SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Dianita Susianni, drg., SpKG
Suatu jenis campuran antara logam campur/
alloy dengan air raksa (Hg)
Berdasarkan jumlah tembaga/ Cu:
 Alloy konvensional
Cu : 0-6%
 High copper
Cu : 13%
 Keuntungannya :
 Relatif mudah penggunaannya
 Relatif mudah teknik penempatannya
 Pd lesi kecil sampai moderate prognosisnya
cukup baik dalam jangka panjang
 Relatif harganya paling murah
 Kerugiannya :
 Estetik jelek
 Sulit memperoleh anatomi gigi yg sempurna
 Wear factor utk retorasi yg luas kurang baik
 Klas I
 Klas II
 Klas V (servikal palatinal/ lingual) gigi posterior
 Amalgam mempunyai kekuatan tensil yang relatif
rendah dan tidak dapat digunakan dalam
lapisan yang tipis baik di dalam bagian utama
restorasi atau pada bagian tepi
Kedalaman preparasi
(minimal 2 mm)
 Note : Bila kedalaman kavitas > 2 mm diberi
liner/basis
 Bentuk preparasi kavitas
BLACK : kavitas bentuk BOKS (ke//an dinding)
Undercut (untuk retensi tambahan)
BRONNER : Dinding kavitas // enamel rods
Dinding M/D divergen ke oklusal
Dinding Bukal/Lingual konvergen ke oklusal
 Tahap awal membuat AKSES
 Dengan bur bulat kecil/berbentuk buah pir
dengan kecepatan tinggi dibuat akses ke
dentin
 Semua fisur yang dalam di permukaan oklusal
dilibatkan, kavitas dibuat sekecil mungkin
 Bur digerakkan mengikuti outline (Fisur)
disertai dengan semprotan air untuk
mencegah panas yang berlebihan
 Semua outline selalu dibuat tumpul
 Pertautan email-dentin harus bebas karies
 Dasar kavitas (dinding pulpa) dibuat datar
dengan sudut garis dibuat sedikit membulat
 Tepi email dihaluskan dengan Hatchet atau
dengan bur fisur kecil
 Sudut tepi kavitas tidak boleh kurang dari 900
o.k. melemahkan prisma email
 Pada tonjol yang curam dapat sampai 1100
(dianggap cukup dapat diterima)
 Sudut tepi tumpatan amalgam tidak
boleh < 700  ujung tumpatan tipis &
mudah pecah
 Yaitu restorasi yang mengenai permukaan M/D
gigi posterior
Kavitas MO (Mesio – Oklusal)
Kavitas DO (Disto – Oklusal)
Kavitas MOD (Mesio-Okluso-Distal)
 Preparasi Kavitas pada permukaan oklusal
(sama dengan preparasi kavitas klas I
amalgam)
 Dilanjutkan menembus lingir tepi (ridge)
membuka arah proksimal dengan bur
fisur/bur pir panjang digerakkan seperti
pendulum arah bukolingual  membentuk
BOKS - PROKSIMAL
Gb.Potongan bentuk preparasi kavitas klas II
arah M-D
 Untuk karies pada 1/3 cervical bagian
bukal/palatinal/lingual gigi posterior
 Bentuk preparasinya:
Persegi panjang dengan sudut membulat
Ovoid
Berbentuk ginjal
Metode Kerjanya:
1. Karies dibersihkan dengan bur bulat kecil
2. Kavitas dilebarkan sesuai dengan banyaknya
pembuangan karies dengan kedalaman
kurang lebih 2 mm dari permukaan gigi
dengan bur inverted cone membentuk dinding
aksial mengikuti kontur luar permukaan gigi
3. Retensi diperoleh dengan membuat alur
retensi di seluruh dentin sepanjang dinding
gingiva dan dinding oklusal dengan bur bulat
kecil
PROPORSI :
Yaitu Perbandingan Alloy dan Hg
 Hg : Alloy = 7 : 5 atau 8 : 5
pada teknik pencampuran secara manualkelebihan merkuri
setelah pencampuran (TRITURASI) diambil dgn cara
memerasnya dengan kain kasa
 Hg : Alloy = Ditimbang dalam jml yg sama
Minimal Mercury techniques pada teknik pencampuran
