SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
1
Introduction To Fuzzy Logic Using Matlab
S.N. Sivanandam
S.N. Deepa
S. Sumathy
Chapter 4 Membership Function
Oleh : Suparman, ST
NPM : 136060300111003
3/24/2014 Membership Function
2
Membership Function
3/24/2014 Membership Function
4.1 Introduction
Di dalam himpunan fuzzy, fungsi keangotaan memainkan peranan
yang sangat penting untuk merepresentasikan masalah dan
menghasilkan keputusan, dan fungsi anggota juga dapat dibentuk oleh
representasi grafis.
Representasi grafis mungkin termasuk bentuk yang berbeda. Ada
pembatasan tertentu mengenai bentuk yang digunakan, Aturan yang
dibentuk untuk mewakili ketidakjelasan dalam aplikasi , "bentuk" dari
fungsi keanggotaan adalah kriteria yang amat penting yang harus
dipertimbangkan. Ada beberapa metode yang berbeda untuk
membentuk fungsi keanggotaan. Bab ini membahas tentang fitur dan
berbagai metode fungsi keanggotaan.
33/24/2014
Membership Function
4.2 Features of Membership Function
(1) Core
Adalah wilayah dari himpunan semesta yang ditandai
dengan keanggotaan penuh dan lengkap dalam himpunan
fuzzy. Inti ini meliputi semua elemen x dalam semesta
dimana µA (x) = 1
(2) Support
adalah sebagai wilayah dari himpunan semesta yang dicirikan
dengan keanggotaan yang bukan nol dalam dalam himpunan
fuzzy , meliputi semua elemen x dalam semesta dimana μ(x)
> 0.
43/24/2014
Gambar. 4.1 Feature Membership Function
2
Suport
BoundaryBoundary
Core
1
µ(x)
0
Membership Function
(3) Boundary
adalah sebagai wilayah dari himpunan semesta yang terdiri
atas elemen yang memiliki keanggotaan bukan nol tetapi
keanggotaannya juga tidak penuh atau lengkap. Yaitu meliputi
elemen x dari semesta dimana 0 < μ(x)> 1. Elemen-elemen ini
dalam semesta dikenal sebagai derajat kekaburan (degree of
fuzziness) atau keanggotaan sebagian dalam himpunan fuzzy
.Gambar berikut mengilustrasikan wilayah yang mencakup ini
(core), (support) dan (boundary) dari suatu himpunan fuzzy
53/24/2014 Membership Function
4.3 Classification of Fuzzy Sets
1. Normal Fuzzy Sets
Jika fungsi keanggotaannya memiliki setidaknya satu
unsur yang nilainya sama dengan 1, maka set fuzzy
disebut sebagai himpunan fuzzy normal.
x
1
µ(x)
0
Gambar 4.2. Normal Fuzzy Sets
63/24/2014 Membership Function
2. Subnormal Fuzzy Sets.
Jika fungsi keanggotaan memiliki keanggotaan nilai
kurang dari 1, maka set yang disebut sebagai subnormal
himpunan fuzzy,
x
1
µ(x)
0
Gambar 4.2. Subnormal Fuzzy Sets
73/24/2014 Membership Function
x
1
µ(x)
0
Gambar 4.3. Convex Fuzzy Sets
3. Convex fuzzy sets
Jika fungsi keangotaan memiliki nilai keangotaan mereka
yang monoton meningkat, atau, monoton menurun atau
peningkatan dan penurunan dengan nilai nilai meningkat
untuk elemen di alam semesta, mereka himpunan fuzzy A
disebut himpunan fuzzy cembung
83/24/2014 Membership Function
Nonconvex fuzzy Sets.
Jika fungsi keanggotaan memiliki nilai-nilai anggota yang
tidak ketat monoton meningkat atau monoton atau keduanya
monoton peningkatan dan penurunan dengan meningkatnya
nilai untuk elemen di Seluruh bidang, maka ini disebut
sebagai nonconvex himpunan fuzzy,
Gambar 4.3 menunjukkan cembung dan nonconvex
himpunan fuzzy
x
1
µ(x)
0
Gambar 4.3. Nonconvex Fuzzy Sets
93/24/2014 Membership Function
4.4 Fuzzyfication
Fuzzifikasi adalah suatu proses mengubah nilai Crispy / ril
ke dalam fungsi fuzzy (crisp to fuzzy). Atau proses untuk
mengubah variabel non fuzzy (variabel numerik) menjadi
variabel fuzzy (variabel linguistik).
4.5 Membership Value Assignments
Fungsi Nilai Tugas dapat hanya dilakukan oleh intuisi atau dengan
menggunakan beberapa algoritma atau prosedur logis. Metode untuk
menetapkan nilai-nilai keanggotaan terdaftar sebagai berikut:
- Intuisi,
- Inferensi,
- Peringkat pemesanan,
- Fuzzy set sudut,
- Jaringan saraf,
- Algoritma genetik, dan
- Inductive reasoning
Lanjutan Pembahasan materinya bu ana
103/24/2014 Membership Function
4.5.1 Intuition
Intuisi didasarkan pada kecerdasan dan pemahaman
fungsi keanggotaan manusia sendiri, pengetahuan
