SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
ETIKA SOSIAL
Dr. dr. SETYO TRISNADI, SH, Sp.KF
Etika Individual & Etika Sosial
• 1.Obyek: baik/buruk
perilaku individu dlm
masyarakat
• 2.Tergantung pada
kesahihan premisnya
• 3.Hubungan antara visi &
tindakan  langsung
• 4.Bila sdh jadi keyakinan
individu, tindakan tidak
butuh persuasi.
• 1.Obyek: hukum, politik,
strategi, praktik,kelompok
komunitas & inst. Sosial
• 2.Terkait dg struktur sos.,
& tindakan kolektif. Perlu
persetujuan sebanyak
mungkin anggota masy.
• 3.Hub. visi & tindakan
kolektif tidak langsung.
Butuh mediasi.
• 4.Mediasi: nilai, makna,
simbol. Profesi sngt ber-
peran. Persuasi penting
SARANA AKSI
ETIKA-STRATEGI DEONTOLOGI
KEDOKTERAN
BIOETIKA
META
ETIKA
TUJUAN
Tiga Dimensi Bioetika
DEONTOLOGI KEDOKTE
1.Prinsip Etika Kedoktera
-Bertindak & bersikap
jujur terhadap pasien
-Menghormati hak-hak
pasien (otonomi)
-Memberi informasi yang
relevan & memadai
2.Keutamaan
-Kepercayaan
-Menjaga Kerahasiaan
-Privacy
-Fairness
ETIKA-STRATEGI
1.Tatanan Hukum&Inst.
-Prinsip Solidaritas
-Prinsip Subsidiaritas
-Keadilan Prosedural
-Penerimaan Pluralitas
2.Rasionalitas Tindakan
-Orientasi Situasi
-Persepsi Kepentingan
-Disposisi Kekuasaan
-Manajemen Konflik
METAETIKA
-Perlindungan
Hidup
-Integritas Profesi
Kedokteran
-Prinsip
Pelayanan Publik
-Tanggungjawab
mendahului
kebebasan
TIGA DIMENSI TINDAKAN
SUBYEK
-Pengetahuan
-Kehendak
-Emosi
-Deontologi
-Emotivisme
SITUASI
KONTEKS
-Waktu:
yang lalu, sekarang,
yg akan datang
-Tempat
-Situasionisme
-Ekstrinsikalisme
-Komunitarianisme
TUJUAN/HASIL
KONSEKUENSI
Utilitarianisme
Konsekuensialisme
Proporsionalisme
Teleologi
ALASAN MELEPAS KONFIDENSIALITAS MEDIS
Demi Kepentingan
Pasien Sendiri
Menyelamatkan pihak
ketiga yang tak bersalah
Pembelaan diri Dokter
Kepentingan Penelitian
Kepentingan umum
Tuntutan Hukum
Positif yang berlaku Penanganan kesehatan
melibatkan banyak profesi
kompromi
Pasien meninggal?
TIGA POSISI ETIS
Imperatif Kategoris
DEONTOLOGI
Konsekuensialisme
Utilitarianisme
TELEOLOGI
Ekstrinsikalisme
SITUASIONISME
KOMUNITARIAN
Kepentingan kesehatan
pasien itu sendiri
Keperluan Penelitian
demi kepentingan umum
Konfidensialitas
berlaku di mana saja
dlm situasi apa saja Demi menyelamatkan
pihak ketiga yg bisa jadi
korban (individu atau
komunitas)
Dokter dalam bahaya
Tuntutan hukum
positif yg berlaku
Keterlibatan banyak
profesi dlm kesehatan
TIGA NILAI DALAM KONFIDENSIALITAS MEDIS
PRIVACY KEPERCAYAAN KERAHASIAAN
-Pasien dlm posisi rentan dan dg mudah akan menuruti apa yg diminta
dokter. Dlm konteks ini, dokter wajib menghormati privacy pasien.
-Kontrak kerahasiaan mengandaikan kewajiban yg mengikat kedua pihak
Kepercayaan diperlukan utk kepentingan kedua pihak.Efektivitas pengobatan
sebagian besar ditentukan oleh unsur kepercayaan ini. Kesediaan pasien utk
mempercayakan diri kpd dokter sngt menentukan. Ini butuh waktu.
Kerahasiaan mencakup pengetahuan dokter dan pengetahuannya akan kehi-
dupan pasien yang intim. Perbawa kerahasiaan ini merupakan dasar
