2. Suatu jenis campuran antara logam campur/
alloy dengan air raksa (Hg)
Berdasarkan jumlah tembaga/ Cu:
Alloy konvensional
Cu : 0-6%
High copper
Cu : 13%
3. Keuntungannya :
Relatif mudah penggunaannya
Relatif mudah teknik penempatannya
Pd lesi kecil sampai moderate prognosisnya
cukup baik dalam jangka panjang
Relatif harganya paling murah
Kerugiannya :
Estetik jelek
Sulit memperoleh anatomi gigi yg sempurna
Wear factor utk retorasi yg luas kurang baik
4. Klas I
Klas II
Klas V (servikal palatinal/ lingual) gigi posterior
5. Amalgam mempunyai kekuatan tensil yang relatif
rendah dan tidak dapat digunakan dalam
lapisan yang tipis baik di dalam bagian utama
restorasi atau pada bagian tepi
Kedalaman preparasi
(minimal 2 mm)
Note : Bila kedalaman kavitas > 2 mm diberi
liner/basis
6. Bentuk preparasi kavitas
BLACK : kavitas bentuk BOKS (ke//an dinding)
Undercut (untuk retensi tambahan)
BRONNER : Dinding kavitas // enamel rods
Dinding M/D divergen ke oklusal
Dinding Bukal/Lingual konvergen ke oklusal
7. Tahap awal membuat AKSES
Dengan bur bulat kecil/berbentuk buah pir
dengan kecepatan tinggi dibuat akses ke
dentin
Semua fisur yang dalam di permukaan oklusal
dilibatkan, kavitas dibuat sekecil mungkin
8. Bur digerakkan mengikuti outline (Fisur)
disertai dengan semprotan air untuk
mencegah panas yang berlebihan
Semua outline selalu dibuat tumpul
Pertautan email-dentin harus bebas karies
Dasar kavitas (dinding pulpa) dibuat datar
dengan sudut garis dibuat sedikit membulat
Tepi email dihaluskan dengan Hatchet atau
dengan bur fisur kecil
9.
10. Sudut tepi kavitas tidak boleh kurang dari 900
o.k. melemahkan prisma email
Pada tonjol yang curam dapat sampai 1100
(dianggap cukup dapat diterima)
Sudut tepi tumpatan amalgam tidak
boleh < 700 ujung tumpatan tipis &
mudah pecah
11. Yaitu restorasi yang mengenai permukaan M/D
gigi posterior
Kavitas MO (Mesio – Oklusal)
Kavitas DO (Disto – Oklusal)
Kavitas MOD (Mesio-Okluso-Distal)
12. Preparasi Kavitas pada permukaan oklusal
(sama dengan preparasi kavitas klas I
amalgam)
Dilanjutkan menembus lingir tepi (ridge)
membuka arah proksimal dengan bur
fisur/bur pir panjang digerakkan seperti
pendulum arah bukolingual membentuk
BOKS - PROKSIMAL
15. Untuk karies pada 1/3 cervical bagian
bukal/palatinal/lingual gigi posterior
Bentuk preparasinya:
Persegi panjang dengan sudut membulat
Ovoid
Berbentuk ginjal
16. Metode Kerjanya:
1. Karies dibersihkan dengan bur bulat kecil
2. Kavitas dilebarkan sesuai dengan banyaknya
pembuangan karies dengan kedalaman
kurang lebih 2 mm dari permukaan gigi
dengan bur inverted cone membentuk dinding
aksial mengikuti kontur luar permukaan gigi
3. Retensi diperoleh dengan membuat alur
retensi di seluruh dentin sepanjang dinding
gingiva dan dinding oklusal dengan bur bulat
kecil
17.
