SlideShare a Scribd company logo
1 of 104
Network Interface Layer
ET5044
Oleh :
NUR KHOLIS
FERMELKY HARFIE
LISA LISTIANDINI
2/104

Application

Transport
IP
Network inteface
3/104

 Network

Interface Layer

Berisi protokol-ptotokol yang mendefinisikan jaringan
fisik yang digunakan untuk membawa datagram IP
Jaringan data link
 Jaringannya

bisa dikatagorikan ke dalam dua tipe

Circuit-switched network
Packet-switched network
 Berdasarkan

jarak dan kecepatan, jaringan
dikatagorikan ke dalam tipe :
LAN (Local Area Network) : jangkauan pendek, high
speed
WAN (Wide Area Network) : jangkauan jauh, lower
speed
LANs
5/104

Ethernet











Ethernet dikembangkan oleh
Xerox Palo Alto Research Center
(termasuk Bob Metcalfe (yang
kemudian mendirikan Com))
Spesifikasi Ethernet Mbps
oleh DEC, Intel, and Xerox (DIX
Ethernet/Ethernet II)
Diadopsi IEEE pada standard
IEEE
: ―Fast Ethernet‖
Mbps
distandardkan dalam IEEE
. u
sudah digunakan secara luas
sebelumnya
IEEE mengeluarkan standard
―Gigabit Ethernet‖ Gbps
Dikembangkan Gbps
ethernet (2002 – standard
completed)
Relasi IEEE 802 dengan OSI

6/104
7/104

Format Frame
Ethernet dan
to

Bytes:

0

SOH

dest addr

Source and
destination addresses

sync
bytes

In Ethernet II
In IEEE

src addr

10

byte ethernet addr
Bytes

vendor
usually written:
broadcast:

:

: b:c :

data

Data, padded
to at least
B

FCS

-bit
CRC

Type field in Ethernet II: menentukan
protokol yang harus digunakan untuk
menangani paket

0
1

length

Bytes

card no.
:f

ff:ff:ff:ff:ff:ff

Length of data in IEEE
most

Length at

Panjang frame maksimum 1518 bytes
8/104

Beberapa kemungkinan isi field type
Bila tidak ada informasi type



Pada umumnya sistem memerlukan informasi type
Bila tidak ada informasi type, pengirim dan penerima harus melakukan hal
berikut :
 Hanya mengirim satu tipe data, atau
 Menyimpan informasi type pada payload (mengambil beberapa oktet)
(payload)

 Format type information distandardkan (didefinisikan IEEE); disebut LLC/SNAP
header

9/104
10/104

Ethernet II vs IEEE802.3
 TCP/IP

menghendaki agar format frame
yang digunakan adalah Ethernet II
 NETBEUI dan SNA conform dengan
format frame IEEE 802.3
11/104

Ethernet Hardware Address
 48

bits, dinyatakan oleh 12 digit hexadecimal
(0-9, plus A-F, huruf kapital).

 Cara

penulisan :

123456789ABC
123456-789ABC
Recommended: 12:34:56:78:9A:BC
Source address assignment


Harus unique



12/104

12 digits hexadecimal dari source address terdiri dari :
 6 digit pertama (di sebelah kiri) menunjukkan vendor ethernet
network interface [Organizationally Unique Identifier (OUI) assigned
by IEEE]
 6 digit berikutnya (sebelah kanan) menunjukkan serial number
interface dari vendor yang besangkutan



Beberapa list identifikasi vendor ethernet interface card :
 00000C Cisco
 00000E Fujitsu
 00000F NeXT
 080020 Sun



Controh sebuh Ethernet address : 08:00:20:00:70:DF dibuat oleh Sun
Microsystems
13/104

Destination Address Assignment
 Destination

address serupa dengan source

address.
 Source

address : ethernet hardware address

 Destination

address :

Ethernet hardware address
Multicast address
Broadcast address
14/104

Propagasi frame

Taken from
Garry Fairhust - email:G.Fairhurst@eng.abdn.ac.uk
15/104

MAC CSMA/CD
Wait for a frame to transmit.
Format frame for transmission

Y

Carrier sense signal
ON?
N

Wait interframe gap time.
Start transmission

Frame transmission

MAC : Medium Access Control
Carrier Sense Multiple Access with Collision
Detection

Collision detected ?
N

Transmit jam sequence.
Increment attempts

Complete transmission and
set status transmission done
Set status attempt
limit exceeded

Y

Attempt limit reached ?
N

Taken from Fred Halsall’s
Data Communications,Computer Networks, and Open Systems

Compute and wait
backoff time
16/104

Terjadinya tabrakan




Sesaat kemudian, komputer B
juga mengirimkan frame (B
berpendapat bahwa medium
idle)



Setelah perioda waktu yang
sama dengan delay propagasi
(tp), komputer B mendeteksi
adanya transmisi dari A
(tabrakan), namun pada saat ini
komputer A belum menyadari
adanya tabrakan. B terus
mengirimkan jam sequence



Taken from
Garry Fairhust - email:G.Fairhurst@eng.abdn.ac.uk

Pada t=0, sebuah frame
dikirimkan oleh komputer A
pada saat medium sedang idle

Setelah 1 kali propagasi round
trip (2 tp), kedua komputer
merasakan adanya tabrakan. B
akan segera menyelesaikan
jamming sequence sedangkan
A akan mengirimkan jamming
sequence
17/104

MAC CSMA/CD
Frame reception
N

Incoming signal detected ?
Panjang frame tidak valid
bisa disebabkan akibat tabrakan atau
akibat kerusakan pada layer fisik

Y

Set carrier sense signal ON.
Obtain bit sync and wait for SFD.
Receive frame.

FCS and frame size OK ?

N

Y

Destination address matches
own or group address ?
Y

Pass frame to higher-protocol
sublayer for processing.

Taken from Fred Halsall’s
Data Communications,Computer Networks, and Open Systems

N

Discard
frame.
18/104

Frame yang tidak valid
Runt Frame
 Setiap

frame yang diterima yang ukurannya
lebih kecil dari 64 byte (512 bit)

 Muncul

akibat terjadinya tabrakan

Giant Frame
 Setiap

frame yang diterima yang ukurannya
lebih besar dari ukuran frame maksimum
(1500 bytes)

 Muncul

akibat kerusakan pada layer fisik
19/104

Ethernet Topology
ohm terminator
Base - Thin Ethernet

repeater
Base - Thick Ethernet

repeater
Base - Thick Ethernet

hub

AUI cables

server
BaseT-Twisted pair
20/104

IEEE
Name
Base
Base
BaseT
BaseFP
BaseFL
BaseFB
Broad

. Cable Types

Cable
Max. Length Nodes/segment
thick coax
meters
thin coax
meters
twisted pair
meters
fiber optic
km
passive fiber
fiber optic
km
point-to-point
fiber optic
km
point-to-point
coax
. km
?
broadband
Base

data rate
in Mbps

baseband or
broadband

cable type or length limit
21/104

Coax Cable (cont.)
baseband vs broadband
 Baseband

transmission

 Broadband

transmission
Implementasi LAN IEEE802.3


22/104

10 Base 5 (10 Mbps, Baseband transmission, jarak maksi
mum satu segmen jaringan 500 m)





Topologi jaringan : bus
Menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm)
Disebut juga thick ethernet
Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kabel
diberi terminator yang impedansinya sesuai dengan impedansi kabel
coaxial.
 Antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE,
Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel
coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium
Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m. Konektor
yang dipakai adalah konektor 15 pin
 Jumlah maksimum repeater antara dua DTE dalam jaringan : 4
 Jumlah maksimum DTE pada satu segmen 10 Base 5 : 100
23/104

