SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
POSISI MENERAN/MENGEJAN
SAAT PERSALINAN
Oleh :
GITA CHANDRA SITA DEVI
Beberapa hal terkait
meneran dari mulai macam
posisi hingga cara meneran
yang benar
1. KEBEBASAN MEMILIH POSISI MENERAN
Seorang bidan hendaknya membiarkan
ibu bersalin dan melahirkan memilih sendiri
posisi persalinan yang diinginkannya dan
bukan berdasarkan keinginan bidannya
sendiri. Dengan kebebasan untuk
memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu
akan lebih merasa aman.
2. MANFAAT PILIHAN POSISI BERDASARKAN
KEINGINAN IBU






Memberikan banyak manfaat
Sedikit rasa sait dan ketidaknyamanan
Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek
Laserasi perineum lebih sedikit
Lebih membantu meneran
MACAM-MACAM POSISI MENERAN
1. Posisi terlentang (supine)
Posisi ini juga menyebabkan waktu persalinan menjadi
lebih lama, besar kemungkinan terjadinya laserasi
perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf
kaki dan punggung.
2. Posisi duduk/setengah duduk
Posisi ini akan membantu dalam penurunan janin dengan
bantuan gravitasi bumi untuk menurunkan janin kedalam
panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi berjongkok
akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang
akan memungkinkan bahu besar dapat turun ke rongga panggul
dan tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis.
3. Posisi jongkok/ berdiri
Jongkok atau berdiri memudahkan penuran kepala janin,
memperluas panggul sebesar dua puluh delapan persen lebih
besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan
meneran. Namun posisi ini beresiko terjadinya laserasi (
perlukaan jalan lahir).
4. Berbaring miring kekiri
Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi
penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena
suplay oksigen tidak terganggu, dapat member suasana
rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat
pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.
5. Posisi merangkak
Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan
bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu. Posisimerangkak
sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit punggung,
mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan
pada perineum berkurang.
CARA MENERAN

Menurut Manuaba (2001)
1. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama
kontraksi.
2. Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada saat meneran.
3. Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara
kontraksi.
4. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin
merasa lebih mudah untuk meneran jika ia menarik lutut
kearah dada dan menempelkan dagu ke dada.
5. Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
6. Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran
bayi.
Menurut JNPK-KR (2007)
1.

2.
3.
4.

5.

Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya, sehingga
dapat menambah pembukaan pintu bawah panggul.
Badan ibu dilengkungkan sampai dagu menempel di dada,
sehingga arah kekuatan menuju jalan lahir.
His dan mengejan dilakukan bersamaan sehingga kekuatannya
optimal.
Saat mengejan ditarik sedalam mungkin dan dipertahankan
denagn demikian diafragma abdominal membantu dorongan
kearah jalan lahir.
Bila lelah dan his masih berlangsung, nafas dapat dikeluarkan dan
selanjutnya ditarik kembali utnuk dipergunakan mengejan.
Menurut Sarwono (2005)
1. Wanita tersebut dalam letak berbaring merangkul kedua
pahanya sampai batas siku, kepala sedikit diangkat sehingga
dagu mendekati dadanya dan dapat melihat perutnya.
2. Sikap seperti diatas, tetapi badan dalam posisi miring kekiri
atau kekanan tergantung pada letak punggung janin, hanya
satu kaki dirangkul, yakni kaki yang berda diatas. Posisi
yang menggulung ini memang fisiologis. Posisi ini baik
dilakukan bila putaran paksi dalam belum sempurna.
Hal yang harus diperhatikan pada saat
mengejan menurut Sarwono (2002)
1.
2.

3.

Mengejan hanya diperbolehkan sewaktu ada his dan
pembukaan lengkap.
Pasien tidur terlentang, kedua kaki difleksikan, kedua
tangan memegang kaki atau tepi tempat tidur sebelah
atas, bila kondisi janin kurang baik, pasien mengejan
dalam posisi miring.
Pada permulaan his, pasien disuruh menarik nafas
dalam, tutup mulut, mengejan sekuat-kuatnya dan
selama mungkin, bila his masih kuat menarik nafas
pengejanan dapat diulang kembali. Bila his tidak ada,
pasien istirahat, menunggu datangnya his berikutnya.
TERIMA KASIH 

More Related Content

What's hot

Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
heri damanik
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
cahyatoshi
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
Via Dewi Syahara
 
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
sicua050896
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
owik15
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
fitri fitriani
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
Febrian Dini
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
sri wahyuni
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik mater
 
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan Baik
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSIASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
 

Viewers also liked (12)

Leaf flat tanda bahaya
Leaf flat tanda bahayaLeaf flat tanda bahaya
Leaf flat tanda bahaya
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Leaflet persiapan persalinan
Leaflet persiapan persalinan Leaflet persiapan persalinan
Leaflet persiapan persalinan
 
Leaflat persiapan persalinan reg 2
Leaflat persiapan persalinan reg 2Leaflat persiapan persalinan reg 2
Leaflat persiapan persalinan reg 2
 
leaflet persiapan persalinan 2
leaflet persiapan persalinan 2leaflet persiapan persalinan 2
leaflet persiapan persalinan 2
 
