SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
NAMA KELOMPOK :
ANGGOTA :
1.ABDURRAHMAN WAHID
2.MIFTA NURROHMAN
3.RIZKI HAGASSI
4.YUNI SETIAWATI
KELAS:X.3
HIDROSFER
Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3
jenis sebagai berikut :
 Siklus pendek :
Air laut – uap air – embun – awan – hujan –
laut – darat
 Siklus sedang :
Air laut – uap air – embun – awan – hujan –
air tanah – sungai – kembali ke laut
 Siklus panjang :
Air laut – uap air – embun – awan – Kristal –
dibawa ke puncak – hujan es – gletser –
mencair – mengalir ke sungai kembali ke laut
 Evaporasi : proses berubahnya zat cair menjadi uap air
 Transpirasi : penguapan air dari tumbuh – tumbuhan melalui
pori-pori daun (stomata)
 Evapotranspirasi : kombinasi evaporasi dan transpirasi
 Kondensasi : proses perubahan wujud dari bentuk uap air
menjadi titik-titik air
 Sublimasi : perubahan wujud dari gas menjadi bentuk padat
 Infiltrasi : peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah
 Presipitasi : segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke
permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju)
 Air tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah
dibawah permukaan bumi
 Air tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat di
atas lapisan batuan kedap air
 Air tanah dangkal adalah air tanah yang terletak
diantara dua lapisan batuan kedap air
 SUNGAI :
Sungai adalah aliran air tanah melalui suatu saluran
menuju laut, danau, atau sungai lain yang lebih
besar
Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses
pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya:
1. Pengendapan oleh air Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen
akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander,
dataran banjir, tanggul alam dan delta. a.
Meander Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk
karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari
sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang
terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan
mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu
belum terjadi pengendapan.
A.meander
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat
dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik
bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan
terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya
akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-
menerus akan membentuk meander. Proses terjadinya meander Meander
biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan
Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang
terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
Proses terjadinya meander Meander
biasanya terbentuk pada sungai bagian
hilir, dimana pengikisan dan
Pengendapan terjadi secara berturut
turut. Proses pengendapan yang terjadi
secara terus menerus akan
menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan terpisah dari aliran sungai,
Sehingga terbentuk oxbow lake.
B. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka
kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan
sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan
Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan
terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen
membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati
muaranya dan membentuk delta.
Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang
dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau.
Kedua, arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai
harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas,
dan Kali Brantas.
C. Dataran banjir dan tanggul alam Apabila terjadi hujan
lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi
banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat
air surut, bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan
terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu
dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus
(kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai
lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk.
Bentang alam itu disebut tanggul alam
2. Pengendapan oleh Air Laut Batuan hasil pengendapan oleh air laut
disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya
gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain
pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah
pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir.
Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung
pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika
terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut
material material ke laut yang dalam.
Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi
pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat
akumulasi material yang ada di atas permukaan laut.
Akumulasi material itu disebut spit.
Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin
panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk
dan membetuk penghalang pantai (barrier beach).
Perhatikan gambar!
Terbentuknya split
Apabila di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit akhirnya
tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
Perhatikan gambar!
3. Pengendapan oleh angin Sedimen hasil pengendapan oleh angin
disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh
angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat
terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila
terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang
kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat
secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut
gumuk pasir.
Tombolo
Perhatikan gambar!
4. Pengendapan oleh gletser. Sedimen hasil pengendapan oleh gletser
disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser
adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat
musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni
lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan
mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V
menjadi berbentuk U.
Sungai dan Jenis-jenisnya:
Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama
dengan jawaban tersebut?, yang jelas dari pengertian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa sungai merupakan tempat
mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa
berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga
berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu
mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke
sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai
dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan
sungai campuran.
a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau
sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa
dan Nusa Tenggara.
b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es
saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai
Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di
Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh
jenis sungai ini.
c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es
(gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini
adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan
menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik,
sungai episodik, dan sungai ephemeral.
a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif
tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan
Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,
sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak
terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa
Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta
sungai Brantas di Jawa Timur.
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan
pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di
pulau Sumba.
d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik,
hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan
menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai
obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti
arah lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran
airnya mengikuti strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan
arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan
kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti
arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol
oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai
dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden
dan sungai sungai superposed.
a. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan
arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang
melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga
mampu menembus batuan yang merintanginya.
b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur
dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
# Berdasarkan pola alirannya sungai
dibedakan menjadi 6 macam yaitu
radial, dendritik, trellis, rektanguler dan
pinate.
A. Radial atau menjari, jenis ini
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar
meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah
gunung yang berbentuk kerucut.
2. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang
mengumpul menuju ke pusat. Pola ini
terdapat di daerah basin (cekungan).
B. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur.
Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk
memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini
biasanya terdapat di daerah datar atau daerah
dataran pantai.
C. Trellis, adalah pola aliran yang
menyirip seperti daun.
D. Rektangular, adalah pola aliran yang
membentuk sudut siku-siku atau hampir
siku-siku 90°.
E. Pinate, adalah pola aliran di mana
muara-muara anak sungainya
membentuk sudut lancip.
F. Anular, adalah pola aliran sungai
yang membentuk lingkaran
# Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada
kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut
dengan teman-temanmu atau dengan Guru
Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan
dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita
lanjutkan untuk membicarakan tentang bagian-
bagian sungai dan ciri-cirinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibagi
menjadi 7 yaitu :

