SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
DUKUNGAN DPRD PROVINSI BANTEN TERHADAP KEBIJAKAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI BANTEN
Pada Acara :
PEMBAHASAN INVENTARISASI SDA DAN LH dan PENYUSUNAN EKOREGION
Cilegon, 3 November 2015
Disampaikan Oleh :
IR. H. THONI FATHONI MUKSON
SEKRETARIS KOMISI IV DPRD BANTEN
1
DUKUNGAN DPRD PROVINSI BANTEN
TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI BANTEN
Secara tegas dan terang pasal 121 Undang-Undang 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, mewajibkan dalam waktu paling lama
2 tahun setelah UU tersebut diberlakukan, setiap kegiatan
yang telah memiliki izin usaha tetapi belum memiliki
dokumen Amdal wajib menyelesaikan audit lingkungan
hidup, atau belum memiliki dokumen UKL-UPL wajib
membuat dokumen pengelolaan lingkungan.
Daftar jenis usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
dokumen Amdal tertera pada PerMenLH No 05 tahun 2012
tentang Jenis usaha atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal.
Panduan penyusunan dokumen pengelolaan
lingkungan yang dimaksud oleh pasal 121 diatur
dalam PerMenLH No 14 tahun 2010 tentang
Dokumen lingkungan hidup bagi usaha dan/atau
kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau
kegiatan tetapi belum memiliki dokumen lingkungan
hidup atau lebih dikenal dengan DELH (Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup) dan DPLH (Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Praktisi usaha yang tidak mentaati ketentuan ini,
dianggap melanggar pasal 121 tersebut, dan
semestinya mendapat sanksi seperti termaktub dalam
pasal 109 UU No 32/2009 yakni dipidana penjara 1-3
tahun dan denda 1-3 milyar.
Sejatinya setelah 4 tahun UU No 32/2009
diterapkan, sudah tak ada lagi pelaku
usaha yang mangkir dari kewajiban
tersebut. Atau kita telah menyaksikan
sederet praktisi usaha terkena jeratan
pasal 109 dan diseret ke meja hijau dalam
periode 2 tahun belakangan ini.
Mekanismenya dengan menghidupkan kembali PerMenLH
No 14 tahun 2010 melalui Surat Edaran Menteri
Lingkungan Hidup No B-14134/MENLH/KP/12/2013
tentang Arahan Pelaksanaan Pasal 121 UU No 32 tahun
2009. Surat edaran ini berlaku 18 bulan sejak ditetapkan
yakni pada 27 Desember 2013.
Hasil penilaian Proper 2013, dari total 1812
perusahaan terdapat peringkat: Emas (12
perusahaan, 0,67%), Hijau (113 perusahaan,
6,31%), Biru (1039 perusahaan, 57,98%), Merah
(611 perusahaan, 34,1%), Hitam (17
perusahaan, 0,95%). Dari data Proper ini
tercermin bahwa sekitar 35% perusahaan
(merah dan hitam) yang beroperasi belum taat
terhadap ketentuan lingkungan.
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH
DAN PEMERINTAH DAERAH
Pasal 63
(1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, Pemerintah bertugas danberwenang:
a. menetapkan kebijakan nasional;
b. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria;
c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
RPPLH nasional;
d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS;
e. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal
dan UKL-UPL;
f. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam nasional dan
emisi gas rumah kaca;
g. mengembangkan standar kerja sama;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
i. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai sumber daya
alam hayati dan nonhayati, keanekaragaman hayati, sumber daya
genetik, dan keamanan hayati produk rekayasa genetik;
j. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
pengendalian dampak perubahan iklim dan
perlindungan lapisan ozon;
k. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai B3, limbah,
serta limbah B3;
l. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai perlindungan
lingkungan laut;
m. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas batas
negara;
n. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah;
o. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan
perundangundangan;
p. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup;
q. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan penyelesaian
perselisihan antardaerah serta penyelesaian sengketa;
r. mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengelolaan
pengaduan masyarakat;
s. menetapkan standar pelayanan minimal;
t. menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum
adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup;
(2) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah
provinsi bertugas dan berwenang:
a. menetapkan kebijakan tingkat provinsi;
b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi;
c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
RPPLH provinsi;
d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
amdal dan UKL-UPL;
e. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan
emisi gas rumah kaca pada tingkat provinsi;
f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan
kemitraan;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian
pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup lintas kabupaten/kota;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan, peraturan daerah, dan peraturan
kepala daerah kabupaten/kota;
i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-
undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
j. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan
hidup;
k. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan
penyelesaian perselisihan antar kabupaten/antar kota serta
penyelesaian sengketa;
l. melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan
kepada kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan;
m. melaksanakan standar pelayanan minimal;
n. menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan
keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan
hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada
tingkat provinsi;
o. mengelola informasi lingkungan hidup tingkat provinsi;
p. mengembangkan dan menyosialisasikan pemanfaatan
teknologi ramah lingkungan hidup;
q. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan
penghargaan;
r. menerbitkan izin lingkungan pada tingkat provinsi; dan
s. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada
tingkat provinsi.
(3) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan
berwenang:
a. menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota;
b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota;
c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH
kabupaten/kota;
d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal
dan UKL-UPL;
e. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi
gas rumah kaca pada tingkat kabupaten/kota;
f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan
kemitraan;
g. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan
hidup;
h. memfasilitasi penyelesaian sengketa;
i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan
perundangundangan;
j. melaksanakan standar pelayanan minimal;
k. melaksanakan kebijakan mengenai tata cara pengakuan
keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak
masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat kabupaten/kota;
l. mengelola informasi lingkungan hidup tingkat
kabupaten/kota;
m. mengembangkan dan melaksanakan kebijakan sistem
informasi lingkungan hidup tingkat kabupaten/kota;
n. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan;
o. menerbitkan izin lingkungan pada tingkat kabupaten/kota; dan
menerbitkan izin lingkungan pada tingkat kabupaten/kota; dan
p. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat
kabupaten/kota.
Pasal 64
Tugas dan wewenang Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63
ayat (1) dilaksanakan dan/atau
dikoordinasikan oleh Menteri.
15
WILAYAH KEWENANGAN BLHD PROVINSI
BANTEN dan WILAYAH ADMINISTRASI 4
KABUPATEN , 4 KOTA1. Identifikasi Wilayah
GEOGRAFI
Luas
Wilayah
8.651,20 Km2 (UU No. 23 Tahun 2000)
Pembagian
Wilayah
Administra
si
• 4 Kabupaten dan 4 kota
• 155 Kecamatan
• 278 Kel. & 1.273 Desa
• 1.551 Desa/Kel
Letak
Wilayah
1050 01’11” - 1060 07’’12” BT
050 07’50” - 07001’01” LS
Batas
Wilayah
Utara : Laut Jawa
Timur : DKI Jakarta & Jabar
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Selat Sunda
Panjang
Pantai
: 517,42 Km
Jumlah
Pulau Kecil
: 61 pulau
DEMOGRAFI WILAYAH ADMINISTRASI
Jumlah
Penduduk
2012
: 11.248.947 Jiwa
(BPS)
1. Kab.
Lebak
5. Kota
Tangerang
LPP 2000-
2010
: 2,16 % 2. Kab.
Pandeglan
g
6. Kota
Cilegon
Kepadatan
Penduduk
: 1.300 jiwa/
Km²
3. Kab.
Serang
7. Kota
Serang
4. Kab.
Tangerang
8. Kota
Tangsel
Cibaliung
Malingping
Bayah
Gn Kencana
Cipanas
Panimbang
Labuan
Pasauran
Anyer
Saketi
Pontang
Merak
Terate/Bojonegara
Dadap
Ciruas
Maja /
Kota Kekerabatan
2. Identifikasi Wilayah Kewenangan BLHD Provinsi
Banten
17
Prioritas Penanganan 2016
berdasarkan Kawasan Strategis Provinsi
Banten Water Front City
KSE Bojonegara
Kota Kekerabatan Maja
Kawasan AKARSARI
Tanjung Lesung
Water Front City
Sport City
Kawasan Cibaliung Kawasan Malingping
KP3B
KSE Cilegon
PLTU Suralaya
PLTU Lontar
Kawasan Baduy
PLTU Labuan
PLT Panas Bumi Gn. Karang
Waduk Karian
DAS Cidanau
Waduk Sindang Heula
Kawasan Strategis Berdasarkan
Sdt. Kepentingan Pertumbuhan
Ekonomi
Kawasan Strategis Berdasarkan
Sdt. Kepentingan Fungsi Dan Daya
Dukung LH
Kawasan Bayah
Kawasan Teluk Naga
Bandara Panimbang
Bandara Soetta
Rencana TPSA Regional
Kawasan Strategis Berdasarkan
Sdt. Kepentingan Pendayagunaan
Sumber Daya Alam dan Teknologi
Tinggi
Kawasan Strategis Berdasarkan
Sdt. Kepentingan Sosial Budaya
Banten Lama
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015