Leaflet anc
Leaflet ancLeaflet anc
Leaflet anc
 
Leaflet bersalin
Leaflet bersalinLeaflet bersalin
Leaflet bersalin
 
Leaflat persiapan persalinan
Leaflat persiapan persalinanLeaflat persiapan persalinan
Leaflat persiapan persalinan
 
Leaflet tanda
Leaflet tandaLeaflet tanda
Leaflet tanda
 
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 

Similar to Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)

ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
FITRIANOVIANTI4
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
ssuser489844
 

Similar to Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus) (20)

Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi MelahirkanPosisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
 
Posisi persalinan
Posisi persalinanPosisi persalinan
Posisi persalinan
 
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docxmacam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
 
Posisi tidur yang baik selama hamil
Posisi tidur yang baik selama hamilPosisi tidur yang baik selama hamil
Posisi tidur yang baik selama hamil
 
Persalinan
PersalinanPersalinan
Persalinan
 
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxMATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
 
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdfASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
ASI EKSKLUSIF DAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR fix tenan .pdf
 
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxKLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Andi nurfahmi ummul
Andi nurfahmi ummulAndi nurfahmi ummul
Andi nurfahmi ummul
 
Active Birth.pptx
Active Birth.pptxActive Birth.pptx
Active Birth.pptx
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
 
Sap senam hamil
Sap senam hamilSap senam hamil
Sap senam hamil
 
-Senam-Hamil.pptx
-Senam-Hamil.pptx-Senam-Hamil.pptx
-Senam-Hamil.pptx
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 

Recently uploaded (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 

Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)

  • 2. Beberapa hal terkait meneran dari mulai macam posisi hingga cara meneran yang benar
  • 3. 1. KEBEBASAN MEMILIH POSISI MENERAN Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin dan melahirkan memilih sendiri posisi persalinan yang diinginkannya dan bukan berdasarkan keinginan bidannya sendiri. Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu akan lebih merasa aman.
  • 4. 2. MANFAAT PILIHAN POSISI BERDASARKAN KEINGINAN IBU      Memberikan banyak manfaat Sedikit rasa sait dan ketidaknyamanan Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek Laserasi perineum lebih sedikit Lebih membantu meneran
  • 5. MACAM-MACAM POSISI MENERAN 1. Posisi terlentang (supine) Posisi ini juga menyebabkan waktu persalinan menjadi lebih lama, besar kemungkinan terjadinya laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
  • 6. 2. Posisi duduk/setengah duduk Posisi ini akan membantu dalam penurunan janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk menurunkan janin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi berjongkok akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang akan memungkinkan bahu besar dapat turun ke rongga panggul dan tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis.
  • 7. 3. Posisi jongkok/ berdiri Jongkok atau berdiri memudahkan penuran kepala janin, memperluas panggul sebesar dua puluh delapan persen lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Namun posisi ini beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan jalan lahir).
  • 8. 4. Berbaring miring kekiri Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak terganggu, dapat member suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.
  • 9. 5. Posisi merangkak Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu. Posisimerangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit punggung, mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang.
  • 10. CARA MENERAN Menurut Manuaba (2001) 1. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama kontraksi. 2. Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada saat meneran. 3. Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi. 4. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah untuk meneran jika ia menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke dada. 5. Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran. 6. Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran bayi.
  • 11. Menurut JNPK-KR (2007) 1. 2. 3. 4. 5. Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya, sehingga dapat menambah pembukaan pintu bawah panggul. Badan ibu dilengkungkan sampai dagu menempel di dada, sehingga arah kekuatan menuju jalan lahir. His dan mengejan dilakukan bersamaan sehingga kekuatannya optimal. Saat mengejan ditarik sedalam mungkin dan dipertahankan denagn demikian diafragma abdominal membantu dorongan kearah jalan lahir. Bila lelah dan his masih berlangsung, nafas dapat dikeluarkan dan selanjutnya ditarik kembali utnuk dipergunakan mengejan.
  • 12. Menurut Sarwono (2005) 1. Wanita tersebut dalam letak berbaring merangkul kedua pahanya sampai batas siku, kepala sedikit diangkat sehingga dagu mendekati dadanya dan dapat melihat perutnya. 2. Sikap seperti diatas, tetapi badan dalam posisi miring kekiri atau kekanan tergantung pada letak punggung janin, hanya satu kaki dirangkul, yakni kaki yang berda diatas. Posisi yang menggulung ini memang fisiologis. Posisi ini baik dilakukan bila putaran paksi dalam belum sempurna.
  • 13. Hal yang harus diperhatikan pada saat mengejan menurut Sarwono (2002) 1. 2. 3. Mengejan hanya diperbolehkan sewaktu ada his dan pembukaan lengkap. Pasien tidur terlentang, kedua kaki difleksikan, kedua tangan memegang kaki atau tepi tempat tidur sebelah atas, bila kondisi janin kurang baik, pasien mengejan dalam posisi miring. Pada permulaan his, pasien disuruh menarik nafas dalam, tutup mulut, mengejan sekuat-kuatnya dan selama mungkin, bila his masih kuat menarik nafas pengejanan dapat diulang kembali. Bila his tidak ada, pasien istirahat, menunggu datangnya his berikutnya.