1. MAKALAH
PERUMUSAN INDIKATOR DAN
PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
Disusun Oleh
Asnah NIM : 825374559
Imamah NIM : 825374874
Nur Kholifah NIM : 825375962
Shofiyatul Amal NIM : 825375385
2. PERUMUSAN
INDIKATOR DAN
PENYUSUNA N ALAT
EVALUASI
PERUMUSAN
INDIKATOR
PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Pengertian Indikator
Prinsip-prinsip
Penyusunan Indikator
Komponen-Komponen
Penyusunan Indikator
Jenis -Jenis
Kemampuan Hasil
Belajar
PENYUSUNAN ALAT
EVALUASI
Evaluasi Formatif dan
Evaluasi Sumatif
Kriteria Penyusunan
Alat Evaluasi
Jenis-Jenis Alat
Evaluasi
3. Kegiatan Belajar 1
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
• Pengertian Indikator
Dalam Kurikulum 2006, indikator adalah penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditunjukkan oleh perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006)
Dalam Kurikulum 2004, sitilah hasil belajar berkenaan dengan apa yang harus
diketahui dan dilakukan siswa yang dapat ditunjukkan sebagai hasil pembelajaran
pada level tertentu (Pusat Kurikulum, 2002).
Sedangkan Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran merupakan rumusan
kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mempelajari suatu topik atau
pokok bahasan tertentu.
Dari utraian tersebut, kita simpulkan bahwa indikator, hasil belajar, dan tujuan
pembelajaran mempunyai makna yang sama, yaitu menyatakan rumusan
kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran.
4. •Prinsip-Prinsip Perumusan Indikator
Dalam merumuskan indikator, guru perlu
memperhatikan rumusan kompetensi dasar yang
diharapkan dikuasai siswa. Selain itu, rumusan
indikator juga harus menggunakan kata kerja
operasional dan harus dapat diamati atau
didemonstrasikan. Di samping itu, untuk membantu
guru dalam mengembangkan alat evaluasi yang
dapat mengukur penguasaan siswa terhadap
indikator tersebut hendaknya memiliki komponen-
komponen yang lengkap.
5. Komponen-Komponen Rumusan Indikator
Agar mudah diingat, empat komponen dalam
perumusan indikator disingkat menjadi ABCD (A –
Audience, B – Behavior, C – Condition, D – Degree)
•Audience (siswa yang belajar)
•Behavior (perilaku atau unjuk kerja /performance)
•Condition (Kondisi)
•Degree (tingkat pencapaian)
6. Jenis-Jenis Kemampuan Hasil Belajar
Benyamin S. Bloom mengelompokkan kemampuan hasil belajar ke
dalam 3 ranah atau domain yaitu:
1. Kognitif
Kreasi (C6)
Mengevaluasi (C5)
Menganalisis (C4)
Menerapkan (C3)
Mengerti (C2)
Mengingat (C1)
8. 3. Psikomotorik
Gerakan yang kompleks (P5)
Bertindak secara mekanis (P4)
Gerakan terbimbing (P3)
Kesiapan (P2)
Persepsi (P1)
9. Menurut Gagne, Briggs, & Wager (1992 : 12-13)
ada lima kategori hasil belajar, yaitu :
1. Ketrampilan
Intelektual
(Intellectual Skills)
2. Strategi Kognitif
(Cognitive
Strategies)
3. Informasi
Verbal (Verbal
information)
4. Ketrampilan
motorik (Motor
Skills)
5. Sikap
(Attitudes)
10. Kegiatan Belajar 2
Penyusunan Alat Evaluasi
• Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Dengan memperhatikan beberapa penjelasan yang dikemukakan para
ahli tentang evaluasi formatif dan sumatif ada perbedaan dilihat dari tujuan,
pelaksanaan, dan peanfaatan hasil.
Tujuan pelaksanaan evaluasi formatif adalah untuk mengetahui tingkat
perkembangan siswa dan keberhasilan proses pembelajaran. Sedangkan
evaluasi sumatif dilaksanakan untuk mengetahui tingkat penguasaan dan
kelayakan siswa.
Dilihat dari aspek pelaksanaan, evaluasi formatif dilaksanakan selama
proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan evaluasi sumatif dilaksanakan
pada akhir suatu periode pembelajaran.
Hasil evaluasi formatif digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Sedangkan hasil evaluasi sumatif dimanfaatkan oleh guru
untuk memberikan nilai terhadap penguasaan siswa dan penentuan
kelayakan siswa.
11. •Kriteria Penyusunan Alat Evaluasi
Menurut Sukardi (2009) dan Slavin (1988) ada 3 kriteria yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan atau menyusun
alat evaluasi, yaitu :
•Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat evaluasi dalam
mengukur konsep yang diukur sehingga alat evaluasi
tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur.
•Reliabilitas
Kriteria reliabilitas mengacu pada ketetapan atau keajegan
alat ukur dalam menilai apa yang seharusnya dinilai.
•Dapat dilaksanakan
Kriteria inin berkenaan dengan kemungkinan alat ukur
tersebut untuk dilaksanakan dilihat dari aspek biaya dan
waktu.
12. Jenis-Jenis Alat Evaluasi
•Tes Objektif
Benar-Salah
Pilihan ganda
Menjodohkan
•Tes Uraian
Tes uraian sangat tepat untuk mengukur kemampuan kognitif
tingkat tinggi, seperti menganalisis, menilai, dan mengkreasi
sehingga guru dituntut untuk menyediakan rambu-rambu jawaban
untuk melihat jawaban siswa. Dengan menyediakan rambu-rambu
jawaban, keobjektifan tes uraian akan terjaga.
•Tes Kinerja atau Tes Perbuatan
Berbeda dengan bentuk tes yang digunakan dalam tes lisan dan
tes tertulis, tes kinerja menuntut siswa untuk mendemonstrasikan
atau menampilkan kemampuan yang diukur.