SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bab 4
Sistem Akuntansi
dan
Pengembangannya
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
• Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen
• Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi
serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi
• Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya
terhadap posisi keuangan
• Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik
• Menganalisis penyebab perubahan modal
• Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya
dengan artikulasi statemen keuangan
• Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan
dengan sistem akuntansi sederhana
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Rp100.000
50.000
90.000
50.000
Fotokopi CEMERLANG
Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Pendapatan jasa fotokopi
Biaya:
Gaji karyawan
Reparasi
Pemakaian bahan habis pakai
Depresiasi
Laba
Rp950.000
290.000
Rp660.000
Fotokopi CEMERLANG
Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Modal, 1 Januari 2001
Laba tahun ini
Setoran
Prive
Modal, 31 Desember 2001
Rp3.500.000
660.000
Rp4.160.000
145.000
Rp4.305.000
25.000
Rp4.280.000
Artikulasi SK
Fotokopi CEMERLANG
Mengapa
Berartikulasi?
Aset
K a s
Piutang usaha
Bahan habis pakai
Perlengkapan kios
Mesin fotokopi
Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000
Utang
Modal, Hariman
Rp1.225.000
4.280.000
Rp5.505.000
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Desember 2001
Kewajiban & Ekuitas
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan
seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG?
Perekayasa akuntansi menerapkan beberapa konsep dasar
dalam mengembangkan sistem akuntansi.
Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut
dalam akuntansi tanpa pembuktian kebenarannya.
Konsep dasar dianut karena manfaatnya dan validitasnya
dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai
tujuan.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Dasar Penting
untuk Pengembangan Sistem
• Kesatuan usaha
• Kos historis
• Kontinuitas usaha
• Perioda
• Substansi di atas bentuk
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan
merupakan badan atau orang yang:
• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.
Konsep Kesatuan Usaha
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Fotokopi Cemerlang Pemilik
Akuntan
Visualisasi Konsep
Kesatuan Usaha
terpisah
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
• Pemisahan manajemen dan pemilikan
sehingga hubungan keduanya merupakan
hubungan bisnis (utang-piutang)
• Perusahaan menjadi subjek pelaporan
• Sistem berpasangan
• Ekuitas atau modal merupakan “utang”
perusahaan kepada pemilik
• Perlunya pertanggungjawaban/pertangung-
jelasan
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Responsibility (pertanggungjawaban),
To be responsible for (bertanggungjawab)
Berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan
(duty) dan ditanggung bila terjadi hal yang
merugikan.
Responsibility versus Accountability
Accountability (pertanggungjelasan),
To be accountable for (bertanggunjelas)
Berkaitan dengan apa yang harus diungkap dan
disampaikan secara terbuka dan yuridis.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Aset = Utang + Ekuitas
Kas atau aset lain
Kreditor, Pemilik,
Pihak lain
Hubungan bisnis menghendaki
adanya pertanggungjawaban/
pertanggungjelasan
keuangan dalam bentuk
statemen keuangan
Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis
Utang
Unit Usaha (perusahaan)
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Kos Historis
Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan
keuangan, elemen-elemen statemen keuangan
dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos
bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar.
Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan
untuk mengukur elemen statemen keuangan yang
dilaporkan.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Kontinuitas Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau
tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan
berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi.
Alasan akuntansi memilih konsep ini:
Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah
kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan
bukan likuidasi atau kebankrutan.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
• Taksiran dimungkinkan
• Kos historis sebagai dasar penilaian
• Perioda waktu sebagai takaran laba
• Penerapan asas akrual
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsep Perioda
Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran
kinerja (laba) dalam akuntansi dilakukan
