1. Dokumen tersebut membahas proyeksi konsumsi energi dan bauran energi Indonesia hingga tahun 2060 berdasarkan dua skenario pertumbuhan ekonomi, yakni skenario rendah dan tinggi.
2. Pada tahun 2060, konsumsi energi final diproyeksikan mencapai 445-497 MTOE sedangkan konsumsi listrik mencapai 1,8-2,1 TWh.
3. Bauran energi diproyeksikan semakin didominasi energi terbarukan dan
1. 1
ASEAN MATTERS:
EPICENTRUM OF GROWTH
1
REVISI KEN TERKAIT TRANSISI ENERGI
MENUJU NZE-2060
JAKARTA,
21 Maret 2023
Dr. Ir. Herman Darnel Ibrahim M. Sc. IPU– Anggota Pemangku Kepentingan DEN
Disiapkan Dalam Rangka Acara Kopi Pagi MKI
2. SEKILAS REALISASI KONSUMSI ENERGI PRIMER DAN EMISI CO2
191
196 192 194
190
212
206
224
237
220
-
50
100
150
200
250
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
MTOE
Biogas
Biofuels
Biomass
Sstreet
Other RE
Wind
Solar
Geothermal
Hydro
Natural Gas &
Product
Crude Oil &
Product
Coal
Total
291
365
389
497
622
566
0
100
200
300
400
500
600
700
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
EMISI
MTON
CO2e
Biomasa
LNG
Biogas
BBN
Minyak
Briket
Gas
BBM
Batubar
a
Total
4. PEMBARUAN KEN: SASARAN DAN STRATEGI ENERGI INDONESIA
SASARAN:
1. Mewujudkan Ketahanan Energi
yang Tangguh dan
dekarbonisasi untuk mencapai
NZE pada 2060 [dengan tetap
menjaga Keamanan Pasokan
dan Keterjangkauan Harga
Energi].
2. Pemenuhan kebutuhan energi
yang rasional untuk mencapai
target Human Developnment
Index [HDI] dan ekonomi tinggi
sebagai negara maju.
3. Pencapaian sistem energi yang
rendah karbon untuk mencapai
NZE 2060.
STRATEGI:
1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk untuk meminimumkan konsumsi energi dalam jangka
panjang.
2. Menurunkan intensitas energi, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dari pada
pertumbuhan konsumsi energi.
3. Pemenuhan kebutuhan energi untuk mencapai HDI yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi [lepas dari middle income trap pada tahun 2045].
4. Konservasi energi di sisi pemanfaat, membangun budaya gaya hidup dengan penggunaan
ruang yang lebih kecil [efisien] dan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan rendah
karbon untuk transportasi.
5. Melakukan efisiensi energi di sisi pemanfaat [demand side] dan di sisi pemasok [supply
side].
6. Memaksimalkan pengalihan penggunaan energi final fosil ke energi listrik [elektrifikasi].
7. Deployment energi dan teknologi energi yang rendah intensitas energi dan emisi [TOE/USD
dan Ton CO2/TOE].
8. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri untuk meminimumkan impor.
9. Diversifikasi sumber energi.
10. Penyediaan energi yang optimal dari segi biaya dan emisi karbon.
5. ASUMSI DASAR PEMODELAN SKENARIO TRANSISI ENERGI MENUJU NZE
• Asia Pacific Integrated Model-
Extended Snapshoot [AIM-ExSS]
untuk mengestimasi proyeksi
rasional permintaan energi dari
sektor pengguna
• Asia Pacific Integrated
Model/Computable General
Equilibrium [AIM/CGE] untuk
menyelesaikan persamaan optimasi
linier pemilihan teknologi dengan
pendekatan biaya minimum dan
beberapa batasan [kemampuan dan
ketersediaan pasokan energi,
penetrasi teknologi, target emisi, dll].
