SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Administrasi Perpajakan
Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak

Disusun oleh :
Yeldi okta saputra
1201121748

Jurusana Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial Politik
Universita Riau

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang maha kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga paper ini yang berisi tentang “ NOMOR POKOK
WAJIP PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK “ telah
diselesaikan sebagai salah satu tugas kulaih Administ rasi Perpajakan.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada :
o ibu Sri Zuliarni, S,sos, MBA., selaku dosen mata kulaih Administrasi Perpajakan
yang telah memberi bimbingannya kepada saya dalam proses penyusunan paper
ini.
o orang tua saya yang slalu memanjatkan doanya untuk kebaikan saya dan
o teman saya Jai Rahmandani yang memberikan dorongan dan motivasi untuk saya
hingga terselesaikannya paper ini.
Saya menyadari dalam penyusunan paper ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, Saya juga mohon maaf apabila dalam
penulisan paper ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.

Pekanbaru 21 oktober 2013

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................4
BAB II URAIAN
2.1. Pengertian Umum NPWP Dan NPPKP ....................................................... 5
2.2. Pengertian NPWP ................................................................................................5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak)
untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat
ditunjuk secara langsung.
menurut bebetapa ahli :
1.Prof Dr Adriani
pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajibpajak
membayarnya menurut peraturan derngan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat ditunjuk
secara langsung.
2. Prof. DR. Rachmat Sumitro,SH
pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sector
pemerintah berdasarkan undang-undang)
(dapat dipaksakan

dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi)yang langsung dapat

ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Lima unsur pokok dalam defenisi pajak
Iuran / pungutan
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
Pajak dapat dipaksakan
Tidak menerima kontra prestasi
Untuk membiayai pengeluaran umun pemerintah

1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Umum NPWP Dan NPPKP
2. Pengertian NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

4
BAB II
URAIAN

Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
1. Pengertian Umum NPWP Dan NPPKP
Dalam perpajakan yang menganut self assessment system setiap Wajib Pajak dipercaya untuk
melaksanakan kewajiban perpajakannya yaitu menghitung, membayar, atau menyetor, dan melapor sendiri
tanpa menungguadanya surat ketetapan pajak (Pasal 12 ayat (1) KUP). Manakala kewajiban perpajakan tersebut timbul
secara insidentil, misalnya timbulnya penghasilankarena penjualan harta tidak bergerak berupa tanah dan atau
bangunan sebagaihasil warisan mungkin tidak begitu bermasalah dalam pengadministrasiannya,namun
apabila kewajiban perpajakan tersebut merupakan kewajiban rutin yang harus dijalankan maka perlu wadah di
dalam pengadministrasiannya.
Pengertian wadah tersebut adalah Subyek Pajak yang pada dirinya timbul obyek pajak dimaksud yang
harus diadministrasikan. Apabila menggunakan nama maka akan timbul masalah yaitu berapa ratus atau ribu
orang yang namanya sama, oleh karena itu satu-satunya cara pencatatan Subyek Pajak adalah dengan
menggunakan nomor yang disebut sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak. Apabila sistem kependudukan
nasional telah memiliki sistempenomoran penduduk yang baku yang tidak mungkin dua orang
memilikinomor yang sama, dapat saja administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak tidak diperlukan lagi.

2. Pengertian NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Nomor Pokok Wajib Pajak terdiri dari 15 digit dengan penjelasan sebagai berikut :
Dua digit pertama menunjukkan jenis wajib pajak,
Antara lain :
- kode 01, 02, 21, 31 adalah menunjukan Wajib Pajak Badan
- kode 00, 20 adalah menunjukan Wajib Pajak Bendahara
- kode 04, 05, 06, 07, 08, 24, 25, 26, 31, 34 , 35, 36, 47, 48,49, 57, 58, 67, 67, 77, 78, 79,
87, 88, 89, 97 adalah menunjukan Wajib Pajak Orang Pribadi

5
Tujuh digit selanjutnya menunjukkan nomor tertentu yang dikeluarkan oleh kantor pajak
Tiga digit selanjutnya menunjukan kode Kantor Pelayanan Pajak contoh 521 untuk KPP
Pratama Purwokerto
Tiga digit berikutnya menunjukan kode cabang contoh 001 berarti cabang pertama, 000
berarti sebagai wajib pajak pusat
Contoh : 01. 123. 456. 7 -521.000
Artinya : Wajib Pajak Badan pusat di KPP Pratama Purwokerto

Nomor

pokok wajib pajak tersebut merupakan suatu sarana dalam administrasi

perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak. Oleh
karena itu, kepada setiap ajib pajak hanya di berikan satu Nomor Pokok Waib Pajak. Selain
itu Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam
pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal berhubungan
dengan dokumen perpajakan, wajib pajak di wajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib
Pajak yang dimilikinya. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan
Nomor Pokok Wajib Pajak dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan. Apabila Wajib Pajak Pindah Alamat harus melakukan perubahan data alamat atau
update alamat ke Kantor Pajak tempat terdaftarnya Wajib Pajak, apabila pindah alamatnya diluar
Wilayah Kantor Pajak semula, maka dilakukan permohonan pindah kantor pajak

Pasal 1 angka 5 KUP menyebutkan bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalamadministrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atauidentitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.Dari pengertian
sebagaimana dikandung dalam ketentuan dimaksud maka dapatdikatakan bahwa fungsi dari Nomor Pokok
Wajib Pajak adalah:
a.Tanda Pengenal diri atau identitycard
;b.Menjaga ketertiban administrasi dalam pembayaran pajak;
c.Sarana pengawasan dalam administrasi pajak;
d.Nomor yang harus dicantumkan dalam dokumen perusahaan.

6
Jadi seseorang atau badan pada saat diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak bukanlah berarti
bahwa mulai saat itu dia menjadi Wajib Pajak. Dalam hal ini tidak ada hubungan secara langsung antara
pemberian NPWP dengan timbulnya kewajiban perpajakan Masalah kapan seseorang atau badan menjadi
Wajib Pajak adalah kapan saat timbulnya obyek pajak pada subyek pajak, bukankapan saat pemberian
NPWP atau pada saat pendaftaran dilakukan. Dapat saja terjadi suatu Subyek Pajak dalam dirinya
telah melekat obyek pajak, namun oleh karena suatu sebab mereka tidak mendaftarkan diri untuk
diberikanNPWP dan keadaan ini berlangsung berlarut-larut, dan keadaan yang demikian ini juga tidak
diketahui oleh kantor Direktorat Jenderal Pajak. Kondisi sepertiini bukan berarti kewajiban perpajakan subyek
pajak selama belum terdaftartersebut menjadi hilang.

Kewajiban perpajakan tidak hangus dan kewajiban membayar pajak tetap harus dilaksanakan sampai
dengan masa daluwarsa pajak yangterutangtibaPengertian Nomor Pokok Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak sendiri didalam pengertian umum peraturan perundang-undangan KUP tidak
dijelaskan,namun dalam ketentuan Pasal 1 angka 4 KUP dikatakan bahwa:
“Pengusaha Kena Pajak Pengusaha yang melakukan penyerahan barang Kena Pajak atau melakukan
penyerahan jasa Kena Pajak yang dikenakan Pajak berdasarkan Undanga-UNdang Pajak Prtambahan nilai
1984 dan perubahannya tidak termasuk pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan, kecualiuntuk dikukuhkan menjadi PengusahaKenaPajak.