More Related Content

What's hot

Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampahInd puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampahMasyrifah Jazm
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahRustan Amarullah
 
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...infosanitasi
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia No. P.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia  No. P.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia  No. P.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia No. P.1...Fransiscus Xaverius
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...Masyrifah Jazm
 
Permen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampah
Permen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampahPermen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampah
Permen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampahMasyrifah Jazm
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...infosanitasi
 
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestikPerda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestikPRO YENI EP
 
Pedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukimanPedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukimaninfosanitasi
 
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan SanitasiKebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...infosanitasi
 
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSPermenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSLAKSMI WIJAYANTI
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupDewi Hadiwinoto
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 JanYose Rizal
 

What's hot (18)

Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampahInd puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
Ind puu-7-2012-permen lh 13 th 2012 bank sampah
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampah
 
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia No. P.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia  No. P.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia  No. P.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoenesia No. P.1...
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 81 tahun 2012 tentang pengelola...
 
Permen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampah
Permen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampahPermen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampah
Permen dalam-negeri-no-33-tahun-2010-tentang-pedoman-pengelolaan-sampah
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi...
 
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestikPerda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
Perda nomor 2_tahun_2013_ttg_pengelolaan_air_limbah_domestik
 
Buku hutan kota
Buku hutan kotaBuku hutan kota
Buku hutan kota
 
Pedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukimanPedoman umum 3R permukiman
Pedoman umum 3R permukiman
 
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan SanitasiKebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
 
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSPermenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
 
Uu18 2008
Uu18 2008Uu18 2008
Uu18 2008
 

Similar to Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015

Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptxPresentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptxguyubadvertising
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptxPresentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptxachmadjonviktorhamra
 
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criteriasEkaOnwardana
 
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 15041602 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416Edy Junaidi
 
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 15041602 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416Edy Junaidi
 
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2Nurul Huda
 
211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx
211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx
211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptxtjahjotrihartono
 
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptxmateri-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptxSyaniaBO1
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH Anjas Asmara, S.Si
 
Kebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdfKebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdfFurqanRani1
 
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdfPra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdfBagongBopeng
 
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dllPersetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dllJuhadiKasep
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...infosanitasi
 
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptxPresentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptxachmadjonviktorhamra
 
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni 2021_di Beruntung Baru.pptx
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni  2021_di Beruntung Baru.pptx6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni  2021_di Beruntung Baru.pptx
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni 2021_di Beruntung Baru.pptxherusujatmiko2
 

Similar to Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015 (20)

Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptxPresentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptxPresentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
 
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
 
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 15041602 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
 
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 15041602 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
02 penyusunan ranperda sampah - fa 150416
 
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
 
211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx
211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx
211205 # Kelembagaan Penyusunan PDRB Hijau dan Pendanaan LH vIPB slide.pptx
 
