2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 42 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Audit lingkungan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 31 Tahun 2001 tentang Audit
Lingkungan Yang diwajibkan
3. PRINSIP-PRINSIP DAN PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN
FUNGSI DAN TUJUAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Audit
Lingkungan dimaksudkan sebagai acuan
untuk melakukan pelaksanaan audit
lingkungan bagi suatu usaha atau kegiatan.
4. Audit lingkungan yang dimaksud dalam
keputusan ini dilaksanakan secara sukarela
oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan
dan merupakan alat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang bersifat
internal.
Dengan adanya pedoman ini, maka
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
suatu usaha atau kegiatan diharapkan dapat
dilakukan dengan baik, lebih terarah,efektif
dan efisien.
5. Defenisi
Menurut Kepmen LH No 42, 1994. Audit
Lingkungan adalah alat manajemen yang
meliputi evaluasi secara sistematis,
terdokumentasi, periodik, dan obejektif
tentang kinerja suatu organisasi / usaha
terkait dengan lingkungan.
6. Pengertian
Audit Lingkungan adalah alat manajemen, dan
berbentuk pemeriksaan untuk mengetahui
gambaran terkini keadaan keadaan
lingkungan.
Berfungsi sebagai upaya peningkatan ketaatan
terhadap peraturan. Biasa dibandingkan
dengan baku mutu.
7. Merupakan dokumen untuk melihat realisasi
pelaksanaan SOP, Reuse dan recycle limbah,
serta early warning system.
Jaminan upaya penghindaran kerusakan
lingkungan.
Pengujian kebenaran prediksi dampak
Perbaikan penggunaan sumber daya, lewat
penghematan bahan, minimalisasi limbah,
dan kemungkinan penambhana sumber daya
dari recyling.
8. a. Mengetahui kinerja:
Organisasi
sistem manajemen
Peralatan
b. Pentaatan aturan pelaksanaan pengendalian
dampak.
9. 1. Mengidentifikasi risiko lingkungan
2. Dasar dalam pelaksanaan kebijakan
lingkungan
3. Menghindari kerugian finansial
4. Mencegah tekanan sanksi hukum.
5. Sebagai bukti pelaksanaan pengelolaan
lingkungan.
6.Informasi kualitas lingkungan
7. Dasar bagi pengembangan usaha.
10. Dukungan pimpinan
Merupakan inti untuk terlaksananya proses
audit untuk suatu usaha atau kegiatan
Partisipasi banyak pihak
Merupakan kerjasama atau partisipasi dari
semua pihak yang tergabung dalam aspek
kajian secara luas
11. Kemandirian auditor
Maksudnya adalah pihak audit tidak punya
suatu hubungan dengan yang diaudit, agar
hasil audit nanti dapat diterima
Adanya kesepakatan tentang tata laksana
audit.
Merupakan proses pertemuan pimpinan
dengan pihak auditor untuk membahas
lingkup audit lingkungan
12. TEKNIK
•Eksistensi Proses
•Metoda Kerja
•Fasilitas
perlindungan
lingkungan
ADMINISTRASI
•Proses Perijinan
•Pengukuran
•Penelitian Akutansi
•Pengelolaan dan
aliran Bahan
OGANISASI
•Kebijakan
•Struktur Organisasi
•Komunikasi
•Edukasi
•Proses Informasi
•Pengendalian Internal
LEGAL
•Pelaksanaan dan
penyesuaian dengan
peraturan legal
KONTINUITAS
•PosisiFinansial
•Posisi
Pengelolaan Pasar
Laporan Seksi Laporan Seksi Laporan Seksi Laporan Seksi Laporan Seksi
AUDIT INTERNAL
•Penjelasan dari operasi perusahaan
•Analisa kelemahan dan manfaat
•Rekomendasi
AUDIT EKSTERNAL
•Penjelasan dari oprasi perusahaan
•Analisa kelemahan dan manfaat
•Rekomendasi
13. PT. Barito Pacific Timber Tbk. dan PT. Binajaya
Rodakarya
Merupakan perusahaan yang bergerak dalam
pengolahan kayu, dimana perusahaan ini
sudah menerima akreditasi ISO 14001 pada
maret 2000, namun pada agustus 2000
dilakukan audit internal dan ditemui
banyaknya kondisi tidak layak lingkungan.
14. BVQI (Bureau Veritas Quality International)
melaksanakan audit mengenai sistim manajemen
lingkungan (EMS), dimana terdapat beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan:
• Kontrol debu yang tidak layak,
• Total Padatan Tersuspensi (TSS) di log pond
masih terlalu tinggi. Rencana- rencana kerja
untuk mengurangi polusi log pond perlu
diperbaiki,
• Mengurangi limbah kayu dan memperbaiki
tingkat pemulihan kayu di areal utama yang
memerlukan perbaikan segera, dan
• Tidak adanya bukti pengawasan emisi cerobong
asap, bau atau pengawasan vibrasi.
15. Sesuai dengan hasil audit diatas, maka
dirkomendasikan tindakan sebagai berikut:
1. Limbah kayu
Perhatian tentang distribusi kayu, karena
sejumlah besar kayu olahan di lapangan
nampaknya ditimbun dalam jangka waktu
lama, yang terbuka bagi elemen-elemen
tersebut. Akibatnya, tumpukan-tumpukan
ini akan berkurang nilainya.
16. 2. Air
Pengujian Kualitas Air di Saluran Air
Dimana pada tempat pembuangan limbah
hasi olahan dilakukanlah pengujian kualitas
Pemeliharaan Saluran Air Permukaan
Adanya zat pencemar yang dibuang pasti
akan mencemari sungai, sehingga beberapa
saluran harus ditutup agar tidak
menyebarkan pencemar kelingkungan
17. 3. Kualitas Udara
Debu
Debu dipandang sebagai masalah di lapangan, baik
selama audit ini dan selama audit BVQI.
Direkomendasikan agar pengawasan debu
dilaksanakan dengan mengimplementasikan
prosedur-prosedur pengurangan emisi debu di udara
Pengawasan Kualitas Udara
Pengawasan kualitas udara harus dilaksanakan dan
hasilnya ditindaklanjuti seperti yang ditentukan,
dengan mengurangi jumlah bahan kimia yang
dilepaskan ke atmosfer, terutama formalin.