SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
RINGKASAN KEBIJAKAN
PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN
KELOMPOK 21
Indah Permatasari_2124050
Baiq Erna_2124052
POIN PENTING UU NOMOR 32 TAHUN 2009
1. Keutuhan unsur-unsur pengelolaan lingkungan hidup ;
2. Kejelasan kewenangan antara pusat dan daerah;
3. Penguatan pada upaya pengendalian lingkungan hidup;
4. Penguatan instrument pencegahan pencemaran dan/ atau kerusakan
lingkungan hidup, Pendayagunaan perizinan sebagai instrument
pengendalian;
5. Pendayagunaan pendekatan ekosistem;
6. Kepastian dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan
lingkungan global;
7. Penguatan demokrasi lingkungan melalui akses informasi, akses
partisipasi, dan akses keadilan serta penguatan hak-hak masyarakat
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
8. Penegakan hukum perdata, administrasi dan pidana secara lebih jelas;
9. Penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang lebih efektif dan responsive;
10. Penguatan kewenangan pejabat pengawas lingkungan hidup dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil lingkungan hidup.
UU 32/2009
Pasal 3 uu No. 32 Tahun 2009 mengenai Tujuan Perlindungan dan
Pengelolaan Hidup
• Tujuan dari perlindungan dan pengelolaan hidup diatur dalam
Pasal 3 No. 32 Tahun 2009, diantaranya:
 Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
 Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia.
 Menjamin kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan
kelestarian ekosistem.
 Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.
 Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
lingkungan hidup.
Implementasi UU No. 32 Tahun 2009
 Dengan demikian, semestinya Undang-Undang lingkungan hidup harus
diterapkan dengan secara efektif dan efisien dalam segala apapun
bentuk yang berkaitan dalam lingkungan hidup, karena memberikan
tujuan yang jelas yaitu salah satunya adalah penanggulangan
pencemaran limbah yang terjadi di desa kenanga yang terkena limbah air
pengelolaan krupuk tersebut. Karena dalam hal ini terjadi pencemaran
lingkungan akibat dari limbah cair pengelolaan krupuk, maka masuk
kepada Pasal 53 UUPLH yakni berbicara tentang penanggulangan
pencemaran tersebut.
 Pasal 53 ayat (1) berbunyi bahwa setiap orang yang melakukan
pencemaran atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan
penanggulangan pencemaran kerusakan lingkungan hidup.
Penanggulangan pencemaran kerusakan lingkungan hidup, dilakukan
dengan :
a. Pemberian informasi peringatan pencemaran kerusakan lingkungan
hidup kepada masyarakat.
b. Pengisolasian pencemaran keruskan lingkungan hidup.
c. Penghentian sumber pencemaran kerusakan lingkungan hidup.
d. Cara Lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.7
Outline PP No. 22 Th 2021
 Ketentuan umum.
 Persetujuan lingkungan.
 Perlindungan dan pengelolaan
mutu air.
 Perlindungan dan pengelolaan
mutu udara.
 Perlindungan dan pengelolaan
laut.
 Pengendalian kerusakan
lingkungan hidup.
 Pengelolaan limbah B3.
 Dana penjaminan untuk pemulihan
fungsi lingkungan hidup.
 System informasi lingkungan hidup.
 Pembinaan dan pengawasan.
 Tata cara penerapan sanksi
administratif perizinan usaha atau
persetujuan pemerintah.
 Ketentuan peralihan.
 Ketentuan penutup.
Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup (Pasal 272-273 PP 22/2021)
Kriteria baku Kerusakan Lingkungan Hidup diperlukan untuk menentukan
terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Kriteria yang dimaksud meliputi
kriteria baku kerusakan;
– Terumbu karang, diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 231
dan Pasal 232;
– Mangrove, diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 231 dan
Pasal 232:;
– Padang lamun, diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 231 dan
Pasal 232;
– Tanah untuk biomassa;
– Gambut
– Karst, yang ditetapkan dalam peraturan Menteri;
– Lingkungan yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan,
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri. Hal ini dikecualikan
terhadap kegiatan yang dilakukan masyarakat di lahan miliknya
sendiri;
– Lahan akibat Usaha dan/atau Kegiatan pertambangan, yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri.
– Kriteria baku Kerusakan Lingkungan Hidup lainnya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri.
Pengawasan dan Sanksi (Pasal 494-504 dan Pasarl 505-526)
 Pengawasan dilakukan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup yang
ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur, atau Bupati/Wali
Kota. Pengawasan dilakukan dengan cara langsung dengan mendatangi
lokasi usaha dan/atau kegiatan, dan/atau secara tidak langsung dengan
cara penelaahan data laporan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan dan/atau sistem informasi lingkungan hidup.
 Apabila penangung jawab usaha dan/atau kegiatan ditemukan tidak taat,
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup data memberi rekomendasi untuk
tindak lanjut penegakan hukum administrative, perdata, dan/atau
pidana. Dalam hal penegakan hukum perdata dilakukan dengan
pembuktian pertanggungjawaban mutlak (strict liability) yang
sebelumnya harus dimintakan oleh penggugat dan termuat dalam surat
gugatan. Tergugat dapat terbebas dari pertanggungjawaban mutlak
apabila pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup disebabkan
oleh bencana alam atau peperangan; keadaan memaksa di luar
kemampuan manusia; atau akibat perbuatan pihak lain yang
menyebabkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup.