Secara administrasi maka ada dua macambentuk Pengusahan Kena Pajak yaitu:
a. Pengusaha yang secara yuridis otomatis sebagai Pengusaha Kena Pajak,yaitu Pengusaha non Pengusaha
Kecil maksudnya pengusaha yang terutangPajak Pertambahan Nilai, sekalipun belum dikukuhkan
(diberi Nomor Pokok P e ngusaha k e n a Pajak) serta belum dapat melakukan mekanisme
pemungutanpajak sebagai pajak keluarannya dan demikian pula terhadap pajak yang telahdipungut pun
dari perolehan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak tidak dapat dilakukan pengkreditan.
b. Pengusaha yang menjadi Pengusaha Kena Pajak karena pilihannya, yaituPengusaha Kecil yang memilih
menjadi Pengusaha Kena Pajak. Dengan kata lain kewajiban Pajak Pertambahan Nilai baru timbul
apabila dia memilihmenjadi Pengusaha Kena Pajak dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha KenaPajak

7
Dalam Pajak Penghasilan kewajiban perpajakan timbul sejak suatu subyek pajak pada dirinya melekat
obyek pajak, sedangkan pada Pajak Pertambahan Nilai utang pajak timbul sejak terjadinya penyerahan
barang kenapajak atau jasa kena pajak oleh pengusaha sebagaimana dimaksud dalam UUPPN, namun
kewajiban perpajakan timbul setelah pengusaha sebagaimana dimaksud dalam UU PPN 1984
tersebut dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Pertanyaannya, bagaimana seorang
pengusaha di kukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak? Dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) KUP
dikatakan bahwa: “ Setiap Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada kantor pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberian Nomor Pokok
Wajib Pajak”. Dan di ayat (2) bahwa: Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak: “Setiap wajib Pajak sebagai pengusaha yang dikenakan Pajak pertambahan nilai
sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang PPN dan perubahannya. Wajib
melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha, di lakukan untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak”.

Jadi tidak hanya kewajiban menghitung, memperhitungkan, membayaratau menyetor serta melapor,
namun setiap Wajib Pajak pun oleh undang-undang diwajibkan untuk melakukan pendaftaran diri,
demikian pula bagipengusaha sebagaimana dimaksud dalam UU PPN juga wajib melaporkanusahanya untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.

8
Dari ketentuan tersebut dimuka maka dapat disimpulkan bahwa:.
a. Timbulnya Wajib Pajak adalah mendahului timbulnya NPWP, artinya pengertian Wajib
Pajak timbul sejak adanya subyek pajak yang padanya melekat obyek pajak, bukan pada saat
mendaftarkan diri untuk diberikanNomor Pokok Wajib Pajak, atau dengan kata lain ketentuan Pasal 12
ayat(1) KUP yaitu kewajiban bagi setiap Wajib Pajak untuk membayar pajak tanpa menunggu adanya
surat ketetapan pajak tidak terikat akan adanyaNomor Pokok Wajib Pajak atau tidak;
b. Pengertian Wajib Pajak disini adalah Wajib Pajak menurut ketentuan hukum formal, yakni termasuk para
Bendahara Pemerintah, artinya yang wajib mendaftarkan diri tidak hanya Wajib Pajak sebagaimana
tersebut dalam butir (a) dimuka, akan tetapi juga mereka yang menurut ketentuan formal perpajakan
ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan sekalipun mereka sebenarnya adalah bukan
Wajib Pajak menurut ketentuan material perpajakan.
c. Bahwa kewajiban mendaftarkan diri yang dibebankan kepada Wajib Pajak menimbulkan kewajiban
sebaliknya yaitu untuk melayani pendaftaran dengan diterbitkannya Nomor Pokok Wajib Pajak.
d. Ada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pendaftaran sekaligusmelaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP; atau
e. Ada yang mengajukan permohonan pendaftaran NPWP saja; atau
f. Ada yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sedangkanNPWP nya telah lama di
miliki.

