SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN
KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)
MATA PELAJARAN
ANTROPOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................. i
I. Pendahuluan ......................................................................................... 1
A. Rasional .......................................................................................... 1
B. Kompetensi Peserta Didik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Pendidikan
Dasar dan Kelompok Ilmu Sosial di Pendidikan Menengah………….. 4
C. Kompetensi Jenjang Pembelajaran Antropologi Pendidikan Dasar
dan Menengah ................................................................................. 5
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Antropologi............................. 5
E. Pembelajaran dan Penilaian ............................................................. 8
F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Keunggulan Daerah
dan Kebutuhan Sekolah Serta Siswa................................................ 9
II. Kompetensi Dasar, Materi dan Kegiatan Pembelajaran .......................... 10
2
SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI SMA
I. Pendahuluan
A. Rasional
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi
dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik
(learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk
dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan
pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pokok,
alternatif pembelajaran dan penilaianya. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan
materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model
pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat
serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.
Selama ini diakui bahwa pembelajaran Antropologi masih
menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan atau materi ilmu
Antropologi.Pada hal dalam memasuki abad ke-21, bangsa kita
dihadapkan pada beberapa tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pembelajaran
Antropologi harus dapat memberikan pencerahan dan pencerdasan agar
siswa mampu menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negatif,
sebaliknya siswa dapat mengambil sikap proaktif membangun dan
menyebarkan semangat persatuan, toleransi, empati, kerukunan,
berfikir kreatif, inovatif dan positif.
Agar dapat menjawab berbagai tantangan tersebut di atas, pembelajaran
Antropologi diarahkan kepada penguasaan aspek terapan, sehingga
berguna dalam kehidupan sehari-sehari siswa. Misalnya,
bagaimanamenyikapi berbagai perbedaan budaya dan agama secara
simpatik, toleran, saling menghormati, dan berempati.
Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa Antropologi hanya
mempelajari masyarakat terasing atau fosil-fosil.Ini merupakan
pandangan masa lampau yang sudah banyak mengalami
3
perubahan.Saat ini Antropologi mempelajari baik masyarakat lampau
mupun masyarakat masa kini, pedesaan mupun perkotaan. Perbedaan
Antropologi dengan ilmu lain seperti sosiologi, psikologi,arkeologi dan
geografi terletak pada penggunaan metode penelitian, konsep-konsep
dasarnya, dan masalah-masalah mendasar yang perlu dijawab.
Sehubungan dengan hal tersebut, kurikulum Antropologi ini
menginginkan adanya perubahan pola pikir (mindset) para pendidik agar
proses pembelajaran lebih bermakna dan lebih efektif. Siswa
diperkenalkan dengan kondisi sosiokultural nyata, konsep-konsep dasar,
pengetahuan prosedural untuk mendorong terjadinya proses
metakognitif.
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat
mewujudkan manusia Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif,
melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terintegrasi. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang. Seterusnya
siswajuga didorong untuk berpartisipasi secara aktif, memberikan ruang
yang cukup bagi tumbuhnya prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
siswa, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis mereka.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa (student centered learning);
2. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-siswa-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3. Pembelajaran dirancang secara jejaring (networking), siswa dapat
menimba ilmu dari siapa saja, dari mana saja,dan dengan cara apa
saja;
4. Pembelajaran bersifat aktif (siswa didorong untuk aktif mencari
informasi melalui pendekatan saintifik);
5. Pelajar kelompok (berbasis tim);
6. Pembelajaran berbasis multimedia;
7. Pembelajaran berbasis pengguna (user based learning) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
siswa;
8. Pola pembelajaran menggunakan ilmu pengetahuan
jamak(multidisciplines);
9. Pembelajaran yang mengembangkan berpikirkritis.
Ciri khas Kurikulum 2013,yang membedakannya dengan kurikulum-
kurikulum sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang memberikan
pengalaman belajar secara terencana, dimana siswa menerapkan apa
yang dipelajari ke dalam masyarakat, dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6. Kompetensi inti menjadi unsur pengikat kompetensi dasar, dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
danvertikal).
Dengan menggunakan strategi pembelajaran Antropologi pada
Kurikulum 2013 di atas diharapkan terjadi perubahan dan
penyempurnaan pola pikir dan pola kerja para pendidik dalam mengelola
pembelajaran Antropologi pada satuan pendidikan.
B. Kompetensi Peserta Didik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di
Pendidikan Dasar dan Kelompok Ilmu Sosial di Pendidikan
Menengah
Secara substansi, kajian-kajian Antropologi termasuk ke dalam rumpun
atau kelompok ilmu-ilmu sosial dan humaniora, namun secara
administrasi penyelenggaraan peminatan di SMA, Antropologi masuk
pada peminatan IlmuBahasa dan Budaya. Berkenaan dengan hal
tersebut, pemetaan kompetensi Antropologi menjadi bagian dari
kelompok disiplin ilmu-ilmu sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran di
pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs), sedangkan di pendidikan
menengah (SMA/MA) IPS dikenal sebagai kelompok peminatan bersama-
sama dengan peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA); Bahasa dan Budaya; dan Keagamaan. IPS di pendidikan dasar
khususnya SD, bersifat terpadu-integreted karena itu pembelajarannya
tematik. Pada kelas rendah (I,II dan III) IPS dipadukan dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan Matematika; pada SD/MI kelas
tinggi (Kelas IV, V, dan VI) menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Pada jenjang SMP/MTs, pembelajarannya bersifat terpadu-korelatif,
secara materi konsep-konsep ilmu sosial dalam IPS belum terikat pada
tema. Pada pendidikan menengah yaitu SMA/MA IPS menjadi kelompok
peminatan, yang di dalamnya terdiri atas mata pelajaran yang berdiri
sendiri (monodisipliner) yaitu Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah.
Setelah mengikuti pembelajaran IPS di pendidikan dasar dan kelompok
peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial di pendidikan menengah, peserta
didik akan memiliki kemampuan sebagai berikut.
 Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya;
 Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kreatif, inovatif,
kolaboratif dan terampil menyelesaikan masalah dalam kehidupan
masyarakat;
 Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan
terhadap perkembangan teknologi dan kehidupan manusia baik di
masa lalu maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya,
orang lain, dan lingkungannya
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
5
dan kemanusiaan;
 Berkomunikasi, bekerja sama, dan berdaya saing dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global; dan
 Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, dalam penelitian sederhana dan mensosialisasikannya
dalam publikasi ilmiah dengan menerapkan teknologi digital.
Kemampuan lulusan tersebut dapat dirumuskan menjadi tingkatan
kompetensi keterampilan sosial pada setiap jenjang seperti pada gambar
