Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman mulai dari pengertian pertumbuhan dan perkembangan, faktor eksternal seperti nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya, serta faktor internal seperti gen dan berbagai jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
1. EKOLIGI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Tanaman
Oleh
Wiro Junova
13.01.04.0.024-01
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
2013
2. A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (growth) didefinisikan sebagai suatu peningkatan ukuran yang
prosesnya tidak dapat balik (Ireversible), serta dihasilkan dari pembelahan sel dan
perbesaran sel. Pertumbuhan menyangkut aspek kuantitatif sehingga dapat dinyatakan
dengan angka dan dapat diukur dengan alat ukur panjang atau berat. Melalui suatu
rangkaian pembelahan mitosis, zigot akan menjadi embrio multiseluler didalam
sebuah biji. Setelah perkecambahan, terjadi pembelahan mitosis yang sebagian besar
terpusat pada meristem apikal dekat dengan ujung akar dan ujung tunas. Pembesaran
sel-sel yang baru dibuat inilah yang bertanggung jawab terhadap peningkatan ukuran
sesungguhnya dari suatu tumbuhan.
B. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan yaitu perubahan pada makhluk hidup menuju kedewasaan.
Perkembangan menyangkut aspek kualitatif kelengkapan organ tubuh menjadi
makhluk yang sempurna dan dewasa . Perkembangan berlangsung bersamaan dengan
pertumbuhan. Misalnya jagung yang tumbuh juga mengalami perkembangan sehingga
terbentuk struktur yang dewasa (bunga, buah dan biji).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimualai dengan
perkecambahan biji. Biji akan berkembang menjadi tumbuhan kecil atau kecambah
(planula). Kecambah akan berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang
kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan
berbunga dan menghasilkan buah serta biji. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel.
3. C. Faktor Eksternal Pertumbuhan Tanaman
Bertambahnya volume (ukuran) dan massa (jumlah) sel makhluk hidup, yang
ditandai dengan bertambahnya ukuran makhluk hidup tersebut berjalan seiring dengan
bersifat irreversible (searah).
Factor ekternal adala semua factor atau pendukung pertumbuhan tananman
yang berasal dari luar tubuh tanaman. Factor eksternal pertumbuhan tanaman adalah
sebagai berikut:
1. Nutrisi / makanan
Makanan atau nutrisi diperoleh dari lingkungan berupa unsure-unsur mineral.
Makanan merupakan sumber energy dan sumber materi untuk mensintensis berbagai
komponen sel.
Nutrisi atau makanan diperlukan oleh setiap makhluk hidup. salah satu fungsi
nutrisi adalha sebagi sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel.
Beberapa komponen yang dibutuhkan anatara lain CO2 dan H2O. CO2
diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh akar. Komponen yang
diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar disebut makronutrisi. Yaitu: karbon,
oksigen, nitrogen, sulfur, fosfat, kalium, hydrogen, kalsium, dan magnesium. Nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah kecil disebut mikronutrisi. Yaitu: zat besi, klorin,dll.
Apabila tumbuhan kekurangan nutrisi disebut defisiensi.
4. 2. Air
Air merupakan bagian terbesar yang menyusun makhluk hidup, termasuk
tumbuhan. Tumbuhan tidak mungkin hidup tampa air. Pada tumbuhan air berfungsi
antara lain untuk fotosisntesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan
dan membantu perkecambahan biji.
Air merupakan senyawa utama yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Salah satunya
sebagai bahan utama fotosintesis. Tanpa air tumbuhan tidak bisa tumbuh.
Beberapa fungsi air dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:
Air merupakan pengatur untuk membuka dan menutupnya stomata dalam
mengontrol fotosintesis.
Air merupakan pelarut universal
Penjaga kelembapan
Membantu perkecambahan biji
3. Suhu / temperature
Perubahan suhu mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi berbagai
tumbuhan. Respon tumbuhan terhadap perubahan suhu lingkungan sangat bervariasi.
Suhu ideal setiap yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan
disebut suhu optimum. Suhu optimum untuk tumbuhan umumnya 22℃ – 37℃
Tumbuhan tidak tumbuh pada suhu dibawah 0℃.
