Katalog Pilihan Informasi Teknologi untuk Sanitasi Berbasis Masyarakat menjelaskan pilihan-pilihan teknologi sistem sanitasi berbasis masyarakat (CBS) termasuk toilet, sistem pemipaan, pengolahan, dan pembuangan limbah. Katalog ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan pemangku kepentingan dalam memilih komponen CBS yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal melalui penjelasan singkat mengenai karakterist
2. Pilihan Informasi Teknologi untuk Sanitasi
Berbasis Masyarakat (CBS) – Mengapa?
Telah terbukti bahwa sistem sanitasi berbasis
masyarakat merupakan sistem yang secara
signifikan lebih berkelanjutan, yaitu tahan
lama, berfungsi dengan lebih efisien dan lebih
terawat, apabila sepenuhnya mencerminkan
pilihan masyarakat dan stakeholder di tempat
3. Katalog Pilihan Informasi Teknologi (Informed Choice
Catalogue/ICC) - Manfaat
- Membantu mengenali sistem sanitasi yang sesuai
!
- Memudahkan penentuan komponen-komponen sistem
sanitasi yang berbeda sesuai dengan pilihan
stakeholder
!
- Alat yang tepat untuk perencanaan dari
bawah/“bottom up planning”
!
- Sebagai referensi untuk mengetahui informasi secara
umum tentang pilihan-pilihan teknologi dengan cepat
4. Katalog Pilihan Informasi Teknologi – Informasi
untuk Siapa?
Informasi tentang:
!
- Peluang
- Nilai guna
- Resiko
Dari Pilihan-Pilihan
Teknis
Stakeholder Masyarakat
!
✓ Permintaan kebutuhan
informasi
✓ Pendidikan
Stakeholder Kabupaten/Kota
!
✓ Mengidentifikasi peluang
✓ Mengantisipasi kebutuhan
konsultasi
✓ Pendidikan
5. Katalog Pilihan Informasi Teknologi - Struktur
✓ Katalog Pilihan Informasi teknologi-SANIMAS menyediakan informasi
mengenai pilihan-pilihan komponen utama sistem sanitasi – toilet, sistem
pemipaan, sistem pengolahan dan pembuangan/pemanfaatan ulang
✓ Pada bagian “Lembar Teknologi”, desain dan fungsi dari pilihan teknologi
akan dijelaskan secara singkat
✓ Pada bagian “Lembar Evaluasi” pilihan teknologi dinilai menurut kriteria-
kriteria seperti Kapasitas, Biaya, Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri,
Pengoperasian dan Perawatan, Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat
Lain, Keandalan, Kemudahan dalam Penggunaan dan Pemanfaatan, serta
Efisiensi
✓ Penilaian atas pilihan tertentu dikelompokkan menjadi “Pro” dan “Kontra”
✓ Tata-letak (layout) yang divisualisasikan dengan baik memudahkan
pembaca dalam mempelajari isinya
!
!!! Katalog Pilihan Berdasarkan Informasi-SANIMAS bukanlah pengganti
publikasi-publikasi referensi teknis
!!! Katalog Pilihan Berdasarkan Informasi hanya menampilkan komponen
sistem sanitasi yang terpilih
6. Lembar Evaluasi – Kriteria Penilaian
Dalam lembar evaluasi, komponen sistem sanitasi berbasis masyarakat (CBS) dinilai berdasarkan
kriteria yang relevan bagi stakeholder, yang akan menyeleksi pilihan-pilihan teknis yang sesuai dengan
pilihan mereka. Penjelasan difokuskan pada kesesuaian alat-alat sanitasi dan komponennya untuk
daerah perkotaan padat dan miskin di propinsi Jawa Timur dan Bali dan juga merupakan cerminan dari
TOR proyek SANIMAS .
!
Kapasitas
Penjelasan mengenai kesesuaian komponen untuk rumah tangga individu dan/atau RT/RW hingga mencapai
1000 penduduk
Biaya
Informasi mengenai biaya investasi, pengoperasian dan perawatan
Kemudahan untuk dikerjakan sendiri
Penilaian dilakukan mengenai bisa tidaknya masyarakat membantu proses konstruksi dan pelaksanaan secara
efektif, serta kebutuhan tenaga ahli selama tahap pelaksanaan.
Pengoperasian dan Perawatan
Mengutamakan tenaga dan persyaratan teknis untuk berhasilnya pengoperasian dan perawatan pilihan teknologi
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain
Menilai faktor-faktor yang relevan, yang berhubungan dengan kemungkinan menerapkan sendiri di tempat lain/
replikasi pilihan teknologi di tingkat kotamadya/kabupaten
Keandalan
Menyediakan informasi tentang keunggulan dan resiko yang berhubungan dengan pengoperasian pilihan
teknologi yang bebas masalah
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan
Kelebihan dan kekurangan yang berhubungan dengan kemudahan dalam penggunaan bagi pengguna dan
efisiensi pengolahan juga dijelaskan .
7. ICC: Alur Pemilihan Komponen
Komponen
Pembuangan/
Pemanfaatan
Ulang
Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat
Komponen
Pengolahan
Komponen
Pemipaan
Komponen
Toilet
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Pilihan
8. Maksud dari Komponen-Komponen CBS
Pemanfaatan ulang
Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat (CBS)
Pengolahan
Pemipaan
Toilet
Untuk mengalirkan air limbah yang telah
dibersihkan kembali ke lingkungan
dengan aman
Untuk mengangkut keluar
air limbah
Untuk membersihkan
air limbah
Untuk membuang air limbah
dari rumah atau pemukiman
Untuk memperbaiki kesehatan dan lingkungan masyarakat
9. Isi 1 – Pilihan-pilihan Toilet dan Pemipaan
Sistem Pemipaan
Saluran
Saluran air hujan terbuka CD1
Saluran air hujan tertutup CD2
Saluran pembuangan limbah dangkal
Saluran pembuangan limbah bersama
(kondominial) CSS1
Saluran pembuangan konvensional
Saluran gravitasi konvensional CCS1
Saluran gravitasi kombinasi (air hujan &
air limbah) CCS2
Jenis-jenis Toilet
WC Cemplung TW1
WC Sentor TW2
WC Sentor dengan peresapan TW3
WC Sentor dengan septic tank TW4
MCK Umum TW5
10. Isi 2 – Pilihan Pengolahan & Pembuangan
Sistem Pengolahan
Sistem Pengolahan Utama
Septik tank MTS 1
Bak Imhoff MTS 2
Septiktank untuk gas-bio MTS 3
Septiktank bersusun MTS 4
Septiktank bersusun dengan filter MTS 5
Kolam pengolahan tertutup MTS 6
Kolam pengolahan terbuka MTS 7
Kolam Aerasi MTS 8
!
Sistem Pengolahan Sekunder
Filter pasir horizontal yang ditanami
STS1
!
Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Air Buangan
dan Lumpur
Pembuangan/Pemanfaatan Ulang air buangan
Dibuang ke sungai DRE1
Diresapkan ke tanah DRE2
Digunakan untuk perikanan DRE3
!
Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Lumpur
Pengeringan lumpur DRS1
Bak hamparan tanaman rumpun DRS2
Pengomposan DRS3
Truck tinja DRS5
Pemanfaatan ulang untuk pertanian DRS6
13. WC Cemplung (=Dibangun Di Atas Sungai)
Lembar Teknologi Toilets-Individual Water Reliant Systems Modul: TW1
Deskripsi: WC cemplung biasanya
terbuat dari bambu atau kayu, terletak
di atas permukaan air (mis. sungai,
kolam atau telaga). Tinja langsung
jatuh ke dalam air dan kemudian
membusuk. WC semacam ini
biasanya merupakan sarana umum
yang dipakai oleh sebagian atau
seluruh masyarakat di tempat itu.
14. WC Cemplung
Kapasitas: Idealnya dipakai oleh masyarakat di daerah
pedesaan yang jarang penduduknya; tergantung dari jumlah
air yang dipakai, diperlukan air bersih dalam jumlah besar.
Biaya: Investasi dan biaya sangat rendah; Biaya
pemeliharaan rendah karena bahan bangunan yang
dibutuhkan biasanya tersedia tanpa harus membeli .
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Tidak diperlukan
tenaga ahli untuk konstruksi dan pemeliharaan .
Pengoperasian & Pemeliharaan: Kayu penyangga
bangunan harus sering diganti secara teratur .
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bahan
bangunan tersedia di lokasi dan tersedia tanpa harus
membeli; sistem dapat diterapkan sendiri oleh perorangan
atau masyarakat secara mudah; pengembangan sistem tidak
mungkin dilakukan
Keandalan: Bangunan akan tahan lama jika dipelihara
dengan baik
Kenyamanan: Tidak nyaman, karena biasanya bangunan
terletak jauh dari pemukiman penduduk; Berbahaya bagi
kesehatan masyarakat jika air di bawahnya terlalu sedikit
dan/atau digunakan untuk sumber air bersih .
PRO:
!
• Biaya investasi, Operasional & Pemeliharaan
rendah
• Tidak diperlukan tenaga ahli untuk konstruksi
• Dapat dikerjakan secara gotong-royong
!
!
KONTRA:
• Hanya dapat dipakai di daerah yang
penduduknya jarang
• Potensial dalam hal pencemaran air
• Tidak nyaman, karena terletak di luar
pemukiman penduduk .
• Air tidak dapat dipakai untuk sumber air
bersih
Lembar Evaluasi
15. WC Sentor
Penjelasan:
Sebagian besar WC sentor yang biasanya
digunakan di Indonesia adalah model jongkok.
Model duduk hanya didapati di rumah tangga
kaya.
WC sentor dapat ditempatkan di dalam rumah, di
samping rumah atau di luar rumah.
WC sentor menggunakan sistem leher angsa yang
terisi air untuk menghindari bau dan serangga.
Tinja disentor air dengan gayung.
Dimana air digunakan untuk membersihkan anus,
WC sentor biasanya cocok karena air yang sama
bisa digunakan untuk menyentor. Sebagai
peralatan mekanis yang tidak rumit untuk
pengoperasiannya, WC jenis ini awet dan jarang
terjadi kerusakan. Jika air tersedia di dekat dan
dalam WC, membersihannya juga sangat mudah.
