SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
EKONOMI ITNTERNASIONAL
RESUME
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi internasional
Di tulis oleh : zainal akbar bantani
Nim: 11150190
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
TAHUN 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan
penuh manfaat.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan resume ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen, yang kadangkala hanya menturuti egoisme
pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan resume-resume sya di lain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunanresume ini ialah, mudah-mudahan apa
yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari rangkuman mata
kuliah ekonomi internasional semester 6 ini sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.
ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR i
Daftar isi.....................................................................................................................................ii
I. EKONOMI INTERASIONAL ...............................................................................................1
A. Pengertian Ekonomi Internasional...................................................................................1
B. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi International.....................................1
C. Perdagangan antar negara................................................................................................2
a. Manfaat perdagangan antar negara .................................................................................2
b. Faktor pendorong (Peranan Perdagangan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi
Indonesia) ...........................................................................................................................3
3. Kebijaksanaan Perdagangan Luar Negeri dari Pelita ke Pelita berikutnya ....................5
II. Konsep Perdagangan Internasional .......................................................................................8
A. Teori Perdagangan Internasional...................................................................................8
III. Teori Keunggulan Mutlak Dan Teori Keunggulan Komparatif .......................................13
A. Pengaruh Positif Perdagangan Internasional................................................................14
B. Pengaruh Negatif Perdagangan Internasional ..............................................................15
C. Teori perdagangan internasional....................................................................................16
3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) ...............................21
B. Kelemahan teori klasik....................................................................................................24
IV. Teori Perdagangan Internasional Moderen Menurut Para Ahli.........................................24
1. Teori Hecker-Ohlin (Proportional Factor Theory) ..........................................................25
2. Paradoks Leontief (Teori Wassily Leontief)....................................................................25
3. Teori Opportunity Cost....................................................................................................26
4. Teori Over Curve / Reciprocal Demand (OC/RD) ...........................................................26
V. kebijakan ekonomi ..............................................................................................................27
A. Kebijakan Ekonomi Internasional – Instrumen , Tujuan dan Bentuk Kebijakan ..........27
B.Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional........................ Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional............................. Error! Bookmark not defined.
iii
D. Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional . Error! Bookmark not defined.
VI. kebijakan perdagangan internasional.................................................................................31
1. Kebijakan Proteksi........................................................................................................32
2. Kebijakan Perdagangan Bebas.....................................................................................34
3. Kebijakan Autarki..........................................................................................................34
1
I. EKONOMI INTERASIONAL
A. Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import)
yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta
maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi
dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi.
2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan
Multi Nasional.
3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan:
produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna
mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
B. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi International
1. pengertian ekonomi international tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Dalam Segi Ilmiah
Ekonomi International adalah bagian atau cabang dari Ilmu Ekonomi yang diterapkan pada
kegiatan – kegiatan ekonomi antar Negara atau antar bangsa
b. Dalam Segi Praktisnya
Ekonomi International adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar
Negara, bangsa maupun antara orang – orang perorangan dari Negara yang satu dengan Negara
yang lain
2. Tujuan Ekonomi International
2
Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu
dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi,
perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dll
Perbedaan – perbedaan dalam sifat dan cara – cara antara pedagangan international dengan
perdagangan – perdagangan dalam negeri disebabkan oleh hal – hal dibawah ini :
1. Perbedaan Negara menyebabkan adanya perbedaan dalam hukum peraturan jual beli,
uang, peraturan bea, dsb
2. Perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat,
kesukaaan, musim dan kondisi pasar
3. Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik, social, ekonomi dan cultural
3. Ruang Lingkup
1. Teori dan kebijakanPerdagangan International
2. Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter International
3. Organisasi dan Kerjasama Ekonomi International
4. Perusahaan International dan Bisnis International
C. Perdagangan antar negara
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
a. Manfaat perdagangan antar negara
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
3
1. mperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-
faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang
tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang
sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan
maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang
lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
b. Faktor pendorong (Peranan Perdagangan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi
Indonesia)
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
4
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
9. Adanya perbedaan iklim
10. Adanya perbedaan biaya produksi dan spesialisasi produksi
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja.
Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain
politik, sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional
dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan
manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga
dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain.
Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah membuka
pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki
fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara
penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan,
ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat
pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi
ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh
beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang
dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional seperti ini dapat mempererat
hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja
sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat
di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara.
Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang.
Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara
nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi
ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara
5
tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi
terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu
negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya.
Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata.
Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama
internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan
terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan
inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintah suatu
negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan
ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek
barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atautidak. Cara yang
digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang, menggunakan
detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.
3. Kebijaksanaan Perdagangan Luar Negeri dari Pelita ke Pelita berikutnya
1. Pelita I
Menurut peraturan pemerintah no.16 tahun 1970 kebijakan pemerintah tentang perekonomian
membicarakan tentang penyempurnaan tata niaga ekspor dan impor. Peraturan pemerintah
pada bulan agustus 1971 membahas tentang devaluasi rupiah terhadap dollar amerika dengan
memfokuskan pada beberapa sasaran, yakni kestabilan harga pokok, peningkatan nilai ekspor,
kelancaran impor, penyebaran barang di dalam negeri.
2. Pelita II
Adapun kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dalam pelita II ini adalah dengan
melakukan penghapusan pajak ekspor untuk mempertahankan daya saing di pasar dunia.
Penggalakan PMA dan PMDN untuk mendorong investasi dalam negeri, yang menghasilakn
cadangan devisa naik dari $ 1,8 milyar menjadi $ 2,58 milyar dan naiknya tabungan pemerintah
dari Rp 255 milyar menjadi Rp 1.522 milyar pada periode pelita II tersebut. Sedangkan
kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan hasil produksi nasional
dan daya saing komoditi ekspor karena tingkat rata-rat inflasi 34%, resesi dan krisis dunia tahun
1979, serta penurunan bea masuk impor komoditi bahan dan peningkatan bea masuk komoditi
impor lainnya.
6
3. Pelita III
Pelita III ini menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan, serta
menignkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Pedoman
pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti
dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam
suasana politik dan ekonomi yang stabil.
4. Pelita IV
1. Kebijakan Inpres No. 5 tahun 1985, yakni meningkatkan ekspor non migas dan
pengurangan biaya tinggi dengan :
a) Pemberantasan pungli
b) Mempermudah prosedur kepabeanan
c) Menghapus dan memberantas biaya siluman
2. Paket Kebijakan 25 Oktober 1986 : deregulasi bidang perdagangan, moneter, dan
penanaman modal dengan cara :
a) Penurunan bea masuk impor untuk komoditi bahan penolong dan bahan baku
b) Proteksi produksi yang lebih efisien
c) Kebijakan penanaman modal
3. Paket Kebijakan 15 Januari 1987, yakni peningkatan efisiensi, inovasi, dan produktivitas
beberapa sektor industri (menengah ke atas) guna meningkatkan ekspor non migas, adapun
langkah-langkahnya:
a) Penyempurnaan dan penyederhanaan ketentuan impor
b) Pembebasan dan keringanan bea masuk
c) Penyempurnaan klasifikasi barang
7
1. Paket Kebijakan 24 Desember 1987 (PAKDES) adalah restrukturisasi bidang
ekonomi dalam rangka memperlancar perijinan (deregulasi).
2. Paket 27 Oktober 1988 : kebijakan deregulasi untuk menggairahkan pasar modal
dan menghimpun dana masyarakat untuk biaya pembangunan.
3. Paket Kebijakan 21 November 1988 (PAKNOV) yakni deregulasi dan debirokratisasi
bidang perdagangan dan hubungan laut.
4. Paket Kebijakan 20 Desember 1988 (PAKDES), yakni kebijakan dibidang keuangan
dengan memberikan keleluasaan bagi pasar modal dan perangkatnya untuk melakukan
aktivitas yang lebih produktif, juga berisi mengenai deregulasi dalam hal pendirian
perusahaan asuransi.
5. Pelita V
Menitikberatkan sektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan
meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya; dan sektor industri khususnya industri yang
menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan
hasil pertanian, serta industri yang dapat mengahsilkan mesin mesin industri.
Diantaranya dengan cara :
a) Mengenakan tarif dan atau kuota
b) Mengawasi pemakaian valuta asing
c) Ekspor : mengurangi pajak komoditi ekspor, menyederhanakan prosedur ekspor,
memberantas pungli dan biaya siluman
d) Menstabilkan harga dan upah di dalam negeri
e) Melakukan devaluasi
6. Pelita VI
Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri
dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai
pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan. Pada
periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk
8
Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu
perekonomian menyebabkan rezim Orde Baru runtuh.
Disamping itu Suharto sejak tahun 1970-an juga menggenjot penambangan minyak dan
pertambangan, sehingga pemasukan negara dari migas meningkat dari $0,6 miliar pada tahun
1973 menjadi $10,6 miliar pada tahun 1980. Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang
memiliki nilai sama dengan 80% ekspor Indonesia. Dengan kebijakan itu, Indonesia di bawah
Orde Baru, bisa dihitung sebagai kasus sukses pembangunan ekonomi.
7. Pelita VII
Pada masa ini pemerintah lebih menitikberatkan pada sektor bidang ekonomi. Pembangunan
ekonomi ini berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
II. Konsep Perdagangan Internasional
A. Teori Perdagangan Internasional
Dewasa ini dapat dikatakan bahwa tidak ada negara di dunia ini yang mampu
memisahkan dirinya dengan negara lain terutama dalam memenuhi kebutuhannya. Suatu
negara dapat saja memenuhi salah satu kebutuhannya, namun dilain pihak ada kebutuhan lain
yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri karena alasan-alasan tertentu seperti keterbatasan
dalam sumber daya alam, kekurangan modal, skill yang belum memadai dan lain-lain.
Kebutuhan demikian ini biasanya diperoleh dari negara lain melalui kegiatan perdagangan. Jadi
telah terbentuk saling ketergantungan antara negara-negara yang ada di dunia ini.
Dengan adanya saling ketergantungan dan semakin terbukanya perekonomian dunia,
maka kegiatan perdagangan internasional menjadi kian penting peranannya.
Perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional sebagai salah satu bagian dari analisa
ekonomi pembangunan, memegang peranan penting dalam usaha peningkatan pendapatan
perkapita. Tidak dapat dipungkiri bahwa semua negara telah melaksanakan perdagangan
internasional.
9
Hampir tanpa terkecuali semua perekonomian terlibat dalam perdagangan internasional
bagi suatu perekonomian dapat diukur dalam hubungannya dengan produksi nasional bruto
atau Gross National Product (GNP), sebagai contoh orang dapat mengukur keterbukaan suatu
perekonomian melalui peranan impor perekonomian berbeda dengan perekonomian yang lain.
Perdagangan internasional yang bebas, memegang peranan penting dalam proses
perkembangan suatu bangsa seperti yang dikemukakan Todaro (1995) dalam Purwiyanta
(1996)
Bahwa perdagangan merupakan mesin pertumbuhan banyak dibahas dalam literatur-
literatur ekonomi pembangunan. Surplus yang diperoleh oleh negara yang melakukan
perdagangan internasional berpeluang untuk meningkatkan aktivitas perekonomiannya.
Manfaat lain yang diperoleh dari perdagangan, khususnya bagi negara-negara
berkembang mencakup 3 (tiga) hal, yaitu; (1) perdagangan internasional memperluas pasar,
merangsang inovasi dan meningkatkan produktivitas; (2) perdagangan internasional