18. PROPORSI :
Yaitu Perbandingan Alloy dan Hg
Hg : Alloy = 7 : 5 atau 8 : 5
pada teknik pencampuran secara manualkelebihan merkuri
setelah pencampuran (TRITURASI) diambil dgn cara
memerasnya dengan kain kasa
Hg : Alloy = Ditimbang dalam jml yg sama
Minimal Mercury techniques pada teknik pencampuran
secara mekanis tidak perlu dilakukan pemerasan merkuri
Amalgam yang telah set hendaknya mengandung kurang dari
50% merkuri
19. TRITURASI (Pencampuran Amalgam)
A ) Manual
Dengan mortar & pastel yang terbuat dari gelas
Teknik kuno sekarang jarang dipakaitdk praktis
Hasil tidak konsisten tergantung tekanan & keceptan
Irit sesua kebutuhan
Waktu pengadukan 60’’ dikatakan selesai bila
campuran tampak homogen & mengkilat
B) MEKANIS dengan AMALGAMATOR
Cepat
Hasilnya homogen & konsisten
Kecepatan & tekanan sama
Tersedia dalam kapsul
20. Massa amalgam yang baik :
Massa melekat satu dengan yang lain jika digulung
dengan ibu jari berbentuk batang tidak putus pada
jarak yang pendek
Normal mix
Massa tampak halus, perm.mengkilat
Tidak melekat pada mortar
Kekuatan + kekerasan maksimal
Permukaan lebih halus waktu dicarving & dipulas
21. KONDENSASI
Yang harus diperhatikan :
Adaptasi terhadap dinding kavitas
Membuang kelebihan Hg
Metode Kondensasi
Manual/Hand Instrument (Amalgam-Stopper)
Tekanan tidak sama
Operator lelah
Sering terjadi prematur fraktur
Mekanis (Mechanical Condenser)
Contoh : Amalgam Pack (btk.spt.Contra angle)
Tekanan dapat seragam
Operator tidak lelah
Mencegah prematur fraktur
22. Sesudah pencampuran
diperas letakkan pada
pistol amalgam
Masukkan ke dasar
kavitas sedikit demi
sedikit
Tekan dengan stoper
amalgam (pemampat)
Kelebihan amalgam di
bagian tepi kavitas
diratakan dengan
kondensor yang besar
23. Bersihkan seluruh kelebihan amalgam pada tepi
kavitas dengan gulungan kapas basah
25. 2. Pemasangan WEDGE dari potongan kayu
bentuk tapered triangular untuk :
Mencegah pita matrik (band) terbuka saat
kondensasi
Membentuk anatomi di bag. Proksimal
Menahan supaya amalgam tidak keluar apda
saat kondensasi
26. 3. Kelebihan pita matrik dipotong sehingga gigi dapat
dioklusikan
4. Membersihkan sisa debris dalam kavitas
5. Melakukan kondensasi amalgam ke dalam kavitas
27. CARVING
Segera setelah kondensasi selesai
Perbaiki : - Bentuk kontur gigi
- Kontak dengan gigi tetangga
- Anatomi oklusal gigi
28. Bagian bagian yang harus diperhatikan :
Groove oklusal :
Developmental groove
Groove tambahan
Marginal ridge
Lingual/bucc.spillway
Groove harus jelas, tidak boleh tajam & dalam
Marginal ridge dibulatkan membentuk
embrassure dengan marg.ridge gigi tetangga
29. PEMOLESAN
Dilakukan pada kunjungan berikutnya (setelah 24
jam), bila memakai amalgam high Copper dapat
dilakukan kurang dari 24 jam
Tujuan :
-Untuk menghilangkan kelebihan yang mengandung
Hg (merkuri)
-Untuk menghilangkan kelebihan amalgam di tepi
restorasi
-Untuk memastikan bahwa restorasi tersebut
harmonis dengan oklusi pasien
-Untuk membentuk kontur anatomi
-Untuk memperoleh permukaan yang halus
30. Cek tumpatan :
Oklusi, kontak aproksimal,
keutuhan tepi tumapatan dan
konturnya sudah betul ?
Bila tidak baik Tumpat ulang
(terutama kontak aprok.hilang &
underfilling)
Membentuk permukaan oklusal
dengan bur batu hijau (stone)
bentuk ujungnya runcing atau
kerucut terbalik
Bila kontur gingiva >> dibuang
dengan bur batu hijau bentuk
nyala api
31. Dibersihkan dengan sikat kecil disertai irigasi
dengan kecepatan rendah
Kilau akhir dengan karet (rubber cups) + pasta
poles digunakan dalam keadaan basah