More Related Content

What's hot

Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiIstilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiLuhur Moekti Prayogo
 
X SMA - Hidrosfer
X SMA - HidrosferX SMA - Hidrosfer
X SMA - HidrosferMya Miranda
 
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRANKuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRANAsmawi Abdullah
 
Geografi lembangan saliran
Geografi lembangan saliranGeografi lembangan saliran
Geografi lembangan saliranAdliyana Adnan
 
Geografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungaiGeografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungaiMilanisa
 
Pemendapan sungai
Pemendapan sungaiPemendapan sungai
Pemendapan sungaiEllyDanish
 
Geografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaan
Geografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaanGeografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaan
Geografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaanNaznur Farahani Md Yusof
 
Profil panjang dan profil rentas sungai
Profil panjang dan profil rentas sungaiProfil panjang dan profil rentas sungai
Profil panjang dan profil rentas sungaitnashaidid
 
Mata Kuliah Hidrologi : Sungai
Mata Kuliah Hidrologi : SungaiMata Kuliah Hidrologi : Sungai
Mata Kuliah Hidrologi : SungaiReni Aryanti
 

What's hot (19)

Geografi sungai
Geografi sungaiGeografi sungai
Geografi sungai
 
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiIstilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
 
X SMA - Hidrosfer
X SMA - HidrosferX SMA - Hidrosfer
X SMA - Hidrosfer
 
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRANKuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
 
Hidrofer
HidroferHidrofer
Hidrofer
 
Ppt hidrosfer(amar x 3)
Ppt hidrosfer(amar x 3)Ppt hidrosfer(amar x 3)
Ppt hidrosfer(amar x 3)
 
Pengangkutan sungai
Pengangkutan sungaiPengangkutan sungai
Pengangkutan sungai
 
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGIALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
 
Geografi presentation
Geografi presentationGeografi presentation
Geografi presentation
 
Geografi lembangan saliran
Geografi lembangan saliranGeografi lembangan saliran
Geografi lembangan saliran
 
Geografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungaiGeografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungai
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Pemendapan sungai
Pemendapan sungaiPemendapan sungai
Pemendapan sungai
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Geografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaan
Geografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaanGeografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaan
Geografi fizikal- faktor yang mempengaruhi hakisan permukaan
 
Profil panjang dan profil rentas sungai
Profil panjang dan profil rentas sungaiProfil panjang dan profil rentas sungai
Profil panjang dan profil rentas sungai
 
