SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Kerusakan LingkunganLahan
dan upayapencegahannya
Kerusakan Lahan Akibat Aktivitas
Pertambangan
• Kerusakan lahan akibat pertambangan dapat terjadi selama
kegiatan pertambangan maupun pasca pertambangan. Dampak
yang ditimbulkan akan berbeda pada setiap jenis pertambangan,
tergantung pada metode dan teknologi yang digunakan
(Direktorat Sumber Daya Mineral dan Pertambangan, 2003).
Kebanyakan kerusakan lahan yang terjadi disebabkan oleh
perusahaan tambang yang menyimpang dari ketentuan yang
berlaku dan adanya penambangan tanpa izin (PETI) yang
melakukan proses penambangan secara liar dan tidak ramah
lingkungan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2002).
Semakin besar skala kegiatan pertambangan, makin besar pula
areal dampak yang ditimbulkan. Perubahan lingkungan akibat
kegiatan pertambangan dapat bersifat permanen, atau tidak
dapat dikembalikan kepada keadaan semula (Dyahwanti, 2007).
Penyebab Kerusakan Lahan
Akibat Pertambangan
Perubahan vegetasi penutup
Proses land clearing pada saat operasi
pertambangan dimulai menghasilkan dampak
lingkungan yang sangat signifikan yaitu
hilangnya vegetasi alami. Apalagi kegiatan
pertambangan yang dilakukan di dalam
kawasan hutan lindung. Hilangnya vegetasi
akan berdampak pada perubahan iklim mikro,
keanekaragaman hayati (biodiversity) dan
habitat satwa menjadi berkurang. Tanpa
vegetasi lahan menjadi terbuka dan akan
memperbesar erosi dan sedimentasi pada saat
musim hujan.
Gambar Proses land clearing yang mengakibatkan
hilangnya vegetasi alami
Perubahan topografi
• Pengupasan tanah pucuk mengakibatkan perubahan
topografi pada daerah tambang. Areal yang berubah
umumnya lebih luas dari dari lubang tambang karena
digunakan untuk menumpuk hasil galian (tanah pucuk
dan overburden) dan pembangunan infrastruktur. Seperti
halnya dampak hilangnya vegetasi, perubahan topografi
yang tidak teratur atau membentuk lereng yang curam
akan memperbesar laju aliran permukaan dan
meningkatkan erosi. Kondisi bentang alam/topografi
yang membutuhkan waktu lama untuk terbentuk, dalam
sekejap dapat berubah akibat aktivitas pertambangan
dan akan sulit dikembalikan dalam keadaan yang
semula.
Gambar Perubahan Topografi Akibat
Aktivitas Pertambangan
Perubahan Pola Hidrologi
• Kondisi hidrologi daerah sekitar tambang terbuka
mengalami perubahan akibatnya hilangnya vegetasi
yang merupakan salah satu kunci dalam siklus
hidrologi. Pada sistem penambangan terbuka saat
beroperasi, air dipompa lewat sumur-sumur bor untuk
mengeringkan areal yang dieksploitasi &
memudahkan pengambilan bahan tambang. Setelah
tambang tidak beroperasi, aktivitas sumur pompa
dihentikan dan tinggi muka air tanah (ground water
table) berubah yang mengindikasikan pengurangan
cadangan air tanah untuk keperluan lain dan
berpotensi tercemarnya badan air akibat
tersingkapnya batuan yang mengandung sulfida
sehingga kualitasnya menurun.
Gambar Perubahan Pola Hidrologi Pada
Pertambangan
Kerusakan Tubuh Tanah
• Kerusakan tubuh tanah dapat terjadi pada saat pengupasan dan
penimbunan kembali tanah pucuk untuk proses reklamasi.
Kerusakan terjadi diakibatkan tercampurnya tubuh tanah (top soil
dan sub soil) secara tidak teratur sehingga akan mengganggu
kesuburan fisik, kimia, dan biolagi tanah (Iskandar, 2010). Pattimahu
(2004) menambahkan bahwa terkikisnya lapisan topsoil dan serasah
sebagai sumber karbon untuk menyokong kelangsungan hidup
mikroba tanah potensial, merupakan salah satu penyebab utama
menurunnya populasi dan aktifitas mikroba tanah yang berfungsi
penting dalam penyediaan unsur-unsur hara dan secara tidak
langsung mempengaruhi kehidupan tanaman.
Proses pengupasan tanah dan batuan yang menutupi bahan
tambang juga akan berdampak pada kerusakan tubuh tanah dan
lingkungan sekitarnya. Sementara itu proses pengolahan bijih
mineral dari hasil tambang yang menghasilkan limbah tailing juga
berpotensi mengandung bahan pembentuk asam (Suprapto,
2008b), sehingga akan merusak lingkungan karena keberadaannya
yang bisa jauh ke luar arel tambang.
Gambar Pencemaran AAT dan pengendapan tailing ke
sungai yang mempengaruhi daerah di luar areal tambang
Gambar Pengendapan tailing Grasberg
UPAYA PENCEGAHAN
KERUSAKAN LAHAN AKIBAT
PERTAMBANGAN
• Mengelola air tambang, sehingga air murni yang jatuh
ke sungai dan dipakai masyarakat sekitar tidak
tercampur dengan air tambang, itu dipisah, sedangkan
air untuk tambang sendiri diolah kembali dengan
dinetralkan dengan kapur.
• Limbah B3 diolah kembali, seperti oli bekas
dimanfaatkan untuk ANFO dan di PLTU (pembangkit
listrik), abu batu bara dimanfaatkan untuk campuran
beton dan paving blok, besi bekas dikirim untuk didaur
ulang sampai air buangan IPAL-D digunakan untuk air
irigasi tanaman dan penyiraman jalan.
• Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas
penambangan batu bara dapat mencegah
perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan
bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk (breeding place).
• Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak
dalam kegiatan pengusahaan penambangan batu bara
tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku (law enforcement)
• Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang
dilakukan serta dikembangkan untuk membina dan
memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus
memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan
kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
• Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi
preventif (control/protective) yaitu pengembangan
sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara
sehingga akan mengurangi keruwetan masalah
transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar
dari ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu
(dust masker) agar meminimalkan risiko
terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
NAMA KELOMPOK
 ADINDA CHIKA A. ( 02 )
 ANNISA WASISTIANA ( 07 )
 FATKHIYATUL FITRIA ( 10 )
 INGGRIT TYA UTARI ( 12 )
 NADIA INGRID Z. ( 16 )
 NURUL AFIFAH ( 17 )
 TRI NURELITA A. P. ( 20 )