secara mekanis tidak perlu dilakukan pemerasan merkuri
 Amalgam yang telah set hendaknya mengandung kurang dari
50% merkuri
TRITURASI (Pencampuran Amalgam)
A ) Manual
 Dengan mortar & pastel yang terbuat dari gelas
 Teknik kuno sekarang jarang dipakaitdk praktis
 Hasil tidak konsisten tergantung tekanan & keceptan
 Irit sesua kebutuhan
 Waktu pengadukan 60’’ dikatakan selesai bila
campuran tampak homogen & mengkilat
B) MEKANIS dengan AMALGAMATOR
 Cepat
 Hasilnya homogen & konsisten
 Kecepatan & tekanan sama
 Tersedia dalam kapsul
 Massa amalgam yang baik :
Massa melekat satu dengan yang lain jika digulung
dengan ibu jari berbentuk batang tidak putus pada
jarak yang pendek
Normal mix
 Massa tampak halus, perm.mengkilat
 Tidak melekat pada mortar
 Kekuatan + kekerasan maksimal
 Permukaan lebih halus waktu dicarving & dipulas
KONDENSASI
Yang harus diperhatikan :
 Adaptasi terhadap dinding kavitas
 Membuang kelebihan Hg
Metode Kondensasi
 Manual/Hand Instrument (Amalgam-Stopper)
 Tekanan tidak sama
 Operator lelah
 Sering terjadi prematur fraktur
 Mekanis (Mechanical Condenser)
 Contoh : Amalgam Pack (btk.spt.Contra angle)
 Tekanan dapat seragam
 Operator tidak lelah
 Mencegah prematur fraktur
 Sesudah pencampuran
diperas letakkan pada
pistol amalgam
 Masukkan ke dasar
kavitas sedikit demi
sedikit
 Tekan dengan stoper
amalgam (pemampat)
 Kelebihan amalgam di
bagian tepi kavitas
diratakan dengan
kondensor yang besar
 Bersihkan seluruh kelebihan amalgam pada tepi
kavitas dengan gulungan kapas basah
1. Pemasangan MATRIKS (RETAINER)
2. Pemasangan WEDGE dari potongan kayu
bentuk tapered triangular untuk :
 Mencegah pita matrik (band) terbuka saat
kondensasi
 Membentuk anatomi di bag. Proksimal
 Menahan supaya amalgam tidak keluar apda
saat kondensasi
3. Kelebihan pita matrik dipotong sehingga gigi dapat
dioklusikan
4. Membersihkan sisa debris dalam kavitas
5. Melakukan kondensasi amalgam ke dalam kavitas
CARVING
 Segera setelah kondensasi selesai
 Perbaiki : - Bentuk kontur gigi
- Kontak dengan gigi tetangga
- Anatomi oklusal gigi
Bagian bagian yang harus diperhatikan :
 Groove oklusal :
 Developmental groove
 Groove tambahan
 Marginal ridge
 Lingual/bucc.spillway
 Groove harus jelas, tidak boleh tajam & dalam
 Marginal ridge dibulatkan  membentuk
embrassure dengan marg.ridge gigi tetangga
PEMOLESAN
 Dilakukan pada kunjungan berikutnya (setelah 24
jam), bila memakai amalgam high Copper dapat
dilakukan kurang dari 24 jam
 Tujuan :
-Untuk menghilangkan kelebihan yang mengandung
Hg (merkuri)
-Untuk menghilangkan kelebihan amalgam di tepi
restorasi
-Untuk memastikan bahwa restorasi tersebut
harmonis dengan oklusi pasien
-Untuk membentuk kontur anatomi
-Untuk memperoleh permukaan yang halus
 Cek tumpatan :
Oklusi, kontak aproksimal,
keutuhan tepi tumapatan dan
konturnya sudah betul ?
 Bila tidak baik Tumpat ulang
(terutama kontak aprok.hilang &
underfilling)
 Membentuk permukaan oklusal
dengan bur batu hijau (stone)
bentuk ujungnya runcing atau
kerucut terbalik
 Bila kontur gingiva >> dibuang
dengan bur batu hijau bentuk
nyala api
 Dibersihkan dengan sikat kecil disertai irigasi
dengan kecepatan rendah
 Kilau akhir dengan karet (rubber cups) + pasta
poles digunakan dalam keadaan basah
Amalgam