meningkatkan tabungan dan akumulasi kapital; (3) perdagangan internasional memiliki efek
mendidik dalam hal dorongan atau keinginan terhadap hal-hal yang baru maupun selera baru
dan transfer teknologi, skill dan enterpreneurship.
Perdagangan internasional juga disebut-sebut sebagai suatu mekanisme untuk mewujudkan
ketidak seragaman internasional (mechanism of international inequality). Melalui interaksi
berbagai kekuatan di pasar menyebabkan setiap negara berbeda dengan negara-negara lainnya
baik dalam hal tingkat pembangunan ekonomi maupun pendapatan perkapita.
Salah satu komponen dalam perdagangan internasional; yaitu ekspor, sering disebut
juga sebagai komponen pembangunan utama (export-led-development) artinya ekspor
memegang peranan utama dan signifikan terhadap proses pembangunan suatu bangsa. Salah
satu alasannya barangkali adalah pengalaman beberapa negara yang mempunyai pertumbuhan
ekspor yang tinggi dalam beberapa dekade dan kemudian menjadi negara dengan kekuatan
ekonomi yang besar.
Definisi ekspor adalah pengiriman barang dagangan keluar negeri melalui pelabuhan
di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik bersifat komersial maupun bukan komersial.
Sedangkan yang dimaksud impor adalah pengiriman barang dagang dari luar negeri ke
pelabuhan di seluruh wilayah indonesia kecuali wilayah bebas yang dianggap luar negeri, yang
bersifat komersial maupun bukan komersial. Anonim, (2003)
10
Menurut Winardi (1999), ekspor adalah benda-benda (termasuk jasa-jasa) yang dijual kepada
penduduk negara lain.
B. Teori Investasi
Investasi merupakan unsur GDP yang paling sering berubah ketika pengeluaran atas
barang dan jasa turun selama resesi, sebagian besar dari penurunan itu berkaitan dengan
anjloknya pengeluaran investasi. Para ekonom mempelajari investasi untuk memahami
fluktuasi dalam output barang dan jasa perekonomian.
Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal
merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Apabila
para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka
pengeluaran tersebut dinamakan investasi.
Menurut Sadono (1994), investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
C. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi barang dan
jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut
perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan
pendapatan. Dalam pertumbuhan ekonomi biasanya ditelaah proses produksi yang melibatkan
sejumlah jenis produk dengan menggunakan sejumlah sarana produksi tertentu. Dalam
hubungan ini ditunjukkan hubungan perimbangan kuantitatif antara sejumlah sarana produksi
di satu pihak dengan hasil seluruh produksi di pihak lain satu sama lain. Hal itu dapat
dinyatakan dalam kerangka format matematika. Model-model mengenai pertumbuhan
ekonomi harus bias diuji dengan pengukuran empiris kuantitatif.
Pertumbuhan ekonomi dalam arti terbatas menurut Sumitro Djojohadikusumo (1995),
yaitu peningkatan produksi dan pendapatan, bisa saja berlangsung tanpa terwujudnya
pembangunan.
11
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering diukur dengan tinggi
rendahnya pendapatan riil perkapita, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sumitro
Djojohadikusumo (1995), Tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah menambah pendapatan
perkapita dan menaikkan preoduktivitas perkapita dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Pembangunan ekonomi merupakan proses terjadinya pertambahan pendapatan kenaikan
produktivitas yang pada pokoknya hanya dapat tercipta dengan menambah peralatan modal
dan skill.
Dengan demikian bisa di katakan bahwa modal dan skill merupakan sarana alternatif
suatu jalan untik merubah keadaan sebelumnya tidak berkembang sehingga menjadi
berkembang yang kemudian mengalami suatu peningkatan, dan dalam suatu proses produksi
yang selanjutnya mendorong peningkatan pendapatan perkapita dalam suatu proses yang
berkelanjutan dari pembangunan ekonomi.
D. Kerangka Konseptual Penelitian
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Dari sekian banyak sumber-sumber yang
menjadi penerimaan sumber penerimaan negara, maka kegiatan ekspor termasuk yang paling
penting dan dominan dalam membentuk jalannya pembangunan ekonomi di Indonesia.
Dengan anggapan bahwa kegiatan ekspor itu berfungsi sebagai engine of growth, yang
didasarkan pada sumbangan dan peranannya dalam mempercepat proses pertumbuhan
ekonomi, terutama sumbangannya dalam mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor
produksi, memperluas pasar produksi dalam negeri dan mempertinggi produktivitas kegiatan
ekonomi.
Untuk meningkatkan perekonomian suatu negara diperlukan dana yang cukup besar, baik
bersumber dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang berupa investasi (PMA dan PMDN)
guna menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah digambarkan dalam bentuk Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah pada satu tahun.
12
Semakin besar jumlah ekspor dan investasi (PMA dan PMDB) secara tidak langsung
mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya investasi yang digunakan
untuk pembentukan modal dan meningkatnya ekspor untuk peningkatan pendapatan (devisa).
E. Manfaat Perdagangan Internasional
a. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
b. Menjalin persahabatan
c. Dapat membuka lapangan pekerjaan
d. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
e. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
F. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
1. Adanya sumber kekayaan alam, iklim, letak geografis, keahlian penduduk, ongkos tenaga
kerja, tingkat harga, struktur ekonomi dan sosial.
2. Memperluas Pasar
Pasar tempat tukar menukar barang, tempat bertemuna penjual dan pembeli yang keduanya
saling melakukan transaksi jual beli barang apa yang dibutuhkan oleh masing-masing orang
(baik importir maupun exportir)
Tujuan transaksi jual beli tersebut antara lain:
a. Mendapat barang dan jara yang dibutuhkan.
b. Mendapat laba/keuntungan yang diharapan.
3. Mengimpor teknologi Moderen
4. Memperoleh Manfaat Dari Sepesialisasi
Memperoleh manfaat yang dimagsud spesialisasi bahwa negara tersebut dapat mendapatkan
barang dan jasa yang tidakbisa di produksi sendiri.
13
III. Teori Keunggulan Mutlak Dan Teori Keunggulan Komparatif
Perdagangan internasional adalah lalulintas barang, jasa, dan factor produksi (Tenaga Kerja
dan Modal) yang melintasi batas wilayahsuatu Negara, Pengertian lain perdagangan
intrnasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk Negara dengan Negara lain
atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad
19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang
dunia I ) memberikan saham yang besar bagi perkembangan perdagangan internasional yang
pesat. Teori klasik nampaknya mampu memberikan dasar serta penjelasan bagi kelangsungan
jalannya perdagangan dunia. Hal itu terlihat dari usaha masing-masing negara yang ikut
didalamnya untuk melakukan spesialisasi dalam produksi, serta berusaha mengekspor barang-
barang yang paling sesuai / menguntungkan bagi mereka. Negara-negara / daerah- daerah
tropik berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang-
barang yang berasal dari pertanian, perkebunan, dan pertambangan, sedangkan Negara-negara
/ daerah-daerah sedang, yang relatif kaya akan modal, berusaha untuk menspesialisasikan diri
mereka dalam produksi serta ekspor barang-barang industri.
Perdagangan internasional terjadi karena masing-masing pihak yang terlibat didalamnya
merasa memperoleh manfaat dari adanya perdagangan tersebut. Dengan demikian perdagangan
tidak lain adalah kelanjutan atau bentuk yang lebih maju dari pertukaran yang didasarkan atas
kesukarelaan masing-masing pihak yang terlibat. Tentu saja pengertian “kesukarelaan” dalam
perdagangan internasional harus diberi tanda petik, karena realitasnya kesukarelaan ini
sebenarnya tidak selalu terjadi, namun paksaan yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional tersebut tidaklah selalu terlihat jelas.Salah satu bentuk paksaan ini misalnya,
terlihat pada perdagangan yang timbul sebagai akibat bantuan luar negeri yang mengikat (Tied
aid).
Apabila negara A menerima bantuan dari negara B tetapi dengan ketentuan bahwa bantuan
(kredit) itu harus dibelanjakan di negara B, maka perdagangan yang timbul antara A dan B
sebagai akibat pemberian bantuan itu jelas tidak sepenuhnya didasarkan atas kesukarelaan
kedua belah pihak. Paksaan yang lebih halus lagi terlihat pada bentuk-bentuk perdagangan
internasional yang merupakan ikutan dari perkembangan industrialisasi dalam negara-negara
yang sedang berkembang yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa yang mempunyai
cabang di berbagai negara dan berinduk di negara maju (perusahaan-perusahaan
multinasional).
14
Harga barang yang sama dapat berlainan di negara yang berlainan karena harga dicerminkan
oleh ongkos produksi (apabila permintaan dianggap sama), sehingga perbedaan harga timbul
karena perbedaan ongkos produksi. Menurut Ricardo & Mill, Ongkos produksi ditentukan oleh
banyaknya jam kerja yang dicurahkan untuk membuat barang itu. Jadi apabila untuk membuat
barang yang sama diperlukan banyak jam yang berlainan bagi negar yang berlainan tersebut,
maka ongkos produksinya juga akan berlainan. Perbedaan dalam banyak jam kerja menurut
teori Ricardian (klasik) disebabkan karena perbedaan dalam teknik produksi (atau tingkat
teknologi), perbedaan dalam ketrampilan kerja (produktivitas tenaga kerja), perbedaan dalam
penggunaan faktor produksi atau kombinasi antar mereka. Dengan kata lain ongkos produksi
untuk membuat barang yang sama berlainan karena fungsi produksinya lain. Menurut
Heckscher – Ohlin, ongkos produksi ditentukan oleh penggunaan faktor produksi atau sumber
daya. Jadi apabila faktor produksi itu digunakan dalam proporsi dan intensitas, yang berlainan,
walaupun tingkat teknologi dan produktivitas tenaga kerja sama, ongkos produksi untuk
membuat barang yang sama di negara yang berlainan juga akan lain.
Pada tahun 1920-an para ahli ekonomi mulai mempertimbangkan fakta bahwa kebanyakan
industri memperoleh keuntungan dari skala ekonomi (economies of scale) yaitu dengan
semakin besarnya pabrik dan meningkatnya keluaran, biaya produksi per unit menurun. Ini
terjadi karena peralatan yang lebih besar dan lebih efisien dapat digunakan, sehingga
perusahaan dapat memperoleh potongan harga atas pembelian-pembelian mereka dengan
volume yang lebih besar. Begitu perusahaan memproduksi produk lebih banyak, mereka
mempelajari cara-cara untuk meningkatkan efisiensi produksi, yang menyebabkan biaya
poduksi berkurang dengan suatu jumlah yang dapat diperkirakan.
A. Pengaruh Positif Perdagangan Internasional
Negara pengekspor maupun pengimpor mendapatkan keuntungan dari adanya perdagangan
internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan negara pengimpor memperoleh
kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.Adanya perdagangan internasional
juga membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian suatu negara. Dampak tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Mempereratpersahabatan antar bangsa Perdagangan antarnegara membuat tiap negara
mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu,
perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
15
2. Menambah kemakmuran negara Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan
negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya
ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang
kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
3. Menambah kesempatan kerja Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor
dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini
akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak
perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat
digunakan untuk hal-hal yang lebih.
4. Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perdagangan internasional mendorong
para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan
perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan
teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5. Sumber pemasukan kas negara Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa
negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan
ekspor.
6 .Menciptakan efisiensi dan spesialisasi Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi
produk. Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi
semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang
diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain.
7.Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara
Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan
kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
B. Pengaruh Negatif Perdagangan Internasional
Adanya perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang
melakukannya. Dampak negatifnya sebagai berikut.
1. Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
2. Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
3. Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5. Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat
menjadi konsumtif.
6. Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
16
Ciri utama perdagangan Internasional
1. Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan
adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun, dengan adanya perbedaan di tiap – tiap Negara
atau daerah, oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan Internasional,
antara lain :
Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya,
transportasi jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak
menganggap risiko yang lebih besar dari perdagangan domestik.
2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua Negara dalam
politik dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki
dampak dalam perubahan kondisi.
3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang
harus berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditiinspeksi, adat dan
lainnya departemen bekerjasama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin
kompleks.
Faktor Penyebab terjadinya perdagangan Internasional
1. Perbedaan dalam memproduksi barang, satu Negara tidak dapat memproduksi barang
tertentu.
2. Negara tidak dapat memproduksi barang sesuai dengan permintaan masyarakat, Kadangkala
masyarakat tidak menyukai barang yang diproduksi oleh negaranya sendiri. Misalnya saja
masyarakat Indonesia, mereka tidak puas memakai barang produksi dalam negeri. Masyarakat
Indonesia lebih menyukai memakai barang impor dari Negara lainnya, misalnya sepatu, tas,
dan baju yang lebih bermerk.
3. Produksi dalam negeri yang tidak seimbang dengan permintaan pasar. Persediaan barang dan
permintaan pasar disetiap negara yang tidak seimbang. (Liang, 1999)
C. Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional adalah teori-teori yang mencoba memahami alasan setiap
negara (perekonomian) melakukan perdagangan dengan negara-negara lain. Teori
perdagangan disempurnakan oleh Adam Smith, dan David Ricardo. Teori – teori klasik tentang
perdagangan internasional, yaitu teori keunggulan absolut (absolut advantages) yang
dikembangkan Adam Smith dan keunggulan komparatif (comparative advantages) yang
dikembangkan David Ricardo.
17
Keterampilan manusia : kemampuan manusia juga bisa dianggap sebagai sumber daya.
Negara-negara yang memiliki manusia dengan keterampilan yang melimpahakan memiliki
keunggulan yang komperatif dan produk yang dihasilkan oleh manusia akan lebih intensif.
Produk-produk tertentu seperti elektronik misalnya, membutuhkan keterampilan dari insiyur,
programmer, desainer, dan personil professional lainnya. Produk tersebut dapat memperole h
keunggulan komperatif di Negara-negara (Taiwan, singapur, hongkong)
Skala ekonomis : skala ekonomis dapat memneri keunggulan yang komperatif dengan
menurunkan biaya produksi. Ekonomi eksternal yang beroprasi dengan menggeser biaya rata-
rata dapat terjadi karena kebijakan industri atau peran proaktif dari pemerintah dalam
menyediakan infrastruktur yang lebih baik atau dengan memiliki tenaga kerja yang memiliki
