SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Tugas Kelayakan Proyek
Studi Kelayakan Pelabuhan
Dikerjakan oleh:
Dwi Novi WulanSari
NIM. D 111 07 039
Dosen Mata Kuliah
Ir. Syahruddin, MT.
Jurusan Sipil, Fakultas Teknik
Universitas TanjungPura
Pontianak 2010
Studi Kelayakan Pelabuhan
I. Pendahuluan
Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang
dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terminal laut meliputi dermaga, kran-kran untuk untuk
bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal
membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana barang-barang dapat disimpan alam
waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.
Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api, jalan raya atau saluran pelayaran darat.
Daerah pengaruh pelabuhan bisa sangat jauh dari pelabuhan tersebut.
Pelabuhan memerlukan keadaan yang tenang terhadap gangguan gelombang, arus
maupun kombinasi dari arus dan gelombang, sehingga pada awalnya sebagian besar
pelabuhan berada di tepi sungai, teluk ataupun pantai yang secara alami terlindung terhadap
gangguan gelombang (misal : pantai yang berada di belakang suatu pulau-pulau yang
berfungsi sebagai pemecah gelombang atau breakwater alami).
Perkembangan sosial ekonomi menuntut dibangunnya konstruksi pelabuhan yang
berkembang pula. Misal untuk perdagangan sandang, pangan, hasil produksi suatu daerah,
maupun untuk keperluan yang spesifik sifatnya. Kapal yang semula sederhana dan berukuran
kecil, meningkat menjadi kapal berukuran besar dengan teknologi moderen. Bahkan
kemudian berkembang pula kapal-kapal khusus, seperti kapal barang yang bisa berupa kapal
barang umum (general cargo ship), kapal barang curah, kapal peti kemas, kapal pengangkut
gas alam cair (LNG tanker), kapal penumpang, kapal ferry, kapal ikan, kapal keruk, kapal
perang dan lain sebagainya.
Pelabuhan tidak lagi harus berada di daerah terlindung secara alami, tetapi bisa berada
di laut terbuka, untuk medapatkan perairan yang luas dan dalam. Sangat sulit untuk
mendapatkan areal yang relatif dalam yang berada di dekat pantai, terlebih lagi jika pantainya
merupakan jenis pantai lumpur. Sehingga kapal tanker yang mempunyai draft yang sangat
besar merapat jauh di lepas pantai. Di samping itu, kebutuhan pemecah gelombang untuk
melindungi daerah perairan semakin meningkat pula. Tipe pelabuhan juga disesuaikan
dengan jenis dan ukuran kapal-kapal yang menggunakannya.
II. Aspek Teknis
1. Pemilihan Lokasi Pelabuhan
 Hinterland, didefinikan sebagai daerah penyangga, yg masih dipengaruhi pelabuhan.
 Kegiatan pelabuhan banyak dipengaruhi berbagai kegiatan ekonomi daerah
penyangga. Potensi daerah penyangga : penduduk dan pertumbuhannya, industri dan
kemungkinan perkembangannya, sumber daya alamnya : pertanian, kehutanan, batu
bara, minyak, semen ; kebutuhan konsumsi masa depan.
 Areal, dapat untuk pengembangan yad, mudah dicapai dengan sistim transportasi yang
ada.
 Kondisi alam, keadaan tanah menentukan konstruksi dermaga, kedalaman perairan,
alur pelayaran, kolam pelabuhan, harus dipertimbangkan untuk keselamatan, keadaan
hidrografi : gelombang, pasut dan sedimentasi mempengaruhi konstruksi pemecah
gelombang dan elevasi dermaga.
 Navigasi, untuk keselamatan pelayaran meliputi : alur pelayaran,kolam pelabuhan,
ruang gerak untuk manuver kapal.
 Transportasi, terhubung dengan jaringan transportasi jalan raya, jalan kereta api
dengan daerah hinterlandnya.
2. Persyaratan Teknis :
 Standar kapal, untuk menentukan letak dan posisi dermaga pada kedalaman yg
memenuhi syarat.
 Hidrografi, menentukan pada tata letak dermaga, perlu bangunan maritim tambahan/
tidak?.
 Manuver kapal, perlu ruang gerak cukup sesuai dengan syarat teknis kapal.
 Keadaan tanah, mempengaruhi pemilihan tipe dan bentuk konstruksi dermaga,
maupun fasilitas lainnya.
3. Persyaratan Operasional
 Fungsi dermaga, mempengaruhi cara kerja/operasional, contoh dermaga Cargo
berbeda dengan dermaga curah.
 Daerah penunjang dermaga, harus cukup luas untuk fasilitas gudang, lapangan
penumpukan, peralatan bongkar muat, jalan penghubung, dll
