SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Kebijakan Fiskal
Angie Putri Angkajaya (224113224)
Elisa Prillianty (224113327)
STMT TRISAKTI 2014
Latar Belakang
O Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji
fenomena perekonomian secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi,
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro merupakan
pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif dan menampilkan teori-
teori ekonomi makro yang sangat mendasar. Dalam teori ekonomi makro
kita akan menemui pembelajaran tentang kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter.
O Kebijakan fiskal merupakan bagian integral dari kebijakan makro
ekonomi yang memiliki target yang harus dicapai baik dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
O Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah
negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi,
mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat
melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement",
kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha
terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah
lain.
O Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan
APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun
ditetapkan dengan Undang-Undang.
O Kebijaksanaan fiskal dan moneter adalah dua sejoli yang
merupakan alat utama bagi perencana ekonomi nasional untuk
mengendalikan keseimbangan makro perekonomiannya. Kita
juga akan mempelajari kebijakan fiskal yang juga mempunyai
konsekuensi-konsekuensi moneter atau kebijaksaan moneter
dengan konsekuensi-konsekuensi fiskal. Kebijaksanaan fiskal
juga memiliki keterkaitan dengan APBN karena
kebijaksanaan fiscal adalah kebijaksanaan yang dilaksanakan
lewat APBN.
1. APBN dan Kebijakan Fiskal
O Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar
sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31
Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban
APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
O Kebijakan fiskal merupakan bagian integral dari kebijakan
makro ekonomi yang memiliki target yang harus dicapai baik
dalam jangka pendek dan jangka panjang.
O Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan makro yang
dilaksanakan melalui APBN dan dicerminkan oleh struktur pos-
pos dalam APBN.
OPengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap
perekonomian bisa dianalisa dalam 2
tahap yang berurutan, yaitu :
1. Bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal
diterjemahkan menjadi suatu APBN
2. Bagaimana APBN tersebut
mempengaruhi perekonomian
2. Kebijaksaan Fiskal dari Sisi Struktur
APBN
O Kebijakan fiskal dapat dilihat dari sisi struktur
pos-pos APBN. Secara garis besar ada tiga pos
utama pada sisi pengeluaran APBN dan empat
pos pada sisi penerimaan APBN. Masing-
masing pada setiap pos-pos tersebut memiliki
pengaruh yang berbeda terhadap
perekonomian.
O Sisi pengeluaran memiliki tugas untuk
mencatat semua kegiatan pemerintah yang
memerlukan uang untuk pelaksanaannya.
O 3 pos utama sisi pengeluaran, yaitu :
1. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian
barang/jasa.
2. Pengeluaran pemerintah untuk gaji
pegawainya.
3. Pengeluaran pemerintah untuk transfer
payment yang meliputi, misalnya :
pembayaran subsidi/bantuan langsung
kepada berbagai golongan masyarakat,
pembayaran pension, pembayaran bunga
untuk pinjaman pemerintah kepada
masyarakat.
ODan sisi penerimaan menunjukkan
darimana dana yang diperlukan tersebut
diperoleh.
O4 sumber utamanya, yaitu :
1. Pajak
2. Pinjaman dari bank sentral
3. Pinjaman dari masyarakat dalam
negeri
4. Pinjaman dari luar negeri
3. Cara Memperoleh Dana
Tambahan
O Dahulu pajak adalah satu-satunya sumber untuk pembiayaan
kegiatan pemerintahan. Tidak ada pajak maka tidak akan ada
kegiatan pemerintahan.
O Dan hingga sekarang pajak masih merupakan sumber
keuangan negara yang paling penting bagi semua negara di
dunia.
O Namun selain pajak, pemerintah juga harus memikirkan cara
mendapatkan dana tambahan dengan cara lain, yaitu:
1. Meminjam Dana dari Bank Sentral
2. Meminjam dari Masyarakat
3. Meminjam dari Luar Negeri
4. APBN dan Pengaruh Ekonomi
Makronya
O Suatu kebijaksanaan fiskal tidak lain adalah suatu kombinasi pos-pos APBN
dengan nilai-nilai tertentu
1. Pembelian Barang/Jasa
O Pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa pada sisi pengeluaran
