Makan dalam
porsi besar/ banyak lebih sulit dikonsumsi saat pasien anoreksia. e. Timbang BB setiap hari.
Rasional : Memonitor kurangnya BB dan efektifitas intervensi nutrisi yang diberikan. f.
Konsul ke ahli gizi. Rasional : Memberikan bantuan untuk menetapkan diet dan
merencanakan pertemuan secara individual bila diperlukan. 4. Dx IV Perubahan perfusi
jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan. Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda
perfusi jaringan perifer yang adekuat. Kriteria hasil : a. Suhu ekstrimitas hangat, tidak
lembab, warna merah muda. b. Ekstrimitas tidak nyeri, tidak ada pembengkakan. c. CRT
kembali dalam 1 detik. Rencana tindakan : a. Kaji dan catat tanda-tanda vital (kualitas dan
frekuensi nadi, tensi, capilary reffil). Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk
mengetahui penurunan perfusi ke jaringan. b. Kaji dan catat sirkulasi pada ekstrimitas (suhu
kelembaban, dan warna). Rasional : Suhu dingin, warna pucat pada ekstrimitas menunjukkan
sirkulasi darah kurang adekuat. c. Nilai kemungkinan kematian jaringan pada ekstrimitas
seperti dingin, nyeri, pembengkakan, kaki. Rasional : Mengetahui tanda kematian jaringan
ekstrimitas lebih awal dapat berguna untuk mencegah kematian jaringan. 5. Dx V Gangguan
rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan malaise sekunder akibat DHF. Tujuan :
Rasa nyaman pasien terpenuhi dengan kriteria nyeri berkurang atau hilang. Rencana tindakan
: a. Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien dengan memberi rentang nyeri (0-10). Rasional :
Mengetahui nyeri yang dialami pasien sehingga perawat dapat menentukan cara
mengatasinya. b. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri.
Rasional : Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka perawat dapat melakukan
intervensi yang sesuai dengan masalah klien. c. Berikan posisi yang nyaman dan ciptakan
suasana ruangan yang tenang. Rasional : Posisi yang nyaman dan situasi yang tenang dapat
membuat perasaan yang nyaman pada pasien. d. Berikan suasana gembira bagi pasien,
alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri dengan mainan, membaca buku cerita. Rasional :
Dengan melakukan aktifitas lain pasien dapat sedikit mengalihkan perhatiannya terhadap
nyeri. e. Kolaborasi pemberian obat-obatan analgesik. Rasional : Obat analgesik dapat
menekankan rasa nyeri. 6. Dx VI Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien
yang memburuk dan perdarahan yang dialami pasien. Tujuan : Kecemasan berkurang dengan
kriteria : a. Klien tampak lebih tenang. b. Klien mau berkomunikasi dengan perawat. Rencana
tindakan : a. Kaji rasa cemas yang dialam oleh pasien. Rasional : Menetapkan tingkat
kecemasan yang dialami oleh pasien. b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan
rasa cemasnya. Rasional : Membantu menenangkan perasaan pasien. c. Gunakan komunikasi
terapeutik. Rasional : Agar segala sesuatu yang disampaikan pada pasien memberikan hasil
yang efektif. d. Jaga hubungan saling percaya dari pasien dan keluarga. Rasional : Menjalin
hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien/ keluarga. e. Jawab pertanyaan
daripasien/ keluarga dengan jujur dan benar. Rasional : Jawaban jujur dan benar akan
menumbuhkan kepercayaan pasien pada perawat. 4. PELAKSANAAN Prinsip-prinsip
pelaksanaan rencana askep pada anak dengan DBD/ DHF. 1. Mempertahankan pemenuhan
kebutuhan cairan. 2. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal. 3. Mempertahankan
kebutuhan nut risi. 4. Mempertahankan perfusi jaringan perifer agar tetap adekuat. 5.
Mempertahankan rasa nyaman pasien. 6. Mengurangi kecemasan klien. 5. EVALUASI 1.
Mengukur pencapaian tujuan. 2. Membandingkan tujuan yang telah ditetapkan. DAFTAR
PUSTAKA Suriadi, Yuliana R, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Edisi I, Penerbit PT.
Fajar Interpratama : Jakarta. Nelson, 2000, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian II, Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta. Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta. http://www.riyawan.com / http://www.smkmuh5babat.info /
http://www.babat.web.id
Sumber: http://www.riyawan.com/2013/06/asuhan-keperawatan-pada-kasus-dhf-
dbd.html#.VG57YWfmu50
Konten ini adalah milik dan hak cipta riyawan.com, harap mencantumkan link sumber jika
ingin mengcopy atau menyebarluaskan