More Related Content

Similar to ppt_tugas.pptx

Kebijakan KL-PL November 2020.pptx
Kebijakan KL-PL November 2020.pptxKebijakan KL-PL November 2020.pptx
Kebijakan KL-PL November 2020.pptxUtamiRizki4
 
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Dedy Wiranto
 
Kebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdfKebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdfFurqanRani1
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Nadya Silva Calestin
 
Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...
Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...
Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...BellaTriOktaviana2
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara ListyoAnanto1
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Muhammad Luthfan
 
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015Ujang Sukarna
 
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dllPersetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dllJuhadiKasep
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfJOJONAGA
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...megiirianti083
 
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkLampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkDewi Hadiwinoto
 
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criteriasEkaOnwardana
 
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPenguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfAgung Nugroho Zaini
 
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas PertambanganPerlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas PertambanganSa Annisa
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH Anjas Asmara, S.Si
 
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptxMateri Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptxssuser8a9432
 
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib BRuu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib BPeople Power
 

Similar to ppt_tugas.pptx (20)

Kebijakan KL-PL November 2020.pptx
Kebijakan KL-PL November 2020.pptxKebijakan KL-PL November 2020.pptx
Kebijakan KL-PL November 2020.pptx
 
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
 
Kebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdfKebij. Huk.Lingk 8.pdf
Kebij. Huk.Lingk 8.pdf
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
 
Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...
Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...
Hbl 15, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum lingkungan dari perspektif huku...
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkungan
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015
Blhd banten ketua komisi iv nov. horison 2015
 
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dllPersetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
Persetujuan Lingkungan Amdal,ukl,uplsppl dll
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bu...
 
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkLampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
 
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
2_AMDAL and ANDAL Procedures and criterias
 
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdfPenguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
Penguatan Sistem Pengawasan Lingkungan Hidup.pdf
 
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas PertambanganPerlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
Perlindungan Hutan dari Aktivitas Pertambangan
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
 
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptxMateri Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
Materi Sosialisasi LB3 dan air limbah pak cion.pptx
 
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib BRuu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
 