APBN. Dengan adanya pengeluaran APBN untuk pembelian barang/jasa
maka akan mempengaruhi permintaan akan uang dan mengubah tingkat
bunga sehingga perubahan-perubahan tersebut akan mencapai posisi
keseimbangan pada perekonomian.
2. Gaji Pegawai
O Disini kita akan melihat pengaruhnya pada saat adanya kenaikan gaji pada
pegawai. Pada saat gaji pegawai naik maka aka nada kenaikan disposable
income yang diterima oleh sector rumah tangga yaitu pendapatan yang
berada di tangan masyarakat untuk menggunakannya. Dan kenaikan gaji
pegawai juga akan menaikkan permintaan agregat yang lebih kecil
disbanding dengan setiap rupiah yang dibelanjakan untuk pembelian
barang dan jasa.
3. Transfer Payment
O Disini kita akan mencatat pembayaran (atau pemberian) pemerintah
langsung kepada warganya. Secara ekonomis transfer payments
mempunyai status dan pengaruh yang sama dengan gaji pegawai,
meskipun jelas secara administratif keduanya berbeda. Kenaikan transfer
payments (misalnya kenaikan pension atau subsidi) langsung diterima oleh
warga masyarakat dalam bentuk kenaikan disposable incomenya.
Kenaikan agregat akan mengakibatkan kenaikan transfer payments.
4. Penerimaan Pajak
O Dalam penerimaan pajak maka akan mempengaruhi permintaan agregat
yang akan menurun dan berakibat berantai terhadap perekonomian apabila
pajak naik dan diposable juga akan turun dengan jumlah yang sama dan
pengeluaran konsumsi juga akan turun.
O Namun, apabila pemerintah menarik pajak tambahan dan menggunakannya
untuk berbelanja barang/jasa, maka permintaan agregat akan naik juga
sebesar pajak tambahan yang ditarik tadi.
5. Kredit Bank Sentral
O Pos ini mempunyai pengaruh langsung terhadap pasar uang. Kenaikan jumlah
uang yang beredar akan menurunkan tingkat bunga dan selanjutnya
meningkatkan pengeluaran investasi.
6. Pinjaman Dalam Negeri
O Dengan cara ini maka akan mengurangi uang inti dan selanjutnya
mengurangi jumlah uang beredar. Berkurangnya jumlah uang yang beredar
akan meningkatkan tingkat bunga dan kemudian menurunkan permintaan
agregat dan selanjutnya melalui proses keseimbangan umum akan
membawa perekonomian ke posisi keseimbangan yang baru.
7. Pinjaman Luar Negeri
O Pinjaman luar negeri tergantung pada penggunaan devisa. Apabila devisa
digunakan untuk mengimpor barang-barang yang langsung digunakan oleh
pemerintah, maka tidak aka nada pengaruh apa-apa terhadap perekonomian
dalam negeri. Tetapi, apabila devisa tersebut digunakan untuk mengimpor
barang-barang yang dijual kepada masyarakat, maka akan terdapat dua
pengaruh yang akan terjadi bersamaan yaitu pada bidang moneter yang
akan menurunkan jumlah uang beredar karena penjualan obligasi dan pada
pasar barang, permintaan agregat akan menuruh terhadap barang-barang
produksi dalam negeri kecuali obligasi karena obligasi bukan barang.
O Pos-pos pada sisi pengeluaran tersebut langsung mempengaruhi pasar barang
dalam perekonomian dan pos-pos pada sisi penerimaan lebih mempengaruhi
pasar uang kecuali pos pertama yaitu pajak.
5. Pengaruh Perubahan Struktur
APBN
O Pengaruh dari perubahan masing-masing pos terhadap
perekonomian dibedakan menjadi dua, yaitu pengaruh
putaran pertama dan pengaruh akhir.
O Pengaruh putaran pertama adalah pengaruh awal dari
kebijaksanaan tersebut terhadap permintaan agregat.
O Pengaruh putaran akhir adalah pengaruh dari
kebijaksanaan tersebut apabila kita menelusurinya
sampai perekonomiannya mencapai posisi
keseimbangan umumnya yang baru.
Kesimpulan
O Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan makro yang dilaksanakan
lewat APBN. Suatu kebijaksanaan fiskal dicerminkan oleh struktur
pos-pos dalam APBN, dan bukan hanya oleh nilai total penerimanaan
dan pengeluarannya.
O Secara garis besar ada tiga pos utama pada sisi pengeluaran APBN,
yaitu pembelian barang/jasa, gaji pegawai, transfer payments. Dan
pada sisi penerimaan ada empat pos yang penting, yaitu penerimaan
pajak, kredit dari bank sentral, pinjaman dari masyarakat dalam
negeri, dan pinjaman dari luar negeri.
O Pengeluaran total APBN selalu sama dengan penerimaan totalnya.
Pengaruh dari perubahan masing-masing pos terhadap perekonomian
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ”pengaruh putaran pertama” dan
”pengaruh putaran akhir” yang keduanya sama-sama mempengaruhi
setiap rupiah aau jumlah uang yang beredar serta permintaan agregat
dan lain-lain
Kebijakan Fiskal