Website part elly
Website part ellyWebsite part elly
Website part elly
 
Mata Kuliah Hidrologi : Sungai
Mata Kuliah Hidrologi : SungaiMata Kuliah Hidrologi : Sungai
Mata Kuliah Hidrologi : Sungai
 

Similar to HIDROSFER

Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxMukarobinspdMukarobi
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxFrhn5
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Verani Nurizki
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPIPITSPP1
 
Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Nurul Wulandari
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPIPITSPP1
 

Similar to HIDROSFER (20)

Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
hidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdfhidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdf
 
Hidrosfer Darat
Hidrosfer DaratHidrosfer Darat
Hidrosfer Darat
 
Hidrosfer darat
Hidrosfer daratHidrosfer darat
Hidrosfer darat
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
 
Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
 
Hidrosfer 2
Hidrosfer 2Hidrosfer 2
Hidrosfer 2
 
hidro_geo1_3.pdf
hidro_geo1_3.pdfhidro_geo1_3.pdf
hidro_geo1_3.pdf
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosefer
HidroseferHidrosefer
Hidrosefer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

HIDROSFER

  • 1. NAMA KELOMPOK : ANGGOTA : 1.ABDURRAHMAN WAHID 2.MIFTA NURROHMAN 3.RIZKI HAGASSI 4.YUNI SETIAWATI KELAS:X.3
  • 2. HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :
  • 3.  Siklus pendek : Air laut – uap air – embun – awan – hujan – laut – darat  Siklus sedang : Air laut – uap air – embun – awan – hujan – air tanah – sungai – kembali ke laut  Siklus panjang : Air laut – uap air – embun – awan – Kristal – dibawa ke puncak – hujan es – gletser – mencair – mengalir ke sungai kembali ke laut
  • 4.  Evaporasi : proses berubahnya zat cair menjadi uap air  Transpirasi : penguapan air dari tumbuh – tumbuhan melalui pori-pori daun (stomata)  Evapotranspirasi : kombinasi evaporasi dan transpirasi  Kondensasi : proses perubahan wujud dari bentuk uap air menjadi titik-titik air  Sublimasi : perubahan wujud dari gas menjadi bentuk padat  Infiltrasi : peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah  Presipitasi : segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair (hujan) maupun padat (salju)
  • 5.  Air tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah dibawah permukaan bumi  Air tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air  Air tanah dangkal adalah air tanah yang terletak diantara dua lapisan batuan kedap air  SUNGAI : Sungai adalah aliran air tanah melalui suatu saluran menuju laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar
  • 6. Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya: 1. Pengendapan oleh air Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam dan delta. a. Meander Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. A.meander
  • 7. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus- menerus akan membentuk meander. Proses terjadinya meander Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
  • 8. Proses terjadinya meander Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
  • 9. B. Delta Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta. Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
  • 10. C. Dataran banjir dan tanggul alam Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam
  • 11. 2. Pengendapan oleh Air Laut Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach).
  • 12. Perhatikan gambar! Terbentuknya split Apabila di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
  • 13. Perhatikan gambar! 3. Pengendapan oleh angin Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir. Tombolo
  • 14. Perhatikan gambar! 4. Pengendapan oleh gletser. Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
  • 15. Sungai dan Jenis-jenisnya: Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama dengan jawaban tersebut?, yang jelas dari pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
  • 16. Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran. a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara. b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini. c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
  • 17. Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral. a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera. b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur. c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba. d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
  • 18. Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen. a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal. b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan. c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen. d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen. e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
  • 19. Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed. a. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya. b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
  • 20. # Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate.
  • 21. A. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.
  • 22. 2. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
  • 23. B. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
  • 24. C. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
  • 25. D. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
  • 26. E. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
  • 27. F. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran
  • 28. # Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan teman-temanmu atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita lanjutkan untuk membicarakan tentang bagian- bagian sungai dan ciri-cirinya.
  • 29. Berdasarkan pola alirannya sungai dibagi menjadi 7 yaitu :