Lembar Teknologi Sistem Toilet Individu dengan Air Modul: TW2
16. WC Sentor
Lembar Evaluasi
Kapasitas: WC sentor adalah jneis WC yang paling sering
digunakan di pemukiman perkotaan dan juga di MCK umum
Biaya: Biaya investasi dan perawatan rendah; biaya
bangunan tergantung pada tingkat kenyamanan dan
ketersediaan tenaga juga harga bahan bangunan di tempat;
pengoperasian dan pembersihan berkala sudah merupakan
perawatan
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain tersedia;
hanya memerlukan tukang bangunan setempat untuk
konstruksi
Pengoperasian dan Perawatan: Pengoperasian dan
perawatan mudah jika air tersedia secara teratur
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain:
Pengetahuan mengenai instalasi alat-alat dan perangkat
keras sudah tersedia; dapat ditingkatkan
Keandalan: Dapat diandalkan dan juga bersih
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan: WC
siram dapat dibangun di dalam dan di luar rumah;
merupakan sistem yang bersih dan sehat; konsumsi air
berkurang jika digunakan untuk membersihkan anus
PRO:
• WC paling umum di Indonesia
• Biaya investasi, pengoperasian dan
perawatan rendah
• Tidak memerlukan bantuan ahli
• Lokasi bangunan bisa di mana saja
• Dapat diandalkan
• Nyaman, bersih, dan sehat jika air tersedia
secara teratur
!
KONTRA:
• Dibutuhkan air yang tersedia secara teratur
• Lebih mahal daripada sistem WC tanpa air
• Diperlukan sistem pemipaan dan pengolahan
untuk air buangan
17. WC Sentor dengan Bak Peresapan
Penjelasan:
WC sentor terdiri dari bangunan WC, jamban dengan leher
angsa dan pipa berdiameter 100 mm yang dipasang
dengan kemiringan sekurangnya 1in 20 jika bak peresapan
terpisah. Pipa akan membawa air ke dalam bak peresapan
yang dibuat dari batu bata menyerap air. Untuk
pengurasan, akan lebih mudah untuk meletakkan bak
peresapan yang terpisah dan tidak dibawah langsung
bangunan WC. Air yang diperlukan untuk penyentoran
adalah sekitar 0,5 –2 liter. Maka dari itu, sistem ini sangat
bagus untuk pembersihan anus dengan air. Pengurasan
bisa dilakukan setiap 3 – 5 tahun. Peralatan untuk
pengurasan sebaiknya tersedia. Tingginya jumlah endapan
kotoran yang masuk ke bak peresapan dapat
menyebabkan air meluap pada saat musim hujan.
Bila terdapat dua bak, bisa digunakan secara bergantian.
Selama satu bak digunakan, bak lain yang sudah terisi
dibiarkan untuk penguraian, sehingga tinja yang sudah
terurai bisa dikeluarkan dengan aman .
Lembar Teknologi Sistem Toilet Individu dengan Air Modul: TW3
18. WC Sentor dengan Bak Peresapan
Kapasitas: Satu unit bisa dipakaii satu atau beberapa rumah
tangga; Hanya sesuai untuk daerah berpenduduk padat yang air
tanahnya dalam dan sumur terletak jauh dari bak peresapan
Biaya: Biaya investasi dan perawatan murah
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain tersedia; tidak
diperlukan pengetahuan teknis khusus untuk konstruksi
Pengoperasian dan Perawatan: WC mudah dibersihkan jika
tersedia air bersih; pengurasan manual sangat tidak disarankan
di daerah perkotaan; relokasi bak resapan tidak memungkinkan
di daerah padat.
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Potensi untuk
dikerjakan sendiri sangat tinggi; sistem dapat diimplementasikan
sendiri dengan mudah oleh masyarakat; dapat ditingkatkan,
misalnya: sambungan ke komponen pemipaan/pengolahan baru
Keandalan: Dapat diandalkan
Kemudahan dalam Penggunaan dan Pemanfaatan: Toilet
nyaman digunakan; sulit untuk mengosongkan/memindahkan bak
resapan dan berpotensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan
di daerah perkotaan; beresiko mencemari air tanah dan sumur
PRO:
• Biaya investasi, pengoperasian dan
pemeliharaan rendah
• Tidak memerlukan ahli
• Nyaman, pilihan WC yang sehat dan bersih
• Memungkinkan untuk meningkatkan
sistem
KONTRA:
• Potensial mencemari air tanah dan sumur
• Pengurasan manual pada sistem bak
peresapan tunggal berpotensi
membahayakan kesehatan
• Lokasi baru bak resapan sangat sulit di
daerah perkotaan berpenduduk padat
Lembar Evaluasi
19. WC Sentor dengan Septiktank
Penjelasan:
WC jenis ini terdiri dari bangunan WC, jamban
leher angsa, pipa berdiameter 100 mm, dipasang
dengan kemiringan sekurangnya 1in 20. Pipa akan
mengalirkan air ke septiktank kedap air yang
terpisah dengan bangunan WC. Didalam
septiktank, bahan pencemar dihilangkan dari air
limbah dengan cara sedimentasi atau
pengapungan. Air limbah di bagian yang sudah
jernih keluar melalui lubang keluar. Polutan organik
akan diuraikan secara anaerobik. Air yang
diperlukan untuk penyiraman berkisar antara 0,5 –
2 liter. Sistem sangat sesuai untuk pola
pembersihan anus dengan air. Lumpur kering juga
bisa dibuang di sini apabila septiktank didesain
dengan tepat. Pengurasan diperlukan setiap 3 – 5
tahun. Peralatan untuk pengurasan sebaiknya
tersedia .
Lembar Teknologi Sistem Toilet Individu dengan Air Modul: TW4
20. WC Sentor dengan Septiktank
Kapasitas: Sistem dapat digunakan secara perorangan,
maupun secara bersama/masyarakat. Septiktank dibangun
dibawah tanah, sesuai untuk daerah berpenduduk padat
Biaya: Biaya investasi menengah; biaya pengoperasian dan
perawatan murah
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Baik untuk
dikerjakan sendiri karena hanya memerlukan tukang
bangunan di tempat untuk mengawasi konstruksi
Pengoperasian dan Perawatan: Pembersihan setiap hari
sangat dilakukan untuk menjaga kesehatan; pengurasan
dengan alat bisa dilakukan sendiri atau dengan
memanfaatkan jasa penguras
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Ada
desain standar; pengetahuan dan bahan bahan bangunan
telah tersedia; memungkinkan untuk meningkatkan sistem
Keandalan: Dapat diandalkan
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan:
Nyaman, bersih, sistem toilet yang sehat; dihubungkan ke
septiktank akan mengurangi beban organik pada air limbah
PRO:
• Biaya pengoperasian dan perawatan murah
• Pengoperasian dan perawatan mudah
• Sistem bisa ditingkatkan di kemudian hari
• Nyaman dan sistem yang ramah lingkungan
!
KONTRA:
• Biaya investasi relatif tinggi
• Tukang bangunan yang terampil dibutuhkan
untuk konstruksi
• Memerlukan pengurasan septiktank secara
berkala
Lembar Evaluasi
21. MCK Umum
Penjelasan:
MCK biasanya terdiri dari sejumlah pintu toilet. Banyak variasi untuk pilihan bangunan MCK dengan
menambahkan kamar mandi, sumber air untuk umum, dan sarana cuci.
Masing-masing toilet hanya bisa melayani tidak lebih dari 6 keluarga atau 25 orang. MCK bisa memadukan
pengolahan terpisah atau langsung seperti septiktank atau sistem baffle reaktor. MCK umum ini merupakan
pilihan Sanitasi Berbasis Masyarakat yang sesuai untuk pemukiman yang kebanyakan rumah tangganya tidak
memiliki WC. Untuk kenyamanan, MCK sebaiknya berlokasi dekat dengan tempat di mana masyarakat tinggal.
Berdasar pengalaman-pengalaman yang lalu, pengoperasian dan perawatan yang tepat merupakan penghambat
utama dalam mempertahankan kelanjutan dari MCK. Ongkos pemakaian MCK harus dipungut untuk membiayai
pengoperasian dan perawatan rutin MCK, yang pelaksanaannya dapat diserahkan kepada petugas tetap atau
paruh-waktu yang dipekerjakan oleh kelompok-kelompok masyarakat atau penyedia jasa swasta.
Lembar Teknologi MCK Umum Modul: TW5
22. MCK Umum
Kapasitas: Tergantung pada jumlah pintu toilet, MCK bisa
melayani 20-100 rumah tangga; MCK sebaiknya ditempatkan
secara strategis di dalam area pemukiman; komponen
pengolahan dan pembuangan sebaiknya disesuaikan dengan
perkiraan besarnya volume air limbah .
Biaya: Besarnya biaya investasi bergantung pada
ketersediaan suplai air bersih yang permanen dan desain
bangunan yang bersifat khusus; harga lahan yang digunakan
adalah biaya utama di daerah perkotaan; biaya pengoperasian
dan perawatan mencakup harga air, listrik, jasa kebersihan,
dan bahan bangunan termasuk bagian dari bangunan yang
dipakai terus-menerus; ongkos pemakaian MCK harus
dipungut untuk biaya pengoperasian dan perawatan
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Sebagian dari
konstruksi dapat dikerjakan oleh pekerja yang tidak ahli atau
setengah ahli; memerlukan pengawasan oleh tukang
bangunan setiap harinya; kelompok masyarakat atau penyedia
jasa swasta yang mampu diperlukan untuk mengelola sarana
MCK
Pengoperasian dan Perawatan: Petugas tetap diperlukan
untuk menjaga kebersihan dan memungut ongkos pemakaian
setiap harinya; penggunaan bahan bangunan yang murah dan
pengerjaan konstruksi yang asal-asalan meningkatkan biaya
perawatan secara signifikan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain:
Desain dasar MCK, ada bahan bangunan dan
pengetahuan teknis; memungkinkan peningkatam
sistem pemipaan, pengolahan dan pembuangan di
kemudian hari
Keandalan: Dapat diandalkan, bila persyaratan operasi
dan perawatan dipenuhi
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan:
Harus membayar untuk memperoleh pelayanan dasar
sanitasi; kenyamanan tergantung pada lokasi,
kebersihan dan bangunan
PRO:
• Sistem yang menyediakan sarana dasar sanitasi
• Biaya perkapita rendah jika air dan lahan kosong tersedia
• Nyaman untuk pemukiman di daerah berpenduduk padat
• Memungkinkan untuk meningkatkan sistem
KONTRA:
• Tingginya biaya investasi dipengaruhi harga lahan dan
ketersediaan air
• Memerlukan pengawasan konstruksi
• Persyaratan pengoperasian dan perawatan hanya bisa
dipenuhi oleh kelompok masyarakat dan penyedia jasa
swasta yang mampu
Lembar Evaluasi
26. Saluran Air Hujan Terbuka
Penjelasan:
Sistem saluran air hujan terbuka banyak ditemukan
di daerah perkotaan di Indonesia. Saluran ini
biasanya mengalirkan air hujan ke sungai atau
kadang-kadang ke saluran irigasi. Pembuangan air
limbah domestik ke saluran ini juga sering terjadi.