Base
“Thick Coax”
tap: by insertion, cable does not need to be cut
transceiver: send/receive, collision detection,
electronics isolation
AUI: Attachment Unit Interface, a -pair cable up
to
meters long
use: for backbone networks

vampire tap
. -inch Coax

maximum segment length =
m
maximum number of stations per segment =

transceiver

AUI cable

distance between stations
must be a multiple of . m
maximum network distance between
two stations = . km

NIC
24/104

Taken from Harry Prihanto’s
harry@istecs.org
http://www.istecs.org/~harr
y
25/104



10 Base 2 (10 Mbps, Baseband transmission, jarak maksi mum
satu segmen jaringan 200 m (sebenarnya 185 m))
 Topologi jaringan : bus
 Kabel coaxial yang digunakan lebih kecil berdiameter 5 mm
 Biasa disebut juga thin ethernet (cheaper nets)

 Jenis konektor yang digunakan adalah BNC (British Naval
Connector)
 Jumlah maksimum repeater antar dua DTE : 4
 Jumlah node maksimum dalam satu segmen : 30
 Kedua ujung segmen diterminasi menggunakan terminator 50 ohm
 Jarak antar NIC : minimum 0.5 m
26/104

Base
“Thin Coax” or “CheaperNet”
.

tap: BNC connector, must splice cable
No drop (AUI) cable
use: for connecting workstations
cheaper, easier to use than thick coax,
but more signal attenuation

maximum segment length =
m
maximum number of stations per segment =

minimum distance
between two stations = . m
maximum network distance between
two stations =
m

-inch coax (RG

BNC T-connector

NIC
27/104
28/104
29/104

10BaseT


Topologi jaringan : star



Medium transmisi : twisted pair
katagori 3 atau lebih



Panjang sebuah segmen
jaringan maksimal 100 m



Kategori
Category 1

Menggunakan konektor RJ-45

Category 2

Category 3

Category 4

Category 5

Aplikasi
Dipakai untuk komunikasi suara
(voice), dan digunakan untuk kabel
telepon di rumah-rumah
Terdiri dari 4 pasang kabel twisted
pair dan bisa digunakan untuk
komunikasi data sampai kecepatan 4
Mbps
Bisa digunakan untuk transmisi data
dengan kecepatan sampai 10 Mbps
dan digunakan untuk Ethernet dan
TokenRing
Sama dengan category 3 tetapi
dengan kecepatan transmisi sampai
16 Mbps
Bisa digunakan pada kecepatan
transmisi sampai 100 Mbps, biasanya
digunakan untuk FastEthernet
(100Base)
30/104
31/104

Hub Jika ada input pada dua port pada saat yang bersamaan,
kondisi ini menunjukkan adanya tabrakan. Hub mengirimkan sinyal
jamming ke seluruh port
Jadi pada hub tidak benar-benar terjadi tabrakan

Simultaneous
input on two ports

Output ―collision
presence‖ on all ports
32/104

Hadriel Kaplan’s
33/104

Twisted Pair Wiring
ANSI/EIA
-A Wiring Method
Pin
Color Code
Signal
White/Green
Transmit+
Green/White
TransmitWhite/Orange
Receive+
Blue/White
none
White/Blue
none
Orange/White
ReceiveWhite/Brown
none
Brown/White
none
Computer

Alternate color code: exchange green
pair ( , ) and orange pair (
Middle pair (pins - ) not used as a
precaution against accidental
connection of telephone equipment.

Hub/Switch

: TX+
: TX: RX+

: RX+
: RX: TX+

: RX-

: TX-

Hub/Switch
: RX+
: RX: TX+

: TX-
34/104

Fred Halsall’s

Seluruh DTE pada 10base-T dihubungkan ke
repeater (hub), maka repeater harus dibuat
sedemikian rupa agar jaringan dapat dipandang
sebagai suatu shared network (seperti halnya
10base-5 atau 10base-2)
35/104

Repeater (hub)
 Hanya

bekerja sampai layer fisik

Tidak mengerti format frame
 Menguatkan

sinyal yang memasuki suatu port ke
seluruh port yang lain:
restored timing
restored waveform shape
very little delay
Panduan penerapan Fast Ethernet
 Diameter

Collision domain Fast Ethernet
paling besar 412 meter bila menggunakan
serat optik dan 205 meter bila memakai
twisted pair
 Untuk meningkatkan jangkauan jaringan,
collision domain harus dipisahkan
menggunakan bridge, router atau switch

36/104
37/104

Salah satu kemungkinan konfigurasi
maksimum Fast Ethernet

Ethernet: The Definitive Guide
By Charles E. Spurgeon
38/104

Gigabit Ethernet
 Format

frame, MAC dan aturan deteksi
kesalahan sama dengan ethernet
generasi sebelumnya
 Ukuran frame minimum sama (
byte)
dan interframe gap
bit
 Beberapa tipe media yang digunakan
UTP, shielded copper
short-wave fiber optics
long-wave fiber optics
39/104

Gigabit Ethernet Media Types
baseLX
nm laser

baseSX
nm LED

9 micron single mode fiber
or
-

km

. micron multimode fiber
MHz modal bandwidth

m

micron multimode
MHz modal bandwidth

m

micron multimode
MHz modal bandwidth

m

. micron multimode
MHz modal bandwidth
. micron multimode
MHz modal bandwidth
baseT
baseCX

pair Cat- e UTP
Copper
STP

m

m

m
m
40/104

Carrier Extension dan Frame Bursting
Frame

Frame

Frame

Frame

pad

Frame bursting
Minimum






Carrier extension
bits

Transmisi Gigabit ethernet harus menggunakan frame yang
panjangnya paling sedikit
bit
Panjang frame minimum masih
bytes (512 bit) kompatibel
dengan ethernet).
Pengirim harus menambahkan bit-bit (padding) untuk frameframe yang pendek agar tercapai panjang
bits. Proses ini
disebut carrier extension.
Frame bursting Jika pengirim mempunyai beberapa frame
yang pendek-pendek, maka dia dapat mengirimkan mereka
secara berurutan tanpa interframe gap) untuk meminimalkan
carrier extension
41/104

10 Gigabit Ethernet
42/104
43/104
44/104
45/104
46/104
47/104

Token ring
 Topologi

: ring
 MAC : token passing

Token

SD AC ED

P

P

P

T

M

“prioritas”

R

R

R

“reservasi”

T=0
T=1

token
frame

SD = Starting Delimiter (1 Octet)
AC = Access Control (1 Octet)
ED = Ending Delimiter (1 Octet)
48/104

Format frame token ring
SD AC FC DA

SA INFO

FCS

ED FS

FC = Frame Control (1 Octet)
DA = Destination Address (2 or 6 Octets)
SA = Source Address (2 or 6 Octets)
INFO = Information 0 or more octets up to 4027 FCS = Frame Check Sequence
(4 Octets)
ED = Ending Delimiter (1 Octet)
FS = Frame Status (1 Octet) this octet includes the address recognition bit (A) &
copy bit (C bit; indikasi suatu DTE telah mengopi frame)
token

DTE A akan mengirimkan
frame ke DTE C. DTE menunggu datangnya token

D

A

C
B
D

DTE A mengirimkan frame ke ring;
DTE C mengopi frame

A

C
B
D

DTE A menunggu datangnya awal frame, tetapi tidak
Mengulangi perngiriman frame sehingga DTE A
Menghilangkan frame dari ring

A

C
B
50/104

D
Pada ring 4 Mbps
Jika bit terakhir dari frame telah diterima
DTE A akan membangkitkan kembali token

A

C

token

B
D
Pada ring 16 Mbps
Ketika bit terakhir dari frame telah dikirimkan,
DTE A akan langsung membangkitkan kembali token
(early release token)

A

C

token

B
51/104

Perbandingan throughput token passing dengan
CSMA/CD
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)