More Related Content

What's hot

3. makalah reklamasi lahan bekas tambang 3
3. makalah reklamasi lahan bekas tambang 33. makalah reklamasi lahan bekas tambang 3
3. makalah reklamasi lahan bekas tambang 3Adjie_Soerozheo88
 
FUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHAN
FUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHANFUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHAN
FUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHANEDIS BLOG
 
Pertambangan dan reklamasi lahan pertambangan
Pertambangan dan reklamasi lahan pertambanganPertambangan dan reklamasi lahan pertambangan
Pertambangan dan reklamasi lahan pertambanganmuhammad_reza
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganbernardusadityo92
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIRizki Chairunnisya
 
Aktiviti manusia yang mengancam ekosistem
Aktiviti manusia yang mengancam ekosistemAktiviti manusia yang mengancam ekosistem
Aktiviti manusia yang mengancam ekosistemNoorHanaMohdKhazali1
 
Bab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanahBab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanahAndrew Hutabarat
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)usmansipil
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaonguniversitas samawa
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluanAndrew Hutabarat
 
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Jeneng Omega
 

What's hot (20)

3. makalah reklamasi lahan bekas tambang 3
3. makalah reklamasi lahan bekas tambang 33. makalah reklamasi lahan bekas tambang 3
3. makalah reklamasi lahan bekas tambang 3
 
Bab i suksesi
Bab  i suksesiBab  i suksesi
Bab i suksesi
 
FUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHAN
FUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHANFUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHAN
FUNGSI UTAMA TANAH DAN LAHAN
 
Pertambangan dan reklamasi lahan pertambangan
Pertambangan dan reklamasi lahan pertambanganPertambangan dan reklamasi lahan pertambangan
Pertambangan dan reklamasi lahan pertambangan
 
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambanganCara pengelolaan pembangunan pertambangan
Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Aktiviti manusia yang mengancam ekosistem
Aktiviti manusia yang mengancam ekosistemAktiviti manusia yang mengancam ekosistem
Aktiviti manusia yang mengancam ekosistem
 
Bab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanahBab iii metode pengelolaan tanah
Bab iii metode pengelolaan tanah
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Surjan 01
Surjan 01Surjan 01
Surjan 01
 
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaong
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan
 
Usle
UsleUsle
Usle
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan...
 

