2.1 PENGERTIAN RIBA
Riba merupakan tambahan yang diambil atas adanya suatu utang piutang antara dua pihak atau lebih yang diperjanjikan pada saat awal dimulainya perjanjian. Menurut Bahasa riba adalah ziyadah, yaitu tambahan yang diminta atas utang pokok. . Peminjam akan membayar sejumlah lebih tinggi dari pinjaman yang telah diterima, karena adanya perbedaan antara waktu pada saat pinjaman diberikan dan waktu pada saat pinjaman dibayar.
2.2 Jenis-jenis Riba
2.2.1. Riba Dari Utang Piutang
- Riba Qardh : Suatu tambahan/ kelebihan yang telah disyaratkan dalam perjanjian antara pihak pemberi pinjaman dan peminjam
- Riba jahiliyah : Riba yang timbul karena adanya keterlambatan pembayaran dari si peminjam sesuai dengan waktu pengembalian yang telah diperjanjikan
2.2.2 Riba dari Transaksi Jual Beli
- Riba Fadhl: Tambahan yang diberikan atas pertukaran barang yang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda
- Riba Jahiliyah: Pertukaran antara jenis barang ribawi yang satu dan yang lainnya. Pihak satu akan mendapatkan barang yang jumlahnya lebih besar disebabkan adanya perbedaan waktu dalam penyerahan barang tersebut.
2.3. Riba dalam Pandangan Agama
2.3.1 Riba Dalam Pandangan Masyarakat Romawi dan Yunani
Ada dua alasan menurut Plato: a. Bunga merupakan alat yang digunakan oleh masyarakat golongan kaya untuk memeras masyarakat golongan miskin.
b. Bunga dapat menyebabkan perpecahan dan adanya perasaan tidak puas dari masyarakat golongan miskin yang selaku menjadi objek kezaliman
c. Aristoteles menyatakan bahwa uang berfungsi sebagai alat tukar, bukan sebagai alat menghasilkan tambahan berupa bunga.
2.3.2 Riba dalam Pandangan Nasrani
Dalam kitab Injil disampaikan bahwa bunga itu jelas dilarang. “ Beri pinjaman, dan jangan berharap sesuatu yang lain (Lukas). Larangan bunga dari pelopor gereja terus berlaku hingga akhir Abad Pertengahan, yang berakhir pada abad ke -13
a. Larangan Riba Menurut AL-Qur’an
• Surat Ar-ruum: 39
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).
• Surat Ali Imran:130
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
• Surat Al-Baqarah 275-276
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa yang datang kepadanya peringatan dari Allah. Lalu ia berhenti maka baginya adalah apa yang telah berlalu dan urusannya adalah kepada Allah dan barang siapa yang kembali lagi, maka mereka adalah penghuni
2. RIBA merupakan tambahan yang diambil
atas adanya suatu utang piutang antara dua
pihak atau lebih yang diperjanjikan pada
saat awal dimulainya perjanjian.
Menurut Bahasa riba adalah ziyadah, yaitu
tambahan yang diminta atas utang
pokok. .
Peminjam akan membayar sejumlah lebih
tinggi dari pinjaman yang telah diterima,
karena adanya perbedaan antara waktu
2.1 PENGERTIAN
RIBA
3. 2. Jenis-Jenis
Riba
2.2.1 Riba Dari
Utang Piutang
a. Riba
Qardh
b. Riba
Jahiliyah
2.2.2 Riba dari
transaksi Jual Beli
a. Riba
Fadhl
b. Riba
Nasiah
4.
5. Riba dari
Hutang Piutang
RIBA JAHILIYAH
Suatu tambahan/ kelebihan yang
telah disyaratkan dalam perjanjian
antara pihak pemberi pinjaman dan
peminjam
Riba yang timbul karena
adanya keterlambatan
pembayaran dari si peminjam
sesuai dengan waktu
pengembalian yang telah
diperjanjikan
RIBA QARDH
6. RIBAFADHL
Tambahan yang diberikan
atas pertukaran barang
yang sejenis dengan
kadar atau takaran yang
berbeda
RIBANASIAH
Pertukaran antara jenis barang
ribawi yang satu dan yang lainnya.
Pihak satu akan mendapatkan
barang yang jumlahnya lebih besar
disebabkan adanya perbedaan
waktu dalam penyerahan barang
tersebut.
7. 2.3 RIBA DALAM PANDANGAN AGAMA
2.3.1
• Riba Dalam Pandangan Masyarakat Romawi
dan Yunani
2.3.2
• Riba Dalam Pandangan Nasrani
2.3.3
• Riba Dalam Pandangan Islam
9. 2.3.1 Riba Dalam
Pandangan
Masyarakat Romawi
dan Yunani
a. Bunga merupakan alat yang digunakan oleh
masyarakat golongan kaya untuk memeras
masyarakat golongan miskin.
b. Bunga dapat menyebabkan perpecahan dan
adanya perasaan tidak puas dari masyarakat
golongan miskin yang selaku menjadi objek
kezaliman
ARISTOTELES
menyatakan bahwa UANG
berfungsi sebagai alat
tukar, bukan sebagai alat
menghasilkan tambahan
berupa bunga.