1 berikut.
Gambar 1. Peta Kompetensi mata pelajaran IPS di pendidikan dasar
dan Kelompok Peminatan IPS di pendidikan menengah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Antropologi
Kerangka pengembangan kurikulum Antropologi pada jenjang SMA/MA
dan sederajat disusun dengan pola pengenalan, pemahaman, dan
penerapan untuk aspek proses kognitif; dengan ruang lingkup yang
makin luas; dan dengan abstraksi yang makin tinggi.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman dan
kesamaan manusia dan cara hidupnya dalam berbagai ruang dan waktu
secara holistik. Antropologi terdiri dari empat sub-disiplin, yaitu:
Antropologi Biologi/Ragawi, Antropologi Linguistik, Arkeologi/Prasejarah,
Antropologi Sosiokultural. Pembelajaran Antropologi dapat membantu
siswa memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai manusia dan cara
hidupnya. Berkenaan dengan hal tersebut, tujuan umum dari
6
pembelajaran Antropologi adalah: (1) pembangunan sikap mental
toleran, saling menghargai, dan empati; (2) usaha untuk
mempromosikan nilai-nilai kultural dan pembangunan karakter bangsa
sehingga tercipta masyarakat multietnik Indonesia yang rukun, aman,
dan damai.
Pembelajaran Antropologi di SMA difokuskan pada topik-topik sebagai
berikut: (1) pemahaman konsep-konsep dasar ilmu Antropologi; (2)
pemahaman dan kesadaran tentang keanekaragaman budaya, religi,
sistem mata pencaharian hidup, sistem politik, sistem kekerabatan dan
struktur sosial, kesenian, dan bahasa di Indonesia; (3) menganalisis dan
mencerna fakta tentang keanekaragaman; (4) pembangunan sikap
mental dan kepribadian yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,
empati, dan saling menghargai untuk membangun masyarakat
multietnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai; (5) tindakan atau
upaya mempromosikan nilai-nilai kurltural yang positif untuk
pembangunan budaya nasional (national culture); (6) merancang dan
melaksanakan strategi kultural bagi pembangunan karakter bangsa.
Seluruh proses pembelajaran di atas juga dimaksudkan agar
menghasilkan efek tidak langsung (nurturant effect) terhadap sikap
mental dan kepribadian siswa, yaitu siswa diharapkan memiliki
keyakinan dan sikap religius, serta etika penghormatan terhadap nilai
kultural nasional (national cultural values). Hal kedua yang diharapkan
dari efek itu adalah agar siswa memililiki nilai-nilai dan sikap manusia
Indonesia yang berbudi luhur (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, responsif dan proaktif), toleran, saling menghargai, dan empati.
Siswa dikondisikan agar mampu menjadi warganegara yang berperan
aktif dalam membentuk dan membangun masyarakat. Sasaran akhirnya,
seluruh siswa diharapkan memiliki sikap mental dan kepribadian dan
keterampilan dalam memberikan solusi secara damai terhadap kejadian-
kejadian yang merusak keharmonisan hidup bersama, mencemarkan
agama, masalah kerukunan antar umat beragama, dan perilaku yang
menyimpang terhadap nilai-nilai berbudi luhur, serta memberi contoh
teladan kepada masyarakat sekeliling dalam berperilaku yang berbudi
luhur.
Dengan demikian, mata pelajaran Antropologi tidak hanya dipahami,
dikuasai, dihayati, melainkan juga diamalkan oleh siswa dalam
membangunmasyarakat yang religius dan berbudi luhur.
Kompetensi Inti, yaitu:
Kelas X Kelas XI Kelas XII
KI-1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KI-1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI-1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
KI-2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap
KI-2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
7
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
KI-4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri,
bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
KI-4. Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri
serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Untuk memenuhi tuntutan kompetensi sesuai dengan kerangka
pengembangan kurikulum antropologi, maka peta materi pembelajaran
disusun seperti gambar berikut:
8
E. Pembelajaran dan Penilaian
Pembelajaran Antropologi di SMA menggunakan pendekatan ilmiah berbasis
keilmuan (Scientific). Pendekatan ini adalah pendekatan yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek
pembelajaran yang aktif melalui pengalaman belajar mengamati,
mempertanyakan, mengeksplorasi, menalar/mengasosiasi. Pengalaman
belajar ini dapat dipadukan dengan berebagai model pembelajaran, seperti:
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran
berbasis proyek (project based learning), dan discovery learning.
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL)
bertolak dari masalah nyata yang muncul dalam masyarakat. Siswa
belajar dengan cara menggali/mencari informasi (inquiry) serta
memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah
faktual.Pemecahan masalah dilakukan secara bersama oleh siswa dalam
kelompok kerja.
Model pembelajaran ini mempunyai fungsi: (1) siswa membiasakan diri
untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah; (2) siswa didorong
untuk memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang muncul
dalam masyarakat; (3) siswa didorong untuk aktif mengemukakan
pendapat.
Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk menemukan solusi
terhadap berbagai masalah sosiokultural seperti: konflik antar etnik,
konflik antar kelompok agama, kenakalan remaja, radikalisme agama.
2. Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek dimulai dengan dorongan kepada siswa
untuk merancang secara sistematik proyek penelitian sosial kultural dan
promosi nilai-nilai kultural yang positif dalam masyarakat.Siswa bekerja
dalam kelompok untuk mengerjakan proyek tersebut dan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
Model pembelajaran ini mempunyai fungsi: (1) mendorong siswa untuk
mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi; (2)
meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber daya; (3)
memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas; (4)
mengevaluasi keberhasilan kerja proyek.
Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk merancang suatu
penelitian etnografi, mempromosikan nilai-nilai kultural yang positif,
mempromosikan nilai kearifan lokal sebagai bagian kebudayaan
nasional.
3. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
Pembelajaran berbasis discovery (penemuan) dimulai dengan memberi
dorongan kepada siswa untuk mencari, menyusun, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan
informasi dan membuat kesimpulan baru, penafsiran baru serta cara
penyelesaian masalah yang baru. Model pembelajaran ini mempunyai
9
fungsi untuk melatih siswa agar terbiasa berfikir kritis dan kreatif;
komunikatif; optimis; dan mandiri.
Model ini dapat digunakan untuk mendorong siswa bersikap untuk
selalu mencari sesuatu yang baru dalam pengembangan kebudayaan
Indonesia, tari-tarian daerah versi baru, seni lukis dan senirupa, seni
pertunjukkan, serta nilai-nilai kearifan lokal.
Guru dapat memgembangkan dan menggunakan model-model lain yang
disesuaikan dengan kekhasan masing-masing kompetensi dasar yang
akan dicapai.
Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dilakukan
dalam rangka membina dan mengembangkan kompetensi siswa, yaitu:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Berikut ini diuraikan beberapa alternatif yang dapat digunakan dalam
proses penilaian pembelajaran Antropologi, yaitu:
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku siswa
sebagaihasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.Penilaian sikap pada proses pembelajaran Antropologi dilakukan
melalui observasi terhadap perilaku siswa,apakah siswa telah
memperlihatkan sikap toleransi, saling menghargai, dan empati. Jika
belum terlihat maka guru harus memberikan pembinaan.Guru
menggalakkan siswa untuk melakukan evaluasi diri apakah mereka
telah merasa memiliki sikap toleransi, saling menghargai, dan empati.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian terhadap tercapainya kompetensi pengetahuan dilakukan
melalui tes tulis, tes lisan, penugasan, portofolio, dan observasi.Tes tulis
dapat dilakukan melalui uraian dan berbagai bentuk tes lainya. Tes lisan
dapat dilakukan melalui tanya jawab, kuis, dan presentasi. Penugasan
dan portofolio dilakukan melalui resume, dokumentasi kegiatan/karya
foto/tulisan/kliping/poster. Observasi dapat dilakukan selama siswa
mengikuti proses pembelajaran. Penilaian kompetensi pengetahuan
mencakup konsep-konsep dasar Antropologi, metode penelitian, cara-
cara menganalisis, dan teori-teori dasar.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian terhadap tercapainya kompetensi keterampilan dilakukan
melalui penilaian kinerja/unjuk kerja/praktik, proyek, portofolio, produk
yang dilakukan ketika siswa melakukan kegiatan observasi lapangan,
menonton tayangan, wawancara, membaca literatur, dan menulis
laporan. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat siswa melakukan
aktivitas penelitian, penulian laporan, dan mempresentasikan hasil
karya atau laporan.
F. Kontekstualisasi sesuai dengan keunggulan daerah dan kebutuhan
sekolah serta siswa.
Kegiatan pembelajaran Antroplogi pada silabus ini dapat disesuaikan dan
diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk
mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik terhadap
Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar siswa tetap
10
berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam dan sosial di
sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa
sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Kontekstualisasi dalam pembelajaran Antropologi memberikan penekanan
pada pengenalan, pemahaman, pengkajian budaya, adat suku bangsa
sendiri, dan budaya dan adat komunitas setempat.Melalui pengkajian ini
siswa diharapkan dapat mengenali dan memahami kearifan lokal yang
dapat digunakan untuk menyikap perubahan sosiokultural yang terjadi
dalam masyarakat.Untuk itu guru diharapkan lebih banyak menggunakan
contoh-contoh materi pembelajaran, media, dan sumber-sumber belajar
yang ada di lingkungan setempat.
II. Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran
Kelas X
Alokasi waktu: 96 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami Antropologi
sebagai ilmu yang
mempelajari
keanekaragaman dan
kesamaan manusia
Indonesia dan cara
hidupnya secara
holistik dalam rangka
membangun sikap
toleran, empati, dan
saling menghargai
sehingga tercipta
kerukunan nasional.
4.1 Membaca berbagai
literatur dan
mendiskusikan hasil
bacaan tentang ilmu
Antropologi sebagai
ilmu yang mempelajari
keanekaragaman dan
kesamaan manusia
Indonesia dan cara
hidupnya secara
holistik dalam rangka
membangun sikap
toleran, empati, dan
saling menghargai
sehingga tercipta
kerukunan nasional.
 Pengertian tentang
Ilmu Antropologi
 Konsep-konsep
dasar Ilmu
Antrpologi: Budaya
(culture); Adat;
Kelompok Etnik;
Etnosentrisma,
Relativisme
Kebudayaan (cultural
relativism), Emik;
Etik; Holistik,
Struktur Sosial;
Bhinneka Tunggal
Ika; Kerukunan
nasional; Sikap
Mental; Revolusi
Mental.
 Sub-disiplin Ilmu
Antropologi
 Tujuan, dan manfaat
ilmu Antropologi.
Interaksi antara siswa dengan
siswa, siswa dengan guru, siswa-
guru-lingkungan; membaca
berbagai literatur tentang
pengertian, konsep-konsep
dasar, sub-disiplin, tujuan, dan
manfaat ilmu Antropologi.
Mendiskusikan dan
mendeskripsikan dalam bentuk
lisan, tulisan, dan poster tentang
pengertian, konsep-konsep
dasar, sub-disiplin, tujuan, dan
manfaat ilmu Antropologi.
Menarik kesimpulan tentang
manfaat ilmu Antropologi untuk
membangun sikap toleran,
empati, dan saling
menghargai sehingga tercipta
kerukunan nasional.
3.2 Mendeskripsikan
penggolongan sosial
dalam masyarakat
Indonesia berdasarkan
kriteria tertentu
(misalnya: agama,
etnik, gender,
 Konsep Differensiasi
Sosial, yaitu
penggolongan
masyarakat
berdasarkan kriteria:
agama, etnik,
gender, pekerjaan,
Membaca dan mengobservasi
masyarakat etnik sendiri
dan/atau komunitas setempat.
Mengidentifikasi kelompok-
kelompok dalam masyarakat
yang berbeda berdasarkan
11
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
pekerjaan, desa-kota)
dalam rangka
menyadari bahwa
masyarakat Indonesia
beraneka ragam.
4.2 Melakukan kajian
lapangan, kajian
literatur, dan
berdiskusi untuk
mendeskripsikan
penggolongan sosial
dalam masyarakat
Indonesia berdasarkan
kriteria tertentu
(misalnya: agama,
etnik, gender,
pekerjaan, desa-kota)
dalam rangka
menyadari bahwa
masyarakat Indonesia
beraneka ragam.
desa-kota
(disesuaikan dengan
ciri khas masing-
masing daerah).
 Membangun sikap
bijak, kekeluargaan,
dan kemanusiaan.
kriteria agama, etnik, gender,
pekerjaan, desa-kota
(disesuaikan dengan ciri khas
masing-masing daerah).
Mendiskusikan, menganalisis
dan menarik kesimpulan tentang
persamaan dan perbedaan antar
berbagai kelompok.
Melakukan refleksi untuk
menyadari tentang
keanekaragaman masyarakat
Indonesia sehingga terbentuk
sikap bijak, kekeluargaan, dan
kemanusiaan.
3.3 Mendeskripsikan strata
sosial dalam
masyarakat Indonesia
berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya:
penghasilan,
pendidikan, pangkat)
dalam rangka
menyadari tentang
adanya pelapisan sosial
dalam masyarakat
Indonesia.
4.3 Melakukan kajian
lapangan, kajian
literatur, dan
berdiskusi untuk
mendeskripsikan strata
sosial dalam
masyarakat Indonesia
berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya:
penghasilan,
pendidikan, pangkat)
dalam rangka
menyadari tentang
adanya pelapisan sosial
dalam masyarakat
Indonesia.
 Konsep Stratifikasi
Sosial, yaitu
pelapisan sosial
dalam masyarakat
berdasarkan
kriteria:
penghasilan,
pendidikan,
pangkat, dan lain-
lain (disesuaikan
dengan ciri khas
masing-masing
daerah).
 Membangun sikap
bijak, kekeluargaan,
dan kemanusiaan.
Membaca dan mengobservasi
masyarakat etnik sendiri
dan/atau komunitas setempat.
Mendiskusikan strata sosial
dalam masyarakat Indonesia
berdasarkan kriteria tertentu
(misalnya: penghasilan,
pendidikan, pangkat) dalam
rangka menyadari tentang
adanya pelapisan sosial dalam
masyarakat Indonesia.
Mendiskusikan, menganalisis
dan menarik kesimpulan tentang
pelapisan sosial.
Melakukan refleksi untuk
menyadari tentang adanya
pelapisan sosial sebagai sebuah
kondisi yang perlu disikapi
dengan bijak, kekeluargaan, dan
kemanusiaan.
12
Kelas XI
Alokasi waktu: 128 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menggunakan
pengetahuan dasar
metode etnografi
dalam
mendeskripsikan
institusi-institusi
sosial (antara lain:
sistem kekerabatan,
sistem religi, sistem
politik, sistem mata
pencaharian hidup,
bahasa, kesenian)
dalam suatu
kelompok etnik
tertentu di Indonesia.
4.1 Melakukan penelitian
etnografi/membaca
dengan kritis laporan-
laporan penelitian
etnografi dalam
rangka
mendeskripsikan
institusi-institusi
sosial (antara lain:
sistem kekerabatan,
sistem religi, sistem
politik, sistem mata
pencaharian hidup,
bahasa, kesenian)
dalam suatu
kelompok etnik
tertentu di Indonesia
 Pengertian tentang
Metode Etnografi
 Teknik Penelitian
Etnografi
 Deskripsi institusi-
institusi sosial
(antara lain: sistem
kekerabatan, sistem
religi, sistem politik,
sistem mata
pencaharian hidup,
bahasa, kesenian)
dalam suatu
kelompok etnik
tertentu di Indonesia.
Melakukan penelitian etnografi di
lingkungan setempat tentang
institusi sosial (antara lain:
sistem kekerabatan, sistem religi,
sistem politik, sistem mata
pencaharian hidup, bahasa,
kesenian).
Membaca literatur tentang
institusi sosial (antara lain:
sistem kekerabatan, sistem religi,
sistem politik, sistem mata
pencaharian hidup, bahasa,
kesenian) dalam masyarakat
tertentu.
Mendiskusikan dan
mendiskripsikan institusi-
institusi sosial (antara lain:
sistem kekerabatan, sistem religi,
sistem politik, sistem mata
pencaharian hidup, bahasa,
kesenian) dalam suatu kelompok
etnik tertentu di Indonesia.
3.2 Menemukan dan
menunjukkan
persamaan dan
perbedaan institusi-
institusi sosial dalam
berbagai kelompok
etnik di Indonesia, agar
tercapai pemahaman
tentang
keanekaragaman dan
kesamaan budaya,
sehingga terbentuk
sikap toleransi, saling
menghargai, dan
empati dalam rangka
