Teknologi Traffic Route menggunakan sensor nirkabel untuk mendeteksi kemacetan dan memberikan informasi rute alternatif ke pengguna. Sensor akan mengukur kepadatan lalu lintas dan mengirim datanya ke server untuk ditampilkan pada peta lalu lintas bagi pengguna. Teknologi ini diharapkan dapat meminimalisir kemacetan di Jalan Teukumar, Denpasar.
1. TUGAS
JARINGAN
KOMPUTER
MAKALAH
TRAFFIC
ROUTE
DENGAN
TEKNOLOGI
WSN
(Wireless
sensor
Network)
Studi
Kasus
di
Jl.
Teukumar
Denpasar
-‐
Bali
Nama : I Gede Tommy Wijaya
NIM : 1401020019
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Prodi : INFORMATIKA (Pagi)
Mata Kuliah/Kode : Jaringan Komputer/PK2015
Perguruan Tinggi : STIMIK Primakara
2. 1
ABSTRAKSI
Macet atau kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan di kota-kota besar di
Indonesia, Salah satu faktor penyebab kemacetan adalah meningkatnya jumlah alat
transportasi, kemudian ini menjadi hal yang paling dihindari oleh masyarakat di
Indonesia. Lebih baik melintasi jalur alternative yang lebih jauh ketimbang harus
terjebak macet. Seiring dengan kemajuan teknologi, dengan berbagai metode
pendukung dalam pemantauan lalu lintas. Kini dengan teknologi “Traffic Route”
yang menggunakan teknologi Wireless Sensor Network (WSN) ini para pengendara
yang hendak bepergian dapat mengatur rute perjalanan mereka dengan teknologi ini
dimanan nantinya aka nada beberapa route yang berisikan tentang informasi lalulintas
yang ada di sekitarnya dan memberikan rute alternative kepada pengendara, sehingga
pengendara dapat mengetahui keadaan di sekitarnya dengan rute yang di tuju, seperti
mendeteksikemacetan, proyek jalan, banjir, kecelakaan lalu lintas, dan gangguan
gangguan lainnya yang terjadi yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan
pengendara, sehingga dapat lebih menghemat waktuketimbang terjebak dalam
kemacetan berjam-jam. Pengendara juga dapat menggunakan fitur “traffic Voice”
yang memungkinkan pengendara mengatur teknologi ini dengan menggunakan
perintah suara yng telah dikenali sebelumnya. Dengan teknologi berbasiskan Wireless
Sensor Network (WSN) diharapkan sensor yang di pasang di garis putih akan dapat
mengirimkan node-node yang terdeteksi pada beberapa titik bagian mobil yang
berhenti dan menutupi luas area jalan lebih dari 50%, maka akan terdeteksi macet,
begitu pula dengan air. Sedangkan jika luas jalan raya tertutupi kendaraan atau
tergenang air kurang dari 50%, maka terdeteksi lancar, sehingga dapat mengirimkan
data ke server dan kemudian dapat menampilkan kondisi yang terjadi di jalan
tersebut.
Kata kunci : Teknologi, Traffic Route, Maps, Smart Maaps
3. 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Macet atau kemacetan laalulintas adalah sebuah kondisi yang paling di
hindari oleh setiap manusia di muka bumi ini, karena bias terjebak dalam
kondisi seperti ini maka perjalanan yang kita lakukan akan terganggu.
Menurut pengalaman penulis, sulitnya menghindari kemacetan saat
sedang bepergian menuju ke kampus, karena harus melewati pusat kota
Denpasar tepatnya di teukumar, karena sudah terlanjur memasuki kawasan
tersebut mengakibatkan penulis harus terjebak kemacetan, kemudian ini yang
menjadi latar belakang diterapkannya teknologi “trafiic route” yang dimana
teknologi ini menggunakan teknologi Wireless Sensor Network (WSN).
Wireless Sensor Network atau yang sering dikenal dengan istilah
WSN merupakan salah satu jenis dari jaringan wireless (nirkabel)
terdistribusi, yang memanfaatkan teknologi Embedded System (Sistem
Benam) dan seperangkat node sensor, untuk melakukan proses sensor,
monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke pengguna, melalui
komunikasi di Internet.
Dengan penerapan teknologi “Traffic Route” ditambah dengan
teknologi WSN didalamnya, diharapkan node sensor dapat bekerja dengan
optimal dan mengirimkan data agar pengguna dapat mengatu rute mereka
dengan map/peta yang memiliki kondisi real time tanpa membuang-buang
waktu untuk terjebak kemacetan, mencari jalan lain yang belum kita ketahui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana permasalahan kemacetan di Indonesia?
2. Bagaimana pengendara dapat mengetahui keadaan sekitarnya saat sedang
berkendara secarareal time?