kemandirian penilaian klinis dan sumber kepekaan akan kebutuhan pasien.
Perawatan Biasa vs Luar Biasa
• Perawatan biasa: perawatan yang wajib dilakukan
• Perawatan Luar biasa: perawatan yang mungkin bisa
dihindari atau membutuhkan bantuan teknologi tinggi
(highly invasive/noninvasive)
• Perawatan ini menentukan wajib secara moral atau bisa
sebagai pilihan.
• Pedoman ialah perawatan itu bermanfaat atau tidak
semestinya menjadi beban pasien
• Kategori: assessment keuntungan dan beban perawatan
bagi pasien
Perawatan Biasa atau Luar
Biasa
• Menghentikan semua tindakan medis yang
luarbiasa tanpa menghentikan tindakan yang
biasa masih dianggap sebagai tindakan pasif
• Tindakan yang luar biasa adalah semua
tindakan medis, bedah atau obat-obatan yang
tidak dapat diperoleh/dilakukan tanpa biaya
berlebih, susah payah atau ketidaknyamanan,
atau apabila dilakukan tidak menawarkan
harapan perbaikan keadaan yang wajar
(Soenatrio, 2004)
Argumen Kontra-Euthanasia
• 1.Legalisasi euthanasia aktif merusak reputasi
peran dokter sbg penyembuh
• 2.Merusak kepercayaan hubungan dokter-
pasien
• 3.Pasien yg sakit pd tahap terminal tdk dpt
membuat pertimbangan yg jernih
• 4.Meningkatkan rasa bersalah yg sdh ada pd
pasien krn merasa jadi beban
• 5.Meningkatkan euthanasia yg tdk sukarela bagi
mereka yg rentan fisik dan emosional
Masalah Etika dlm Kemajuan
Teknologi
• Upaya memperpanjang hidup yg tidak
bermartabat, mahal, tidak bermanfaat
• Pembelaan hak pasien dan pendirian unit
perawatan paliatif
• Menemukan kembali tradisi perawatan yg
manusiawi dan memberi rasa nyaman pasien yg
akan meninggal
• Menghindari menopang kehidupan yg
berlebihan sesuai dg hormat akan pilihan
otonom pasien, kebebasan individu, privacy
Pasien Kompeten
• Tidak bisa dilepaskan dari etika dan hukum informed
consent: perawatan tidak bisa dilakukan tanpa
persetujuan sukarela dari pasien kompeten dengan
mendapat informasi yg memadai
• Memperjuangkan kebaikan pasien dan menghormati
otonominya. Kebaikan tdk hanya tergantung pd fakta
medis, tapi juga tujuan dan nilai-nilai pasien.
• Kemampuan utk menentukan diri memungkinkan utk
mengontrol & bertanggungjawab atas hidupnya dan
akan menjadi apa
Pasien Tidak Kompeten
• Pasien sering tidak kompeten membuat keputusan untuk dirinya
• Orang lain, keluarga dekat hrs mempertimbangkan 3 hal:
• 1.Jika pasien telah membuat surat pengarahan (advance directive)
yg berisi keinginan terkait dg keputusan, maka plilihan pasien hrs
diikuti dg kualifikasi terbatas
• 2.Mencoba mengambil keputusan yg mungkin merupakan
keputusan pasien seandainya ia kompeten. Wakil pasien hrs
menggunakan kedekatannya utk mencoba memutuskan apa yg
dikehendaki pasien atas dasar harapan dan nilainya
• 3.Standar kepentingan terbaik harus digunakan berarti berdasarkan
konsepsi obyektif dan masyarakat tentang kepentingan yang
terbaik.
Situasi Sulit Pasien tidak
Kompeten
• 1.Tidak ada anggota keluarga yg bersedia
menjadi wali untuk ambil keputusan
• 2.Pertentangan dlm keluarga dan tidak ada
pengambilkeputusan yg ditunjuk melalui
advance directive