membangun
masyarakat multietnik
Indonesia yang rukun,
aman, dan damai
4.2 Melakukan
pengamatan
(observasi), wawancara
(interview), membaca
literatur yang relevan,
 Persamaan dan
perbedaan institusi-
institusi sosial
dalam berbagai
kelompok etnik di
Indonesia.
 Kesadaran tentang
kondisi masyarakat
Indonesia yang
Multietnik.
Membaca dan mendiskusikan
berbagai laporan etnografi untuk
menemukan persamaan serta
perbedaan institusi-institusi
sosial dalam berbagai kelompok
etnik di Indonesia.
Melakukan kajian komparatif
untuk menemukan dan menarik
kesimpulan tentang persamaan
dan perbedaan institusi-institusi
sosial dalam berbagai kelompok
etnik di Indonesia.
Membangun sikap toleran,
empati, dan saling menghargai
sehingga tercipta masyarakat
Multietnik Indonesia yang
rukun, aman, dan damai.
13
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
dan berdiskusi untuk
menemukan
persamaan serta
perbedaan institusi-
institusi sosial dalam
berbagai kelompok
etnik di Indonesia, agar
terbentuk sikap
toleransi, saling
menghargai, dan
empati untuk
membangun
masyarakat multietnik
Indonesia yang yang
rukun, aman, dan
damai.
3.3 Menemukan nilai-nilai
kultural yang
disepakati bersama
oleh masyarakat
Indonesia (misalnya:
gotong royong, tolong
menolong,
kekeluargaan,
kemanusiaan, tenggang
rasa) dalam rangka
membangun sikap
toleran, empati, dan
saling menghargai
sehingga tercipta
masyarakat multi etnik
Indonesia yang rukun,
aman, dan damai.
4.3 Melakukan
refleksi/diskusi untuk
menarik kesimpulan
tentang nilai-nilai
kultural nasional
Indonesia (misalnya:
gotong royong, tolong
menolong,
kekeluargaan,
kemanusiaan, tenggang
rasa) dalam rangka
membangun sikap
toleran, empati, dan
saling menghargai
sehingga tercipta
masyarakat multi etnik
Indonesia yang rukun,
aman, dan damai.
 Konsep tentang
Nilai-Nilai Kultural
(cultural values)
 Pewarisan nilai-nilai
kultural atau proses
sosialisasi dan
enkulturasi.
Mendiskusikan dan
mendeskripikan nilai-nilai
kultural bangsa Indonesia
(misalnya: gotong royong, tolong
menolong, kekeluargaan,
kemanusiaan, tenggang rasa)
Mendiskusikan cara-cara
pewarisan nilai-nilai kultural
kepada generasi penerus dengan
contoh-contoh konkrit dalam
bentuk perilaku.
Membangun sikap dengan
menjadikan nilai-nilai kultural
Indonesia sebagai pedoman
perilaku.
3.4 Memprmosikan nilai-
nilai kultural yang
disepakati bersama
oleh masyarakat
Indonesia (misalnya:
gotong royong, tolong
menolong,
 Nilai-nilai kultural
positif yang dapat
dipromosikan
sebagai bagian dari
budaya nasional
(national culture).
Mengidentifikati (memilih) nilai-
nilai kultural yang positif untuk
dipromosikan sebagai bagian
dari kebudayaan nasional
berdasarkan hasil kajian
perbandingan terhadap berbagai
institusi-institusi sosial dalam
14
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
kekeluargaan,
kemanusiaan, tenggang
rasa) sebagai budaya
nasional (national
culture).
4.4 Membuat program dan
berbagai model untuk
memprmosikan nilai-
nilai kultural yang
disepakati bersama
oleh masyarakat
Indonesia (misalnya:
gotong royong, tolong
menolong,
kekeluargaan,
kemanusiaan, tenggang
rasa) sebagai budaya
nasional (national
culture).
berbagai kelompok etnik di
Indonesia
Menyusun menyusun strategi
untuk mempromosikan nilai-nilai
kultural yang positif tersebut
dalam rangka pembangunan
budaya nasional (national
culture).
Kelas XII
Alokasi waktu: 112 JPL
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami dampak
positif dan negatif dari
perubahan sosial,
pembangunan nasional,
globalisasi, dan
modernisasi terhadap
kehidupan sosialkultural
masyarakat Indonesia.
4.1 Melakukan pengamatan
lapangan, membaca
berbagai literatur/media
masa, dan berdiskusi
untuk memahami
perubahan sosial,
pembangunan nasional,
globalisasi, dan
modernisasi terhadap
kehidupan sosialkultural
masyarakat Indonesia.
 Konsep-Konsep
tentang Perubahan
Sosial, Pembangunan
Nasional, Globalisasi,
dan Modernisasi
 Dampak Perubahan
Sosial, Pembangunan
Nasional, Globalisasi,
dan Modernisasi
terhadap kehidupan
sosialkultural
masyarakat Indonesia.
Membaca berbagai literatur/media
masa, dan berdiskusi untuk
memahami konsep-konsep
perubahan sosial, pembangunan
nasional, globalisasi, dan
modernisasi.
Melakukan pengamatan (observasi),
mencari dan menemukan gejala-
gejala beserta contoh-contoh
tentang perubahan sosial,
pembangunan nasional,
globalisasi, dan modernisasi.
Mengidentifikasi dampak positif
maupun dampak negatif dari
perubahan sosial, pembangunan
nasional, globalisasi, dan
modernisasi terhadap kehidupan
sosialkultural masyarakat
Indonesia.
3.2 Mengidentifikasi,
menganalisis dan
menilai dampak negatif
perubahan sosial,
pembangunan nasional,
globalisasi, dan
modernisasi terhadap
kehidupan sosialkultural
masyarakat Indonesia
(misalnya: perilaku
koruptif, diskriminatif,
pelanggaran HAM,
 Dampak negatif
perubahan sosial,
pembangunan
nasional, globalisasi,
dan modernisasi
terhadap kehidupan
sosialkultural
masyarakat Indonesia
(misalnya: perilaku
koruptif,
diskriminatif,
pelanggaran HAM,
Melakukan pengamatan dan/atau
diskusi, serta identifikasi tentang
dampak negatif perubahan sosial,
pembangunan nasional, globalisasi,
dan modernisasi terhadap
kehidupan sosialkultural
masyarakat Indonesia (misalnya:
perilaku koruptif, diskriminatif,
pelanggaran HAM, kekerasan dalam
rumah tangga, penyalahgunaan
narkoba, dan hedonisme) di
lingkungan sekitar.
15
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
kekerasan dalam rumah
tangga, penyalahgunaan
narkoba, dan
hedonisme).
4.2 Menggunakan
pendekatan
Antropologi dalam
mengidentifikasi,
menganalisis, dan
menilai dampak
negatif perubahan
sosial, pembangunan
nasional, globalisasi,
dan modernisasi
terhadap kehidupan
sosialkultural
masyarakat Indonesia
(misalnya: perilaku
koruptif,
diskriminatif,
pelanggaran HAM,
kekerasan dalam
rumah tangga, dan
hedonisme).
kekerasan dalam
rumah tangga,
penyalahgunaan
narkoba, dan
hedonisme) sebagai
dampak perubahan
sosial, pembangunan
nasional, globalisasi,
dan modernisasi.
Melakukan penelitian terhadap
dampak negatif perubahan sosial,
pembangunan nasional, globalisasi,
dan modernisasi terhadap
kehidupan sosialkultural
masyarakat Indonesia (misalnya:
perilaku koruptif, diskriminatif,
pelanggaran HAM, kekerasan
dalam rumah tangga,
penyalahgunaan narkoba, dan
hedonisme).
Membangun sikap dengan
menjadikan nilai-nilai kultural yang
positif dalam menghadapi berbagai
persoalan yang muncul sebagai
dampak negatif perubahan sosial,
pembangunan nasional, globalisasi,
dan modernisasi terhadap
kehidupan sosialkultural
masyarakat Indonesia.
3.3 Merancang strategi
kultural berdasarkan
sumber-sumber
kearifan lokal dan
tradisi lisan untuk
mengatasi berbagai
dampak negatif dari
perubahan sosial,
pembangunan nasional,
globalisasi, dan
modernisasi bagi
pembangunan
karakter bangsa (nation
and character building).
4.3 Membaca literatur,
melakukan pengamatan
(observasi), dan
wawancara (interview)
untuk merancang
strategi kultural
berdasarkan kearifan
lokal dan tradisi lisan
untuk mengatasi
berbagai dampak
negatif perubahan
sosial, pembangunan
nasional, globalisasi,
dan modernisasi dalam
rangka pembangunan
karakter bangsa (nation
and character building).
 Sumber-sumber
Kearifan Lokal (local
wisdom) dan Tradisi
Lisan
 Strategi Kultural
mengatasi perilaku
negatif.
 Pembangunan
Karakter Bangsa
(nation and culture
building)
Membaca literatur, melakukan
pengamatan (observasi), dan
wawancara (interview) untuk
memahami sumber-sumber
kearifan lokal, strategi kultural, dan
tradisi lisan bagi pembangunan
karakter bangsa.
Melakukan penelitian dan diskusi
tentang sumber-sumber kearifan
lokal yang dapat mencegah
terjadinya perilaku yang
bertentangan dengan nilai kultural
masyarakat setempat seperti: sikap
hidup hemat, kerja keras,
menghargai sesama, demokrasi,
gotong royong, menerima apa yang
terjadi dan lain-lain.
Merancang strategi kultural
berdasarkan kearifan lokal untuk
mengatasi berbagai dampak negatif
perubahan sosial, pembangunan
nasional, globalisasi, dan
modernisasi dalam rangka
pembangunan karakter bangsa
(nation and character building).