Bila tidak ada prasarana air limbah yang memadai,
pembuangan ke saluran air ini bisa menjadi solusi
sementara .
Lembar Teknologi Saluran Air Hujan Modul: CD1
27. Saluran Air Hujan Terbuka
Kapasitas: Banyak ditemukan di daerah perkotaan yang
dipengaruhi oleh air pasang; rawan banjir dan mampet di
musim hujan
Biaya: Biaya investasi rendah bila saluran air hujan sudah
ada; investasi tinggi biasanya dibutuhkan untuk tenaga dan
material; jasa pembersih tetap diperlukan untuk perawatan
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Tidak memerlukan
bantuan ahli untuk konstruksi dan pengawasan
Pengoperasian dan Perawatan: Sistem saluran terbuka perlu
dibersihkan setiap hari dan sistem pembuangan sampah
padat diperlukan di tingkat masyarakat
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain
sederhana; semua bahan bangunan tersedia. Sulit untuk
meningkatkan sistem di kemudian hari
Keandalan: Saluran terbuka sangat rentan terhadap
kemampetan karena sampah dan benda padat
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan: Air
limbah tidak dibuang dan diolah dengan efektif; tempat
berkembangbiaknya serangga/hama; bau, saluran air limbah
terbuka di daerah berpenduduk padat berpotensi dapat
membahayakan kesehatan
PRO:
• Merupakan solusi pembuangan air limbah
berbiaya murah bila saluran sudah tersedia
• Mudah untuk dikontruksi
!
KONTRA:
• Konstruksi baru sangat mahal
• Jasa kebersihan diperlukan untuk
menyingkirkan sampah padat
• Kemampetan bisa menyebabkan peluapan
dan banjir
• Seringkali menimbulkan bau
• Saluran air limbah terbuka dapat
mengganggu kesehatan bila terdapat di
daerah padat
Lembar Evaluasi
28. Saluran Air Hujan Tertutup
Penjelasan:
Saat ini di banyak daerah perkotaan, parit di sisi
jalan digunakan untuk membuang limbah. Saluran
air hujan tertutup sering dipakai untuk membuang air
limbah jika sistem pembuangan air limbah
konvensional tidak tersedia. Parit ditutup plat beton
untuk mencegah kemampetan oleh sampah dan
mencegah agar manusia tidak terkena air saluran.
Plat beton harus memiliki inlet (lubang masuk)
supaya air hujan bisa masuk ke saluran. Secara
teoritis, pengolah air limbah yang terhubung harus
dibuat untuk membersihkan gabungan antara air
hujan dan air limbah rumah tangga, yang
memerlukan kapasitas dan investasi pengolahan
yang sangat tinggi .
Lembar Teknologi Saluran Air Hujan Modul: CD2
29. Saluran Air Hujan Tertutup
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Banyak terdapat di daerah perkotaan dengan air
tanah dan air pasang tinggi
Biaya: Biaya investasi untuk modifikasi rendah bila plat
penutup sudah tersedia. Perawatan dilakukan oleh tenaga
pembersih secara rutin, plat penutup yang rusak perlu diganti
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Tidak perlu tenaga
ahli untuk konstruksi dan pengawasannya
Pengoperasian dan Perawatan: Saluran tertutup ini harus
dibersihkan dan dipelihara secara oleh masyarakat;
kemampetan sering sulit diketahui letaknya jika dibandingkan
saluran terbuka
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain
sederhana; bahan bangunan konstruksi tersedia. Sistem
tidak bisa ditingkatkan
Keandalan: Jika plat penutup yang rusak tidak diganti,
saluran sangat mudah mampet sebagai akibat dari sampah
dan benda padat
Kenyamanan: Air limbah tidak terolah dengan efektif;
berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan serangga dan
hewan pengerat
PRO:
• Merupakan solusi pembuangan yang
murah bila saluran sudah tersedia
• Tidak memerlukan bantuan ahli untuk
membangunnya
• Bahan bangunan tersedia di tempat
!
KONTRA:
• Mahal jika dibangun baru
• Penyedia jasa atau kelompok masyarakat
yang efisien diperlukan untuk pekerjaan
perawatan
• Kemampetan terjadi karena pengendapan
lumpur dan sampah
• Sistem berpotensi menimbulkan bahaya
kesehatan jika tinja dibuang langsung ke
saluran tanpa diproses terlebih dahulu
31. Saluran Pembuangan Limbah Bersama
Penjelasan:
Sistem saluran pembuangan ini biasanya
didasarkan pada sistem pemipaan PVC. Diameter
minimal dari sistem ini adalah 100 mm ataau 10
inci. Pipa biasanya diletakkan di halaman depan,
gang, atau halaman belakang. Oleh karena itu,
tekanan pada pipa sangat kurang jika
dibandingkan dengan pipa yang dipasang di
bawah jalan. Dengan demikian, pipa bisa ditanam
tidak terlalu dalam. Untuk sistem pemipaan yang
diletakkan di halaman depan atau belakang maka
pipa perlu diberi lapisan di atasnya berketebalan
minimal 20 cm. Untuk sistem di gang, lapisan
sebaiknya 40 cm. Keuntungan menggunakan
halaman belakang adalah mengurangi panjang
pipa, sehingga mengurangi biaya. Selanjutnya,
sistem ini tidak membutuhkan lubang inspeksi
yang besar dan mahal. Lubang inspeksi
sederhana (tiap 20 m) dan kotak penghubung
pada titik-titik pertemuan saluran sudah memadai
untuk sistem ini .
Lembar Teknologi Sistem Pemipaan-Saluran Dangkal Modul: CSS1
Halaman Belakang
Halaman Depan
32. Saluran Pembuangan Limbah Bersama
Lembar Evaluasi
Keandalan: Dapat diandalkan. Namun penghematan biaya secara
berlebihan menyebabkan sistem rentan terhadap kemampetan
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan: Nyaman,
karena air limbah dibuang jauh dari pemukiman. Metode
perawatan sewaktu-waktu dapat menyebabkan sistem mengalami
kegagalan total
PRO:
• Lebih hemat jika dibandingkan dengan sistem
pembuangan air limbah konvensional
• Masyarakat dapat berperan secara aktif dalam
proses perencanaan dan konstruksi
• Sistem pemipaan dalam tanah dapat mengurangi
masalah sanitasi
• Nyaman untuk pengguna, air limbah dijauhkan
dari are pemukiman
!
KONTRA:
• Memperlukan proses perencanaan matang
• Membutuhkan lembaga yang melakukan
pengoperasian dan perawatan secara efektif dan
efisien
• Penggunaan sistem kombinasi yang salah dengan
perawatan yang tidak rutin, menyebabkan
kegagalan sistem secara total
Kapasitas: Sistem pemipaan ini sesuai untuk lingkungan, masyarakat
dan kota jika jumlah sambungan yang tinggi dapat dicapai
Biaya: Biaya investasi menengah karena desainnya yang sederhana.
Pemotongan biaya bergantung pada kesanggupan untuk mengurangi
input teknis, seperti ukuran pipa, jumlah sambungan, lubang inspeksi;
jumlah sambungan yang tinggi diperlukan; staf tetap perlu dipekerjakan
untuk pembersihan dan perawatan sistem
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Karena tata-letak jaringan
pembuangan ini membutuhkan persetujuan semua warga, maka
diperlukan perencanaan yang matang; desain dan supervisi konstruksi
memerlukan bantuan ahli; pelaksanaan konstruksi dan perawatan
dapat dilakukan oleh pekerja tidak ahli atau setengah ahli. Pengguna
harus memahami dan turut berperan dalam menjaga sistem untuk
menghindari kemampetan.
Pengoperasian dan Perawatan: Perawatan dan pembersihan dapat
dilakukan oleh penyedia jasa atau lembaga masyarakat yang efisien,
sumber kemampetan harus segera disingkirkan, dan diperlukan
pembersihan lubang inspeksi secara rutin
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Syarat yang
dibutuhkan adalah ketinggian, diameter pipa dan kedalaman, sebagian
telah terstandarisasi; bahan bangunan telah tersedia; organisasi jasa
diperlukan untuk pengoperasian dan perawatan, sistem dapat
ditingkatkan
34. Saluran konvensional gravitasi
Penjelasan:
Air limbah domestik mengalir ke sarana
pengolahan limbah melalui sistem pemipaan.
Diameter minimal untuk sistem biasa adalah 200
mm untuk memudahkan pembersihan sistem.
Kecepatan aliran minimal 0,5 meter/detik
diperlukan untuk mencegah pengendapan.
Kecepatan maksimal tidak boleh melampaui 6 – 8
m/detik. Kemiringan pipa tergantung dari diameter
pipa. Dalam tahap pertama, kemiringan (IS) bisa
diperhitungkan dengan hitungan IS=1/ D. Sistem
ini terdiri atas saluran rumah ke saluran luar yang
biasanya dibuat seperti saluran kota. Saluran ini
dilengkapi pula oleh bak kontrol setiap 70 m. Di
Eropa pemipaan biasanya ditanam sedalam 1,5 –
2 m untuk menjaga beban sesuai untuk jalan raya
dan juga pengembunan .