4. 3
1.3 Solusi
Solusi yang dapat diterapkan dalam permasalahan parking area
tersebut dapat menggunakan “Traffic Route” dimana system kerjanya yaitu
sebagai berikut :
SERVER
TRAFFIC
Node
USER
IF
Traffic
>50
T
Go
on
Route
and
Traffic
Information
F
INTERNET
New
Route
and
Traffic
Information
5. 4
1.4
Keterangan :
Dari ilustrasi solusi yang di terapkan di atas bahwa kejadian sedang
berlangsung di lapangan akan terekam oleh node – node yang nantinya akan
merekam melalui sensor yang membaca kepadatan arus lalu lintas ataupun
terdapat hambatan yang ada di lapangan, sehingga akan menimbulkan
kemacetan, dan mencari jalan lain untuk di berikan kepada user nantinya
yang akan dijadikan jalan alternative.
Node tersebut akan membaca apabila kepadatan lalulintas di jalan
lebih besar dari 50% maka akan melakukan perulangan untuk mencari jalan
baru yang lain yang kepadatan lalulintasnya kurang dari 50%, lalu apabila
terdapat jalan alternative yang kepadatannya lebih kecil dari 50%, maka
akan dijadikan rekomendasi kepada user untuk melaluinya.
Setelah mendapat informasi tersebut, maka informasi itu akan di kirim
ke sebuah server yang nantinya akan di upload secara Real-time sehingga
dapat di update oleh user saat itu juga.
6. 5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi Traffic Route
Teknologi Traffic Route adalah sebuah metode yang mengidentifikasi
dengan menggunakan sarana teknologi berdasarkan kepada refrensi yang
penulis baca pada buku Wireless Sensor Network karya (I Putu Agus Eka
Pratama,S.T ,M.T, Dr.Sinung Sukanto, S.T ,M.T.). WSN (Wireless
Sensor Network) merupakan salah satu jenis dari jaringan Wireless
(Nirkabel) terdistribusi,yang memanfaatkan teknologi Embedded System
(Sistem benam) dan seperangkat node sensor, untuk melakukan proses
sensor, monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke
pengguna melalui komunikasi di internet. serta untuk menyimpan dan
mengambil data jarak jauh.
Dalam Study kasus kali ini implementasi penggunaan teknologi WSN
pada teknologi Traffic Route (teknologi sensor kepadatan lalulintas serta
mencari alternative jalan lain yang lalulintasnya lencar) di gunakan untuk
mendeteksi kepadatan arus lalulintas dan mencari route lain sebagai
alternative untuk menghindari kemacetan di jalan Teukumar Denpasar.
Dengan cara menempatkan node-node sensor di bagian ruas jalan raya
dengan jarak antara sensor yang satu dengan yang lainnya adalah 500 m.
Perangkat node sensor tersebut kemudian akan melakukan pemindaian
pada badan jalan raya, ketika badan jalan telah tertutupi kendaraan lebih
dari 50% maka node sensor yang lain akan mengidentifikasi alternative
jalan terdekat yang bias di lewati dengan arus lalulintas yang lancer,
namun jika node sensor mengidentifikasi kepadatan yang terdapat di
badanjalan kurang dari 50% akan terdeteksi lancar sampai padat lancar,
dan sensor dapat mendeteksi ukuran dan kecepatan kendaraan yang
melintas dan kemudian secara wireless mengirimkan informasi ke server.
7. 6
2.2 Smart City
Merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan
implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah (khususnya
kota) sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai sistem
yang ada di dalamnya.
Dalam study kasus Pada kali ini, penerapan Smart City untuk
lalulintas di daerah Teukumar, di harapkan mampu memberikan dampak
positif pada kehidupan sosial, pemerintah, dan juga mampu mengurangi
dampak kemacetan lalulintas yang di karenakan padatnya penduduk dan
nilai taraf hidup yang mulai meningkat.
2.3 NTMC (National Traffic Management Center)
NTMC merupakan pusat kendali informasi dan komunikasi yang
mengintegrasikan sistem informasi di ke lima pemangku kepentingan
bidang lalu lintas (Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan,
Perindustrian, dan Riset Teknologi).
2.4 Teknologi pendukung dalam penerapan metode ini adalah sebagai
berikut :
a) Alat Sensor & Protokol ZigBee.
Alat untuk mendeteksi kecepatan laju kendaraan yang melintas di
Jalan Teukumar . dengan modifikasi peletakan protocol ZigBee
sebagai titik kordinat pengiriman data ke server.
b) Kamera (CCTV)
Di gunakan untuk memantau atau memindai setiap pergerakan
lalulintas di Jalan Teukumar.