pendidikan lebih baik.
1. Merkantilisme (Pra-Klasik)
Merkantilisme (Mercantilism) adalah ajaran atau paradigma yang berkeyakinan bahwa
perekonomian suatu Negara menjadimakmur jika dapat memaksimalkan surplus perdagangan.
Konsekuensinya adalah memaksimalkan ekspor dan meminimalkan impor. Dengan demikian,
surplus perdagangan akan maksimal.
Ide dasar merkantilis memenggunakan model keseimbangan Keynes yang menyebutkan,
surplus perdagangan memiliki efek multiplier (efek ganda) yang akan meningkatkan output
keseimbangan. Peningkatan output keseimbangan akan meningkatkan konsumsi dan
kesempatan kerja.
Hal yang menjadi permasalahan ide merkantilisme, yaitu sebagai berikut.
1. Kemakmuran suatu Negara diukur dari banyaknya uang (logammulia) yang dapat
dikumpulkan. Semakin banyak logam mulia yang dapat dimiliki berarti semakin baik.
Konsekuensi pemikiran ini adalah surplus perdagangan harus disimpan dalam bentuk cadangan
logam mulia, terutama emas. Pandangan ini menyebabkan surplus perdagangan yang
dihasilkan tidak menciptakan efek multiplikasi sehingga meningkatnya stok logam mulia
bermakna meningkatnya aset yang menganggur.
2. Merkantilisme menganjurkan kebijakan perdagangan yang kontroversial, yaitu proteksi yang
ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen domestik. Proteksi yang ketat bertujuan
membatasi aliran impor barang dan jasa. Dengan demikian, pasar untuk produk produk
domestic terjamin. Pemberian hak monopoli kepada produsen domestic akan meningkatkan
kemampuan bersaing dan kepastian pasar sehingga kegiatan produksi terus berlangsung.
18
Kelemahan kebijakan ini mengakibatkan rakyat terpaksa membeli produk-produk domestik
yang harganya lebih mahal dari pada produk negara lain, sementara kualitasnya tidak sebaik
produk Negara lain. Pemberian hak monopoli pada akhirnya memanjakan produsen domestik,
yang menyebabkan mereka tidak termotivasi untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
Ciri utama merkantilisme baru adalah pemeliharaan surplus perdagangan, jika perlu dengan
melakukan proteksi. Hanya saj aproteksi yang dilakukan lebih sopan dan melalui kebijakan-
kebijakan yang bersifat non-ekonomi. Misalnya, tuntutan negara-negara barat agar eksportir
yang diprioritaskan adalah mereka yang memperhatikan kelestarian alam (setiap produk harus
memiliki green label atau label hijau) dan hak asasi manusia (member upah dan jam kerja yang
layak).Oleh banyak Negara Sedang Berkembang (NSB), cara ini dicurigai sebagai cara baru
untuk menghambat ekspor NSB kenegara-negara kapitalis.
2. Teori Klasik
Prinsip Adam Smith tentang “Keunggulan Mutlak / Absolut (Absolute Advantage Theory)”
dan prinsip David Ricardo tentang “ keunggulan Komparatif (Comparative Advantage
Theory)” secara umum didasarkan pada keunggulan teknologi dari sauatu Negara dalam
memproduksi suatu komuditas. Keunggulan absolute mengacu pada Negara yang memiliki
keunggulan absolute yang tinggi atau biaya yang lebih rendah dalam memproduksi komoditas
di banding dengan Negara lain.
a. Teori Keunggulan Mutlak / Absolut (Absolute Advantage Theory)
Adam Smith mengemukakan idenya tentang pembagian kerja internasional yang membawa
pengaruh besar bagi perluasan pasar barang-barang Negara tersebut serta akibatnya berupa
spesialisasi internasional yang dapat memberikan hasil berupa manfaat perdagangan yang
timbul dari dalam atau berupa kenaikan produksi serta konsumsi barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Adam Smith bahwa dengan melakukan spesialisasi internasional, maka masing-
masing Negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang tertentu yang
sesuai dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan alamiah maupun keuntungan yang
diperkembangkan. Yang dimaksud dengan keuntungan alamiah adalah: Keuntungan yang
diperoleh karena suatu Negara memiliki sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh Negara
lain baik kualitas maupun kuantitas.
Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan yang di perkembangkan adalah: Keuntungan
yang diperoleh karena suatu Negara telah mampu mengembangkan kemampuan dan
19
ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum dimiliki
oleh negara lain.
Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
Dalam menghasilkan sejenis barang dengan adanya pembagian kerja, suatu Negara dapat
memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah disbanding negara lain, sehingga dalam
mengadakan perdagangan Negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu Negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang
memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi
sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak
diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan
mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang
dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu Negara akan mengekspor barang
tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih
murah dari pada negara lain. Dengan kata lain, Negara tersebut memiliki keuntungan mutlak
dalam produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu Negara lebih unggul terhadap satu macam produk
yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya
produksi di negara lain.
Contoh keuntungan mutlak
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk
memproduksi rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga
negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan Negara Jepang
berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua Negara tersebut
mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh
keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.
a. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan
mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 4
unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan
20
elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari
(4 elektronik – 1 elektronik).
b. Untuk Negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan
mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan
mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika Negara Jepang mengadakan
perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan
sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempah rempah – 0,25 elektronik).
Contoh lainnya
Tabel 1.PertukaranHasilProduksi (KeunggulanMutlak)
Negara Jam Kerja per Satuan Output Dasar Nilai Tukar
(Term of Trade)Tekstil Beras
Indonesia 40 m 20 ton 1 tekstil = ½ beras
Thailand 10 m 30 ton 1 tekstil = 3 beras
Dengan menggunakan jam kerja yang sama, ternyata Indonesia lebih banyak
menghasilkan tekstil, yaitu sebanyak 40 m dan Thailand lebih banyak menghasilkan beras,
yaitu 30 ton. Dengan demikian, dapat disimpulkan Indonesia memiliki keunggulan mutlak
dalam produksi tekstil, sedangkan Thailand memiliki keungulan mutlak dalam produksi beras,
yaitu sebesar 30 ton. Perdagangan antara Indonesia dan Thailand dapat dilakukan dengan cara
Indonesia mengekspor tekstil ke Thailand dan sebaliknya, Thailand mengekspor beras ke
Indonesia.
Inti dari teori adam smith, keunggulan absolute adalah kemampuan suatu Negara untuk
memproduksi lebih banyak barang dengan menggunakan sejumlah input dengan menggunakan
sejumlah input dibandingkan dengan produksi di Negara lain.
1. Suatu Negara akan mengkhususkan diri untuk berspesialisasi untuk menghasilkan barang
yang mempunyai keunggulan mutlak
2. Barang yang memiliki keunggulan mutlak apabila barang yang di hasilkan lebih murah
dibandingkan dengan Negara lain yang lebih efisien
3. Barang yang memiliki keunggulan mutlak akan di ekspor
21
3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak
mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai
keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara
yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.
Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan
perdagangan menjadi dua keadaanyaitu:
1. Perdagangan dalam negeri.
2. Perdagangan luar negeri.
Menurut Ricardo keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di
dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar ongkos tenaga kerja, karena
adanya persaingan bebas dankebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan
modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi
barang-barang tertentu apabila memiliki ongkos tenaga kerja yang paling kecil.
Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau
ongkos mutlak. Karenafaktor-faktorproduksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat
bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu Negara mungkin akan
ditukarkan dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan. Dengan demikian inti Keuntungan
komparatif dapat dikemukakan sebagaiberikut:
Bahwa suatu Negara akan menspesialisasi dalam memproduksi barang yang lebih efisien di
mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. ( Budiono, 1990:35)
Atau dengan kata lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
Kemampuan untuk menemukan barang-barang yang dapat di produksi pada tingkat biaya
relatif yang lebih rendah dari pada barang lainnya. ( Charles P.Kidllebergerdan Peter H.
Lindert, Ekonomi Internasional (terjemahanBurhanuddin Abdullah,1991:30)
Untuk itu bagi negara yang tidak memiliki faktor-faktor produksi yang menguntungkan,
dapat melakukan perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut mampu menghasilkan
satu atau beberapa jenis barang yang paling produktif dibandingkan Negara lainnya.
David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam
Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
22
a. Bagaimana bila suatu Negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang
disbanding dengan Negara lain?
Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu Negara memiliki factor produksi tenaga kerja
dan alam yang lebih menguntungkan disbanding dengan negara lain, sehingga Negara tersebut
lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang dari pada negara lain. Sebaliknya,
di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan, bahwa jika kondisi suatu Negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka
Negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.
b. Apakah Negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?
Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang
digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan
sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang,
tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu Negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap
dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan
barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) disbanding dengan lainnya.
Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu Negara lebih unggul terhadap kedua macam
produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika dibandingkan dengan
biaya tenaga kerja di negara lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Negara Jepang unggul terhadap kedua
jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya
pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk,
baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi
rempah-rempah.
Jadi, sebaiknya Negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia
berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua Negara tersebut mengadakan
perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan. Besarnya keuntungan dapat
dihitung sebagai berikut.
a. DiJepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit
elektronik = 1 kg rempah rempah. Jika Negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-
23
rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari
(1 rempah rempah – 0,625 rempah-rempah).
b. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah
= 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan
elektronik, maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6
elektronik – 1 elektronik)
Contoh lainnya
Tabel 2.PertukaranHasilProduksi (KeunggulanKomparatif)
Negara Jam Kerja Per Satuan
Output
Dasar Tukar Dalam Negeri
Rempah Permadani
Indonesia 250 kg 200 unit 1 permadani = 1,25 rempah 1 rempah = 0,8permadani
Mesir 400 kg 800 unit 1 permadani = 0,5 rempah 1 rempah = 2 permadani
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa Mesir memiliki keunggulan untuk kedua produk
tersebut sehingga tidak memungkinkan terjadi perdagangan antara Indonesia dan Mesir.
Namun, secara komparatif masih memungkinkan dengan melihat dasar tukar Negara masing-
masing. Indonesia untuk memproduksi 1 unit permadani harus mengorbankan 1,25 rempah dan
untuk memproduksi 1 rempah harus mengorbankan 0,8 permadani. Indonesia memiliki
keunggulan komparatif pada rempah karena pengorbanannya lebihkecil. Mesir untuk
memproduksi 1 unit permadani harus mengorbankan 0,5 rempah dan untuk memproduksi 1
rempah harus mengorbankan 2 permadani. Mesir memiliki keunggulan komparatif pada
permadani karena pengorbanannya lebih kecil. Dengan kondisi demikian, masih dimungkinkan
terjadinya perdagangan antara Indonesia dan Mesir.
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional,
berdasarkan atas asumsi berikutini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
24
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak factor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui
batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
D. Kelemahan teori klasik
Teori kelasik menjelaskan bahwa keuntungan dari perdagangan internasional itu timbul
karena adanya comperativ advantage yang berbeda antara dua Negara, mengapa terjadi
perbedaan dalam comperativ advantage? Itu karena adanya perbedaan di dalam fungsi produksi
antar dua Negara atau lebih. Jika fungsi produksinya sama, maka kebutuhan tenaga kerja juga
akan sama nilai produksinya sama sehingga tidak akan terjadi perdagangan internasional. Oleh
karena itu syarat timbulnya perdagangan antar Negara adalah perbedaan fungsi produk diantara
dua Negara tersebut. Namun teori klasik tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan
fungsi produksi antara dua Negara.
IV. Teori Perdagangan Internasional Moderen Menurut Para Ahli
Teori perdagangan internasional modern ini merupakan sebuah produk evolusi dari pemikiran
ekonomi. Perkembangan teori perdagangan sebenarnya dimulai sejak zaman merkantilisme
kemudian sampai dengan teori klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo
yang kemudian mempelopori munculnya teori perdagangan internasional modern sebagaimana
juga contoh teori permintaan . Kemunculan teori perdagangan internasional moderen
disebabkan karena adanya kritik tajam terhadap teori ekonomi klasik yang muncul pada saat
terjadinya depresiasi di tahun 1930-an.
ads
Teori perdagangan internasional moderen menjawab kelemahan yang dimiliki oleh teori klasik
sebagaimana teori ekspor menurut para ahli . Secara garis besar, kemunculan teori moderen ini
merupakan upaya pengembangan bidang keilmuan. Sebagaimana yang tidak bisa disangkal
adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan membuat manusia berfikir
25
untuk mendapatkan teori yang lebih relavan dan bisa digunakam sepanjang masa. Berikut 4
teori perdagangan internasional moderen menurut para ahli, simak selengkapnya.
1. Teori Hecker-Ohlin (Proportional Factor Theory)
Dalam teori ini Hecker-Ohlin (H-O) menjelaskan pola perdagangan dengan baik dimana setiap
negara cenderung untuk melakukan perdagangan internasionalnya yakni dalam bentuk ekspor
seperti juga dalam teori perdagangan intetnasional menurut para ahli . Dimana barang-barang
yang diekspor menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah dan intensif. Menurut
mereka bahwa sebuah negara akan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain,
disebabkan karena megara tersebut memiliki keunggulan komparatif. Yakni keunggulan dalam
bidang teknologi dan juga faktor produksi.
Teori H-O moderen menggunakan dua kurva, yakni kurba isocost dan isoquan. Dimana kurva
isocost mengambarkan total biaya produksi yang sama. Sedangkan kurva isoquant
mengambarkan total kuantitas produk yang sama. Dalam teori ekonomi kurva isocost dan