More Related Content

What's hot

Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
RSIGM
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
PSPDG-UNUD
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Dellery Usman
 
003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013
Anis Istiqomah
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
RSIGM
 
Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut
PSPDG-UNUD
 

What's hot (20)

7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE
 
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut Histologi Rongga Mulut
Histologi Rongga Mulut
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
Gic
Gic Gic
Gic
 
Direct retainers
Direct retainersDirect retainers
Direct retainers
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
Karies dan gingivitis
Karies dan gingivitisKaries dan gingivitis
Karies dan gingivitis
 

Recently uploaded

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Amalgam

  • 2. Suatu jenis campuran antara logam campur/ alloy dengan air raksa (Hg) Berdasarkan jumlah tembaga/ Cu:  Alloy konvensional Cu : 0-6%  High copper Cu : 13%
  • 3.  Keuntungannya :  Relatif mudah penggunaannya  Relatif mudah teknik penempatannya  Pd lesi kecil sampai moderate prognosisnya cukup baik dalam jangka panjang  Relatif harganya paling murah  Kerugiannya :  Estetik jelek  Sulit memperoleh anatomi gigi yg sempurna  Wear factor utk retorasi yg luas kurang baik
  • 4.  Klas I  Klas II  Klas V (servikal palatinal/ lingual) gigi posterior
  • 5.  Amalgam mempunyai kekuatan tensil yang relatif rendah dan tidak dapat digunakan dalam lapisan yang tipis baik di dalam bagian utama restorasi atau pada bagian tepi Kedalaman preparasi (minimal 2 mm)  Note : Bila kedalaman kavitas > 2 mm diberi liner/basis
  • 6.  Bentuk preparasi kavitas BLACK : kavitas bentuk BOKS (ke//an dinding) Undercut (untuk retensi tambahan) BRONNER : Dinding kavitas // enamel rods Dinding M/D divergen ke oklusal Dinding Bukal/Lingual konvergen ke oklusal
  • 7.  Tahap awal membuat AKSES  Dengan bur bulat kecil/berbentuk buah pir dengan kecepatan tinggi dibuat akses ke dentin  Semua fisur yang dalam di permukaan oklusal dilibatkan, kavitas dibuat sekecil mungkin
  • 8.  Bur digerakkan mengikuti outline (Fisur) disertai dengan semprotan air untuk mencegah panas yang berlebihan  Semua outline selalu dibuat tumpul  Pertautan email-dentin harus bebas karies  Dasar kavitas (dinding pulpa) dibuat datar dengan sudut garis dibuat sedikit membulat  Tepi email dihaluskan dengan Hatchet atau dengan bur fisur kecil
  • 9.
  • 10.  Sudut tepi kavitas tidak boleh kurang dari 900 o.k. melemahkan prisma email  Pada tonjol yang curam dapat sampai 1100 (dianggap cukup dapat diterima)  Sudut tepi tumpatan amalgam tidak boleh < 700  ujung tumpatan tipis & mudah pecah
  • 11.  Yaitu restorasi yang mengenai permukaan M/D gigi posterior Kavitas MO (Mesio – Oklusal) Kavitas DO (Disto – Oklusal) Kavitas MOD (Mesio-Okluso-Distal)
  • 12.  Preparasi Kavitas pada permukaan oklusal (sama dengan preparasi kavitas klas I amalgam)  Dilanjutkan menembus lingir tepi (ridge) membuka arah proksimal dengan bur fisur/bur pir panjang digerakkan seperti pendulum arah bukolingual  membentuk BOKS - PROKSIMAL
  • 13. Gb.Potongan bentuk preparasi kavitas klas II arah M-D
  • 14.
  • 15.  Untuk karies pada 1/3 cervical bagian bukal/palatinal/lingual gigi posterior  Bentuk preparasinya: Persegi panjang dengan sudut membulat Ovoid Berbentuk ginjal
  • 16. Metode Kerjanya: 1. Karies dibersihkan dengan bur bulat kecil 2. Kavitas dilebarkan sesuai dengan banyaknya pembuangan karies dengan kedalaman kurang lebih 2 mm dari permukaan gigi dengan bur inverted cone membentuk dinding aksial mengikuti kontur luar permukaan gigi 3. Retensi diperoleh dengan membuat alur retensi di seluruh dentin sepanjang dinding gingiva dan dinding oklusal dengan bur bulat kecil
