Teks tersebut membahas tentang sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil. Sifat-sifat wajib Allah antara lain keberadaan, kekekalan, kekuasaan, dan keilmuan, sedangkan sifat mustahil antara lain ketidakberadaan, kerusakan, dan kelemahan."
1. IMAN KEPADA ALLAH
Tujuan Pembelajaran : Untuk Meningkatkan
Keimanan Kepada Allah
By : Wahidin 1
2. • Mengenal ALLAH dapat kita lakukan dengan cara
memahami sifat-sifat-Nya. Kita tidak dapat mengenal
ALLAH melalui zat-Nya, karena membayangkan zat
ALLAH itu adalah suatu perkara yang sudah di luar
batas kesanggupan akal kita sebagai makhluk ALLAH.
• Untuk memahami sifat-sifat ALLAH itu, kita
memerlukan dalil aqli dan dalil naqli.
Dalil aqli adalah dalil yang bersumber dari akal (aqli
dalam bahasa Arab = akal).
Dalil naqli adalah dalil yang bersumber dari Al-
Qur'an dan As-Sunnah.
By : Wahidin 2
3. No Sifat Wajib Sifat Mustahil
1 Wujud Ada Adam Tidak ada
2
3
Qidam
Baqa'
Sifat-Sifat Allah
Dahulu
Kekal
Huduus
Fana
Baru
Rusak
Mukhalafatuhu lil Berbeda dengan ciptaan- Mumatsalatuhu lil Sama dengan ciptaan-
4
hawadits Nya hawadits Nya
5 Qiyamuhu binafsihi Berdiri dengan sendirinya Ihtiyaju lighairihi Membutuhkan yang lain
6 Wahdaniyyah Esa atau Tunggal Ta'addud Berbilang
7 Qudrah Berkuasa 'Ajzun Lemah
8 Iradah Berkehendak Karahah Terpaksa
9 Ilmu Mengetahui Jahlun Bodoh
10 Hayat Hidup Mautun Mati
11 Sam'un Mendengar Samamum Tuli
12 Basar Melihat Umyun Buta
13 Kalam Berkata Bukmun Bisu
14 Qadirun Yang Berkuasa 'Ajizun Yang maha lemah
15 Muridun Yang Berkehendak Mukrahun Yang maha terpaksa
16 'Alimun Yang Mengetahui Jahilun Yang maha bodoh
17 Hayyun Yang Hidup Mayyitun Yang mati
18 Sami'un Yang Mendengar Ashamma Yang maha tuli
19 Basirun Yang Melihat A'maa Yang maha buta
20 Mutakallimun Yang Berbicara Abkama Yang maha bisu
By : Wahidin 3
4. 1. WUJUD Vs ‘ADAM
ADA
• Kita tidak dapat melihat wujud ALLAH secara
langsung, tetapi dengan menggunakan akal, kita dapat
menyaksikan ciptaan-Nya. Alam semesta ini.
• Sesungguhnya Rabb kamu ialah ALLAH yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak
ALLAH. Maha suci ALLAH, Rabb semesta alam. (QS.
Al-A'râf: 54)
By : Wahidin 4
6. 2. Qidam Vs HUDUUS
DAHULU
• ALLAH adalah yang paling awal sebelum adanya
alam semesta ini. Adanya ALLAH berbeda dengan
adanya alam semesta beserta isinya. Perbedaan
tsb terdapat pada kejadian dan prosesnya.
Kita ambil contoh: Adanya hujan didahului oleh
terjadinya penguapan air laut.
Berbeda dengan alam semesta ini, adanya ALLAH
tidak didahului oleh sebab-sebab tertentu, karena
ALLAH zat yang paling awal. ALLAH adalah
pencipta alam semesta, tidak mungkin hasil
ciptaan lebih dulu ada dari Sang Penciptanya.
• Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan
yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu. (QS. Al-Hadîd: 3)
By : Wahidin 6
8. 3. BAQO’ Vs FANA
KEKAL
• Semua makhluk yang ada di alam semesta ini,
baik itu manusia, binatang, tumbuhan, planet,
bintang, bulan, dll, suatu saat akan mengalami
kerusakan dan akhirnya mengalami kehancuran.
Hanya ALLAH SWT, Sang Pencipta, yang tidak
akan rusak dan hancur, karena ALLAH bersifat
kekal.
• Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan
tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahmân:
26-27)
By : Wahidin 8
10. 4. MUKHOLAFATU LILHAWADISI ’ Vs
MUMUSTSALATU LIL HAWADITS
BERBEDA DENGAN MAKHLUK-NYA
• Analogi : pelukis dengan lukisannya, pembuat
patung dengan patung karyanya, apakah ada
kesamaan antara pencipta dengan hasil
ciptaannya?
• ... Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS.
Asy-Syûra: 11)
• Dengan memahami sifat ALLAH ini, semoga kita tidak akan
terjebak pada perbuatan takhyul dan syirik, yaitu
menyembah selain ALLAH atau menyekutukan ALLAH. Tak
ada suatu pun selain ALLAH yang pantas disembah.
Menyembah selain ALLAH adalah perbuatan yang hina dan
merendahkan martabat manusia sendiri.
By : Wahidin 10
12. 5. QIYAMUHU BINAFSIHI ’ Vs
IHTIYAJU LIGHOIRIHI
BERDIRI SENDIRI
• Keberadaan makhluk ALLAH, tidak lepas dari bantuan
yang lain. Manusia lahir karena ada kedua
orangtuanya, tumbuh dan berkembang karena
dipelihara dan dirawat oleh orangtuanya. Bahkan
setelah besar pun, manusia tetap tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain.
• ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah)
melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus makhluk-Nya. (QS. Ali-Imran: 2)
• Sadarlah kita, bahwa ternyata kita ini makhluk yang
sangat lemah, karena tidak mampu hidup tanpa
bantuan orang lain.
By : Wahidin 12
14. 6. WAHDANIYAH Vs TA’ADUD
ESA/ TUNGGAL
• Keesaan ALLAH itu mutlak. Artinya keesaan ALLAH meliputi zat, sifat,
maupun perbuatan-Nya.
Meyakini keesaan ALLAH, merupakan hal yang sangat prinsipil, sehingga
seseorang dianggap muslim atau tidak, tergantung pada pengakuan tentang
keesaan ALLAH. Mustahil ALLAH lebih dari satu. Apabila itu terjadi,
tentulah tidak akan tercipta alam semesta yang teratur ini. Keteraturan alam
semesta telah membuktikan pada kita bahwa ALLAH itu Tunggal.
• Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah
keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang
mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Anbiyâ: 22)
• Dengan menghayati sifat wahdaniyyah ini, kita akan terhindar dari berbagai
paham ketuhanan. Ada 2 macam paham ketuhanan, yaitu monoteisme dan
politeisme. Monoteisme menyatakan bahwa Tuhan adalah satu, sedang
politeisme menyatakan bahwa tuhan lebih dari satu. Agama-agama yang
memiliki kepercayaan banyak dewa dan dewi yang mengatur alam semesta
ini, adalah salah satu contoh paham politeisme.
By : Wahidin 14
16. 7. QUDROH Vs ‘AJZUN
KUASA
• Kekuasaan ALLAH adalah kekuasaan yang sempurna, karena
kekuasaan ALLAH tidak terbatas. Hal ini tentu berbeda dengan
manusia yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Bagi
ALLAH, jika ALLAH telah berkehendak melakukan atau tidak
melakukan sesuatu, maka tidak ada suatu pun yang dapat
menghalangi-Nya.
• ... Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu. (QS.
Al-Baqarah: 20)
• Sungguh tidak patut kita sebagai manusia bersifat sombong
dengan kekuasaan yang kita miliki, karena sebesar apa pun
kekuasaan kita, kekuasaan ALLAH pasti lebih besar, dan yang
Terbesar. Jika ALLAH berkehendak, Dia dapat menghilangkan
kekuasaan kita dalam sekejap, dan kita tak akan berdaya untuk
mempertahankannya.
By : Wahidin 16
18. 8. IRADAH Vs KAROHAH
BERKEHENDAK
• ALLAH memiliki sifat selalu berkehendak. Kehendak ALLAH
sesuai kemauan ALLAH sendiri, tak ada rasa terpaksa atau
dipaksa oleh pihak lain. Kehendak ALLAH juga tidak
dipengaruhi oleh pihak lain. Kehendak ALLAH tidak terbatas,
karena Ia dapat melakukan apa saja tanpa ada kuasa lain yang
dapat mencegah-Nya.
Manusia juga berkehendak, tapi kehendak manusia adalah
terbatas pada kemampuannya sendiri.
– Manusia boleh berkehendak, namun ALLAH jualah yang
menentukan hasilnya.