dengan perioda sebagai takarannya.
Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam
suatu perioda bukan laba untuk separtai
barang yang terjual. Akuntansi akan bertanya:
Berapa laba perusahaan untuk enam bulan?
bukan
Berapa laba 100 unit barang tertentu?
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Implikasi Konsep Perioda
• Perlunya penandingan yang tepat antara
pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat
ditentukan (matching concept)
• Penerapan asas akrual
Asas akrual:
Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada
saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi
(misalnya penjualan).
Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat
kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya
pajak terhutang).
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Substansi Mendahului Bentuk
Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih
menekankan aspek substantif suatu kejadian
daripada aspek yuridis atau legal.
Substansi ekonomik suatu transaksi lebih
penting daripada aspek yuridis.
Contoh:
Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak
mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih
mementingkan penguasaan (aspek ekonomik) terhadap aset.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Proses Terbentuknya Statemen Keuangan
Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini
berkembang dari sistem sederhana (embrionik)
atas dasar penerapan konsep dasar di atas.
Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan
contoh tentang bagaimana sistem akuntansi
dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem
komputerisasian.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
(Hariman)
terpisah
Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?
Pada saat Hariman berminat
mendirikan perusahaan.
Manajer
(Hariman)
Visualisasi berdirinya FK CEMERLANG
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Hariman menanamkan uang Rp2.500.000.
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
(Hariman)
Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Uang Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bagaimana posisi keuangan
setelah transaksi?Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
(Hariman)
Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Uang Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Posisi Keuangan
Sumber daya Sumber dana
Kas Rp2.500.000 Utang , Hariman Rp2.500.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Utang kepada pemilik disebut Modal.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 20 Desember 2000
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp2.500.000 Modal , Hariman Rp2.500.000
Laporan Formal
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Analisis transaksi persiapan dan neraca awal.
Fotokopi CEMERLANG
Pemilik
Kas Rp2.500.000
Utang Rp2.500.000
Bank
Kas Rp800.000
Utang Rp800.000
Perlengkapan kios
Rp500.000
Kas Rp500.000
Modal Rp1.000.000
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 30 Desember 2000
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp3.800.000
Perlengkapan kios 500.000
Rp4.300.000
Utang Rp 800.000
Modal , Hariman 3.500.000
Rp4.300.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 1 Januari 2001
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp3.800.000
Perlengkapan kios 500.000
Rp4.300.000
Utang Rp 800.000
Modal , Hariman 3.500.000
Rp4.300.000
Sistem Embrionik
Piutang
Usaha
K a sTgl.
Bhn. Habis
Pakai
Perlengkp.
Kios
Mesin
Fotokopi
Utang
Usaha
Modal
Keterangan
Perubahan Modal
3.800.000Jan 1 500.000 800.000 3.500.000 Saldo awal
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi a
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp2.500.000
Mesin Fotokopi
Rp2.500.000
Interpretasi Transaksi Lebih Lanjut
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi b
Fotokopi CEMERLANG
Utang Rp500.000
Perlengkapan kios
Rp500.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi d
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal)
bertambah Rp300.000 berasal
dari pendapatan
Kas Rp300.000
Simpulan:
Pendapatan menambah Modal
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi e
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp100.000 untuk
menanggung biaya gaji.
Kas Rp100.000
Simpulan:
Biaya mengurangi Modal
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi i
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp25.000 untuk
keperluan pribadi pemilik (prive)
Kas Rp25.000
Simpulan:
Pengambilan oleh pemilik dapat
dipandang sebagai pelunasan
utang kepada pemilik. Jadi,
modal berkurang.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi j