kurva isoquant akan bersinggungan pada satu titik yang sama simak juga faktor penyebab
inftlasi . Titik optimal tersebut akan menunjukkan sejumlah biaya tertentu akan mendapatkan
produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan menunjukkan berapa jumlah produk
yang bisa diproduksi.
Berikut analisis dari teori Hecker-Ohlin sebagai teori perdagangan internasional mederen :
 Harga atau biaya produksi sebuah produk akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi
faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
 Comparative Advantage dari suatu produk yang dimiliki masing-masing negara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi produk yang dimilikinya.
 Setiap negara akan melalukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu
karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang melimpah serta biaya yang murah
untuk memproduksinya.
 Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki faktor produksi yang melimpah dan
biaya yang mahal untuk memproduksi barang tersebut, maka negara tersebut akan
mengambil keputusan untuk mengimpor barang.
26
 Kelemahan teori H-O ini adalah dimana ketika ada negara yang memiliki faktor
produksi sama dan maka harga barang yang diproduksi akan relatif sama sehingga
perdagangan internasional tidak dapat terjadi simak juga dampak inflasi .
2. Paradoks Leontief (Teori Wassily Leontief)
Wassily Leontief merupakan seorang pelopor dalam Analis input-output matriks menemukan
sebuah fakta melalui studi empirisnya pada tahun 1953 mengenai struktur perdagangan luar
negeri (ekspor dan impor). Teori ini bertentangan dengan teori H-O yang dikemukakan oleh
Hecker-Ohlin, sehingga hal ini membuat teori ini dikenal dengan nama Paradoks Leontief
simak juga contoh tenaga kerja terampil . Berdasarkan hal tersebut, maka beberapa ahli
ekonomi perdagangan melakukan penelitian lanjutan dan mengemukakan bahwa paradoks
leontief dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti di bawah ini :
 Intensitas faktor produksi yang berkebalikan.
 Tarrif dan Non Tarrif Barier.
 Perbedaan dalam skill dan humam capital.
 Perbedaan dalam faktor sumber daya alam.
1. Disisi lain paradoks leontief ini juga memiliki kelebihan yakni jika suatu negara
memiliki tenaga kerja seperti contoh tenaga kerja terdidik yang melimpah maka
ekspornya akan naik. Sebaliknya jika suatu negara memiliki jumlah tenaga kerja sedikit
maka jumlah ekspornya akan lebih sedikit pula.
3. Teori Opportunity Cost
Teori Opportunity Cost digambarkan sebagai Production Possibility Curve (PPC) dimana
menunjukkan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara melalui sebuah faktor produksi
secara Full Employment. PPC akan tergantung kepada Opportunity cost yang digunakan
yakno PPC Constant Cost dan PPC Increasing Cost. Simak juga indikator keberhasilan
pembangunan desa .
4. Teori Over Curve / Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori ini diperkenalkan oleh ahli ekonomi inggris yakni Marshall dan Edgerworth, mereka
mengambarkan teori ini dalam sebuah kurva yang menunjukkan kesediaan suatu negara untuk
27
menawarkan atau menukarkan suatu produk barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya
sesuai dengan segala kemungkinan, dan berbagai harga yang ditawarkan simak juga ciri-ciri
ekonomi konvensional . Kelebihan dari offer curve ialah setiap negara akan memperoleh
menfaat dari perdagangan imternasionalyang dilakukan. Yakni ditunjullan dengan pencapaian
tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Penentuan harga sebuah produk ditentukan oleh pengaruh dari faktor produksi terhadap
permintaan dan penawaran serta faktor teknologi yang dipergunakan sebagaimana contoh
sistem ekonomi liberal . Pada akhirnya hal tersebut akan menentukan Comparative Advantage
dan pola perdagangan ( Trade Pattern) dari sebuah negara. Kualitas sunbetdaya manusia dan
sumber daya teknologi yang digunakan merupakan dua faktor yang menentukan dalam
persaingan perdagangan internasional. Teori ini merupakan teori yang paling baik untuk
diterapkan dalam penggunaanya dalam perdagangan intrnasional moderen.
Pada prinsipnya teori perdangangan internasional mederen berlandaskan kepada dua faktor
utama seperti juga kelebihan sistem ekonomi komando . Kedua faktor tersebut ialah permintaan
dan penawaran dimana perbedaan antara kedua hal tersebutlah yang kemudian menjadikan
terjadinya perdagangan internasional antara dua buah negara. Permintaan dapat terjadi karena
adanya perbedaan dalm hal selera, bisa saja produksi barang dalam negeri tidak sesuai dengan
selera pasar yang ada sehingga menyebabkan sebuah negara harus melakukan perdagangan
internasional dengan negara lain. Atau bisa juga disebabkan karena adanya penawaran dari
pihak negara lain yang menginginkan barang tersebut karena memiliki perbedaan jumlah dan
kualitas.
Teori perdagangan internasional moderen yang dikemukakan oleh para ahli diatas merupakan
bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dibidang ekonomi. Hal ini menjadi tolak ukur
bahwa perubahan zaman dapat menyebabkan perubahan pandangan dan teori yang dipegang.
Karena itulah, agar dapat menyesuaikam dengan era perekonomian yang modern maka harus
dikemukakan sebuah teori yang mampu mengakomodir pemikiran moderen. Sehingga
kemudian teori ini tetap dapat digunakan hingga nanti.
Itulah tadi 4 teori perdagangan internasional moderen menurut para ahli. Tentu semakin
membuka pemahaman anda tentang sistem perdagangan internasional yang digunakan dialam
perekonomian dunia. Sepatutnya dengan penggunaan teori yang tepat maka diharapkan sebuah
negara akan dapat mencapai swasembada ekspor yang melimpah. Sehingga tentunya akan
28
sangat berpengaruh pada kemajuan dan pertumbuhan ekonomi global. Semoga artikel ini dapat
bermanfaat
V. kebijakan ekonomi
A. Kebijakan Ekonomi Internasional – Instrumen , Tujuan dan Bentuk Kebijakan
Lingkup perekonomian tidak hanya dalam negeri namun bisa menjadi lebih besar hingga luar
negeri yang sering kita sebut dengan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional
terdapat banyak kerjasama yang dilakukan oleh beberapa negera untuk mencapai sebuah tujuan
yang sama. Tentu hal ini membutuhkan sebuah kebijakan yang bisa mengatur segala aktivitas
di dalamnya yakni kebijakan ekonomi internasional.
Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi segala beNtuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi
komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus
pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara
tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran
internasional, misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter.
Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau
kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara
langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. selanjutnya kita akan membahas
poin-poin penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional, antara lain :
B. Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan
yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi
internasional yaitu :
1. Kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari
29
neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti
kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya.
2. Kebijakan pembayaran internasional
Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah
terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan
terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas
modal jangka panjang.
3. Kebijakan bantuan luar negeri
Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa
bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter
kepada negara lain
C. Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional
1. Autarki
Yang dimaksud dengan autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara
lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, namun juga pada bidang politik dan militer.
2. Kesejahteraan
Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan
kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh
keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat
konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara. Selain itu dengan adanya kebijakan
ekonomi internasional bisa menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional
seperti tarif/bes, larangan perdagangan, quota dan lain sebagainya.
3. Proteksi
30
Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan ekonomi
internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang mengalami
perkembangan atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru yang dari
perusahaan-perusahaan besar yang melakukan hal semaunya sendiri dengan kelebihan dan
keunggulannya, serta memberikan perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang-
barang impor. Pada dasarnya bentuk perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan
tarif, kuota, larangan impor, subsidi dan dumping.
4. Kesimbangan neraca pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan ekonomi
internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi internasional ini akan
mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan
kebijakan stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing atau
devisa maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika
pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya
kurang, maka hal berbeda akan terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun
lalu lintas uang. Contoh kebijakan yang dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa
namun juga pada lalu lintas barang dan jasa serta modal.
5. Pembangunan ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari diterapkannya
kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika suatu negara
mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka menunjukkan kesejahteraan
masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu ditatapkan atau diterapkannya
sebuah kebijakan, antara lain :
 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri yang
masih dalam masa awal perjalanannya.
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential dan
hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.
 Memperbanyak jumlah ekspor.
D. Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional
31
1. Tarif
Yang dimaksud dengan tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang
telah melewati batas suatu negara. Tarif juga sering disebut dengan bea masuk, dimana
bertujuan untuk melindungi atau memberi proteksi terhadap industri-industri yang ada dalam
negeri. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan proteksi, pengenaan tarif
biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam APBN yang bertujuan untuk
menambah jumlah pemasukan fungsi devisa negara.
Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :
 Bea ekspor
Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang diangkut
atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak adalah di custom
area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea, namun jika sudah melewati batas
ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor sesuai dengan aturan yang ada.
 Bea transito
Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang telah
melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya brang-barang tersebut
memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai dengan namanya yakni
transito maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit di suatu wilayah sebelum menuju
negara tujuannya.
 Bea impor
Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang masuk
ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri. Dengan demikian
segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan
yang berlaku.
VI. kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara,
baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk
32
perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat
berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya. Jika
dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan
internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut:
· Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.
· Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya.
· Perbedaan antara negara yang satu dengan yang lainnya baik dalam bahasa, mata uang,
taksiran atau timabangan, hukum dalam perdagangan, dan sebagainya.
· Sumber daya alam yang berbeda.
1. Kebijakan Proteksi.
Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang
sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan
besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-persaingan
barang-barang impor.
Tujuan kebijakan proteksi adalah:
· Memaksimalkan produksi dalam negri.
· Memperluas lapangan kerja.
· Memelihara tradisional.
· Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu
komoditi andalan.
· Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain.
Kebijakan proteksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Tarif.
Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi daerah pabean
( cutom area ). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea
masuk. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Dengan pengenaan
bea masuk yang besar, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negri sehingga
meningkatkan pendapatan negara dan juga membatasi permintaan konsumen terhadap produk-
produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik.
33
Macam-macam penentuan tarif, yaitu:
· Bea Ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menuju negara lain (di luar costum area).
· Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.
· Bea Impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara (tom area).
2) Kuota.
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang diperdagangkan. Ada
tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah
pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam
jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang
diekspor.
Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:
· Mencegah barang-barang yang penting berada di luar negri.
· Menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup.
· Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga
di dalam negeri.
3) Dumping.
Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang
lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat
meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama
menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri
yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara
pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau
sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi
ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk
mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar
negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping.
34
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
· Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
· Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dari luar negeri.
4) Subsidi.
Subsidi adalah kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang
domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing dengan
barang impor. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena
eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Namun tindakan ini dianggap sebagai
persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi.
5) Larangan Impor.
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-
produk asing ke dalam pasar domestik. Dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negri.
2. Kebijakan Perdagangan Bebas.
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan pemerintah yang menghendaki perdagangan
internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun. Pihak-pihak yang mendukung
kebijakan ini beralasan bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan setiap negara
berspesialisasi memproduksi barang dan menjadikannya keungglan komparatif.
3. Kebijakan Autarki.
Kebijakan autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari
pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga
kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan
adanya perdagangan bebas.