Similar to Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya

1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docxDedeArdianSyaputra
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdfPuteriAprilani1
 
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptREKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptLailiyaNikma
 
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.pptReklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.pptRandiAndhika3
 
Contoh tugas mhs ugm
Contoh tugas mhs  ugmContoh tugas mhs  ugm
Contoh tugas mhs ugmcobybryn
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011NurdinUng
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganZulfah Alfina
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingKerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingAdel del
 
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan  LingkunganPengetahuan  Lingkungan
Pengetahuan LingkunganAdel del
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)noussevarenna
 
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitarGeografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitarRamli Rem
 

Similar to Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya (20)

1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].docx
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 
kerusakan lingkungan
kerusakan lingkungankerusakan lingkungan
kerusakan lingkungan
 
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
1.KTA-Pendahuluan.ppt [Compatibility Mode].pdf
 
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.pptREKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
REKLAMASI_LAHAN_BEKAS_PENAMBANGAN.ppt
 
skrChapter ii
skrChapter iiskrChapter ii
skrChapter ii
 
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.pptReklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
Reklamasi Pasca Tambang_Eka Sulastri.ppt
 
Contoh tugas mhs ugm
Contoh tugas mhs  ugmContoh tugas mhs  ugm
Contoh tugas mhs ugm
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Kerusakan tanah
Kerusakan tanahKerusakan tanah
Kerusakan tanah
 
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
Penggunaan lahan kering di das limboto sept 2011
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingKerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
 
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan  LingkunganPengetahuan  Lingkungan
Pengetahuan Lingkungan
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
 
Batasan kta
Batasan ktaBatasan kta
Batasan kta
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitarGeografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
Geografi Tingkatan 1: Kesan kegiatan manusia terhadap alam sekitar
 

More from Annisa Wasistiana (20)

Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa
 
Aspek Bisnis Bidang Pemasaran
Aspek Bisnis Bidang PemasaranAspek Bisnis Bidang Pemasaran
Aspek Bisnis Bidang Pemasaran
 
Menciptakan Organisasi Fleksibel
Menciptakan Organisasi FleksibelMenciptakan Organisasi Fleksibel
Menciptakan Organisasi Fleksibel
 
Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan OrganisasiManajemen dan Organisasi
Manajemen dan Organisasi
 
Perlindungan Konsumen
Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen
 
Dana Pensiun
Dana PensiunDana Pensiun
Dana Pensiun
 
Rahasia dan Kesehatan Bank
Rahasia dan Kesehatan BankRahasia dan Kesehatan Bank
Rahasia dan Kesehatan Bank
 
Otoritas Jasa Keuangan & Otoritas Moneter
Otoritas Jasa Keuangan & Otoritas MoneterOtoritas Jasa Keuangan & Otoritas Moneter
Otoritas Jasa Keuangan & Otoritas Moneter
 
Arsitektur Perbankan Indonesia
Arsitektur Perbankan IndonesiaArsitektur Perbankan Indonesia
Arsitektur Perbankan Indonesia
 
Lembaga Keuangan
Lembaga KeuanganLembaga Keuangan
Lembaga Keuangan
 
Pelanggaran HAM di indonesia
Pelanggaran HAM di indonesiaPelanggaran HAM di indonesia
Pelanggaran HAM di indonesia
 
Kerajaan Tidore
Kerajaan TidoreKerajaan Tidore
Kerajaan Tidore
 
Kerajaan Demak
Kerajaan DemakKerajaan Demak
Kerajaan Demak
 
Kerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasaiKerajaan samudra pasai
Kerajaan samudra pasai
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Kerajaan Pajang
Kerajaan PajangKerajaan Pajang
Kerajaan Pajang
 
Kerajaan aceh
Kerajaan acehKerajaan aceh
Kerajaan aceh
 
Bahan ajar peta atlas dan globe
Bahan ajar  peta atlas dan globeBahan ajar  peta atlas dan globe
Bahan ajar peta atlas dan globe
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Indonesia .Negara maju dan berkembang
Indonesia .Negara maju dan berkembangIndonesia .Negara maju dan berkembang
Indonesia .Negara maju dan berkembang
 

Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya

  • 2. Kerusakan Lahan Akibat Aktivitas Pertambangan • Kerusakan lahan akibat pertambangan dapat terjadi selama kegiatan pertambangan maupun pasca pertambangan. Dampak yang ditimbulkan akan berbeda pada setiap jenis pertambangan, tergantung pada metode dan teknologi yang digunakan (Direktorat Sumber Daya Mineral dan Pertambangan, 2003). Kebanyakan kerusakan lahan yang terjadi disebabkan oleh perusahaan tambang yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan adanya penambangan tanpa izin (PETI) yang melakukan proses penambangan secara liar dan tidak ramah lingkungan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2002). Semakin besar skala kegiatan pertambangan, makin besar pula areal dampak yang ditimbulkan. Perubahan lingkungan akibat kegiatan pertambangan dapat bersifat permanen, atau tidak dapat dikembalikan kepada keadaan semula (Dyahwanti, 2007).
  • 4. Perubahan vegetasi penutup Proses land clearing pada saat operasi pertambangan dimulai menghasilkan dampak lingkungan yang sangat signifikan yaitu hilangnya vegetasi alami. Apalagi kegiatan pertambangan yang dilakukan di dalam kawasan hutan lindung. Hilangnya vegetasi akan berdampak pada perubahan iklim mikro, keanekaragaman hayati (biodiversity) dan habitat satwa menjadi berkurang. Tanpa vegetasi lahan menjadi terbuka dan akan memperbesar erosi dan sedimentasi pada saat musim hujan.
  • 5. Gambar Proses land clearing yang mengakibatkan hilangnya vegetasi alami
  • 6. Perubahan topografi • Pengupasan tanah pucuk mengakibatkan perubahan topografi pada daerah tambang. Areal yang berubah umumnya lebih luas dari dari lubang tambang karena digunakan untuk menumpuk hasil galian (tanah pucuk dan overburden) dan pembangunan infrastruktur. Seperti halnya dampak hilangnya vegetasi, perubahan topografi yang tidak teratur atau membentuk lereng yang curam akan memperbesar laju aliran permukaan dan meningkatkan erosi. Kondisi bentang alam/topografi yang membutuhkan waktu lama untuk terbentuk, dalam sekejap dapat berubah akibat aktivitas pertambangan dan akan sulit dikembalikan dalam keadaan yang semula.
  • 7. Gambar Perubahan Topografi Akibat Aktivitas Pertambangan
  • 8. Perubahan Pola Hidrologi • Kondisi hidrologi daerah sekitar tambang terbuka mengalami perubahan akibatnya hilangnya vegetasi yang merupakan salah satu kunci dalam siklus hidrologi. Pada sistem penambangan terbuka saat beroperasi, air dipompa lewat sumur-sumur bor untuk mengeringkan areal yang dieksploitasi & memudahkan pengambilan bahan tambang. Setelah tambang tidak beroperasi, aktivitas sumur pompa dihentikan dan tinggi muka air tanah (ground water table) berubah yang mengindikasikan pengurangan cadangan air tanah untuk keperluan lain dan berpotensi tercemarnya badan air akibat tersingkapnya batuan yang mengandung sulfida sehingga kualitasnya menurun.
  • 9. Gambar Perubahan Pola Hidrologi Pada Pertambangan
  • 10. Kerusakan Tubuh Tanah • Kerusakan tubuh tanah dapat terjadi pada saat pengupasan dan penimbunan kembali tanah pucuk untuk proses reklamasi. Kerusakan terjadi diakibatkan tercampurnya tubuh tanah (top soil dan sub soil) secara tidak teratur sehingga akan mengganggu kesuburan fisik, kimia, dan biolagi tanah (Iskandar, 2010). Pattimahu (2004) menambahkan bahwa terkikisnya lapisan topsoil dan serasah sebagai sumber karbon untuk menyokong kelangsungan hidup mikroba tanah potensial, merupakan salah satu penyebab utama menurunnya populasi dan aktifitas mikroba tanah yang berfungsi penting dalam penyediaan unsur-unsur hara dan secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan tanaman. Proses pengupasan tanah dan batuan yang menutupi bahan tambang juga akan berdampak pada kerusakan tubuh tanah dan lingkungan sekitarnya. Sementara itu proses pengolahan bijih mineral dari hasil tambang yang menghasilkan limbah tailing juga berpotensi mengandung bahan pembentuk asam (Suprapto, 2008b), sehingga akan merusak lingkungan karena keberadaannya yang bisa jauh ke luar arel tambang.
  • 11. Gambar Pencemaran AAT dan pengendapan tailing ke sungai yang mempengaruhi daerah di luar areal tambang
  • 13. UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN
  • 14. • Mengelola air tambang, sehingga air murni yang jatuh ke sungai dan dipakai masyarakat sekitar tidak tercampur dengan air tambang, itu dipisah, sedangkan air untuk tambang sendiri diolah kembali dengan dinetralkan dengan kapur. • Limbah B3 diolah kembali, seperti oli bekas dimanfaatkan untuk ANFO dan di PLTU (pembangkit listrik), abu batu bara dimanfaatkan untuk campuran beton dan paving blok, besi bekas dikirim untuk didaur ulang sampai air buangan IPAL-D digunakan untuk air irigasi tanaman dan penyiraman jalan. • Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan batu bara dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk (breeding place).
  • 15. • Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law enforcement) • Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk membina dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan. • Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan risiko terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).
  • 16. NAMA KELOMPOK  ADINDA CHIKA A. ( 02 )  ANNISA WASISTIANA ( 07 )  FATKHIYATUL FITRIA ( 10 )  INGGRIT TYA UTARI ( 12 )  NADIA INGRID Z. ( 16 )  NURUL AFIFAH ( 17 )  TRI NURELITA A. P. ( 20 )