menyeluruh dari masalah harus diketahui,
pengetahuan tentang variabel linguistik juga harus
diketahui.
example, perhatikan kecepatan motor. gambar 4.6
merepresentasikan fungsi keanggotaan sesuai dengan
berbagai variabel fuzzy
113/24/2014 Membership Function
+0.5%
1
µ
- 0.5 %
Gambar. 4.5. Fungsi keanggotaan yang mewakili ketidak-akuratan dalam
membaca suhu rendah
Temperatur h
Reading Noted
1
µ
0
500 1000 1500 2000
highmediumlow
Gambar. 4.6. Membership for fuzzy variable “speed in rpm
123/24/2014 Membership Function
4.5.2 Inference
proses implikasi dalam menalar nilai masukan untuk
menentukan nilai keluaran sebagai bentuk pengambil
keputusan atau melakukan penalaran menggunakan fuzzy
input dan fuzzy rules yang telah ditentukan sehingga
menghasilkan fuzzy output.
Secara sintaks, suatu fuzzy rule (aturan fuzzy) dituliskan
sebagai:
– IF antecendent THEN consequent
Terdapat dua model aturan fuzzy yang digunakan secara
luas dalam berbagai aplikasi, yaitu: akan dibahas pada bab
selanjutnya
– Model Mamdani
– Model Sugeno
133/24/2014 Membership Function
4.5.3 Rank Orderling
Konsep polling digunakan untuk menetapkan nilai
keanggotaan proses peringkat. Preferensi di atas untuk
perbandingan berpasangan dan dari ini Urutan
keanggotaan dilakukan.
Contoh Misalkan 1.000 orang mengisi sebuah kuesioner
tentang preferensi berpasangan antara lima mobil, x-
{Palio, Siena, Astra, Paskah, Baleno}. Tentukan himpunan
fuzzy sebagai A
penyelesaian.
pada Seluruh bidang mobil terbaik perbandingan
berpasangan dibuat antara 1.000 orang dan pandangan
mereka diringkas dalam table berikut
143/24/2014 Membership Function
Dari tabel tersebut, jelas bahwa 515 pilihan Siena
dibandingkan dengan Palio, 545 Astra ke Palio, dll
Tabel membentuk matriks antisimetrik. Ada sekitar
sepuluh perbandingan dibuat sehingga totalnya
adalah 10.000. Berdasarkan preferensi, persentase
dihitung. Pemesanan tersebut kemudian dilakukan,
Hal ini ditemukan bahwa siena dipilih sebagai
mobil terbaik. Gambar 4.8 menunjukkan fungsi
keanggotaan untuk contoh ini.
number who preferrenci
Polio Siena Astra Easter Baleno Total Percentage Rank Order
Polio
- 515 545 523 671 2,254 22.54 2
Siena
481 - 475 845 580 2,381 23.81 1
Astra
469 624 - 141 536 1,770 17.70 4
Easter
457 530 475 - 649 2,111 21.11 3
Baleno
265 425 402 389 - 1,481 14.81 5
Total 10.000
153/24/2014 Membership Function
4.5.4 Angular Fuzzy Sets
Fuzzy set sudut diterapkan dalam deskripsi kuantitatif
dari variabel linguistik dikenal nilai-nilai kebenaran.
Ketika keanggotaan nilai 1 adalah benar dan 0 adalah
salah, maka dalam antara '0 'dan '1' sebagian benar atau
sebagian salah
Nilai-nilai linguistik dibentuk bervariasi dengan θ, sudut
didefinisikan pada lingkaran satuan dan nilai-nilai
keanggotaan mereka pada μ (θ).
Contoh 4.3. Pertimbangkan motor, yang digunakan
dalam peripheral komputer appli-kation. Dari fungsi
keanggotaan berdasarkan rotasi menggunakan fuzzy set
sudut.
163/24/2014 Membership Function
Solusi. Istilah linguistik yang berkaitan dengan arah gerak motor
diberikan sebagai:
Sepenuhnya berlawanan arah jarum jam (FA) - θ = Π / 2
Sebagian berlawanan arah jarum jam (PA) - θ = Π / 4
Tidak ada rotasi (NR) - θ = 0
Sebagian searah jarum jam (PC) - θ =-Π / 4
Sepenuhnya searah jarum jam (FC) - θ =-Π / 2
sudut himpunan fuzzy untuk ini ditunjukkan pada Fig.4.9. Fungsi
keanggotaan ditunjukkan pada Fig4.10. Nilai untuk fungsi keanggotaan
yang digunakan dalam Fig.4.9 diperoleh sebagai berikut
μt(Z) = Ztanθ,
dimana Z = cos θ.
Oleh karena itu, nilai-nilai anggota Fuzzy sudut ditampilkan dalam
Table4.2. Oleh karena itu, fuzzy set sudut dapat digunakan untuk
mendapatkan nilai keanggotaan fuzzy.
173/24/2014 Membership Function
Gambar. 4.9. Sudut himpunan fuzzy
Gambar. 4.10. Fungsi keanggotaan Fuzzy
angular
4.5.5 Neural Networks
Jaringan saraf digunakan untuk mensimulasikan jaringan
kerja neuron dalam otak manusia. Konsep otak manusia
digunakan untuk melakukan perhitungan pada komputer.
183/24/2014 Membership Function
Lanjutan Neural Networks