Standard LAN (biasanya digunakan sebagai backbone)
dari American National Standard Institute (ANSI)
Konfigurasi jaringan : dual counter-rotating rings
 Ring primer
 Ring sekunder : terutama untuk backup





Kapasitas jaringan : 100 Mbps
Jangkauan jaringan : sampai 100 km
Jumlah node dapat sampai 500 pada setiap ring
 Jika ring primer gagal sehingga terbentuk wrap ring maka panjang
ring total tidak boleh melebihi 200km dan jumlah node tidak boleh
melebihi 1000



Jarak antar node
 Sampai 2 km pada serat optik multi-mode
 Sampai 20 km pada serat single-mode

52/104
Dual counter-rotating rings
Primary ring


Improve reliability

Secondary ring
54/104

Wraped ring
Frame transmission (dari A ke C dan B ke D)
T

A
A menunggu
Token (T)

55/104

A

D

D

4

1
B

C

B

A

D

A

A mengirimkan
frame F(A-C)
T
sambil mem- F(A-C)
bangkitkan kembali token

F(A-C)
F(B-D)
T

F(A-C) F(B-D)
T

C
D
D mengulang F(A-C)
dan mengulang F(B-D)
serta T

5

2

C mengopi dan
mengulang F(A-C)
serta F(B-D) dan T

B

C

B

C

A

D

A

D

B mengulang F(A-C)
dan menyertakan
F(B-D) di ujungnya
Diikuti oleh T

B

A menghilangkan F(A-C)
dari ring dan
mengulang F(B-D)
serta T

T

3
T
F(B-D) F(A-C)

6

F(B-D)

C

B

C
56/104

A

D
B menghilangkan F(B-D)
dari ring dan
mengulang T

7
B

C
57/104

Tipe trafik yang dapat dilayani FDDI
Trafik

asynchronous : trafik yang
dikirimkan dalam selang waktu yang
acak. Contoh : transfer file, e-mail,
dsb.
58/104

Isochronous traffic
 Trafik

yang sensitif terhadap delay dan
variasi delay (jitter)
 FDDI tidak dapat melayani pengiriman trafik
isochronous
 Dikembangkan FDDI II untuk melayani
pengiriman trafik isochronous
59/104

FDDI-II
 Bisa

bekerja dalam dua mode

Mode dasar (basic mode) : bekerja seperti
FDDI
• Transmisi dikendalikan token
• Available bandwidth dipakai secara time-shared
menggunakan TTRP

Hybrid mode :
• Bandwidth dibagi menjadi sejumlah kanal (channel)
menggunakan teknik TDM oleh cycle master. Setiap
kanal yang dihasilkan dapat digunakan untuk
mengirimkan data aynchronous atau isochronous
60/104

Memperluas Jangkauan LAN
61/104
Repeater

- Menghubungkan dua segmen LAN
- Memperkuat sinyal dari satu segmen ke segmen yang lain
- Noise dan collision ikut disebarkan
- Tidak mengerti format paket
- Known as hub

62/104
63/104

Bridge







Menghubungkan dua segmen LAN (bisa berbeda jenis)
Mem-forward frame (bekerja sampai layer 2)
Dapat mengenal alamat dan melakukan filtering (bekerja
sampai layer 2)
Noise dan collision tidak ikut disebarkan
Memungkinkan transmisi beberapa frame secara
independent
Ethernet

bridge

Token Ring
64/104
65/104

Algoritma pada Bridge
 Listen

in promiscuous mode
 Mengamati source address dari frame yang
masuk
 Bridge menggunakan source address untuk dapat
mengetahui lokasi suatu komputer
 Forwarding

dilakukan bila diperlukan
 Selalu memforward frame broadcast/multicast
66/104

Ilustrasi pembelajaran yang dilakukan oleh
suatu Bridge
67/104

Satellite Bridging
68/104

Spanning Tree Algorithm pada Bridge
 Jaringan

yang menggunakan
bridge tidak boleh membentuk
suatu cycle
 Pada bridge diterapkan
spanning tree algorithm
Memungkinkan suatu bridge untuk
mengenali bridge yang lain
Dapat memutuskan cyles
• Secara fisik memungkinkan cyclic
network topology

Loop
Router

69/104
70/104

Gateway
71/104

Switch
 Mampu

mengenali frame
 Mengenali alamat
 Hanya mem-forward jika diperlukan
 Memungkinkan lebih dari satu pasang
komputer berkomunikasi pada saat yang
bersamaan
72/104

Hub: shared media access

Switch: selective access
73/104

Wireless LAN
74/104

WLAN
Technologies/Protocols

 IEEE

802.11 (b,g & a) --WiFi
 IEEE 802.16 (a) -- Wi -Max or Wider - Fi
 IEEE 802.20 -- Mobile - Fi

WiFi = Wireless Fidelity
75/104

802.11 Architecture
ESS
Existing
Wired LAN

AP
STA

AP

STA

STA

STA

Infrastructure
Network
STA

STA

Ad Hoc
Network

Ad Hoc
Network

STA

STA
76/104

Beberapa istilah pada IEEE 802.11
 Station

(STA): A computer or device with a
wireless network interface.
 Access Point (AP): Device used to bridge
the wireless-wired boundary, or to increase
distance as a wireless packet repeater.
 Ad Hoc Network: A temporary one made up
of stations in mutual range.
 Infrastructure Network: One with one or
more Access Points.
77/104

MAC
 CSMA/CA (Collision Avoidance)
78/104

IEEE 802.11 Specs. (WiFi)
802.11b

802.11g

802.11a

Max. Speed

11 Mbps

54 Mbps

54 Mbps

Modulation

CCK

OFDM & CCK

OFDM

Frequencies

2.4 – 2.497
Ghz

2.4 – 2.497 Ghz

5 Ghz band

Approval

July 1999

June 2003

July 1999
79/104

IEEE 802.11 vs 802.16a
IEEE 802.11

IEEE 802.16a

Max Speed

54 Mbps (11a & g)

70 Mbps

Range

100 m

40 km

QoS

None

Yes

Coverage

Indoor Opt.

Outdoor Opt.

Users

Hundreds

Thousands

Service Levels

None

Yes
80/104

Mobile-Fi
Mobile-Fi
Standard

IEEE 802.20

Max Speed

16 Mbps

Operations

WISPs

License

Yes

Coverage Area

Several km

Advantages

Speed, mobility
81/104

Bluetooth
 Ad

hoc network
 Frequency-hopping
spread-spectrum (FHSS)
radio
 Operates in unlicensed
2.4 GHz ISM band
 Gross data rate of 1
Mbps
 Time division duplex
(TDD) operation
Photo from Yrjö Neuvo (Nokia), ―The Wireless World,‖ Bluetooth ‗99, June 23,
1999, http://www.bluetooth.com/services/download.asp?doc=68.
82/104

IEEE 802.15 WPANs (1)
 Wireless

personal area networks (WPANs)

Short distance
Low power
Low cost
Small networks
 P802.15.1

— WPAN/Bluetooth

WPAN standard based on Bluetooth
specification (PHY and MAC layers)
Interoperability and coexistence with IEEE
802.11
83/104

IEEE 802.15 WPANs (2)
 P802.15.2

— Coexistence

Coexistence of 802.11 and 802.15
Quantifying mutual interference
 P802.15.3

— High rate WPAN

Data rates of greater than 20 Mbps
2.4 GHz ISM band
Portable multimedia and imaging applications
Possible compatibility with 802.15.1
(WPAN/Bluetooth)
 P802.15.4