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan
baik. Suhu optimum adalah suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu terendah
dimana tumbuhan masih dapat tumbuh disebut Suhu minimum dan suhu tertinggi
dimana tumbuhan masih dapat tumbuh disebut suhu maksimum.
5. 4. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda beda pada setiap tumbuhan. Tanah dan
udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjagan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum.
Kelembapan udara mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tumbuhan,
sampai batas tertentu, tanah dan udara yang lembap berpengaruh vbaik terhadap
pertumbuhan tumbuhan
5. Oksigen
Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolism tumbuhan karena oksigen penting
dalam respirasi yang menghasilkan energy. Apabial kekurangan oksigen, respirasi
terganggu dan energy berkurang sehingga pertumbuhan terganggu.
6. Cahaya atau Sinar
Cahaya merupakan sumber energy untuk fotosintesis. Dengan demikian cahaya
memeberikan efek langsung pada ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak
terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun pucat, namun
sebaliknya jika intensitas cahaya tinggi maka akan rusak.
Cahaya diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk fotosintesis. Umumnya
cahaya menghambat pertumbuhan tumbuhan, karena cahaya dapat mengubah zat
tumbuh menjadi zat yang dapat menghambat pertumbuhan.
Ada 3 karakter dari cahaya yang mempengaruhi pertumbuhan:
Kuantitas cahaya
Kualitas cahaya
Lamanya cahaya bersinar
6. D. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala pengaruh yang berasal dari tanaman itu sendiri.
Yang termasuk dalam kelompok faktor internal yaitu gen dan hormon.
1. Gen
Setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain. Gen
adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA
yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi
bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu
pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan
fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya. Penggunaan “gen” dalam percakapan sehari-hari (misalnya “gen cerdas” atau
“gen warna rambut”) sering kali dimaksudkan untuk alel: pilihan variasi yang tersedia
oleh suatu gen. Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang lebih sering menggunakan
istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipik berbeda. Gen diwariskan oleh
satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama
dengan DNA yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga
keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.
2. Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Dalam
pertumbuhan ini peran hormon ini sangatlah penting. Berikut adalah hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
7. a) Auksin
Pertama kali ditemukan oleh Fritz Went, seorang peneliti asal Belanda. Ia
meneliti dengan objek penelitian rumput (Avena Sativa), yaitu dengan mengekstraks
zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput. Dari penelitian ini didapatkan
kesimpulan bahwa auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin
dipengaruhi oleh cahaya matahari. Auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel
pada daerah meristem apical.
Manfaat auksin bagi tumbuhan, yaitu:
1) Merangsang perpanjangan sel pada daerah titik tumbuh.
2) Merangsang pembentukan akar.
3) Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
4) Merangsang diferensiasi jaringan pembuluh.
5) Merangsang absisi (penguguran pada daun).
6) Berperan dalam dominansi apical.
Fungsinya adalah mendorong perpanjangan batang, pertumbuhan akar,
differensiasi sel dan percabangan, pertumbuahan buah, dominasi epikal, fototropisme,
geotropisme.
Tempat Diproduksi : Dihasilkan pada embrio dalam biji, meristem batang dan daun
daun muda.
Ada beberapa janis auksin, antara lain adalah auksin A dan auksin B. Auksin A
memeliki kandungan air yang lebih banyak yaitu sekitar 1 mol air leih banyak dari
pada auksin B. Selain itu, ada zat yang disebut dengan heteroauksin yang kemudian di
8. ketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Semakin jauh dari ujung tumbuhan
konsentrasi auksin ini akan semakin menyusut.
b) Asam Absisat
Ditemukan oleh ilmuwan P.F. Wareing dan F.T. Addicott. Objek penelitian
mereka adalah buah kapas. Dari percobaan itu di dapatkan kesimpulan bahwa hormon
asam absisat dapat menyebabkan kerontokan pada daun dan buah. Asam absisat
diproduksi pada daun, batang, dan buah yang masih muda.
Fungsi hormone asam absisat bagi tumbuhan, yaitu:
1) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh.
2) Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan
air.
3) Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan.
4) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel, bahkan
menghentikannya.
5) Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen.
6) Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.