Jaringan saraf tiruan (JST) atau artificial neural
network (ANN), atau juga disebut simulated neural
network (SNN), atau umumnya hanya disebut neural
network (NN)), adalah jaringan dari sekelompok unit
pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan
saraf manusia. JST merupakan sistem adaptif yang
dapat merubah strukturnya untuk memecahkan
masalah berdasarkan informasi eksternal maupun
internal yang mengalir melalui jaringan tersebut.
Secara sederhana, JST adalah sebuah alat pemodelan data
statistik non-linier. JST dapat digunakan untuk
memodelkan hubungan yang kompleks antara input dan
output untuk menemukan pola-pola pada data.
193/24/2014 Membership Function
4.5.6 Genetic Algortms
Algoritma genetika (GA) menggunakan konsep teori
evolusi Darwin. Teori Darwin didasarkan pada aturan,
"survival of the fittest." Darwin juga mendalilkan
bahwa kelas baru makhluk hidup muncul menjadi ada
melalui proses reproduksi, pindah silang, dan mutasi
antar organisme.
Langkah-langkah yang terlibat dalam fungsi
keanggotaan komputasi menggunakan GA adalah:
203/24/2014 Membership Function
1. Untuk pemetaan fungsional yang diberikan dari suatu sistem,
beberapa fungsi keanggotaan dan bentuk mereka
diasumsikan untuk berbagai variabel fuzzy untuk
didefinisikan.
2. Fungsi-fungsi keanggotaan ini kemudian dikodekan sebagai
sengatan (bit stings).
3. Sengatan kemudian bersambung
4. Mirip dengan fungsi aktivasi dalam jaringan saraf, GA
memiliki fungsi fitness (baik buruknya suatu individu)
5. Fungsi fitness digunakan untuk mengevaluasi baik atau
buruknya masing-masing fungsi keanggotaan.
6. Fungsi-fungsi keanggotaan adalah parameter yang
menentukan bahwa pemetaan fungsional dari sistem.
Dengan demikian, GA dapat digunakan untuk menentukan fungsi
keanggotaan.
213/24/2014 Membership Function
4.5.7 Inductive Reasoning
Keanggotaan juga dapat dihasilkan oleh karakteristik
penalaran induktif. Induksi dilakukan oleh minimisasi
entropi prinsip, yang cluster parameter yang sesuai
dengan kelas output. Untuk metode penalaran induktif,
harus ada database yang jelas untuk hubungan input-
output. Metode ini dapat cocok untuk sistem yang
kompleks dimana data yang melimpah dan statis.
Ketika data 'yang dinamis, metode ini tidak cocok,
karena fungsi keanggotaan terus berubah dengan
waktu
223/24/2014 Membership Function
Ada tiga hukum induksi (Christensen 1980).
1. Mengingat satu set hasil tereduksi dari suatu
eksperimen, induksi kemampuan probabilitas
konsisten dengan semua informasi yang tersedia yang
memaksimalkan entropi dari himpunan.
2. Diinduksi probabilitas satu set pengamatan
independen proporsional dengan kepadatan
probabilitas probabilitas induksi dari pengamatan
tunggal.
3. Aturan diinduksi adalah bahwa aturan yang konsisten
dengan semua informasi yang tersedia yang entropi
adalah minimum.
233/24/2014 Membership Function
Hukum ketiga dinyatakan di sini adalah sebagian besar digunakan untuk
pengembangan fungsi keanggotaan, Langkah-langkah yang terlibat
dalam menghasilkan fungsi keanggotaan menggunakan penalaran
induktif adalah sebagai berikut.
1. Hal ini diperlukan untuk menetapkan batas kabur antara kelas data.
2. Pertama, metode determinet threshold line with and entropy
minimization screening.
3. Sesudah itu, memulai proses segmentasi.
4. segmentasi, proses, hasil pertama dalam dua kelas.
5. Selanjutnya partisi pertama dua kelas sekali lagi, ada tiga kelas
yang berbeda.
6. partisi ini diulang dengan perhitungan nilai ambang batas, yang
membawa kita untuk partisi kumpulan data menjadi beberapa kelas
maupun fuzzy set.
7. Kemudian berdasarkan bentuk, fungsi keanggotaan ditentukan
243/24/2014 Membership Function
Summary (Ringkasan)
Bab ini menjelaskan metode yang berbeda untuk
memperoleh fungsi keanggotaan. Seluruh sistem operasi
fuzzy didasarkan pada pembentukan fungsi keanggotaan.
Arti penalaran sangatlah penting dalam membentuk
3/24/2014 Membership Function 25
Thank you
for the nine STL friend for your
cooperation……!!!!!!
and Compact Always

More Related Content

What's hot

Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiDedi Mukhlas
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidtkmaguswira
 
Pert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simpleksPert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simplekswawankoerniawan
 
Tabel statistika
Tabel statistikaTabel statistika
Tabel statistikaWAHYU NUR
 
Teknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaTeknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaRezzy Caraka
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non LinearFahrul Usman
 
UJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptx
UJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptxUJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptx
UJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptxFEBRIZASAFIRA2
 
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarLaporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarDian Arisona
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaansidesty
 

What's hot (20)

Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Regresi Logistik
Regresi LogistikRegresi Logistik
Regresi Logistik
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Analisa data &amp; uji statistik
Analisa data &amp; uji statistikAnalisa data &amp; uji statistik
Analisa data &amp; uji statistik
 
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Pert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simpleksPert.4 kasus khusus dalam simpleks
Pert.4 kasus khusus dalam simpleks
 
Tabel statistika
Tabel statistikaTabel statistika
Tabel statistika
 
Teknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaTeknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi Statistika
 
Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non Linear
 
UJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptx
UJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptxUJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptx
UJI KRUSKAL-WALLIS - Copy (1).pptx
 
Zat padat
Zat padatZat padat
Zat padat
 
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota MakassarLaporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
Laporan Kerja Praktek Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar
 
Sumber masalah
Sumber masalahSumber masalah
Sumber masalah
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
 

Viewers also liked

Introduction to genetic algoritms
Introduction to genetic algoritmsIntroduction to genetic algoritms
Introduction to genetic algoritmssuparman unkhair
 
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparmanMetodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparmansuparman unkhair
 
Ringkasan materi presentasi stochastik
Ringkasan materi presentasi stochastikRingkasan materi presentasi stochastik
Ringkasan materi presentasi stochastiksuparman unkhair
 
Resume hasil diskusi bab 3 4 a.n suparman
Resume hasil diskusi bab 3   4     a.n suparmanResume hasil diskusi bab 3   4     a.n suparman
Resume hasil diskusi bab 3 4 a.n suparmansuparman unkhair
 
Answer assigment stabilitas & control
Answer assigment stabilitas & controlAnswer assigment stabilitas & control
Answer assigment stabilitas & controlsuparman unkhair
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the artsuparman unkhair
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlssuparman unkhair
 
Jawaban uts astl ganjil analisa sistem tenaga
Jawaban uts astl ganjil analisa sistem tenagaJawaban uts astl ganjil analisa sistem tenaga
Jawaban uts astl ganjil analisa sistem tenagasuparman unkhair
 

Viewers also liked (9)

Introduction to genetic algoritms
Introduction to genetic algoritmsIntroduction to genetic algoritms
Introduction to genetic algoritms
 
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparmanMetodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparman
 
Stochastik opf
Stochastik opfStochastik opf
Stochastik opf
 
Ringkasan materi presentasi stochastik
Ringkasan materi presentasi stochastikRingkasan materi presentasi stochastik
Ringkasan materi presentasi stochastik
 
Resume hasil diskusi bab 3 4 a.n suparman
Resume hasil diskusi bab 3   4     a.n suparmanResume hasil diskusi bab 3   4     a.n suparman
Resume hasil diskusi bab 3 4 a.n suparman
 
Answer assigment stabilitas & control
Answer assigment stabilitas & controlAnswer assigment stabilitas & control
Answer assigment stabilitas & control
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
 
Jawaban uts astl ganjil analisa sistem tenaga
Jawaban uts astl ganjil analisa sistem tenagaJawaban uts astl ganjil analisa sistem tenaga
Jawaban uts astl ganjil analisa sistem tenaga
 