 Ukuran dermaga, ditentukan oleh: tipe/ukuran kapal, jumlah kunjungan kapal,
kelayakan ekonomis.
4. Komponen Pelabuhan
A. Fasilitas Laut
1. Fasilitas Pelabuhan
o Struktur pelindung : breakwater, seawalls, bulkheads, groins
o Breakwater, penahan gelombang, dari tumpukan batu kali, beton, beton bertulang
o Seawalls, dinding penahan tanah, dari batu kali
o Bulkhead, dinding penahan tanah, dari baja
o Groin, dinding penahan tanah, berfungsi untuk menahan gerusan
2. Fasilitas Sandar/ dermaga, sebagai tempat bersandar dan melakukan aktivitas
bongkar muat. Ada beberapa tipe : memanjang (marginal type), bentuk jari
(finger type), terbuka (open type).
3. Fasilitas Tambatan, berth penambat kapal, tetap tidak melakukan aktivitas
bongkar muat, terdiri dari :
o Anchorage basin, kolam penjangkaran
o Dolphin, tambatan kapal yg terletak diluar bangunan dermaga
o Turning basin, kolam perputaran, tempat berputarnya kapal
4. Fasilitas Navigasi
o Ship Channel, jalan kapal yang ditandai rambu-rambu dan Entrance channel,
jalan masuk pelabuhan
o Alat Bantu Navigasi
o Light buoy, lampu-lampu pelabuhan, sebagai rambu pelayaran
o Mercusuar, menara dengan lampu untuk memandu kapal dan tanda letak
pelabuhan.
o Pelampung dengan lampu buoy, sebagai rambu pelayaran
o Day beacons, rambu tanda terjdnya pendangkalan, bekas kapal tenggelam
o Harbor light, lampu pada pelabuhan berfungsi untuk memberikan penerangan
pada alur pelabuhan pada malam hari
5. Fasilitas Pemeliharaan
o Shipyards, lapangan penumpukan kapal yang diperbaiki
o Drydocks, yaitu dermaga tempat perbaikan kapal
B. Fasilitas Darat
1. Terminal Pelabuhan, terdiri dari : fasilitas penanganan penumpang, fasilitas
pengaturan/ pengoperasian perlengkapan, fasilitas pelayanan kapal (supplai air/bbm,
bengkel, gudang, dll), fasilitas transportasi (jalan dan pelataran parkir).
2. Terminal penumpang, tempat penampungan, pemrosesan dan penerusan kegiatan
penumpang dan barang ke berbagai jalur yang ditentukan.
III. Aspek Keselamatan
1. Lakukan audit keselamatan pada rancangan alternatif solusi, dan implementasikan
hasil audit dalam rancangan;
2. Analisis data kecelakaan untuk saat sekarang;
3. Buat prakiraan jumlah untuk masing-masing kategori kecelakaan dan hitung biaya
kecelakaan untuk kondisi sekarang;
4. Buat prakiraan dari jumlah kecelakaan yang akan terjadi selama umur rencana.
IV. Aspek Ekonomi
1. Biaya – biaya proyek
a. Hitung biaya-biaya proyek tahun per tahun sampai akhir umur rencana;
b. Buat estimasi untuk keseluruhan biaya ekonomi dari proyek;
c. Buat estimasi untuk komponen bukan biaya proyek;
d. Hitung nilai sisa konstruksi pada akhir umur rencana;
e. Hitung owner’s estimate.
2. Manfaat proyek
a. Hitung manfaat proyek tahun per tahun sampai akhir umur rencana;
b. Buat estimasi untuk keseluruhan manfaat ekonomi dari proyek;
c. Perhatikan komponen bukan biaya proyek, yang diperhitungkan sebagai manfaat.
V. Aspek Lain-Lain
1. Identifikasi aspek lain-lain yang non ekonomi, yang dapat mempengaruhi kelayakan
dari proyek yang distudi;
2. Tentukan skala kepentingan, atau dampak positif dan negatif, dari masing-masing
alternatif solusi terhadap aspek non ekonomi.
VI. Kelayakan Ekonomi
1. Gunakan spreadsheet atau perangkat lunak khusus, untuk kompilasi keseluruhan data.
2. Biaya dan manfaat proyek dari tahun ke tahun sampai akhir umur rencana;
3. Nyatakan keseluruhan biaya dan manfaat ekonomi sebagai total per proyek, atau
sebagai harga rata-rata per kapal;
4. Diskonto seluruh biaya dan manfaat ekonomi ke tahun dasar;
5. Hitung indikator-indikator kelayakan ekonomi, seperti B/C-R, NPV, EIRR dan
FYRR;
6. Lakukan analisis kepekaan dalam menghitung indikator kelayakan ekonomi;
7. Buat urutan unggulan dari keseluruhan alternatif solusi atas dasar analisis kelayakan
analisis ekonomi;
8. Buat kesimpulan dan saran atas dasar kelayakan ekonomi.
VII. Pemilihan Alternatif dan Rekomendasi
1. Gabung indikator kelayakan ekonomi dengan aspek non ekonomi untuk analisis
terpadu;
2. Analisis multi kriteria dapat dipakai sebagai alat bantu;
3. Buat kesimpulan dan saran atas dasar kelayakan secara menyeluruh.