More Related Content

What's hot (20)

PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
 
Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dhf atau dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Referat dhf
Referat dhfReferat dhf
Referat dhf
 
Demam berdarah dengue (dbd)
Demam berdarah dengue (dbd)Demam berdarah dengue (dbd)
Demam berdarah dengue (dbd)
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 
Dengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic feverDengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic fever
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
 
Ppt dhf
Ppt dhfPpt dhf
Ppt dhf
 
Tata%20 laksana%20dbd
Tata%20 laksana%20dbdTata%20 laksana%20dbd
Tata%20 laksana%20dbd
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
 
Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Thypoid
ThypoidThypoid
Thypoid
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 

Viewers also liked

DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan PenatalaksanaanDEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan PenatalaksanaanMulkan Fadhli
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)
Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)
Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)Amanda Putri Utami
 
Demam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdDemam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdmiapandu
 
Dengue Fever Power Point
Dengue Fever Power PointDengue Fever Power Point
Dengue Fever Power Pointorlandito12
 

Viewers also liked (9)

pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan PenatalaksanaanDEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
DEMAM BERDARAH DENGUE Diagnosa dan Penatalaksanaan
 
DHF
DHFDHF
DHF
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Penyimpangan kdm dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Dengue and DHF
Dengue and DHFDengue and DHF
Dengue and DHF
 
Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)
Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)
Laporan tutorial skenario A (Malaria Falciparum)
 
Demam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbdDemam berdarah-dengue-dbd
Demam berdarah-dengue-dbd
 
Dengue Fever Power Point
Dengue Fever Power PointDengue Fever Power Point
Dengue Fever Power Point
 

Similar to Asuhan keperawatan pada kasus dhf

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptnurfa30
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxwirdawirahayu3
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxpromkespkmpangalenga
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxSyauqiFaidhunNiam
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2Dodit Mujiono
 
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxInfeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxkurnia537765
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Rosyid Ridho
 
127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt
127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt
127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.pptmonicatrifitriana
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Demam berdarah dengue pada anak
Demam berdarah dengue pada anakDemam berdarah dengue pada anak
Demam berdarah dengue pada anakNova Ci Necis
 

Similar to Asuhan keperawatan pada kasus dhf (20)

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
 
Infeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptxInfeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptx
 
Askep dbd
Askep dbdAskep dbd
Askep dbd
 
Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Dbd AKPER PEMKAB MUNA Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Dbd AKPER PEMKAB MUNA
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
 
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxInfeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
 
Dbd
DbdDbd
Dbd
 
Isi blok 12
Isi blok 12Isi blok 12
Isi blok 12
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Lp dbd
Lp dbdLp dbd
Lp dbd
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt
127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt
127324844-DEMAM-BERDARAH-DENGUE-ppt.ppt
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
Demam berdarah dengue pada anak
Demam berdarah dengue pada anakDemam berdarah dengue pada anak
Demam berdarah dengue pada anak
 

Recently uploaded

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Asuhan keperawatan pada kasus dhf