Similar to Introduction to fuzzy logic using matlab

Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfHendroGunawan8
 
A44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system models
A44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system modelsA44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system models
A44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system modelsK. fb Seftya sevtya
 
Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Bilyan Ustazila
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfHendroGunawan8
 
Final Project Artificial Intelligence
Final Project Artificial IntelligenceFinal Project Artificial Intelligence
Final Project Artificial IntelligenceAtri Yuliansyah
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxfachruddin07003
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicIKHSAN MAHRURI
 
Jaringan syaraf tiruan uas docs
Jaringan syaraf tiruan uas docsJaringan syaraf tiruan uas docs
Jaringan syaraf tiruan uas docsause labella
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Dw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDian Sari
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
Bab ii rev1
Bab ii rev1Bab ii rev1
Bab ii rev1SINBE
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyLarasWiranti2
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptTorkisNasution1
 

Similar to Introduction to fuzzy logic using matlab (20)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
A44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system models
A44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system modelsA44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system models
A44 268 273 -2015_snit_ghofar taufiq_decission support system models
 
Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Final Project Artificial Intelligence
Final Project Artificial IntelligenceFinal Project Artificial Intelligence
Final Project Artificial Intelligence
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
 
5_AI.pptx
5_AI.pptx5_AI.pptx
5_AI.pptx
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
 
Jaringan syaraf tiruan uas docs
Jaringan syaraf tiruan uas docsJaringan syaraf tiruan uas docs
Jaringan syaraf tiruan uas docs
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
 
New
NewNew
New
 
Dw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatan
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Fuzzy logic
Fuzzy logicFuzzy logic
Fuzzy logic
 
Bab ii rev1
Bab ii rev1Bab ii rev1
Bab ii rev1
 
Fuzzy tahani
Fuzzy tahaniFuzzy tahani
Fuzzy tahani
 
3. bab ii
3. bab ii3. bab ii
3. bab ii
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzy
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
 

More from suparman unkhair

Rangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmanRangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmansuparman unkhair
 
analisa sistem tenaga lanjut
analisa sistem tenaga lanjutanalisa sistem tenaga lanjut
analisa sistem tenaga lanjutsuparman unkhair
 
protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...
protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...
protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...suparman unkhair
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorsuparman unkhair
 
Aplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparmanAplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparmansuparman unkhair
 
Answer assigment stabilitas & control. by suparman
Answer assigment stabilitas & control. by suparmanAnswer assigment stabilitas & control. by suparman
Answer assigment stabilitas & control. by suparmansuparman unkhair
 
Metodologi penelitian & riset by suparman
Metodologi penelitian & riset  by suparmanMetodologi penelitian & riset  by suparman
Metodologi penelitian & riset by suparmansuparman unkhair
 
Tugas metodologi penelitian & riset by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset  by suparmanTugas metodologi penelitian & riset  by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset by suparmansuparman unkhair
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
 
Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listriksuparman unkhair
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listriksuparman unkhair
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7suparman unkhair
 

More from suparman unkhair (16)

Rangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmanRangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
 
analisa sistem tenaga lanjut
analisa sistem tenaga lanjutanalisa sistem tenaga lanjut
analisa sistem tenaga lanjut
 
Acoustic wave biosensor
Acoustic wave biosensorAcoustic wave biosensor
Acoustic wave biosensor
 
Acoustic wave biosensor
Acoustic wave biosensor Acoustic wave biosensor
Acoustic wave biosensor
 
Acoustic wave biosensor
Acoustic wave biosensorAcoustic wave biosensor
Acoustic wave biosensor
 
protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...
protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...
protektive relay “Stability, Reclosing, Load Shedding, and Trip Circuit Desig...
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevator
 
Aplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparmanAplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparman
 
Answer assigment stabilitas & control. by suparman
Answer assigment stabilitas & control. by suparmanAnswer assigment stabilitas & control. by suparman
Answer assigment stabilitas & control. by suparman
 
Metodologi penelitian & riset by suparman
Metodologi penelitian & riset  by suparmanMetodologi penelitian & riset  by suparman
Metodologi penelitian & riset by suparman
 
Tugas metodologi penelitian & riset by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset  by suparmanTugas metodologi penelitian & riset  by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset by suparman
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
 
Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrik
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrik
 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Introduction to fuzzy logic using matlab