Lembar Teknologi Sistem Pemipaan-Saluran Konvensional Modul: CCS1
35. Saluran konvensional gravitasi
Kapasitas: Biasanya diaplikasikan untuk air limbah
domestik di daerah yang kepadatannya tinggi untuk
sebuah sarana pengolahan terpusat. Tidak
diimplementasikan untuk level masyarakat
Biaya: biaya investasi tinggi karena didesain berskala luas
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Perencanaan,
konstruksi begitu pula pengoperasian dan perawatan
harus dilakukan oleh ahli dan penyedia jasa pelayanan
yang baik
Pengoperasian dan Perawatan: Diperlukan penyedia
jasa swasta/umum yang profesional
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain
dan bahan bahan bangunan tersedia; sistem hanya bisa
dilakukan oleh ahli saja, sistem juga bisa ditingkatkan dan
dihubungkan ke sarana pengolahan terpusat
Keandalan: Dapat diandalkan karena desain berskala
besar dan tentu saja jika didesain dan beroperasi dengan
tepat
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan:
Nyaman
PRO:
• Sangat bisa diandalkan
• Nyaman
!
KONTRA:
• Tidak sesuai diterapkan di tingkat masyarakat
• Biaya investasi sangat tinggi karena desain
berskala besar
Lembar Evaluasi
36. Saluran gravitasi kombinasi (air hujan dan air limbah)
Penjelasan:
Air limbah domestik dialirkan bersama dengan air hujan melalui pipa beton bawah tanah ke sarana
pengolahan. Jika dibandingkan dengan saluran biasa, sistem ini membutuhkan pipa berdiameter
lebih besar untuk mencampur aliran. Diameter sistem ini diantara 300 – 1200 mm. Kecepatan aliran
adalah 0,5 dan 8 m/detik. Kemiringan (IS) bisa diperhitungkan dengan hitungan IS=1/ D. Sistem ini
terdiri dari saluran rumah ke saluran luar yang biasanya dibuat seperti saluran kota dilengkapi
dilengkapi bak kontrol setiap 70 m. Inlet untuk aliran air hujan dari atap dan jalan juga diperlukan. Di
Eropa, pemipaan biasanya ditanam sedalam 1,5 – 2 m .
Lembar Teknologi Sistem Pemipaan-Saluran Konvensional Modul: CCS3
37. Saluran gravitasi kombinasi
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Biasanya diaplikasikan untuk aliran air di daerah
berpenduduk padat. Biasanya diaplikasikan di daerah
berkadar hujan sedang. Tidak diimplementasikan di
lingkungan masyarakat
Biaya: Desain ditentukan oleh aliran puncak saat musim
hujan,biaya investasi lebih tinggi dari sistem saluran air
kotor konvensional
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Sulit
diimplementasikan. Pengoperasian dan perawatan harus
dilakukan oleh tenaga ahli
Pengoperasian dan perawatan: Penyedia jasa swasta
maupun negeri profesional
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bahan
konstruksi biasanya tersedia. Sistem hanya bisa
diimplementasikan secara profesional. Sistem harus
disambungkan ke fasilitas pengolahan terpusat.
Keandalan: Dapat diandalkan, Bila tingkat air hujan tinggi,
kelebihan beban bisa membahayakan kesehatan
masyarakat dan lingkungan
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan:
Nyaman
PRO:
Nyaman
!
KONTRA:
• Tidak sesuai untuk diterapkan di tingkat
masyarakat
• Biaya investasi tinggi karena desain berskala
besar
• Kapasitas pengolahan ditentukan oleh aliran
puncak selama musim hujan. Oleh karena
itu, diperlukan unit pengolah besar .
• Hanya bisa diaplikasikan di daerah yang
memiliki tingkat hujan sedang
• Hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli
41. Septiktank Bersama
Penjelasan:
Bermacam desain diterapkan untuk septiktank. Desain septiktank bisa dibedakan menjadi dua yaitu septiktank tunggal
dan septiktank ganda. Air limbah dialirkan melalui pipa ke bak kedap air, yang dibangun di bawah tanah. Didalam bak
tersebut terdapat dua macam proses pengolahan. Pertama, limbah padat diendapkan (partikel berat) atau diapungkan
(minyak dan lemak). Air limbah yang berada di tengah (bagian bersih) mengalir ke outlet. Polutan organik yang masih ada
diuraikan oleh mikroorganisme. Dengan proses penguraian ini, akumulasi lumpur berlebihan dapat dihindari. Meskipun
begitu, pengurasan tangki sepik setiap tahunnya perlu dilakukan .
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul:MTS1
gas
manhole
inflow outflow
scum
settling particles
sludge
separation chamber polishing chamber
42. Septiktank Bersama
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Septiktank skala besar mengolah air limbah dengan hasil
minimum limbah rumah tangga yang masuk. karena tangki
dikonstruksi dibawah tanah, kebutuhan lahan sangat kecil. Septiktank
dapat dibangun dibawah jalan atau tempat umum lainnya.
Biaya: Biaya konstruksi rendah; Perlu dilakukan pengurasan baik
secara manual ataupun dengan truk tinja secara rutin .
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain dan pengaturan
letak disiapkan oleh tenaaga ahli. Konstruksi bisa dilakukan oleh
pekerja biasa; Diperlukan pengawasan oleh tukang; Pengurasan
manual bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat
Pengoperasian dan Perawatan: Aktivitas ini mencakup pengurasan
dan pembuangan limbah yang mangapung seperti lemak atau limbah
padat. Aktivitas ini perlu dilakukan secara rutin dan memerlukan
organisasi masyarakat atau usaha jasa pelayanan.
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain dan
prosedur operasional standar (PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR (SOP)) tersedia untuk berbagai ukuran septiktank; bahan
bangunan yang diperlukan tersedia di tempat, berbagai jenis saluran
air limbah dan pembuangannya dapat dihubungkan ke septiktank
Keandalan: Dapat diandalkan, bila pengurasan dilakukan secara
rutin. Septiktank tahan terhadap beban berlebihan
Keefisienan: Pengurangan BOD hingga 30 –40%, berkemampuan
sedang untuk organisme beracun
PRO:
• Sesuai untuk perkampungan kecil dan
kelompok-kelompok rumah
• Lahan yang dibutuhkan sedikit karena
dibangun dibawah tanah
• Biaya investasi kecil
• Biaya pengoperasian dan perawatan kecil
• Tidak memerlukan bantuan ahli untuk
konstruksi
• Desain dan PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR (SOP) standar tersedia
• Pengoperasian dan perawatan mudah
!
KONTRA:
• Efisiensi pengolahan sangat rendah
• Perlu pengolahan tambahan
• Pilihan pengolahan yang tidak efisiensi bila
tidak dikuras secara rutin
43. Bak Imhoff
Penjelasan:
Prinsip kerja bak imhoff hampir sama dengan septiktank. Proses sedimentasi efektif dapat ditemukan
pada bak pengendapan. Lumpur akan mengendap melalui lubang menuju dasar bak dimana akan terjadi
proses pembusukan, proses ini menghasilkan gas bio yang dikeluarkan melalui lubang ventilasi agar
tidak mengganggu proses pengendapan
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul:MTS2
gas cross section
manhole
inflow
outflow
inflow
longitudinal section
settling
compartment
digestion
compartment
44. Bak Imhoff
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Kemampuan pengolahan bak imhoff untuk air limbah
rumah tangga sangat minimal. Proses sedimentasi sangat efektif.
Kebutuhan tanah sangat rendah karena dibangun dibawah tanah. Bak
imhoff bisa dibangun dibawah jalan atau tempat umum lainnya .
Biaya: Biaya konstruksi sedikit lebih mahal dari septiktank;
Pengurasan baik manual maupun dengan truk tinja harus dilakukan
lebih rutin jika dibandingkan septiktank
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain dan pengaturan letak
disiapkan oleh tenaga ahli. Konstruksi dapat dilakukan oleh tukang di
tempat. Diperlukan pengawasan dari tenaga ahli. Pengurasan manual
bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat .
Pengoperasian dan Perawatan: Aktivitas ini mencakup pengurasan
dan pembuangan limbah yang mangapung seperti lemak, atau limbah
kasar. Aktivitas ini perlu dilakukan secara rutin dan memerlukan
penyedia jasa atau kelompok masyarakat .
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain dan
proseduroperasional standar (PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR (SOP)) tersedia untuk berbagai ukuran septiktank. Semua
bahan bangunan yang diperlukan tersedia, Berbagai jenis saluran air
limbah dan pembuangannya dapat disambungkan ke septiktank
Keandalan: Dapat diandalkan, bila pengurasan dilakukan secara
rutin. Bak imhoff tahan terhadap beban berlebihan
Keefisienan: Pengurangan BOD hingga 30 –40%,
berkemampuan sedang untuk organisme beracun
PRO:
• Sesuai untuk perkampungan kecil dan kelompok
kecil perumahan
• Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun
dibawah tanah
• Biaya investasi kecil
• Biaya pengoperasian dan perawatan kecil
• Desain dan prosedur operasional standar
(PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (SOP))
tersedia
• Pengendapan partikel limbah padat efisien
!
KONTRA:
• Efisiensi pengolahan sangat rendah
• Jarak pengurasan singkat
• Perlu pengolahan tambahan
• Pilihan pengolahan tidak efisiens bila tidak dikuras
secara rutin
45. Reaktor Anaerobik, pencampuran
sempurna
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul: MTS3
Penjelasan:
Digester, reaktor anaerobik sebagai pencampuran secara sempurna digunakan untuk penguraian air limbah
organik berbeban tinggi. Biasanya limbah padat tidak disedimentasikan sehingga sangat jarang diperlukan
pengurasan. Waktu tinggal yang disarankan adalah antara 15 dan 30 hari. Air olahan masih berbeban tinggi
tetapi sudah tidak berbau dan tidak terlalu berbahaya. Efisiensi pengolahan ini sulit digunakan untuk
mengolah air limbah berbeban rendah, oleh karena itu sistem ini sangat sesuai untuk limbah wc dan limbah
organik berbeban tinggi dari industri rumah tangga yang ada di perkotaan. Digester yang berfungsi sebagai
reaktor anaerobik harus diplester kedap udara .