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS DHF / DBD Selasa, Juni 11, 2013 ASUHAN KEPERAWATAN 6 comment A. Pengertian 1. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. (Suriadi, 2001 : 57) 2. Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein. (Nelson, 2000 : 1134) B. Etiologi Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe lain. - Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit pada siang hari, badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M dan senang menggigit manusia). Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan berulang (multi diters) yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat . C. Patofisiologi · Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengakt,ivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma mealui endotel dinding itu. · Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagalasi (protambin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, teutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. · Yang menentukan beratnya penyakit adalah
  • 2. meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut. · Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jangan asidosis dan kematian. Diagram D. Gambaran Klinis Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari asimtomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue sampai syndrome syok dengue. Timbulnya bervariasi berdasarkan derajat Demam berdarah dengue. · Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise muntah, nyeri kepala, anoreksia, dan batuk. · Pada fase kedua ini penderita biasanya menderita ekstremitas dingin, lembab, badan panas, maka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid-epigastrik. Seringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis spontan mungkin tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi vena adalah lazim. Ruam makular atau makulopopular mungkin muncul dan mungkin ada sianosis sekeliling mulut dan perifer. Nadi lemah cepat dan kecil dan suara jantung halus. Hati mungkin membesar sampai 4-6 cm dibawah tepi costa dan biasanya keras agak nyeri. Kurang dari 10% penderita ekimosis atau perdarahan saluran cerna yang nyata, biasanya pasca masa syok yang tidak terkoreksi. Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut : 1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas). 2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau hematomesis. 3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit). 4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg
  • 3. atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut. E. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue menurut WHO (1975) · Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turnikel positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi. · Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain. · Derajat III : Kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah, hipotensi kulit dingin, lembab, gelisah. · Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur. F. Pemeriksaan Diagnostik · Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih) trombositopeni (100.00/mm3 atau kurang). · Serotogi : uji HI (Hemaaglutination Inhibition test). · Rongten thorax : effusi pleura. G. Penatalaksanaan Terapeutik · Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu. · Antipiretik jika terdapat demam. · Antikonvulsan jika terdapat kejang. · Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat. H. Tanda-Tanda Perdarahan 1. Karena manipulasi Rumpel leed test a. Teknik - Klien diukur tekanan darahnya dan dicari sistol dan diastolnya. - Setelah ketemu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua. - Hasil digunakan untuk patokan mempertahankan tekanan air raksa tensimeter. - Pompa lagi balon tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan sampai 5 menit. - Setelah itu buka kuncinya dan mansit dilepaskan. - Kemudian lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola lengan bawah. b. Kriteria : Å bila jumlah petekie > 20 ± bila jumlah petekie 10 - 20 ⊝ bila jumlah petekie 10 2. Perdarahan spontan a. Petekil/ ekimosis b. Perdarahan gusi c. Epistakeis d. Hematomesis/ melena ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN 1.1 Biodata / Identitas DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur < 15 tahun. Endemik didaerah Asia tropik. 1.2 Keluhan Utama Panas / demam. 1.3 Riwayat Penyakit Sekarang Demam mendadak selama 2-7 hari dan kemudian demam turun dengan tanda-tanda lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan lembab. Demam disertai lemah,