  • 17.
  • 18. PROPORSI : Yaitu Perbandingan Alloy dan Hg  Hg : Alloy = 7 : 5 atau 8 : 5 pada teknik pencampuran secara manualkelebihan merkuri setelah pencampuran (TRITURASI) diambil dgn cara memerasnya dengan kain kasa  Hg : Alloy = Ditimbang dalam jml yg sama Minimal Mercury techniques pada teknik pencampuran secara mekanis tidak perlu dilakukan pemerasan merkuri  Amalgam yang telah set hendaknya mengandung kurang dari 50% merkuri
  • 19. TRITURASI (Pencampuran Amalgam) A ) Manual  Dengan mortar & pastel yang terbuat dari gelas  Teknik kuno sekarang jarang dipakaitdk praktis  Hasil tidak konsisten tergantung tekanan & keceptan  Irit sesua kebutuhan  Waktu pengadukan 60’’ dikatakan selesai bila campuran tampak homogen & mengkilat B) MEKANIS dengan AMALGAMATOR  Cepat  Hasilnya homogen & konsisten  Kecepatan & tekanan sama  Tersedia dalam kapsul
  • 20.  Massa amalgam yang baik : Massa melekat satu dengan yang lain jika digulung dengan ibu jari berbentuk batang tidak putus pada jarak yang pendek Normal mix  Massa tampak halus, perm.mengkilat  Tidak melekat pada mortar  Kekuatan + kekerasan maksimal  Permukaan lebih halus waktu dicarving & dipulas
  • 21. KONDENSASI Yang harus diperhatikan :  Adaptasi terhadap dinding kavitas  Membuang kelebihan Hg Metode Kondensasi  Manual/Hand Instrument (Amalgam-Stopper)  Tekanan tidak sama  Operator lelah  Sering terjadi prematur fraktur  Mekanis (Mechanical Condenser)  Contoh : Amalgam Pack (btk.spt.Contra angle)  Tekanan dapat seragam  Operator tidak lelah  Mencegah prematur fraktur
  • 22.  Sesudah pencampuran diperas letakkan pada pistol amalgam  Masukkan ke dasar kavitas sedikit demi sedikit  Tekan dengan stoper amalgam (pemampat)  Kelebihan amalgam di bagian tepi kavitas diratakan dengan kondensor yang besar
  • 23.  Bersihkan seluruh kelebihan amalgam pada tepi kavitas dengan gulungan kapas basah
  • 24. 1. Pemasangan MATRIKS (RETAINER)
  • 25. 2. Pemasangan WEDGE dari potongan kayu bentuk tapered triangular untuk :  Mencegah pita matrik (band) terbuka saat kondensasi  Membentuk anatomi di bag. Proksimal  Menahan supaya amalgam tidak keluar apda saat kondensasi
  • 26. 3. Kelebihan pita matrik dipotong sehingga gigi dapat dioklusikan 4. Membersihkan sisa debris dalam kavitas 5. Melakukan kondensasi amalgam ke dalam kavitas
  • 27. CARVING  Segera setelah kondensasi selesai  Perbaiki : - Bentuk kontur gigi - Kontak dengan gigi tetangga - Anatomi oklusal gigi
  • 28. Bagian bagian yang harus diperhatikan :  Groove oklusal :  Developmental groove  Groove tambahan  Marginal ridge  Lingual/bucc.spillway  Groove harus jelas, tidak boleh tajam & dalam  Marginal ridge dibulatkan  membentuk embrassure dengan marg.ridge gigi tetangga
  • 29. PEMOLESAN  Dilakukan pada kunjungan berikutnya (setelah 24 jam), bila memakai amalgam high Copper dapat dilakukan kurang dari 24 jam  Tujuan : -Untuk menghilangkan kelebihan yang mengandung Hg (merkuri) -Untuk menghilangkan kelebihan amalgam di tepi restorasi -Untuk memastikan bahwa restorasi tersebut harmonis dengan oklusi pasien -Untuk membentuk kontur anatomi -Untuk memperoleh permukaan yang halus
  • 30.  Cek tumpatan : Oklusi, kontak aproksimal, keutuhan tepi tumapatan dan konturnya sudah betul ?  Bila tidak baik Tumpat ulang (terutama kontak aprok.hilang & underfilling)  Membentuk permukaan oklusal dengan bur batu hijau (stone) bentuk ujungnya runcing atau kerucut terbalik  Bila kontur gingiva >> dibuang dengan bur batu hijau bentuk nyala api
  • 31.  Dibersihkan dengan sikat kecil disertai irigasi dengan kecepatan rendah  Kilau akhir dengan karet (rubber cups) + pasta poles digunakan dalam keadaan basah