LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi _Vinsentius.pdf
1. Nama : Vinsentius, S.Pd
Prodi : PGSD
Kelas / Kelompok : 10 / B
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
NO
Masalah terpilih
yang akan
diselesaikan
Akar penyebab
masalah
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
1 Kurangnya minat
baca siswa dalam
pembelajaran
mengidentifikasi
unsur pembangun
teks cerita pendek
1. Guru tidak
melakukan
diagnostik di
awal
pembelajaran
untuk
mengetahui
kondisi dan
kebutuhan
siswa sehingga
teks bacaan
tidak sesuai
minat siswa.
KAJIAN LITERATUR
Nur Aini, dkk (2023) mengemukakan bahwa tes
diagnostik dilakukan sebelum atau selama masih
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Tes
diagnostik sengaja dirancang sebagai alat untuk
menemukan kesulitan belajar yang dihadapi siswa
(Fortuna, dkk, 2013). Tujuan dari tes ini untuk
menentukan bahan-bahan pelajaran tertentu yang
masih menyulitkan siswa.
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
- Guru dapat mengetahui kondisi
kemampuan awal siswa.
- Digunakan sebagai dasar untuk
memberikan tindakan atau
perlakuan yang tepat sesuai
kebutuhan siswa.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
- Hasil diagnostik tidak sesuai
dengan kemampuan dan kesiapan
guru
2. Guru tidak
menerapkan
pembelajaran
inovatif sehingga
model
pembelajaran yang
digunakanguru
kurang
Tepat dan
monoton.
KAJIAN LITERATUR PBL
Pudensiana Sutinah (2023) mengemukakan bahwa
Problem Based Learning (PBL) merupakan
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada
masalah dunia nyata untuk memulai
pembelajaran. Masalah diberikan kepada siswa,
sebelum siswa mempelajari konsep atau materi
yang berkenaan dengan masalah yang harus
dipecahkan. Dengan demikian untuk memecahkan
masalah tersebut siswa akan mengetahui
bahwa mereka
membutuhkan pengetahuan baru yang harus
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Nur Aini (2020) mengemukakan
beberapa keunggulan dari model
problem based learning ini, yaitu:
- Siswa lebih memahami konsep
yang diajarkan sebab mereka
sendiri yang menemukan konsep
tersebut.
- Melibatkan secara aktif
memecahkan masalah dan
2. dipelajari untuk memecahkan masalah yang
diberikan.
menuntut keterampilan berpikir
siswa yang lebih tinggi.
- Pengetahuan tertanam
berdasarkan skemata yang dimiliki
oleh siswa sehingga pembelajaran
lebih bermakna.
- Siswa dapat merasakan manfaat
dari pembelajaran.
- Menjadikan siswa lebih mandiri
dan dewasa.
- Pengkondisian siswa dalam belajar
kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajar.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Edriani (2011) mengemukakan
kelemahan dari PBL, yaitu:
- Persiapan pembelajaran (alat,
problem dan konsep) yang
kompleks.
- Sulitnya mencari permasalahan
yang relevan, sering terjadi miss-
konsepsi
- Memerlukan waktu yang cukup
Panjang.
KAJIAN LITERATUR PJBL
Nur Aini, dkk (2023) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning
(PjBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Siswa
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
Menurut Pudensiana Sutinah
model
pembelajaran project based learning
3. Kelas IV Sekolah Dasar” menyatakan bahwa
pembelajaran berbasis proyek adalah model yang
ideal untuk memenuhi tujuan pendidikan abad ke-
21, karena melibatkan prinsip 4C yaitu berpikir
kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas.
Model PjBL dapat mengkaitkan kemampuan
berpikir berpikir tingkat tinggi siswa. Langkah-
langkah (sintaks) pembelajaran berbasis proyek
sebagaimana yang dikembangkan oleh TheGeorge
Lucas Educational Foundation (2005) terdiri atas,
(1) mengajukan pertanyaan esensial kepada siswa,
(2) mendesain rencana proyek, (3) menyusun
jadwal kegiatan, (4) memonitoring aktivitas siswa,
(5) menilai keberhasilan siswa, dan
(6) mengevaluasi pngalaman siswa.
mempunyai kelebihan sebagai
berikut.
- Meningkatkan motivasi belajar
peserta didik untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka
untuk melakukan pekerjaan
penting, dan mereka perlu untuk
dihargai.
- Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah.
- Membuat peserta didik menjadi
lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem
kompleks.
- Meningkatkan daya kolaborasi.
- Mendorong peserta didik untuk
mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
- Meningkatkan keterampilan
peserta didik dalam mengelola
sumber.
- Memberikan pengalaman kepada
peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi
waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
4. - Menyediakan pengalaman belajar
yang melibatkan peserta didik
secara kompleks dan dirancang
untuk berkembang sesuai dengan
dunia nyata.
- Membuat suasana belajar menjadi
menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun pendidik menikmati
proses pembelajaran.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
Menurut Pudensiana Sutinah
project based learning memiliki
kelemahan sebagai berikut.
- Pembelajaran berbasis proyek
memerlukan banyak waktu yang
harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan
yang kompleks
- Banyak orang tua peserta didik
yang merasa dirugikan karena
menambah biaya untuk memasuki
sistem baru.
- Banyak instruktur merasa nyaman
dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran
utama di kelas. Ini merupakan
tradisi yang sulit, terutama bagi
instruktur yang kurang atau tidak
menguasai teknologi.
5. - Banyaknya peralatan yang harus
disediakan. Oleh karena itu,
disarankan untuk menggunakan
team teaching dalam
pembelajaran.
- Peserta didik memiliki kelemahan
dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
- Ada kemungkinan peserta didik
yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
- Apabila topik yang diberikan pada
masing-masing kelompok
berbeda, dikhawatirkan peserta
didik tidak memahami topik secara
keseluruhan.
KAJIAN LITERATUR PERMAINAN DETEKTIF HURUF
Pudensiana Sutinah mengemukakan bahwa
Berdasarkan hasil rangkaian penelitian tindakan
kelas (PTK) yang telah dilakukan oleh penulis, dapat
disimpulkan bahwa melalui permainan detektif
huruf dapat meningkatkan kemampuan bahasa
anak karena pengunaan media pembelajaran yang
lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu,
permainan detektif huruf mempunyai dampak
positif bagi anak karena membuat anak antusias
dalam kegiatan.
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
- Suasana kelas menjadi
menyenangkan
- Siswa lebih aktif berkegiatan
- Kerjasama siswa lebih terjalin
dalam menyelesaikan misi
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
- Perlu persiapan matang terkait
media yang akan digunakan guru
- Guru harus memberikan arahan
yang tepat kepada siswa agar misi
6. dapat berjalan sesuai yang
diharapkan
- Durasi kegiatan tidak terukur
3. Guru hanya
fokus
memerintah
untuk
menuntaskan
beban tugas
mengajar.
Guru akan melakukan refleksi kepada siswa untuk
mengetahui seberapa bermakna pembelajaran
yang telah mereka lalui.
Kekuatan (Strengths) & Peluang
(Opportunities)
- Dapat mengetahui tingkat
kepuasan dan pemahaman siswa
terhadap pembelajaran.
- Guru dapat mengetahui
kelemahan pembelajarannya.
- Mengevaluasi kekurangan guru
dalam mengolah kelas.
- Digunakan sebagai dasar
perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
Kelemahan (Weakness) & Ancaman
(Threats)
- Perlu persiapan tambahan untuk
menyusun instrumen Refleksi.
Karena selain guru harus
menyusun instrumen penugasan,
guru juga harus menyusun
instrumen refleksi