More Related Content

Similar to Silabus Antropologi SMA 2016.docx

silabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan masilabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan maAGUS SETIYONO
 
SILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISI
SILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISISILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISI
SILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISInurul luluk
 
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipaSMPN 1 Cikidang
 
Silabus Geografi Versi 12022016
Silabus Geografi Versi 12022016Silabus Geografi Versi 12022016
Silabus Geografi Versi 12022016Cahya Panduputra
 
Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016
Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016
Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016Cahya Panduputra
 
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-12021649 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216eli priyatna laidan
 
05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx
05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx
05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docxbbawor aji
 
48 silabus-geografi-versi-120216
48 silabus-geografi-versi-12021648 silabus-geografi-versi-120216
48 silabus-geografi-versi-120216eli priyatna laidan
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_oksetio adi
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_okparulian
 
[1] sk & kd tematik 3
[1] sk & kd tematik 3[1] sk & kd tematik 3
[1] sk & kd tematik 3Asri Setiani
 
Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013Aceng Abady
 
SILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docSILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docsmpn1pamut
 
Buku Guru IPS Kelas 7 SMP
Buku Guru IPS Kelas 7 SMPBuku Guru IPS Kelas 7 SMP
Buku Guru IPS Kelas 7 SMPMuhammad Idris
 

Similar to Silabus Antropologi SMA 2016.docx (20)

Silabus Sejarah Indonesia SMA umum.docx
Silabus Sejarah Indonesia SMA umum.docxSilabus Sejarah Indonesia SMA umum.docx
Silabus Sejarah Indonesia SMA umum.docx
 
silabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan masilabus ekonomi sma dan ma
silabus ekonomi sma dan ma
 
SILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISI
SILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISISILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISI
SILABUS SEJARAH PEMINATAN KURIKULUM 2013 REVISI
 
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
5 silabus smp kelas 7, 8 dan 9 edisi revisi 2017 mata pelajaran ipa
 
Silabus Geografi Versi 12022016
Silabus Geografi Versi 12022016Silabus Geografi Versi 12022016
Silabus Geografi Versi 12022016
 
Silabus Sejarah SMA Peminatan.docx
Silabus Sejarah SMA Peminatan.docxSilabus Sejarah SMA Peminatan.docx
Silabus Sejarah SMA Peminatan.docx
 
Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016
Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016
Silabus Sejarah SMA Peminatan Versi - 12022016
 
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-12021649 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
49 silabus-sejarah-sma-peminatan versi-120216
 
05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx
05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx
05 silabus ipa_smp_20012017_ok_docx
 
Silabus Geografi.docx
Silabus Geografi.docxSilabus Geografi.docx
Silabus Geografi.docx
 
48 silabus-geografi-versi-120216
48 silabus-geografi-versi-12021648 silabus-geografi-versi-120216
48 silabus-geografi-versi-120216
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok
 
51 silabus-ekonomi-2016
51 silabus-ekonomi-201651 silabus-ekonomi-2016
51 silabus-ekonomi-2016
 
[1] sk & kd tematik 3
[1] sk & kd tematik 3[1] sk & kd tematik 3
[1] sk & kd tematik 3
 
SILABUS FISIKA SMA.docx
SILABUS FISIKA SMA.docxSILABUS FISIKA SMA.docx
SILABUS FISIKA SMA.docx
 
Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-8-kurikulum-2013
 
SILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docSILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.doc
 
Buku Guru IPS Kelas 7 SMP
Buku Guru IPS Kelas 7 SMPBuku Guru IPS Kelas 7 SMP
Buku Guru IPS Kelas 7 SMP
 

More from Tien Agustini mistiawati

RPP 9 B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docx
RPP 9  B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docxRPP 9  B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docx
RPP 9 B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docxTien Agustini mistiawati
 
RPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docx
RPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docxRPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docx
RPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docxTien Agustini mistiawati
 
RPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docx
RPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docxRPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docx
RPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docxTien Agustini mistiawati
 
RPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docx
RPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docxRPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docx
RPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docxTien Agustini mistiawati
 
RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...
RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...
RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...Tien Agustini mistiawati
 
RPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docx
RPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docxRPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docx
RPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docxTien Agustini mistiawati
 
RPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docx
RPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docxRPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docx
RPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docxTien Agustini mistiawati
 
RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...
RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...
RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...Tien Agustini mistiawati
 
RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...
RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...
RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...Tien Agustini mistiawati
 
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docxProgram Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docxTien Agustini mistiawati
 
SILABUS Bahasa Inggris Peminatan Kelas XII.doc
SILABUS Bahasa Inggris  Peminatan Kelas XII.docSILABUS Bahasa Inggris  Peminatan Kelas XII.doc
SILABUS Bahasa Inggris Peminatan Kelas XII.docTien Agustini mistiawati
 
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docxProgram Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docxTien Agustini mistiawati
 
1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...
1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...
1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...Tien Agustini mistiawati
 

More from Tien Agustini mistiawati (20)

RPP 9 B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docx
RPP 9  B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docxRPP 9  B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docx
RPP 9 B.ing. Kls X- Fungsi Sosial, Unsur Kebahasaan dan Makna Lirik Lagu.docx
 
RPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docx
RPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docxRPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docx
RPP 8 B.Ing. Kls X- Teks Naratif_ Informasi Terkait Legenda Rakyat.docx
 
RPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docx
RPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docxRPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docx
RPP 7 B.Ing.Kls X - Teks Recount_ Informasi Terkait Peristiwa Bersejarah.docx
 
RPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docx
RPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docxRPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docx
RPP 6 B.ing-Kls X- Teks Interaksi Transaksional.docx
 
RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...
RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...
RPP 5 B.Inggris Kelas X Semester genap Teks Khusus dalam Bentuk Pemberitahuan...
 
RPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docx
RPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docxRPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docx
RPP 4 BDR - Teks Deskriptif_ Tempat Wisata dan Bangunan Bersejarah Terkenal.docx
 
RPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docx
RPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docxRPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docx
RPP 3 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Niat Melakukan Suatu Tindakan.docx
 
RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...
RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...
RPP 2 BDR- Teks Interaksi Interpersonal_ Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (...
 
RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...
RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...
RPP 1 BDR - Teks Interaksi Transaksional_ Informasi Terkait Jati Diri dan Hub...
 
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docxProgram Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
 
Program Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docx
Program Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docxProgram Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docx
Program Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docx
 
OFFERING SOMEONE TO DO SOMETHING.pptx
OFFERING SOMEONE TO DO SOMETHING.pptxOFFERING SOMEONE TO DO SOMETHING.pptx
OFFERING SOMEONE TO DO SOMETHING.pptx
 
SILABUS Bahasa Inggris Peminatan Kelas XII.doc
SILABUS Bahasa Inggris  Peminatan Kelas XII.docSILABUS Bahasa Inggris  Peminatan Kelas XII.doc
SILABUS Bahasa Inggris Peminatan Kelas XII.doc
 
SILABUS B. ING SMA XI PEMINATAN.doc
SILABUS B. ING SMA XI PEMINATAN.docSILABUS B. ING SMA XI PEMINATAN.doc
SILABUS B. ING SMA XI PEMINATAN.doc
 
SILABUS BING SMA X PEMINATAN.doc
SILABUS BING SMA X PEMINATAN.docSILABUS BING SMA X PEMINATAN.doc
SILABUS BING SMA X PEMINATAN.doc
 
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docxProgram Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
Program Tahunan_B.Ing_wajib_X_BDR_ Hal.2.docx
 
Program Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docx
Program Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docxProgram Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docx
Program Semester_B.Ing_wajib_X_BDR.docx
 
1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...
1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...
1. Kode Etik, 2. Ikrar Guru, 3. Tata Tertib Guru, 4. Alokasi Waktu, 5. Pembia...
 