  • 1. 1 Introduction To Fuzzy Logic Using Matlab S.N. Sivanandam S.N. Deepa S. Sumathy Chapter 4 Membership Function Oleh : Suparman, ST NPM : 136060300111003 3/24/2014 Membership Function
  • 2. 2 Membership Function 3/24/2014 Membership Function 4.1 Introduction Di dalam himpunan fuzzy, fungsi keangotaan memainkan peranan yang sangat penting untuk merepresentasikan masalah dan menghasilkan keputusan, dan fungsi anggota juga dapat dibentuk oleh representasi grafis. Representasi grafis mungkin termasuk bentuk yang berbeda. Ada pembatasan tertentu mengenai bentuk yang digunakan, Aturan yang dibentuk untuk mewakili ketidakjelasan dalam aplikasi , "bentuk" dari fungsi keanggotaan adalah kriteria yang amat penting yang harus dipertimbangkan. Ada beberapa metode yang berbeda untuk membentuk fungsi keanggotaan. Bab ini membahas tentang fitur dan berbagai metode fungsi keanggotaan.
  • 3. 33/24/2014 Membership Function 4.2 Features of Membership Function (1) Core Adalah wilayah dari himpunan semesta yang ditandai dengan keanggotaan penuh dan lengkap dalam himpunan fuzzy. Inti ini meliputi semua elemen x dalam semesta dimana µA (x) = 1 (2) Support adalah sebagai wilayah dari himpunan semesta yang dicirikan dengan keanggotaan yang bukan nol dalam dalam himpunan fuzzy , meliputi semua elemen x dalam semesta dimana μ(x) > 0.
  • 4. 43/24/2014 Gambar. 4.1 Feature Membership Function 2 Suport BoundaryBoundary Core 1 µ(x) 0 Membership Function (3) Boundary adalah sebagai wilayah dari himpunan semesta yang terdiri atas elemen yang memiliki keanggotaan bukan nol tetapi keanggotaannya juga tidak penuh atau lengkap. Yaitu meliputi elemen x dari semesta dimana 0 < μ(x)> 1. Elemen-elemen ini dalam semesta dikenal sebagai derajat kekaburan (degree of fuzziness) atau keanggotaan sebagian dalam himpunan fuzzy .Gambar berikut mengilustrasikan wilayah yang mencakup ini (core), (support) dan (boundary) dari suatu himpunan fuzzy
  • 5. 53/24/2014 Membership Function 4.3 Classification of Fuzzy Sets 1. Normal Fuzzy Sets Jika fungsi keanggotaannya memiliki setidaknya satu unsur yang nilainya sama dengan 1, maka set fuzzy disebut sebagai himpunan fuzzy normal. x 1 µ(x) 0 Gambar 4.2. Normal Fuzzy Sets
  • 6. 63/24/2014 Membership Function 2. Subnormal Fuzzy Sets. Jika fungsi keanggotaan memiliki keanggotaan nilai kurang dari 1, maka set yang disebut sebagai subnormal himpunan fuzzy, x 1 µ(x) 0 Gambar 4.2. Subnormal Fuzzy Sets
  • 7. 73/24/2014 Membership Function x 1 µ(x) 0 Gambar 4.3. Convex Fuzzy Sets 3. Convex fuzzy sets Jika fungsi keangotaan memiliki nilai keangotaan mereka yang monoton meningkat, atau, monoton menurun atau peningkatan dan penurunan dengan nilai nilai meningkat untuk elemen di alam semesta, mereka himpunan fuzzy A disebut himpunan fuzzy cembung
  • 8. 83/24/2014 Membership Function Nonconvex fuzzy Sets. Jika fungsi keanggotaan memiliki nilai-nilai anggota yang tidak ketat monoton meningkat atau monoton atau keduanya monoton peningkatan dan penurunan dengan meningkatnya nilai untuk elemen di Seluruh bidang, maka ini disebut sebagai nonconvex himpunan fuzzy, Gambar 4.3 menunjukkan cembung dan nonconvex himpunan fuzzy x 1 µ(x) 0 Gambar 4.3. Nonconvex Fuzzy Sets
  • 9. 93/24/2014 Membership Function 4.4 Fuzzyfication Fuzzifikasi adalah suatu proses mengubah nilai Crispy / ril ke dalam fungsi fuzzy (crisp to fuzzy). Atau proses untuk mengubah variabel non fuzzy (variabel numerik) menjadi variabel fuzzy (variabel linguistik). 4.5 Membership Value Assignments Fungsi Nilai Tugas dapat hanya dilakukan oleh intuisi atau dengan menggunakan beberapa algoritma atau prosedur logis. Metode untuk menetapkan nilai-nilai keanggotaan terdaftar sebagai berikut: - Intuisi, - Inferensi, - Peringkat pemesanan, - Fuzzy set sudut, - Jaringan saraf, - Algoritma genetik, dan - Inductive reasoning Lanjutan Pembahasan materinya bu ana
