Tradisi Natal di Seluruh Dunia - Christmas Around the World
1. Christmas is a time of joy and
celebration. Many countries have
unique customs and traditions that
help make this a happy season.
Hari Natal adalah saat untuk bergembira dan
bersukacita. Banyak negara memiliki tradisi unik
yang membuat suasana Natal menjadi suasana
gembira.
2. In Mexico, starting nine days before
Christmas Day, children go through their
neighborhoods reenacting Joseph and
Mary's search for lodgings. Two children
carrying figures of Joseph and Mary lead a
procession to a particular house singing
Christmas carols as they go. They knock on
the door and ask for a room. At first they
are refused, but then they are allowed in. A
feast and celebration follow. Blindfolded
children enjoy using a stick to try to break
the piñata, a large brightly decorated paper
figure hung from the ceiling and containing
candy or small gifts.
Di Meksiko sembilan hari sebelum hari Natal, anak-anak
berkeliling di lingkungan tempat tinggal mereka sambil
memerankan Yusuf dan Maria mencari tempat penginapan.
Dua orang anak membawa patung Yusuf dan Maria,
memimpin arak-arakkan menuju ke sebuah rumah yang telah
ditentukan sambil menyanyikan lagu-lagu Natal. Mereka
mengetuk pintu dan meminta kamar untuk menginap. Mula-
mula mereka tidak diterima, kemudian mereka diperkenankan
masuk yang diikuti dengan jamuan makan dan perayaan.
Anak-anak dengan mata tertutup mencoba menusuk piñata,
yaitu sebuah kantong besar terbuat dari kertas berwarna-
warni berisi gula-gula dan hadiah, digantung pada langit-
langit rumah.
3. In Scotland, on the night after
Christmas, boxes of food are
wrapped and given to the poor.
Di Skotlandia pada malam setelah
Natal, makanan dimasukkan ke
dalam kotak kemudian diberikan
kepada kaum pra sejahtera.
In Ireland, a candle is lit and put in the window on
Christmas Eve to welcome any weary travelers.
Di Irlandia sebatang lilin dinyalakan dan diletakkan
di jendela, pada malam menjelang Natal untuk
menyambut pengembara yang kelelahan.
4. In Russia, some Orthodox Christians
fast during a period before Christmas.
Then, at the sight of the first star in the
sky on Christmas Eve, a 12-course
supper begins.
Di Rusia, orang Kristen Ortodox
berpuasa beberapa waktu sebelum
hari Natal. Kemudian sewaktu bintang
pertama muncul di malam menjelang
Natal, mereka mengadakan jamuan
makan malam dengan 12 kali
penyajian.
In Greece, children go from house to house on
Christmas Eve, knocking on doors and singing
songs that herald the arrival of the Christ Child.
Di Yunani, dari pintu ke pintu anak-anak
menyanyikan lagu yang mempersiapkan
kedatangan Anak Kristus.
5. In Ethiopia, members of the Ethiopian
Orthodox Church celebrate Christmas
on January 6, following the ancient
Roman calendar.
Di Etiopia, anggota Gereja Ortodox
Etiopia merayakan hari Natal pada
tanggal 6 Januari berdasarkan
almanak Romawi kuno.
In southern India, Christians decorate their
houses with clay lamps at night.
Di India Selatan, orang Nasrani menghias
rumah mereka dengan lampu yang terbuat
dari tanah liat pada malam hari.
6. Americans decorate their houses with
brightly colored lights. In some parts of
the country they also line the streets
with candles.
Orang Amerika menghiasi rumah
mereka dengan lampu berwarnawarni.
Di beberapa daerah mereka juga
menerangi jalan-jalan umum dengan
lilin.
In many countries, nativity scenes are
displayed to remind everyone of the birth of
Jesus. In Italy, the family prays as the mother
puts the figure of the Christ Child (Bambino) in
the manger.
Di banyak negara pemandangan di kandang
hewan diperlihatkan untuk mengingatkan
orang akan kelahiran Yesus. Di Italia,
sekeluarga berdoa sementara sang ibu
meletakkan patung Bayi Kristus (Bambino) di
dalam palungan.