  • 4. nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut, nyeri ulu hati, konstipasi atau diare. 1.4 Riwayat Penyakit Dahulu Ada kemungkinan anak yang telah terjangkau penyakit DHF bisa berulang DHF lagi, Tetapi penyakit ini tidak ada hubungannya dengan penyakit yang pernah diderita dahulu. 1.5 Riwayat Penyakit Keluarga Penyakit DHF bisa dibawa oleh nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada yang menderita penyakit ini kemungkinan tertular itu besar. 1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah lingkungan yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas and ban bekas. 1.7 Riwayat Tumbuh Kembang Anak Sesuai dengan tumbuh kembang klien. 1.8 ADL 1. Nutrisi : Dapat menjadi mual, muntah, anoreksia. 2. Aktifitas : Lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan dapat terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh, menurunnya aktifitas bermain. 3. Istirahat tidur : Dapat terganggu karena panas, sakit kepala dan nyeri. 4. Eliminasi alvi : Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena. 5. Personal hygiene : Pegal-pegal pada seluruh tubuh saat panas dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan diri. 1.9 Pemeriksaan 1. Keadaan umum : Suhu tubuh tinggi (39,4 – 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan lemah. 2. Kulit : tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit. 3. Kepala : mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang). 4. Dada : nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat. 5. Abdomen : pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi turgor kulit menurun. 6. Anus dan genetalia : dapat terganggu karena diare/ konstipasi. 7. Ekstrimitas atas dan bawah : ekstrimitas dingin, sianosis. 1. 10 Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai: 1) Hb dan PCV meningkat (≥20%). 2) Trombositopenia (≤100.000/ml). 3) Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis). 4) Ig.D.dengue positif. 5) Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan: hipoprotinemia, hipokloremia, dan hiponatremia. 6) Urium dan PH darah mungkin meningkat. 7) Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah. 8)
  • 5. SGOT/SGPT memungkinkan meningkat. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi virus. 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam. 3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia. 4. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan. 5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan, malaise sekunder akibat DHF. 6. Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan perdarahan yang dialammi pasien. 3. PERENCANAAN A. Prioritas Diagnosa Keperawatan Berdasarkan kegawatan masalah. B. Tujuan, Kriteria hasil : Rencana tindakan dan Rasional Rencana Tindakan 1. Dx I Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi virus. Tujuan: Anak menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal. Kriteria hasil : a. Suhu tubuh 36-37 0C b. Pasien bebas dari demam. Rencana tindakan : a. Monitor temperatur tubuh Rasional : Perubahan temperatur dapat terjadi pada proses infeksi akut. b. Observasi tanda- tanda vital (suhu, tensi, nadi, pernafasan tiap 3 jam atau lebih sering). Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. c. Anjurkan pasien untuk minum banyak 1 ½ -2 liter dalam 24 jam. Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan yang banyak. d. Berikan kompres dingin Rasional : Menurunkan panas lewat konduksi. e. Berikan antipiretik sesuai program tim medis Rasional : Menurunkan panas pada pusat hipotalamus. 2. Dx II Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah, dan demam. Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan cairan. Kriteria hasil : a. TTV (nadi, tensi) dalam batas normal. b. Turgor kulit kembali dalam 1 detik. c. Ubun-ubun datar. d. Produksi urine 1 cc/ kg/ BB/ jam. e. Tidak terjadi syok hipovolemik. Rencana tindakan : a. Kaji keadaan umum pasien Rasional : Menetapkan data dasar untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan dari keadaan
  • 6. normalnya. b. Observasi tanda-tanda syok (nadi lemah dan cepat, tensi menurun akral dingin, kesadaran menurun, gelisah) Rasional : Mengetahui tanda syok sedini mungkin sehingga dapat segera dilakukan tindakan. c. Monitor tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit turun, ubun- ubun cekung produksi urin turun). Rasional : Mengetahui derajat dehidrasi (turgor kulit turun, ubun-ubun cekung produksi urin turun). d. Berikan hidrasi peroral secara adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh. Rasional : Asupan cairan sangat diperhatikan untuk menambah volume cairan tubuh. e. Kolaborasi pemberian cairan intravena RL, glukosa 5% dalam half strenght NaCl 0,9%, Dextran L 40. f. Rasional : Pemberian cairan ini sangat penting bagi pasien yang mengalami defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan ini langsung masuk ke pembuluh darah. 