[7] Analisis Alokasi Waktu.docx
[7] Analisis Alokasi Waktu.docx[7] Analisis Alokasi Waktu.docx
[7] Analisis Alokasi Waktu.docx
 
[6] Analisis SKL.docx
[6] Analisis SKL.docx[6] Analisis SKL.docx
[6] Analisis SKL.docx
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Silabus Antropologi SMA 2016.docx

  • 1. SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016
  • 2. i DAFTAR ISI Daftar Isi .................................................................................................. i I. Pendahuluan ......................................................................................... 1 A. Rasional .......................................................................................... 1 B. Kompetensi Peserta Didik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Pendidikan Dasar dan Kelompok Ilmu Sosial di Pendidikan Menengah………….. 4 C. Kompetensi Jenjang Pembelajaran Antropologi Pendidikan Dasar dan Menengah ................................................................................. 5 D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Antropologi............................. 5 E. Pembelajaran dan Penilaian ............................................................. 8 F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Keunggulan Daerah dan Kebutuhan Sekolah Serta Siswa................................................ 9 II. Kompetensi Dasar, Materi dan Kegiatan Pembelajaran .......................... 10
  • 3. 2 SILABUS MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI SMA I. Pendahuluan A. Rasional Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik. Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pokok, alternatif pembelajaran dan penilaianya. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa. Selama ini diakui bahwa pembelajaran Antropologi masih menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan atau materi ilmu Antropologi.Pada hal dalam memasuki abad ke-21, bangsa kita dihadapkan pada beberapa tantangan baik dari dalam maupun dari luar. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, pembelajaran Antropologi harus dapat memberikan pencerahan dan pencerdasan agar siswa mampu menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negatif, sebaliknya siswa dapat mengambil sikap proaktif membangun dan menyebarkan semangat persatuan, toleransi, empati, kerukunan, berfikir kreatif, inovatif dan positif. Agar dapat menjawab berbagai tantangan tersebut di atas, pembelajaran Antropologi diarahkan kepada penguasaan aspek terapan, sehingga berguna dalam kehidupan sehari-sehari siswa. Misalnya, bagaimanamenyikapi berbagai perbedaan budaya dan agama secara simpatik, toleran, saling menghormati, dan berempati. Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa Antropologi hanya mempelajari masyarakat terasing atau fosil-fosil.Ini merupakan pandangan masa lampau yang sudah banyak mengalami
  • 4. 3 perubahan.Saat ini Antropologi mempelajari baik masyarakat lampau mupun masyarakat masa kini, pedesaan mupun perkotaan. Perbedaan Antropologi dengan ilmu lain seperti sosiologi, psikologi,arkeologi dan geografi terletak pada penggunaan metode penelitian, konsep-konsep dasarnya, dan masalah-masalah mendasar yang perlu dijawab. Sehubungan dengan hal tersebut, kurikulum Antropologi ini menginginkan adanya perubahan pola pikir (mindset) para pendidik agar proses pembelajaran lebih bermakna dan lebih efektif. Siswa diperkenalkan dengan kondisi sosiokultural nyata, konsep-konsep dasar, pengetahuan prosedural untuk mendorong terjadinya proses metakognitif. Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat mewujudkan manusia Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang. Seterusnya siswajuga didorong untuk berpartisipasi secara aktif, memberikan ruang yang cukup bagi tumbuhnya prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis mereka. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan menggunakan strategi pembelajaran sebagai berikut: 1. Berpusat pada siswa (student centered learning); 2. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-siswa-masyarakat- lingkungan alam, sumber/media lainnya); 3. Pembelajaran dirancang secara jejaring (networking), siswa dapat menimba ilmu dari siapa saja, dari mana saja,dan dengan cara apa saja; 4. Pembelajaran bersifat aktif (siswa didorong untuk aktif mencari informasi melalui pendekatan saintifik); 5. Pelajar kelompok (berbasis tim); 6. Pembelajaran berbasis multimedia; 7. Pembelajaran berbasis pengguna (user based learning) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap siswa; 8. Pola pembelajaran menggunakan ilmu pengetahuan jamak(multidisciplines); 9. Pembelajaran yang mengembangkan berpikirkritis. Ciri khas Kurikulum 2013,yang membedakannya dengan kurikulum- kurikulum sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang memberikan pengalaman belajar secara terencana, dimana siswa menerapkan apa yang dipelajari ke dalam masyarakat, dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
  • 5. 4 5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 6. Kompetensi inti menjadi unsur pengikat kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi inti; 7. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal danvertikal). Dengan menggunakan strategi pembelajaran Antropologi pada Kurikulum 2013 di atas diharapkan terjadi perubahan dan penyempurnaan pola pikir dan pola kerja para pendidik dalam mengelola pembelajaran Antropologi pada satuan pendidikan. B. Kompetensi Peserta Didik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Pendidikan Dasar dan Kelompok Ilmu Sosial di Pendidikan Menengah Secara substansi, kajian-kajian Antropologi termasuk ke dalam rumpun atau kelompok ilmu-ilmu sosial dan humaniora, namun secara administrasi penyelenggaraan peminatan di SMA, Antropologi masuk pada peminatan IlmuBahasa dan Budaya. Berkenaan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi Antropologi menjadi bagian dari kelompok disiplin ilmu-ilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran di pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs), sedangkan di pendidikan menengah (SMA/MA) IPS dikenal sebagai kelompok peminatan bersama- sama dengan peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA); Bahasa dan Budaya; dan Keagamaan. IPS di pendidikan dasar khususnya SD, bersifat terpadu-integreted karena itu pembelajarannya tematik. Pada kelas rendah (I,II dan III) IPS dipadukan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan Matematika; pada SD/MI kelas tinggi (Kelas IV, V, dan VI) menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pada jenjang SMP/MTs, pembelajarannya bersifat terpadu-korelatif, secara materi konsep-konsep ilmu sosial dalam IPS belum terikat pada tema. Pada pendidikan menengah yaitu SMA/MA IPS menjadi kelompok peminatan, yang di dalamnya terdiri atas mata pelajaran yang berdiri sendiri (monodisipliner) yaitu Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah. Setelah mengikuti pembelajaran IPS di pendidikan dasar dan kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial di pendidikan menengah, peserta didik akan memiliki kemampuan sebagai berikut.  Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;  Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kreatif, inovatif, kolaboratif dan terampil menyelesaikan masalah dalam kehidupan masyarakat;  Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan terhadap perkembangan teknologi dan kehidupan manusia baik di masa lalu maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya  Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
  • 6. 5 dan kemanusiaan;  Berkomunikasi, bekerja sama, dan berdaya saing dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global; dan  Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam penelitian sederhana dan mensosialisasikannya dalam publikasi ilmiah dengan menerapkan teknologi digital. Kemampuan lulusan tersebut dapat dirumuskan menjadi tingkatan kompetensi keterampilan sosial pada setiap jenjang seperti pada gambar 1 berikut. Gambar 1. Peta Kompetensi mata pelajaran IPS di pendidikan dasar dan Kelompok Peminatan IPS di pendidikan menengah D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Antropologi Kerangka pengembangan kurikulum Antropologi pada jenjang SMA/MA dan sederajat disusun dengan pola pengenalan, pemahaman, dan penerapan untuk aspek proses kognitif; dengan ruang lingkup yang makin luas; dan dengan abstraksi yang makin tinggi. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman dan kesamaan manusia dan cara hidupnya dalam berbagai ruang dan waktu secara holistik. Antropologi terdiri dari empat sub-disiplin, yaitu: Antropologi Biologi/Ragawi, Antropologi Linguistik, Arkeologi/Prasejarah, Antropologi Sosiokultural. Pembelajaran Antropologi dapat membantu siswa memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai manusia dan cara hidupnya. Berkenaan dengan hal tersebut, tujuan umum dari