More Related Content

Similar to Tugas resume 1

resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1Rahmi Putrhii II
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Resume bab 1 sd 7
Resume bab 1 sd 7Resume bab 1 sd 7
Resume bab 1 sd 7aryaninovi
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29ErniPujiAstuti
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalAnisa Emas
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalciciliya11
 
Resume ekonomi internasional UTS
Resume ekonomi internasional UTSResume ekonomi internasional UTS
Resume ekonomi internasional UTSKhairutTamimi
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Rizki Safarina
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Tugas 1 ekonomi internasional
Tugas 1 ekonomi internasionalTugas 1 ekonomi internasional
Tugas 1 ekonomi internasionalyusuf martias
 
Tugas ekonomi internasional
Tugas ekonomi internasionalTugas ekonomi internasional
Tugas ekonomi internasionalRifkiRafsanjaya
 
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)SuryadiSurya3
 
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIRPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasionalResume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasionalekakurnia16
 

Similar to Tugas resume 1 (20)

Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Resume bab 1 sd 7
Resume bab 1 sd 7Resume bab 1 sd 7
Resume bab 1 sd 7
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional UTS
Resume ekonomi internasional UTSResume ekonomi internasional UTS
Resume ekonomi internasional UTS
 
Resume I
Resume IResume I
Resume I
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Tugas 1 ekonomi internasional
Tugas 1 ekonomi internasionalTugas 1 ekonomi internasional
Tugas 1 ekonomi internasional
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Tugas ekonomi internasional
Tugas ekonomi internasionalTugas ekonomi internasional
Tugas ekonomi internasional
 
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
 
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIRPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
 
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasionalResume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
 

Recently uploaded

Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxUPPKBGUYANGAN
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxtajapeda
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANDwiAyuSitiHartinah
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...SofyanSyamsuddin
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJANoorAmelia4
 

Recently uploaded (13)

Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Purworejo 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 