— Low rate WPAN

Multi-year battery life
Data rate of less than 200 Kbps
WANs
X.25
86/104










X.25 lahir atas dorongan kebutuhan transfer informasi dalam bentuk
data dalam jaringan publik
PSTN sebagai jaringan telekomunikasi yang telah lebih dahulu lahir,
kurang efisien untuk digunakan bagi transfer data serta kecepatan
transfer yang dapat diakomodasi rendah
X.25 dipublikasikan pertama kali sebagai X.25 Recommendation oleh
CCITT (Comité Consultatif International Télégraphique et
Téléphonique)/(International Consultative Committee for Telegraphy
and Telephony) pada tahun 1974 sebagai draft pertama (the "Gray
Book"). Direvisi pada tahun 1976,1978,1980, dan 1984 dengan
dipublikasikannya Rekomendasi "Red Book―
Hingga tahun 1988, X.25 telah direvisi dan dipublikasikan kembali
X.25 dikenal sebagai standard interface untuk wide area packet
networks (WAN)
Perangkat X.25


87/104

Ada tiga katagori perangkat jaringan X.25
 Data terminal equipment (DTE)
 Data circuit-terminating equipment (DCE)
 Packet switching exchange (PSE)







DTE : end system yang berkomunikasi melalui jaringan
X.25. Biasanya berupa terminal, personal computers, atau
network hosts, dan terletak di lokasi pelanggan (subscribers
premises)
DCE : perangkat komunikasi seperti modem. Menyediakan
interface antara perangkat DTE dengan PSE dan pada
umumnya terletak di penyedia jaringan
PSE : adalah switches yang membentuk jaringan.
Mentransfer data dari satu DTE ke DTE yang lain melalui
jaringan X.25 PSN.
Hubungan antar tiga jenis perangkat jaringan X.25

Cisco

88/104
Packet Assembler/Disassembler
(PAD)






89/104

Perangkat yang juga sering digunakan pada jaringan X.25
Digunakan bila suatu perangkat DTE tidak dapat
mengimplementasikan protokol X.25. Misalnya suatu
character-mode terminal
PAD terletak antara perangkat DTE dengan DCE
PAD melakukan tiga fungsi berikut :
 Buffering : menyimpan sementara data yang dikirimkan ke atau dari
perangkat DTE
 Packet assembly : menyusun data ke dalam bentuk paket dan
mengirimkannya ke perangkat DCE (termasuk menambahkan
header X.25)
 Packet disassembly : membongkar paket menjadi data untuk
dikirimkan ke DTE (termasuk menghilangkan header X.25
90/104

Prinsip kerja PAD ketika menerima paket dari WAN X.25

Cisco
91/104

 Oleh

karena itu istilah ―Jaringan X.25‖ tidak
mengandung arti bahwa operasi di dalam jaringan
dikendalikan protokol X.25, melainkan mengacu
kepada pengertian bahwa interface ke jaringan
paket dikendalikan oleh protokol X.25
 Meskipun demikian, tidak berarti bahwa X.25 tidak
bisa digunakan di dalam jaringan. Bahkan dalam
kenyataannya, beberapa penerapan jaringan
menggunakan rekomendasi X.25 untuk
mendefinisikan operasi antara node-node di dalam
jaringan
92/104

 Ada

dua macam virtual circuit yang terdapat pada
X.25 yaitu switched virtual circuit dan permanent
virtual circuit.
 Switched virtual circuits (SVC) merupakan koneksi
temporer . SVC harus dibentuk, dipertahankan, dan
diputuskan oleh kedua DTE yang berkomunikasi
(call-by-call based)
 Permanent virtual circuits (PVC) merupakan
koneksi yang dibentuk secara permanen sehingga
DTE dapat mengirimkan data kapan saja karena
sesi selalu aktif (serupa dengan leased lines)
93/104

X.25 Protocol suite
94/104

Jaringan
Paket
DTE

DCE

X.25

PSE

PSE

DCE

X.25

DTE
95/104

Physical layer
DTE
4 3 2 1

DCE

PSE

Jaringan
Paket

DTE

PSE

Link layer
Packet layer
Transport layer

DCE

1 2 3 4
96/104

Error control dan flow control link-by-link pada X.25

D TE A
3
2
1

F ull
Err or
Co ntrol

In term ediat e N ode
3

3

2

2

1

1

F ull
Err or
Co ntrol

D TE B
3
2
1
Frame Relay
98/104

Frame relay
 Teknologi

packet switching
 Connection-oriented
 Mendefinisikan interface antara perangkat
user dengan perangkat jaringan
 Tidak mendefinisikan operasi (ruting) di
dalam jaringan (diserahkan ke vendor)
 Scalable – kecepatan implementasi dapat
dilakukan mulai 56 kbps sampai T1 (1.544
Mbps) atau bahkan T3 (45 Mbps)
99/104
Frame Relay Virtual Circuits
Ada dua macam virtual circuit
 Switched Virtual Circuits (SVCs)
 Permanent Virtual Circuits (PVCs)

PVC
 Koneksi statis antar
end system
 Serupa dengan
leased lines, only :
Store and forward
Variable delays

100/104
Frame Relay Virtual Circuits (cont.)
SVC

 Setup

koneksi dan pemutusan dinamis
antar end system
 Serupa dengan koneksi dial-up

101/104
102/104

Frame Relay versus X.25
 Protokol

X.25 dikembangkan untuk saluran
berkecepatan dan berkualitas rendah (BER
tinggi)
Menggunakan error recovery dan flow control
pada layer 2 dan layer 3  overhead tinggi 
high delay – low throughput (maksimum 64
kbps (meskipun ada yang bisa mencapai 2
MBps))

 Penggunaan

protokol X.25 pada saluran
berkecepatan dan berkualitas tinggi (BER
rendah) menjadi tidak sesuai lagi (not the
best)  dikembangkan frame relay
103/104

Frame relay versus X.25
 Frame

relay :

Hanya menggunakan sebagian dari layer 2
Error recovery dipindahkan ke end system
Tidak ada flow control link-by-link sehingga
diperlukan kendali kongesti
Menghasilkan operasi yang lebih sederhana
sehingga dapat lebih cepat daripada X.25
 Agar

efektif, frame relay memerlukan dua
kondisi yang harus dipenuhi
Perangkat end system harus dapat (intelligent)
melaksanakan protokol layer yang lebih atas
Saluran transmisi harus error-free (virtually error-free)
104/104

More Related Content

What's hot

Tugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsan
Tugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsanTugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsan
Tugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsanWiedy92
 
Teknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinyaTeknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinyaMateri Kuliah Online
 
Bab5 instalasi jaringan_komputer
Bab5 instalasi jaringan_komputerBab5 instalasi jaringan_komputer
Bab5 instalasi jaringan_komputerAgung Sakepris
 
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-airLina Ernita
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadbandChoiruddin Doy
 
Modul 1 xii pengenalan jaringan
Modul 1 xii pengenalan jaringanModul 1 xii pengenalan jaringan
Modul 1 xii pengenalan jaringanAbdul Bais
 
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaKa 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaAyu Karisma Alfiana
 
15011 10-915861063479
15011 10-91586106347915011 10-915861063479
15011 10-915861063479Lina Ernita
 
Computer networking
Computer networkingComputer networking
Computer networkingazuraannisa
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cablingsetioaribowo
 
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan CiscoArsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan CiscoSandro Arnexzto
 
Pertemuan 1 pengenalan jaringan komputer ok
Pertemuan 1   pengenalan jaringan komputer okPertemuan 1   pengenalan jaringan komputer ok
Pertemuan 1 pengenalan jaringan komputer okeli priyatna laidan
 
Perangkat jaringan dan koneksi internet BAB II
Perangkat jaringan dan koneksi internet BAB IIPerangkat jaringan dan koneksi internet BAB II
Perangkat jaringan dan koneksi internet BAB II92amalia
 
Semua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi DataSemua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi DataOdangJana
 

What's hot (17)

Tugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsan
Tugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsanTugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsan
Tugas pembelajaran peramgkat jaringan dan koneksi internet wiedy ade firsan
 
Teknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinyaTeknologi bluetooth dan implikasinya
Teknologi bluetooth dan implikasinya
 
Bab5 instalasi jaringan_komputer
Bab5 instalasi jaringan_komputerBab5 instalasi jaringan_komputer
Bab5 instalasi jaringan_komputer
 
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
 
Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15
 
11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband11 komunikasi-broadband
11 komunikasi-broadband
 
Modul 1 xii pengenalan jaringan
Modul 1 xii pengenalan jaringanModul 1 xii pengenalan jaringan
Modul 1 xii pengenalan jaringan
 
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaKa 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
 
Multimedia Networks
Multimedia NetworksMultimedia Networks
Multimedia Networks
 
15011 10-915861063479
15011 10-91586106347915011 10-915861063479
15011 10-915861063479
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Computer networking
Computer networkingComputer networking
Computer networking
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan CiscoArsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
Arsitektur komputer Setting Wlan dengan Cisco
 
Pertemuan 1 pengenalan jaringan komputer ok
Pertemuan 1   pengenalan jaringan komputer okPertemuan 1   pengenalan jaringan komputer ok
Pertemuan 1 pengenalan jaringan komputer ok
 
Perangkat jaringan dan koneksi internet BAB II
Perangkat jaringan dan koneksi internet BAB IIPerangkat jaringan dan koneksi internet BAB II
Perangkat jaringan dan koneksi internet BAB II
 
Semua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi DataSemua Tentang Komunikasi Data
Semua Tentang Komunikasi Data
 

Viewers also liked (15)

Broadband
BroadbandBroadband
Broadband
 
Broadband Presentation CA1-Part 1
Broadband Presentation CA1-Part 1Broadband Presentation CA1-Part 1
Broadband Presentation CA1-Part 1
 
Broadband technology
Broadband technologyBroadband technology
Broadband technology
 
Rip ospf and bgp
Rip ospf and bgpRip ospf and bgp
Rip ospf and bgp
 
Broadband powerpoint
Broadband powerpointBroadband powerpoint
Broadband powerpoint
 
Broadbanding
BroadbandingBroadbanding
Broadbanding
 
Summer training from BSNL
Summer training from BSNLSummer training from BSNL
Summer training from BSNL
 
Broadband Communication
Broadband CommunicationBroadband Communication
Broadband Communication
 
Bsnl
BsnlBsnl
Bsnl
 
Training ppt bsnl
Training ppt  bsnlTraining ppt  bsnl
Training ppt bsnl
 
Losses in optical fiber
Losses in optical fiberLosses in optical fiber
Losses in optical fiber
 
Broadbanding
Broadbanding Broadbanding
Broadbanding
 
Broadband Presentation
Broadband PresentationBroadband Presentation
Broadband Presentation
 
3 hard facts shaping higher education thinking and behavior
3 hard facts shaping higher education thinking and behavior3 hard facts shaping higher education thinking and behavior
3 hard facts shaping higher education thinking and behavior
 
The French Revolution of 1789
The French Revolution of 1789The French Revolution of 1789
The French Revolution of 1789
 

Similar to Presentasi ethernet

PENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.pptPENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.pptDimanSetiawan3
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.pptsmkph2
 
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptxjaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptxHanaJessica2
 
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.pptYPIYABIKA
 
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.pptradengaliharjuna
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicesindonesia
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicessetioaribowo
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicessetioariwibowo
 
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringanatuulll
 
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesJaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesIhsan Nurhalim
 
Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02
Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02 Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02
Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02 베라 장미
 
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptxTopik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptxNurulIzzahIsmail1
 

Similar to Presentasi ethernet (20)

hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.ppt
 
PENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.pptPENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.ppt
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.ppt
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.ppt
 
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptxjaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
 
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
 
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
02-jaringan-komputer-dan-pemanfaatannya.ppt
 
Local area network
Local area networkLocal area network
Local area network
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
 
jaringan 2.ppt
jaringan 2.pptjaringan 2.ppt
jaringan 2.ppt
 
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesJaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
 
Ethernet
EthernetEthernet
Ethernet
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02
Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02 Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02
Konfigurasijaringanlan 110116221105-phpapp02
 
Jaringan Komputer dan Internet 2
Jaringan Komputer dan Internet 2Jaringan Komputer dan Internet 2
Jaringan Komputer dan Internet 2
 
Bab ii ethernet
Bab ii ethernetBab ii ethernet
Bab ii ethernet
 
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptxTopik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
 