• 3.Dokter percaya bahwa keputusan keluarga
jelas bukan yang akan diputuskan oleh pasien
bila dia kompeten
• 4.Dokter percaya bahwa keputusan bukan yg
dianggap demi kepentingan terbaik pasien
(Soenatrio, 2004)
Dimaksudkan & Diramalkan
• Ketika merawat pasien yg sdg menghadapi kematian, profesional
kesehatan bisa melakukan tindakan yg akan memperpendek hidup
pasien:
• Memberi morfin dg dosis semakin hari semakin banyak untuk
melegakan rasa sakit, tapi beresiko gangguan pernafasan dan
mempercepat kematian. Bila dilakukan dg persetujuan wali
(informed consent) bisa dipertanggung jawabkan. Pembedaan
dimaksudkan dan diramalkan penting!
• Dimaksudkan adalah sebagai sarana (suntikan lethal)
• Diramalkan adalah sebagai konsekuensi (pemberian morfin).
Masalahnya dokter tetap bertanggung jawab secara moral baik
semua yang dapat diramalkan meskipun tidak dimaksudkan
Bila ada Advance Directive
• 1.Keputusan diarahkan oleh pilihan pasien,
ditulis bila tidak ada kemampuan mengambil
keputusan
• 2.Keputusan diambil oleh wali (anggota
keluarga, teman atau yg ditunjuk pengadilan)
• 3.Keputusan diarahkan oleh petunjuk dan
praktik-praktik profesional dan komunitas
Public Policy
• Meliputi aturan-aturan dan praktik-praktik serta
prosedur-prosedur baik individual/kelompok
yang legal diakui dan ada sanksi masyarakat
• Mempertimbangkan: 1.Hak pasien akan
penentuan diri (otonomi); 2.Norma-norma
pribadi dan kolektif para profesional perawatan-
kesehatan; 3.Kepentingan negara untuk
melindungi hidup manusia
Nilai dlm Public Policy Euthanasia: Integritas
Profesi Kedokteran
• 1.Mendorong perilaku bertanggung jawab para
profesional dg meningkatkan standar etika sbg bagian
integral kohesi profesi itu sendiri.
• 2.Dng menetapkan kode etik, profesi menentukan batas
penggunaan ketrampilan dan pengetahuan yg
mendefinisikan profesi dari sudut teknik
• 3.Praktisi harus menempatkan batas pribadi. Seorang
dokter menolak memberi perawatan medis, ia tidak
boleh meninggalkan pasien. Tidak mau memberi morfin
utk meringankan pasien penderita kanker,tidak mau
mencopot respirator atas permintaan pasien kompeten,
dia harus mengurus agar pasien dialihkan ke dokter lain.
Negara & Pasien tdk kompeten
• 1.Dasar utama: perlindungan hidup. Negara
menekankan bhw keinginan pasien harus dibuktikan scr
jelas & meyakinkan
• 2.Negara melindungi otonomi pasien: hak utk memilih
atau menolak perawatan
• 3.Keluarga/pihak yg menderita akibat perawatan yg
diperpanjang perlu didengar pendapatnya
• 4.Komite etik bertugas tdk hanya membantu menyiapkan
kebijakan lokal dlm memutuskan mengakhiri hidup &
mendidik personil ttg kebijakan & masalah terkait, juga
berperan dlm situasi konflik ketika pasien tdk mampu
ambil bagian dlm keputusan untuk menghindari
perawatan
Dimensi Dualitas Struktural
Anthony Giddens
INTERAKSI Komunikasi Kekuasaan
(Moralitas)
Sanksi
MODALITAS Kerangka
Penafsiran
Fasilitas:
Ekomi, Politik,
Budaya, Sosial,
Ideologi, Fisik
Norma:
Hukum, Aturan,
Tradisi, Adat,
Kebiasaan,
Agama
STRUKTUR Pemaknaan Dominasi Legitimasi