  • 7. 6 pembelajaran Antropologi adalah: (1) pembangunan sikap mental toleran, saling menghargai, dan empati; (2) usaha untuk mempromosikan nilai-nilai kultural dan pembangunan karakter bangsa sehingga tercipta masyarakat multietnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai. Pembelajaran Antropologi di SMA difokuskan pada topik-topik sebagai berikut: (1) pemahaman konsep-konsep dasar ilmu Antropologi; (2) pemahaman dan kesadaran tentang keanekaragaman budaya, religi, sistem mata pencaharian hidup, sistem politik, sistem kekerabatan dan struktur sosial, kesenian, dan bahasa di Indonesia; (3) menganalisis dan mencerna fakta tentang keanekaragaman; (4) pembangunan sikap mental dan kepribadian yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, empati, dan saling menghargai untuk membangun masyarakat multietnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai; (5) tindakan atau upaya mempromosikan nilai-nilai kurltural yang positif untuk pembangunan budaya nasional (national culture); (6) merancang dan melaksanakan strategi kultural bagi pembangunan karakter bangsa. Seluruh proses pembelajaran di atas juga dimaksudkan agar menghasilkan efek tidak langsung (nurturant effect) terhadap sikap mental dan kepribadian siswa, yaitu siswa diharapkan memiliki keyakinan dan sikap religius, serta etika penghormatan terhadap nilai kultural nasional (national cultural values). Hal kedua yang diharapkan dari efek itu adalah agar siswa memililiki nilai-nilai dan sikap manusia Indonesia yang berbudi luhur (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif dan proaktif), toleran, saling menghargai, dan empati. Siswa dikondisikan agar mampu menjadi warganegara yang berperan aktif dalam membentuk dan membangun masyarakat. Sasaran akhirnya, seluruh siswa diharapkan memiliki sikap mental dan kepribadian dan keterampilan dalam memberikan solusi secara damai terhadap kejadian- kejadian yang merusak keharmonisan hidup bersama, mencemarkan agama, masalah kerukunan antar umat beragama, dan perilaku yang menyimpang terhadap nilai-nilai berbudi luhur, serta memberi contoh teladan kepada masyarakat sekeliling dalam berperilaku yang berbudi luhur. Dengan demikian, mata pelajaran Antropologi tidak hanya dipahami, dikuasai, dihayati, melainkan juga diamalkan oleh siswa dalam membangunmasyarakat yang religius dan berbudi luhur. Kompetensi Inti, yaitu: Kelas X Kelas XI Kelas XII KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
  • 8. 7 berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KI-4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Untuk memenuhi tuntutan kompetensi sesuai dengan kerangka pengembangan kurikulum antropologi, maka peta materi pembelajaran disusun seperti gambar berikut:
  • 9. 8 E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran Antropologi di SMA menggunakan pendekatan ilmiah berbasis keilmuan (Scientific). Pendekatan ini adalah pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang aktif melalui pengalaman belajar mengamati, mempertanyakan, mengeksplorasi, menalar/mengasosiasi. Pengalaman belajar ini dapat dipadukan dengan berebagai model pembelajaran, seperti: pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning), dan discovery learning. 1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) bertolak dari masalah nyata yang muncul dalam masyarakat. Siswa belajar dengan cara menggali/mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual.Pemecahan masalah dilakukan secara bersama oleh siswa dalam kelompok kerja. Model pembelajaran ini mempunyai fungsi: (1) siswa membiasakan diri untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah; (2) siswa didorong untuk memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang muncul dalam masyarakat; (3) siswa didorong untuk aktif mengemukakan pendapat. Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk menemukan solusi terhadap berbagai masalah sosiokultural seperti: konflik antar etnik, konflik antar kelompok agama, kenakalan remaja, radikalisme agama. 2. Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning) Pembelajaran berbasis proyek dimulai dengan dorongan kepada siswa untuk merancang secara sistematik proyek penelitian sosial kultural dan promosi nilai-nilai kultural yang positif dalam masyarakat.Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengerjakan proyek tersebut dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya. Model pembelajaran ini mempunyai fungsi: (1) mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi; (2) meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber daya; (3) memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber- sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas; (4) mengevaluasi keberhasilan kerja proyek. Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk merancang suatu penelitian etnografi, mempromosikan nilai-nilai kultural yang positif, mempromosikan nilai kearifan lokal sebagai bagian kebudayaan nasional. 3. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) Pembelajaran berbasis discovery (penemuan) dimulai dengan memberi dorongan kepada siswa untuk mencari, menyusun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan informasi dan membuat kesimpulan baru, penafsiran baru serta cara penyelesaian masalah yang baru. Model pembelajaran ini mempunyai
  • 10. 9 fungsi untuk melatih siswa agar terbiasa berfikir kritis dan kreatif; komunikatif; optimis; dan mandiri. Model ini dapat digunakan untuk mendorong siswa bersikap untuk selalu mencari sesuatu yang baru dalam pengembangan kebudayaan Indonesia, tari-tarian daerah versi baru, seni lukis dan senirupa, seni pertunjukkan, serta nilai-nilai kearifan lokal. Guru dapat memgembangkan dan menggunakan model-model lain yang disesuaikan dengan kekhasan masing-masing kompetensi dasar yang akan dicapai. Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dilakukan dalam rangka membina dan mengembangkan kompetensi siswa, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut ini diuraikan beberapa alternatif yang dapat digunakan dalam proses penilaian pembelajaran Antropologi, yaitu: 1. Penilaian sikap Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku siswa sebagaihasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.Penilaian sikap pada proses pembelajaran Antropologi dilakukan melalui observasi terhadap perilaku siswa,apakah siswa telah memperlihatkan sikap toleransi, saling menghargai, dan empati. Jika belum terlihat maka guru harus memberikan pembinaan.Guru menggalakkan siswa untuk melakukan evaluasi diri apakah mereka telah merasa memiliki sikap toleransi, saling menghargai, dan empati. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian terhadap tercapainya kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, penugasan, portofolio, dan observasi.Tes tulis dapat dilakukan melalui uraian dan berbagai bentuk tes lainya. Tes lisan dapat dilakukan melalui tanya jawab, kuis, dan presentasi. Penugasan dan portofolio dilakukan melalui resume, dokumentasi kegiatan/karya foto/tulisan/kliping/poster. Observasi dapat dilakukan selama siswa mengikuti proses pembelajaran. Penilaian kompetensi pengetahuan mencakup konsep-konsep dasar Antropologi, metode penelitian, cara- cara menganalisis, dan teori-teori dasar. 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan Penilaian terhadap tercapainya kompetensi keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja/unjuk kerja/praktik, proyek, portofolio, produk yang dilakukan ketika siswa melakukan kegiatan observasi lapangan, menonton tayangan, wawancara, membaca literatur, dan menulis laporan. Penilaian keterampilan dilakukan pada saat siswa melakukan aktivitas penelitian, penulian laporan, dan mempresentasikan hasil karya atau laporan. F. Kontekstualisasi sesuai dengan keunggulan daerah dan kebutuhan sekolah serta siswa. Kegiatan pembelajaran Antroplogi pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar siswa tetap
  • 11. 10 berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam dan sosial di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia. Kontekstualisasi dalam pembelajaran Antropologi memberikan penekanan pada pengenalan, pemahaman, pengkajian budaya, adat suku bangsa sendiri, dan budaya dan adat komunitas setempat.Melalui pengkajian ini siswa diharapkan dapat mengenali dan memahami kearifan lokal yang dapat digunakan untuk menyikap perubahan sosiokultural yang terjadi dalam masyarakat.Untuk itu guru diharapkan lebih banyak menggunakan contoh-contoh materi pembelajaran, media, dan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan setempat. II. Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran Kelas X Alokasi waktu: 96 JPL Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1 Memahami Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari keanekaragaman dan kesamaan manusia Indonesia dan cara hidupnya secara holistik dalam rangka membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta kerukunan nasional. 4.1 Membaca berbagai literatur dan mendiskusikan hasil bacaan tentang ilmu Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari keanekaragaman dan kesamaan manusia Indonesia dan cara hidupnya secara holistik dalam rangka membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta kerukunan nasional.  Pengertian tentang Ilmu Antropologi  Konsep-konsep dasar Ilmu Antrpologi: Budaya (culture); Adat; Kelompok Etnik; Etnosentrisma, Relativisme Kebudayaan (cultural relativism), Emik; Etik; Holistik, Struktur Sosial; Bhinneka Tunggal Ika; Kerukunan nasional; Sikap Mental; Revolusi Mental.  Sub-disiplin Ilmu Antropologi  Tujuan, dan manfaat ilmu Antropologi. Interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa- guru-lingkungan; membaca berbagai literatur tentang pengertian, konsep-konsep dasar, sub-disiplin, tujuan, dan manfaat ilmu Antropologi. Mendiskusikan dan mendeskripsikan dalam bentuk lisan, tulisan, dan poster tentang pengertian, konsep-konsep dasar, sub-disiplin, tujuan, dan manfaat ilmu Antropologi. Menarik kesimpulan tentang manfaat ilmu Antropologi untuk membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta kerukunan nasional. 3.2 Mendeskripsikan penggolongan sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: agama, etnik, gender,  Konsep Differensiasi Sosial, yaitu penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria: agama, etnik, gender, pekerjaan, Membaca dan mengobservasi masyarakat etnik sendiri dan/atau komunitas setempat. Mengidentifikasi kelompok- kelompok dalam masyarakat yang berbeda berdasarkan