Recently uploaded

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Presentasi ethernet

  • 1. Network Interface Layer ET5044 Oleh : NUR KHOLIS FERMELKY HARFIE LISA LISTIANDINI
  • 3. 3/104  Network Interface Layer Berisi protokol-ptotokol yang mendefinisikan jaringan fisik yang digunakan untuk membawa datagram IP Jaringan data link  Jaringannya bisa dikatagorikan ke dalam dua tipe Circuit-switched network Packet-switched network  Berdasarkan jarak dan kecepatan, jaringan dikatagorikan ke dalam tipe : LAN (Local Area Network) : jangkauan pendek, high speed WAN (Wide Area Network) : jangkauan jauh, lower speed
  • 5. 5/104 Ethernet       Ethernet dikembangkan oleh Xerox Palo Alto Research Center (termasuk Bob Metcalfe (yang kemudian mendirikan Com)) Spesifikasi Ethernet Mbps oleh DEC, Intel, and Xerox (DIX Ethernet/Ethernet II) Diadopsi IEEE pada standard IEEE : ―Fast Ethernet‖ Mbps distandardkan dalam IEEE . u sudah digunakan secara luas sebelumnya IEEE mengeluarkan standard ―Gigabit Ethernet‖ Gbps Dikembangkan Gbps ethernet (2002 – standard completed)
  • 6. Relasi IEEE 802 dengan OSI 6/104
  • 7. 7/104 Format Frame Ethernet dan to Bytes: 0 SOH dest addr Source and destination addresses sync bytes In Ethernet II In IEEE src addr 10 byte ethernet addr Bytes vendor usually written: broadcast: : : b:c : data Data, padded to at least B FCS -bit CRC Type field in Ethernet II: menentukan protokol yang harus digunakan untuk menangani paket 0 1 length Bytes card no. :f ff:ff:ff:ff:ff:ff Length of data in IEEE most Length at Panjang frame maksimum 1518 bytes
  • 9. Bila tidak ada informasi type   Pada umumnya sistem memerlukan informasi type Bila tidak ada informasi type, pengirim dan penerima harus melakukan hal berikut :  Hanya mengirim satu tipe data, atau  Menyimpan informasi type pada payload (mengambil beberapa oktet) (payload)  Format type information distandardkan (didefinisikan IEEE); disebut LLC/SNAP header 9/104
  • 10. 10/104 Ethernet II vs IEEE802.3  TCP/IP menghendaki agar format frame yang digunakan adalah Ethernet II  NETBEUI dan SNA conform dengan format frame IEEE 802.3
  • 11. 11/104 Ethernet Hardware Address  48 bits, dinyatakan oleh 12 digit hexadecimal (0-9, plus A-F, huruf kapital).  Cara penulisan : 123456789ABC 123456-789ABC Recommended: 12:34:56:78:9A:BC
  • 12. Source address assignment  Harus unique  12/104 12 digits hexadecimal dari source address terdiri dari :  6 digit pertama (di sebelah kiri) menunjukkan vendor ethernet network interface [Organizationally Unique Identifier (OUI) assigned by IEEE]  6 digit berikutnya (sebelah kanan) menunjukkan serial number interface dari vendor yang besangkutan  Beberapa list identifikasi vendor ethernet interface card :  00000C Cisco  00000E Fujitsu  00000F NeXT  080020 Sun  Controh sebuh Ethernet address : 08:00:20:00:70:DF dibuat oleh Sun Microsystems
  • 13. 13/104 Destination Address Assignment  Destination address serupa dengan source address.  Source address : ethernet hardware address  Destination address : Ethernet hardware address Multicast address Broadcast address
  • 14. 14/104 Propagasi frame Taken from Garry Fairhust - email:G.Fairhurst@eng.abdn.ac.uk
  • 15. 15/104 MAC CSMA/CD Wait for a frame to transmit. Format frame for transmission Y Carrier sense signal ON? N Wait interframe gap time. Start transmission Frame transmission MAC : Medium Access Control Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection Collision detected ? N Transmit jam sequence. Increment attempts Complete transmission and set status transmission done Set status attempt limit exceeded Y Attempt limit reached ? N Taken from Fred Halsall’s Data Communications,Computer Networks, and Open Systems Compute and wait backoff time
  • 16. 16/104 Terjadinya tabrakan   Sesaat kemudian, komputer B juga mengirimkan frame (B berpendapat bahwa medium idle)  Setelah perioda waktu yang sama dengan delay propagasi (tp), komputer B mendeteksi adanya transmisi dari A (tabrakan), namun pada saat ini komputer A belum menyadari adanya tabrakan. B terus mengirimkan jam sequence  Taken from Garry Fairhust - email:G.Fairhurst@eng.abdn.ac.uk Pada t=0, sebuah frame dikirimkan oleh komputer A pada saat medium sedang idle Setelah 1 kali propagasi round trip (2 tp), kedua komputer merasakan adanya tabrakan. B akan segera menyelesaikan jamming sequence sedangkan A akan mengirimkan jamming sequence
  • 17. 17/104 MAC CSMA/CD Frame reception N Incoming signal detected ? Panjang frame tidak valid bisa disebabkan akibat tabrakan atau akibat kerusakan pada layer fisik Y Set carrier sense signal ON. Obtain bit sync and wait for SFD. Receive frame. FCS and frame size OK ? N Y Destination address matches own or group address ? Y Pass frame to higher-protocol sublayer for processing. Taken from Fred Halsall’s Data Communications,Computer Networks, and Open Systems N Discard frame.
  • 18. 18/104 Frame yang tidak valid Runt Frame  Setiap frame yang diterima yang ukurannya lebih kecil dari 64 byte (512 bit)  Muncul akibat terjadinya tabrakan Giant Frame  Setiap frame yang diterima yang ukurannya lebih besar dari ukuran frame maksimum (1500 bytes)  Muncul akibat kerusakan pada layer fisik
  • 19. 19/104 Ethernet Topology ohm terminator Base - Thin Ethernet repeater Base - Thick Ethernet repeater Base - Thick Ethernet hub AUI cables server BaseT-Twisted pair
  • 20. 20/104 IEEE Name Base Base BaseT BaseFP BaseFL BaseFB Broad . Cable Types Cable Max. Length Nodes/segment thick coax meters thin coax meters twisted pair meters fiber optic km passive fiber fiber optic km point-to-point fiber optic km point-to-point coax . km ? broadband Base data rate in Mbps baseband or broadband cable type or length limit
  • 21. 21/104 Coax Cable (cont.) baseband vs broadband  Baseband transmission  Broadband transmission
  • 22. Implementasi LAN IEEE802.3  22/104 10 Base 5 (10 Mbps, Baseband transmission, jarak maksi mum satu segmen jaringan 500 m)     Topologi jaringan : bus Menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) Disebut juga thick ethernet Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kabel diberi terminator yang impedansinya sesuai dengan impedansi kabel coaxial.  Antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin  Jumlah maksimum repeater antara dua DTE dalam jaringan : 4  Jumlah maksimum DTE pada satu segmen 10 Base 5 : 100
  • 23. 23/104 Base “Thick Coax” tap: by insertion, cable does not need to be cut transceiver: send/receive, collision detection, electronics isolation AUI: Attachment Unit Interface, a -pair cable up to meters long use: for backbone networks vampire tap . -inch Coax maximum segment length = m maximum number of stations per segment = transceiver AUI cable distance between stations must be a multiple of . m maximum network distance between two stations = . km NIC
  • 24. 24/104 Taken from Harry Prihanto’s harry@istecs.org http://www.istecs.org/~harr y
  • 25. 25/104  10 Base 2 (10 Mbps, Baseband transmission, jarak maksi mum satu segmen jaringan 200 m (sebenarnya 185 m))  Topologi jaringan : bus  Kabel coaxial yang digunakan lebih kecil berdiameter 5 mm  Biasa disebut juga thin ethernet (cheaper nets)  Jenis konektor yang digunakan adalah BNC (British Naval Connector)  Jumlah maksimum repeater antar dua DTE : 4  Jumlah node maksimum dalam satu segmen : 30  Kedua ujung segmen diterminasi menggunakan terminator 50 ohm  Jarak antar NIC : minimum 0.5 m
  • 26. 26/104 Base “Thin Coax” or “CheaperNet” . tap: BNC connector, must splice cable No drop (AUI) cable use: for connecting workstations cheaper, easier to use than thick coax, but more signal attenuation maximum segment length = m maximum number of stations per segment = minimum distance between two stations = . m maximum network distance between two stations = m -inch coax (RG BNC T-connector NIC