Tugas resume 1

  • 1. EKONOMI ITNTERNASIONAL RESUME Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi internasional Di tulis oleh : zainal akbar bantani Nim: 11150190 JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN TAHUN 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Saya menyadari sekali, didalam penyusunan resume ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan resume-resume sya di lain waktu. Harapan yang paling besar dari penyusunanresume ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari rangkuman mata kuliah ekonomi internasional semester 6 ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
  • 3. ii Daftar isi KATA PENGANTAR i Daftar isi.....................................................................................................................................ii I. EKONOMI INTERASIONAL ...............................................................................................1 A. Pengertian Ekonomi Internasional...................................................................................1 B. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi International.....................................1 C. Perdagangan antar negara................................................................................................2 a. Manfaat perdagangan antar negara .................................................................................2 b. Faktor pendorong (Peranan Perdagangan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi Indonesia) ...........................................................................................................................3 3. Kebijaksanaan Perdagangan Luar Negeri dari Pelita ke Pelita berikutnya ....................5 II. Konsep Perdagangan Internasional .......................................................................................8 A. Teori Perdagangan Internasional...................................................................................8 III. Teori Keunggulan Mutlak Dan Teori Keunggulan Komparatif .......................................13 A. Pengaruh Positif Perdagangan Internasional................................................................14 B. Pengaruh Negatif Perdagangan Internasional ..............................................................15 C. Teori perdagangan internasional....................................................................................16 3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) ...............................21 B. Kelemahan teori klasik....................................................................................................24 IV. Teori Perdagangan Internasional Moderen Menurut Para Ahli.........................................24 1. Teori Hecker-Ohlin (Proportional Factor Theory) ..........................................................25 2. Paradoks Leontief (Teori Wassily Leontief)....................................................................25 3. Teori Opportunity Cost....................................................................................................26 4. Teori Over Curve / Reciprocal Demand (OC/RD) ...........................................................26 V. kebijakan ekonomi ..............................................................................................................27 A. Kebijakan Ekonomi Internasional – Instrumen , Tujuan dan Bentuk Kebijakan ..........27 B.Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional........................ Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional............................. Error! Bookmark not defined.
  • 4. iii D. Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional . Error! Bookmark not defined. VI. kebijakan perdagangan internasional.................................................................................31 1. Kebijakan Proteksi........................................................................................................32 2. Kebijakan Perdagangan Bebas.....................................................................................34 3. Kebijakan Autarki..........................................................................................................34
  • 5. 1 I. EKONOMI INTERASIONAL A. Pengertian Ekonomi Internasional Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara. Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu: 1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi. 2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional. 3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal. Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi. B. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi International 1. pengertian ekonomi international tersebut dibagi menjadi 2 yaitu : a. Dalam Segi Ilmiah Ekonomi International adalah bagian atau cabang dari Ilmu Ekonomi yang diterapkan pada kegiatan – kegiatan ekonomi antar Negara atau antar bangsa b. Dalam Segi Praktisnya Ekonomi International adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa maupun antara orang – orang perorangan dari Negara yang satu dengan Negara yang lain 2. Tujuan Ekonomi International
  • 6. 2 Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dll Perbedaan – perbedaan dalam sifat dan cara – cara antara pedagangan international dengan perdagangan – perdagangan dalam negeri disebabkan oleh hal – hal dibawah ini : 1. Perbedaan Negara menyebabkan adanya perbedaan dalam hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, dsb 2. Perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat, kesukaaan, musim dan kondisi pasar 3. Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik, social, ekonomi dan cultural 3. Ruang Lingkup 1. Teori dan kebijakanPerdagangan International 2. Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter International 3. Organisasi dan Kerjasama Ekonomi International 4. Perusahaan International dan Bisnis International C. Perdagangan antar negara Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. a. Manfaat perdagangan antar negara Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
  • 7. 3 1. mperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor- faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. 2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. 3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. 4. Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. b. Faktor pendorong (Peranan Perdagangan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi Indonesia) Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri 2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara 3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
  • 8. 4 4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. 5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. 6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. 7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. 8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. 9. Adanya perbedaan iklim 10. Adanya perbedaan biaya produksi dan spesialisasi produksi Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional seperti ini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara
  • 9. 5 tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintah suatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atautidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang, menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak. 3. Kebijaksanaan Perdagangan Luar Negeri dari Pelita ke Pelita berikutnya 1. Pelita I Menurut peraturan pemerintah no.16 tahun 1970 kebijakan pemerintah tentang perekonomian membicarakan tentang penyempurnaan tata niaga ekspor dan impor. Peraturan pemerintah pada bulan agustus 1971 membahas tentang devaluasi rupiah terhadap dollar amerika dengan memfokuskan pada beberapa sasaran, yakni kestabilan harga pokok, peningkatan nilai ekspor, kelancaran impor, penyebaran barang di dalam negeri. 2. Pelita II Adapun kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dalam pelita II ini adalah dengan melakukan penghapusan pajak ekspor untuk mempertahankan daya saing di pasar dunia. Penggalakan PMA dan PMDN untuk mendorong investasi dalam negeri, yang menghasilakn cadangan devisa naik dari $ 1,8 milyar menjadi $ 2,58 milyar dan naiknya tabungan pemerintah dari Rp 255 milyar menjadi Rp 1.522 milyar pada periode pelita II tersebut. Sedangkan kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan hasil produksi nasional dan daya saing komoditi ekspor karena tingkat rata-rat inflasi 34%, resesi dan krisis dunia tahun 1979, serta penurunan bea masuk impor komoditi bahan dan peningkatan bea masuk komoditi impor lainnya.
  • 10. 6 3. Pelita III Pelita III ini menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan, serta menignkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil. 4. Pelita IV 1. Kebijakan Inpres No. 5 tahun 1985, yakni meningkatkan ekspor non migas dan pengurangan biaya tinggi dengan : a) Pemberantasan pungli b) Mempermudah prosedur kepabeanan c) Menghapus dan memberantas biaya siluman 2. Paket Kebijakan 25 Oktober 1986 : deregulasi bidang perdagangan, moneter, dan penanaman modal dengan cara : a) Penurunan bea masuk impor untuk komoditi bahan penolong dan bahan baku b) Proteksi produksi yang lebih efisien c) Kebijakan penanaman modal 3. Paket Kebijakan 15 Januari 1987, yakni peningkatan efisiensi, inovasi, dan produktivitas beberapa sektor industri (menengah ke atas) guna meningkatkan ekspor non migas, adapun langkah-langkahnya: a) Penyempurnaan dan penyederhanaan ketentuan impor b) Pembebasan dan keringanan bea masuk c) Penyempurnaan klasifikasi barang
  • 11. 7 1. Paket Kebijakan 24 Desember 1987 (PAKDES) adalah restrukturisasi bidang ekonomi dalam rangka memperlancar perijinan (deregulasi). 2. Paket 27 Oktober 1988 : kebijakan deregulasi untuk menggairahkan pasar modal dan menghimpun dana masyarakat untuk biaya pembangunan. 3. Paket Kebijakan 21 November 1988 (PAKNOV) yakni deregulasi dan debirokratisasi bidang perdagangan dan hubungan laut. 4. Paket Kebijakan 20 Desember 1988 (PAKDES), yakni kebijakan dibidang keuangan dengan memberikan keleluasaan bagi pasar modal dan perangkatnya untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif, juga berisi mengenai deregulasi dalam hal pendirian perusahaan asuransi. 5. Pelita V Menitikberatkan sektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya; dan sektor industri khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat mengahsilkan mesin mesin industri. Diantaranya dengan cara : a) Mengenakan tarif dan atau kuota b) Mengawasi pemakaian valuta asing c) Ekspor : mengurangi pajak komoditi ekspor, menyederhanakan prosedur ekspor, memberantas pungli dan biaya siluman d) Menstabilkan harga dan upah di dalam negeri e) Melakukan devaluasi 6. Pelita VI Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan. Pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk
  • 12. 8 Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian menyebabkan rezim Orde Baru runtuh. Disamping itu Suharto sejak tahun 1970-an juga menggenjot penambangan minyak dan pertambangan, sehingga pemasukan negara dari migas meningkat dari $0,6 miliar pada tahun 1973 menjadi $10,6 miliar pada tahun 1980. Puncaknya adalah penghasilan dari migas yang memiliki nilai sama dengan 80% ekspor Indonesia. Dengan kebijakan itu, Indonesia di bawah Orde Baru, bisa dihitung sebagai kasus sukses pembangunan ekonomi. 7. Pelita VII Pada masa ini pemerintah lebih menitikberatkan pada sektor bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi ini berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. II. Konsep Perdagangan Internasional A. Teori Perdagangan Internasional Dewasa ini dapat dikatakan bahwa tidak ada negara di dunia ini yang mampu memisahkan dirinya dengan negara lain terutama dalam memenuhi kebutuhannya. Suatu negara dapat saja memenuhi salah satu kebutuhannya, namun dilain pihak ada kebutuhan lain yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri karena alasan-alasan tertentu seperti keterbatasan dalam sumber daya alam, kekurangan modal, skill yang belum memadai dan lain-lain. Kebutuhan demikian ini biasanya diperoleh dari negara lain melalui kegiatan perdagangan. Jadi telah terbentuk saling ketergantungan antara negara-negara yang ada di dunia ini. Dengan adanya saling ketergantungan dan semakin terbukanya perekonomian dunia, maka kegiatan perdagangan internasional menjadi kian penting peranannya. Perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional sebagai salah satu bagian dari analisa ekonomi pembangunan, memegang peranan penting dalam usaha peningkatan pendapatan perkapita. Tidak dapat dipungkiri bahwa semua negara telah melaksanakan perdagangan internasional.
  • 13. 9 Hampir tanpa terkecuali semua perekonomian terlibat dalam perdagangan internasional bagi suatu perekonomian dapat diukur dalam hubungannya dengan produksi nasional bruto atau Gross National Product (GNP), sebagai contoh orang dapat mengukur keterbukaan suatu perekonomian melalui peranan impor perekonomian berbeda dengan perekonomian yang lain. Perdagangan internasional yang bebas, memegang peranan penting dalam proses perkembangan suatu bangsa seperti yang dikemukakan Todaro (1995) dalam Purwiyanta (1996) Bahwa perdagangan merupakan mesin pertumbuhan banyak dibahas dalam literatur- literatur ekonomi pembangunan. Surplus yang diperoleh oleh negara yang melakukan perdagangan internasional berpeluang untuk meningkatkan aktivitas perekonomiannya. Manfaat lain yang diperoleh dari perdagangan, khususnya bagi negara-negara berkembang mencakup 3 (tiga) hal, yaitu; (1) perdagangan internasional memperluas pasar, merangsang inovasi dan meningkatkan produktivitas; (2) perdagangan internasional meningkatkan tabungan dan akumulasi kapital; (3) perdagangan internasional memiliki efek mendidik dalam hal dorongan atau keinginan terhadap hal-hal yang baru maupun selera baru dan transfer teknologi, skill dan enterpreneurship. Perdagangan internasional juga disebut-sebut sebagai suatu mekanisme untuk mewujudkan ketidak seragaman internasional (mechanism of international inequality). Melalui interaksi berbagai kekuatan di pasar menyebabkan setiap negara berbeda dengan negara-negara lainnya baik dalam hal tingkat pembangunan ekonomi maupun pendapatan perkapita. Salah satu komponen dalam perdagangan internasional; yaitu ekspor, sering disebut juga sebagai komponen pembangunan utama (export-led-development) artinya ekspor memegang peranan utama dan signifikan terhadap proses pembangunan suatu bangsa. Salah satu alasannya barangkali adalah pengalaman beberapa negara yang mempunyai pertumbuhan ekspor yang tinggi dalam beberapa dekade dan kemudian menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang besar. Definisi ekspor adalah pengiriman barang dagangan keluar negeri melalui pelabuhan di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik bersifat komersial maupun bukan komersial. Sedangkan yang dimaksud impor adalah pengiriman barang dagang dari luar negeri ke pelabuhan di seluruh wilayah indonesia kecuali wilayah bebas yang dianggap luar negeri, yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Anonim, (2003)
  • 14. 10 Menurut Winardi (1999), ekspor adalah benda-benda (termasuk jasa-jasa) yang dijual kepada penduduk negara lain. B. Teori Investasi Investasi merupakan unsur GDP yang paling sering berubah ketika pengeluaran atas barang dan jasa turun selama resesi, sebagian besar dari penurunan itu berkaitan dengan anjloknya pengeluaran investasi. Para ekonom mempelajari investasi untuk memahami fluktuasi dalam output barang dan jasa perekonomian. Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Menurut Sadono (1994), investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang- barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. C. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Dalam pertumbuhan ekonomi biasanya ditelaah proses produksi yang melibatkan sejumlah jenis produk dengan menggunakan sejumlah sarana produksi tertentu. Dalam hubungan ini ditunjukkan hubungan perimbangan kuantitatif antara sejumlah sarana produksi di satu pihak dengan hasil seluruh produksi di pihak lain satu sama lain. Hal itu dapat dinyatakan dalam kerangka format matematika. Model-model mengenai pertumbuhan ekonomi harus bias diuji dengan pengukuran empiris kuantitatif. Pertumbuhan ekonomi dalam arti terbatas menurut Sumitro Djojohadikusumo (1995), yaitu peningkatan produksi dan pendapatan, bisa saja berlangsung tanpa terwujudnya pembangunan.
  • 15. 11 Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sumitro Djojohadikusumo (1995), Tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah menambah pendapatan perkapita dan menaikkan preoduktivitas perkapita dalam waktu yang secepat-cepatnya. Pembangunan ekonomi merupakan proses terjadinya pertambahan pendapatan kenaikan produktivitas yang pada pokoknya hanya dapat tercipta dengan menambah peralatan modal dan skill. Dengan demikian bisa di katakan bahwa modal dan skill merupakan sarana alternatif suatu jalan untik merubah keadaan sebelumnya tidak berkembang sehingga menjadi berkembang yang kemudian mengalami suatu peningkatan, dan dalam suatu proses produksi yang selanjutnya mendorong peningkatan pendapatan perkapita dalam suatu proses yang berkelanjutan dari pembangunan ekonomi. D. Kerangka Konseptual Penelitian Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Dari sekian banyak sumber-sumber yang menjadi penerimaan sumber penerimaan negara, maka kegiatan ekspor termasuk yang paling penting dan dominan dalam membentuk jalannya pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan anggapan bahwa kegiatan ekspor itu berfungsi sebagai engine of growth, yang didasarkan pada sumbangan dan peranannya dalam mempercepat proses pertumbuhan ekonomi, terutama sumbangannya dalam mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, memperluas pasar produksi dalam negeri dan mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi. Untuk meningkatkan perekonomian suatu negara diperlukan dana yang cukup besar, baik bersumber dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang berupa investasi (PMA dan PMDN) guna menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Sedangkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah digambarkan dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah pada satu tahun.