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal)
bertambah Rp400.000 berasal
dari pendapatan
Piutang Usaha
Rp400.000
Simpulan:
• Asas akrual menghendaki pengakuan
pendapatan pada saat hak timbul.
• Utang kepada pemilik (modal) langsung
bertambah tanpa menunggu pelunasan piutang.
• Pelunasan piutang dipandang semata-mata
perubahan dari aset yang satu menjadi aset
yang lain sehingga tidak mempengaruhi posisi
keuangan.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi m
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp90.000 untuk
menanggung biaya pemakaian
bahan habis pakai
Bahan habis pakai Rp90.000
Simpulan:
• Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan
pemakaian bahan habis pakai dilakukan
sekaligus pada akhir perioda.
• Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan
transaksi penyesuaian (adjustment).
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Transaksi n
Fotokopi CEMERLANG
Utang kepada pemilik (modal)
berkurang Rp35.000 untuk
menanggung biaya depresiasi
mesin
Mesin Rp35.000
Simpulan:
• Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan
depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir
perioda.
• Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan
transaksi penyesuaian (adjustment).
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Bagian kos aset tetap berwujud yang telah
diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian
atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset.
Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat
berkurangnya modal.
Untuk kekayaan tambang disebut deplesi
sedangkan untuk aset tak berwujud disebut
amortisasi.
Pengertian Depresiasi
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Neraca Setelah Transaksi
Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110.
Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Januari 2001
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp1.745.000
Piutang usaha 250.000
Bahan habis pakai 60.000
Perlengkapan kios 985.000
Mesin fotokopi 2.465.000
Rp5.505.000
Utang Rp1.225.000
Modal , Hariman 4.280.000
Rp5.505.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Kelemahan Sistem Embrionik
• Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi
harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak
efisien.
• Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut.
• Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat
sendiri dan terpisah untuk tiap pos.
• Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account)
atau rekening.
• Bentuk akun belum standar dan hanya memuat
informasi yang penting untuk penyusunan.
statemen keuangan (jumlah dan koda transaksi).
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG
Utang Usaha
Jumlah
800.000
+500.000
1.300.000
−75.000
1.225.000
Tg
1
b
h
Piutang Usaha
Jumlah
+400.000
−150.000
250.000
Tg
j
k
Jumlah
3.800.000
−2.500.000
1.300.000
−150.000
1.150.000
+300.000
1.450.000
−100.000
1.350.000
−50.000
1.300.000
+250.000
1.550.000
−75.000
1.475.000
−25.000
1.450.000
+150.000
1.600.000
+145.000
1.745.000
Tg
1
a
c
d
e
f
g
h
i
k
l
K a s
Perlkp. Kios
Jumlah
500.000
+500.000
1.000.000
−15.000
985.000
Tg
1
b
n
Mesin Fotokoi
Jumlah
+2.500.000
−35.000
2.465.000
Tg
a
n
B. Habis Pakai
Jumlah
+150.000
−90.000
60.000
Tg
c
m
Tg
1
d
e
f
g
i
j
l
m
n
Saldo awal
pendapatan jasa FK
biaya gaji pegawai
biaya reparasi
pendapatan jasa FK
prive (pengambilan)
pendapatan jasa FK
setoran pemilik
biaya b. habis pakai
biaya depresiasi
Saldo akhir
Jumlah
3.500.000
+300.000
3.800.000
−100.000
3.700.000
−50.000
3.650.000
+250.000
3.900.000
−25.000
3.875.000
+400.000
4.275.000
+145.000
4.420.000
−90.000
4.330.000
−50.000
4.280.000
Modal Keterangan
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Kelemahan Sistem Akun Sederhana
• Hanya neraca dapat disusun
• Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk
dapat menyusun statemen laba-rugi
• Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya
berfungsi sebagai lampiran
• Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan
akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab
perubahan modal (sistem akun penuh)
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Perubahan akibat transaksi operasi:
Yang menambah:
Pendapatan jasa fotokopi
Pendapatan total
Yang mengurangi:
Biaya Gaji
Biaya reparasi
Biaya bahan habis pakai
Biaya depresiasi
Biaya total
Transaksi operasi neto (laba)
Perubahan akibat transaksi modal:
Yang menambah:
Setoran/investasi oleh pemilik
Yang mengurangi
Prive (pengambilan) oleh pemilik
Transaksi modal neto
Kenaikan modal
Rp200.000
250.000
400.000
Rp950.000
290.000
Rp660.000
120.000
Rp780.000
Rp100.000
50.000
90.000
50.000
Rp145.000