  • 29. 29/104 10BaseT  Topologi jaringan : star  Medium transmisi : twisted pair katagori 3 atau lebih  Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m  Kategori Category 1 Menggunakan konektor RJ-45 Category 2 Category 3 Category 4 Category 5 Aplikasi Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk Ethernet dan TokenRing Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk FastEthernet (100Base)
  • 31. 31/104 Hub Jika ada input pada dua port pada saat yang bersamaan, kondisi ini menunjukkan adanya tabrakan. Hub mengirimkan sinyal jamming ke seluruh port Jadi pada hub tidak benar-benar terjadi tabrakan Simultaneous input on two ports Output ―collision presence‖ on all ports
  • 33. 33/104 Twisted Pair Wiring ANSI/EIA -A Wiring Method Pin Color Code Signal White/Green Transmit+ Green/White TransmitWhite/Orange Receive+ Blue/White none White/Blue none Orange/White ReceiveWhite/Brown none Brown/White none Computer Alternate color code: exchange green pair ( , ) and orange pair ( Middle pair (pins - ) not used as a precaution against accidental connection of telephone equipment. Hub/Switch : TX+ : TX: RX+ : RX+ : RX: TX+ : RX- : TX- Hub/Switch : RX+ : RX: TX+ : TX-
  • 34. 34/104 Fred Halsall’s Seluruh DTE pada 10base-T dihubungkan ke repeater (hub), maka repeater harus dibuat sedemikian rupa agar jaringan dapat dipandang sebagai suatu shared network (seperti halnya 10base-5 atau 10base-2)
  • 35. 35/104 Repeater (hub)  Hanya bekerja sampai layer fisik Tidak mengerti format frame  Menguatkan sinyal yang memasuki suatu port ke seluruh port yang lain: restored timing restored waveform shape very little delay
  • 36. Panduan penerapan Fast Ethernet  Diameter Collision domain Fast Ethernet paling besar 412 meter bila menggunakan serat optik dan 205 meter bila memakai twisted pair  Untuk meningkatkan jangkauan jaringan, collision domain harus dipisahkan menggunakan bridge, router atau switch 36/104
  • 37. 37/104 Salah satu kemungkinan konfigurasi maksimum Fast Ethernet Ethernet: The Definitive Guide By Charles E. Spurgeon
  • 38. 38/104 Gigabit Ethernet  Format frame, MAC dan aturan deteksi kesalahan sama dengan ethernet generasi sebelumnya  Ukuran frame minimum sama ( byte) dan interframe gap bit  Beberapa tipe media yang digunakan UTP, shielded copper short-wave fiber optics long-wave fiber optics
  • 39. 39/104 Gigabit Ethernet Media Types baseLX nm laser baseSX nm LED 9 micron single mode fiber or - km . micron multimode fiber MHz modal bandwidth m micron multimode MHz modal bandwidth m micron multimode MHz modal bandwidth m . micron multimode MHz modal bandwidth . micron multimode MHz modal bandwidth baseT baseCX pair Cat- e UTP Copper STP m m m m
  • 40. 40/104 Carrier Extension dan Frame Bursting Frame Frame Frame Frame pad Frame bursting Minimum     Carrier extension bits Transmisi Gigabit ethernet harus menggunakan frame yang panjangnya paling sedikit bit Panjang frame minimum masih bytes (512 bit) kompatibel dengan ethernet). Pengirim harus menambahkan bit-bit (padding) untuk frameframe yang pendek agar tercapai panjang bits. Proses ini disebut carrier extension. Frame bursting Jika pengirim mempunyai beberapa frame yang pendek-pendek, maka dia dapat mengirimkan mereka secara berurutan tanpa interframe gap) untuk meminimalkan carrier extension
  • 47. 47/104 Token ring  Topologi : ring  MAC : token passing Token SD AC ED P P P T M “prioritas” R R R “reservasi” T=0 T=1 token frame SD = Starting Delimiter (1 Octet) AC = Access Control (1 Octet) ED = Ending Delimiter (1 Octet)
  • 48. 48/104 Format frame token ring SD AC FC DA SA INFO FCS ED FS FC = Frame Control (1 Octet) DA = Destination Address (2 or 6 Octets) SA = Source Address (2 or 6 Octets) INFO = Information 0 or more octets up to 4027 FCS = Frame Check Sequence (4 Octets) ED = Ending Delimiter (1 Octet) FS = Frame Status (1 Octet) this octet includes the address recognition bit (A) & copy bit (C bit; indikasi suatu DTE telah mengopi frame)
  • 49. token DTE A akan mengirimkan frame ke DTE C. DTE menunggu datangnya token D A C B D DTE A mengirimkan frame ke ring; DTE C mengopi frame A C B D DTE A menunggu datangnya awal frame, tetapi tidak Mengulangi perngiriman frame sehingga DTE A Menghilangkan frame dari ring A C B
  • 50. 50/104 D Pada ring 4 Mbps Jika bit terakhir dari frame telah diterima DTE A akan membangkitkan kembali token A C token B D Pada ring 16 Mbps Ketika bit terakhir dari frame telah dikirimkan, DTE A akan langsung membangkitkan kembali token (early release token) A C token B
  • 51. 51/104 Perbandingan throughput token passing dengan CSMA/CD
  • 52. Fiber Distributed Data Interface (FDDI)   Standard LAN (biasanya digunakan sebagai backbone) dari American National Standard Institute (ANSI) Konfigurasi jaringan : dual counter-rotating rings  Ring primer  Ring sekunder : terutama untuk backup    Kapasitas jaringan : 100 Mbps Jangkauan jaringan : sampai 100 km Jumlah node dapat sampai 500 pada setiap ring  Jika ring primer gagal sehingga terbentuk wrap ring maka panjang ring total tidak boleh melebihi 200km dan jumlah node tidak boleh melebihi 1000  Jarak antar node  Sampai 2 km pada serat optik multi-mode  Sampai 20 km pada serat single-mode 52/104
  • 53. Dual counter-rotating rings Primary ring  Improve reliability Secondary ring
  • 55. Frame transmission (dari A ke C dan B ke D) T A A menunggu Token (T) 55/104 A D D 4 1 B C B A D A A mengirimkan frame F(A-C) T sambil mem- F(A-C) bangkitkan kembali token F(A-C) F(B-D) T F(A-C) F(B-D) T C D D mengulang F(A-C) dan mengulang F(B-D) serta T 5 2 C mengopi dan mengulang F(A-C) serta F(B-D) dan T B C B C A D A D B mengulang F(A-C) dan menyertakan F(B-D) di ujungnya Diikuti oleh T B A menghilangkan F(A-C) dari ring dan mengulang F(B-D) serta T T 3 T F(B-D) F(A-C) 6 F(B-D) C B C
  • 56. 56/104 A D B menghilangkan F(B-D) dari ring dan mengulang T 7 B C
  • 57. 57/104 Tipe trafik yang dapat dilayani FDDI Trafik asynchronous : trafik yang dikirimkan dalam selang waktu yang acak. Contoh : transfer file, e-mail, dsb.
  • 58. 58/104 Isochronous traffic  Trafik yang sensitif terhadap delay dan variasi delay (jitter)  FDDI tidak dapat melayani pengiriman trafik isochronous  Dikembangkan FDDI II untuk melayani pengiriman trafik isochronous
  • 59. 59/104 FDDI-II  Bisa bekerja dalam dua mode Mode dasar (basic mode) : bekerja seperti FDDI • Transmisi dikendalikan token • Available bandwidth dipakai secara time-shared menggunakan TTRP Hybrid mode : • Bandwidth dibagi menjadi sejumlah kanal (channel) menggunakan teknik TDM oleh cycle master. Setiap kanal yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengirimkan data aynchronous atau isochronous
  • 62. Repeater - Menghubungkan dua segmen LAN - Memperkuat sinyal dari satu segmen ke segmen yang lain - Noise dan collision ikut disebarkan - Tidak mengerti format paket - Known as hub 62/104
  • 63. 63/104 Bridge      Menghubungkan dua segmen LAN (bisa berbeda jenis) Mem-forward frame (bekerja sampai layer 2) Dapat mengenal alamat dan melakukan filtering (bekerja sampai layer 2) Noise dan collision tidak ikut disebarkan Memungkinkan transmisi beberapa frame secara independent Ethernet bridge Token Ring
  • 65. 65/104 Algoritma pada Bridge  Listen in promiscuous mode  Mengamati source address dari frame yang masuk  Bridge menggunakan source address untuk dapat mengetahui lokasi suatu komputer  Forwarding dilakukan bila diperlukan  Selalu memforward frame broadcast/multicast
  • 66. 66/104 Ilustrasi pembelajaran yang dilakukan oleh suatu Bridge
