1. Kisah Anak yang Bertahan Hidup
Judul Buku : Harry Potter dan Batu Bertuah
Judul Asli : Harry Potter and The Sorcere’s Stone
Pengarang : J.K. Rowling
Penerjemah : Listiani Srisanti
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2001
Tebal : 384 halaman
Ide tentang Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki
kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia baru saja
bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter sebagai inspirasi hidupnya.
Dia menghabiskan waktu di dalam perjalanannya itu dengan memikirkan plot yang lengkap
tentang ceritanya itu. Ia mulai menulis kisah Harry Potter dan Batu Bertuah ini di kafe
setempat. Dan kemudian Dewan Seni Skotlandia secara tak terduga memberinya
penghargaan yang memungkinkan ia menyelesaikan bukunya. Setelah terbit, buku pertama
ini menjadi fenomena internasional, mendapat ulasan luas di media massa, dan meraih
berbagai penghargaan termasuk Buku Anak-Anak Tahun Ini dari British Book Awards dan
The Smarties Prize.
Tokoh utama dalam novel ini ialah Harry Potter, seorang anak yatim piatu yang
tinggal dengan penuh penderitaan bersama paman, bibi, dan sepupunya, Duddley Dursley.
Ia tidak pernah tahu mengenai mantra sihir, Quidditch, permainan mencetak angka sambil
terbang menggunakan sapu, ataupun memakai jubah gaib yang dapat membuatnya tidak
kelihatan. Selama sebelas tahun ia tinggal dalam lemari sempit di bawah tangga loteng dan
belum pernah merayakan ulang tahunnya sekali pun. Tetapi semua itu berubah ketika
datangnya surat misterius yang dibawa oleh burung hantu. Awalnya pamannya marah
ketika membaca surat itu, dan menyobeknya. Namun surat itu datang kembali dengan
jumlah yang lebih banyak. Akan tetapi, pamannya bersikukuh untuk tidak mempedulikan
surat itu meskipun Harry sangat penasaran. Akhirnya setelah kesekian kali surat-surat
misterius itu datang dan tidak digubris, maka datanglah seorang setengah raksasa yang
dipenuhi jenggot di wajahnya, dan memperkenalkan dirinya sebagai Rubeus Hagrid, seorang
pengawas binatang liar di sekolah sihir bernama Hogwarts. Singkat kata Hagrid
memberitahu Harry bahwa ia adalah seorang penyihir yang akan bersekolah di Hogwarts,
dan memberitahu siapa ayah dan ibunya, dan mengapa mereka meninggal dunia. Setelah
itu Harry pergi ke Hogwarts, dunia yang luar biasa, yang tak pernah terbayangkan olehnya.
2. Di sana ia menemukan teman, olahraga udara, mantra-mantra sihir, sampai takdirnya untuk
menjadi penyihir besar.
Dan untuk kedua kalinya setelah sebelas tahun semenjak kematian kedua orang
tuanya ia bertemu kembali dengan musuh bebuyutannya, Lord Voldemort. Akhir novel ini
berakhir bahagia tentunya, namun kisah Harry akan masih belanjut di tahun-tahun
berikutnya di Hogwarts.
Novel ini mampu menyihir pembacanya agar tidak bosan, J.K Rowling mampu
membuat khayalannya menjadi nyata dalam benak pembacanya. Klimaksnya sangat
berkesan sehingga pembaca tidak dapat menebak akhir ceritanya. Bahasanya yang
sederhana, namun lugas, padat, dan tidak berbasa-basi membuat siapa saja yang
membacanya tidak sanggup untuk berhenti membaca sebelum selesai. Novel ini juga
mengajarkan kisah persahabatan yang sangat erat antar tokohnya, dan mengajarkan
tindakan keberanian yang sangat heroik. Hanya saja terlalu banyak istilah-istilah baru yang
terkadang tidak dapat dimengerti pembaca, misal troll, burung phoenix, cermin tarsah, dan
istilah lain yang belum tentu semua orang memahaminya.
Tentunya jika anda penasaran akan akhir cerita novel ini silahkan membacanya, dan
nikmati sensasi imajinasi yang dashyat dari seorang J.K. Rowling.
Nama: Tan Evelyn Tanujayanti
Kelas/No. Absen: XI IPA 3/30