25.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Sistem Akun Penuh
Tg
1
d
e
f
g
i
j
l
m
n
Saldo awal
pendapatan jasa FK
biaya gaji pegawai
biaya reparasi
pendapatan jasa FK
prive (pengambilan)
pendapatan jasa FK
setoran pemilik
biaya b. habis pakai
biaya depresiasi
Saldo akhir
Jumlah
3.500.000
+300.000
3.800.000
−100.000
3.700.000
−50.000
3.650.000
+250.000
3.900.000
−25.000
3.875.000
+400.000
4.275.000
+145.000
4.420.000
−90.000
4.330.000
−50.000
4.280.000
Modal Keterangan
Jumlah
+300.000
+250.000
550.000
400.000
950.000
Tg
d
g
j
Pendapatan
Jumlah
3.500.000
Tg
1
Modal
Jumlah
+100.000
Tg
e
B. Gaji Peg.
Jumlah
+50.000
Tg
f
B. Reparasi
Jumlah
90.000
Tg
m
Biaya BHP
Jumlah
+50.000
Tg
n
B. Depresiasi
Jumlah
+145.000
Tg
l
Setoran
Jumlah
+25.000
Tg
i
Prive
MODAL
Sistem Akun Penuh
Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan
Sistem Akun Sederhana
Penyebab Perubahan Modal Digabungkan
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Konsekuensi Sistem Akun Penuh
• Statemen laba-rugi harus disusun dahulu
• Kemudian statemen perubahan modal disusun
• Barulah neraca disusun
• Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan
lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi
komponen utama seperangkat statemen keuangan
• Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive
tetap sama yaitu menjadi bagian dari modal
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
• Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep
kesatuan usaha
• Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut
adanya pertanggungjawaban
• Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa
kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen
ditunjukkan sumber atau asalnya
• Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut
• Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat
mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi
Persamaan Akuntansi
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Notasi Persamaan Akuntansi
Dengan Sistem Sederhana:
Status awal: A = U + M
Selama perioda: A* = U* + M*
Status akhir: A* = U* + M*
Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal:
Status awal: A = U + M
Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K
Status akhir: A* = U* + M*
K = pengambilan (prive)
Awas: Persamaam akuntansi bukan persamaan aljabar!
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Persamaan Buku Besar
Buku Besar
ASET
Buku Besar
KEWAJIBAN
Buku Besar
EKUITAS
Buku Besar
PENDAPATAN
Buku Besar
BIAYA
A = K + E + P - B
Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen
statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger),
misalnya buku besar aset.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Status awal: A = U + M
Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K
M* = M + Laba + Transaksi modal
Status akhir: A* = U* + M*
Persamaan Akuntansi dan Artikulasi
transaksi
Ditutup ke M
Statemen laba-rugi Statemen transaksi modal
Statemen perubahan modal
Neraca awal
Neraca akhir
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Salah satu bentuk penyempurnaan sistem.
Kontra-Akun
Tanpa
kontraakun:
Perlkp. Kios
Jumlah
500.000
+500.000
1.000.000
−15.000
985.000
Tg
1
b
n
Mesin Fkopi
Jumlah
+2.500.000
−35.000
2.465.000
Tg
a
n
Biaya Depr. Ms
Jumlah
+35.000
Tg
n
K a s
Piutang Usaha
Bahan Habis Pakai
Perlengkapan Kios
Mesin Fotokopi
Aset total
Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000
Biaya Depr. Plk
Jumlah
+15.000
Tg
n
Seksi aset
dalam neraca
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Dengan
kontraakun:
Biaya Depr. Ms
Jumlah
+35.000
Tg
n
K a s
Piutang Usaha
Bahan Habis Pakai
Perlengkapan Kios
Depresiasi Akumulasian Plk.
Mesin Fotokopi
Depresiasi Akumulasian Mesin
Aset total
Rp1.745.000
250.000
60.000
985.000
2.465.000
Rp5.505.000
Biaya Depr. Plk
Jumlah
+15.000
Tg
n
Seksi aset
dalam neraca
Depr. Akm. Ms
Jumlah
+35.000
Tg
n
Perlkp. Kios
Jumlah
500.000
+500.000
1.000.000
Tg
1
b
Mesin Fkopi
Jumlah
+2.500.000
Tg
a
Depr. Akm. Plk
Jumlah
+15.000
Tg
n
Rp1.000.000
15.000
Rp2.500.000
35.000
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Metoda langsung:
Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset
yang didepresiasi.
Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku).
Metoda Pencatatan Depresiasi
Metoda akumulasi:
Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun
depresiasi akumulasian (accumulated depreciation)
Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga
penyajian lebih informatif.
Transi©Suwardjono2002
Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
Jangan lupa mengerjakan:
Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal.
Jangan terlalu ambisius!