– Maksud hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak
sampai.
– Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.
– By : Wahidin 18
Di atas langit masih ada langit
20. 9. ILMU Vs JAHLUN
MENGETAHUI
• Segala yang ada di alam raya ini, baik yang besar maupun yang
kecil, yang terlihat maupun yang tersembunyi, tidak ada yang
luput dari pengetahuan ALLAH. ALLAH Maha Luas ilmunya,
begitu luasnya ilmu ALLAH sehingga jika seluruh air di lautan
ini dijadikan tinta dan seluruh pohon dijadikan alat tulisnya, tak
akan mampu menuliskan ilmu ALLAH.
• Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan
memberitahukan kepada ALLAH tentang agamamu
(keyakinanmu), padahal ALLAH mengetahui apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi, dan ALLAH Maha
Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Hujurât: 16)
By : Wahidin 20
22. 10. HAYAT Vs MAUTUN
HIDUP
• Hidupnya ALLAH berbeda dengan hidupnya manusia. ALLAH
hidup tidak bergantung dengan yang lain, sedang manusia
hidupnya sangat bergantung dengan yang lain. ALLAH hidup
selama-lamanya, tidak mengalami kematian, bahkan mengantuk
pun tidak.
• ALLAH tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia
yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur... Al-Baqarah: 255
• ALLAH Maha Hidup, tidak mengantuk, tidak tidur, apalagi
mati. Dan selama itu pula ALLAH selalu mengurus dan
mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh sebab itu
hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan, karena
gerak-gerik kita selalu diawasi dan dicatat oleh ALLAH, tak ada
yang terlewatkan.
By : Wahidin 22
24. 11. SAMA’ Vs SAMAMUN
MENDENGAR
• ALLAH Maha Mendengar. Pendengaran ALLAH tidak terbatas
dan tidak terhalang oleh jarak, ruang, dan waktu. Selemah apa
pun suara, ALLAH mendengarnya. Berbeda dengan manusia,
pendengarannya sangat terbatas.
• ...Dan ALLAH-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al-Mâidah: 76)
• Dengan menyadari sifat sam'un ALLAH ini, semestinyalah kita
senantiasa bertingkah laku, bersikap, berbicara, dan berpikir
dengan bahasa yang santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan
yang baik lagi bermanfaat. Karena ALLAH selalu mendengar
segala perkataan manusia, baik yang terucap maupun hanya
sekedar bisikan di dalam hati.
By : Wahidin 24
25. 12. BASHOR Vs ‘AMA
MELIHAT
• Mustahil ALLAH buta, karena ALLAH Maha sempurna.
Penglihatan ALLAH bersifat mutlak, tidak terhalang oleh apa
pun. ALLAH melihat segala sesuatu, baik yang besar dan kecil,
yang nampak dan tersembunyi. Penglihatan ALLAH bersifat
terus-menerus, ALLAH tidak pernah lalai walau sedetik pun
dari melihat segala perbuatan kita.
• Sesungguhnya ALLAH mengetahui apa yang ghaib di langit
dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS.
Al-Hujurât: 18)
• Dengan memahami sifat basar ALLAH ini, hendaknya kita
selalu berhati-hati dalam berbuat. Kita sadar bahwa kita tidak
bisa membohongi atau menyembunyikan kebohongan apa pun
di hadapan ALLAH.
By : Wahidin 25
27. 13. KALAM Vs BUKMUN
BERFIRMAN
• Bukti ALLAH bersifat kalam dapat kita lihat dari kitab-kitab-
Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya.
Al-Quran yang sering kita baca dan kita lafadzkan setiap hari,
adalah firman ALLAH yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
• ...Dan ALLAH telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
(QS. An-Nisâ: 164)
• Adanya firman ALLAH menjadi bukti bagi kita bahwa ALLAH
memperhatikan kita sebagai hamba-Nya. Dengan perantara nabi
dan rasul, ALLAH membimbing manusia untuk melakukan
amal saleh sesuai yang diajarkan dalam kitab ALLAH.
By : Wahidin 27
29. SIFAT MAKNAWIYAH
14. Qadirun = Yang Berkuasa
15. Muridun = Yang Berkehendak
16. 'Alimun = Yang Mengetahui
17. Hayyun = Yang Hidup
18. Sami'un = Yang Mendengar
19. Basirun = Yang Melihat
20. Mutakallimun = Yang Berbicara
By : Wahidin 29