  • 12. 11 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran pekerjaan, desa-kota) dalam rangka menyadari bahwa masyarakat Indonesia beraneka ragam. 4.2 Melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan berdiskusi untuk mendeskripsikan penggolongan sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: agama, etnik, gender, pekerjaan, desa-kota) dalam rangka menyadari bahwa masyarakat Indonesia beraneka ragam. desa-kota (disesuaikan dengan ciri khas masing- masing daerah).  Membangun sikap bijak, kekeluargaan, dan kemanusiaan. kriteria agama, etnik, gender, pekerjaan, desa-kota (disesuaikan dengan ciri khas masing-masing daerah). Mendiskusikan, menganalisis dan menarik kesimpulan tentang persamaan dan perbedaan antar berbagai kelompok. Melakukan refleksi untuk menyadari tentang keanekaragaman masyarakat Indonesia sehingga terbentuk sikap bijak, kekeluargaan, dan kemanusiaan. 3.3 Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia. 4.3 Melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan berdiskusi untuk mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia.  Konsep Stratifikasi Sosial, yaitu pelapisan sosial dalam masyarakat berdasarkan kriteria: penghasilan, pendidikan, pangkat, dan lain- lain (disesuaikan dengan ciri khas masing-masing daerah).  Membangun sikap bijak, kekeluargaan, dan kemanusiaan. Membaca dan mengobservasi masyarakat etnik sendiri dan/atau komunitas setempat. Mendiskusikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia. Mendiskusikan, menganalisis dan menarik kesimpulan tentang pelapisan sosial. Melakukan refleksi untuk menyadari tentang adanya pelapisan sosial sebagai sebuah kondisi yang perlu disikapi dengan bijak, kekeluargaan, dan kemanusiaan.
  • 13. 12 Kelas XI Alokasi waktu: 128 JPL Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1 Menggunakan pengetahuan dasar metode etnografi dalam mendeskripsikan institusi-institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam suatu kelompok etnik tertentu di Indonesia. 4.1 Melakukan penelitian etnografi/membaca dengan kritis laporan- laporan penelitian etnografi dalam rangka mendeskripsikan institusi-institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam suatu kelompok etnik tertentu di Indonesia  Pengertian tentang Metode Etnografi  Teknik Penelitian Etnografi  Deskripsi institusi- institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam suatu kelompok etnik tertentu di Indonesia. Melakukan penelitian etnografi di lingkungan setempat tentang institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian). Membaca literatur tentang institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam masyarakat tertentu. Mendiskusikan dan mendiskripsikan institusi- institusi sosial (antara lain: sistem kekerabatan, sistem religi, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian) dalam suatu kelompok etnik tertentu di Indonesia. 3.2 Menemukan dan menunjukkan persamaan dan perbedaan institusi- institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia, agar tercapai pemahaman tentang keanekaragaman dan kesamaan budaya, sehingga terbentuk sikap toleransi, saling menghargai, dan empati dalam rangka membangun masyarakat multietnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai 4.2 Melakukan pengamatan (observasi), wawancara (interview), membaca literatur yang relevan,  Persamaan dan perbedaan institusi- institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia.  Kesadaran tentang kondisi masyarakat Indonesia yang Multietnik. Membaca dan mendiskusikan berbagai laporan etnografi untuk menemukan persamaan serta perbedaan institusi-institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia. Melakukan kajian komparatif untuk menemukan dan menarik kesimpulan tentang persamaan dan perbedaan institusi-institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia. Membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta masyarakat Multietnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai.
  • 14. 13 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran dan berdiskusi untuk menemukan persamaan serta perbedaan institusi- institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia, agar terbentuk sikap toleransi, saling menghargai, dan empati untuk membangun masyarakat multietnik Indonesia yang yang rukun, aman, dan damai. 3.3 Menemukan nilai-nilai kultural yang disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong menolong, kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa) dalam rangka membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta masyarakat multi etnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai. 4.3 Melakukan refleksi/diskusi untuk menarik kesimpulan tentang nilai-nilai kultural nasional Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong menolong, kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa) dalam rangka membangun sikap toleran, empati, dan saling menghargai sehingga tercipta masyarakat multi etnik Indonesia yang rukun, aman, dan damai.  Konsep tentang Nilai-Nilai Kultural (cultural values)  Pewarisan nilai-nilai kultural atau proses sosialisasi dan enkulturasi. Mendiskusikan dan mendeskripikan nilai-nilai kultural bangsa Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong menolong, kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa) Mendiskusikan cara-cara pewarisan nilai-nilai kultural kepada generasi penerus dengan contoh-contoh konkrit dalam bentuk perilaku. Membangun sikap dengan menjadikan nilai-nilai kultural Indonesia sebagai pedoman perilaku. 3.4 Memprmosikan nilai- nilai kultural yang disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong menolong,  Nilai-nilai kultural positif yang dapat dipromosikan sebagai bagian dari budaya nasional (national culture). Mengidentifikati (memilih) nilai- nilai kultural yang positif untuk dipromosikan sebagai bagian dari kebudayaan nasional berdasarkan hasil kajian perbandingan terhadap berbagai institusi-institusi sosial dalam
  • 15. 14 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa) sebagai budaya nasional (national culture). 4.4 Membuat program dan berbagai model untuk memprmosikan nilai- nilai kultural yang disepakati bersama oleh masyarakat Indonesia (misalnya: gotong royong, tolong menolong, kekeluargaan, kemanusiaan, tenggang rasa) sebagai budaya nasional (national culture). berbagai kelompok etnik di Indonesia Menyusun menyusun strategi untuk mempromosikan nilai-nilai kultural yang positif tersebut dalam rangka pembangunan budaya nasional (national culture). Kelas XII Alokasi waktu: 112 JPL Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1 Memahami dampak positif dan negatif dari perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia. 4.1 Melakukan pengamatan lapangan, membaca berbagai literatur/media masa, dan berdiskusi untuk memahami perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia.  Konsep-Konsep tentang Perubahan Sosial, Pembangunan Nasional, Globalisasi, dan Modernisasi  Dampak Perubahan Sosial, Pembangunan Nasional, Globalisasi, dan Modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia. Membaca berbagai literatur/media masa, dan berdiskusi untuk memahami konsep-konsep perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi. Melakukan pengamatan (observasi), mencari dan menemukan gejala- gejala beserta contoh-contoh tentang perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi. Mengidentifikasi dampak positif maupun dampak negatif dari perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia. 3.2 Mengidentifikasi, menganalisis dan menilai dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia (misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif, pelanggaran HAM,  Dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia (misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif, pelanggaran HAM, Melakukan pengamatan dan/atau diskusi, serta identifikasi tentang dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia (misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif, pelanggaran HAM, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkoba, dan hedonisme) di lingkungan sekitar.
  • 16. 15 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkoba, dan hedonisme). 4.2 Menggunakan pendekatan Antropologi dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia (misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif, pelanggaran HAM, kekerasan dalam rumah tangga, dan hedonisme). kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkoba, dan hedonisme) sebagai dampak perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi. Melakukan penelitian terhadap dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia (misalnya: perilaku koruptif, diskriminatif, pelanggaran HAM, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkoba, dan hedonisme). Membangun sikap dengan menjadikan nilai-nilai kultural yang positif dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul sebagai dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi terhadap kehidupan sosialkultural masyarakat Indonesia. 3.3 Merancang strategi kultural berdasarkan sumber-sumber kearifan lokal dan tradisi lisan untuk mengatasi berbagai dampak negatif dari perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi bagi pembangunan karakter bangsa (nation and character building). 4.3 Membaca literatur, melakukan pengamatan (observasi), dan wawancara (interview) untuk merancang strategi kultural berdasarkan kearifan lokal dan tradisi lisan untuk mengatasi berbagai dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi dalam rangka pembangunan karakter bangsa (nation and character building).  Sumber-sumber Kearifan Lokal (local wisdom) dan Tradisi Lisan  Strategi Kultural mengatasi perilaku negatif.  Pembangunan Karakter Bangsa (nation and culture building) Membaca literatur, melakukan pengamatan (observasi), dan wawancara (interview) untuk memahami sumber-sumber kearifan lokal, strategi kultural, dan tradisi lisan bagi pembangunan karakter bangsa. Melakukan penelitian dan diskusi tentang sumber-sumber kearifan lokal yang dapat mencegah terjadinya perilaku yang bertentangan dengan nilai kultural masyarakat setempat seperti: sikap hidup hemat, kerja keras, menghargai sesama, demokrasi, gotong royong, menerima apa yang terjadi dan lain-lain. Merancang strategi kultural berdasarkan kearifan lokal untuk mengatasi berbagai dampak negatif perubahan sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi dalam rangka pembangunan karakter bangsa (nation and character building).