• Pemodelan menggunakan
pendekatan backcasting [target
NZE 2060, EhNDC dan menjadi
negara maju]
TOOLS PEMODELAN
DEMOGRAFI & MAKRO EKONOMI
Parameter Unit Rata-rata
[2022-2060]
2019 2025 2030 2040 2050 2060
Penduduk Juta jiwa 267 282 294 313 324 330
Pertumbuhan Penduduk % 0,51% 1,15% 0,89% 0,76% 0,49% 0,28% 0,13%
SKENARIO RENDAH [S1]
PDB Miliar USD 1.095 1.372 1.847 3.193 5.189 7.985
Pertumbuhan PDB % 5,2% 4,9% 5,7% 6,2% 5,2% 4,8% 4,1%
PDB per kapita USD/kap 4.102 4.857 6.281 10.218 16.017 24.169
SKENARIO TINGGI [S2]
PDB Miliar USD 1.095 1.372 1.902 3.735 6.712 10.652
Pertumbuhan PDB % 5,9% 4,9% 6,0% 7,1% 7,2% 5,4% 4,2%
PDB per kapita USD/kap 4.102 4.857 6.467 11.951 20.719 32.241
Sumber: BPS, LPEM, ITB, Bappenas 2021
Pertimbangan skenario transisi energi berdasarkan asumsi kebijakan makro ekonomi dan kebijakan pengendalian
perubahan iklim [top-down]:
• Paska pandemik covid, perlu percepatan pertumbuhan ekonomi 5%-6% [2022-2025], 6.3%-7.1% [2026-2030],
6.2%-5.2% [2031-2040], 5.2%-4.8% [2041-2050]. 4.8%-4.1% [2051-2060] untuk keluar dari ‘middle income
trap’ sebelum tahun 2043 dan menjadi negara maju di tahun 2045 yang didukung dengan pertumbuhan energi
tinggi [sumber: Bappenas].
• Komitmen nasional Indonesia terhadap perubahan iklim terutama transisi energi untuk meuwujudkan net zero
emission di tahun 2060 atau lebih cepat. [sumber:KLHK]
6. 6
Konsumsi Energi Final 2060:
S1: 445 MTOE; S2: 497 MTOE
*Dunia 2020: 10.000 MTOE; 2060:
14.000 MTOE
*OECD 2020: 3.600 MTOE; 2060:
3.800 MTOE
Konsumsi Listrik 2060:
S1: 1.815 TWh; S2: 2.145 TWh
*Dunia 2020: 24.900 TWh; 2060:
~60.000 TWh
*OECD 2020: 10.700 TWh; 2060:
~16.300 TWh
Konsumsi Energi Final per Kapita
2060:
S1: 1,35 TOE; S2: 1,51 TOE
*Dunia 2020: 1,32 TOE;2060: ~1,5
TOE
*OECD 2020: 2,68 TOE; 2060: 2,9 TOE
Konsumsi Listrik per Kapita 2060:
S1: 5.493 kWh; S2: 6.492 kWh
*Dunia 2020: 3.192 kWh ; 2060:
5.911 kWh
*OECD 2020: 7.782 kWh; 2060:
12.626 kWh
*Sumber: IEA, WEC
PROYEKSI KONSUMSI ENERGI 2020-2060 [DRAFT]
2019 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
Penduduk juta 267 282 294 304 313 319 324 328 330
Pertumbuhan Penduduk % 2,0 0,9 0,8 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1
PDB Rendah [S1] Miliar USD 1119 1298 1823 2325 3151 3894 5119 6207 7879
Pertumbuhuan PDB S1 % 5,0 5,7 6,2 5,7 5,2 5,0 4,8 4,4 4,1
PDB Tinggi [S2] Miliar USD 1119 1298 1823 2498 3579 4816 6432 8165 10208
Pertumbuhan PDB S2 % 5,0 5,7 6,2 6,7 7,2 6,2 5,4 4,8 4,2
PDB per kapita S1 USD/cap 4192 4595 6198 7643 10083 12208 15802 18938 23848
PDB per Kapita S2 USD/cap 4192 4595 6198 8211 11453 15099 19856 24911 30897
Konsumsi Energi Final S1 MTOE 147 201 261 306 342 376 405 425 445
Konsumsi Listrik S1 TWh 273 309 401 672 808 982 1191 1449 1815
EF Non Listrik S1 MTOE 123 174 227 248 272 291 303 300 289
Konsumsi Energi Final S2 MTOE 147 201 261 329 385 425 449 475 497
Konsumsi Listrik S2 TWh 273 309 401 825 1095 1335 1540 1776 2145
EF Non Listrik S2 MTOE 123 174 227 258 290 310 317 322 313
Pertumbuhan EF S1 % 2,9 5,4 5,4 3,2 2,3 1,9 1,5 1,0 1,0
Pertumbuhan EF S2 % 2,9 5,4 5,4 4,7 3,2 2,0 1,1 1,1 0,9
