Instalasi Access-Point (TP-Link TL-WA500G) membahas konfigurasi jaringan nirkabel menggunakan access point termasuk pengaturan alamat IP, SSID, dan keamanan jaringan untuk menghindari serangan.
2. Daftar Pustaka
1) _____Fixed Wireless Access, Handbook on Land Mobile
(including Wireless Access), Vol. 1, 2nd ed., International
Telecommunication Union, Radiocommunication Bureau.
2) _____IEEE 802.11 Standards, IEEE, New York, 2001.
3) Freeman, R.L. Telecommunication System Engineering-
Fourth Edition. John Wiley & Sons. 2004
4) Pahlavan, K., Levesque, A. H. Wireless Information Networks,
JohnWiley & Sons, New York, 1995.
5) Simamora, S.N.M.P. “Diktat SK-306 Jaringan Komunikasi dan
Komputer”. Dept. Sistem Komputer – Fak.Teknik, ITHB.
Bandung. 2002.
6) Stallings, W. Handbook of Computer-Communications
Standards, Vol. 2, Local Area Networks. Macmillan, New
York, 1987.
3. Perbedaan LAN dan W-LAN terletak pada media-transmisi yang digunakan, namun untuk
arsitektur yang dikenal adalah sama yakni: point-to-point (ad-hoc) dan client-server
(infrastructure)
Arsitektur jaringan komputer untuk jenis point-to-point (LAN) menggunakan teknik cross-over
untuk konfigurasi pin-out pada connector RJ45 (8-pin) yang digunakan.
Asumsi:
1 2 3 4 5 6 7 8
Secara standarisasi:
1: oranye-strip
2: oranye
3: hijau-strip
4: biru
5: biru-strip
6: hijau
7: coklat-strip
8: coklat
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
4. Koneksikan cable pada RJ45
antara PC/note-book dan
access-point.
Buka web-browser, dan panggil:
http://192.168.1.254; apabila tidak
bisa, setting IP-Address komputer
dengan IP: 192.168.1.2 (class-C)
5. Isikan value (tertulis pada bagian bawah access-point)
user: admin dan password: admin; apabila ‘error’,
lakukan re-set pada tombol-lubang (seukuran jarum)
sampai lampu-status dalam keadaan kedip-kedip.
User dan password disarankan diubah
untuk tujuan menghindari ‘org-iseng’
untuk melakukan ‘serangan coba-coba’
jika access-point digunakan dalam area
publik.
6. SSID (Single-Sign Identification) merujuk pada
nama devices yang akan listening pada jumlah
devices yang teridentifikasi pada area wireless-
LAN (W-LAN) pada setiap host-computer
7. Konfigurasi pengalamatan (IP-Address) memiliki
dua versi yakni: IPv4 dan IPv6, masing-masing bisa
dikondisikan static (IP-Address telah fixed di setiap
workstation) atau dynamic.
8. Dalam access-point ini, di-setting IP-Address
version 4 dengan kondisi static; range:
192.168.1.100 s.d 192.168.1.199 (100
workstation)
9. Sisi kiri pada tampilan konfigurasi setting
menunjukkan user-guide setiap bagian/kolom fitur
setting yang dipilih
10. Access-point TP-Link_CD1D18 juga menyertakan
fitur untuk mengukur dan mendeteksi trafik data
yang berjalan saat panggilan komunikasi-data
sedang berlangsung
11. IP Address access-point secara default dilabelkan:
192.168.1.254; dengan alamat ini komputer host
bisa memanggil lewat address-taskbar untuk
melakukan setting konfigurasi
14. W-LAN memiliki kelebihan untuk mereduksi
installation-cost jika menggunakan cable pada
LAN, dan area coverage lebih mencakup lebih
banyak.
15. Pemilihan IP-Address di setiap workstation harus
menghindari redundancy label yang diberikan agar
tidak terjadi ‘bentrok’ identitas, oleh sebab pada
beberapa kasus bisa menyebabkan komputer ‘hang’
16. Perubahan user dan password pada access-point
untuk menghindari ‘serangan’ dari workstation
untuk ‘mengontrol’ access-point
17. Agar setiap workstation dalam W-LAN dapat saling
sharing folder dan file, maka konfigurasi setting pada
Control Panel di sub konfigurasi setting Network
and sharing, untuk bagian password di-set turn-off
setting