More Related Content

What's hot

Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaRencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaMuhammad Giri Saptono
 
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...Firdaus Albarqoni
 
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Irvan Wahyu
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalotto bakapana
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Lampung University
 
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalanPedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalanFathonah May
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiAchmadNurdiansyah3
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalJuleha Usmad
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALBeny Jackson Maliota
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiIB Ilham Malik
 
FS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdf
FS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdfFS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdf
FS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdfdarmadi ir,mm
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptAdiIndrayana
 
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...SadamPangestu1
 
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)Indonesia Infrastructure Initiative
 

What's hot (20)

Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan rippardaRencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
Rencana tata ruang dan kaitannya dengan ripparda
 
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN SABUK SELATAN-TENGAH-UTARA SEBAGAI KOMPL...
 
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)
 
pelabuhan
pelabuhanpelabuhan
pelabuhan
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_final
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
 
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalanPedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
 
Prinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasiPrinsip dasar perencanaan transportasi
Prinsip dasar perencanaan transportasi
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
 
Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53
Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53
Kriteria pelabuhan pp 61 & km 53
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
 
Pelindo i
Pelindo iPelindo i
Pelindo i
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasi
 
FS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdf
FS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdfFS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdf
FS tol IKN - ntara 290822.1 Presntasi.pdf
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
 
Jenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhanJenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhan
 
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
PRESENTASI STUDI KELAYAKAN INVESTASI JALAN TOL GEMPOL - PASURUAN SADAM 182300...
 
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
Materi presentasi sosialisasi batam dir pelpeng (bpk. kemal heryandri)
 

Similar to 42943274 studi-kelayakan-pelabuhan

Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxAndreaManalu
 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhannizar amody
 
Qdoc.tips pelabuhan fix
Qdoc.tips pelabuhan fixQdoc.tips pelabuhan fix
Qdoc.tips pelabuhan fixFekiMahdi
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambatOkiDwipriyatno
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
bahan ppt pariwisata.ppt
bahan ppt pariwisata.pptbahan ppt pariwisata.ppt
bahan ppt pariwisata.pptDebbyMegita2
 
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalKerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalAfandi Wijaya
 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
DEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptDEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptabrar57533
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IIPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IIYogga Haw
 

Similar to 42943274 studi-kelayakan-pelabuhan (20)

Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
 
Pelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizkiPelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizki
 
Day 1 development scenarios bahasa final
Day 1 development scenarios   bahasa finalDay 1 development scenarios   bahasa final
Day 1 development scenarios bahasa final
 
2 ts12403 2
2 ts12403 22 ts12403 2
2 ts12403 2
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
 
BENTNG LEBAR
BENTNG LEBARBENTNG LEBAR
BENTNG LEBAR
 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhan
 
Qdoc.tips pelabuhan fix
Qdoc.tips pelabuhan fixQdoc.tips pelabuhan fix
Qdoc.tips pelabuhan fix
 
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
bahan ppt pariwisata.ppt
bahan ppt pariwisata.pptbahan ppt pariwisata.ppt
bahan ppt pariwisata.ppt
 
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalKerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
AKAT LAUT.pdf
AKAT LAUT.pdfAKAT LAUT.pdf
AKAT LAUT.pdf
 
DEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptDEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.ppt
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IIPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB II
 