46. Reaktor Anaerobik
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Sistem ini diterapkan sebagai pengolahan awal
untuk air limbah berbeban tinggi dan limbah wc dengan
kandungan BOD sampai lebih dari 10.000mg/l. Volume digester
hingga 150 m3 memungkinkan untuk mengolah air limbah
hingga 10 m3/hari. Kebutuhan lahan sedikit karena dibangun
dibawah tanah .
Biaya: Biaya konstruksi rendah; Bahan bangunan dan alat
saluran gas tersedia di tempat. Tidak memerlukan energi dan
penggerak; tidak memerlukan pengurasan karena desain dibuat
tanpa baffle dan sistem aliran terus menerus; pembersihan
peralatan gas sangat diperlukan
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain dan
pengawasan konstruksi digester biogas perlu dilakukan oleh
tenaga ahli; plester kedap udara dan pekerjaan batu bata perlu
dilakukan oleh tukang berpengalaman .
Pengoperasian dan Perawatan: : Limbah kasar dan berserabut
harus dicegah masuk ke dalam digester. Lapisan lempung harus
selalu menutup penutup digester; diperlukan kelompok
masyarakat yang terorganisasi
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain
standar dan prosedur operasional standar (PROSEDUR
OPERASIONAL STANDAR (SOP)) tersedia untuk setiap ukuran
yang berbeda. Bahan bangunan konstruksi semua tersedia di
tempat; Beberapa jenis pengolahan bisa dihubungkan langsung
ke reaktor pencampur .
Keandalan: Dapat diandalkan jika konstruksi kedap udara;
Reaktor tahan terhadap beban limbah tinggi.
Efisiensi: Pengurangan BOD sekitar 50-60%; Semakin lama
waktu tinggal semakin efisien mengurangi organisme
beracun; Air hasil olahan tidak berbau karena kandungan
gas methan terpakai
!
PRO:
• Efektif, pengolahan awal berbiaya rendah untuk air
limbah berpolutan tinggi .
• Biaya konstruksi dan perawatan rendah
• Kebutuhan lahan sedikit
• Air hasil olahan tidak berbau
• Keuntungan bertambah karena pemakaian gas
!
KONTRA:
• Solusi pengolahan awal untuk air limbah organik
berpolutan tinggi saja
• Diperlukan staff ahli untuk mendesain, mengawasi
dan mengkonstruksi
47. Reaktor Baffel Anaerobik
Penjelasan:
Pada reaktor baffel terjadi sejumlah proses pengolahan mekanik dan anaerobik. Reaktor terdiri
beberapa bak dimana air limbah mengalir dengan sistem aliran atas. Di bagian bawah terdapat lumpur
aktif. Selama di dalam bak aliran air limbah tercampur lumpur dan polutannya diuraikan. Pada bak
pertama zat yang mudah terurai akan terurai. Pada bak berikutnya zat yang lebih sulit terurai akan
terurai. Semakin banyak bak maka semakin baik pula pengolahannya. Bak sedimentasi juga termasuk
sebagai bentuk pengolahan awal .
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul:MTS4
gas
manholes
inflow
scum outflow
sludge
sedimentation inoculation of fresh wastewater with active sludge final settler
48. Reaktor Baffel Anaerobik
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Reaktor ini dapat didesain untuk air limbah
sebanyak 1.000 m3 per hari. Kebutuhan lahan sedikit karena
dikonstruksi dibawah tanah. Reaktor ini juga dapat dikonstruksi
di bawah jalan dan sarana umum lainnya .
Biaya: Biaya konstruksi rendah, tidak memerlukan bahan filter.
Tidak membutuhkan penggerak dan input energi untuk
pengoperasian. Pengurasan manual dan dengan truk tinja perlu
dilakukan setiap tahun
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain dan
pengawasan konstruksi reaktor anaerobik ini perlu dilakukan
oleh tenaga ahli. Pekerjaan pondasi dan plesteran kedap udara
perlu dilakukan oleh tukang berpengalaman. Sebagian besar
konstruksi bisa dilakukan oleh pekerja biasa. Pengurasan
manual dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat .
Pengoperasian dan perawatan: Aktivitas ini meliputi
pengurasan dan pembuangan limbah yang mengapung seperti
limbah kasar dan lemak dari bak sedimentasi. Pengoperasian
dan perawatan yang rutin membutuhkan organisasi masyarakat
atau penyedia jasa .
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain dan
prosedur operasional standar /PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR (SOP) tersedia untuk reaktor ini dalam berbagai
ukuran. Memerlukan bahan bangunan yang tersedia di tempat.
Beberapa jenis jenis pilihan pengolahan terakhirdapat
ditambahkan ke reaktor ini .
Keandalan: dapat diandalkan jika konstruksi kedap air, bak
sedimentasi juga berfungsi untuk pengolahan awal dan
juga pengurasan. Reaktor ini tahan terhadap beban
tinggi .
Keefisienan: Pengurangan BOD hingga 75 – 90%; Hanya
mampu mengolah limbah yang beracun sedang
PRO:
• Sesuai untuk perkampungan kecil dan besar
• Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun
dibawah tanah
• Biaya investasi kecil
• Biaya pengoperasian dan perawatan kecil
• Desain dan prosedur operasioanl standar/
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (SOP)
tersedia
• Pengoperasian dan perawatan sederhana
• Efisiensi pengolahan tinggi
KONTRA:
• Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan
• Tukang ahli diperlukan untuk pekerjaan plester
kualitas tinggi
• Organisasi masyarakat atau penyedia jasa diperlukan
untuk pengoperasian dan perawatan
49. Anaerobik Filter
Penjelasan:
Anaerobik filter adalah suatu reaktor permanen. Pada reaktor ini terjadi
proses pengolahan biologis yang dilakukan oleh organisme anaerobik
yang mengendap di dasar filter dan mengurangi polutan air limbah
organik. Air limbah dialirkan dengan sistem aliran atas dan bawah. Batu,
kerikil, terak, atau plastik bisa dipakai sebagai bahan filter. Untuk
mencegah kemampetan, pengolahan awal sedimentasi sangat
diperlukan. Sistem di bawah ini sudah mencakup pengolahan awal
dengan bak sedimentasi dimana terjadi pengendapan dan penguraian
zat padat .
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul: MTS5
gas manhole
inflow
scum
outflow
filter mass
grill
sludge
sedimentation tank filter tanks
50. Filter Anaerobik
Kapasitas: Anaerobik filter ini dapat didesain untuk mengolah air
limbah sebanyak 1000 m3 per hari. Kebutuhan lahan sedikti
karena dikonstruksi dibawah tanah. Reaktor ini juga dapat
dikonstruksi di bawah jalan dan tempat umum lainnya .
Biaya: Biaya konstruksi rendah jika bahan filter tersedia di tempat.
Tidak memerlukan pergerakan dan input energi, pengurasan
manual dan dengan truk tinja perlu dilakukan secara rutin,
Pencucian bahan bangunan filter perlu dilakukan setiap 5 – 10
tahun .
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain dan pengawasan
reaktor ini perlu dilakukan oleh tenaga ahli. Pekerjaan pondasi dan
plester kedap udara perlu dilakukan oleh tukang ahli. Sebagian
besar konstruksi perlu dilakukan oleh pekerja biasa. Pengurasan
manual dan pencucian bahan bangunan filter dapat dilakukan
sendiri oleh masyarakat .
Pengoperasian dan Perawatan: Aktivitas ini meliputi pengurasan
dan pembuangan limbah yang mengapung seperti limbah kasar,
dan lemak dari bak sedimentasi. Pengoperasian dan perawatan
rutin membutuhkan organisasi masyarakat dan atau penyedia jasa
.
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Desain dan
prosedur operasional standar (SOP) untuk reaktor ini tersedia
dalam berbagai ukuran. Bahan bangunan tersedia di tempat.
Beberapa pilihan pengolahan akhir dapat disambungkan ke
reaktor ini .
Keandalan: dapat diandalkan jika konstruksi kedap air dan
bak sedimentasi yang berfungsi untuk pengolahan awal
dan juga pengurasan. Reaktor ini tahan terhadap
perubahan beban secara tajam
Keefisienan: Pengurangan BOD hingga 75 – 90%; Hanya
mampu mengolah limbah yang beracun sedang;
PRO:
• Sesuai untuk perkampungan kecil dan besar
• Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun di
bawah tanah
• Biaya investasi kecil
• Biaya pengoperasian dan perawatan kecil
• Desain dan prosedur operasional standar (SOP)
standar tersedia
• Pengoperasian dan perawatan mudah
• Efisiensi pengolahan tinggi
!
KONTRA:
• Biaya konstruksi akan naik jika bahan filter tidak
tersedia di tempat itu
• Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan pengawasan
• Tukang ahli diperlukan untuk pekerjaan plesteran
kualitas tinggi
Lembar Evaluasi
51. Kolam Anaerobik
Penjelasan:
Pembangunan, pengoperasian dan perawatan kolam ini sangat mudah. Proses penguraian sama
dengan proses penguraian alami. Kolam ini dibuat dengan kedalaman 2,5 – 5 m dengan kemiringan
1:3. Waktu tinggal air limbah selama 20 – 30 hari. Area seluas 1 – 3 m2 diperlukan untuk
menampung air limbah satu orang. Tergantung pada bebannya, kolam anaerobik ini harus dikuras
secara rutin. Kolam seperti ini biasanya terdiri dari 2 atau tiga modul; untuk pengolahan penuh.
Kelebihan beban akan memperburuk proses pengolahan .
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul: MTS6
inflow
primary scum outflow
aerobic conditions
only in upper strata
anaerobic conditions
dominant the water body
sedimentation of non-degraded and
degraded suspended particles
sedimented sludge
52. Kolam Anaerobik
Kapasitas: Sistem ini hanya sesuai untuk masyarakat di
pedesaan atau pinggir kota dimana banyak tersedia lahan.