More Related Content

Similar to 2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf

Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Ade Rahman
 
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx18GitaSantiSavitri
 
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptxAuliaSabila4
 
Etika Penelitian dalam suatu penelitian.
Etika Penelitian dalam suatu penelitian.Etika Penelitian dalam suatu penelitian.
Etika Penelitian dalam suatu penelitian.RezaGhozaly
 
Etika moral dalam pelayanan kebidanan
Etika moral dalam pelayanan kebidananEtika moral dalam pelayanan kebidanan
Etika moral dalam pelayanan kebidananRestu Pangestuti
 
1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro) 1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro) Sabrina Lye
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKANDA IZUL
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahFuzzam Madridistas
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedahardiners
 
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptxPPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptxYuliamandaHarahap
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptxMariaankira
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdflaboratorium10
 
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.MEtika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.MIHSANASSHOUMI
 

Similar to 2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf (20)

Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
 
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
 
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
 
Etika Penelitian dalam suatu penelitian.
Etika Penelitian dalam suatu penelitian.Etika Penelitian dalam suatu penelitian.
Etika Penelitian dalam suatu penelitian.
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Dilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatanDilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatan
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Etika moral dalam pelayanan kebidanan
Etika moral dalam pelayanan kebidananEtika moral dalam pelayanan kebidanan
Etika moral dalam pelayanan kebidanan
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro) 1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro)
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatan
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
 
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptxPPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
PPT BUK MASTIUR ETIK BIOMEDIS DAN APLIKASINYA.pptx
 
Makala etika keperawatan
Makala etika keperawatanMakala etika keperawatan
Makala etika keperawatan
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
etik-hukum-kritis.pptx
etik-hukum-kritis.pptxetik-hukum-kritis.pptx
etik-hukum-kritis.pptx
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
 
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.MEtika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
Etika legal tindakan keperawatan By : IHSAN KURNIAWAN S.Kep., Ns., M.K.M
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