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptxmateri-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptx
 
ppt_tugas.pptx
ppt_tugas.pptxppt_tugas.pptx
ppt_tugas.pptx
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
Phk lingkungan!
Phk   lingkungan!Phk   lingkungan!
Phk lingkungan!
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
 
Kebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdfKebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdf
 
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdfPra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
 
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dllPersetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
 
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptxPresentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
 
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni 2021_di Beruntung Baru.pptx
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni  2021_di Beruntung Baru.pptx6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni  2021_di Beruntung Baru.pptx
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni 2021_di Beruntung Baru.pptx
 

Recently uploaded

Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditJosuaSagala5
 

Recently uploaded (6)

Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 

Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015

  • 1. DUKUNGAN DPRD PROVINSI BANTEN TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI BANTEN Pada Acara : PEMBAHASAN INVENTARISASI SDA DAN LH dan PENYUSUNAN EKOREGION Cilegon, 3 November 2015 Disampaikan Oleh : IR. H. THONI FATHONI MUKSON SEKRETARIS KOMISI IV DPRD BANTEN 1
  • 2. DUKUNGAN DPRD PROVINSI BANTEN TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI BANTEN Secara tegas dan terang pasal 121 Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, mewajibkan dalam waktu paling lama 2 tahun setelah UU tersebut diberlakukan, setiap kegiatan yang telah memiliki izin usaha tetapi belum memiliki dokumen Amdal wajib menyelesaikan audit lingkungan hidup, atau belum memiliki dokumen UKL-UPL wajib membuat dokumen pengelolaan lingkungan.
  • 3. Daftar jenis usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan dokumen Amdal tertera pada PerMenLH No 05 tahun 2012 tentang Jenis usaha atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal. Panduan penyusunan dokumen pengelolaan lingkungan yang dimaksud oleh pasal 121 diatur dalam PerMenLH No 14 tahun 2010 tentang Dokumen lingkungan hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen lingkungan hidup atau lebih dikenal dengan DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) dan DPLH (Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup).
  • 4. Praktisi usaha yang tidak mentaati ketentuan ini, dianggap melanggar pasal 121 tersebut, dan semestinya mendapat sanksi seperti termaktub dalam pasal 109 UU No 32/2009 yakni dipidana penjara 1-3 tahun dan denda 1-3 milyar. Sejatinya setelah 4 tahun UU No 32/2009 diterapkan, sudah tak ada lagi pelaku usaha yang mangkir dari kewajiban tersebut. Atau kita telah menyaksikan sederet praktisi usaha terkena jeratan pasal 109 dan diseret ke meja hijau dalam periode 2 tahun belakangan ini.
  • 5. Mekanismenya dengan menghidupkan kembali PerMenLH No 14 tahun 2010 melalui Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup No B-14134/MENLH/KP/12/2013 tentang Arahan Pelaksanaan Pasal 121 UU No 32 tahun 2009. Surat edaran ini berlaku 18 bulan sejak ditetapkan yakni pada 27 Desember 2013. Hasil penilaian Proper 2013, dari total 1812 perusahaan terdapat peringkat: Emas (12 perusahaan, 0,67%), Hijau (113 perusahaan, 6,31%), Biru (1039 perusahaan, 57,98%), Merah (611 perusahaan, 34,1%), Hitam (17 perusahaan, 0,95%). Dari data Proper ini tercermin bahwa sekitar 35% perusahaan (merah dan hitam) yang beroperasi belum taat terhadap ketentuan lingkungan.
  • 6. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 63 (1) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah bertugas danberwenang: a. menetapkan kebijakan nasional; b. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria; c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH nasional; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS; e. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL;
  • 7. f. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam nasional dan emisi gas rumah kaca; g. mengembangkan standar kerja sama; h. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; i. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai sumber daya alam hayati dan nonhayati, keanekaragaman hayati, sumber daya genetik, dan keamanan hayati produk rekayasa genetik; j. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon; k. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai B3, limbah, serta limbah B3; l. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai perlindungan lingkungan laut; m. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas batas negara;