42943274 studi-kelayakan-pelabuhan

  • 1. Tugas Kelayakan Proyek Studi Kelayakan Pelabuhan Dikerjakan oleh: Dwi Novi WulanSari NIM. D 111 07 039 Dosen Mata Kuliah Ir. Syahruddin, MT. Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas TanjungPura Pontianak 2010
  • 2. Studi Kelayakan Pelabuhan I. Pendahuluan Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terminal laut meliputi dermaga, kran-kran untuk untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana barang-barang dapat disimpan alam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api, jalan raya atau saluran pelayaran darat. Daerah pengaruh pelabuhan bisa sangat jauh dari pelabuhan tersebut. Pelabuhan memerlukan keadaan yang tenang terhadap gangguan gelombang, arus maupun kombinasi dari arus dan gelombang, sehingga pada awalnya sebagian besar pelabuhan berada di tepi sungai, teluk ataupun pantai yang secara alami terlindung terhadap gangguan gelombang (misal : pantai yang berada di belakang suatu pulau-pulau yang berfungsi sebagai pemecah gelombang atau breakwater alami). Perkembangan sosial ekonomi menuntut dibangunnya konstruksi pelabuhan yang berkembang pula. Misal untuk perdagangan sandang, pangan, hasil produksi suatu daerah, maupun untuk keperluan yang spesifik sifatnya. Kapal yang semula sederhana dan berukuran kecil, meningkat menjadi kapal berukuran besar dengan teknologi moderen. Bahkan kemudian berkembang pula kapal-kapal khusus, seperti kapal barang yang bisa berupa kapal barang umum (general cargo ship), kapal barang curah, kapal peti kemas, kapal pengangkut gas alam cair (LNG tanker), kapal penumpang, kapal ferry, kapal ikan, kapal keruk, kapal perang dan lain sebagainya. Pelabuhan tidak lagi harus berada di daerah terlindung secara alami, tetapi bisa berada di laut terbuka, untuk medapatkan perairan yang luas dan dalam. Sangat sulit untuk mendapatkan areal yang relatif dalam yang berada di dekat pantai, terlebih lagi jika pantainya merupakan jenis pantai lumpur. Sehingga kapal tanker yang mempunyai draft yang sangat besar merapat jauh di lepas pantai. Di samping itu, kebutuhan pemecah gelombang untuk melindungi daerah perairan semakin meningkat pula. Tipe pelabuhan juga disesuaikan dengan jenis dan ukuran kapal-kapal yang menggunakannya.
  • 3. II. Aspek Teknis 1. Pemilihan Lokasi Pelabuhan  Hinterland, didefinikan sebagai daerah penyangga, yg masih dipengaruhi pelabuhan.  Kegiatan pelabuhan banyak dipengaruhi berbagai kegiatan ekonomi daerah penyangga. Potensi daerah penyangga : penduduk dan pertumbuhannya, industri dan kemungkinan perkembangannya, sumber daya alamnya : pertanian, kehutanan, batu bara, minyak, semen ; kebutuhan konsumsi masa depan.  Areal, dapat untuk pengembangan yad, mudah dicapai dengan sistim transportasi yang ada.  Kondisi alam, keadaan tanah menentukan konstruksi dermaga, kedalaman perairan, alur pelayaran, kolam pelabuhan, harus dipertimbangkan untuk keselamatan, keadaan hidrografi : gelombang, pasut dan sedimentasi mempengaruhi konstruksi pemecah gelombang dan elevasi dermaga.  Navigasi, untuk keselamatan pelayaran meliputi : alur pelayaran,kolam pelabuhan, ruang gerak untuk manuver kapal.  Transportasi, terhubung dengan jaringan transportasi jalan raya, jalan kereta api dengan daerah hinterlandnya. 2. Persyaratan Teknis :  Standar kapal, untuk menentukan letak dan posisi dermaga pada kedalaman yg memenuhi syarat.  Hidrografi, menentukan pada tata letak dermaga, perlu bangunan maritim tambahan/ tidak?.  Manuver kapal, perlu ruang gerak cukup sesuai dengan syarat teknis kapal.  Keadaan tanah, mempengaruhi pemilihan tipe dan bentuk konstruksi dermaga, maupun fasilitas lainnya. 3. Persyaratan Operasional  Fungsi dermaga, mempengaruhi cara kerja/operasional, contoh dermaga Cargo berbeda dengan dermaga curah.  Daerah penunjang dermaga, harus cukup luas untuk fasilitas gudang, lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat, jalan penghubung, dll  Ukuran dermaga, ditentukan oleh: tipe/ukuran kapal, jumlah kunjungan kapal, kelayakan ekonomis.