  • 16. 12 Semakin besar jumlah ekspor dan investasi (PMA dan PMDB) secara tidak langsung mempercepat proses pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya investasi yang digunakan untuk pembentukan modal dan meningkatnya ekspor untuk peningkatan pendapatan (devisa). E. Manfaat Perdagangan Internasional a. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi b. Menjalin persahabatan c. Dapat membuka lapangan pekerjaan d. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang e. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara. F. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional 1. Adanya sumber kekayaan alam, iklim, letak geografis, keahlian penduduk, ongkos tenaga kerja, tingkat harga, struktur ekonomi dan sosial. 2. Memperluas Pasar Pasar tempat tukar menukar barang, tempat bertemuna penjual dan pembeli yang keduanya saling melakukan transaksi jual beli barang apa yang dibutuhkan oleh masing-masing orang (baik importir maupun exportir) Tujuan transaksi jual beli tersebut antara lain: a. Mendapat barang dan jara yang dibutuhkan. b. Mendapat laba/keuntungan yang diharapan. 3. Mengimpor teknologi Moderen 4. Memperoleh Manfaat Dari Sepesialisasi Memperoleh manfaat yang dimagsud spesialisasi bahwa negara tersebut dapat mendapatkan barang dan jasa yang tidakbisa di produksi sendiri.
  • 17. 13 III. Teori Keunggulan Mutlak Dan Teori Keunggulan Komparatif Perdagangan internasional adalah lalulintas barang, jasa, dan factor produksi (Tenaga Kerja dan Modal) yang melintasi batas wilayahsuatu Negara, Pengertian lain perdagangan intrnasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk Negara dengan Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang dunia I ) memberikan saham yang besar bagi perkembangan perdagangan internasional yang pesat. Teori klasik nampaknya mampu memberikan dasar serta penjelasan bagi kelangsungan jalannya perdagangan dunia. Hal itu terlihat dari usaha masing-masing negara yang ikut didalamnya untuk melakukan spesialisasi dalam produksi, serta berusaha mengekspor barang- barang yang paling sesuai / menguntungkan bagi mereka. Negara-negara / daerah- daerah tropik berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang- barang yang berasal dari pertanian, perkebunan, dan pertambangan, sedangkan Negara-negara / daerah-daerah sedang, yang relatif kaya akan modal, berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang-barang industri. Perdagangan internasional terjadi karena masing-masing pihak yang terlibat didalamnya merasa memperoleh manfaat dari adanya perdagangan tersebut. Dengan demikian perdagangan tidak lain adalah kelanjutan atau bentuk yang lebih maju dari pertukaran yang didasarkan atas kesukarelaan masing-masing pihak yang terlibat. Tentu saja pengertian “kesukarelaan” dalam perdagangan internasional harus diberi tanda petik, karena realitasnya kesukarelaan ini sebenarnya tidak selalu terjadi, namun paksaan yang mendorong terjadinya perdagangan internasional tersebut tidaklah selalu terlihat jelas.Salah satu bentuk paksaan ini misalnya, terlihat pada perdagangan yang timbul sebagai akibat bantuan luar negeri yang mengikat (Tied aid). Apabila negara A menerima bantuan dari negara B tetapi dengan ketentuan bahwa bantuan (kredit) itu harus dibelanjakan di negara B, maka perdagangan yang timbul antara A dan B sebagai akibat pemberian bantuan itu jelas tidak sepenuhnya didasarkan atas kesukarelaan kedua belah pihak. Paksaan yang lebih halus lagi terlihat pada bentuk-bentuk perdagangan internasional yang merupakan ikutan dari perkembangan industrialisasi dalam negara-negara yang sedang berkembang yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa yang mempunyai cabang di berbagai negara dan berinduk di negara maju (perusahaan-perusahaan multinasional).
  • 18. 14 Harga barang yang sama dapat berlainan di negara yang berlainan karena harga dicerminkan oleh ongkos produksi (apabila permintaan dianggap sama), sehingga perbedaan harga timbul karena perbedaan ongkos produksi. Menurut Ricardo & Mill, Ongkos produksi ditentukan oleh banyaknya jam kerja yang dicurahkan untuk membuat barang itu. Jadi apabila untuk membuat barang yang sama diperlukan banyak jam yang berlainan bagi negar yang berlainan tersebut, maka ongkos produksinya juga akan berlainan. Perbedaan dalam banyak jam kerja menurut teori Ricardian (klasik) disebabkan karena perbedaan dalam teknik produksi (atau tingkat teknologi), perbedaan dalam ketrampilan kerja (produktivitas tenaga kerja), perbedaan dalam penggunaan faktor produksi atau kombinasi antar mereka. Dengan kata lain ongkos produksi untuk membuat barang yang sama berlainan karena fungsi produksinya lain. Menurut Heckscher – Ohlin, ongkos produksi ditentukan oleh penggunaan faktor produksi atau sumber daya. Jadi apabila faktor produksi itu digunakan dalam proporsi dan intensitas, yang berlainan, walaupun tingkat teknologi dan produktivitas tenaga kerja sama, ongkos produksi untuk membuat barang yang sama di negara yang berlainan juga akan lain. Pada tahun 1920-an para ahli ekonomi mulai mempertimbangkan fakta bahwa kebanyakan industri memperoleh keuntungan dari skala ekonomi (economies of scale) yaitu dengan semakin besarnya pabrik dan meningkatnya keluaran, biaya produksi per unit menurun. Ini terjadi karena peralatan yang lebih besar dan lebih efisien dapat digunakan, sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan harga atas pembelian-pembelian mereka dengan volume yang lebih besar. Begitu perusahaan memproduksi produk lebih banyak, mereka mempelajari cara-cara untuk meningkatkan efisiensi produksi, yang menyebabkan biaya poduksi berkurang dengan suatu jumlah yang dapat diperkirakan. A. Pengaruh Positif Perdagangan Internasional Negara pengekspor maupun pengimpor mendapatkan keuntungan dari adanya perdagangan internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan negara pengimpor memperoleh kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.Adanya perdagangan internasional juga membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian suatu negara. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Mempereratpersahabatan antar bangsa Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
  • 19. 15 2. Menambah kemakmuran negara Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara. 3. Menambah kesempatan kerja Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih. 4. Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing. 5. Sumber pemasukan kas negara Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor. 6 .Menciptakan efisiensi dan spesialisasi Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain. 7.Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri. B. Pengaruh Negatif Perdagangan Internasional Adanya perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang melakukannya. Dampak negatifnya sebagai berikut. 1. Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain. 2. Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional. 3. Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar. 4. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju. 5. Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif. 6. Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
  • 20. 16 Ciri utama perdagangan Internasional 1. Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun, dengan adanya perbedaan di tiap – tiap Negara atau daerah, oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan Internasional, antara lain : Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya, transportasi jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak menganggap risiko yang lebih besar dari perdagangan domestik. 2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua Negara dalam politik dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki dampak dalam perubahan kondisi. 3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang harus berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditiinspeksi, adat dan lainnya departemen bekerjasama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin kompleks. Faktor Penyebab terjadinya perdagangan Internasional 1. Perbedaan dalam memproduksi barang, satu Negara tidak dapat memproduksi barang tertentu. 2. Negara tidak dapat memproduksi barang sesuai dengan permintaan masyarakat, Kadangkala masyarakat tidak menyukai barang yang diproduksi oleh negaranya sendiri. Misalnya saja masyarakat Indonesia, mereka tidak puas memakai barang produksi dalam negeri. Masyarakat Indonesia lebih menyukai memakai barang impor dari Negara lainnya, misalnya sepatu, tas, dan baju yang lebih bermerk. 3. Produksi dalam negeri yang tidak seimbang dengan permintaan pasar. Persediaan barang dan permintaan pasar disetiap negara yang tidak seimbang. (Liang, 1999) C. Teori perdagangan internasional Teori perdagangan internasional adalah teori-teori yang mencoba memahami alasan setiap negara (perekonomian) melakukan perdagangan dengan negara-negara lain. Teori perdagangan disempurnakan oleh Adam Smith, dan David Ricardo. Teori – teori klasik tentang perdagangan internasional, yaitu teori keunggulan absolut (absolut advantages) yang dikembangkan Adam Smith dan keunggulan komparatif (comparative advantages) yang dikembangkan David Ricardo.
  • 21. 17 Keterampilan manusia : kemampuan manusia juga bisa dianggap sebagai sumber daya. Negara-negara yang memiliki manusia dengan keterampilan yang melimpahakan memiliki keunggulan yang komperatif dan produk yang dihasilkan oleh manusia akan lebih intensif. Produk-produk tertentu seperti elektronik misalnya, membutuhkan keterampilan dari insiyur, programmer, desainer, dan personil professional lainnya. Produk tersebut dapat memperole h keunggulan komperatif di Negara-negara (Taiwan, singapur, hongkong) Skala ekonomis : skala ekonomis dapat memneri keunggulan yang komperatif dengan menurunkan biaya produksi. Ekonomi eksternal yang beroprasi dengan menggeser biaya rata- rata dapat terjadi karena kebijakan industri atau peran proaktif dari pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang lebih baik atau dengan memiliki tenaga kerja yang memiliki pendidikan lebih baik. 1. Merkantilisme (Pra-Klasik) Merkantilisme (Mercantilism) adalah ajaran atau paradigma yang berkeyakinan bahwa perekonomian suatu Negara menjadimakmur jika dapat memaksimalkan surplus perdagangan. Konsekuensinya adalah memaksimalkan ekspor dan meminimalkan impor. Dengan demikian, surplus perdagangan akan maksimal. Ide dasar merkantilis memenggunakan model keseimbangan Keynes yang menyebutkan, surplus perdagangan memiliki efek multiplier (efek ganda) yang akan meningkatkan output keseimbangan. Peningkatan output keseimbangan akan meningkatkan konsumsi dan kesempatan kerja. Hal yang menjadi permasalahan ide merkantilisme, yaitu sebagai berikut. 1. Kemakmuran suatu Negara diukur dari banyaknya uang (logammulia) yang dapat dikumpulkan. Semakin banyak logam mulia yang dapat dimiliki berarti semakin baik. Konsekuensi pemikiran ini adalah surplus perdagangan harus disimpan dalam bentuk cadangan logam mulia, terutama emas. Pandangan ini menyebabkan surplus perdagangan yang dihasilkan tidak menciptakan efek multiplikasi sehingga meningkatnya stok logam mulia bermakna meningkatnya aset yang menganggur. 2. Merkantilisme menganjurkan kebijakan perdagangan yang kontroversial, yaitu proteksi yang ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen domestik. Proteksi yang ketat bertujuan membatasi aliran impor barang dan jasa. Dengan demikian, pasar untuk produk produk domestic terjamin. Pemberian hak monopoli kepada produsen domestic akan meningkatkan kemampuan bersaing dan kepastian pasar sehingga kegiatan produksi terus berlangsung.
  • 22. 18 Kelemahan kebijakan ini mengakibatkan rakyat terpaksa membeli produk-produk domestik yang harganya lebih mahal dari pada produk negara lain, sementara kualitasnya tidak sebaik produk Negara lain. Pemberian hak monopoli pada akhirnya memanjakan produsen domestik, yang menyebabkan mereka tidak termotivasi untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi. Ciri utama merkantilisme baru adalah pemeliharaan surplus perdagangan, jika perlu dengan melakukan proteksi. Hanya saj aproteksi yang dilakukan lebih sopan dan melalui kebijakan- kebijakan yang bersifat non-ekonomi. Misalnya, tuntutan negara-negara barat agar eksportir yang diprioritaskan adalah mereka yang memperhatikan kelestarian alam (setiap produk harus memiliki green label atau label hijau) dan hak asasi manusia (member upah dan jam kerja yang layak).Oleh banyak Negara Sedang Berkembang (NSB), cara ini dicurigai sebagai cara baru untuk menghambat ekspor NSB kenegara-negara kapitalis. 2. Teori Klasik Prinsip Adam Smith tentang “Keunggulan Mutlak / Absolut (Absolute Advantage Theory)” dan prinsip David Ricardo tentang “ keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)” secara umum didasarkan pada keunggulan teknologi dari sauatu Negara dalam memproduksi suatu komuditas. Keunggulan absolute mengacu pada Negara yang memiliki keunggulan absolute yang tinggi atau biaya yang lebih rendah dalam memproduksi komoditas di banding dengan Negara lain. a. Teori Keunggulan Mutlak / Absolut (Absolute Advantage Theory) Adam Smith mengemukakan idenya tentang pembagian kerja internasional yang membawa pengaruh besar bagi perluasan pasar barang-barang Negara tersebut serta akibatnya berupa spesialisasi internasional yang dapat memberikan hasil berupa manfaat perdagangan yang timbul dari dalam atau berupa kenaikan produksi serta konsumsi barang-barang dan jasa-jasa. Menurut Adam Smith bahwa dengan melakukan spesialisasi internasional, maka masing- masing Negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada barang-barang tertentu yang sesuai dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan alamiah maupun keuntungan yang diperkembangkan. Yang dimaksud dengan keuntungan alamiah adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu Negara memiliki sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh Negara lain baik kualitas maupun kuantitas. Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan yang di perkembangkan adalah: Keuntungan yang diperoleh karena suatu Negara telah mampu mengembangkan kemampuan dan
  • 23. 19 ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum dimiliki oleh negara lain. Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut. a. Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) Dalam menghasilkan sejenis barang dengan adanya pembagian kerja, suatu Negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah disbanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan Negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak. b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi Dengan spesialisasi, suatu Negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu Negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari pada negara lain. Dengan kata lain, Negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang. Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu Negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. Contoh keuntungan mutlak Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan Negara Jepang berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua Negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan. Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut. a. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan
  • 24. 20 elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik). b. Untuk Negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika Negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempah rempah – 0,25 elektronik). Contoh lainnya Tabel 1.PertukaranHasilProduksi (KeunggulanMutlak) Negara Jam Kerja per Satuan Output Dasar Nilai Tukar (Term of Trade)Tekstil Beras Indonesia 40 m 20 ton 1 tekstil = ½ beras Thailand 10 m 30 ton 1 tekstil = 3 beras Dengan menggunakan jam kerja yang sama, ternyata Indonesia lebih banyak menghasilkan tekstil, yaitu sebanyak 40 m dan Thailand lebih banyak menghasilkan beras, yaitu 30 ton. Dengan demikian, dapat disimpulkan Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tekstil, sedangkan Thailand memiliki keungulan mutlak dalam produksi beras, yaitu sebesar 30 ton. Perdagangan antara Indonesia dan Thailand dapat dilakukan dengan cara Indonesia mengekspor tekstil ke Thailand dan sebaliknya, Thailand mengekspor beras ke Indonesia. Inti dari teori adam smith, keunggulan absolute adalah kemampuan suatu Negara untuk memproduksi lebih banyak barang dengan menggunakan sejumlah input dengan menggunakan sejumlah input dibandingkan dengan produksi di Negara lain. 1. Suatu Negara akan mengkhususkan diri untuk berspesialisasi untuk menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan mutlak 2. Barang yang memiliki keunggulan mutlak apabila barang yang di hasilkan lebih murah dibandingkan dengan Negara lain yang lebih efisien 3. Barang yang memiliki keunggulan mutlak akan di ekspor
  • 25. 21 3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju. Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan perdagangan menjadi dua keadaanyaitu: 1. Perdagangan dalam negeri. 2. Perdagangan luar negeri. Menurut Ricardo keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar ongkos tenaga kerja, karena adanya persaingan bebas dankebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang tertentu apabila memiliki ongkos tenaga kerja yang paling kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau ongkos mutlak. Karenafaktor-faktorproduksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu Negara mungkin akan ditukarkan dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan. Dengan demikian inti Keuntungan komparatif dapat dikemukakan sebagaiberikut: Bahwa suatu Negara akan menspesialisasi dalam memproduksi barang yang lebih efisien di mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. ( Budiono, 1990:35) Atau dengan kata lain dapat dikemukakan sebagai berikut: Kemampuan untuk menemukan barang-barang yang dapat di produksi pada tingkat biaya relatif yang lebih rendah dari pada barang lainnya. ( Charles P.Kidllebergerdan Peter H. Lindert, Ekonomi Internasional (terjemahanBurhanuddin Abdullah,1991:30) Untuk itu bagi negara yang tidak memiliki faktor-faktor produksi yang menguntungkan, dapat melakukan perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut mampu menghasilkan satu atau beberapa jenis barang yang paling produktif dibandingkan Negara lainnya. David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
  • 26. 22 a. Bagaimana bila suatu Negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang disbanding dengan Negara lain? Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu Negara memiliki factor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan disbanding dengan negara lain, sehingga Negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang dari pada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa jika kondisi suatu Negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka Negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan. b. Apakah Negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional? Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu Negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) disbanding dengan lainnya. Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu Negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi rempah-rempah. Jadi, sebaiknya Negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua Negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan. Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut. a. DiJepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempah rempah. Jika Negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-