  • 68. 68/104 Spanning Tree Algorithm pada Bridge  Jaringan yang menggunakan bridge tidak boleh membentuk suatu cycle  Pada bridge diterapkan spanning tree algorithm Memungkinkan suatu bridge untuk mengenali bridge yang lain Dapat memutuskan cyles • Secara fisik memungkinkan cyclic network topology Loop
  • 71. 71/104 Switch  Mampu mengenali frame  Mengenali alamat  Hanya mem-forward jika diperlukan  Memungkinkan lebih dari satu pasang komputer berkomunikasi pada saat yang bersamaan
  • 72. 72/104 Hub: shared media access Switch: selective access
  • 74. 74/104 WLAN Technologies/Protocols  IEEE 802.11 (b,g & a) --WiFi  IEEE 802.16 (a) -- Wi -Max or Wider - Fi  IEEE 802.20 -- Mobile - Fi WiFi = Wireless Fidelity
  • 76. 76/104 Beberapa istilah pada IEEE 802.11  Station (STA): A computer or device with a wireless network interface.  Access Point (AP): Device used to bridge the wireless-wired boundary, or to increase distance as a wireless packet repeater.  Ad Hoc Network: A temporary one made up of stations in mutual range.  Infrastructure Network: One with one or more Access Points.
  • 78. 78/104 IEEE 802.11 Specs. (WiFi) 802.11b 802.11g 802.11a Max. Speed 11 Mbps 54 Mbps 54 Mbps Modulation CCK OFDM & CCK OFDM Frequencies 2.4 – 2.497 Ghz 2.4 – 2.497 Ghz 5 Ghz band Approval July 1999 June 2003 July 1999
  • 79. 79/104 IEEE 802.11 vs 802.16a IEEE 802.11 IEEE 802.16a Max Speed 54 Mbps (11a & g) 70 Mbps Range 100 m 40 km QoS None Yes Coverage Indoor Opt. Outdoor Opt. Users Hundreds Thousands Service Levels None Yes
  • 80. 80/104 Mobile-Fi Mobile-Fi Standard IEEE 802.20 Max Speed 16 Mbps Operations WISPs License Yes Coverage Area Several km Advantages Speed, mobility
  • 81. 81/104 Bluetooth  Ad hoc network  Frequency-hopping spread-spectrum (FHSS) radio  Operates in unlicensed 2.4 GHz ISM band  Gross data rate of 1 Mbps  Time division duplex (TDD) operation Photo from Yrjö Neuvo (Nokia), ―The Wireless World,‖ Bluetooth ‗99, June 23, 1999, http://www.bluetooth.com/services/download.asp?doc=68.
  • 82. 82/104 IEEE 802.15 WPANs (1)  Wireless personal area networks (WPANs) Short distance Low power Low cost Small networks  P802.15.1 — WPAN/Bluetooth WPAN standard based on Bluetooth specification (PHY and MAC layers) Interoperability and coexistence with IEEE 802.11
  • 83. 83/104 IEEE 802.15 WPANs (2)  P802.15.2 — Coexistence Coexistence of 802.11 and 802.15 Quantifying mutual interference  P802.15.3 — High rate WPAN Data rates of greater than 20 Mbps 2.4 GHz ISM band Portable multimedia and imaging applications Possible compatibility with 802.15.1 (WPAN/Bluetooth)  P802.15.4 — Low rate WPAN Multi-year battery life Data rate of less than 200 Kbps
  • 84. WANs
  • 85. X.25
  • 86. 86/104      X.25 lahir atas dorongan kebutuhan transfer informasi dalam bentuk data dalam jaringan publik PSTN sebagai jaringan telekomunikasi yang telah lebih dahulu lahir, kurang efisien untuk digunakan bagi transfer data serta kecepatan transfer yang dapat diakomodasi rendah X.25 dipublikasikan pertama kali sebagai X.25 Recommendation oleh CCITT (Comité Consultatif International Télégraphique et Téléphonique)/(International Consultative Committee for Telegraphy and Telephony) pada tahun 1974 sebagai draft pertama (the "Gray Book"). Direvisi pada tahun 1976,1978,1980, dan 1984 dengan dipublikasikannya Rekomendasi "Red Book― Hingga tahun 1988, X.25 telah direvisi dan dipublikasikan kembali X.25 dikenal sebagai standard interface untuk wide area packet networks (WAN)
  • 87. Perangkat X.25  87/104 Ada tiga katagori perangkat jaringan X.25  Data terminal equipment (DTE)  Data circuit-terminating equipment (DCE)  Packet switching exchange (PSE)    DTE : end system yang berkomunikasi melalui jaringan X.25. Biasanya berupa terminal, personal computers, atau network hosts, dan terletak di lokasi pelanggan (subscribers premises) DCE : perangkat komunikasi seperti modem. Menyediakan interface antara perangkat DTE dengan PSE dan pada umumnya terletak di penyedia jaringan PSE : adalah switches yang membentuk jaringan. Mentransfer data dari satu DTE ke DTE yang lain melalui jaringan X.25 PSN.
  • 88. Hubungan antar tiga jenis perangkat jaringan X.25 Cisco 88/104
  • 89. Packet Assembler/Disassembler (PAD)     89/104 Perangkat yang juga sering digunakan pada jaringan X.25 Digunakan bila suatu perangkat DTE tidak dapat mengimplementasikan protokol X.25. Misalnya suatu character-mode terminal PAD terletak antara perangkat DTE dengan DCE PAD melakukan tiga fungsi berikut :  Buffering : menyimpan sementara data yang dikirimkan ke atau dari perangkat DTE  Packet assembly : menyusun data ke dalam bentuk paket dan mengirimkannya ke perangkat DCE (termasuk menambahkan header X.25)  Packet disassembly : membongkar paket menjadi data untuk dikirimkan ke DTE (termasuk menghilangkan header X.25
  • 90. 90/104 Prinsip kerja PAD ketika menerima paket dari WAN X.25 Cisco
  • 91. 91/104  Oleh karena itu istilah ―Jaringan X.25‖ tidak mengandung arti bahwa operasi di dalam jaringan dikendalikan protokol X.25, melainkan mengacu kepada pengertian bahwa interface ke jaringan paket dikendalikan oleh protokol X.25  Meskipun demikian, tidak berarti bahwa X.25 tidak bisa digunakan di dalam jaringan. Bahkan dalam kenyataannya, beberapa penerapan jaringan menggunakan rekomendasi X.25 untuk mendefinisikan operasi antara node-node di dalam jaringan
  • 92. 92/104  Ada dua macam virtual circuit yang terdapat pada X.25 yaitu switched virtual circuit dan permanent virtual circuit.  Switched virtual circuits (SVC) merupakan koneksi temporer . SVC harus dibentuk, dipertahankan, dan diputuskan oleh kedua DTE yang berkomunikasi (call-by-call based)  Permanent virtual circuits (PVC) merupakan koneksi yang dibentuk secara permanen sehingga DTE dapat mengirimkan data kapan saja karena sesi selalu aktif (serupa dengan leased lines)
  • 95. 95/104 Physical layer DTE 4 3 2 1 DCE PSE Jaringan Paket DTE PSE Link layer Packet layer Transport layer DCE 1 2 3 4
  • 96. 96/104 Error control dan flow control link-by-link pada X.25 D TE A 3 2 1 F ull Err or Co ntrol In term ediat e N ode 3 3 2 2 1 1 F ull Err or Co ntrol D TE B 3 2 1
  • 98. 98/104 Frame relay  Teknologi packet switching  Connection-oriented  Mendefinisikan interface antara perangkat user dengan perangkat jaringan  Tidak mendefinisikan operasi (ruting) di dalam jaringan (diserahkan ke vendor)  Scalable – kecepatan implementasi dapat dilakukan mulai 56 kbps sampai T1 (1.544 Mbps) atau bahkan T3 (45 Mbps)
  • 100. Frame Relay Virtual Circuits Ada dua macam virtual circuit  Switched Virtual Circuits (SVCs)  Permanent Virtual Circuits (PVCs) PVC  Koneksi statis antar end system  Serupa dengan leased lines, only : Store and forward Variable delays 100/104
  • 101. Frame Relay Virtual Circuits (cont.) SVC  Setup koneksi dan pemutusan dinamis antar end system  Serupa dengan koneksi dial-up 101/104
  • 102. 102/104 Frame Relay versus X.25  Protokol X.25 dikembangkan untuk saluran berkecepatan dan berkualitas rendah (BER tinggi) Menggunakan error recovery dan flow control pada layer 2 dan layer 3  overhead tinggi  high delay – low throughput (maksimum 64 kbps (meskipun ada yang bisa mencapai 2 MBps))  Penggunaan protokol X.25 pada saluran berkecepatan dan berkualitas tinggi (BER rendah) menjadi tidak sesuai lagi (not the best)  dikembangkan frame relay
  • 103. 103/104 Frame relay versus X.25  Frame relay : Hanya menggunakan sebagian dari layer 2 Error recovery dipindahkan ke end system Tidak ada flow control link-by-link sehingga diperlukan kendali kongesti Menghasilkan operasi yang lebih sederhana sehingga dapat lebih cepat daripada X.25  Agar efektif, frame relay memerlukan dua kondisi yang harus dipenuhi Perangkat end system harus dapat (intelligent) melaksanakan protokol layer yang lebih atas Saluran transmisi harus error-free (virtually error-free)