More Related Content

What's hot

Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansiiraf50
 
Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Lelys x'Trezz
 
Bahan Ajar Akuntansi untuk SMK
Bahan Ajar Akuntansi untuk SMKBahan Ajar Akuntansi untuk SMK
Bahan Ajar Akuntansi untuk SMKRini Handayani
 
Laporan Keuangan part 1
Laporan Keuangan part 1Laporan Keuangan part 1
Laporan Keuangan part 1RSO-Batch3
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)Icha Icha
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10harjunode
 
Manajemen keuangan UMKM
Manajemen keuangan UMKMManajemen keuangan UMKM
Manajemen keuangan UMKMNgatidjo -
 
Ch01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansiCh01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansiYogo Prayitno
 
Pendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansiPendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansifitrahusaid
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganYusuf Ahmad
 
Manajemen keuangan sederhana (seri 1)
Manajemen keuangan sederhana (seri 1)Manajemen keuangan sederhana (seri 1)
Manajemen keuangan sederhana (seri 1)ibrahim salim
 
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiKonsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiAchmad Buhori
 
Prinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & Mukadimah
Prinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & MukadimahPrinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & Mukadimah
Prinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & MukadimahKhairi Aiman
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahabenawa4
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 

What's hot (20)

Konsep Akuntansi
Konsep AkuntansiKonsep Akuntansi
Konsep Akuntansi
 
Ppt kd 5.6
Ppt kd 5.6Ppt kd 5.6
Ppt kd 5.6
 
Ppt kd 5.7
Ppt kd 5.7Ppt kd 5.7
Ppt kd 5.7
 
Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)Analisa informasi keuangan (1)
Analisa informasi keuangan (1)
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
Bahan Ajar Akuntansi untuk SMK
Bahan Ajar Akuntansi untuk SMKBahan Ajar Akuntansi untuk SMK
Bahan Ajar Akuntansi untuk SMK
 
Konsep umum akuntansi
Konsep umum akuntansiKonsep umum akuntansi
Konsep umum akuntansi
 
Laporan Keuangan part 1
Laporan Keuangan part 1Laporan Keuangan part 1
Laporan Keuangan part 1
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 
Manajemen keuangan UMKM
Manajemen keuangan UMKMManajemen keuangan UMKM
Manajemen keuangan UMKM
 
Ch01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansiCh01 persamaan akuntansi
Ch01 persamaan akuntansi
 
Pendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansiPendahuluan akuntansi
Pendahuluan akuntansi
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
 
Manajemen keuangan sederhana (seri 1)
Manajemen keuangan sederhana (seri 1)Manajemen keuangan sederhana (seri 1)
Manajemen keuangan sederhana (seri 1)
 
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar AkuntansiKonsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar Akuntansi
 
Prinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & Mukadimah
Prinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & MukadimahPrinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & Mukadimah
Prinsip perakaunan tinkatan 4 bab 7 Part 1 - Pelarasan & Mukadimah
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 

Similar to Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warrenGant Pria
 
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptxDevi743070
 
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptxsujimantoro1
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).pptMNDani
 
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfpengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfAchmadMawardi4
 
sistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansisistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansihimmatululyah
 
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptxilham988553
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009diengoes
 
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2Manik Ryad
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa25 34
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukmiraf50
 
Analisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptxssusera00b70
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfssuser4522cc
 

Similar to Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya (20)

Slide bab04
Slide bab04Slide bab04
Slide bab04
 
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warren
 
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptxPowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
PowerPoint PR Ekonomi 12 Ed. 2019.pptx
 
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
 
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
002 PA-MATERI-GANJIL-21-22-MATERI-BD.pptx
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfpengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
 
sistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansisistem informasi akuntansi untuk akuntansi
sistem informasi akuntansi untuk akuntansi
 
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
 
BAB 1.pdf
BAB 1.pdfBAB 1.pdf
BAB 1.pdf
 
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2Pengenalan akuntansi dan  bisnis pertemuan 2
Pengenalan akuntansi dan bisnis pertemuan 2
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
 
INTERMEDIATE ACCOUNTING PART 1
INTERMEDIATE ACCOUNTING PART 1INTERMEDIATE ACCOUNTING PART 1
INTERMEDIATE ACCOUNTING PART 1
 
1.modul 1
1.modul 11.modul 1
1.modul 1
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
 
Analisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptx
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

