3. Keberhasilan teori foton yang
dikemukan Einstein dalam
mejelaskan efek fotolistrik ternyata
dapat juga untuk menjelaskan
bagaimana proses terjadinya sinar –
x yang jauh sebelumnya telah
ditemukan.
Sinar X ditemukan oleh sarjana
fisika berkebangsaan Jerman yaitu
W. C. Rontgen tahun 1895
Selama Perang Dunia I, sinar-x
digunakan untuk keperluan medis.
Jika elektron diambil dari inti atom,
atom akan memancarkan foton
sinar-x sebagai kesetimbangan.
SINAR X
5. -
TARGET
Tegangan akselarasi
V≈ 10 kV+
KATODA
- -
Elektron-electron yang
dipercepat
vvSinar-x teremisi
menghasilkan radiasi secara kuantum akan
berwujud foton berenergi hv yang sama dengan
perubahan perubahan energy kinetic electron,yaitu
hυ= Ki-Kf.
Radiasi yang
dihasilkan dengan
cara ini disebut
bremsstrahlung
, radiasi yang
mengalami
pengereman atau
perlambatan
Proses kebalikan foto listrik
adalah proses pembentukan
sinar X yaitu proses
perubahan energi kinetik
elektron yang bergerak
menjadi gelombang
elektromagnetik (disebut juga
proses Bremmsstrahlung).
6. Spektrum sinar x
• Berupa sinar yang kontinu
Timbul akibat adanya pengereman electron – electron yang berenergi
kinetic tinggi oleh anoda.
• Berupa sinar yang diskrit
timbul akibat berhentinya foton akibat pengereman.
7. -
-
Foton sinar x yang
teremisi
Suatu electron didalam berkas electron dapat menghasilkan sejumlah
foton sebelum mencapai keadaan diam . Foton yang paling energik
tercipta takkala sebuah electron kehilangan energy kinetic awalnya
dalam suaru interaksi tunggal, sehingga menghasilkan foton tunggal
dengan frekuensi maksimum atau panjang gelombang minimum.
ℎ𝜗 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
ℎ𝑐
𝜆 𝑚𝑖𝑛
=eV
Dengan demikian proses bremsstrahlung akan
menghasilkan radiasi dengan spectrum kontinu yang
memiliki frekuensi atau gelombang pemutus (cut
off) yang bergantung pada tegangan akselarasinya.
𝐸 = ℎ𝜗
𝑝 =
ℎ
𝜆
8. Kulit N (n=4)
Kulit L (n=2)
Kulit K (n=1)
Kulit M (n=3)
(n=~)
𝐿 𝛼
𝐿 𝛽
𝐾 𝛼 𝐾𝛽 𝐾𝛾
Transisi-transisi sinar-x tanpa struktur halus