2017_kpdl_ETIKA SOSIAL.pdf

  • 1. ETIKA SOSIAL Dr. dr. SETYO TRISNADI, SH, Sp.KF
  • 2. Etika Individual & Etika Sosial • 1.Obyek: baik/buruk perilaku individu dlm masyarakat • 2.Tergantung pada kesahihan premisnya • 3.Hubungan antara visi & tindakan  langsung • 4.Bila sdh jadi keyakinan individu, tindakan tidak butuh persuasi. • 1.Obyek: hukum, politik, strategi, praktik,kelompok komunitas & inst. Sosial • 2.Terkait dg struktur sos., & tindakan kolektif. Perlu persetujuan sebanyak mungkin anggota masy. • 3.Hub. visi & tindakan kolektif tidak langsung. Butuh mediasi. • 4.Mediasi: nilai, makna, simbol. Profesi sngt ber- peran. Persuasi penting
  • 4. Tiga Dimensi Bioetika DEONTOLOGI KEDOKTE 1.Prinsip Etika Kedoktera -Bertindak & bersikap jujur terhadap pasien -Menghormati hak-hak pasien (otonomi) -Memberi informasi yang relevan & memadai 2.Keutamaan -Kepercayaan -Menjaga Kerahasiaan -Privacy -Fairness ETIKA-STRATEGI 1.Tatanan Hukum&Inst. -Prinsip Solidaritas -Prinsip Subsidiaritas -Keadilan Prosedural -Penerimaan Pluralitas 2.Rasionalitas Tindakan -Orientasi Situasi -Persepsi Kepentingan -Disposisi Kekuasaan -Manajemen Konflik METAETIKA -Perlindungan Hidup -Integritas Profesi Kedokteran -Prinsip Pelayanan Publik -Tanggungjawab mendahului kebebasan
  • 5. TIGA DIMENSI TINDAKAN SUBYEK -Pengetahuan -Kehendak -Emosi -Deontologi -Emotivisme SITUASI KONTEKS -Waktu: yang lalu, sekarang, yg akan datang -Tempat -Situasionisme -Ekstrinsikalisme -Komunitarianisme TUJUAN/HASIL KONSEKUENSI Utilitarianisme Konsekuensialisme Proporsionalisme Teleologi
  • 6. ALASAN MELEPAS KONFIDENSIALITAS MEDIS Demi Kepentingan Pasien Sendiri Menyelamatkan pihak ketiga yang tak bersalah Pembelaan diri Dokter Kepentingan Penelitian Kepentingan umum Tuntutan Hukum Positif yang berlaku Penanganan kesehatan melibatkan banyak profesi kompromi Pasien meninggal?
  • 7. TIGA POSISI ETIS Imperatif Kategoris DEONTOLOGI Konsekuensialisme Utilitarianisme TELEOLOGI Ekstrinsikalisme SITUASIONISME KOMUNITARIAN Kepentingan kesehatan pasien itu sendiri Keperluan Penelitian demi kepentingan umum Konfidensialitas berlaku di mana saja dlm situasi apa saja Demi menyelamatkan pihak ketiga yg bisa jadi korban (individu atau komunitas) Dokter dalam bahaya Tuntutan hukum positif yg berlaku Keterlibatan banyak profesi dlm kesehatan
  • 8. TIGA NILAI DALAM KONFIDENSIALITAS MEDIS PRIVACY KEPERCAYAAN KERAHASIAAN -Pasien dlm posisi rentan dan dg mudah akan menuruti apa yg diminta dokter. Dlm konteks ini, dokter wajib menghormati privacy pasien. -Kontrak kerahasiaan mengandaikan kewajiban yg mengikat kedua pihak Kepercayaan diperlukan utk kepentingan kedua pihak.Efektivitas pengobatan sebagian besar ditentukan oleh unsur kepercayaan ini. Kesediaan pasien utk mempercayakan diri kpd dokter sngt menentukan. Ini butuh waktu. Kerahasiaan mencakup pengetahuan dokter dan pengetahuannya akan kehi- dupan pasien yang intim. Perbawa kerahasiaan ini merupakan dasar kemandirian penilaian klinis dan sumber kepekaan akan kebutuhan pasien.
  • 9. Perawatan Biasa vs Luar Biasa • Perawatan biasa: perawatan yang wajib dilakukan • Perawatan Luar biasa: perawatan yang mungkin bisa dihindari atau membutuhkan bantuan teknologi tinggi (highly invasive/noninvasive) • Perawatan ini menentukan wajib secara moral atau bisa sebagai pilihan. • Pedoman ialah perawatan itu bermanfaat atau tidak semestinya menjadi beban pasien • Kategori: assessment keuntungan dan beban perawatan bagi pasien
  • 10. Perawatan Biasa atau Luar Biasa • Menghentikan semua tindakan medis yang luarbiasa tanpa menghentikan tindakan yang biasa masih dianggap sebagai tindakan pasif • Tindakan yang luar biasa adalah semua tindakan medis, bedah atau obat-obatan yang tidak dapat diperoleh/dilakukan tanpa biaya berlebih, susah payah atau ketidaknyamanan, atau apabila dilakukan tidak menawarkan harapan perbaikan keadaan yang wajar (Soenatrio, 2004)
  • 11. Argumen Kontra-Euthanasia • 1.Legalisasi euthanasia aktif merusak reputasi peran dokter sbg penyembuh • 2.Merusak kepercayaan hubungan dokter- pasien • 3.Pasien yg sakit pd tahap terminal tdk dpt membuat pertimbangan yg jernih • 4.Meningkatkan rasa bersalah yg sdh ada pd pasien krn merasa jadi beban • 5.Meningkatkan euthanasia yg tdk sukarela bagi mereka yg rentan fisik dan emosional
  • 12. Masalah Etika dlm Kemajuan Teknologi • Upaya memperpanjang hidup yg tidak bermartabat, mahal, tidak bermanfaat • Pembelaan hak pasien dan pendirian unit perawatan paliatif • Menemukan kembali tradisi perawatan yg manusiawi dan memberi rasa nyaman pasien yg akan meninggal • Menghindari menopang kehidupan yg berlebihan sesuai dg hormat akan pilihan otonom pasien, kebebasan individu, privacy