  • 1. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya
  • 2. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya • Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen • Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi • Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya terhadap posisi keuangan • Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik • Menganalisis penyebab perubahan modal • Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya dengan artikulasi statemen keuangan • Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan dengan sistem akuntansi sederhana Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
  • 3. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Rp100.000 50.000 90.000 50.000 Fotokopi CEMERLANG Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Pendapatan jasa fotokopi Biaya: Gaji karyawan Reparasi Pemakaian bahan habis pakai Depresiasi Laba Rp950.000 290.000 Rp660.000 Fotokopi CEMERLANG Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Modal, 1 Januari 2001 Laba tahun ini Setoran Prive Modal, 31 Desember 2001 Rp3.500.000 660.000 Rp4.160.000 145.000 Rp4.305.000 25.000 Rp4.280.000 Artikulasi SK Fotokopi CEMERLANG Mengapa Berartikulasi? Aset K a s Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Utang Modal, Hariman Rp1.225.000 4.280.000 Rp5.505.000 Fotokopi CEMERLANG Neraca, 31 Desember 2001 Kewajiban & Ekuitas
  • 4. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG? Perekayasa akuntansi menerapkan beberapa konsep dasar dalam mengembangkan sistem akuntansi. Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut dalam akuntansi tanpa pembuktian kebenarannya. Konsep dasar dianut karena manfaatnya dan validitasnya dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.
  • 5. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Dasar Penting untuk Pengembangan Sistem • Kesatuan usaha • Kos historis • Kontinuitas usaha • Perioda • Substansi di atas bentuk
  • 6. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan badan atau orang yang: • berdiri sendiri, • bertindak atas namanya sendiri, dan • terpisah dari pemilik. Konsep Kesatuan Usaha
  • 7. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Fotokopi Cemerlang Pemilik Akuntan Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha terpisah
  • 8. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya • Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis (utang-piutang) • Perusahaan menjadi subjek pelaporan • Sistem berpasangan • Ekuitas atau modal merupakan “utang” perusahaan kepada pemilik • Perlunya pertanggungjawaban/pertangung- jelasan Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
  • 9. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Responsibility (pertanggungjawaban), To be responsible for (bertanggungjawab) Berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan (duty) dan ditanggung bila terjadi hal yang merugikan. Responsibility versus Accountability Accountability (pertanggungjelasan), To be accountable for (bertanggunjelas) Berkaitan dengan apa yang harus diungkap dan disampaikan secara terbuka dan yuridis.
  • 10. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Aset = Utang + Ekuitas Kas atau aset lain Kreditor, Pemilik, Pihak lain Hubungan bisnis menghendaki adanya pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan keuangan dalam bentuk statemen keuangan Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis Utang Unit Usaha (perusahaan)
  • 11. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Kos Historis Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan keuangan, elemen-elemen statemen keuangan dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar. Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan untuk mengukur elemen statemen keuangan yang dilaporkan.
  • 12. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Kontinuitas Usaha Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi. Alasan akuntansi memilih konsep ini: Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan bukan likuidasi atau kebankrutan.
  • 13. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya • Taksiran dimungkinkan • Kos historis sebagai dasar penilaian • Perioda waktu sebagai takaran laba • Penerapan asas akrual Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
  • 14. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsep Perioda Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran kinerja (laba) dalam akuntansi dilakukan dengan perioda sebagai takarannya. Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam suatu perioda bukan laba untuk separtai barang yang terjual. Akuntansi akan bertanya: Berapa laba perusahaan untuk enam bulan? bukan Berapa laba 100 unit barang tertentu?
  • 15. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Implikasi Konsep Perioda • Perlunya penandingan yang tepat antara pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat ditentukan (matching concept) • Penerapan asas akrual Asas akrual: Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi (misalnya penjualan). Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya pajak terhutang).
  • 16. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Substansi Mendahului Bentuk Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih menekankan aspek substantif suatu kejadian daripada aspek yuridis atau legal. Substansi ekonomik suatu transaksi lebih penting daripada aspek yuridis. Contoh: Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih mementingkan penguasaan (aspek ekonomik) terhadap aset.
  • 17. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Proses Terbentuknya Statemen Keuangan Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini berkembang dari sistem sederhana (embrionik) atas dasar penerapan konsep dasar di atas. Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan contoh tentang bagaimana sistem akuntansi dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem komputerisasian.