More Related Content

What's hot

Analisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalAnalisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskal
Arief H
 
Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaranStagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
RLLyLv
 
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Wahono Diphayana
 

What's hot (20)

1. kebijakan fiscal
1. kebijakan fiscal1. kebijakan fiscal
1. kebijakan fiscal
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomianKebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Peran pemerintah dalam kebijakan moneter
Peran pemerintah dalam kebijakan moneterPeran pemerintah dalam kebijakan moneter
Peran pemerintah dalam kebijakan moneter
 
Kebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneterKebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneter
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Analisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskalAnalisis kebijakan fiskal
Analisis kebijakan fiskal
 
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
 
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
 
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalFaktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaranStagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
 
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneterSistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
Sistem keuangan internasional dan kebijakan moneter
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 

Similar to Kebijakan Fiskal

Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
sam kempo
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
Mas CR
 
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Brawijaya University
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Reza Yudhalaksana
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Teori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeTeori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resume
Monika Septian
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
wandranatuna
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
Aloysius Mandowen
 
Tugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakTugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajak
rhatnae23
 

Similar to Kebijakan Fiskal (20)

Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
 
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
 
Paper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiunPaper kel 3 dilema dana pensiun
Paper kel 3 dilema dana pensiun
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
 
Teori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resumeTeori ekonomi makro resume
Teori ekonomi makro resume
 
Apbd
Apbd  Apbd
Apbd
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
 
Tugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakTugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajak
 
8 bab.pdf
8 bab.pdf8 bab.pdf
8 bab.pdf
 
bab 3.pdf
bab 3.pdfbab 3.pdf
bab 3.pdf
 
bab 3.pdf
bab 3.pdfbab 3.pdf
bab 3.pdf
 
PERTEMUAN 10 APBN dan APBD& KEBIJ. FISKAL.pptx
PERTEMUAN 10 APBN  dan APBD& KEBIJ. FISKAL.pptxPERTEMUAN 10 APBN  dan APBD& KEBIJ. FISKAL.pptx
PERTEMUAN 10 APBN dan APBD& KEBIJ. FISKAL.pptx
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptxSPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Recently uploaded (15)

MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

Kebijakan Fiskal

  • 1. Kebijakan Fiskal Angie Putri Angkajaya (224113224) Elisa Prillianty (224113327) STMT TRISAKTI 2014
  • 2. Latar Belakang O Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena perekonomian secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif dan menampilkan teori- teori ekonomi makro yang sangat mendasar. Dalam teori ekonomi makro kita akan menemui pembelajaran tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. O Kebijakan fiskal merupakan bagian integral dari kebijakan makro ekonomi yang memiliki target yang harus dicapai baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. O Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
  • 3. O Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. O Kebijaksanaan fiskal dan moneter adalah dua sejoli yang merupakan alat utama bagi perencana ekonomi nasional untuk mengendalikan keseimbangan makro perekonomiannya. Kita juga akan mempelajari kebijakan fiskal yang juga mempunyai konsekuensi-konsekuensi moneter atau kebijaksaan moneter dengan konsekuensi-konsekuensi fiskal. Kebijaksanaan fiskal juga memiliki keterkaitan dengan APBN karena kebijaksanaan fiscal adalah kebijaksanaan yang dilaksanakan lewat APBN.
  • 4. 1. APBN dan Kebijakan Fiskal O Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. O Kebijakan fiskal merupakan bagian integral dari kebijakan makro ekonomi yang memiliki target yang harus dicapai baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. O Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan makro yang dilaksanakan melalui APBN dan dicerminkan oleh struktur pos- pos dalam APBN.
  • 5. OPengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam 2 tahap yang berurutan, yaitu : 1. Bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi suatu APBN 2. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian
  • 6. 2. Kebijaksaan Fiskal dari Sisi Struktur APBN O Kebijakan fiskal dapat dilihat dari sisi struktur pos-pos APBN. Secara garis besar ada tiga pos utama pada sisi pengeluaran APBN dan empat pos pada sisi penerimaan APBN. Masing- masing pada setiap pos-pos tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap perekonomian. O Sisi pengeluaran memiliki tugas untuk mencatat semua kegiatan pemerintah yang memerlukan uang untuk pelaksanaannya.
  • 7. O 3 pos utama sisi pengeluaran, yaitu : 1. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang/jasa. 2. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya. 3. Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment yang meliputi, misalnya : pembayaran subsidi/bantuan langsung kepada berbagai golongan masyarakat, pembayaran pension, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah kepada masyarakat.
  • 8. ODan sisi penerimaan menunjukkan darimana dana yang diperlukan tersebut diperoleh. O4 sumber utamanya, yaitu : 1. Pajak 2. Pinjaman dari bank sentral 3. Pinjaman dari masyarakat dalam negeri 4. Pinjaman dari luar negeri
  • 9. 3. Cara Memperoleh Dana Tambahan O Dahulu pajak adalah satu-satunya sumber untuk pembiayaan kegiatan pemerintahan. Tidak ada pajak maka tidak akan ada kegiatan pemerintahan. O Dan hingga sekarang pajak masih merupakan sumber keuangan negara yang paling penting bagi semua negara di dunia. O Namun selain pajak, pemerintah juga harus memikirkan cara mendapatkan dana tambahan dengan cara lain, yaitu: 1. Meminjam Dana dari Bank Sentral 2. Meminjam dari Masyarakat 3. Meminjam dari Luar Negeri
  • 10. 4. APBN dan Pengaruh Ekonomi Makronya O Suatu kebijaksanaan fiskal tidak lain adalah suatu kombinasi pos-pos APBN dengan nilai-nilai tertentu 1. Pembelian Barang/Jasa O Pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa pada sisi pengeluaran APBN. Dengan adanya pengeluaran APBN untuk pembelian barang/jasa maka akan mempengaruhi permintaan akan uang dan mengubah tingkat bunga sehingga perubahan-perubahan tersebut akan mencapai posisi keseimbangan pada perekonomian. 2. Gaji Pegawai O Disini kita akan melihat pengaruhnya pada saat adanya kenaikan gaji pada pegawai. Pada saat gaji pegawai naik maka aka nada kenaikan disposable income yang diterima oleh sector rumah tangga yaitu pendapatan yang berada di tangan masyarakat untuk menggunakannya. Dan kenaikan gaji pegawai juga akan menaikkan permintaan agregat yang lebih kecil disbanding dengan setiap rupiah yang dibelanjakan untuk pembelian barang dan jasa.
