1. Cascade aerator dipilih sebagai unit aerator karena memiliki sistem non-elektrik, proses transfer gas secara hidrolis yang sederhana, tidak membutuhkan tenaga ahli, dan biaya operasi serta pemeliharaan yang lebih murah.
2. Static in-line mixer dipilih sebagai unit koagulasi karena kebutuhan lahan yang kecil, biaya investasi dan operasi yang rendah, serta teknis pemeliharaan dan operasi yang mudah.
3. Baffle flocculator dipilih
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Seleksi pemilihan unit
1. SELEKSI PEMILIHAN UNIT
1. UNIT AERASI
Venturi jet aerator, diffuser aerator, dan cascade aerator membutuhkan bak penampung air
sehingga kebutuhan lahan sama besar. Maka dari itu, faktor lain yang menjadi acuan adalah
kompleksitas serta biaya operasi dan pemeliharaan unit. Diketahui bahwa diffuser dan venturi jet
aerator membutuhkan mesin pompa udara dan instrumen diffuser dan pipa venturi dalam
pengoperasiannya. Pemeliharaan alat membutuhkan teknisi khusus dan memerlukan
ketergantungan dengan supplier alat jika terdapat kegagalan instrumen.
Di sisi lain, cascade aerator menawarkan sistem non-elektrik dan melakukan transfer gas secara
hidrolis. Kompleksitas mekanisme transfer gas sangat sederhana dan tidak membutuhkan tenaga
ahli dalam pengoperasiannya. Selain itu, kondisinya yang bebas dari sirkuit membuatnya tidak
bergantung pada listrik, operasi yang lebih mudah dan biayanya yang murah, serta pemeliharaan
yang sederhana dan lebih terjangkau membuat cascade aerator menjadi alternatif terpilih untuk
unit aerator pada IPAM PDAM Tirta Rangga.
2. UNIT KOAGULASI
Pengadukan secara mekanis membutuhkan lahan yang relatif besar. Selain itu, jenis unit ini
membutuhkan baik biaya operasi dan investasi yang besar karena merupakan unit propietary yang
diproduksi oleh perusahaan tertentu secara khusus. Ditambah lagi, unit jenis ini memliki teknis
pengoperasian dan pemeliharaan yang kompleks. Di sisi lain, walau memiliki kebutuhan lahan
yang lebih minimalis, pengadukan menggunakan jet bertekanan tidak cocok untuk desain skala
besar karena terdapat masalah clogging dengan pipa orifice akibat masalah scaling.
Pada perencanaan ini, dipilih jenis unit static in-line mixer untuk proses koagulasi. Hal ini
disebabkan kebutuhan lahan yang jauh lebih kecil (dibandingkan secara mekanis), biaya investasi
dan operasi yang murah, serta teknis pemeliharaan dan operasi yang mudah.
3. UNIT FLOKULASI
Secara teoritis, baik vertical-shaft-flocculator, horizontal-shaft-flocculator, dan baffle flocculator
membutuhkan lahan yang sama besar disebabkan kriteria desain waktu detensi untuk proses
flokulasi. Namun, baffle flocculator mempunyai kelebihan operasi dan pemeliharaan yang
2. sederhana dan murah. Selain itu, investasi konstruksi relatif lebih murah karena dapat dibangun
secara mandiri tanpa perlu membeli komponen mesin pengaduk. Secara keandalan, kualitas proses
dari baffle flocculator bergantung pada aliran air, namun hal tersebut dapat diabaikan dengan
adanya intake dalam memompa air baku secara konstan. Maka dari itu, dipilih baffle flocculator
sebagai alternatif jenis unit flokulasi. Pada perencanaan ini, akan dirancang baffle flocculator
aliran helicoidal (heksagonal). Hal ini disebabkan baffle flocculator berbentuk heksagonal dinilai
lebih hemat lahan dibandingkan baffle flocculator aliran around-the-end (horizontal) dan aliran
over-and-under (vertikal).
4. UNIT SEDIMENTASI
Microsand Clarifier membutuhkan coagulant-aid sebagai tambahan bahan kimia. Walaupun
mempercepat waktu detensi, harga microsand yang jauh lebih mahal dibandingkan alum, membuat
biaya operasi menjadi mahal. Di sisi lain, proses sedimentasi dengan bak persegi panjang tanpa
tube / plate settler membuat dimensi bak menjadi jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tube
/ plate settler. Proses sedimentasi dengan bantuan tube / plate settler dapat mempercepat
pengendapan flok dengan kebutuhan lahan yang lebih kecil tanpa membutuhkan tambahan biaya
operasi atau pemeliharaan. Maka dari itu, dipilih sedimentasi menggunakan plate / tube settler
sebagai tipe unit sedimentasi terpilih. Pada perencanaan ini, akan dirancang unit sedimentasi
menggunakan tube settler karena memiliki luas permukaan pengendapan yang lebih besar
dibanding plate settler. Perencanaan difokuskan menggunakan aliran counter current.
5. UNIT FILTRASI
3. Kualitas air baku yang berasal dari Sungai Cibodas dalam tabel di atas menunjukkan bahwa unit
filter yang dibutuhkan adalah saringan pasir cepat. Sedangkan berdasarkan medianya, saringan
pasir cepat akan menggunakan dual media yaitu pasir dan antrasit serta media penyangga kerikil
untuk mencegah terbawanya media ke sistem underdrain.
Pemilihan saringan pasir cepat dual media sebagai unit filter karena media ini mudah didapatkan,
harganya murah dengan kecepatan filtrasi yang lebih tinggi serta periode pencucian lebih lama.
Oleh karena itu, jumlah air yang terproduksi untuk penyediaan air ke pelanggan tidak banyak
terganggu akibat backwash.
6. UNIT DESINFEKSI
Jenis desinfektan yang akan digunakan pada unit desinfeksi adalah kaporit atau kalsium hipoklorit
(Ca(OCl)2.H2O) sesuai dengan rekomendasi SNI 6778 tahun 2008. Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk desinfeksi adalah bak pengaduk dan pompa pembubuh. Bak pembubuh kaporit
merupakan bak yang mempersiapkan sebelum dibubuhkan kedalam unit reservoir. Bak harus
dilindungi dari pengaruh luar dan tahan terhadap kaporit. Jika pembubuhan bukan secara gravitasi,
maka dibutuhkan pompa pembubuh kaporit.
7.UNIT RESERVOIR
S PC PS A LS CS RSF SSF P SC AC SCT SWT
0-20 E
20-100 O O O O E
100-5000 E E E O E
>5000 E O E E E O
0-10 O O
10-200 O E
>200 O O E
20-70 E O O
>70 O E O
Rasa dan Bau Terasa O O O E
CaCO3 (mg/L) >200 E E E E
<0,3 O O E
0,3-1 O E E O
>1 E E E E O O
0-200 E E E O O
200-500 O
>500 E
Cl (mg/L)
Turbiditas (NTU)
Warna (Unit Pt-Co)
Fe/Mn (mg/L)
Coliform (MPN/100
mL)
Pengolahan Khusus
Parameter Konsentrasi
Pra Pengolahan Pengolahan Utama
4. Reservoir yang akan dibangun untuk SPAM Gambung adalah ground reservoir karena keamanan
air yang telah terolah lebih terjamin, biaya pembuatan dan pemeliharaan yang murah, serta
pemantauan kualitas air mudah. Material untuk reservoir dapat dibuat dari beton, baja, kayu,
poliethilen, dan fiberglass. Dalam memilih material tersebut perlu mempertimbangkan kriteria
desain, kemudahan konstruksi dan pemeliharaan, lokasi, fungsi serta harga.