  • 8. n. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah; o. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundangundangan; p. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup; q. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan penyelesaian perselisihan antardaerah serta penyelesaian sengketa; r. mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengelolaan pengaduan masyarakat; s. menetapkan standar pelayanan minimal; t. menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
  • 9. (2) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah provinsi bertugas dan berwenang: a. menetapkan kebijakan tingkat provinsi; b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi; c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH provinsi; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL; e. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca pada tingkat provinsi; f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan kemitraan; g. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas kabupaten/kota;
  • 10. h. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota; i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang- undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; j. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup; k. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan penyelesaian perselisihan antar kabupaten/antar kota serta penyelesaian sengketa; l. melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan kepada kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan;
  • 11. m. melaksanakan standar pelayanan minimal; n. menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat provinsi; o. mengelola informasi lingkungan hidup tingkat provinsi; p. mengembangkan dan menyosialisasikan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan hidup; q. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan; r. menerbitkan izin lingkungan pada tingkat provinsi; dan s. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat provinsi.
  • 12. (3) Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan berwenang: a. menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota; b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota; c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH kabupaten/kota; d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL; e. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah kaca pada tingkat kabupaten/kota; f. mengembangkan dan melaksanakan kerja sama dan kemitraan; g. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup; h. memfasilitasi penyelesaian sengketa;
  • 13. i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundangundangan; j. melaksanakan standar pelayanan minimal; k. melaksanakan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat kabupaten/kota; l. mengelola informasi lingkungan hidup tingkat kabupaten/kota; m. mengembangkan dan melaksanakan kebijakan sistem informasi lingkungan hidup tingkat kabupaten/kota;
  • 14. n. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan; o. menerbitkan izin lingkungan pada tingkat kabupaten/kota; dan menerbitkan izin lingkungan pada tingkat kabupaten/kota; dan p. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat kabupaten/kota. Pasal 64 Tugas dan wewenang Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) dilaksanakan dan/atau dikoordinasikan oleh Menteri.
  • 15. 15 WILAYAH KEWENANGAN BLHD PROVINSI BANTEN dan WILAYAH ADMINISTRASI 4 KABUPATEN , 4 KOTA1. Identifikasi Wilayah GEOGRAFI Luas Wilayah 8.651,20 Km2 (UU No. 23 Tahun 2000) Pembagian Wilayah Administra si • 4 Kabupaten dan 4 kota • 155 Kecamatan • 278 Kel. & 1.273 Desa • 1.551 Desa/Kel Letak Wilayah 1050 01’11” - 1060 07’’12” BT 050 07’50” - 07001’01” LS Batas Wilayah Utara : Laut Jawa Timur : DKI Jakarta & Jabar Selatan : Samudera Hindia Barat : Selat Sunda Panjang Pantai : 517,42 Km Jumlah Pulau Kecil : 61 pulau DEMOGRAFI WILAYAH ADMINISTRASI Jumlah Penduduk 2012 : 11.248.947 Jiwa (BPS) 1. Kab. Lebak 5. Kota Tangerang LPP 2000- 2010 : 2,16 % 2. Kab. Pandeglan g 6. Kota Cilegon Kepadatan Penduduk : 1.300 jiwa/ Km² 3. Kab. Serang 7. Kota Serang 4. Kab. Tangerang 8. Kota Tangsel
  • 17. 17 Prioritas Penanganan 2016 berdasarkan Kawasan Strategis Provinsi Banten Water Front City KSE Bojonegara Kota Kekerabatan Maja Kawasan AKARSARI Tanjung Lesung Water Front City Sport City Kawasan Cibaliung Kawasan Malingping KP3B KSE Cilegon PLTU Suralaya PLTU Lontar Kawasan Baduy PLTU Labuan PLT Panas Bumi Gn. Karang Waduk Karian DAS Cidanau Waduk Sindang Heula Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung LH Kawasan Bayah Kawasan Teluk Naga Bandara Panimbang Bandara Soetta Rencana TPSA Regional Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Sosial Budaya Banten Lama