  • 11. 3. Transfer Payment O Disini kita akan mencatat pembayaran (atau pemberian) pemerintah langsung kepada warganya. Secara ekonomis transfer payments mempunyai status dan pengaruh yang sama dengan gaji pegawai, meskipun jelas secara administratif keduanya berbeda. Kenaikan transfer payments (misalnya kenaikan pension atau subsidi) langsung diterima oleh warga masyarakat dalam bentuk kenaikan disposable incomenya. Kenaikan agregat akan mengakibatkan kenaikan transfer payments. 4. Penerimaan Pajak O Dalam penerimaan pajak maka akan mempengaruhi permintaan agregat yang akan menurun dan berakibat berantai terhadap perekonomian apabila pajak naik dan diposable juga akan turun dengan jumlah yang sama dan pengeluaran konsumsi juga akan turun. O Namun, apabila pemerintah menarik pajak tambahan dan menggunakannya untuk berbelanja barang/jasa, maka permintaan agregat akan naik juga sebesar pajak tambahan yang ditarik tadi. 5. Kredit Bank Sentral O Pos ini mempunyai pengaruh langsung terhadap pasar uang. Kenaikan jumlah uang yang beredar akan menurunkan tingkat bunga dan selanjutnya meningkatkan pengeluaran investasi.
  • 12. 6. Pinjaman Dalam Negeri O Dengan cara ini maka akan mengurangi uang inti dan selanjutnya mengurangi jumlah uang beredar. Berkurangnya jumlah uang yang beredar akan meningkatkan tingkat bunga dan kemudian menurunkan permintaan agregat dan selanjutnya melalui proses keseimbangan umum akan membawa perekonomian ke posisi keseimbangan yang baru. 7. Pinjaman Luar Negeri O Pinjaman luar negeri tergantung pada penggunaan devisa. Apabila devisa digunakan untuk mengimpor barang-barang yang langsung digunakan oleh pemerintah, maka tidak aka nada pengaruh apa-apa terhadap perekonomian dalam negeri. Tetapi, apabila devisa tersebut digunakan untuk mengimpor barang-barang yang dijual kepada masyarakat, maka akan terdapat dua pengaruh yang akan terjadi bersamaan yaitu pada bidang moneter yang akan menurunkan jumlah uang beredar karena penjualan obligasi dan pada pasar barang, permintaan agregat akan menuruh terhadap barang-barang produksi dalam negeri kecuali obligasi karena obligasi bukan barang. O Pos-pos pada sisi pengeluaran tersebut langsung mempengaruhi pasar barang dalam perekonomian dan pos-pos pada sisi penerimaan lebih mempengaruhi pasar uang kecuali pos pertama yaitu pajak.
  • 13. 5. Pengaruh Perubahan Struktur APBN O Pengaruh dari perubahan masing-masing pos terhadap perekonomian dibedakan menjadi dua, yaitu pengaruh putaran pertama dan pengaruh akhir. O Pengaruh putaran pertama adalah pengaruh awal dari kebijaksanaan tersebut terhadap permintaan agregat. O Pengaruh putaran akhir adalah pengaruh dari kebijaksanaan tersebut apabila kita menelusurinya sampai perekonomiannya mencapai posisi keseimbangan umumnya yang baru.
  • 14. Kesimpulan O Kebijaksanaan fiskal adalah kebijaksanaan makro yang dilaksanakan lewat APBN. Suatu kebijaksanaan fiskal dicerminkan oleh struktur pos-pos dalam APBN, dan bukan hanya oleh nilai total penerimanaan dan pengeluarannya. O Secara garis besar ada tiga pos utama pada sisi pengeluaran APBN, yaitu pembelian barang/jasa, gaji pegawai, transfer payments. Dan pada sisi penerimaan ada empat pos yang penting, yaitu penerimaan pajak, kredit dari bank sentral, pinjaman dari masyarakat dalam negeri, dan pinjaman dari luar negeri. O Pengeluaran total APBN selalu sama dengan penerimaan totalnya. Pengaruh dari perubahan masing-masing pos terhadap perekonomian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ”pengaruh putaran pertama” dan ”pengaruh putaran akhir” yang keduanya sama-sama mempengaruhi setiap rupiah aau jumlah uang yang beredar serta permintaan agregat dan lain-lain