8. 7
c) Komputer atau monitor
Tempat penampilaan (Output data ) dan monitoring yang di peroleh
dari koneksi ke W-LAN .
d) Database
Memory tempat penyimpanan data yang di terima melalui alat sensor ,
Aplikasi menggunakan Maps untuk User Interface .
e) W-LAN
Merupakan suatu jaringan
local
area
nirkabel yang menggunakan
gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang
digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke
seluruh pengguna dalam area sekitar.
f) Protokol ZigBee
Protokol ZigBee memiliki kemampuan untuk dapat menghemat
konsumsi energi pada perangkat nirkabel dengan sumber daya kecil.
Pada penerapannya di study kasus kali ini, Zig Bee akan di pasangkan
pada alat sensor untuk mendeteksi kecepatan laju kendaraan. ZigBee
Node di sini berfungsi sebagai coordinator, yang berfungsi untuk
melakukan koordinasi satu sama lain antar Node.
Kemudian masing-masing ZigBee network ini akan di hubungkan
dengan Router.
9. 8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Analisa
Berdasarkan tinjauan yang dilakukan oleh penulis dari makalah di atas, untuk
meminimalisir dan menghindari kemacetan yang terjadi di Jl. Teukumar dengan
aktivitas dan intensitas penduduk yang sangat tinggi, menjadi penyebab
perkembangan transportasi meningkat sehingga pergerakan lalu lintas menjadi sangat
padat dan membuat kemacetan di ruas jalan, meskipun kemacetan juga tidak jarang
terjadi akibat dari alam, seperti banjir, pohon tumbang, dan lainnya. Dampaknya
aktivitas pun menjadi terhambat akibat dari terlalu banyak menghabiskan waktu di
perjalanan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka di kembangkan teknologi Traffic
Route.
Untuk mengetahui kondisi lalulintas di jalan raya di perlukan suatu sensor yang dapat
mengidentifikasi kepadatan arus lalulintas di jalan raya, yang kemudian secara
otomatis akan mengirimkan data informasi ke server mengenai kondisi yang sedang
terjadi di jalan tersebut yang kemudian akan di kirimkan ke pengguna atau user. Jika
di jalan tersebut terdeteksi kepadatannya melebihi 50% maka secaraotomatis akan
mencari rute baru untuk di lalui user dengan memberikan informasasi mengenai rute
tersebut jika kepadatan lalulintasnya lebih rendah dari 50% – 30%.
Maka pengimplementasian teknologi ini nantinya dapat di terapkan pada kendaraan-
kendaraan yang nantinya akan di lengkapi sebuah monitor kecil yang menampilkan
teknologi ini yang di lengkapi dengan teknologi traffic voice yang akan di
kembangkan untuk interface user tanpa mengganggu konsentrasi berkendara,
sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakkaan yang mungkin terjadi di jalan raya
Teukumar, dan membantu menghemat waktu di perjalanan.
10. 9
3.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Perancangan teknologi yang telah dibuat dalam Study
Kasus kali ini, yaitu mengenai Teknologi Traffic Route di Jalan Teukumar, dengan
menggunakan Alat Sensor berbasiskan WSN.
dapat diambil kesimpulan yaitu:
1) Teknologi ini mampu mengidentifikasi kepadatan lalulintas yang disebabkan
oleh kemacetan, proyek pembangunan, banjir, di jalan teukumar, yang
kemudian di simpan di database lalu di tampilkan di dalam sebuah device
yang ada di dalam kendaraan.
2) Di harapkan mampu meminimalisir terjadinya kemacetan lalu lintas di Jalan
raya Teukumar.
3) Mempermudah pengendara untuk sampai ke tempat tujuan dengan diberikan
pilihan melalui jalur atau rute alternative yang keadaan lalulintasnya lancar,
sehingga dapat menghemat waktu.
3.3 Saran
Teknologi Traffic Route merupakan sarana yang tepat untuk mempermudah
pengendara untuk mengetahui kondisi lalulintas yang akan di lewati untuk mencapai
tujuannya, sehingga apabila terjadi kemacetan yang dapat menggaggu perjalanan
pengendara maka akan di berikan solusi berupa jalur atau rute alternative yang dapat
di lalui dengan informasi yang aktual dan real-time. Namun dalam
pengimplementasiannya Traffic Rute juga harus diperhatikan keamanannya, dan
pengoperasionalnya sehingga dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
11. 10
DAFTAR PUSTAKA
1. Pratama, I Putu Agus Eka,S.T ,M.T ; Dr.Sinung Sukanto, S.T ,M.T. 2015.
WIRELESS SENSOR NETWORK. Bandung : INFORMATIKA
2. Pratama, I Putu Agus Eka,S.T ,M.T .2015.SMART CITY Beserta CLOUD
COMPUTING Dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung:
INFORMATIKA
3. Pratama, I Putu Agus Eka,S.T ,M.T.2015 .Hand Book JARINGAN
KOMPUTER. Bandung: INFORMATIKA