Asam Abscisat (ABA) adalah penghambat (inhibitor) pertumbuhan merupakan
lawan dari giberelin dan auksin. Hormon ini memaksa dormansi, mencegah biji dari
perkecambahan dan menyebabkan rontoknya daun, bunga dan buah. Secara alami
tingginya konsentrasi asam abscisat ini dipicu oleh adanya stress oleh lingkungan
misalnya kekeringan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa.
c) Asam traumalin
Fungsinya adalah mampu memperbaiki kerusakan atau regenerasi sel pada luka
yang terjadi pada tubuh tumbuhan baik pada daun, batang atau pun akar.
9. d) Kalin
Fungsinya adalah hormon yang mempengaruhi pembentukan organ pada
tumbuhan.
Hormon kalin dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
1) Rizokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan akar, identik dengan
vitamin B.
2) Kaulokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan batang.
3) Filokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan daun.
4) Antokalin yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan pada bunga.
e) Gas Etilen
Ditemukan oleh R. Gene (1934). Beliau mengadakan sebuah penelitian pada
buah yang masak. Hasil penelitian dari percobaan itu Adalah bahwa gas etilen
mempercepat pemasakan buah. Hormone ini termasuk hormon yang berbentuk gas.
Selain itu, gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2.
Fungsi hormon gas etilen, yaitu:
1) Mempercepat pematangan buah.
2) Menghambat perpanjangan akar, batang, dan pembungaan.
3) Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal.
4) Merangsang proses absisi.
5) Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan.
6) Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan
bunga betina pada tumbuhan monoceus
Diproduksi oleh jaringan buah masak, diruas batang dan jaringan tua.
10. f) Giberilin
Ilmuwan yang menemukan hormone giberelin adalah Ewiti Kurosawa. Ia
menggunakan objek penelitian berupa tanaman padi (Oryza Sativa) yang terkena
penyakit foolish seeding (tanaman pucat) dan jamur Gibberella fujikuroi. Ewiti
Kurosawa berhasil melakukan isolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuro, yang
diberi nama giberelin (GA/ Giberelic Acid). Kesimpulan dari percobaan itu adalah
pemanfaatan giberelin secara umum yang dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa.
Manfaat giberelin bagi tumbuhan, yaitu:
1) Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel.
2) Merangsang perkecambahan biji.
3) Memecah dormansi biji.
4) Merangsang pembungaan dan pembuahan.
Fungsinya adalah mendorong pertumbuhan tinggi tanaman, mempengaruhi
perpanjangan sel dan pembelahan sel.serta pertumbuhan pada akar daun dan bunga
serta buah. Di produksi oleh meristem batang, meristem akar, daun muda dan embrio.
g) Sitokinin
Pertama kali ditemukan oleh Van Overbeek. Ia menggunakan objek penelitian
dengan meneliti pertumbuhan embrio dan air kelapa muda. Dari percobaan yang
dilakukan, ia berhasil mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitikinesis)
yang disebut kinetin. Akhirnya dari penelitian itu dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping
(lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun.
11. Hormon sitokinin bersama auksin dan giberelin merangsang pembelahan dan
pemanjangan sel, antara lain:
1) Menghambat dominansi apical oleh auksin.
2) Merangsang pertumbuhan kuncup lateral.
3) Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4) Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio.
5) Merangsang pembentukan cabang akar.
6) Menghambat pertumbuhan akar adventif.
7) Menghambat proses penuaan (Senescence) daun, bungga, dan buah dengan cara
mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.
h) Hormon luka / kambium luka/ asam traumalin
Asam traumalin merupakan hormon yang merangsang sel-sel daerah luka
menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang
luka. Asam traumalin merupakan hormone yang berperan dalam regenerasi sel apabila
tumbuhan mengalami kerusakan jaringan (terluka). Hormon ini akan merangsang
pembelahan sel pada bagian yang luka sehingga terbentuk kalus (jaringan yang belum
terdiferensiasi). Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vitamin B6), asam nikotinat
merupakan jenis vitamin yang odapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Vitamin berperan sebagai kofaktor.
12. DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2006. 1001 Plus Soal dan Pembahasan BIOLOGI. Erlangga. Jakarta
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Ganesha exact. Jakarta.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT.Raja Grafindo
Persada. Jakarta