Elastisitas Konsumsi S1 NA 0,58 0,94 0,87 0,56 0,43 0,38 0,32 0,22 0,23
Elastisitas Konsumsi S2 NA 0,58 0,94 0,87 0,71 0,44 0,33 0,21 0,23 0,22
Konsumsi EF per kapita S1 TOE/Kap 0,55 0,71 0,89 1,00 1,09 1,18 1,25 1,30 1,35
Konsumsi EF per Kapita S2 TOE/Kap 0,55 0,71 0,89 1,08 1,23 1,33 1,39 1,45 1,51
Konsumsi Listrik per kapita S1 kWh/Kap 1023 1093 1362 2209 2586 3079 3675 4421 5493
Konsumsi Listrik per Kapita S2 kWh/Kap 1023 1093 1362 2713 3505 4187 4754 5418 6492
Intensitas Energi Final S1 TOE/Juta USD 133 155 143 132 109 97 79 68 57
Intensitas Energi Final S2 TOE/Juta USD 133 155 143 132 108 88 70 58 49
Indikator Unit
Tahun
7. PROYEKSI BAURAN ENERGI FINAL SAMPAI 2035 [DRAFT]
14% 14%
22%
20% 21%
18%
18% 18%
18%
34% 34% 28%
14% 13% 14%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2025 2030 2035
Bauran Energi Final - S1
Listrik EBT Batubara Minyak Gas
14% 14%
22%
20% 21%
18%
18% 18%
18%
34% 34% 28%
14% 13% 14%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2025 2030 2035
Bauran Energi Final - S2
Listrik EBT Batubara Minyak Gas
79
101
120
85
116
140
30 34 37
7 10 11
-
50
100
150
200
250
2025 2030 2035 2025 2030 2035 2025 2030 2035 2025 2030 2035
Industri Komersial
Mtoe
Konsumsi Energi Final per Sektor - S1
Listrik EBT Batubara Minyak Gas Total
79
101
123
85
117
152
31 35 43
8 10 14
0
50
100
150
200
250
300
2025 2030 2035 2025 2030 2035 2025 2030 2035 2025 2030 2035
Industri Komersial
Konsumsi Energi Final per Sektor - S2
Listrik EBT Batubara Minyak Gas Total
Transportasi Industri RumahTangga Komersial
Transportasi Industri RumahTangga Komersial
9. DE
N
Supply:
• Bauran Energi Primer EBT : 23%
• Kilang biorenergi COD: Cilacap fase I 2022,
fase II 2024, Katalis Merah Putih 2023, CPO
Hydrogeneration 2023, Plaju 2024]
• Uji coba co-firing di 45 lok PLTU &
implementasi 25 lok
• Pabrik baterai menerapkan teknologi ekonomi
sirkular.
• Pengambangan pembangkit listrik sesuai
RUPTL PLN [2021-2030]
Demand:
• Kendaraan Listrik: 1 jt mobil, 6 jt motor.
KA 0,34-0,35 TWh,
• Mandatori B30 tahun 2025
• BBG : 200 ribu mobil, 100 unit kapal,
• Konsumsi energi final: 0,71 – 0,72 TOE/kapita
• Konsumsi listrik: 1.093 – 1.136 kWh/kapita
Supply:
• Bauran Energi Primer EBT : 25%
• 50% PLTD tergantikan gas dan EBT
• Pemanfataan pump storage mulai 2025
• Menghentikan impor bensin & LPG
Demand:
• Kendaraan Listrik: 5,5 jt mobil & 8,5 jt
motor, KA 0,37-0,39 TWh
• BBG: 440 ribu mobil, 257 kapal
• DME : 1,02 jt Ton substitusi LPG pada RT
• Konservasi dan efisiensi energi 350 jt SBM
• Konsumsi energi final: 0,89 TOE/kapita
• Konsumsi listrik: 1.373 - 1.455 kWh/kapita
• Penurunan emisi CO2 [target ENDC, CM1]:
358 juta ton CO2
2025: tingkat emisi 758 juta ton CO2e 2030: tingkat emisi 947-971 juta ton CO2e 2035: tingkat emisi 1.055 – 1.229
juta ton CO2e
2021-
2025
2026-
2030
2031-
2035
PETA JALAN TRANSISI ENERGI SAMPAI 2035 [DRAFT]
Supply:
• Bauran Energi Primer EBT : 30% - 31%
• Retirement PLTU tahap 1
• Produksi hidrogen dimulai tahun 2031
• Tidak ada PLTD
• PLTN mulai beroperasi 1GW – 2 GW tahun
2032
Demand:
• Kendaraan Listrik: 6,7-7,3 jt mobil &