  • 10. 103/24/2014 Membership Function 4.5.1 Intuition Intuisi didasarkan pada kecerdasan dan pemahaman fungsi keanggotaan manusia sendiri, pengetahuan menyeluruh dari masalah harus diketahui, pengetahuan tentang variabel linguistik juga harus diketahui. example, perhatikan kecepatan motor. gambar 4.6 merepresentasikan fungsi keanggotaan sesuai dengan berbagai variabel fuzzy
  • 11. 113/24/2014 Membership Function +0.5% 1 µ - 0.5 % Gambar. 4.5. Fungsi keanggotaan yang mewakili ketidak-akuratan dalam membaca suhu rendah Temperatur h Reading Noted 1 µ 0 500 1000 1500 2000 highmediumlow Gambar. 4.6. Membership for fuzzy variable “speed in rpm
  • 12. 123/24/2014 Membership Function 4.5.2 Inference proses implikasi dalam menalar nilai masukan untuk menentukan nilai keluaran sebagai bentuk pengambil keputusan atau melakukan penalaran menggunakan fuzzy input dan fuzzy rules yang telah ditentukan sehingga menghasilkan fuzzy output. Secara sintaks, suatu fuzzy rule (aturan fuzzy) dituliskan sebagai: – IF antecendent THEN consequent Terdapat dua model aturan fuzzy yang digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, yaitu: akan dibahas pada bab selanjutnya – Model Mamdani – Model Sugeno
  • 13. 133/24/2014 Membership Function 4.5.3 Rank Orderling Konsep polling digunakan untuk menetapkan nilai keanggotaan proses peringkat. Preferensi di atas untuk perbandingan berpasangan dan dari ini Urutan keanggotaan dilakukan. Contoh Misalkan 1.000 orang mengisi sebuah kuesioner tentang preferensi berpasangan antara lima mobil, x- {Palio, Siena, Astra, Paskah, Baleno}. Tentukan himpunan fuzzy sebagai A penyelesaian. pada Seluruh bidang mobil terbaik perbandingan berpasangan dibuat antara 1.000 orang dan pandangan mereka diringkas dalam table berikut
  • 14. 143/24/2014 Membership Function Dari tabel tersebut, jelas bahwa 515 pilihan Siena dibandingkan dengan Palio, 545 Astra ke Palio, dll Tabel membentuk matriks antisimetrik. Ada sekitar sepuluh perbandingan dibuat sehingga totalnya adalah 10.000. Berdasarkan preferensi, persentase dihitung. Pemesanan tersebut kemudian dilakukan, Hal ini ditemukan bahwa siena dipilih sebagai mobil terbaik. Gambar 4.8 menunjukkan fungsi keanggotaan untuk contoh ini. number who preferrenci Polio Siena Astra Easter Baleno Total Percentage Rank Order Polio - 515 545 523 671 2,254 22.54 2 Siena 481 - 475 845 580 2,381 23.81 1 Astra 469 624 - 141 536 1,770 17.70 4 Easter 457 530 475 - 649 2,111 21.11 3 Baleno 265 425 402 389 - 1,481 14.81 5 Total 10.000
  • 15. 153/24/2014 Membership Function 4.5.4 Angular Fuzzy Sets Fuzzy set sudut diterapkan dalam deskripsi kuantitatif dari variabel linguistik dikenal nilai-nilai kebenaran. Ketika keanggotaan nilai 1 adalah benar dan 0 adalah salah, maka dalam antara '0 'dan '1' sebagian benar atau sebagian salah Nilai-nilai linguistik dibentuk bervariasi dengan θ, sudut didefinisikan pada lingkaran satuan dan nilai-nilai keanggotaan mereka pada μ (θ). Contoh 4.3. Pertimbangkan motor, yang digunakan dalam peripheral komputer appli-kation. Dari fungsi keanggotaan berdasarkan rotasi menggunakan fuzzy set sudut.
  • 16. 163/24/2014 Membership Function Solusi. Istilah linguistik yang berkaitan dengan arah gerak motor diberikan sebagai: Sepenuhnya berlawanan arah jarum jam (FA) - θ = Π / 2 Sebagian berlawanan arah jarum jam (PA) - θ = Π / 4 Tidak ada rotasi (NR) - θ = 0 Sebagian searah jarum jam (PC) - θ =-Π / 4 Sepenuhnya searah jarum jam (FC) - θ =-Π / 2 sudut himpunan fuzzy untuk ini ditunjukkan pada Fig.4.9. Fungsi keanggotaan ditunjukkan pada Fig4.10. Nilai untuk fungsi keanggotaan yang digunakan dalam Fig.4.9 diperoleh sebagai berikut μt(Z) = Ztanθ, dimana Z = cos θ. Oleh karena itu, nilai-nilai anggota Fuzzy sudut ditampilkan dalam Table4.2. Oleh karena itu, fuzzy set sudut dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan fuzzy.
  • 17. 173/24/2014 Membership Function Gambar. 4.9. Sudut himpunan fuzzy Gambar. 4.10. Fungsi keanggotaan Fuzzy angular 4.5.5 Neural Networks Jaringan saraf digunakan untuk mensimulasikan jaringan kerja neuron dalam otak manusia. Konsep otak manusia digunakan untuk melakukan perhitungan pada komputer.
  • 18. 183/24/2014 Membership Function Lanjutan Neural Networks Jaringan saraf tiruan (JST) atau artificial neural network (ANN), atau juga disebut simulated neural network (SNN), atau umumnya hanya disebut neural network (NN)), adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia. JST merupakan sistem adaptif yang dapat merubah strukturnya untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi eksternal maupun internal yang mengalir melalui jaringan tersebut. Secara sederhana, JST adalah sebuah alat pemodelan data statistik non-linier. JST dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
  • 19. 193/24/2014 Membership Function 4.5.6 Genetic Algortms Algoritma genetika (GA) menggunakan konsep teori evolusi Darwin. Teori Darwin didasarkan pada aturan, "survival of the fittest." Darwin juga mendalilkan bahwa kelas baru makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses reproduksi, pindah silang, dan mutasi antar organisme. Langkah-langkah yang terlibat dalam fungsi keanggotaan komputasi menggunakan GA adalah:
  • 20. 203/24/2014 Membership Function 1. Untuk pemetaan fungsional yang diberikan dari suatu sistem, beberapa fungsi keanggotaan dan bentuk mereka diasumsikan untuk berbagai variabel fuzzy untuk didefinisikan. 2. Fungsi-fungsi keanggotaan ini kemudian dikodekan sebagai sengatan (bit stings). 3. Sengatan kemudian bersambung 4. Mirip dengan fungsi aktivasi dalam jaringan saraf, GA memiliki fungsi fitness (baik buruknya suatu individu) 5. Fungsi fitness digunakan untuk mengevaluasi baik atau buruknya masing-masing fungsi keanggotaan. 6. Fungsi-fungsi keanggotaan adalah parameter yang menentukan bahwa pemetaan fungsional dari sistem. Dengan demikian, GA dapat digunakan untuk menentukan fungsi keanggotaan.
  • 21. 213/24/2014 Membership Function 4.5.7 Inductive Reasoning Keanggotaan juga dapat dihasilkan oleh karakteristik penalaran induktif. Induksi dilakukan oleh minimisasi entropi prinsip, yang cluster parameter yang sesuai dengan kelas output. Untuk metode penalaran induktif, harus ada database yang jelas untuk hubungan input- output. Metode ini dapat cocok untuk sistem yang kompleks dimana data yang melimpah dan statis. Ketika data 'yang dinamis, metode ini tidak cocok, karena fungsi keanggotaan terus berubah dengan waktu
  • 22. 223/24/2014 Membership Function Ada tiga hukum induksi (Christensen 1980). 1. Mengingat satu set hasil tereduksi dari suatu eksperimen, induksi kemampuan probabilitas konsisten dengan semua informasi yang tersedia yang memaksimalkan entropi dari himpunan. 2. Diinduksi probabilitas satu set pengamatan independen proporsional dengan kepadatan probabilitas probabilitas induksi dari pengamatan tunggal. 3. Aturan diinduksi adalah bahwa aturan yang konsisten dengan semua informasi yang tersedia yang entropi adalah minimum.
  • 23. 233/24/2014 Membership Function Hukum ketiga dinyatakan di sini adalah sebagian besar digunakan untuk pengembangan fungsi keanggotaan, Langkah-langkah yang terlibat dalam menghasilkan fungsi keanggotaan menggunakan penalaran induktif adalah sebagai berikut. 1. Hal ini diperlukan untuk menetapkan batas kabur antara kelas data. 2. Pertama, metode determinet threshold line with and entropy minimization screening. 3. Sesudah itu, memulai proses segmentasi. 4. segmentasi, proses, hasil pertama dalam dua kelas. 5. Selanjutnya partisi pertama dua kelas sekali lagi, ada tiga kelas yang berbeda. 6. partisi ini diulang dengan perhitungan nilai ambang batas, yang membawa kita untuk partisi kumpulan data menjadi beberapa kelas maupun fuzzy set. 7. Kemudian berdasarkan bentuk, fungsi keanggotaan ditentukan
  • 24. 243/24/2014 Membership Function Summary (Ringkasan) Bab ini menjelaskan metode yang berbeda untuk memperoleh fungsi keanggotaan. Seluruh sistem operasi fuzzy didasarkan pada pembentukan fungsi keanggotaan. Arti penalaran sangatlah penting dalam membentuk
  • 25. 3/24/2014 Membership Function 25 Thank you for the nine STL friend for your cooperation……!!!!!! and Compact Always