  • 18. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Fotokopi CEMERLANG Pemilik (Hariman) terpisah Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri? Pada saat Hariman berminat mendirikan perusahaan. Manajer (Hariman) Visualisasi berdirinya FK CEMERLANG
  • 19. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Hariman menanamkan uang Rp2.500.000. Fotokopi CEMERLANG Pemilik (Hariman) Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000
  • 20. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bagaimana posisi keuangan setelah transaksi?Fotokopi CEMERLANG Pemilik (Hariman) Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Uang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Posisi Keuangan Sumber daya Sumber dana Kas Rp2.500.000 Utang , Hariman Rp2.500.000
  • 21. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Utang kepada pemilik disebut Modal. Fotokopi CEMERLANG Neraca, 20 Desember 2000 Aset Kewajiban dan Ekuitas Kas Rp2.500.000 Modal , Hariman Rp2.500.000 Laporan Formal
  • 22. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Analisis transaksi persiapan dan neraca awal. Fotokopi CEMERLANG Pemilik Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Bank Kas Rp800.000 Utang Rp800.000 Perlengkapan kios Rp500.000 Kas Rp500.000 Modal Rp1.000.000 Fotokopi CEMERLANG Neraca, 30 Desember 2000 Aset Kewajiban dan Ekuitas Kas Rp3.800.000 Perlengkapan kios 500.000 Rp4.300.000 Utang Rp 800.000 Modal , Hariman 3.500.000 Rp4.300.000
  • 23. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Fotokopi CEMERLANG Neraca, 1 Januari 2001 Aset Kewajiban dan Ekuitas Kas Rp3.800.000 Perlengkapan kios 500.000 Rp4.300.000 Utang Rp 800.000 Modal , Hariman 3.500.000 Rp4.300.000 Sistem Embrionik Piutang Usaha K a sTgl. Bhn. Habis Pakai Perlengkp. Kios Mesin Fotokopi Utang Usaha Modal Keterangan Perubahan Modal 3.800.000Jan 1 500.000 800.000 3.500.000 Saldo awal
  • 24. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi a Fotokopi CEMERLANG Kas Rp2.500.000 Mesin Fotokopi Rp2.500.000 Interpretasi Transaksi Lebih Lanjut
  • 25. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi b Fotokopi CEMERLANG Utang Rp500.000 Perlengkapan kios Rp500.000
  • 26. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi d Fotokopi CEMERLANG Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan Kas Rp300.000 Simpulan: Pendapatan menambah Modal
  • 27. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi e Fotokopi CEMERLANG Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji. Kas Rp100.000 Simpulan: Biaya mengurangi Modal
  • 28. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi i Fotokopi CEMERLANG Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive) Kas Rp25.000 Simpulan: Pengambilan oleh pemilik dapat dipandang sebagai pelunasan utang kepada pemilik. Jadi, modal berkurang.
  • 29. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi j Fotokopi CEMERLANG Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan Piutang Usaha Rp400.000 Simpulan: • Asas akrual menghendaki pengakuan pendapatan pada saat hak timbul. • Utang kepada pemilik (modal) langsung bertambah tanpa menunggu pelunasan piutang. • Pelunasan piutang dipandang semata-mata perubahan dari aset yang satu menjadi aset yang lain sehingga tidak mempengaruhi posisi keuangan.
  • 30. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi m Fotokopi CEMERLANG Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai Bahan habis pakai Rp90.000 Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan pemakaian bahan habis pakai dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment).
  • 31. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Transaksi n Fotokopi CEMERLANG Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin Mesin Rp35.000 Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment).
  • 32. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Bagian kos aset tetap berwujud yang telah diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset. Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat berkurangnya modal. Untuk kekayaan tambang disebut deplesi sedangkan untuk aset tak berwujud disebut amortisasi. Pengertian Depresiasi
  • 33. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Neraca Setelah Transaksi Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110. Fotokopi CEMERLANG Neraca, 31 Januari 2001 Aset Kewajiban dan Ekuitas Kas Rp1.745.000 Piutang usaha 250.000 Bahan habis pakai 60.000 Perlengkapan kios 985.000 Mesin fotokopi 2.465.000 Rp5.505.000 Utang Rp1.225.000 Modal , Hariman 4.280.000 Rp5.505.000
  • 34. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Kelemahan Sistem Embrionik • Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak efisien. • Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut. • Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat sendiri dan terpisah untuk tiap pos. • Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account) atau rekening. • Bentuk akun belum standar dan hanya memuat informasi yang penting untuk penyusunan. statemen keuangan (jumlah dan koda transaksi).
  • 35. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG Utang Usaha Jumlah 800.000 +500.000 1.300.000 −75.000 1.225.000 Tg 1 b h Piutang Usaha Jumlah +400.000 −150.000 250.000 Tg j k Jumlah 3.800.000 −2.500.000 1.300.000 −150.000 1.150.000 +300.000 1.450.000 −100.000 1.350.000 −50.000 1.300.000 +250.000 1.550.000 −75.000 1.475.000 −25.000 1.450.000 +150.000 1.600.000 +145.000 1.745.000 Tg 1 a c d e f g h i k l K a s Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 −15.000 985.000 Tg 1 b n Mesin Fotokoi Jumlah +2.500.000 −35.000 2.465.000 Tg a n B. Habis Pakai Jumlah +150.000 −90.000 60.000 Tg c m Tg 1 d e f g i j l m n Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 −100.000 3.700.000 −50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 −25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 −90.000 4.330.000 −50.000 4.280.000 Modal Keterangan