9
BAB III
PENUT UP
a.

Kesimpulan
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Dalam Pajak Penghasilan kewajiban perpajakan timbul sejak suatu subyek pajak pada dirinya melekat
obyek pajak, sedangkan pada Pajak Pertambahan Nilai utang pajak timbul sejak terjadinya
penyerahan barang kenapajak atau jasa kena pajak oleh pengusaha sebagaimana dimaksud dalam
UUPPN, namun kewajiban perpajakan timbul setelah pengusaha sebagaimana dimaksud
dalam UU PPN 1984 tersebut dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

b.

Saran
Menurut penulis pemerintah harus lebih mensosialisasikan tentang pajak sebagai iyuran
masyarakat untuk khas Negara, dan mempermudah pelaksanaannya dengan menyediakan
wadah yang tidak membingungkan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://wibowo-pajak.blogspot.com/2012/02/pengertian-npwp-nomor-pokok-wajib-pajak.html
http://kedanta.tripod.com/karya.html

11

More Related Content

What's hot

Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakAlgamarputra
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPAriza Ekky
 
Tugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orangTugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orangdwiparamadanu
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakandian145
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakanNoviaIslan
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN Fazaekaputra
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...fitri_afriaini
 
Tugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakan Tugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakan anuarpranata
 
Paper administrasi perpajakan & praktikum komputer
Paper administrasi perpajakan & praktikum komputerPaper administrasi perpajakan & praktikum komputer
Paper administrasi perpajakan & praktikum komputer5888243
 
Moina tugas praktikum komp&prpajakan
Moina tugas praktikum komp&prpajakanMoina tugas praktikum komp&prpajakan
Moina tugas praktikum komp&prpajakanMoinaelfridabt
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerRitonga Johan
 

What's hot (19)

Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKP
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 
Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib PajakNomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak
 
Tugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orangTugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orang
 
Makalah perpajakan lusi manullang
Makalah perpajakan lusi manullangMakalah perpajakan lusi manullang
Makalah perpajakan lusi manullang
 
Jel
JelJel
Jel
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
Paper pajak
Paper pajakPaper pajak
Paper pajak
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
 
makalah pajak
makalah pajakmakalah pajak
makalah pajak
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Tugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakan Tugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakan
 
Paper administrasi perpajakan & praktikum komputer
Paper administrasi perpajakan & praktikum komputerPaper administrasi perpajakan & praktikum komputer
Paper administrasi perpajakan & praktikum komputer
 
Moina tugas praktikum komp&prpajakan
Moina tugas praktikum komp&prpajakanMoina tugas praktikum komp&prpajakan
Moina tugas praktikum komp&prpajakan
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
 
Vera helen simbolon
Vera helen simbolonVera helen simbolon
Vera helen simbolon
 

Similar to NPWP DAN PENGUKUHAN

Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktekhayatun nufus
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sariwuulans
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxDonnyEmanuel
 
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017Yulia Ramadiana
 
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakedladianti
 
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan TahunanPaper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunanwryand
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanindah1994
 
Materi 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptxMateri 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptxmayahusnia1
 
Tugas paper administrasi perpajakan
Tugas paper administrasi perpajakanTugas paper administrasi perpajakan
Tugas paper administrasi perpajakandwiparamadanu
 
Tugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakanTugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakandwiparamadanu
 
surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.badiapurnamawanto
 
Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanPembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanImam Mukayan
 

Similar to NPWP DAN PENGUKUHAN (20)

Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sari
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sari
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017
 
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
 
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan TahunanPaper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
KUP.pptx
KUP.pptxKUP.pptx
KUP.pptx
 
Materi 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptxMateri 2 Pajak.pptx
Materi 2 Pajak.pptx
 
Tugas paper administrasi perpajakan
Tugas paper administrasi perpajakanTugas paper administrasi perpajakan
Tugas paper administrasi perpajakan
 
Tugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakanTugas paper adm perpajakan
Tugas paper adm perpajakan
 
surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.
 
Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanPembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporan
 
Tugas pratikum herman
Tugas pratikum hermanTugas pratikum herman
Tugas pratikum herman
 

NPWP DAN PENGUKUHAN

  • 1. Administrasi Perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Disusun oleh : Yeldi okta saputra 1201121748 Jurusana Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Politik Universita Riau 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga paper ini yang berisi tentang “ NOMOR POKOK WAJIP PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK “ telah diselesaikan sebagai salah satu tugas kulaih Administ rasi Perpajakan. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada : o ibu Sri Zuliarni, S,sos, MBA., selaku dosen mata kulaih Administrasi Perpajakan yang telah memberi bimbingannya kepada saya dalam proses penyusunan paper ini. o orang tua saya yang slalu memanjatkan doanya untuk kebaikan saya dan o teman saya Jai Rahmandani yang memberikan dorongan dan motivasi untuk saya hingga terselesaikannya paper ini. Saya menyadari dalam penyusunan paper ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, Saya juga mohon maaf apabila dalam penulisan paper ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis. Pekanbaru 21 oktober 2013 penulis 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 4 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................4 BAB II URAIAN 2.1. Pengertian Umum NPWP Dan NPPKP ....................................................... 5 2.2. Pengertian NPWP ................................................................................................5 BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung. menurut bebetapa ahli : 1.Prof Dr Adriani pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajibpajak membayarnya menurut peraturan derngan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat ditunjuk secara langsung. 2. Prof. DR. Rachmat Sumitro,SH pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sector pemerintah berdasarkan undang-undang) (dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi)yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Lima unsur pokok dalam defenisi pajak Iuran / pungutan Pajak dipungut berdasarkan undang-undang Pajak dapat dipaksakan Tidak menerima kontra prestasi Untuk membiayai pengeluaran umun pemerintah 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Umum NPWP Dan NPPKP 2. Pengertian NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 4
  • 5. BAB II URAIAN Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 1. Pengertian Umum NPWP Dan NPPKP Dalam perpajakan yang menganut self assessment system setiap Wajib Pajak dipercaya untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya yaitu menghitung, membayar, atau menyetor, dan melapor sendiri tanpa menungguadanya surat ketetapan pajak (Pasal 12 ayat (1) KUP). Manakala kewajiban perpajakan tersebut timbul secara insidentil, misalnya timbulnya penghasilankarena penjualan harta tidak bergerak berupa tanah dan atau bangunan sebagaihasil warisan mungkin tidak begitu bermasalah dalam pengadministrasiannya,namun apabila kewajiban perpajakan tersebut merupakan kewajiban rutin yang harus dijalankan maka perlu wadah di dalam pengadministrasiannya. Pengertian wadah tersebut adalah Subyek Pajak yang pada dirinya timbul obyek pajak dimaksud yang harus diadministrasikan. Apabila menggunakan nama maka akan timbul masalah yaitu berapa ratus atau ribu orang yang namanya sama, oleh karena itu satu-satunya cara pencatatan Subyek Pajak adalah dengan menggunakan nomor yang disebut sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak. Apabila sistem kependudukan nasional telah memiliki sistempenomoran penduduk yang baku yang tidak mungkin dua orang memilikinomor yang sama, dapat saja administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak tidak diperlukan lagi. 2. Pengertian NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Nomor Pokok Wajib Pajak terdiri dari 15 digit dengan penjelasan sebagai berikut : Dua digit pertama menunjukkan jenis wajib pajak, Antara lain : - kode 01, 02, 21, 31 adalah menunjukan Wajib Pajak Badan - kode 00, 20 adalah menunjukan Wajib Pajak Bendahara - kode 04, 05, 06, 07, 08, 24, 25, 26, 31, 34 , 35, 36, 47, 48,49, 57, 58, 67, 67, 77, 78, 79, 87, 88, 89, 97 adalah menunjukan Wajib Pajak Orang Pribadi 5