28,5-30,2 jt motor, 219 rb Bus, 595 rb Truk
Kecil, KA 1-1,15 TWh,
• BBG: 500 ribu mobil, 300 kapal
• Hidrogen 0,2 MTOE di sektor transportasi
tahun 2031, 245 rb Truk FC
• Konsumsi energi final: 1,01 – 1,09
TOE/kapita
• Konsumsi listrik: 2.275 – 2.764 kWh/kapita
• Perkiraan puncak tingkat emisi CO2 di 2035
10. BAB II
BAB III
BAB I
KETENTUAN
UMUM
[PASAL 1 s.d. 4]
TUJUAN DAN
SASARAN
[PASAL 5 s.d. 11]
ARAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL [PASAL 12 s.d. 73]
KEBIJAKAN
UTAMA
PASAL KEBIJAKAN PENDUKUNG PASAL
Ketersediaan
Energi untuk
kebutuhan
nasional
12
Penyediaan Energi listrik 19 s.d. 20
Penyediaan Energi Final non listrik 21
Ekspor dan impor energi 22 s.d. 27
Diversifikasi Energi 28
Konservasi dan Efisiensi Energi 29 s.d. 34
Industri Energi, sarana dan prasarana
penyediaan Energi
35 s.d. 36
Pemanfaatan
Sumber Daya
Energi nasional
13
Dekarbonisasi & Transisi energi 37 s.d. 38
Sarana dan prasarana Pemanfaatan
Energi
39
Konversi Energi 40 s.d. 41
Industri peralatan pemanfaat Energi 42 s.d. 43
Energi hijau dan sirkular 44 s.d. 47
Prioritas
pengembangan
Energi
14
Pengembangan Energi Terbarukan 48 s.d. 49
Pengembangan Energi Baru 50 s.d. 51
Pengembangan Tenaga Nuklir 52
Pengembangan Energi Tak Terbarukan 53
KEBIJAKAN
UTAMA
PASAL KEBIJAKAN PENDUKUNG PASAL
Cadangan
Energi
Nasional
15 s.d. 17
Pengelolaan Cadangan
Strategis
54 s.d. 55
Pengelolaan Cadangan
Penyangga Energi
56
Pengelolaan Cadangan
Operasional
57
Pengelolaan Penyimpanan
Energi
58
Penanggulangan kondisi
krisis Energi dan/atau darurat
Energi
59
Semua
kebijakan
utama
18
Pendanaan Energi 60 s.d. 61
Harga, insentif fiskal dan non
fiskal untuk Energi
62 s.d. 64
Riset, inovasi, teknologi
Energi & pengembangan
sumber daya manusia
65
Kliring dan audit teknologi 66 s.d. 67
Lingkungan Hidup,
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
68 s.d. 69
Kelembagaan 70 s.d. 72
Kerjasama Internasional 73
BAB IV
BAB VI
BAB V
PEMBINAAN
PENGAWASAN
[PASAL 74 s.d.76]
KETENTUAN
LAIN-LAIN
[PASAL 77 s.d. 79]
KETENTUAN
PENUTUP
[PASAL 80 s.d. 81]
SISTIMATIKA RPP TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL, 6 BAB DAN 80 PASAL [DRAFT]
11. 11
Pasal Substansi Pengaturan
1 Definisi
2 Pengertian KEN
3 Kebijakan Utama dan Pendukung
4 Periode KEN
5 Tujuan KEN
6
Wujudan Kemandirian dan
Ketahanan Energi
7
Sasaran Pengelolaan Sumber Daya
Energi dan/atau Sumber Energi
Nasional
8
Sasaran Pemanfaatan Energi Final
dan Penyediaan Energi Primer
9
Angka Sasaran Pemanfaatan Energi
Final dan Penyediaan Energi Primer
10 Pencapaian Sasaran KEN
11
Pencapaian Dekarbonisasi Sektor
Energi
12
Ketersediaan Energi untuk
Kebutuhan Nasional
13
Pemanfaatan Sumber Daya Energi
Nasional
14 Prioritas Pengembangan Energi
Pasal Substansi Pengaturan
15 Cadangan Energi Nasional
16 Cadangan Strategis
17 Cadangan Penyangga Energi
18 Cadangan Operasional
19 s.d. 20 Penyediaan Energi Listrik
21
Penyediaan Energi Final non
Listrik
22 s.d. 27 Ekspor dan Impor Energi
28 Diversifikasi Energi
29 s.d. 34
Konservasi Energi dan Sumber
Daya Energi
35 s.d. 36
Industri Energi, Sarana dan
Prasarana Penyediaan Energi
37 s.d. 38 Dekarbonisasi dan Transisi Energi
39
Sarana dan Prasarana
Pemanfaatan Energi
40 s.d. 41 Konversi Energi
42 s.d. 43
Industri Peralatan Pemanfaat
Energi
44 s.d. 47 Energi Hijau dan Sirkular
Pasal Substansi Pengaturan
48 s.d. 49
Pengembangan Energi
Terbarukan
50 s.d. 51
Pengembangan Energi
Baru
52
Pengembangan Tenaga
Nuklir
53
Pengembangan Energi
Tak Terbarukan
54 s.d. 55
Pengelolaan Cadangan
Stratergis
56
Pengelolaan Cadangan
Penyangga Energi
57
Pengelolaan Cadangan
Operasional
58
Pengelolaan
Penyimpanan Energi
59
Penanggulangan Kondisi
Krisis Energi dan/atau
Darurat Energi
60 s.d. 61 Pendanaan Energi
62 s.d. 64
Harga, Subsidi,
Kompensasi, Insentif
Fiskal dan Non Fiskal
untuk Energi
Pasal Substansi Pengaturan
65
Riset, Inovasi, Teknologi
Energi serta
Pengembangan Sumber
Daya Manusia
66 s.d. 67
Kliring dan Audit
Teknologi
68-69
Lingkungan Hidup,
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
70-72 Kelembagaan
73 Kerja sama Internasional
74 s.d. 76
Pembinaan dan
Pengawasan
77
KEN dapat ditinjau paling
cepat 5 tahun
78
KEN pedoman RUEN &
RUKN serta acuan
RPJMN & Renstra K/L
79
Rincian Rumusan KEN
pada lampiran
80 Pencabutan KEN lama
81
KEN berlaku pada tanggal
diundangkan
Keterangan:
Perubahan
Penambahan
Pasal Baru
Penghapusa
n Pasal
Tidak Ada
Perubahan
Perubahan
bersifat
Substantif
Perubahan
Tidak
Subtantif
INDEKSASI DIM RPP KEN [DRAFT]
12. 12
PENYIAPAN BAHAN
AGENDA SETTING
•Analisis dan evaluasi
pemodelan sosio-
ekonomi energi-
lingkungan
•Analisis & Evaluasi
strategi, asumsi &
proyeksi konsumsi
energi final
•Analisis & Evaluasi
strategi, asumsi &
proyeksi penyediaan
energi primer
•Pandangan umum
pokok bahasan PP KEN
[Rapat Anggota DEN]
•Sidang Anggota ke-3
DEN
PENYIAPAN NASKAH
AKADEMIS
•Analisis dan evaluasi
substansi isu strategis
dan revisi Naskah
Akademis
•FGD koordinasi lintas
sektor dan stakeholder:
Daftar Inventarisasi
Masalah revisi PP KEN
•Rapat RPP KEN oleh DEN
•Sidang Anggota DEN [29
November 2022]
•Rapat Kerja DPR [13
Desember 2022]
PERANCANGAN &
PERUMUSAN R-PP KEN
•Pembentukan Tim
Penyusunan DEN & K/L
terkait
•Penjaringan masukan
pasal-pasal perubahan
•Perancangan draft revisi
PP KEN
•Merumuskan Naskah
Akademis RPP KEN
•Konsultasi uji publik
•Perumusan rancangan
PP KEN
•Rapat Anggota
•Sidang Anggota DEN
• Sidang Paripurna
untuk mendapatkan
arahan Ketua DEN
• Rapat Kerja DPR RI
dan DEN
menyampaikan
R-PP KEN
• Pembahasan Panja
revisi KEN Komisi VII
DPR RI
• FGD Pembahasan RPP
KEN dengan DPR RI
• Sidang Anggota DEN
JANUARI - JULI 2022
JANUARI-APRIL 2023 MEI-SEPTEMBER 2023 OKTOBER- DESEMBER 2023
• Sidang Paripurna DEN:
Menyepakati Rancangan
revisi PP KEN dan
Naskah Akademis
• Pembentukan PAK
• Pengajuan izin prakarsa
tahun 2023 atau
progsun tahun 2024
• Harmonisasi peraturan
perundang-undangan
Kemenkumham
• Persetujuan DPR RI ke
Presiden RI
• Penetapan PP KEN baru
[melalui persetujuan izin
prakarsa Presiden RI]
FINALISASI RANCANGAN PP
KEN & PENETAPAN
RANCANGAN PP KEN
KONSULTASI DPR
AGUSTUS - DESEMBER 2022
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 4
TAHAPAN PENYUSUNAN PEMBARUAN KEN 2022-2023