Sistem ini juga sesuai untuk air limbah berbeban tinggi.
Tidak berguna untuk perkotaan karena akan terjadi
kemungkinan kelebihan beban .
Biaya: Biaya investasi rnurah jika harga tanah juga
rendah. Biaya pengoperasian dan perawatan rendah
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain disiapkan
oleh ahli, konstruksi bisa dilakukan oleh tenaga biasa
tetapi tetap diperlukan pengawasan ahli .
Pengoperasian dan Perawatan: limbah yang
mengapung perlu dibersihkan dari permukaan dan inlet
secara rutin. Air limbah tidak perlu dilewatkan kolam pada
saat pengurasan. Organisasi masyarakat dan penyedia
jasa diperlukan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain:
Potensial untuk diterapkan sendiri. Perlu kerja sama
intensif dengan tenaga ahli .
Keandalan: Dapat diandalkan; bagaimanapun, jika sistem
kelebihan beban atau salah penggunaannya seperti
timbunan sampah di daerah perkotaan, dapat
mengganggu kesehatan .
Efisiensi: Efisiensi pengolahan rendah. Pengurangan BOD
sekitar 50%. Air hasil olahan masih berbahaya .
PRO:
• Sistem murah sesuai untuk daerah pedesaan dan
pinggir kota
• Memungkinkan partisipasi masyarakat pada saat
konstruksi, opersional dan perawatan .
• Pengoperasian dan perawatan sederhana
• Tahan terhadap perubahan beban yang drastis dan
perubahan jumlah air limbah yang masuk
!
KONTRA:
• Hanya bisa diterapkan ditempat yang tersedia lahan
kosong dan murah
• Beban tinggi akan menyebabkan kerusakan proses
pengolahan biologis
• Kesalahan penggunaan sistem akan membahayakan
kesehatan
Lembar Evaluasi
53. Kolam Fakultatif
Penjelasan: Kolam fakultatif adalah sistem yang sederhana dalam memmbangun, mengoperasikan,
dan merawat. Proses penguraian sama dengan proses penguraian alami. Kolam dibuat dengan
kedalaman 1,2 – 2,4 m dengan kemiringan 1:3. Waktu tinggal 5 – 10 hari. Area seluas 2 – 4 m2
diperlukan untuk pengolahan air limbah satu orang. Tergantung pada beban, kolam fakultatif harus
dikuras secara rutin. Lebih sesuai untuk air limbah berbeban rendah. Untuk pengolahan yang lebih
efisien, maka perlu digabungkan dua atau tiga sistem pengolahan lagi .
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul: MTS7
inflow
primary scum outflow
aerobic facultative
conditionsin upper strata
anaerobic facultative conditions
above bottom sludge
anaerobic conditions in accumulating bottom sludge
oxygen supply through surface contact
O2O2O2O2
O2
sedimentation of non-degraded and
degraded suspended particles
54. Kolam Fakultatif
Kapasitas: Sistem ini hanya sesuai untuk masyarakat di
pedesaan atau daerah pinggir kota dimana banyak tersedia
lahan. Tidak sesuai untuk daerah padat. Lebih sesuai untuk
air limbah berbeban rendah .
Biaya: Biaya investasi rendah jika harga tanah rendah.
Biaya pengoperasian dan perawatan rendah.
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain disiapkan
oleh ahli, konstruksi bisa dilakukan oleh tenaga biasa tetapi
pengawasan dari ahli tetap diperlukan .
Pengoperasian dan Perawatan: limbah yang mengapung
di permukaan dan inlet perlu dibersihkan secara rutin. Pada
pengurasan, air limbah tidak perlu dilewatkan kolam.
Organisasi masyarakat dan penyedia jasa yang efisien
diperlukan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bisa
diterapkan sendiri. Perlu kerja sama intensif dengan tenaga
ahli .
Keandalan: Dapat diandalkan jika kondisi aerobik di
bagian permukaan terawat; bagaimanapun, bila sistem
kelebihan beban atau salah penggunaannya, seperti
menjadi tempat sampah, maka akan membahayakan
kesehatan .
Efisiensi: Kualitas air hasil olahan rendah menengah
karena kandungan alga. Pengurangan BOD sekitar 60 –
75%
PRO:
• Sistem murah sesuai untuk daerah pedesaan dan
pinggir kota
• Memungkinkan partisipasi masyarakat pada saat
konstruksi dan opersional dan perawatan .
• Pengoperasian dan perawatan mudah
• Tahan terhadap perubahan beban yang drastis dan
perubahan jumlah air limbah
!
KONTRA:
• Hanya bisa diterapkan ditempat yang tersedia lahan
kosong dan murah
• Beban tinggi akan menyebabkan kerusakan proses
pengolahan biologis
• Kesalahan penggunaan sistem akan membahayakan
kesehatan
Lembar Evaluasi
55. Kolam Aerobik
Penjelasan:
Kolam aerobik adalah sistem yang mudah
membangunnya, mengoperasikan dan merawat. Dibuat
dengan kedalaman 1 – 1,2 m dengan kemiringan 1:3. Proses
pembusukan sama seperti proses alami. Kolam yang dangkal
dan lama waktu tinggal yang lama (10 –15 hari) berpengaruh
pada luas lahan yang diperlukan. Area seluas 3 – 7 m2
diperlukan untuk pengolahan air limbah satu orang. Tergantung
dari beban, kolam aerobik harus dikuras sesering mungkin.
Hanya sesuai untuk air limbah berbeban rendah atau untuk
pengolahan akhir air limbah domestik. Biasanya diperlukan dua
atau tiga modul untuk pengolahan yang sempurna
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul: MTS8
inflow
outflow
overall
aerobic conditions
oxygen supply through surface contact
O2
O2O2O2O2
sedimentation of non-degraded and
degraded suspended particles
56. Kolam Aerobik
Kapasitas: Sistem ini hanya sesuai untuk masyarakat di
pedesaan dimana banyak tersedia lahan. Di daerah
berpenduduk padat lebih sesuai hanya untuk pengolahan
akhir untuk air limbah berbeban rendah .
Biaya: Biaya investasi rendah jika harga tanah rendah.
Biaya pengoperasian dan perawatan rendah
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain
disiapkan oleh ahli, konstruksi bisa dilakukan oleh tenaga
biasa tetapi tetap diperlukan pengawasan dari ahli .
Pengoperasian dan Perawatan: Limbah yang
mengapung di permukaan dan inlet perlu dibersihkan
secara rutin. Air limbah tidak perlu dilewatkan kolam pada
saat pengurasan. Organisasi masyarakat dan penyedia
jasa diperlukan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bisa
diterapkan sendiri. Perlu bekerja sama dengan tenaga
ahli.
Keandalan: Dapat diandalkan jika kondisi aerobik
terawat. Bagaimanapun, bila sistem kelebihan beban
atau salah penggunaannya, seperti menjadi tempat
sampah, maka akan membahayakan kesehatan .
PRO:
• Sistem murah sesuai untuk daerah pedesaan dan
pinggir kota
• Memungkinkan partisipasi masyarakat pada saat
konstruksi dan opersional dan perawatan .
• Pengoperasian dan perawatan mudah
!
!
KONTRA:
• Membutuhkan lahan yang luas
• Hanya sesuai untuk air limbah berbeban rendah
• Beban tinggi akan menyebabkan kerusakan proses
pengolahan biologis
• Kesalahan penggunaan sistem akan
membahayakan kesehatan
Lembar Evaluasi
58. Filter Pasir Horizontal yang Ditanami
Penjelasan:
Sistem ini terdiri dari bahan bangunan filter (kerikil atau pasir) yang ditanami dengan tingkat kelandaian 0
– 0,5%. Aliran di dalam filter biasanya horizontal. Filter dalam pengolahan ini biasanya selalu dipenuhi
dengan air, tetapi permukaan air diatur sehingga berada 5 cm dibawah permukaan filter. Pengolahan
mekanik utama disini adalah perubahan biologis, penyaringan fisika, dan penyerapan kimia. Mekanisme
pengolahan BOD adalah secara aerobik, anoksik dan anaerobik. Karena partikel padat dan keras telah
dikurangi didalam pengolahan utama maka tidak memerlukan pipa untuk memasukkan air limbah ke
dalam filter. Media filter tidak mudah mampet.
Lembar Teknologi Sistem Pengolahan Modul: STS1
59. Filter Pasir Horizontal yang Ditanami
Kapasitas: Sistem ini sesuai untuk pengolahan sekunder
untuk perkampungan kecil atau besar apabila tersedia lahan
cukup .
Biaya: Biaya investasi rendah apabila harga tanah murah
atau gratis; rumput phragmites dan kerikil bisa diambil
sewaktu-waktu; penggunaaan tanaman hias akan menambah
biaya .
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Desain dan
penataan dilakukan oleh tenaga ahli. Konstruksi bisa
dilakukan oleh tenaga biasa dengan bantuan tenaga
bangunan ahli sebagai pengawas (agar bangunan kedap air
dan terbangun baik);
Pengoperasian dan Perawatan: Perlu dilakukan
pemotongan rumput; pencucian filter bahan bangunan perlu
dilakukan setiap 3-5 tahun; Perlu staf paruh waktu atau
organisasi masyarakat untuk pengoperasian
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain oleh
Masyarakat: Desain dan PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR (SOP) standar tersedia untuk berbagai ukuran
HSF; Sistem memungkinkan untuk ditingkatkan
Keandalan: dapat diandalkan; beban berlebih dan banjir
perlu dihindari
Efisiensi: Pengurangan BOD berkisar antara 10 – 30%.
Mampu mengurangi organisme infektif tinggi
.
PRO:
• Pengolahan sekunder berbiaya murah
• Konstruksi bisa dilakukan oleh tukang
bangunan
• Masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam
konstruksi
• Pengoperasian dan Perawatan mudah
• Bisa berfungsi sebagai taman
• Efek penyaringan bagus
!