ppt_tugas.pptx

  • 2. POIN PENTING UU NOMOR 32 TAHUN 2009 1. Keutuhan unsur-unsur pengelolaan lingkungan hidup ; 2. Kejelasan kewenangan antara pusat dan daerah; 3. Penguatan pada upaya pengendalian lingkungan hidup; 4. Penguatan instrument pencegahan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup, Pendayagunaan perizinan sebagai instrument pengendalian; 5. Pendayagunaan pendekatan ekosistem; 6. Kepastian dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan lingkungan global; 7. Penguatan demokrasi lingkungan melalui akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan serta penguatan hak-hak masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 8. Penegakan hukum perdata, administrasi dan pidana secara lebih jelas; 9. Penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih efektif dan responsive; 10. Penguatan kewenangan pejabat pengawas lingkungan hidup dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil lingkungan hidup.
  • 3. UU 32/2009 Pasal 3 uu No. 32 Tahun 2009 mengenai Tujuan Perlindungan dan Pengelolaan Hidup • Tujuan dari perlindungan dan pengelolaan hidup diatur dalam Pasal 3 No. 32 Tahun 2009, diantaranya:  Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.  Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia.  Menjamin kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan kelestarian ekosistem.  Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.  Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup.
  • 4. Implementasi UU No. 32 Tahun 2009  Dengan demikian, semestinya Undang-Undang lingkungan hidup harus diterapkan dengan secara efektif dan efisien dalam segala apapun bentuk yang berkaitan dalam lingkungan hidup, karena memberikan tujuan yang jelas yaitu salah satunya adalah penanggulangan pencemaran limbah yang terjadi di desa kenanga yang terkena limbah air pengelolaan krupuk tersebut. Karena dalam hal ini terjadi pencemaran lingkungan akibat dari limbah cair pengelolaan krupuk, maka masuk kepada Pasal 53 UUPLH yakni berbicara tentang penanggulangan pencemaran tersebut.  Pasal 53 ayat (1) berbunyi bahwa setiap orang yang melakukan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan penanggulangan pencemaran kerusakan lingkungan hidup. Penanggulangan pencemaran kerusakan lingkungan hidup, dilakukan dengan : a. Pemberian informasi peringatan pencemaran kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat. b. Pengisolasian pencemaran keruskan lingkungan hidup. c. Penghentian sumber pencemaran kerusakan lingkungan hidup. d. Cara Lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.7
  • 5. Outline PP No. 22 Th 2021  Ketentuan umum.  Persetujuan lingkungan.  Perlindungan dan pengelolaan mutu air.  Perlindungan dan pengelolaan mutu udara.  Perlindungan dan pengelolaan laut.  Pengendalian kerusakan lingkungan hidup.  Pengelolaan limbah B3.  Dana penjaminan untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup.  System informasi lingkungan hidup.  Pembinaan dan pengawasan.  Tata cara penerapan sanksi administratif perizinan usaha atau persetujuan pemerintah.  Ketentuan peralihan.  Ketentuan penutup.
  • 6. Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup (Pasal 272-273 PP 22/2021) Kriteria baku Kerusakan Lingkungan Hidup diperlukan untuk menentukan terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Kriteria yang dimaksud meliputi kriteria baku kerusakan; – Terumbu karang, diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 231 dan Pasal 232; – Mangrove, diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 231 dan Pasal 232:; – Padang lamun, diatur sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 231 dan Pasal 232; – Tanah untuk biomassa; – Gambut – Karst, yang ditetapkan dalam peraturan Menteri; – Lingkungan yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan, yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri. Hal ini dikecualikan terhadap kegiatan yang dilakukan masyarakat di lahan miliknya sendiri; – Lahan akibat Usaha dan/atau Kegiatan pertambangan, yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri. – Kriteria baku Kerusakan Lingkungan Hidup lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri.
  • 7. Pengawasan dan Sanksi (Pasal 494-504 dan Pasarl 505-526)  Pengawasan dilakukan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota. Pengawasan dilakukan dengan cara langsung dengan mendatangi lokasi usaha dan/atau kegiatan, dan/atau secara tidak langsung dengan cara penelaahan data laporan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan/atau sistem informasi lingkungan hidup.  Apabila penangung jawab usaha dan/atau kegiatan ditemukan tidak taat, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup data memberi rekomendasi untuk tindak lanjut penegakan hukum administrative, perdata, dan/atau pidana. Dalam hal penegakan hukum perdata dilakukan dengan pembuktian pertanggungjawaban mutlak (strict liability) yang sebelumnya harus dimintakan oleh penggugat dan termuat dalam surat gugatan. Tergugat dapat terbebas dari pertanggungjawaban mutlak apabila pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup disebabkan oleh bencana alam atau peperangan; keadaan memaksa di luar kemampuan manusia; atau akibat perbuatan pihak lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.