7. And there is the Christmas tree, of course. There is
considerable speculation as to how and when the
evergreen became a symbol of Christmas, but many
believe it can be traced to medieval Germany, where
the Paradeisbaum, or Paradise tree, a type of
evergreen, was decorated with red apples. The fact
that the tree is always green symbolizes the eternal
life that Jesus promises those that believe in Him.
Lalu tentu saja ada pohon Natal. Ada banyak
spekulasi tentang bagaimana dan bilamana pohon
pinus itu menjadi lambang hari Natal. Banyak yang
percaya bahwa asalnya dari pertengahan sejarah
Jerman, di mana pohon yang dikenal sebagai pohon
Firdaus—sejenis pohon pinus—dihiasi dengan buah
apel merah sebagai pelengkap pementasan drama
Adam dan Hawa pada waktu hari Natal. Drama itu
diakhiri dengan janji akan kedatangan Juruselamat.
Pohon yang selalu hijau melambangkan kehidupan
kekal yang dijanjikan oleh Yesus kepada mereka yang
percaya padaNya.
8. Perhaps the most widespread of all Christmas
traditions—the giving gifts to loved ones—has
its roots in the gifts the wise men from the East
presented to Jesus. They had seen a sign in the
heavens that signaled the Messiah's birth, and they
went to worship Him. In those days, travel was not
easy. It probably took the wise men about two years
of preparation and travel before they arrived in Judea
and were able to give their presents to Jesus. The
gifts the wise men gave were gold, frankincense, and
myrrh —the best their kingdoms had to offer the
Messiah.
Kemungkinan kebiasaan hari Natal yang tersebar di
seluruh dunia, yaitu saling memberikan hadiah kepada
orang-orang tersayang berasal dari pemberian hadiah
ketiga orang Majus dari Timur kepada Yesus. Mereka
melihat tanda di langit yang memberitakan kelahiran
sang Mesias, lalu mereka pergi untuk
menyembahNya. Pada masa itu melakukan perjalanan
jarak jauh tidak mudah. Mungkin diperlukan waktu
beberapa tahun untuk mengadakan persiapan dan
perjalanan sebelum akhirnya mereka tiba di Yudea
dan bisa memberikan hadiah mereka kepada Yesus.
Hadiah yang dibawakan oleh ketiga orang Majus
tersebut adalah emas, kemenyan dan mur--yang
terbaik mutunya—yang dapat mereka persembahkan
kepada sang Mesias.
9. But why all these traditions? Let's travel back to the
first Christmas Eve, where some shepherds are taking
care of their flocks on a hillside near Bethlehem. A
bright light bursts forth and angels announce the birth
of Jesus in song. The shepherds are so excited that
they run and tell everyone they can about what just
happened. Imagine the joy that Mary and Joseph
experience when they hold God's Son in their arms!
That same unspeakable joy can still be felt today by all
those who open their hearts to receive God's love in
Jesus.
Tetapi untuk apakah semua kebiasaan itu? Marilah
kita mengingat kembali Malam menjelang Natal
pertama, di mana para gembala tengah menjaga
kawanan domba di kaki bukit dekat Betlehem. Sebuah
cahaya yang terang benderang muncul di langit dan
malaikat mengumumkan kelahiran Yesus dengan
nyanyian. Para gembala itu menjadi gempar dan
mereka berlari-lari memberitahukan kepada semua
orang apa yang baru saja terjadi. Bayangkanlah
sukacita yang dialami oleh Yusuf dan Maria tatkala
mereka menggendong Anak Tuhan! Sukacita luar biasa
yang sama itu pula kini dapat dirasakan oleh semua
orang yang membuka pintu hatinya untuk menerima
kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus.
10. www.freekidstories.org
Image credits (Images that are not in
public domain are all used under
Creative Commons license):
Page 1: Diana via Stockvault
Page 2: (top) Marrovi via Wikimedia
Commons (bottom) Crystha06 via Flickr
Page 3: (top) Brizzle born and bred via
Flickr. (bottom) Chris Campbell via Flickr
Page 4: (top) in public domain (bottom)
USACE Europe District via Flickr
Page 5: (top) Beautiful Faces of Berlin
via Flickr (bottom) in public domain
Page 6: (top) Loozrboy via Wikimedia
Commons (bottom) in public domain
Page 7: Kazuh via Wikimedia Commons
Page 8: Anna via Flickr
Page 9: Sarah Browning via Flickr
Page 10: public domain