KONTRA:
• Memerlukan tempat luas
• Karena kebutuhan lahan maka tidak bisa
dibagai pengolah utama di daerah
berpenduduk padat .
Lembar Evaluasi
63. Pembuangan ke Sungai
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Air Limbah Modul: DRE1
Penjelasan:
Air limbah dapat dibuang ke sungai jika air tersebut
telah memenuhi beberapa syarat yang ditetapkan.
Pertama, harus dipastikan bahwa air sungai tidak
kelebihan air limbah. Kedua, pengolahan air limbah
harus efisien supaya air limbah yang dibuang tidak
membahayakan pengguna sungai. Air limbah bisa
dibuang melalui pipa. Pembuangan air limbah yang
tidak diolah ke sungai hanya bisa dilakukan dengan
syarat tertentu dan hanya bisa digunakan sebagai
solusi sementara .
64. Pembuangan ke Sungai
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Dapat diterapkan di mana saja jika proses
pembersihan dan derasnya aliran sungai cukup .
Biaya: Biaya diperlukan untuk pemipaan dan buruh; murah,
apabila sungai dekat dengan sarana pengolah air limbah.
Tingkat bantuan Masyarakat: Pengoperasian dan perawatan
mudah
Pengoperasian dan Perawatan: Tidak memerlukan
perawatan apapun
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain : Bisa
diterapkan sendiri oleh masyarakat maupun pemerintah lokal
Keandalan: Dapat diandalkan bila sungai tidak kelebihan
beban.
Kemudahan dalam Penggunaan dan Kemanfaatan:
Memudahkan karena tidak memerlukan pengoperasian dan
perawatan
PRO:
• Pilihan pembuangan paling murah
• Dapat diterapkan oleh masyarakat
• Tidak memerlukan pengoperasian dan
perawatan
!
KONTRA:
• Konsumsi dan penggunaan air sungai
mentah di bagian muara tidak dianjurkan
• Kemungkinan kelebihan beban pada sungai
sangat memungkinkan. Hal ini tergantung
pada cara pengolahan dan derasnya aliran
sungai
!
65. Peresapan tanah
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Air Limbah Modul: DRE2
Penjelasan:
Pembuangan air limbah yang sudah diolah dengan bak serapan adalah salah satu hal yang sering
dilakukan untuk membuang air limbah. Kedalaman bak biasanya 4 meter. Kedalaman ini biasanya
dipengaruhi oleh muka air tanah atau kandungan batu. Jenis tanah haruslah yang mampu menyerap air
agar tidak cepat jenuh. Bak resapan tanah ini bisa berbahaya jika sumur diletakkan kurang dari 10 meter
darinya. Hal ini dikarenakan air limbah akan meresap ke air bawah tanah (lihat gambar bawah kiri).
Peresapan air limbah yang tidak diolah terlebih dulu hanya dapat dilakukan jika sumur berada 20 meter
dari bak peresapan, dan hanya dipakai sebagai solusi sementara.
66. Peresapan tanah
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Dapat diterapkan di mana saja jika tanah
mudah meresap, permukaan air tanah dalam, dan sumur
terletak 20 meter dari bak resapan. Sebaiknya dihindari
bila volume air limbah yang diolah tinggi.
Biaya: Biaya konstruksi biasanya lebih mahal
dibandingkan dengan sistem yang langsung dibuang ke
sungai. Tidak memerlukan biaya untuk pengoperasian
dan pemeliharaan
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Konstruksi bisa
dilakukan oleh anggota-anggota masyarakat. Perawatan
sangat mudah.
Pengoperasian dan Perawatan: Merupakan pilihan
yang tidak memerlukan pengoperasian dan perawatan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain :
Sistem ini dapat diterapkan ulang oleh masyarakat
Keandalan: Dapat diandalkan, jika air tanah dalam
Efisiensi: Kemungkinan untuk mencemari sumur dan air
tanah, jika efisiensi pengolahan rendah; peluapan juga
mungkin terjadi jika volume air limbah besar
PRO:
• Pilihan pembuangan paling murah
• Dapat diterapkan oleh masyarakat
• Tidak memerlukan pengoperasian
dan perawatan
!
!
KONTRA:
• Hanya disarankan untuk area di
mana permukaan air tanah dalam
dan tidak ada sumur didekatnya
• Jika sistem diterapkan salah, pilihan
ini bisa membahayakan kesehatan
masyarakat
67. Digunakan Untuk Perikanan
Penjelasan:
Dengan bantuan kolam ikan dan sistem perikanan, air limbah yang belum diolah dapat dimanfaatkan dan nutrisi bisa
diolah kembali dalam pola rantai makan. Prinsip kerjanya, air limbah dialirkan ke kolam di mana nutrisi dimanfaatkan
oleh berbagai spesies mikro organisme, tumbuhan dan ikan. Spesiesnya, terutama ikan, perlu dipilih dengan
saksama, karena memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda-beda. Penggunaan beberapa kolam sering dilakukan
agar pengolahan tuntas tercapai dan menjaga kondisi optimal spesiesnya.
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Air Limbah Modul:DRE4
inflow
outflow
oxygen supply through surface contact
O2
O2O2O2O2
Suplai oksigen melalui kontak
permukaan
Aliran keluar
Aliran masuk
68. Digunakan Untuk Perikanan
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Dapat diterapkan di mana lahan tersedia di
dalam pemukiman perkotaan. Penerapan skala kecil
maupun luas memungkinkan; pengolahan awal menentukan
luas kolam ikan.
Biaya: Bergantung pada harga tanah atau kemungkinan
tanah dapat digunakan tanpa mengeluarkan biaya. Modal
dapat kembali melalui hasil panen.
Tingkat bantuan Masyarakat: Memerlukan pengoperasian
yang rumit, pengguna harus menjaga sistemnya dan terlibat
langsung dalam pengoperasian maupun pemeliharaannya.
Pengoperasian dan Perawatan: Organisasi masyarakat
yang terorganisir dan berpengalaman dalam perikanan
diperlukan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bisa
diterapkan oleh masyarakat di mana aquakultur merupakan
bagian dari hidup mereka. Tetapi kerja sama dengan tenaga
ahli tetap diperlukan untuk menjaga kadar polusi.
Keandalan: Dapat diandalkan, namun kelebihan beban air
limbah akan sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat
Efisiensi: Efisiensi pengolahan sekunder yang baik.
PRO:
• Pengolahan kembali nutrisi yang
efektif
• Mengurangi beban polusi air sungai
• Menghasilkan gizi dan pendapatan
untuk masyarakat
!
KONTRA:
• Solusi dibatasi oleh ketersediaan
lahan
• Tidak sesuai untuk area di mana
tidak ada tradisi aquakultur
• Kelebihan beban air limbah pada
kolam akan membahayakan
kesehatan manusia dan
kelangsungan perikanan
70. Bak Pengering Lumpur
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Lumpur Modul: DRS1
Penjelasan: Bak pengering lumpur adalah salah satu teknik pengeringan lumpur yang sudah ada sejak
dulu. Pada lapisan paling bawah bak terdapat lapisan yang dibuat dari kerikil kasar. Lapisan-lapisan
diatasnya terdiri dari pasir dan kerikil yang berbeda di mana pasir berbutir halus ada di bagian atas. Bak
biasanya dibuat dari beton. Bak ini diisi lumpur setebal 5 – 20 cm, akan lebih baik jika dilakukan pada
musim kering. Proses pengeringan terjadi melalui proses penapisan dan penguapan. Setiap tahun bisa
mengeringkan lumpur sebanyak 1 – 2 m3 per m2 bak pengering. Setelah proses pengeringan kandungan air
di lumpur berkurang hingga 35 – 45%. Lumpur biasanya dipindahkan secara manual, digunakan untuk
pertanian atau dijual sebagai kompos. Unit ini harus diletakkan dekat dengan tempat pengolahan.
charging of sludge
splash plate
drain
Pengisian lumpur
Plat penahan
Lubang pembuangan
71. Bak Pengering Lumpur
Lembar Evaluasi
PRO:
• Mudah dioperasikan
• Menyediakan pupuk bagi masyarakat
setempat
!
!
KONTRA:
• Memerlukan pengetahuan tentang persiapan
dan penggunaan pupuk organik
• Memerlukan organisasi masyarakat yang
efisien
• Diperlukan penggunaan kembali atau
pengolahan air rembesan
• Hanya bisa dilakukan pada saat musim
kering
Kapasitas: Dapat diterapkan apabila tersedia lahan di
daerah sekitar pengolah limbah
Biaya: Biaya investasi tergantung pada harga tanah dan
ketersediaan material filter. Biaya pengoperasian hanya
untuk membayar pekerja.
Tingkat bantuan Masyarakat: Memerlukan tenaga
manusia untuk pengoperasian, perawatan, pembersihan
dan pembuangan lumpur.
Pengoperasian dan perawatan: Organisasi masyarakat
yang terorganisir dan berpengalaman dalam penggunaan
dan persiapan pupuk sangat diperlukan. Air rembesan
harus dikumpulkan
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain:
Kemungkinan untuk diterapkan ulang sedang hingga
tinggi. Sistem ini bisa diterapkan oleh masyarakat
maupun penmerintah lokal
Keandalan: Dapat diandalkan jika pengeringan tidak
dilakukan pada saat musim hujan.
Efisiensi: Lumpur yang sudah kering masih berbahaya,
Proses pengomposan akan membantu menstabilkan
bahanl organik.
72. Bak Hamparan Rumpun Tanaman
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Lumpur Modul: DRS2
Penjelasan: Bak alang-alang (pohon pisang dan pepaya atau varietas pennisetum juga memungkinkan) bisa
digunakan sebagai salah satu cara untuk mengolah lumpur. Secara teori, bagian paling bawah dari bak harus berisi
pasir dan kerikil. Tetapi bisa juga diisi dengan tanah liat/lempung. Bak ditanami dengan tumbuhan yang tahan terhadap
kandungan air dan nutrisi tinggi. Lebar bak ini tergantung dari jenis tanaman yang dipakai. Pembersihan bisa dilakukan
pada saat musim kemarau. Untuk 1 m² bak terdapat kandungan lumpur sebanyak 100-150 liter. Efisisensi pengeringan
meningkat karena transpirasi tanaman. Saluran air tinggi karena jalurnya dibuat oleh akar pohon. Volume lumpur dapat
dikurangi hingga 50 % dengan pembusukan. Setelah 5 tahun pengisian, lapisan yang ada dapat digunakan untuk
keperluan pertanian atau dijual sebagai pupuk.