Ada dua alasan menurut PLATO:
10. Dalam kitab Injil disampaikan
bahwa bunga itu jelas dilarang.
“ Beri pinjaman, dan jangan
berharap sesuatu yang lain
(Lukas). Larangan bunga dari
pelopor gereja terus berlaku hingga
akhir Abad Pertengahan, yang
berakhir pada abad ke -13
2.3.2 Riba dalam
Pandangan Nasrani
11. 2.3.3 Riba Dalam Pandangan Islam
a. Larangan Riba
Menurut AL-Qur’an
• Surat Ar-ruum: 39
• Surat Ali Imran:130
• Surat Al-Baqarah 275-276
• Surat Al-Baqarah 278-279
• Surat Annisa:161
b. Larangan Riba
menurut As-Sunnah
• Rasulullah telah mengutuk, baik
bagi pembayar maupun penerima
riba (HR. Aun Ibn Hanifah yang
meriwayatkan dari ayahnya)
• Rasulullah mengutuk orang yang
menerima dan memberi riba,
orang yang mencatatkan urusan
riba, dan menjadi saksi dan
selanjutnya beliau mengatakan bahwa
mereka semuanya sama (HR.
Abdullah Ibnu Mas’ud)
12. 2.4 DAMPAK NEGATIF RIBA
a. Inflasi
b.Ketergantungan
ekonomi
2.4.1
DAMPAK
EKONOMI
a. Ketidakadilan
b. Ketidakpastian
2.4.2
DAMPAK
SOSIAL
13. 2.5 PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL
Bunga
Besarnya bunga ditetapkan pada saat perjanjian
dan mengikat kedua pihak yang melaksanakan
perjanjian dengan asumsi bahwa pihak penerima
pinjaman akan selalu mendapat keuntungan
Besarnya bunga yang diterima berdasarkan
perhitungan persentase bunga dikalikan dengan
jumlah dana yang dipinjamkan
Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha
peminjam meningkat atau menurun
Sistem bunga tidak adil karena tidak terkait dengan
hasil usaha peminjam
Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama
Bagi Hasil
Bagi hasil yang ditetapkan dengan rasio nisbah yang
disepakati antara pihak yang melaksanaan akad pada
saat akad dengan berpediman adanya kemungkinan
keuntungan atau kerugian
Besarnya bagi hasil dihitung berdasar nisbah yang
diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan
dan/ atau keuntungan yang diperoleh
Jumlah bagi hasil akan dipengaruhi besarnya
pendapatan dan/ atau keuntungan. Bagi hasil akan
berfluktuasi
Sistem bagi hasil adil, karena perhitungannya
berdasarkan hasil usaha
Tidak ada agama satupun yang meragukan system
bagi hasil
14. 2.6 BEBERAPATEORI YANG
MEMBOLEHKANPEMBEBANAN
BUNGA
1. Teori Abstinence
2. Teori Produktivitas
3. Teori Bunga Sebagai
Imbalan Sewa
4. Teori Nilai Barang Pada
Masa Mendatang Lebih
Rendah dibanding Nilai
Barang Pada Masa
Sekarang
5. Teori Peminjam
Memperoleh Keuntungan
6. Teori Inflasi
15. Kreditor menahan diri untuk tidak
menikmati kesenangan selama
beberapa waktu dan kesenangan ini
diberikan pada pihak peminjam
Teori ini melihat produktivitas
sebagai suatu properti dari modal,
sehingga pihak pemberi pinjaman
dapat mengambil bunga sebagai
imbalan atas dana yang digunakan
peminjam secara produktif
TEORI ABSTINENCE:
TEORI PRODUKTIVITAS:
16. Bunga atas uang yang dipinjamkan
dianggap sebagai sewa, sehingga
pihak pemberi pinjaman berhak atas
pendapatan sewa
TEORI BUNGA Sebagai Imbalan Sewa
Teori Nilai Barang Pada Masa Mendatang Lebih Rendah Dibanding Nilai
Barang Pada Masa Sekarang
Nilai uang akan menurun dari
waktu ke waktu, sehingga
dibebankan bunga atas
uang yang dipinjamkan
17. Kreditur memberikan waktu kepada debitur
untuk menjalankan usahanya agar
memperoleh keuntungan. Bunga diberikan
sebagai pembagian hasil atas usaha debitur
TEORI Peminjam Memperoleh Keuntungan
Teori INFLASI
Pengambilan bunga atas uang
yang dipinjamkan, karena uang
dipinjamkan tentu tidak dapat
digunakan untuk membeli barang
yang sama pada periode
mendatang karena adanya
kenaikan harga barang secara
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1v7zlhNJGeA7caJvUM
w-JrFeRyzXK0aJmoFhy08CYbzc/edit#gid=2026539227
20. SOAL
1. Ada berapa macam jenis Riba? Sebutkan!
2. Apa perbedaan riba qardh dan riba jahiliyah?
3. Apa perbedaan riba fadhl dan riba nasi’ah?
4. Apa pandangan /pernyataan ilmuwan Aristoteles yang berkaitan dengan
riba?
5. Ada berapa teori yang membolehkan pembebanan bunga? Sebutkan 3 saja!