  • 6. Tujuh digit selanjutnya menunjukkan nomor tertentu yang dikeluarkan oleh kantor pajak Tiga digit selanjutnya menunjukan kode Kantor Pelayanan Pajak contoh 521 untuk KPP Pratama Purwokerto Tiga digit berikutnya menunjukan kode cabang contoh 001 berarti cabang pertama, 000 berarti sebagai wajib pajak pusat Contoh : 01. 123. 456. 7 -521.000 Artinya : Wajib Pajak Badan pusat di KPP Pratama Purwokerto Nomor pokok wajib pajak tersebut merupakan suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak. Oleh karena itu, kepada setiap ajib pajak hanya di berikan satu Nomor Pokok Waib Pajak. Selain itu Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, wajib pajak di wajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Apabila Wajib Pajak Pindah Alamat harus melakukan perubahan data alamat atau update alamat ke Kantor Pajak tempat terdaftarnya Wajib Pajak, apabila pindah alamatnya diluar Wilayah Kantor Pajak semula, maka dilakukan permohonan pindah kantor pajak Pasal 1 angka 5 KUP menyebutkan bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalamadministrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atauidentitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.Dari pengertian sebagaimana dikandung dalam ketentuan dimaksud maka dapatdikatakan bahwa fungsi dari Nomor Pokok Wajib Pajak adalah: a.Tanda Pengenal diri atau identitycard ;b.Menjaga ketertiban administrasi dalam pembayaran pajak; c.Sarana pengawasan dalam administrasi pajak; d.Nomor yang harus dicantumkan dalam dokumen perusahaan. 6
  • 7. Jadi seseorang atau badan pada saat diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak bukanlah berarti bahwa mulai saat itu dia menjadi Wajib Pajak. Dalam hal ini tidak ada hubungan secara langsung antara pemberian NPWP dengan timbulnya kewajiban perpajakan Masalah kapan seseorang atau badan menjadi Wajib Pajak adalah kapan saat timbulnya obyek pajak pada subyek pajak, bukankapan saat pemberian NPWP atau pada saat pendaftaran dilakukan. Dapat saja terjadi suatu Subyek Pajak dalam dirinya telah melekat obyek pajak, namun oleh karena suatu sebab mereka tidak mendaftarkan diri untuk diberikanNPWP dan keadaan ini berlangsung berlarut-larut, dan keadaan yang demikian ini juga tidak diketahui oleh kantor Direktorat Jenderal Pajak. Kondisi sepertiini bukan berarti kewajiban perpajakan subyek pajak selama belum terdaftartersebut menjadi hilang. Kewajiban perpajakan tidak hangus dan kewajiban membayar pajak tetap harus dilaksanakan sampai dengan masa daluwarsa pajak yangterutangtibaPengertian Nomor Pokok Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sendiri didalam pengertian umum peraturan perundang-undangan KUP tidak dijelaskan,namun dalam ketentuan Pasal 1 angka 4 KUP dikatakan bahwa: “Pengusaha Kena Pajak Pengusaha yang melakukan penyerahan barang Kena Pajak atau melakukan penyerahan jasa Kena Pajak yang dikenakan Pajak berdasarkan Undanga-UNdang Pajak Prtambahan nilai 1984 dan perubahannya tidak termasuk pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecualiuntuk dikukuhkan menjadi PengusahaKenaPajak. Secara administrasi maka ada dua macambentuk Pengusahan Kena Pajak yaitu: a. Pengusaha yang secara yuridis otomatis sebagai Pengusaha Kena Pajak,yaitu Pengusaha non Pengusaha Kecil maksudnya pengusaha yang terutangPajak Pertambahan Nilai, sekalipun belum dikukuhkan (diberi Nomor Pokok P e ngusaha k e n a Pajak) serta belum dapat melakukan mekanisme pemungutanpajak sebagai pajak keluarannya dan demikian pula terhadap pajak yang telahdipungut pun dari perolehan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak tidak dapat dilakukan pengkreditan. b. Pengusaha yang menjadi Pengusaha Kena Pajak karena pilihannya, yaituPengusaha Kecil yang memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak. Dengan kata lain kewajiban Pajak Pertambahan Nilai baru timbul apabila dia memilihmenjadi Pengusaha Kena Pajak dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha KenaPajak 7
  • 8. Dalam Pajak Penghasilan kewajiban perpajakan timbul sejak suatu subyek pajak pada dirinya melekat obyek pajak, sedangkan pada Pajak Pertambahan Nilai utang pajak timbul sejak terjadinya penyerahan barang kenapajak atau jasa kena pajak oleh pengusaha sebagaimana dimaksud dalam UUPPN, namun kewajiban perpajakan timbul setelah pengusaha sebagaimana dimaksud dalam UU PPN 1984 tersebut dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Pertanyaannya, bagaimana seorang pengusaha di kukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak? Dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) KUP dikatakan bahwa: “ Setiap Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada kantor pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberian Nomor Pokok Wajib Pajak”. Dan di ayat (2) bahwa: Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak: “Setiap wajib Pajak sebagai pengusaha yang dikenakan Pajak pertambahan nilai sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang PPN dan perubahannya. Wajib melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha, di lakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak”. Jadi tidak hanya kewajiban menghitung, memperhitungkan, membayaratau menyetor serta melapor, namun setiap Wajib Pajak pun oleh undang-undang diwajibkan untuk melakukan pendaftaran diri, demikian pula bagipengusaha sebagaimana dimaksud dalam UU PPN juga wajib melaporkanusahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. 8
  • 9. Dari ketentuan tersebut dimuka maka dapat disimpulkan bahwa:. a. Timbulnya Wajib Pajak adalah mendahului timbulnya NPWP, artinya pengertian Wajib Pajak timbul sejak adanya subyek pajak yang padanya melekat obyek pajak, bukan pada saat mendaftarkan diri untuk diberikanNomor Pokok Wajib Pajak, atau dengan kata lain ketentuan Pasal 12 ayat(1) KUP yaitu kewajiban bagi setiap Wajib Pajak untuk membayar pajak tanpa menunggu adanya surat ketetapan pajak tidak terikat akan adanyaNomor Pokok Wajib Pajak atau tidak; b. Pengertian Wajib Pajak disini adalah Wajib Pajak menurut ketentuan hukum formal, yakni termasuk para Bendahara Pemerintah, artinya yang wajib mendaftarkan diri tidak hanya Wajib Pajak sebagaimana tersebut dalam butir (a) dimuka, akan tetapi juga mereka yang menurut ketentuan formal perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan sekalipun mereka sebenarnya adalah bukan Wajib Pajak menurut ketentuan material perpajakan. c. Bahwa kewajiban mendaftarkan diri yang dibebankan kepada Wajib Pajak menimbulkan kewajiban sebaliknya yaitu untuk melayani pendaftaran dengan diterbitkannya Nomor Pokok Wajib Pajak. d. Ada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pendaftaran sekaligusmelaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau e. Ada yang mengajukan permohonan pendaftaran NPWP saja; atau f. Ada yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sedangkanNPWP nya telah lama di miliki. 9
  • 10. BAB III PENUT UP a. Kesimpulan Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Dalam Pajak Penghasilan kewajiban perpajakan timbul sejak suatu subyek pajak pada dirinya melekat obyek pajak, sedangkan pada Pajak Pertambahan Nilai utang pajak timbul sejak terjadinya penyerahan barang kenapajak atau jasa kena pajak oleh pengusaha sebagaimana dimaksud dalam UUPPN, namun kewajiban perpajakan timbul setelah pengusaha sebagaimana dimaksud dalam UU PPN 1984 tersebut dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. b. Saran Menurut penulis pemerintah harus lebih mensosialisasikan tentang pajak sebagai iyuran masyarakat untuk khas Negara, dan mempermudah pelaksanaannya dengan menyediakan wadah yang tidak membingungkan masyarakat. 10