Alang-alang
Bak filter
Saluran masuk
lumpur
Lapisan lumpur
Penutup
Lubang pembuangan
73. Bak Hamparan Rumpun Tanaman
Lembar Evaluasi
PRO:
• Solusi pembuangan lumpur berbiaya
murah
• Pengoperasian dan perawatan mudah
• Lumpur bisa digunakan sebagai
pupuk organik
• Lumpur yang dikeringkan bisa dijual
atau digunakan sebagai pupuk
• Pengolahan ulang nutrisi secara aman
dan efisien
!
KONTRA:
• Diperlukan lahan untuk tanaman
• Hanya bisa diterapkan oleh organisasi
masyarakat yang berpengalaman di
bidang pemanfaatan pekarangan
• Penerapan dan pengambilan lumpur
hanya bisa dilakukan selama musim
kemarau saja
Kapasitas: Dapat diterapkan di daerah perkotaan di mana budidaya
tanaman dapat dilakukan di sekitar sarana pengolahan; jenis
tanaman yang disarankan adalah pepaya, pisang dan tanaman dari
varietas pennisetum.
Biaya: Investasi rendah apabila tersedia lahan tanpa perlu
mengeluarkan biaya; lapisan filter terdiri dari lapisan pasir atau
lempung pasir setebal 10 cm; biaya pengoperasian dan perawatan
rendah; modal bisa kembali
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Memerlukan bantuan
organisasi masyarakat yang terorganisir dengan baik, yang
berpengalaman dalam pemanfaatan pekarangan
Pengoperasian dan Perawatan: Bak penyimpan lumpur hendaknya
dekat dengan sarana pengolahan; bisa dilakukan dengan ember atau
selang penyedot; pemindahan lumpur yang sudah kering dan
dikomposkan dianjurkan setiap 2 – 5 tahun sekali.
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bisa diterapkan di
daerah perkotaan di mana ada pemanfaatan pekarangan dan
hortikultura. Memerlukan bantuan ahli untuk perencanaan
Keandalan: Dapat diandalkan. Lumpur diolah dan dipindahkan
selama musim kemarau
Efisiensi: Pembuangan lumpur yang efisien dan aman jika lahan
tersedia
74. Pengomposan
Penjelasan:
Cara paling mudah untuk pengomposan adalah
dengan mencampur lumpur yang sudah terurai
dengan potongan bahan organik kering di samping
tempat pengolahan limbah, kemudian ditumpuk
setinggi 1 meter, dan ditutup dengan tanah. Setelah
2 – 3 minggu sudah didapat hasil kompos maksimal
apabila pengomposan dilakukan pada musim
kemarau. Karena dalam pengomposan terjadi
proses pemanasan hingga 60 – 70 °, dapat
dipastikan bahwa kompos terbebas dari bakteri
patogen. Kompos dapat dijual sebagai pupuk.
Proses pengomposan mengurangi munculnya bau.
Dapat dikatakan bahwa penggabungan
pengomposan lumpur dengan pengomposan limbah
padat organik adalah satu bentuk pengolahan ideal.
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Lumpur Modul: DRS3
75. Pengomposan
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Dapat diterapkan di daerah perkotaan di
mana tersedia lahan dan bahan organik .
Biaya: Investasi untuk bak pengeringan lumpur dan
pengomposan rendah jika harga tanah rendah dan
tidak membutuhkan biaya. Pengoperasian dan
perawatan dilakukan oleh organisasi masyarakat.
Modal bisa kembali
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Konsep yang
berguna untuk masyarakat yang mengumpulkan
limbah organiknya; organisasi masyarakat yang
berpengalaman sangat diperlukan
Pengoperasian dan Perawatan: Membutuhkan
pengoperasian dan perawatan yang lebih tinggi
dibanding bak pengering lumpur
Tingkat penerapan Masyarakat: Mudah untuk
diterapkan; perlu pelatihan dari ahli
Keandalan: Dapat diandalkan pada musim kemarau
Efisiensi: Aman dan efisien jika limbah organik
dikumpulkan
PRO:
• Pilihan berbiaya rendah
• Modal bisa kembali
• Sehat
!
KONTRA:
• Pengoperasian membutuhkan tenaga intensif
• Memerlukan bahan organik kering
• Penyalahgunaan tumpukan kompos menjadi
tempat sampah sangat mungkin
76. Pengurasan dengan truk tinja
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Lumpur Modul: DRS4
Penjelasan:
!
Jika lumpur tidak diolah setempat, maka harus
dikeluarkan dan dibuang dengan bantuan jasa
penguras. Untuk membantu proses pengurasan,
truk penguras hendaknya terletak tidak lebih dari
50 meter (untuk menyesuaikan panjang selang
penguras=50 m). Truk penguras dihubungkan ke
bak pengolah dengan pipa dan pompa sedot.
Setelah selang dimasukkan di dasar bak pengolah,
pompa sedot dihidupkan. Harus diperhatikan
bahwa pengurasan hanya mengambil lumpur
“hitam” saja.
77. Pengurasan dengan truk tinja
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Kapasitas umum truk tinja adalah 3 – 5 m3
Biaya: Biaya pengurasan dengan menggunakan jasa
penguras murah; tidak memerlukan biaya lain untuk
pengoperasian dan perawatan
Tingkat bantuan masyarakat: Pengoperasian dilakukan
oleh usaha penyedia jasa pengurasan.
Pengoperasian dan Perawatan: Mudah, jika tutup
pengurasan bisa dibuka dan dijangkau. Tidak
memerlukan prasarana untuk pengolahan lumpur.
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain:
Tergantung pada ketersediaan jasa penguras di daerah
setempat. Untuk saat ini, jasa penguras terdapat di
sebagian besar kota di Indonesia
Keandalan: Dapat diandalkan karena pengurasan cukup
dilakukan kurang lebih setiap 1 tahun sekali
Efisiensi: Efektif memindahkan lumpur dari sarana
pengolahan dan pemukiman; pengurasan dan
pemanfaatan ulang menjadi tanggung jawab pemerintah
kota.
PRO:
• Pilihan pembuangan berbiaya murah
• Masyarakat tidak perlu melakukan
pengoperasian dan perawatan
• Pembuangan lumpur yang efisien di
pemukiman kota
!
KONTRA:
• Perlu jasa penguras
• Truk penguras mungkin belum tersedia
• Ada kemungkinan pembuangan akhir lumpur
secara tidak sehat
78. Pemanfaatan sebagai pupuk organik
Lembar Teknologi Pembuangan/Pemanfaatan Ulang Lumpur Modul: DRS5
Penjelasan:
!
Lumpur kering, atau yang sudah dikomposkan
dapat dijual oleh masyarakat. Dengan cara ini
sangat mungkin bagi masyarakat untuk mengolah
kembali nutrisi dan mendapatkan sedikit
tambahan income. Sangat penting untuk
diperhatikan bahwa lumpur yang ada benar-benar
dikeringkan atau dikomposkan agar higienis dan
layak jual.
Persiapan pembuatan pupuk sebaiknya dilakukan
selama musim kemarau untuk menghindari/
membatasi bahaya kesehatan dari penanganan
lumpur dan mempercepat proses pengeringan
dan pengomposan. Berbagai jenis metode dapat
diterapkan tergantung pada kondisi tanah, air
tanah, dan jenis pertanian. Jika hasil pertanian
digunakan untuk konsumsi, maka kualitas lumpur
perlu dimonitor.
79. Pemanfaatan sebagai pupuk organik
Lembar Evaluasi
Kapasitas: Penggunaan langsung hanya dilakukan pada daerah
di mana terdapat pemanfaatan pekarangan atau pertanian
Biaya: Biaya pengoperasian dan perawatan rendah; modal bisa
kembali; membutuhkan bantuan tenaga dari masyarakat
Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri: Pilihan pemanfaatan
ulang bergantung pada kontribusi tenaga dari masyarakat.
Penggunaan lumpur yang telah diproses untuk pertanian /
pekarangan sudah lumrah/diterima oleh masyarakat.
Pengoperasian dan Perawatan: Memerlukan kelompok
masyarakat yang telah berpengalaman dalam pembuatan dan
penggunaan pupuk organik
Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain: Bisa
diterapkan di semua pemukiman dengan pemanfaatan
pekarangan dan pertanian berskala kecil. Sistem dapat
diterapkan oleh masyarakat atau yang berwenang di tingkat lokal.
Keandalan: Dapat diandalkan tetapi memerlukan monitoring
terus-menerus terhadap zat-zat berbahaya jika hasilnya untuk
konsumsi.
Efisiensi: Jika memungkinkan, juga disarankan pemanfaatan
ulang lumpur basah
PRO:
• Pengolahan ulang yang efisien
terhadap nutrisi
• Kompos dapat dijual jika tidak
digunakan sendiri
!
KONTRA:
• Penggunaan pupuk terbatas untuk
masyarakat yang melakukan
pemanfaatan pekarangan dan
pertanian
• Pengurasan dan pengomposan
hanya bisa dilakukan pada saat
musim kemarau
• Diperlukan komitmen masyarakat
untuk jangka panjang
80. 80
TERIMAKASIH
Untuk informasi lebih lanjut:
BALIFOKUS
Mandalawangi No.5
Jalan Tukad Tegalwangi
Denpasar 80223 - Bali
Indonesia
Phone +62 – 361 – 233 520
Fax +62 – 361 – 233 520
Email: balifokus@balifokus.asia
BORDA Indonesia
Jl. Kayen No. 176
Kaliurang km 6,7
YOGYAKARTA 55283
Indonesia
Phone +62 – 274 – 888 273
+62 – 274 – 889 064
Fax +62 – 274 – 888 273
Email: borda@idola.net.id