  • 13. Pasien Kompeten • Tidak bisa dilepaskan dari etika dan hukum informed consent: perawatan tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan sukarela dari pasien kompeten dengan mendapat informasi yg memadai • Memperjuangkan kebaikan pasien dan menghormati otonominya. Kebaikan tdk hanya tergantung pd fakta medis, tapi juga tujuan dan nilai-nilai pasien. • Kemampuan utk menentukan diri memungkinkan utk mengontrol & bertanggungjawab atas hidupnya dan akan menjadi apa
  • 14. Pasien Tidak Kompeten • Pasien sering tidak kompeten membuat keputusan untuk dirinya • Orang lain, keluarga dekat hrs mempertimbangkan 3 hal: • 1.Jika pasien telah membuat surat pengarahan (advance directive) yg berisi keinginan terkait dg keputusan, maka plilihan pasien hrs diikuti dg kualifikasi terbatas • 2.Mencoba mengambil keputusan yg mungkin merupakan keputusan pasien seandainya ia kompeten. Wakil pasien hrs menggunakan kedekatannya utk mencoba memutuskan apa yg dikehendaki pasien atas dasar harapan dan nilainya • 3.Standar kepentingan terbaik harus digunakan berarti berdasarkan konsepsi obyektif dan masyarakat tentang kepentingan yang terbaik.
  • 15. Situasi Sulit Pasien tidak Kompeten • 1.Tidak ada anggota keluarga yg bersedia menjadi wali untuk ambil keputusan • 2.Pertentangan dlm keluarga dan tidak ada pengambilkeputusan yg ditunjuk melalui advance directive • 3.Dokter percaya bahwa keputusan keluarga jelas bukan yang akan diputuskan oleh pasien bila dia kompeten • 4.Dokter percaya bahwa keputusan bukan yg dianggap demi kepentingan terbaik pasien (Soenatrio, 2004)
  • 16. Dimaksudkan & Diramalkan • Ketika merawat pasien yg sdg menghadapi kematian, profesional kesehatan bisa melakukan tindakan yg akan memperpendek hidup pasien: • Memberi morfin dg dosis semakin hari semakin banyak untuk melegakan rasa sakit, tapi beresiko gangguan pernafasan dan mempercepat kematian. Bila dilakukan dg persetujuan wali (informed consent) bisa dipertanggung jawabkan. Pembedaan dimaksudkan dan diramalkan penting! • Dimaksudkan adalah sebagai sarana (suntikan lethal) • Diramalkan adalah sebagai konsekuensi (pemberian morfin). Masalahnya dokter tetap bertanggung jawab secara moral baik semua yang dapat diramalkan meskipun tidak dimaksudkan
  • 17. Bila ada Advance Directive • 1.Keputusan diarahkan oleh pilihan pasien, ditulis bila tidak ada kemampuan mengambil keputusan • 2.Keputusan diambil oleh wali (anggota keluarga, teman atau yg ditunjuk pengadilan) • 3.Keputusan diarahkan oleh petunjuk dan praktik-praktik profesional dan komunitas
  • 18. Public Policy • Meliputi aturan-aturan dan praktik-praktik serta prosedur-prosedur baik individual/kelompok yang legal diakui dan ada sanksi masyarakat • Mempertimbangkan: 1.Hak pasien akan penentuan diri (otonomi); 2.Norma-norma pribadi dan kolektif para profesional perawatan- kesehatan; 3.Kepentingan negara untuk melindungi hidup manusia
  • 19. Nilai dlm Public Policy Euthanasia: Integritas Profesi Kedokteran • 1.Mendorong perilaku bertanggung jawab para profesional dg meningkatkan standar etika sbg bagian integral kohesi profesi itu sendiri. • 2.Dng menetapkan kode etik, profesi menentukan batas penggunaan ketrampilan dan pengetahuan yg mendefinisikan profesi dari sudut teknik • 3.Praktisi harus menempatkan batas pribadi. Seorang dokter menolak memberi perawatan medis, ia tidak boleh meninggalkan pasien. Tidak mau memberi morfin utk meringankan pasien penderita kanker,tidak mau mencopot respirator atas permintaan pasien kompeten, dia harus mengurus agar pasien dialihkan ke dokter lain.
  • 20. Negara & Pasien tdk kompeten • 1.Dasar utama: perlindungan hidup. Negara menekankan bhw keinginan pasien harus dibuktikan scr jelas & meyakinkan • 2.Negara melindungi otonomi pasien: hak utk memilih atau menolak perawatan • 3.Keluarga/pihak yg menderita akibat perawatan yg diperpanjang perlu didengar pendapatnya • 4.Komite etik bertugas tdk hanya membantu menyiapkan kebijakan lokal dlm memutuskan mengakhiri hidup & mendidik personil ttg kebijakan & masalah terkait, juga berperan dlm situasi konflik ketika pasien tdk mampu ambil bagian dlm keputusan untuk menghindari perawatan
  • 21. Dimensi Dualitas Struktural Anthony Giddens INTERAKSI Komunikasi Kekuasaan (Moralitas) Sanksi MODALITAS Kerangka Penafsiran Fasilitas: Ekomi, Politik, Budaya, Sosial, Ideologi, Fisik Norma: Hukum, Aturan, Tradisi, Adat, Kebiasaan, Agama STRUKTUR Pemaknaan Dominasi Legitimasi