3. Dx III Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah dan anoreksia. Tujuan : Kriteria hasil : a. Adanya minat/ selera makan. b. Porsi makansesuai kebutuhan. c. BB dipertahankan sesuai usia. d. BB meningkat sesuai usia. Rencana tindakan : a. Monitor intake makanan Rasional : Memonitor intake kalori dan insufisiensi kualitas konsumsi makanan. b. Memberikan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan. Rasional : Mengurangi rasa tidak nyaman dan meningkatkan selera makan. c. Sajikan makanan yang menarik, merangsang selera dan dalam suasana yang menyenangkan. Rasional : Meningkatkan selera makan sehingga meningkatkan intake makanan. d. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. Rasional : Makan dalam porsi besar/ banyak lebih sulit dikonsumsi saat pasien anoreksia. e. Timbang BB setiap hari. Rasional : Memonitor kurangnya BB dan efektifitas intervensi nutrisi yang diberikan. f. Konsul ke ahli gizi. Rasional : Memberikan bantuan untuk menetapkan diet dan merencanakan pertemuan secara individual bila diperlukan. 4. Dx IV Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan. Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda perfusi jaringan perifer yang adekuat. Kriteria hasil : a. Suhu ekstrimitas hangat, tidak lembab, warna merah muda. b. Ekstrimitas tidak nyeri, tidak ada pembengkakan. c. CRT
  • 7. kembali dalam 1 detik. Rencana tindakan : a. Kaji dan catat tanda-tanda vital (kualitas dan frekuensi nadi, tensi, capilary reffil). Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui penurunan perfusi ke jaringan. b. Kaji dan catat sirkulasi pada ekstrimitas (suhu kelembaban, dan warna). Rasional : Suhu dingin, warna pucat pada ekstrimitas menunjukkan sirkulasi darah kurang adekuat. c. Nilai kemungkinan kematian jaringan pada ekstrimitas seperti dingin, nyeri, pembengkakan, kaki. Rasional : Mengetahui tanda kematian jaringan ekstrimitas lebih awal dapat berguna untuk mencegah kematian jaringan. 5. Dx V Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan malaise sekunder akibat DHF. Tujuan : Rasa nyaman pasien terpenuhi dengan kriteria nyeri berkurang atau hilang. Rencana tindakan : a. Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien dengan memberi rentang nyeri (0-10). Rasional : Mengetahui nyeri yang dialami pasien sehingga perawat dapat menentukan cara mengatasinya. b. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri. Rasional : Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka perawat dapat melakukan intervensi yang sesuai dengan masalah klien. c. Berikan posisi yang nyaman dan ciptakan suasana ruangan yang tenang. Rasional : Posisi yang nyaman dan situasi yang tenang dapat membuat perasaan yang nyaman pada pasien. d. Berikan suasana gembira bagi pasien, alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri dengan mainan, membaca buku cerita. Rasional : Dengan melakukan aktifitas lain pasien dapat sedikit mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri. e. Kolaborasi pemberian obat-obatan analgesik. Rasional : Obat analgesik dapat menekankan rasa nyeri. 6. Dx VI Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan perdarahan yang dialami pasien. Tujuan : Kecemasan berkurang dengan kriteria : a. Klien tampak lebih tenang. b. Klien mau berkomunikasi dengan perawat. Rencana tindakan : a. Kaji rasa cemas yang dialam oleh pasien. Rasional : Menetapkan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien. b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya. Rasional : Membantu menenangkan perasaan pasien. c. Gunakan komunikasi
  • 8. terapeutik. Rasional : Agar segala sesuatu yang disampaikan pada pasien memberikan hasil yang efektif. d. Jaga hubungan saling percaya dari pasien dan keluarga. Rasional : Menjalin hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien/ keluarga. e. Jawab pertanyaan daripasien/ keluarga dengan jujur dan benar. Rasional : Jawaban jujur dan benar akan menumbuhkan kepercayaan pasien pada perawat. 4. PELAKSANAAN Prinsip-prinsip pelaksanaan rencana askep pada anak dengan DBD/ DHF. 1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan cairan. 2. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal. 3. Mempertahankan kebutuhan nut risi. 4. Mempertahankan perfusi jaringan perifer agar tetap adekuat. 5. Mempertahankan rasa nyaman pasien. 6. Mengurangi kecemasan klien. 5. EVALUASI 1. Mengukur pencapaian tujuan. 2. Membandingkan tujuan yang telah ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA Suriadi, Yuliana R, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Edisi I, Penerbit PT. Fajar Interpratama : Jakarta. Nelson, 2000, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian II, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. http://www.riyawan.com / http://www.smkmuh5babat.info / http://www.babat.web.id Sumber: http://www.riyawan.com/2013/06/asuhan-keperawatan-pada-kasus-dhf- dbd.html#.VG57YWfmu50 Konten ini adalah milik dan hak cipta riyawan.com, harap mencantumkan link sumber jika ingin mengcopy atau menyebarluaskan