  • 36. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Kelemahan Sistem Akun Sederhana • Hanya neraca dapat disusun • Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk dapat menyusun statemen laba-rugi • Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya berfungsi sebagai lampiran • Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab perubahan modal (sistem akun penuh)
  • 37. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Perubahan akibat transaksi operasi: Yang menambah: Pendapatan jasa fotokopi Pendapatan total Yang mengurangi: Biaya Gaji Biaya reparasi Biaya bahan habis pakai Biaya depresiasi Biaya total Transaksi operasi neto (laba) Perubahan akibat transaksi modal: Yang menambah: Setoran/investasi oleh pemilik Yang mengurangi Prive (pengambilan) oleh pemilik Transaksi modal neto Kenaikan modal Rp200.000 250.000 400.000 Rp950.000 290.000 Rp660.000 120.000 Rp780.000 Rp100.000 50.000 90.000 50.000 Rp145.000 25.000
  • 38. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Sistem Akun Penuh Tg 1 d e f g i j l m n Saldo awal pendapatan jasa FK biaya gaji pegawai biaya reparasi pendapatan jasa FK prive (pengambilan) pendapatan jasa FK setoran pemilik biaya b. habis pakai biaya depresiasi Saldo akhir Jumlah 3.500.000 +300.000 3.800.000 −100.000 3.700.000 −50.000 3.650.000 +250.000 3.900.000 −25.000 3.875.000 +400.000 4.275.000 +145.000 4.420.000 −90.000 4.330.000 −50.000 4.280.000 Modal Keterangan Jumlah +300.000 +250.000 550.000 400.000 950.000 Tg d g j Pendapatan Jumlah 3.500.000 Tg 1 Modal Jumlah +100.000 Tg e B. Gaji Peg. Jumlah +50.000 Tg f B. Reparasi Jumlah 90.000 Tg m Biaya BHP Jumlah +50.000 Tg n B. Depresiasi Jumlah +145.000 Tg l Setoran Jumlah +25.000 Tg i Prive MODAL Sistem Akun Penuh Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan Sistem Akun Sederhana Penyebab Perubahan Modal Digabungkan
  • 39. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Konsekuensi Sistem Akun Penuh • Statemen laba-rugi harus disusun dahulu • Kemudian statemen perubahan modal disusun • Barulah neraca disusun • Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi komponen utama seperangkat statemen keuangan • Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive tetap sama yaitu menjadi bagian dari modal
  • 40. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya • Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep kesatuan usaha • Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut adanya pertanggungjawaban • Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen ditunjukkan sumber atau asalnya • Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut • Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi Persamaan Akuntansi
  • 41. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Notasi Persamaan Akuntansi Dengan Sistem Sederhana: Status awal: A = U + M Selama perioda: A* = U* + M* Status akhir: A* = U* + M* Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal: Status awal: A = U + M Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K Status akhir: A* = U* + M* K = pengambilan (prive) Awas: Persamaam akuntansi bukan persamaan aljabar!
  • 42. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Persamaan Buku Besar Buku Besar ASET Buku Besar KEWAJIBAN Buku Besar EKUITAS Buku Besar PENDAPATAN Buku Besar BIAYA A = K + E + P - B Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger), misalnya buku besar aset.
  • 43. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Status awal: A = U + M Selama perioda: A* = U* + M + P - B + S - K M* = M + Laba + Transaksi modal Status akhir: A* = U* + M* Persamaan Akuntansi dan Artikulasi transaksi Ditutup ke M Statemen laba-rugi Statemen transaksi modal Statemen perubahan modal Neraca awal Neraca akhir
  • 44. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Salah satu bentuk penyempurnaan sistem. Kontra-Akun Tanpa kontraakun: Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 −15.000 985.000 Tg 1 b n Mesin Fkopi Jumlah +2.500.000 −35.000 2.465.000 Tg a n Biaya Depr. Ms Jumlah +35.000 Tg n K a s Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Mesin Fotokopi Aset total Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Biaya Depr. Plk Jumlah +15.000 Tg n Seksi aset dalam neraca
  • 45. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Dengan kontraakun: Biaya Depr. Ms Jumlah +35.000 Tg n K a s Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Depresiasi Akumulasian Plk. Mesin Fotokopi Depresiasi Akumulasian Mesin Aset total Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000 Biaya Depr. Plk Jumlah +15.000 Tg n Seksi aset dalam neraca Depr. Akm. Ms Jumlah +35.000 Tg n Perlkp. Kios Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 Tg 1 b Mesin Fkopi Jumlah +2.500.000 Tg a Depr. Akm. Plk Jumlah +15.000 Tg n Rp1.000.000 15.000 Rp2.500.000 35.000
  • 46. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Metoda langsung: Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset yang didepresiasi. Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku). Metoda Pencatatan Depresiasi Metoda akumulasi: Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun depresiasi akumulasian (accumulated depreciation) Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga penyajian lebih informatif.
  • 47. Transi©Suwardjono2002 Bab 4 Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Jangan lupa mengerjakan: Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal. Jangan terlalu ambisius!