  • 27. 23 rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempah rempah – 0,625 rempah-rempah). b. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik – 1 elektronik) Contoh lainnya Tabel 2.PertukaranHasilProduksi (KeunggulanKomparatif) Negara Jam Kerja Per Satuan Output Dasar Tukar Dalam Negeri Rempah Permadani Indonesia 250 kg 200 unit 1 permadani = 1,25 rempah 1 rempah = 0,8permadani Mesir 400 kg 800 unit 1 permadani = 0,5 rempah 1 rempah = 2 permadani Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa Mesir memiliki keunggulan untuk kedua produk tersebut sehingga tidak memungkinkan terjadi perdagangan antara Indonesia dan Mesir. Namun, secara komparatif masih memungkinkan dengan melihat dasar tukar Negara masing- masing. Indonesia untuk memproduksi 1 unit permadani harus mengorbankan 1,25 rempah dan untuk memproduksi 1 rempah harus mengorbankan 0,8 permadani. Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada rempah karena pengorbanannya lebihkecil. Mesir untuk memproduksi 1 unit permadani harus mengorbankan 0,5 rempah dan untuk memproduksi 1 rempah harus mengorbankan 2 permadani. Mesir memiliki keunggulan komparatif pada permadani karena pengorbanannya lebih kecil. Dengan kondisi demikian, masih dimungkinkan terjadinya perdagangan antara Indonesia dan Mesir. Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas asumsi berikutini. a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara. b. Tidak ada perubahan teknologi. c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja. d. Ongkos produksi dianggap konstan.
  • 28. 24 e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol). f. Kebebasan bergerak factor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas negara. g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi h. Distribusi pendapatan tidak berubah. i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter. D. Kelemahan teori klasik Teori kelasik menjelaskan bahwa keuntungan dari perdagangan internasional itu timbul karena adanya comperativ advantage yang berbeda antara dua Negara, mengapa terjadi perbedaan dalam comperativ advantage? Itu karena adanya perbedaan di dalam fungsi produksi antar dua Negara atau lebih. Jika fungsi produksinya sama, maka kebutuhan tenaga kerja juga akan sama nilai produksinya sama sehingga tidak akan terjadi perdagangan internasional. Oleh karena itu syarat timbulnya perdagangan antar Negara adalah perbedaan fungsi produk diantara dua Negara tersebut. Namun teori klasik tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara dua Negara. IV. Teori Perdagangan Internasional Moderen Menurut Para Ahli Teori perdagangan internasional modern ini merupakan sebuah produk evolusi dari pemikiran ekonomi. Perkembangan teori perdagangan sebenarnya dimulai sejak zaman merkantilisme kemudian sampai dengan teori klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo yang kemudian mempelopori munculnya teori perdagangan internasional modern sebagaimana juga contoh teori permintaan . Kemunculan teori perdagangan internasional moderen disebabkan karena adanya kritik tajam terhadap teori ekonomi klasik yang muncul pada saat terjadinya depresiasi di tahun 1930-an. ads Teori perdagangan internasional moderen menjawab kelemahan yang dimiliki oleh teori klasik sebagaimana teori ekspor menurut para ahli . Secara garis besar, kemunculan teori moderen ini merupakan upaya pengembangan bidang keilmuan. Sebagaimana yang tidak bisa disangkal adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan membuat manusia berfikir
  • 29. 25 untuk mendapatkan teori yang lebih relavan dan bisa digunakam sepanjang masa. Berikut 4 teori perdagangan internasional moderen menurut para ahli, simak selengkapnya. 1. Teori Hecker-Ohlin (Proportional Factor Theory) Dalam teori ini Hecker-Ohlin (H-O) menjelaskan pola perdagangan dengan baik dimana setiap negara cenderung untuk melakukan perdagangan internasionalnya yakni dalam bentuk ekspor seperti juga dalam teori perdagangan intetnasional menurut para ahli . Dimana barang-barang yang diekspor menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah dan intensif. Menurut mereka bahwa sebuah negara akan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain, disebabkan karena megara tersebut memiliki keunggulan komparatif. Yakni keunggulan dalam bidang teknologi dan juga faktor produksi. Teori H-O moderen menggunakan dua kurva, yakni kurba isocost dan isoquan. Dimana kurva isocost mengambarkan total biaya produksi yang sama. Sedangkan kurva isoquant mengambarkan total kuantitas produk yang sama. Dalam teori ekonomi kurva isocost dan kurva isoquant akan bersinggungan pada satu titik yang sama simak juga faktor penyebab inftlasi . Titik optimal tersebut akan menunjukkan sejumlah biaya tertentu akan mendapatkan produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan menunjukkan berapa jumlah produk yang bisa diproduksi. Berikut analisis dari teori Hecker-Ohlin sebagai teori perdagangan internasional mederen :  Harga atau biaya produksi sebuah produk akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.  Comparative Advantage dari suatu produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi produk yang dimilikinya.  Setiap negara akan melalukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang melimpah serta biaya yang murah untuk memproduksinya.  Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki faktor produksi yang melimpah dan biaya yang mahal untuk memproduksi barang tersebut, maka negara tersebut akan mengambil keputusan untuk mengimpor barang.
  • 30. 26  Kelemahan teori H-O ini adalah dimana ketika ada negara yang memiliki faktor produksi sama dan maka harga barang yang diproduksi akan relatif sama sehingga perdagangan internasional tidak dapat terjadi simak juga dampak inflasi . 2. Paradoks Leontief (Teori Wassily Leontief) Wassily Leontief merupakan seorang pelopor dalam Analis input-output matriks menemukan sebuah fakta melalui studi empirisnya pada tahun 1953 mengenai struktur perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Teori ini bertentangan dengan teori H-O yang dikemukakan oleh Hecker-Ohlin, sehingga hal ini membuat teori ini dikenal dengan nama Paradoks Leontief simak juga contoh tenaga kerja terampil . Berdasarkan hal tersebut, maka beberapa ahli ekonomi perdagangan melakukan penelitian lanjutan dan mengemukakan bahwa paradoks leontief dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti di bawah ini :  Intensitas faktor produksi yang berkebalikan.  Tarrif dan Non Tarrif Barier.  Perbedaan dalam skill dan humam capital.  Perbedaan dalam faktor sumber daya alam. 1. Disisi lain paradoks leontief ini juga memiliki kelebihan yakni jika suatu negara memiliki tenaga kerja seperti contoh tenaga kerja terdidik yang melimpah maka ekspornya akan naik. Sebaliknya jika suatu negara memiliki jumlah tenaga kerja sedikit maka jumlah ekspornya akan lebih sedikit pula. 3. Teori Opportunity Cost Teori Opportunity Cost digambarkan sebagai Production Possibility Curve (PPC) dimana menunjukkan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara melalui sebuah faktor produksi secara Full Employment. PPC akan tergantung kepada Opportunity cost yang digunakan yakno PPC Constant Cost dan PPC Increasing Cost. Simak juga indikator keberhasilan pembangunan desa . 4. Teori Over Curve / Reciprocal Demand (OC/RD) Teori ini diperkenalkan oleh ahli ekonomi inggris yakni Marshall dan Edgerworth, mereka mengambarkan teori ini dalam sebuah kurva yang menunjukkan kesediaan suatu negara untuk
  • 31. 27 menawarkan atau menukarkan suatu produk barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya sesuai dengan segala kemungkinan, dan berbagai harga yang ditawarkan simak juga ciri-ciri ekonomi konvensional . Kelebihan dari offer curve ialah setiap negara akan memperoleh menfaat dari perdagangan imternasionalyang dilakukan. Yakni ditunjullan dengan pencapaian tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Penentuan harga sebuah produk ditentukan oleh pengaruh dari faktor produksi terhadap permintaan dan penawaran serta faktor teknologi yang dipergunakan sebagaimana contoh sistem ekonomi liberal . Pada akhirnya hal tersebut akan menentukan Comparative Advantage dan pola perdagangan ( Trade Pattern) dari sebuah negara. Kualitas sunbetdaya manusia dan sumber daya teknologi yang digunakan merupakan dua faktor yang menentukan dalam persaingan perdagangan internasional. Teori ini merupakan teori yang paling baik untuk diterapkan dalam penggunaanya dalam perdagangan intrnasional moderen. Pada prinsipnya teori perdangangan internasional mederen berlandaskan kepada dua faktor utama seperti juga kelebihan sistem ekonomi komando . Kedua faktor tersebut ialah permintaan dan penawaran dimana perbedaan antara kedua hal tersebutlah yang kemudian menjadikan terjadinya perdagangan internasional antara dua buah negara. Permintaan dapat terjadi karena adanya perbedaan dalm hal selera, bisa saja produksi barang dalam negeri tidak sesuai dengan selera pasar yang ada sehingga menyebabkan sebuah negara harus melakukan perdagangan internasional dengan negara lain. Atau bisa juga disebabkan karena adanya penawaran dari pihak negara lain yang menginginkan barang tersebut karena memiliki perbedaan jumlah dan kualitas. Teori perdagangan internasional moderen yang dikemukakan oleh para ahli diatas merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dibidang ekonomi. Hal ini menjadi tolak ukur bahwa perubahan zaman dapat menyebabkan perubahan pandangan dan teori yang dipegang. Karena itulah, agar dapat menyesuaikam dengan era perekonomian yang modern maka harus dikemukakan sebuah teori yang mampu mengakomodir pemikiran moderen. Sehingga kemudian teori ini tetap dapat digunakan hingga nanti. Itulah tadi 4 teori perdagangan internasional moderen menurut para ahli. Tentu semakin membuka pemahaman anda tentang sistem perdagangan internasional yang digunakan dialam perekonomian dunia. Sepatutnya dengan penggunaan teori yang tepat maka diharapkan sebuah negara akan dapat mencapai swasembada ekspor yang melimpah. Sehingga tentunya akan
  • 32. 28 sangat berpengaruh pada kemajuan dan pertumbuhan ekonomi global. Semoga artikel ini dapat bermanfaat V. kebijakan ekonomi A. Kebijakan Ekonomi Internasional – Instrumen , Tujuan dan Bentuk Kebijakan Lingkup perekonomian tidak hanya dalam negeri namun bisa menjadi lebih besar hingga luar negeri yang sering kita sebut dengan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional terdapat banyak kerjasama yang dilakukan oleh beberapa negera untuk mencapai sebuah tujuan yang sama. Tentu hal ini membutuhkan sebuah kebijakan yang bisa mengatur segala aktivitas di dalamnya yakni kebijakan ekonomi internasional. Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi segala beNtuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional, misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter. Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. selanjutnya kita akan membahas poin-poin penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional, antara lain : B. Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional yaitu : 1. Kebijakan perdagangan internasional Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari
  • 33. 29 neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya. 2. Kebijakan pembayaran internasional Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang. 3. Kebijakan bantuan luar negeri Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain C. Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional 1. Autarki Yang dimaksud dengan autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, namun juga pada bidang politik dan militer. 2. Kesejahteraan Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional adalah menciptakan kesejahteraan dengan mengadakan perdagangan internasional yang akan memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan meninghkatnya tingkat konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara. Selain itu dengan adanya kebijakan ekonomi internasional bisa menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional seperti tarif/bes, larangan perdagangan, quota dan lain sebagainya. 3. Proteksi
  • 34. 30 Sesuai dengan namanya proteksi yakni perlindungan. Dimana penerapan kebijakan ekonomi internasional bertujuan untuk melindungi semua industri yang sedang mengalami perkembangan atau sedang tumbuh dan juga melindungi perusahaan baru yang dari perusahaan-perusahaan besar yang melakukan hal semaunya sendiri dengan kelebihan dan keunggulannya, serta memberikan perlindungan produk dalam negeri dari persaingan barang- barang impor. Pada dasarnya bentuk perlindungan dalam perdagangan ini antara lain kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi dan dumping. 4. Kesimbangan neraca pembayaran Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya penerapan kebijakan ekonomi internasional ini akan mempengaruhi keadaan neraca pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan kebijakan stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing atau devisa maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran. Sedangkan jika pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan terjadi akan ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang. Contoh kebijakan yang dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa namun juga pada lalu lintas barang dan jasa serta modal. 5. Pembangunan ekonomi Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama dari diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu kita ketahui bahwasannya ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan merata maka menunjukkan kesejahteraan masyarakatnya terjamin. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu ditatapkan atau diterapkannya sebuah kebijakan, antara lain :  Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri, khususnya pada industri yang masih dalam masa awal perjalanannya.  Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan atau tidak essential dan hanya melakukan impor jika mendesak dan benar-benar dibutuhkan.  Memperbanyak jumlah ekspor. D. Macam-macam Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional
  • 35. 31 1. Tarif Yang dimaksud dengan tarif adalah suatu pajak yang dikenakan kepada semua barang yang telah melewati batas suatu negara. Tarif juga sering disebut dengan bea masuk, dimana bertujuan untuk melindungi atau memberi proteksi terhadap industri-industri yang ada dalam negeri. Sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk memberikan proteksi, pengenaan tarif biasanya juga merupakan kebutuhan yang sudah diatur dalam APBN yang bertujuan untuk menambah jumlah pemasukan fungsi devisa negara. Ada beberapa jenis atau bentuk dari tarif, yakni :  Bea ekspor Untuk tarif jenis ini adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang diangkut atau dikirim ke negara lainnya. Batas wilayah barang-barang tidak kena pajak adalah di custom area dimana semua barang bebas bergerak tanpa terkena bea, namun jika sudah melewati batas ini maka barang-barang tersebut akan terkena bea ekspor sesuai dengan aturan yang ada.  Bea transito Merupakan salah satu jenis tarif atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang telah melewati batas wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwasannya brang-barang tersebut memang tujuan akhirnya akan dikirim ke negara lainnya. Sesuai dengan namanya yakni transito maka bea ini dikenakan saat barang-barang ini transit di suatu wilayah sebelum menuju negara tujuannya.  Bea impor Sedangkan bea impor adalah pajak atau bea yang dikenakan kepada barang-barang yang masuk ke dalam custom area yang dimana tujuan akhirnya adalah dalam negeri. Dengan demikian segala bentuk barang yang masuk ke dalam negeri akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku. VI. kebijakan perdagangan internasional Kebijakan perdagangan internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk
  • 36. 32 perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif, dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut: · Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan. · Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya. · Perbedaan antara negara yang satu dengan yang lainnya baik dalam bahasa, mata uang, taksiran atau timabangan, hukum dalam perdagangan, dan sebagainya. · Sumber daya alam yang berbeda. 1. Kebijakan Proteksi. Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru dari perusahaan-perusahaan besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain itu persaingan-persaingan barang-barang impor. Tujuan kebijakan proteksi adalah: · Memaksimalkan produksi dalam negri. · Memperluas lapangan kerja. · Memelihara tradisional. · Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan. · Menjaga stabilitas nasional, dan tidak menggantungkan diri pada negara lain. Kebijakan proteksi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Tarif. Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi daerah pabean ( cutom area ). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Dengan pengenaan bea masuk yang besar, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negri sehingga meningkatkan pendapatan negara dan juga membatasi permintaan konsumen terhadap produk- produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik.
  • 37. 33 Macam-macam penentuan tarif, yaitu: · Bea Ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area). · Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain. · Bea Impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area). 2) Kuota. Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya: · Mencegah barang-barang yang penting berada di luar negri. · Menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup. · Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga di dalam negeri. 3) Dumping. Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping.
  • 38. 34 Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu: · Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri. · Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri. 4) Subsidi. Subsidi adalah kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi. 5) Larangan Impor. Larangan impor adalah kebijakan pemerintah dimaksudkan untuk melarang masuknya produk- produk asing ke dalam pasar domestik. Dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negri. 2. Kebijakan Perdagangan Bebas. Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan pemerintah yang menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan ini beralasan bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan setiap negara berspesialisasi memproduksi barang dan menjadikannya keungglan komparatif. 3. Kebijakan Autarki. Kebijakan autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas.