SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i
KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam
konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii
Jakarta, November 2007
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE
NIP. 110 016 435
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan
sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan
inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9
(sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi
Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
PRAKATA....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
SPESIFIKASI PELATIHAN .............................................................................. vi
PANDUAN PEMBELAJARAN ......................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. I-1
1.1.Umum ....................................................................................... I-1
1.2.Ringkasan Modul........................................................................
I-3
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5
1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-5
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-6
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-7
1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
BAB II : IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK.......................................................... II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Menetapkan Kebijakan Risiko Proyek ........................................ II-1
2.2.1 Input/masukan untuk perencanaan manajemen risiko....... II-2
2.2.2 Penggunaan teknik dan cara merencanakan manajemen
Risiko ............................................................................. II-2
2.2.3 Output/keluaran dari perencanaan manajemen risiko ....... II-3
2.3. Penetapan Daftar Risiko Dari Hasil Identifikasi. .......................... II-3
2.3.1 Input/masukan untuk identifikasi risiko proyek.................. II-3
2.3.2 Penggunaan teknik dan cara mengidentifikasi risiko ...... II-4
2.3.3 Output/keluaran dari identifikasi risiko proyek ................. II-5
RANGKUMAN ......................................................................................................... II-6
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ II-7
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v
BAB III: ANALISIS RISIKO PROYEK ............................................................. III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Mengembangkan Analisis Kualitatif ............................................ III-1
3.2.1 Input/masukan untuk analisis kualitatif ............................. III-1
3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk analisis kualitatif ...... III-2
3.2.3 Output/keluaran dari analisis risiko kualitatif ............. ....... III-3
3.3. Mengembangkan Analisis Kuantitatif............................................. III-7
3.2.1 Input/masukan untuk analisis kuantitatif ........................... III-7
3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk analisis kuantitatif ..... III-8
3.2.3 Output/keluaran dari analisis risiko kuantitatif ............. ..... III-8
RANGKUMAN ........................................................................................................... III-9
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ III-10
BAB IV: PENCAMPAIAN HASIL-HASIL PENGELOLAAN RISIKO ..................... IV-1
4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Strategi Penanganan Risiko ............................................................ IV-1
4.2.1 Input/masukan untuk strategi untuk penanganan risiko.... IV-1
4.2.2 Penggunaan teknik dan cara strategi penanganan
Risiko ...................................................................... ...... IV-2
4.2.3 Output/keluaran dari strategi penanganan risiko ............. IV-2
4.3. Monitoring Dan Audit Risiko ............................................................ IV-3
4.3.1 Input/masukan untuk monitoring dan audit risiko.............. IV-4
4.3.2 Penggunaan teknik dan cara monitoring dan audit
Risiko ...................................................................... ...... IV-4
4.3.3 Output/keluaran dari monitoring dan audit risiko. ............. IV-5
RANGKUMAN ......................................................................................................... IV-7
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ IV-8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... DP-1
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
 Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management).
2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim
Management)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem
Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)”.
 Tujuan Pembelajaran
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Risiko (Risk Management)”.
 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek
2. Melakukan kegiatan pengawasan risiko.
3. Menyiapkan pencapaian hasil-hasil pengelolaan risiko
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of
Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL
B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety &
Health Management)
2 CMB – 02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management).
3 CMB – 03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project
Financing Management)
4 CMB – 04
Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project
Scope Management).
5 CMB – 05
Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management).
6 CMB – 06
Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost
Management).
7 CMB – 07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8 CMB – 08
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
(Project HR Management)
9 CMB – 09
Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
10 CMB – 10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
11 CMB – 11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
12 CMB – 12
Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim
Management)
B.2 Uraian Modul
 Seri / Judul : CMB-11 / Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
 Deskripsi Modul Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli
Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management
Of Buildings) dengan harapan dapat : Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek,
Melakukan kegiatan pengawasan risiko, Menyiapkan pencapaian hasil-hasil
pengelolaan risiko.
C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
 Menjelaskan maksud dan
tujuan menerapkan sistem
risiko.
 Menjelaskan pengertian
menerapkan sistem risiko.
Waktu : 5 menit
 Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
 Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan
menerapkan sistem risiko.
 Mengikuti penjelasan
pengertian menerapkan
sistem risiko.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,
Identifikasi risiko proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
OHT
LCD
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
 Kebijakan risiko
 Penetapan Daftar risiko dari
hasil identifikasi
Waktu : 50 menit
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
3. Ceramah / Demonstrasi : Bab
III, Pengawasan risiko
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Analisis Kualitatif
 Analisis Kuantitatif
Waktu : .60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
4. Ceramah / Demonstrasi : Bab
IV Pencampaian hasil-hasil
pengelolaan risiko
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Strategi penanganan risiko
 Monitoring dan Audit Risiko
Waktu : 80 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
CM-11 = Sistem Manajemen Resiko Proyek
(Project Risk Management)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Resiko
Proyek (Project Risk Management)
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul CMB-11: Sistem Manajemen Risiko Proyek (Proyek Risk Management)
mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-
unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Kebijakan risiko ditetapkan,
perencanaan risiko sesuai dengan kebijakan risiko ditetapkan, Daftar risiko dari
hasil identifikasi ditetapkan, untuk kepentingan masukan terhadap manajemen
ruang lingkup, jadwal, biaya, mutu, komunikasi, Sumberdaya, pengadaan, K3,
lingkungan, cash flow, pekerjaan tambah kurang dan kinerja proyek, Daftar risiko
hasil identifikasi di kembangkan dengan analisis kualitatif dan diketahuinya peristiwa
risiko, akibat risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating
kemungkinan, level risiko dan prioritas risiko, Daftar risiko hasil analisis kualitatif di
kembangkan dengan analisis kuantitatif dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat
risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level
risiko dan prioritas risiko, Strategi penanganan risiko ditetapkan (risiko negatif atau
ancaman dipilih dihindari, ditransfer, dikurangi), (risiko positif atau peluang dipilih
exploit, share, ditingkatkan), (strategi penanganan sebagai cadangan), Monitoring
dan audit dilakukan secara pro aktif sepanjang umur proyek dengan hasil sesuai
rencana penanganan risiko untuk risiko non kritis didokumentasikan termasuk risiko
sisa dan risiko yang baru timbul
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan
kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management).
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. INA.56303.13.09.01.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek
/SMK3 (Project Safety & Health
Management)
2. INA.56303.13.09.02.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
KELOMPOK KOMPETENSI INTI :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
4. INA.56303.13.09.04.07
Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. INA.56303.13.09.05.07
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
6. INA.56303.13.09.06.07
Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
7. INA.56303.13.09.07.07
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
8. INA.56303.13.09.08.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. INA.56303.13.09.09.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. INA.56303.13.09.10.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11. INA.56303.13.09.11.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Risiko Proyek (Project Risk
Management)
12. INA.56303.13.09.12.07
Menerapkan Sistem Manajemen Klim
Proyek (project Claim Management)
1.2. Ringkasan Modul
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja :
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4
1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.11.07
2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
Proyek (Project Risk Management)
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan
Keahlian dalam Manajemen Risiko Proyek
(Project Risk Management)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Ikut aktif mengidentifikasi
risiko proyek
1.1 Kebijakan risiko ditetapkan,
perencanaan risiko sesuai dengan
kebijakan risiko ditetapkan
1.2 Daftar risiko dari hasil identifikasi
ditetapkan, untuk kepentingan masukan
terhadap manajemen ruang lingkup,
jadwal, biaya, mutu, komunikasi,
Sumberdaya, pengadaan, K3,
lingkungan, cash flow, pekerjaan
tambah kurang dan kinerja proyek.
2. Melakukan kegiatan
pengawasan risiko
2.1 Daftar risiko hasil identifikasi di
kembangkan dengan analisis kualitatif
dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat
risiko, kemungkinan risiko, faktor positif,
rating akibat, rating kemungkinan, level
risiko dan prioritas risiko.
2.2 Daftar risiko hasil analisis kualitatif di
kembangkan dengan analisis kuantitatif
dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat
risiko, kemungkinan risiko, faktor positif,
rating akibat, rating kemungkinan, level
risiko dan prioritas risiko.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Menyiapkan pencapaian
hasil-hasil pengelolaan
risiko
3.1 Strategi penanganan risiko ditetapkan
(risiko negatif atau ancaman dipilih
dihindari, ditransfer, dikurangi), (risiko
positif atau peluang dipilih exploit,
share, ditingkatkan), (strategi
penanganan sebagai cadangan)
3.2 Monitoring dan audit dilakukan secara
pro aktif sepanjang umur proyek
dengan hasil sesuai rencana
penanganan risiko untuk risiko non kritis
didokumentasikan termasuk risiko sisa
dan risiko yang baru timbul.
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
1.3. Batasan / Rentang Variabel
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan
konstruksi
2. Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia
3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan
4. Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan
1.4. Panduan Penilaian
Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6
- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian
a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyaratkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber
daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut :
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Perencanaan risiko dan kebijakan risiko.
2. Identifikasi risiko dan analisis risiko
3. Penanganan risiko dan monitoring
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan
pekerjaan dijalankan.
2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan
sesuai ketentuan dokumen kontrak.
1.5. Sumber Daya Pembelajaran
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
- Fasilitator
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan komputer.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 8
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan
pada Panduan Pembelajaran halaman vii
- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat
TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1
BAB II
IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK
2.1. UMUM
Risiko adalah ketidak pastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss) menurut A. Abas Salim, Risiko adalah probabilitas suatu hasil/
outcome yang berbeda dengan yang diharapkan menurut Herman Darmawi,
Resiko adalah efek kumulatif dari pada kemungkinan adanya uncertainty yang
akan berdampak positif atau negatif terhadap sasaran proyek, menurut standar
Australia/New Zealand 4360:2004. Dalam kontek manajemen proyek, risiko
adalah efek kumulatif dari terjadinya kejadian yang tidak pasti yang bersifat
adversal/merugikan dan mempengaruhi tujuan proyek menurut Wideman R Max,
Risiko merupakan suatu kejadian dari suatu proses busines atau proyek, dimana
manusia yang mengelolanya tidak dapat memperhitungkan dengan pasti dampak
maupun besaran yang ditimbulkannya menurut Project Management Institute ®
sedangkan Manajemen risiko didefinisikan suatu proses yang sistematis didalam
mengidentifikasi, menganalisis dan menyelesaikan masalah risiko yang akan
terjadi pada proyek, termasuk memaksimalkan probabilitas dan konsekuensi dari
kejadian yang positif dan meminimalkan probabilitas dan konsekuensi dari kejadian
yang kurang baik terhadap tujuan proyek menurut Project Management Institute®
PMBOK® a guide to the Project management body of knowledge third edition
2004.
Untuk mensukseskan tujuan dari manajemen risiko yang pertama tama adalah
menetapkan Perencanaan manajemen risiko yang baik.
2.2. MENETAPKAN KEBIJAKAN RISIKO PROYEK
Perencanaan manajemen risiko sangat penting untuk menjamin bahwa tingkatan,
jenis dan kelayakan dari manajemen risiko setara dengan risiko dan kepentingan
proyek pada suatu organisasi, menyediakan sumberdaya dan waktu yang cukup
terhadap kegiatan manajemen risiko dan untuk menetapkan dasar diterimanya
evaluasi risiko. Menetapkan kebijakan risiko didalam perencanaan manajemen
risiko sangat penting sehingga sasaran yang dituju jelas.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2
2.2.1 INPUT/MASUKAN UNTUK PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO
2.2.1.1 Faktor Lingkungan Perusahaan
Sikap dan toleransi risiko dari organisasi dan orang orang yang terlibat dalam
proyek akan mempengaruhi rencana manajemen proyek.
2.2.1.2 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi
Organisasi terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap manajemen risiko
seperti : mengkategorikan risiko, mendefinisikan konsep dan terminologi,
standar template, aturan dan tanggung jawab dan tingkat kewenangan untuk
mengambil keputusan.
2.2.1.3 Pernyataan Cakupan Proyek
Memuat secara detail dari deliverable proyek dan persyaratan pekerjaan untuk
menciptakan deliverable tersebut.
2.2.1.4 Rencana Manajemen Proyek
Menggambarkan bagaimana proyek dilaksanakan, dimonitor, dikontrol dan
ditutup.
Ringkasan dari tingkatan atau detail dan terdiri dari satu atau lebih cabang
suatu rencana dan komponen lain.
2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA MERENCANAKAN MANAJEMEN RISIKO
2.2.2.1 Analisis Hasil Rapat Perencanaan
 Anggota team proyek inti termasuk Project Manager, stakeholder, dan
siapa saja didalam organisasi yang diberikan tanggung jawab untuk
mengelola perencanaan risiko, dan pelaksanaan kegiatan mengadakan
rapat untuk mengembangkan rencana manajemen risiko
 Mengembangkan Elemen risiko biaya dan jadwal sebagai masukan Project
budget dan Schedule.
 Menugaskan penanggung jawab risiko.
 Kategori risiko, tingkat risiko, kemungkinan jenis risiko, dampak jenis tujuan
dan matrik akan dikhususkan untuk proyek spesial.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3
 Keluaran dari kegiatan ini akan diringkaskan pada Rencana manajemen
risiko.
2.2.3 OUTPUT/KELUARAN DARI PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO
2.2.3.1 Perencanaan Manajemen Risiko Proyek
Bagaimana manajemen risiko distrukturkan dan dilaksanakan pada proyek.
Perencanaan Manajemen Risiko Proyek meliputi berikut ini :
 Metodologi
 Peran dan tanggung jawab
 Anggaran
 Waktu
 Kategori risiko
 Definisi dari probabilitas risiko dan dampak
 Probabilitas dan dampak secara matrik
 Toleransi dari stakeholders
 Format laporan
 Penelusuran
2.3. PENETAPAN DAFTAR RISIKO DARI HASIL IDENTIFIKASI
Menentukan risiko yang mungkin berdampak pada proyek dan dokumen dari
karakteristiknya.
Partisipan didalam kegiatan risk identifikasi : Manajer Proyek, anggota tim proyek,
tim manajemen risiko (jika sudah ada), pakar dari luar tim proyek, pelanggan,
pengguna, Manajer Proyek lain, stakeholders, Ahli manajemen risiko.
Identifikasi risiko dilakukan dengan proses berulang ulang, sebab risiko baru
mungkin dapat timbul sepanjang kemajuan proyek melalui life cycle
2.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK
2.3.1.1 Faktor Lingkungan Perusahaan
Informasi penerbitan, termasuk database komersial, studi akademis,
banchmarking, studi dari industri lain juga berguna didalam mengidentifikasi
risiko.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4
2.3.1.2 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi
Informasi pada proyek sebelumnya mungkin ada pada filenya, termasuk data
aktual dan lessons learned.
2.3.1.3 Pernyataan Cakupan Proyek
Asumsi proyek ada di project scope statement.
Ketidak pastian didalam asumsi proyek harus dievaluasi sebagai penyebab yang
potensial terhadap risiko proyek.
2.3.1.4 Rencana Manajemen Risiko
Sebagai masukan untuk proses identifikasi dengan menempatkan aturan dan
tanggung jawab, ketepatan kegiatan manajemen risiko kedalam budget dan
schedule, dan kategori risiko yang mana kadang kadang dinyatakan dalam RBS
(Risk Beakdown Structure)
2.3.1.5 Rencana Manajemen Proyek
Didalam proses Risk identification juga membutuhkan suatu pengertian tentang
schedule, cost, dan quality management plans didapat didalam project
management plan.
Untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya risiko berada diseluruh proyek,
diperlukan mereview proses keluaran dari Knowledge area lain.
2.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI RISIKO
2.3.2.1 Peninjauan Ulang Dokumen
Bentuk dari review dilaksanakan terhadap dokumen proyek, termasuk
perencanaan, asumsi, file proyek yang lalu, dan informasi lain.
Kualitas perencanaan, konsisten antara perencanaanya dengan persyaratan dan
asumsi dapat digunakan sebagai indator risiko proyek.
2.3.2.2 Teknik Pengumpulan Informasi
 Brainstorming = Kategori risiko RBS (Risk Breakdown Structure)
 Delphi technique = mengurangi kebiasan data dan menjaga jangan sampai
ada orang tidak ahli dapat mempengaruhinya.
 Interviewing = pengumpulan data dari para partisipan proyek yang
berpengalaman, stakeholder, expert.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5
 Root cause identification = mempertajam definisi risiko.
 SWOT analysis = menguji proyek dari setiap SWOT prespective
2.3.2.3 Analisis Daftar Simak
Dapat dikembangkan berdasarkan Historical information dan knowledge yang
digunakan pada proyek yang mirip terdahulu dan sumber informasi lain. Level
terbawah dari RBS dapat digunakan. Harus direview terus menerus.
2.3.2.4 Analisis Asusmsi
Pemahaman, yang dikembangkan berdasarkan hipotesa, skenario atau asumsi.
Analisis asumsi sebagai alat untuk menggali keabsahan dari asumsi
Mengidentifikasi risiko proyek yang belum akurat , tidak konsisten, atau belum
lengkap dengan asumsi, Asumsi sementara dianggap benar.
2.3.2.5 Teknik menggunakan Diagram
 Cause-and-effect diagrams/ Diagram sebab akibat
 System or process flow charts / sistem atau bagan alir proses
 Influence diagrams / diagram pengaruh
2.3.3 OUTPUT / KELUARAN DARI IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK
2.3.3.1 Daftar Risiko
 Daftar Risiko yang telah teridentifikasi
 Daftar Potensi Penanggulangan risiko
 Asal dan Sebab risiko
 Kategori risiko yang terkinikan (updated).
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6
RANGKUMAN
Sebelum melakukan kegiatan identifikasi risiko, terlebih dahulu melakukan perencanaan
dengan menetapkan kebijakan risiko dan mengeluarkan Perencanaan Manajemen Risiko.
Perencanaan manajemen risiko sangat penting untuk menjamin bahwa tingkatan, jenis
dan kelayakan dari manajemen risiko setara dengan risiko dan kepentingan proyek pada
suatu organisasi, diproses dengan masukan / input : (a) Faktor Lingkungan Perusahaan
(b) Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi , (c) Pernyataan Cakupan Proyek, (d)
Rencana Manajemen Proyek diproses dengan teknik dan cara : (a) Analisis Hasil Rapat
Perencanaan, sehingga mengeluarkan hasil dari perencanaan manajemen risiko proyek
yaitu bagaimana manajemen risiko distrukturkan dan dilaksanakan pada proyek.
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi risiko yang dilakukan dengan proses
berulang ulang yang input/masukannya adalah (a) Faktor Lingkungan Perusahaan, (b)
Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi, (c) Pernyataan Cakupan Proyek , (d) Rencana
Manajemen Risiko, (e) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian diproses dengan
menggunakan teknik dan cara (a) Peninjauan Ulang Dokumen , (b) Teknik Pengumpulan
Informasi, (c) Analisis Daftar Simak , (d) Analisis Asusmsi , (e) Teknik menggunakan
Diagram . sehingga mengeluarkan output suatu Daftar Risiko yang berisi (a) Daftar Risiko
yang telah teridentifikasi , (b) Daftar Potensi Penanggulangan risiko, (c) Asal dan Sebab
risiko, (d) Kategori risiko yang telah diperbaharui.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB II
Identifikasi Risiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7
PELATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Soal :
No.
Elemen Kompetensi/KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
1. Berperan dalam meng-
identifikasi risiko proyek
1.1 Kebijakan risiko ditetapkan,
perencanaan risiko sesuai
dengan kebijakan risiko
ditetapkan
1.1.1 Siapa yang menetapkan Kebijakan
risiko?
1.1.2 Terdiri apa saja Perencanaan
Manajemen Risiko?
1.1.3 Setelah Perencanaan risiko
kemudian apa langkah
selanjutnya?
1.2 Daftar risiko dari hasil
identifikasi ditetapkan, untuk
kepentingan masukan
terhadap manajemen ruang
lingkup, jadwal, biaya, mutu,
komunikasi, Sumberdaya,
pengadaan, K3, lingkungan,
cash flow, pekerjaan tambah
kurang dan kinerja proyek.
1.2.1 Daftar risiko awal hasil dari
Identifikasi memuat ketentuan apa
saja ?
1.2.2 Apa manfaat daftar risiko hasil
Identifikasi?
1.2.3 Setelah memiliki daftar risiko
kemudian apa langkah
selanjutnya?
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1
BAB III
ANALISIS RESIKO PROYEK
3.1. UMUM
Perusahaan/ organisasi bisa meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan
fokus pada resiko prioritas tinggi/ekstrim. Dengan analisis resiko kualitatif menilai
prioritas resiko yang teridentifikasi dengan menggunakan probabilitas
kemungkinan kejadian yang berdampak pada sasaran proyek jika betul-betul
terjadi resiko dan faktor yang akan berdampak adalah kerangka waktu, toleransi
resiko terhadap batasan biaya, schedule, lingkup, dan mutu. Tingkat probabilitas
dan dampak, dapat dilakukan melalui interview seorang ahli yang nantinya bisa
membantu membetulkan data yang saat ini sering digunakan untuk proses.
Evaluasi dari mutu ketersediaan pada resiko proyek juga membantu menilai resiko
proyek .
Analisis resiko kualitatif biasanya berhubungan dengan biaya yang efektif yang
digunakan untuk perencanaan penanganan resiko, dan dilakukan peninjauan
ulang sepanjang siklus proyek yang memerlukan masukan rencana manajemen
resiko dan daftar resiko.
3.2. MENGEMBANGKAN ANALISIS KUALITATIF
Methode untuk membuat prioritas identifikasi resiko untuk langkah berikutnya
seperti Quantitative risk analysis atau Risk response planning. Organisasi dapat
meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko prioritas-
tinggi dengan menggunakan probabilitas kejadiannya, dan dampak terhadap
tujuan proyek jika resiko benar terjadi.
3.2.1 INPUT/MASUKAN UNTUK ANALISIS KUALITATIF
3.2.1.1 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi
Data tentang resiko pada proyek yang lalu dan pembelajaran dari pengetahuan
dasar dapat digunakan dalam proses Qualitative risk analysis.
3.2.1.2 Pernyataan Cakupan Proyek
Proyek yang umum atau jenis tidak umum cenderung mempunyai resiko yang
harus lebih dipahami dengan baik. Proyek dengan kompleksitas tinggi
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2
cenderung mempunyai ketidak pastian lebih. Hal ini dapat dievaluasi dengan
menguji Project scope statement.
3.2.1.3 Rencana Manajemen Proyek
Elemen kunci dari risk management plan untuk Qualitative risk analysis meliputi
aturan dan pertanggungjawaban untuk melaksanakan manajemen resiko,
penganggaran, jadwal kegiatan manajemen resiko, risk categories, definisi dari
probability dan impact, probability & impact matrix, revised stakeholders’ risk
tolerances juga enterprise environmental factors.
3.2.1.4 Daftar Resiko
 Daftar Resiko yang telah teridentifikasi
 Daftar Potensi Penanggulangan resiko
 Asal dan Sebab resiko
 Kategori resiko yang terkinikan.
3.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK ANALISIS KUALITATIF
3.2.2.1 Probabilitas resiko dan penilaian dampak
Probabilitas penilaian resiko menyelidiki likelihood (kemungkinan) setiap resiko
yang akan terjadi.
Risk impact assessment menyelidiki dampak yang berpotensial pada sasaran
proyek seperti waktu, biaya, scope, atau quality termasuk dampak negative
terhadap kelemahan dan positive untuk kesempatan.
Resiko yang mempunyai rating probabilitas rendah dan dampak tidak dirating,
akan tetapi termasuk dalam watchlist untuk monitoring.
3.2.2.2 Matrik Probabilitas dan dampak
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3
Tabel 3.1
Nilai Score untuk resiko khusus Ancaman
Tabel 3.2
Nilai Score untuk resiko khusus Peluang
Risk Score for a Specific Risk
Probability
0.9
0.7
0.5
0.3
0.1
Threats
0.05 0.09 0.18 0.36 0.72
0.04 0.07 0.14 0.28 0.56
0.03 0.05 0.10 0.20 0.40
0.02 0.03 0.06 0.12 0.24
0.01 0.01 0.02 0.04 0.08
0.05 0.10 0.20 0.40 0.80
Impact (Ratio Scale) on an Objective (e.g. Cost, Time, Scope or Quality)
Red = High risk
Yellow = Moderate risk
Green = Low risk
Probability scale : 0.0 (no Probability), 1.0 (certainty)
Risk Score for a Specific Risk
Opportunities
0.05
0.09
0.18
0.36
0.72
0.04
0.07
0.14
0.28
0.56
0.03
0.05
0.10
0.20
0.40
0.02
0.03
0.06
0.12
0.24
0.01
0.01
0.02
0.04
0.08
0.05
0.10
0.20
0.40
0.80
Impact (Ratio Scale)
on an Objective (e.g. Cost, Time, Scope or Quality)
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4
Tabel 3.3
Matrik Analisis Resiko (4X4)
Tabel 3.4
Matrik Analisis Resiko (4X3)
Tabel 3.5
Matrik Analisis Resiko (3X3)
T
M
M
R
C. Moderat
M
R
R
R
D. Kecil
E
T
M
M
B. Besar
E
E
T
T
A. Sangat Besar
Kemungkinan
(Likelihood)
T
M
M
R
C. Moderat
M
R
R
R
D. Kecil
E
T
M
M
B. Besar
E
E
T
T
A. Sangat Besar
Kemungkinan
(Likelihood)
Akibat (Consequences)
Minor 1 Moderat 2 Major 3 Malapetaka 4
E = Risiko Ekstreme
T = Risiko Tinggi
M = Risiko Moderat
R = Risiko Rendah
E
T
M
R
B. Moderat
E
M
R
R
C. Kecil
E
E
T
M
A. Besar
Kemungkinan
(Likelihood)
E
T
M
R
B. Moderat
E
M
R
R
C. Kecil
E
E
T
M
A. Besar
Kemungkinan
(Likelihood)
Akibat (Consequences)
Minor 1 Moderat 2 Major 3 Malapetaka 4
E = Risiko Ekstreme
T = Risiko Tinggi
M = Risiko Moderat
R = Risiko Rendah
T
M
R
B. Moderat
M
R
R
C. Kecil
T
T
M
A. Besar
Kemungkinan
(Likelihood)
T
M
R
B. Moderat
M
R
R
C. Kecil
T
T
M
A. Besar
Kemungkinan
(Likelihood)
Akibat (Consequences)
Minor 1 Moderat 2 Major 3
T = Risiko Tinggi
M = Risiko Moderat
R = Risiko Rendah
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5
Tabel 3.6
Level Resiko 3 Tingkat
Tabel 3.7
Ukuran Kualitative untuk
Kemungkinan (Likelihhod) – 5 Rating
3.2.2.3 Kualitas Penilaian Data Resiko
Suatu qualitative risk analysis memerlukan keakuratan data dan tidak bias jika
kredibel.
Menganalisis kualitas data resiko adalah teknik untuk mengevaluasi derajat
data resiko yang akan bermanfaat untuk manajemen resiko.
Menguji terhadap pemahaman, keakuratan, kualitas, keandalan dan integritas
data tentang resiko.
3.2.2.3 Kategori Resiko
Resiko proyek dapat dikategorikan dengan mengetahuinya sumber resiko (dapat
menggunakan RBS (lihat tabel 3.8) sedang area yang mempengaruhinya dapat
menggunakan WBS atau project phase.
Cukup dengan prosedur rutin.
Risiko RENDAH
R
Dibutuhkan perhatian
manajemen (yang ditetapkan
secara spesifik)
Risiko MODERAT
M
Dibutuhkan perhatian
manajemen senior
Risiko TINGGI
T
Cukup dengan prosedur rutin.
Risiko RENDAH
R
Dibutuhkan perhatian
manajemen (yang ditetapkan
secara spesifik)
Risiko MODERAT
M
Dibutuhkan perhatian
manajemen senior
Risiko TINGGI
T
Level Risiko Perlakuan
Kemungkinan besar dapat terjadi
Besar
II
Sama kemungkinannya antara terjadi
atau tidak terjadi
Sedang
III
Kemungkinan kecil dapat terjadi
Kecil
IV
Dipastikan akan sangat tidak mungkin
terjadi
Sangat kecil
V
Dipastikan akan sangat mungkin terjadi
Sangat besar
I
Kemungkinan besar dapat terjadi
Besar
II
Sama kemungkinannya antara terjadi
atau tidak terjadi
Sedang
III
Kemungkinan kecil dapat terjadi
Kecil
IV
Dipastikan akan sangat tidak mungkin
terjadi
Sangat kecil
V
Dipastikan akan sangat mungkin terjadi
Sangat besar
I
Rating Contoh Kriteria
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6
Tabel 3.8
Contoh : Risk Breakdown Structure
3.2.2.4 Penilaian Pentingnya Resiko
Indikasi dari prioritas meliputi pengaruh waktu penanganan resiko, gejala, tanda
bahaya dan risk rating.
3.2.3 OUTPUT/ KELUARAN UNTUK ANALISIS RESIKO KUALITATIF
3.2.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)
Risk Register aktif sepanjang proses Identifikasi resiko.
Di-update dengan informasi dari Qualitative Risk Analysis meliputi :
 Daftar rangking dan prioritas resiko proyek .
 Resiko dikelompokan sesuai kategori resiko.
 Daftar resiko yang diperlukan untuk penanganan pada tahap berikutnya.
 Daftar resiko untuk analisis tambahan dan daftar penanganan.
 Daftar prioritas resiko rendah.
 Trend hasil analisis resiko kualitatif.
Technical External
The Risk Breakdown Structure (RBS) lists the categories and sub-categories within which risks
may arise for a typical project. Different RBSs will be appropriate for different types of projects
and different types of organizations. One benefit of this approach is to remind participants in a
risk identification exercise of the many sources from which project risk may arise.
Requirements
Technology
Complexity
& Interface
Performance
& Reliability
Quality
Subcontractor
& Suppliers
Regulatory
Market
Customer
Weather
Project
Dependencies
Resources
Founding
Prioritization
Estimating
Planning
Controlling
Communication
Organizational Project
management
Project
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7
3.3. MENGEMBANGKAN ANALISIS KUANTITATIF
Menganalisis secara angka dampak pada keseluruhan sasaran hasil proyek dari
resiko yang di identifikasi.
Suatu proses dengan analisis numeric terhadap pengaruh sasaran proyek yang
resikonya teridentifikasi.
Dilaksanakan pada resiko yang telah dibuat prioritas dari proses Qualitative Risk
Analysis. Proses menggunakan teknik Monte Carlo simulation dan Decision tree
analysis.
3.3.1 INPUT/MASUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN ANALISIS KUANTITATIF
3.3.1.1 Proses yang dimiliki Organisasi/Instansi
Informasi dari proyek serupa yang telah selesai. Resiko proyek dipelajari dengan
bantuan Risk specialists dan data base yang tersedia dari industri atau sumber
yang sesuai.
3.3.1.2 Pernyataan Cakupan Proyek
Memuat secara detail dari deliverable proyek dan persyaratan pekerjaan untuk
menciptakan deliverable tersebut.
3.3.1.3 Rencana Manajemen Resiko
Elemen kunci dari risk management plan untuk quantitative risk analysis meliputi
aturan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan manajemen resiko, anggaran,
schedule kegiatan manajemen resiko, kategori resiko (RBS) dan stakeholder s’
risk tolerance yang telah direvisi.
3.3.1.4 Daftar Resiko
Item kunci dari risk register untuk Quantitative Risk Analysis meliputi daftar
identifikasi resiko, ranking, prioritas dan risk categories.
3.3.1.5 Rencana Manajemen Proyek
Meliputi :
 Rencana manajemen waktu Proyek
 Rencana manajemen biaya Proyek
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 8
Tabel 3.9
Contoh : Ukuran Kuantitatif untuk akibat,
Consequences – 5 rating
3.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA ANALISIS KUANTITATIVE
3.3.2.1 Pengumpulan Data dan Teknik sampling
 Interview
 Distribusi probabilitas
 Kebijakan pakar
3.3.2.2 Analisis Resiko Kuantitatif dan Teknik Modeling
 Sensitivity analysis
 Expected monetary value analysis
 Decision tree analysis
 Modeling and simulation
3.3.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI ANALISIS RESIKO KUANTITATIF
3.3.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)
Risk Register aktif sepanjang proses Identifikasi resiko.
Diupdate dengan informasi dari Qualitative Risk Analysis kemudian diupdate lagi
dalam Quantitative Risk Analysis meliputi :
 Analisis Probabilitas Proyek
 Probabilitas tercapainya sasaran biaya, dan waktu.
 Daftar prioritas resiko yang telah dihitung.
 Trend hasil analisis resiko kuantitatif.
> 0.2% s/d 0.4%
deviasi target
> 1% s/d 2%
deviasi target
> 3% s/d 6%
deviasi target
> 5% s/d 10%
deviasi target
2. Minor
> 0.4% s/d 0.6%
deviasi target
> 2% s/d 3%
deviasi target
> 6% s/d 9%
deviasi target
> 10% s/d 15%
deviasi target
3. Medium
> 0.6% s/d 0.8%
deviasi target
> 3% s/d 4%
deviasi target
> 9% s/d 12%
deviasi target
> 15% s/d 20%
deviasi target
4. Major
> 0.8% deviasi
target
> 4% deviasi
target
> 12% s/d 15%
deviasi target
diatas 20% deviasi
target
5. Malapetaka
(Catastrophic)
s/d 0.2 % deviasi
target
s/d 1% deviasi
target
s/d 3% deviasi
target
s/d 5% deviasi
target
1. Tidak
Signifikan
Sasaran IV
Sasaran III
Sasaran II
Sasaran I
> 0.2% s/d 0.4%
deviasi target
> 1% s/d 2%
deviasi target
> 3% s/d 6%
deviasi target
> 5% s/d 10%
deviasi target
2. Minor
> 0.4% s/d 0.6%
deviasi target
> 2% s/d 3%
deviasi target
> 6% s/d 9%
deviasi target
> 10% s/d 15%
deviasi target
3. Medium
> 0.6% s/d 0.8%
deviasi target
> 3% s/d 4%
deviasi target
> 9% s/d 12%
deviasi target
> 15% s/d 20%
deviasi target
4. Major
> 0.8% deviasi
target
> 4% deviasi
target
> 12% s/d 15%
deviasi target
diatas 20% deviasi
target
5. Malapetaka
(Catastrophic)
s/d 0.2 % deviasi
target
s/d 1% deviasi
target
s/d 3% deviasi
target
s/d 5% deviasi
target
1. Tidak
Signifikan
Sasaran IV
Sasaran III
Sasaran II
Sasaran I
Rating Contoh Kriteria
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 9
RANGKUMAN
Setelah di Identifikasi dan mengeluarkan Daftar Resiko yang menetapkan prioritas resiko,
maka perlu di analisis dengan Kualitatif yang akan mengeluarkan Daftar Resiko baru yang
memperbaharui Daftar Resiko hasil Identifikasi.
Selanjutnya dimungkinkan untuk di analisis dengan cara Kuantitatif yang juga
mengeluarkan Daftar Resiko yang telah diperbaharui dari hasil Daftar Resiko Kualitatif.
Organisasi dapat meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko
prioritas-tinggi dengan menggunakan probabilitas kejadiannya, dan dampak terhadap
tujuan proyek jika resiko benar terjadi.
Setelah terdapat daftar resiko yang didapat dari hasil identifikasi maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis dengan kualitatif dengan proses masukan (a) Proses
yang dimiliki Perusahaan/instansi, (b) Pernyataan Cakupan Proyek, (c) Rencana
Manajemen Proyek , (d) Daftar Resiko yang diproses dengan teknik dan cara sebagai
berikut : (a) Probabilitas resiko dan penilaian dampak, (b) Matrik Probabilitas dan
dampak , (c) Kualitas Penilaian Data Resiko, (d) Kategori Resiko, (e) Penilaian
Pentingnya Resiko yang kemudian akan menghasilkan keluaran : (a) Daftar Resiko
(diperbaharui) Berikutnya adalah menganalisis dengan kuantitatif dengan masukan : (a)
Proses yang dimiliki Organisasi/ Instansi ,(b) Pernyataan Cakupan Proyek , (c) Rencana
Manajemen Resiko, (d) Daftar Resiko ,(e) Rencana Manajemen Proyek
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB III
Pengawasan Resiko Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 10
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Resiko Proyek (Project
Resiko Management)
Soal :
No.
Elemen Kompetensi/KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
2. Melakukan kegiatan
pengawasan resiko
2.1 Daftar resiko hasil identifikasi
di kembangkan dengan
analisis kualitatif dan
diketahuinya peristiwa resiko,
akibat resiko, kemungkinan
resiko, faktor positif, rating
akibat, rating kemungkinan,
level resiko dan prioritas
resiko.
2.1.1 Apa manfaat daftar resiko?
2.1.2 Dari mana Daftar Resiko didapat?
2.1.3 Apakah daftar resiko sudah bisa
dijadikan sebagai beban biaya?
2.2 Daftar resiko hasil analisis
kualitatif di kembangkan
dengan analisis kuantitatif dan
diketahuinya peristiwa resiko,
akibat resiko, kemungkinan
resiko, faktor positif, rating
akibat, rating kemungkinan,
level resiko dan prioritas
resiko.
2.2.1. Apa maksud dari analisis kualitatif?
2.2.2. Apa maksud dari analisis
kuantitatif?
2.2.3. Apa arti prioritas resiko yang
terdapat pada Daftar Resiko?
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1
BAB IV
PENCAPAIAN HASIL-HASIL PENGELOLAAN RESIKO
4.1. UMUM
Hasil analisis baik kualitatif maupun kuantitatif menjadi acuan didalam
merencanakan strategi penanganan resiko.
Akibat (consequences), kemungkinan (likelihood), rating akibat, rating
kemungkinan, tingkat resiko dan prioritas resiko menjadi perhatian didalam
mengambil keputusan dalam penanganan resiko, namun akan mencapai sasaran
apabila opsi tanggapan dan perlakuan yang memungkinkan dapat ditemukan,
sehingga rating setelah dikelola (treatment) menjadi menurun karena ditangani
oleh penanggung jawab yang diberikan batasan waktu dan cara memonitor.
4.2. STRATEGI PENANGANAN RESIKO
Suatu proses mengembangkan suatu pilihan dan menentukan suatu tindakan
dalam meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap sasaran
proyek.
Hal ini meliputi identifikasi dan memberikan tugas kepada individu atau kelompok
untuk mengambil tanggung jawab terhadap masing-masing tanggapan resiko yang
telah disetujui. Proses ini memastikan bahwa resiko yang diidentifikasi adalah
dengan baik dan tepat. Efektivitas dari perencanaan tanggapan akan secara
langsung menentukan apakah ada peningkatan atau pengurangan resiko proyek.
4.2.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO
4.2.1.1 Rencana Manajemen Resiko
Elemen kunci dari risk management plan meliputi: aturan dan tanggungjawab ,
mendefinisikan analisis resiko, batasan resiko, low, moderate, high dan
anggaran, schedule untuk melaksanakan manajemen resiko.
4.2.1.2 Daftar Resiko
Melihat kembali Identifikasi resiko, akar penyebab terjadinya resiko, daftar
tindakan yang potensial, resiko owners, gejala, tanda bahaya dalam
mengembangkan tindakan resiko.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2
4.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK STRATEGI PENANGANAN
RESIKO
4.2.2.1 Stategi untuk resiko negative atau ancaman.
Ada 3 (tiga) strategi pada umumnya berhubungan dengan ancaman atau resiko
yang berdampak negatif pada sasaran proyek jika resiko tersebut terjadi.antara
lain :
 Dihindari
 Ditransfer
 Dikurangi
4.2.2.2 Strategi untuk resiko positif atau peluang.
Ada 3 (tiga) tanggapan yaitu saran yang berhubungan dengan dampak positif
dari sasaran proyek antara lain:
 Dikembangkan
 Dibagi
 Ditingkatkan
4.2.2.3 Strategi untuk gabungan ancaman dan peluang.
 Diterima
4.2.2.4 Strategi cadangan penanganan
Beberapa kejadian sebagai pemicu ditetapkannya tanggapan cadangan seperti
satu milestone belum dapat diketahui atau prioritas tinggi dari perolehan dengan
supplier perlu dikontrol terus menerus.
4.2.3 OUTPUT/ KELUARAN UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO
4.2.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)
 Identifikasi bagaimana berdampak terhadap sasaran proyek
 Resiko owner dan tanggungjawab yang ditugaskan
 Outputs dari Kualitatif dan Kuantitatif proses
 Strategi penanganan disepakati
 Tindakan khusus terhadap strategi yang dipilih
 Symptoms
 Budget dan schedule dilaksanakan untuk penanganan yang terpilih
 Cadangan untuk toleransi stakeholder
 Contingency plans.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3
 Fallback plans..
 Resiko sisa
 Resiko kedua
 Contingency reserves.
4.2.3.2 Rencana Manajemen Proyek
Diupdate sebagai kegiatan melakukan tanggapan setelah meriview
memposisikan pada proses Pengendalian Perubahan Terpadu
Pengendalian Perubahan Terpadu diaplikasikan pada proses Direct and
Manage project Execution untuk menjamin bahwa tindakan yang telah disetujui
terlaksana dan termonitor seperti bagian dari proyek yang sedang berjalan.
4.2.3.3 Resiko Terkait dengan perjanjian kontrak
Perjanjian untuk penjaminan,layanan, kerja sama, semuanya dapat
dipersiapkan dengan menguraikan tanggung jawab dari masing masing pihak
terhadap resiko.
Tabel 4.1
4.3. MONITORING DAN AUDIT RESIKO
Menelusur resiko yang teridentifikasi, monitoring resiko yang bersifat sisa,
mengidentifikasi resiko yang baru, melaksanakan rencana tanggapan resiko, dan
mengevaluasi efektivitasnya sepanjang kehidupan proyek. Memonitor dan
mengendalikan resiko (4,4) adalah proses dari mengidentifikasi, menganalisis,
dan merencanakan resiko yang baru timbul, menjaga identifikasi resiko dan
watchlist, menganalisis ulang resiko yang ada, memonitor kondisi pemicu
Scope of work Information
Uncertainty
Degree of risk
Suggested risk Allocation
Contract types
Very Little Partial Complete
High Moderate Low
High Medium Low
CPPF CPIF CPFF FPPI FFP
CPPF : Cost Plus Precentage Fee
CPIF : Cost Plus Incentive Fee
CPFF : Cost Plust Fixed Fee
FPPI : Fixed Price Plus Incentive
FFP : Firm Fixed price
Owner / Client Contractor
0
100% 0
100%
Suggested Risk Sharing Principles
Risk – Scope Definition – Contract Selection
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4
terjadinya resiko untuk merencanakan cadangan, memonitor resiko sisa, meriview
pelaksanaan penanganan resiko dengan mengevaluasi kefektifannya.
Memonitor dan mengendalikan resiko adalah suatu proses yang berkelanjutan
selama umur proyek.
4.3.1 INPUT/MASUKAN UNTUK MONITORING DAN AUDIT RESIKO
4.3.1.1 Rencana Manajemen Resiko
Meliputi penugasan orang, termasuk risk owners, time, dan sumberdaya lain
pada project risk management.
4.3.1.2 Daftar Resiko
Mengidentifikasi resiko dan risk owners sepakat dengan penanganan resiko,
pengetrapan dari tindakan khusus, gejala dan tanda bahaya adanya resiko, sisa
resiko dan resiko yang timbul kemudian, watchlist dari resiko prioritas rendah dan
time and cost contingency reserves.
4.3.1.3 Persetujuan permintaan Perubahan
Meliputi: modifikasi metoda kerja, terminologi kontrak, lingkup dan schedule.
Persetujuan perubahan bisa menimbulkan resiko atau perubahan didalam
identifikasi resiko, sehingga perubahannya perlu dianalysis.
4.3.1.4 Informasi Kinerja Pekerjaan
termasuk status project diliverable, tindakan koreksi, laporan kinerja adalah
sebagai input Risk Monitoring Control.
4.3.1.5 Laporan Kinerja
Menyediakan informasi progress proyek dan analysis yang mungkin dapat
mempengaruhi proses manajemen resiko.
4.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MEONITORING DAN AUDIT
RESIKO
4.3.2.1 Penilaian Resiko
Sering diperlukan dalam identifikasi resiko baru dan penilaian resiko.
Dijadwalkan secara periodik
Jika resiko yang timbul tidak diantisipasi pada risk register atau watchlist atau
jika dampak dari sasaran berbeda dengan yang diperkirakan, Perencanaan
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5
penanganan resiko mungkin tidak mencukupi. Hal ini diperlukan membuat
tambahan perencanaan penanganan resiko untuk mengendalikannya.
4.3.2.2 Audit Resiko
Menguji dan membuat dokumen penanganan resiko yang efektif.
4.3.2.3 Variance dan analisis trend
Menggunakan Earned Value Analysis
4.3.2.4 Teknik Pengukuran Kinerja
Teknik pencapaian adalah dengan membandingkan teknik pengukuran kinerja
dengan penyelesaian proyek sepanjang pelaksanaannya. Deviasinya dapat
membantu untuk memperkirakan tingkat kesuksesan dalam tercapainya lingkup
proyek.
4.3.2.5 Analisis Cadangan
Membandingkan jumlah sisa jadwal pencadangan terhadap jumlah sisa resiko
setiap saat didalam proyek agar supaya dapat menentukan kecukupan sisa
cadangan.
4.3.2.6 Status Rapat rapat
Manajemen resiko proyek dapat digunakan sebagai suatu agenda meeting
secara periodik.Tidak memakan waktu lama, hal ini tergantung identifikasi,
prioritasnya dan kesulitan dalam menanganinya. Manajemen resiko menjadi
lebih mudah karena sering dilakukan dalam praktek, sering dibicarakan,
didiskusikan khususnya ancaman.
4.3.3 OUTPUT/KELUARAN UNTUK MONITORING DAN AUDIT RESIKO
4.3.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)
 Outcome of risk re assessments, risk audits, review periodic.
 Actual outcomes of project risks, risk response.
4.3.3.2 Permintaan Perubahan
Persyaratan untuk merubah project management plan yang berhubungan
dengan resiko sering dihasilkan dari pengeterapan contingecy plan atau adanya
workaround
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6
4.3.3.3 Rekomendasi tindakan koreksi
Rekomendasi tindakan koreksi meliputi contingency plan dan workaround
plans. Sebagai input dari proses Integrated Change Control (4.6)
4.3.3.4 Rekomendasi tindakan pencegahan
Rekomendasi tindakan pencegahan digunakan untuk membawa proyek
dilaksanakan sesuai dengan project management plan.
4.3.3.5 Proses yang ada di Organisasi/Instansi (diperbaharui)
Informasi yang dihasilkan oleh 6 (enam) proses manajemen resiko proyek dapat
digunakan untuk proyek berikutnya dan organizational process assets
4.3.3.6 Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui)
Jika persetujuan permintaan perubahan berpengaruh pada proses manajemen
resiko kemudian dokumen yang berhubungan dengan Project management plan
dilakukan revisi dan dikeluarkan yang baru untuk mencerminkan adanya
persetujuan perubahan.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7
RANGKUMAN
Rencana tanggapan resiko di laksanakan dan dimonitor dan diaudit sepanjang umur
proyek. Penanggung jawab dan cara memonitor ditetapkan pada rencana tanggapan
resiko.
Suatu proses mengembangkan suatu pilihan dan menentukan suatu tindakan dalam
meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap sasaran proyek. Namun baik
resiko yang negatif maupun yang positif dapat diatasi dengan beberapa strategi untuk itu
diperlukan masukan didalam penanganan resiko yaitu : (a) Rencana Manajemen Resiko,
(b) Daftar Resiko kemudian diproses dengan menggunakan teknik dan cara: (a) Stategi
untuk resiko negative atau encaman,(b) Strategi untuk resiko positif atau peluang,(c)
Strategi untuk gabungan ancaman dan peluang, (d) Strategi cadangan penanganan
sehingga output/ keluarannya sebagai berikut: (a) Daftar Resiko (diperbaharui),(b)
Rencana Manajemen Proyek,(c) Resiko Terkait dengan perjanjian kontrak selanjutnya
dilakukan monitoring dan audit agar dapat mengetahui apakah sesuai rencana atau
memiliki ketaatan didalam melaksanakannya sedangkan masukan untuk monitoring dan
audit, Sebagai berikut : (a) Rencana Manajemen Resiko,(b) Daftar Resiko, (c)
Persetujuan permintaan Perubahan ,(d) Informasi Kinerja Pekerjaan,(e) Laporan Kinerja
dan diproses dengan menggunakan teknik dan cara untuk monitoring dan audit yaitu: (a)
Penilaian Resiko, (b) Audit Resiko ,(c) Variance dan analisis trend,(d) Teknik Pengukuran
Kinerja (e) Analisis Cadangan, (f) Status Rapat rapat , yang menghasilkan output/keluaran
sebagai berikut : (a) Daftar Resiko (diperbaharui) ,(b) Permintaan Perubahan ,(c)
Rekomendasi tindakan koreksi ,(d) Rekomendasi tindakan pencegahan ,(e) Proses yang
ada di Organisasi/ Instansi (diperbaharui),(f) Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui)
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 8
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Resiko Proyek (Project
Resiko Management
Soal :
No.
Elemen Kompetensi/KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
3. Berperan dalam pencapaian
hasil hasil pengelolaan resiko
3.1 Strategi penanganan resiko
ditetapkan (resiko negatif atau
ancaman dipilih dihindari,
ditransfer, dikurangi), (resiko
positif atau peluang dipilih
exploit, share, ditingkatkan),
(strategi penanganan sebagai
cadangan)
3.1.1 Apa strategi penanganan resiko
negatif?
3.1.2 Apa strategi penanganan resiko
negatif?
3.1.3 Apa tujuan utama manajemen
resiko?
3.2 Dilakukan monitoring dan audit
secara proactif sepanjang
umur proyek dengan hasil
sesuai rencana penanganan
resiko untuk resiko non kritis
didokumentasikan termasuk
resiko sisa dan resiko yang
baru timbul.
3.2.1 Kapan Resiko dimonitor?
3.2.2 Bagaimana tindakan anda
terhadap resiko non kritis?
3.2.3 Siapa yang bertanggung jawab
terhadap manajemen resiko.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk
Management)
BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 9
KUNCI JAWABAN BAB IV
3.1.1 (a) Dihindari, (b) Ditransfer, (c) Dikurangi
3.1.2 (a) Dikembangkan, (b) Dibagi, (c) Ditingkatkan
3.1.3 Mengurangi resiko/ mitigation
3.2.1 Secara berkala sepanjang umur proyek
3.2.2 Didokumenkan kemudian dimonitor dan dikendalikan secara berkala sepanjang
umur proyek
3.2.3 Pejabat yang ditunjuk untuk bertanggungjawab atas pengelolaan resiko.
MODUL CMB-11
Sistem Manajemen Risiko Proyek ( Project Risk
Management)
Daftar Pustaka
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DP-1
DAFTAR PUSTAKA
A Guide to the Project Management Body of Knowledge Third Edition 2004 (PMI®
US Standard)
Project & Program Risk Management a Guide to Managing Project Risks and
Opportunities (Wideman, R.Max)PMI
Guidelines for managing Risk in the Australian and New Zealand Public Sector HB
436 : 2004
Risk Management AS/NZS 4360 : 2004 Standard Australia & New Zealand, Risk
Management.

More Related Content

Similar to RISIKO PROYEK

2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdfKangZain3
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfssuser422c48
 
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdfCMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdfssuser422c48
 
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfCMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfssuser422c48
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfssuser422c48
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxariesnad
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerja01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerjaWendy Hutahaean
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdfBustaminSipil
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 02-manajemen
2007 02-manajemen2007 02-manajemen
2007 02-manajemenahmad fuadi
 
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resikoTm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resikogiatamaistian1
 
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)DindaSeptiahArini
 
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...Ahmad Madjid Naba
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptFikriSumendar1
 
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluanahmad fuadi
 

Similar to RISIKO PROYEK (20)

2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdfCMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
CMB-08 Sistem Manajemen SDM.pdf
 
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfCMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerja01 uujk, etika profesi dan etos kerja
01 uujk, etika profesi dan etos kerja
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
107 402-1-pb
107 402-1-pb107 402-1-pb
107 402-1-pb
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 02-manajemen
2007 02-manajemen2007 02-manajemen
2007 02-manajemen
 
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resikoTm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
 
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
 
SKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdfSKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdf
 
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga K...
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
 
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
 

RISIKO PROYEK

  • 1. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  • 2. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435 Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
  • 3. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun DAFTAR ISI
  • 4. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv Halaman KATA PENGANTAR........................................................................................ i PRAKATA....................................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................... iv SPESIFIKASI PELATIHAN .............................................................................. vi PANDUAN PEMBELAJARAN ......................................................................... vii BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. I-1 1.1.Umum ....................................................................................... I-1 1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-3 1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5 1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-6 1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-7 1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK.......................................................... II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.2. Menetapkan Kebijakan Risiko Proyek ........................................ II-1 2.2.1 Input/masukan untuk perencanaan manajemen risiko....... II-2 2.2.2 Penggunaan teknik dan cara merencanakan manajemen Risiko ............................................................................. II-2 2.2.3 Output/keluaran dari perencanaan manajemen risiko ....... II-3 2.3. Penetapan Daftar Risiko Dari Hasil Identifikasi. .......................... II-3 2.3.1 Input/masukan untuk identifikasi risiko proyek.................. II-3 2.3.2 Penggunaan teknik dan cara mengidentifikasi risiko ...... II-4 2.3.3 Output/keluaran dari identifikasi risiko proyek ................. II-5 RANGKUMAN ......................................................................................................... II-6 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ II-7
  • 5. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v BAB III: ANALISIS RISIKO PROYEK ............................................................. III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Mengembangkan Analisis Kualitatif ............................................ III-1 3.2.1 Input/masukan untuk analisis kualitatif ............................. III-1 3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk analisis kualitatif ...... III-2 3.2.3 Output/keluaran dari analisis risiko kualitatif ............. ....... III-3 3.3. Mengembangkan Analisis Kuantitatif............................................. III-7 3.2.1 Input/masukan untuk analisis kuantitatif ........................... III-7 3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk analisis kuantitatif ..... III-8 3.2.3 Output/keluaran dari analisis risiko kuantitatif ............. ..... III-8 RANGKUMAN ........................................................................................................... III-9 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ III-10 BAB IV: PENCAMPAIAN HASIL-HASIL PENGELOLAAN RISIKO ..................... IV-1 4.1. Umum ............................................................................................. IV-1 4.2. Strategi Penanganan Risiko ............................................................ IV-1 4.2.1 Input/masukan untuk strategi untuk penanganan risiko.... IV-1 4.2.2 Penggunaan teknik dan cara strategi penanganan Risiko ...................................................................... ...... IV-2 4.2.3 Output/keluaran dari strategi penanganan risiko ............. IV-2 4.3. Monitoring Dan Audit Risiko ............................................................ IV-3 4.3.1 Input/masukan untuk monitoring dan audit risiko.............. IV-4 4.3.2 Penggunaan teknik dan cara monitoring dan audit Risiko ...................................................................... ...... IV-4 4.3.3 Output/keluaran dari monitoring dan audit risiko. ............. IV-5 RANGKUMAN ......................................................................................................... IV-7 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ IV-8 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... DP-1
  • 6. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)”.  Tujuan Pembelajaran
  • 7. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen Risiko (Risk Management)”.  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek 2. Melakukan kegiatan pengawasan risiko. 3. Menyiapkan pencapaian hasil-hasil pengelolaan risiko PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) 2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project HR Management) 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management)
  • 8. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii 10 CMB – 10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-11 / Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)  Deskripsi Modul Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek, Melakukan kegiatan pengawasan risiko, Menyiapkan pencapaian hasil-hasil pengelolaan risiko. C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan menerapkan sistem risiko.  Menjelaskan pengertian menerapkan sistem risiko. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan menerapkan sistem risiko.  Mengikuti penjelasan pengertian menerapkan sistem risiko.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Identifikasi risiko proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan OHT LCD
  • 9. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG  Kebijakan risiko  Penetapan Daftar risiko dari hasil identifikasi Waktu : 50 menit instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Pengawasan risiko Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Analisis Kualitatif  Analisis Kuantitatif Waktu : .60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV Pencampaian hasil-hasil pengelolaan risiko Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Strategi penanganan risiko  Monitoring dan Audit Risiko Waktu : 80 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 10. CM-11 = Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 11. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Modul CMB-11: Sistem Manajemen Risiko Proyek (Proyek Risk Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Kebijakan risiko ditetapkan, perencanaan risiko sesuai dengan kebijakan risiko ditetapkan, Daftar risiko dari hasil identifikasi ditetapkan, untuk kepentingan masukan terhadap manajemen ruang lingkup, jadwal, biaya, mutu, komunikasi, Sumberdaya, pengadaan, K3, lingkungan, cash flow, pekerjaan tambah kurang dan kinerja proyek, Daftar risiko hasil identifikasi di kembangkan dengan analisis kualitatif dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level risiko dan prioritas risiko, Daftar risiko hasil analisis kualitatif di kembangkan dengan analisis kuantitatif dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level risiko dan prioritas risiko, Strategi penanganan risiko ditetapkan (risiko negatif atau ancaman dipilih dihindari, ditransfer, dikurangi), (risiko positif atau peluang dipilih exploit, share, ditingkatkan), (strategi penanganan sebagai cadangan), Monitoring dan audit dilakukan secara pro aktif sepanjang umur proyek dengan hasil sesuai rencana penanganan risiko untuk risiko non kritis didokumentasikan termasuk risiko sisa dan risiko yang baru timbul Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management).
  • 12. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