  • 4. 4. Komponen Pelabuhan A. Fasilitas Laut 1. Fasilitas Pelabuhan o Struktur pelindung : breakwater, seawalls, bulkheads, groins o Breakwater, penahan gelombang, dari tumpukan batu kali, beton, beton bertulang o Seawalls, dinding penahan tanah, dari batu kali o Bulkhead, dinding penahan tanah, dari baja o Groin, dinding penahan tanah, berfungsi untuk menahan gerusan 2. Fasilitas Sandar/ dermaga, sebagai tempat bersandar dan melakukan aktivitas bongkar muat. Ada beberapa tipe : memanjang (marginal type), bentuk jari (finger type), terbuka (open type). 3. Fasilitas Tambatan, berth penambat kapal, tetap tidak melakukan aktivitas bongkar muat, terdiri dari : o Anchorage basin, kolam penjangkaran o Dolphin, tambatan kapal yg terletak diluar bangunan dermaga o Turning basin, kolam perputaran, tempat berputarnya kapal 4. Fasilitas Navigasi o Ship Channel, jalan kapal yang ditandai rambu-rambu dan Entrance channel, jalan masuk pelabuhan o Alat Bantu Navigasi o Light buoy, lampu-lampu pelabuhan, sebagai rambu pelayaran o Mercusuar, menara dengan lampu untuk memandu kapal dan tanda letak pelabuhan. o Pelampung dengan lampu buoy, sebagai rambu pelayaran o Day beacons, rambu tanda terjdnya pendangkalan, bekas kapal tenggelam o Harbor light, lampu pada pelabuhan berfungsi untuk memberikan penerangan pada alur pelabuhan pada malam hari 5. Fasilitas Pemeliharaan o Shipyards, lapangan penumpukan kapal yang diperbaiki o Drydocks, yaitu dermaga tempat perbaikan kapal
  • 5. B. Fasilitas Darat 1. Terminal Pelabuhan, terdiri dari : fasilitas penanganan penumpang, fasilitas pengaturan/ pengoperasian perlengkapan, fasilitas pelayanan kapal (supplai air/bbm, bengkel, gudang, dll), fasilitas transportasi (jalan dan pelataran parkir). 2. Terminal penumpang, tempat penampungan, pemrosesan dan penerusan kegiatan penumpang dan barang ke berbagai jalur yang ditentukan. III. Aspek Keselamatan 1. Lakukan audit keselamatan pada rancangan alternatif solusi, dan implementasikan hasil audit dalam rancangan; 2. Analisis data kecelakaan untuk saat sekarang; 3. Buat prakiraan jumlah untuk masing-masing kategori kecelakaan dan hitung biaya kecelakaan untuk kondisi sekarang; 4. Buat prakiraan dari jumlah kecelakaan yang akan terjadi selama umur rencana. IV. Aspek Ekonomi 1. Biaya – biaya proyek a. Hitung biaya-biaya proyek tahun per tahun sampai akhir umur rencana; b. Buat estimasi untuk keseluruhan biaya ekonomi dari proyek; c. Buat estimasi untuk komponen bukan biaya proyek; d. Hitung nilai sisa konstruksi pada akhir umur rencana; e. Hitung owner’s estimate. 2. Manfaat proyek a. Hitung manfaat proyek tahun per tahun sampai akhir umur rencana; b. Buat estimasi untuk keseluruhan manfaat ekonomi dari proyek; c. Perhatikan komponen bukan biaya proyek, yang diperhitungkan sebagai manfaat. V. Aspek Lain-Lain 1. Identifikasi aspek lain-lain yang non ekonomi, yang dapat mempengaruhi kelayakan dari proyek yang distudi; 2. Tentukan skala kepentingan, atau dampak positif dan negatif, dari masing-masing alternatif solusi terhadap aspek non ekonomi.
  • 6. VI. Kelayakan Ekonomi 1. Gunakan spreadsheet atau perangkat lunak khusus, untuk kompilasi keseluruhan data. 2. Biaya dan manfaat proyek dari tahun ke tahun sampai akhir umur rencana; 3. Nyatakan keseluruhan biaya dan manfaat ekonomi sebagai total per proyek, atau sebagai harga rata-rata per kapal; 4. Diskonto seluruh biaya dan manfaat ekonomi ke tahun dasar; 5. Hitung indikator-indikator kelayakan ekonomi, seperti B/C-R, NPV, EIRR dan FYRR; 6. Lakukan analisis kepekaan dalam menghitung indikator kelayakan ekonomi; 7. Buat urutan unggulan dari keseluruhan alternatif solusi atas dasar analisis kelayakan analisis ekonomi; 8. Buat kesimpulan dan saran atas dasar kelayakan ekonomi. VII. Pemilihan Alternatif dan Rekomendasi 1. Gabung indikator kelayakan ekonomi dengan aspek non ekonomi untuk analisis terpadu; 2. Analisis multi kriteria dapat dipakai sebagai alat bantu; 3. Buat kesimpulan dan saran atas dasar kelayakan secara menyeluruh.