2. Latar Belakang
1.DEWAN DIREKSI
2.DEWAN KOMISARIS
3.KOMITE AUDIT
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
AUDITOR
OPINI AUDIT
NON GOING
CONCERN
OPINI AUDIT
GOING
CONCERN
1.KEPEMILIKAN MANAJERIAL
2.PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN
3.UKURAN KOMITE AUDIT
GOING CONCERN
3. Perumusan Masalah
1. Apakah kepemilikan manajerial dalam suatu
dewan direksi berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern ?
2. Apakah proporsi komisaris independen dalam
dewan komisaris berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern ?
3. Apakah keberadaan komite audit berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit going
concern?
1. Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial
dalam suatu dewan direksi terhadap penerimaan
opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk menguji pengaruh proporsi independen
dalam dewan komisaris terhadap penerimaan
opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
3. Untuk menguji pengaruh keberadaan komite
audit terhadap penerimaan opini audit going
concern pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
Tujuan Penelitian
4. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN
Variabel Independen Variabel Dependen
Dewan Komisaris (X2)
Komite Audit (X3)
Opini Audit
Going concern (Y1)
Dewan Direksi (X1)
METODE PENELITIAN
STRATEGI
PENELITIAN
Dekriptif
Kuantitatif
OBJEK
PENELITIAN
Perusahaan
Manufaktur
Indonesia yang
Terdaftar di BEI
POPULASI
PENELITIAN
37 Perusahaan
Manufaktur
2015-2017
DATA
PENELITIAN
Data Sekunder
5. METODE PENELITIAN
TEKNIK
PENGAMBILAN
SAMPEL
Purposive
sampling
Metode Analisis Data
REGRESI LOGISTIK
• Overall Model Fit
• Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
• Uji multikolinieritas
• Koefisien Determinasi
• Matriks Klasifikasi
• Koefisien Regresi
OPERASIONALISASI
VARIABEL
Variabel Independen
Dewan Direksi
Dewan Komisaris
Komite Audit
Variabel Dependen
Opini Audit Going Concern
6. 1. Daftar Perusahaan
2. Data Dewan Direksi
3. Data Dewan Komisaris
4. Data Komite Audit
DATA PENELITIAN
7. Iteration History
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 143.927 -.595
2 143.918 -.613
3 143.918 -.613
Iteration History
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constan
t X1 X2 X3
Step 1 1 131.976 1.476 -1.159 -4.287 -.018
2 131.013 1.996 -1.500 -5.879 .009
3 130.998 2.072 -1.545 -6.126 .015
4 130.998 2.073 -1.546 -6.130 .015
5 130.998 2.073 -1.546 -6.130 .015
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 3.030 5 .695
Uji Model Fit
Uji Kelayakan
Block 0: Beginning Block
Block 1: Method = Enter
8. Model Summary
Step
-2 Log
likelihood
Cox &
Snell R
Square
Nagelkerk
e R
Square
1 130.998a .110 .151
Model T Sig.
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) 2.718 .008
DD -2.781 .006 .983 1.018
DK -2.446 .016 .984 1.016
KA -.056 .955 .998 1.002
Coefficients
Uji Multikolinieritas
Koefisien Determinasi
11. Hasil Pengujian
No Hipotesis Hasil
1 Kepemilikan manajerial dalam suatu dewan direksi
perusahaan, berpengaruh negatif terhadap
penerimaan opini audit going concern.
Diterima
2 Proporsi dewan komisaris dengan anggota
independen yang lebih besar berpengaruh negatif
terhadap penerimaan opini audit going concern.
Diterima
3 Ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap
penerimaan opini going concern.
Ditolak
12. Saran
Dari kesimpulan penelitian di atas, penulis memberikan saran
bagi penelitian selanjutnya.
1. Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini,
diharapkan penelitian-penelitian yang selanjutnya dapat
dikembangkan dengan memasukanvariabel tambahan
yang sekiranya mampu memberikan pengaruh lebih
besar terhadap pemberian opini audit going concern.
2. Periode penelitian dapat ditambah
3. Populasi dapat diperluas sehingga populasi digunakan
dalam penelitian tidak mencakup perusahaan manufaktur
saja.
4. Proksi yang digunakan dapat mencari alternatif lain jika
menggunakan variabel yang sama.
•