Hubungan internasional penting bagi Indonesia untuk membangun kerja sama ekonomi dan sosial dengan negara lain, serta mewujudkan perdamaian dunia melalui pengiriman kontingen Garuda ke berbagai negara dan keanggotaan di berbagai organisasi internasional seperti PBB dan ASEAN.
1. Arti Penting Indonesia Dalam Percaturan
Internasional
1. Menjelaskan pengertian hubungan internasional !
Hubungan Internasional, adalah cabang dari ilmu politik, merupakan suatu studi
tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara-negara
dalam sistem internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-organisasi
antarpemerintah, organisasi-organisasi nonpemerintah (NGO/LSM),
dan perusahaan-perusahaan multinasional.Hubungan Internasional adalah
suatu bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau
normatif karena berusaha menganalisis serta merumuskan kebijakan luar
negeri negara-negara tertentu.
2. Menjelaskan arti pentingnya hubungan internasional !
Hubungan antarnegara merupakan salah satu hubungan kerja sama yg mutlak
diperlukan, karna tidak ada satu negara pun di dunia yg tidak bergantung
kepada negara lain.
Arti penting hubungan internasional bagi suatu negara antara lain karena
factor-faktor sebagai berikut :
a. Faktor Internal :
Yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui
kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor Eksternal :
1) ketentuan hukum alam yg tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri.
2) untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara.
3) mewujudkan tatanan dunia baru.
Hubungan kerja sama antarnegara di dunia diperlukan guna memenuhi
kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan
internasional, dan demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup.
Kerja sama internasional bertujuan untuk :
2. a. Memacu pertumbuhan ekonomi
b. Menciptakan saling pengertian antarbangsa
c. Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial.
3. Menjelaskan arti hubungan diplomatik !
Pengertian mengenai apa persisnya suatu misi diplomatik dan hubungan
diplomatik tidaklah tercantum secara eksplisit dalam Konvensi Wina 1961
tentang Hubungan Diplomatik. Hal ini tidak mengherankan, sebab bila kita
membaca secara keseluruhan isi konvensi tersebut dapat kita simpulkan bahwa
konvensi ini memang tidaklah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan
yang normatif mengenai pengertian – pengertian umum akan tetapi lebih
mengarah ke aspek teknis bagaimana suatu hubungan diplomatik itu
seharusnya berlangsung dalam aktivitas masyarakat internasional saat ini.
Alih – alih memberikan pengertian yang normatif mengenai apa itu misi
diplomatik, Pasal 2 konvensi ini hanya menyatakan syarat – syarat terbentuknya
suatu hubungan diplomatic itu sendiri, yaitu :
“The establishment of diplomatic relations between States, and of permanent
diplomatic missions, take place by mutual consent”. (yang secara bebas penulis
terjemahkan : pembentukan hubungan diplomatik antar negara, dan oleh misi
diplomatik yang permanen, dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama (para
pihak)).
Berdasarkan pasal tersebut, dapat kita lihat bahwa...
kesepakatan bersama (mutual consent) merupakan syarat mutlak berdirinya
suatu hubungan diplomatik, baik oleh antar negara maupun oleh suatu misi
diplomatik yang permanen. Akan tetapi, hal lain yang perlu diperhatikan di sini
bahwa berdasarkan pasal ini pula penulis mencoba memberikan gambaran
mengenai perbedaan antara misi diplomatik dan hubungan diplomatik.
Pasal tersebut menjelaskan bahwa hubungan diplomatik antar negara dengan
negara dilakukan oleh suatu misi diplomatik yang permanen. Jadi, penulis
mengambil kesimpulan bahwa jika hubungan diplomatik antar negara diartikan
sebagai “the Conduct by Government officials of negotiations and other
relations between nations..” (yang secara bebas berarti tindakan oleh
pemerintah secara resmi yang terkait dengan negosiasi dan hubungan lainnya
antar negar), maka salah satu bentuk nyata dalam pelaksanaan hubungan
3. tersebut dalam praktek negara – negara yaitu melalui pembentukan misi
diplomatik yang permanen.
4. Membedakan tugas/fungsi duta besar dan konsul !
Duta Besar atau lengkapnya Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh adalah
pejabat diplomatik yang ditugaskan ke pemerintahan asing berdaulat, atau ke
sebuah organisasi internasional, untuk bekerja sebagai pejabat mewakili
negerinya. Dalam penggunaan sehari-harinya dapat digunakan sebagai pejabat
setingkat menteri yang ditempatkan di negara asing.
Sedangkan, Konsulat Jenderal adalah pejabat diplomatik yang melakukan tugas
antara dua negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik. Lengkapnya
dapat dijelaskan bahwa seorang konsul atau konsul jenderal adalah wakil resmi
sebuah negara yang ditugaskan di luar wilayah metropolitan atau ibu kota
sebuah negara di luar negeri dan berkewajiban menjaga kepentingan negara
serta rakyatnya yang berada di negara luar negeri tersebut.
5. Menyebutkan peranan Indonesia dalam perdamaian dunia!
Dalam rangka membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dari
keamanan internasional dengan banyak mengirim Kontingen Garuda (KONGA)
keluar negeri .
Secara garis besar Kontingen Garuda yang telah dikirim keluar negeri secara
berturut-turut :
Konga I bertugas di Mesir, yang dikirim pada bulan November 1956, dengan
tugas mengamankan dan mengawasi genjatan senjata di Mesir.
Konga XXI-XXIII, bertugas di Lebanon, 2006 sampai sekarang.
Indonesia juga mempunyai sumbangan yang cukup berarti bagi penyelesaian
sengketa yang terjadi di Kamboja.
Indonesia juga menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Menjadi anggota Badan Tenaga Atom Internasional.
Indonesia juga menjadi sponsor dan sekaligus tuan rumah diselenggarakannya
Konferensi Asia-Afrika.
Menjadi salah satu sponsor lahirnya Gerakan Non Blok.
Sponsor lahirnya organisasi regional Asia Tenggara “ASEAN” 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand.