1. Company
LOGO
Duta Pelajar Teladan ke-35 tahun 2013
LP Maarif NU Cabang Gresik
PRESENTASI KARYA TULIS ILMIAH
TRADISI ZIARAH WALISONGO
SEBAGAI WISATA RELIGI
MASYARAKAT DESA SUNGONLEGOWO
KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK
Penyaji : Fajar Muhammad Ardiansyah
SUNGONLEGOWO BUNGAH GRESIK
2. PENDAHULUAN
• Wisata ziarah memang telah menjadi ritual turun
temurun dan semakin banyak diminati.
• Masyarakat Desa Sungonlegowo dalam
kehidupan religiusnya diisi keyakinan mereka
yang kuat terhadap agama Islam dan
kepercayaan mereka yang tidak kalah kuatnya
terhadap keberadaan nenek moyang atau leluhur.
• Ziarah walisongo ini juga diiringi dengan unsur
wisata sehingga muncul istilah Wisata Religi.
LATAR BELAKANG MASALAH
3. PENDAHULUAN
• Mengapa masyarakat Desa Sungonlegowo
melestarikan tradisi ziarah walisongo
sebagai wisata religi?
• Bagaimana makna dan fungsi ziarah
walisongo dalam kehidupan Warga NU di
Desa Sungonlegowo?
• Bagaimana persepsi Warga NU di Desa
Sungonlegowo tentang keberadaan wisata
religi ?
RUMUSAN MASALAH
4. PENDAHULUAN
• Memberi gambaran masyarakat Desa
Sungonlegowo dalam melestarikan tradisi
ziarah walisongo sebagai wisata religi.
• Menggali informasi tentang makna dan
fungsi ziarah walisongo dalam kehidupan
Warga NU di Desa Sungonlegowo.
• Mendeskripsikan persepsi Warga NU di
Desa Sungonlegowo tentang keberadaan
wisata religi ?
TUJUAN PENELITIAN
5. KAJIAN PUSTAKA
• Tradisi merupakan segala sesuatu yang di
transmisikan/diwariskan oleh masa lalu ke masa
sekarang
• Ziarah kubur yakni mengunjungi,mendo'akan makam
kerabat,keluarga,atau para ulama yang berpengaruh
terhadap islam,didalam ziarah kita tak hanya
berkujung tetapi juga mengirimkan do'a,melantunkan
ayat suci Al-Qur'an,bersholawat,membaca tahlil,tahmid
dan takbir
• Ziarah hukumnya Sunah Selama dalam ziarah
tersebut tidak ada hal yang menyimpang dari syariat
islam
Tradisi Ziarah
6. KAJIAN PUSTAKA
• Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar
agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14 dan
tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa,
yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur,
Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di
Jawa Barat.
• Wali Songo terdiri dari sembilan wali; Maulana Malik
Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri,
Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan
Gunung Jati, dan Sunan Kali Jaga.
• Wisata Religi adalah salah satu jenis produk wisata
yang berkaitan erat dengan religi atau keagamaan
yang dianut oleh manusia
Walisongo (Wali 9) & Wisata Religi
7. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
• Deskriptif Kuantitatif didukung data statistik dan kualitatif
• peneliti berupaya untuk memberikan gambaran berkenaan dengan objek yang diteliti,
dalam hal ini peneliti menerangkan fakta-fakta yang peneliti temui di lapangan
Sasaran Penelitian
Populasi : Masyarakat Desa Sungonlegowo dan Indrokanoman, Kecamatan Bungah,
Kabupaten Gresik
Unit Analisis : individu berupa masyarakat Sungonlegowo dengan usia antara 30-40 tahun
Sampel : 40 masyarakat di Desa Sungonlegowo dan dusun indrokanoman
Kecamatan Bungah yang pernah mengikuti ziarah walisongo
Lokasi & Tempat Penelitian
Dusun Indrokanoman dan Desa Sungonlegowo 12 – 15 Mei 2013.
8. METODOLOGI PENELITIAN
Instrumen Pengumpulan Data
1. Angket
2. Interview (Wawancara)
3. Studi Pustaka (kajian literatur-literatur dan laporan-laporan )
Jenis dan Sumber Data
1. Primer (Angket & Interview)
2. Sekunder ( Observasi &Studi pustaka)
Teknik Analisis Data
1. Merumuskan Masalah
2. Melakukan Kajian Pembahasan
3. Interpretasi Data
4. Penyajian Data hasil Angket
5. Mengaitkan dengan Data sekunder dan sumber yang relevan
9. PENJAYIAN DATA
No Keterangan Jumlah Prosentase
1 Pernah mengikuti Wisata Religi (Ziarah
Walisongo)
36 90 %
2 Mengenal nama-nama walisongo/waliwolu
28 70 %
3 Merasa berwisata dengan mengikuti Ziarah
Walisongo/Wali
36 90%
4 Ada dampak positif secara bathin setelah
mengikuti perjalanan wisata
35 87,5%
5 wisata religi dapat meningkatkan hubungan
sosial masyarakat dan Tuhan?
35 87,5%
PRESENTASE RATA-RATA 34 85%
10. PEMBAHASAN
• Responden sebanyak 40 orang diketahui bahwa 90 %
atau 36 siswa pernah mengikuti kegiatan wisata religi.
• 36 orang responden tersebut, ternyata hanya 30 %
belum mengenal nama-nama walisongo secara
keseluruhan. Mayoritas kesulitan yang dihadapi karena
faktor usia.
• Dari Sampel yang telah diteliti, ternyata 90% merasa
berwisata (refreshing) dalam memanfaatkan waktu luang
dan liburan.
• Dari keseluruhan responden, 87,5% atau 35 orang
merasakan dampak positif dari sisi batin dan merasakan
manfaat kegiatan wisata religi sebagai momen untuk
menjalin hubungan ukhuwah islamiyah serta medekatkan
diri kepada Allah (hablum minallah)
11. PENUTUP
• Ulama Ahlussunnah sepakat bahwa hukum ziarah
kubur bagi kaum laki-laki itu hukumnya sunat
asalkan tidak mengarah pada perbuatan musyrik.
Sedangkan hukum ziarah kubur bagi kaum
perempuan yang telah mendapat izin dari
suaminya atau walinya,
• Wali Songo terdiri dari sembilan wali; Maulana
Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang,
Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan
Muria, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kali Jaga.
• Masyarakat mulai menyadari pentingnya
mengikuti kegiatan wisata religi dan efek positif
dari kegiatan tersebut .
SIMPULAN
12. PENUTUP
1. Para ilmuwan dan peneliti : peneliti berharap
kepada para ilmuwan atau peneliti selanjutnya untuk
dapat lebih menyempurnakan hasil penelitian ini.
2. Pihak MTs Al Asyhar Sungonlegowo : Semoga
dengan adanya hasil penelitian ini dapat menambah
referensi bagi pihak MTs Al Asyhar sebagai
kontribusi yang sangat berarti bagi pengembangan
dunia keilmuan dan penelitian selanjutnya.
3. Para Peziarah : diharapkan untuk menata kembali
niat berziarah walisongo supaya bisa lebih dekat
dengan Allah SWT selain tujuan wisata semata.
SARAN