  • 13. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. Ringkasan Modul Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut: a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:
  • 14. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.11.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek 1.1 Kebijakan risiko ditetapkan, perencanaan risiko sesuai dengan kebijakan risiko ditetapkan 1.2 Daftar risiko dari hasil identifikasi ditetapkan, untuk kepentingan masukan terhadap manajemen ruang lingkup, jadwal, biaya, mutu, komunikasi, Sumberdaya, pengadaan, K3, lingkungan, cash flow, pekerjaan tambah kurang dan kinerja proyek. 2. Melakukan kegiatan pengawasan risiko 2.1 Daftar risiko hasil identifikasi di kembangkan dengan analisis kualitatif dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level risiko dan prioritas risiko. 2.2 Daftar risiko hasil analisis kualitatif di kembangkan dengan analisis kuantitatif dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level risiko dan prioritas risiko.
  • 15. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 3. Menyiapkan pencapaian hasil-hasil pengelolaan risiko 3.1 Strategi penanganan risiko ditetapkan (risiko negatif atau ancaman dipilih dihindari, ditransfer, dikurangi), (risiko positif atau peluang dipilih exploit, share, ditingkatkan), (strategi penanganan sebagai cadangan) 3.2 Monitoring dan audit dilakukan secara pro aktif sepanjang umur proyek dengan hasil sesuai rencana penanganan risiko untuk risiko non kritis didokumentasikan termasuk risiko sisa dan risiko yang baru timbul. Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur. 1.3. Batasan / Rentang Variabel Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan konstruksi 2. Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan 4. Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan 1.4. Panduan Penilaian Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi :
  • 16. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6 - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu. - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyaratkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian. c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang  Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut
  • 17. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Perencanaan risiko dan kebijakan risiko. 2. Identifikasi risiko dan analisis risiko 3. Penanganan risiko dan monitoring 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan pekerjaan dijalankan. 2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan sesuai ketentuan dokumen kontrak. 1.5. Sumber Daya Pembelajaran Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan komputer.
  • 18. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 8 - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman vii - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam
  • 19. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1 BAB II IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK 2.1. UMUM Risiko adalah ketidak pastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) menurut A. Abas Salim, Risiko adalah probabilitas suatu hasil/ outcome yang berbeda dengan yang diharapkan menurut Herman Darmawi, Resiko adalah efek kumulatif dari pada kemungkinan adanya uncertainty yang akan berdampak positif atau negatif terhadap sasaran proyek, menurut standar Australia/New Zealand 4360:2004. Dalam kontek manajemen proyek, risiko adalah efek kumulatif dari terjadinya kejadian yang tidak pasti yang bersifat adversal/merugikan dan mempengaruhi tujuan proyek menurut Wideman R Max, Risiko merupakan suatu kejadian dari suatu proses busines atau proyek, dimana manusia yang mengelolanya tidak dapat memperhitungkan dengan pasti dampak maupun besaran yang ditimbulkannya menurut Project Management Institute ® sedangkan Manajemen risiko didefinisikan suatu proses yang sistematis didalam mengidentifikasi, menganalisis dan menyelesaikan masalah risiko yang akan terjadi pada proyek, termasuk memaksimalkan probabilitas dan konsekuensi dari kejadian yang positif dan meminimalkan probabilitas dan konsekuensi dari kejadian yang kurang baik terhadap tujuan proyek menurut Project Management Institute® PMBOK® a guide to the Project management body of knowledge third edition 2004. Untuk mensukseskan tujuan dari manajemen risiko yang pertama tama adalah menetapkan Perencanaan manajemen risiko yang baik. 2.2. MENETAPKAN KEBIJAKAN RISIKO PROYEK Perencanaan manajemen risiko sangat penting untuk menjamin bahwa tingkatan, jenis dan kelayakan dari manajemen risiko setara dengan risiko dan kepentingan proyek pada suatu organisasi, menyediakan sumberdaya dan waktu yang cukup terhadap kegiatan manajemen risiko dan untuk menetapkan dasar diterimanya evaluasi risiko. Menetapkan kebijakan risiko didalam perencanaan manajemen risiko sangat penting sehingga sasaran yang dituju jelas.
  • 20. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2 2.2.1 INPUT/MASUKAN UNTUK PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO 2.2.1.1 Faktor Lingkungan Perusahaan Sikap dan toleransi risiko dari organisasi dan orang orang yang terlibat dalam proyek akan mempengaruhi rencana manajemen proyek. 2.2.1.2 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi Organisasi terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap manajemen risiko seperti : mengkategorikan risiko, mendefinisikan konsep dan terminologi, standar template, aturan dan tanggung jawab dan tingkat kewenangan untuk mengambil keputusan. 2.2.1.3 Pernyataan Cakupan Proyek Memuat secara detail dari deliverable proyek dan persyaratan pekerjaan untuk menciptakan deliverable tersebut. 2.2.1.4 Rencana Manajemen Proyek Menggambarkan bagaimana proyek dilaksanakan, dimonitor, dikontrol dan ditutup. Ringkasan dari tingkatan atau detail dan terdiri dari satu atau lebih cabang suatu rencana dan komponen lain. 2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA MERENCANAKAN MANAJEMEN RISIKO 2.2.2.1 Analisis Hasil Rapat Perencanaan  Anggota team proyek inti termasuk Project Manager, stakeholder, dan siapa saja didalam organisasi yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola perencanaan risiko, dan pelaksanaan kegiatan mengadakan rapat untuk mengembangkan rencana manajemen risiko  Mengembangkan Elemen risiko biaya dan jadwal sebagai masukan Project budget dan Schedule.  Menugaskan penanggung jawab risiko.  Kategori risiko, tingkat risiko, kemungkinan jenis risiko, dampak jenis tujuan dan matrik akan dikhususkan untuk proyek spesial.
  • 21. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3  Keluaran dari kegiatan ini akan diringkaskan pada Rencana manajemen risiko. 2.2.3 OUTPUT/KELUARAN DARI PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO 2.2.3.1 Perencanaan Manajemen Risiko Proyek Bagaimana manajemen risiko distrukturkan dan dilaksanakan pada proyek. Perencanaan Manajemen Risiko Proyek meliputi berikut ini :  Metodologi  Peran dan tanggung jawab  Anggaran  Waktu  Kategori risiko  Definisi dari probabilitas risiko dan dampak  Probabilitas dan dampak secara matrik  Toleransi dari stakeholders  Format laporan  Penelusuran 2.3. PENETAPAN DAFTAR RISIKO DARI HASIL IDENTIFIKASI Menentukan risiko yang mungkin berdampak pada proyek dan dokumen dari karakteristiknya. Partisipan didalam kegiatan risk identifikasi : Manajer Proyek, anggota tim proyek, tim manajemen risiko (jika sudah ada), pakar dari luar tim proyek, pelanggan, pengguna, Manajer Proyek lain, stakeholders, Ahli manajemen risiko. Identifikasi risiko dilakukan dengan proses berulang ulang, sebab risiko baru mungkin dapat timbul sepanjang kemajuan proyek melalui life cycle 2.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK 2.3.1.1 Faktor Lingkungan Perusahaan Informasi penerbitan, termasuk database komersial, studi akademis, banchmarking, studi dari industri lain juga berguna didalam mengidentifikasi risiko.
  • 22. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4 2.3.1.2 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi Informasi pada proyek sebelumnya mungkin ada pada filenya, termasuk data aktual dan lessons learned. 2.3.1.3 Pernyataan Cakupan Proyek Asumsi proyek ada di project scope statement. Ketidak pastian didalam asumsi proyek harus dievaluasi sebagai penyebab yang potensial terhadap risiko proyek. 2.3.1.4 Rencana Manajemen Risiko Sebagai masukan untuk proses identifikasi dengan menempatkan aturan dan tanggung jawab, ketepatan kegiatan manajemen risiko kedalam budget dan schedule, dan kategori risiko yang mana kadang kadang dinyatakan dalam RBS (Risk Beakdown Structure) 2.3.1.5 Rencana Manajemen Proyek Didalam proses Risk identification juga membutuhkan suatu pengertian tentang schedule, cost, dan quality management plans didapat didalam project management plan. Untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya risiko berada diseluruh proyek, diperlukan mereview proses keluaran dari Knowledge area lain. 2.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI RISIKO 2.3.2.1 Peninjauan Ulang Dokumen Bentuk dari review dilaksanakan terhadap dokumen proyek, termasuk perencanaan, asumsi, file proyek yang lalu, dan informasi lain. Kualitas perencanaan, konsisten antara perencanaanya dengan persyaratan dan asumsi dapat digunakan sebagai indator risiko proyek. 2.3.2.2 Teknik Pengumpulan Informasi  Brainstorming = Kategori risiko RBS (Risk Breakdown Structure)  Delphi technique = mengurangi kebiasan data dan menjaga jangan sampai ada orang tidak ahli dapat mempengaruhinya.  Interviewing = pengumpulan data dari para partisipan proyek yang berpengalaman, stakeholder, expert.
  • 23. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5  Root cause identification = mempertajam definisi risiko.  SWOT analysis = menguji proyek dari setiap SWOT prespective 2.3.2.3 Analisis Daftar Simak Dapat dikembangkan berdasarkan Historical information dan knowledge yang digunakan pada proyek yang mirip terdahulu dan sumber informasi lain. Level terbawah dari RBS dapat digunakan. Harus direview terus menerus. 2.3.2.4 Analisis Asusmsi Pemahaman, yang dikembangkan berdasarkan hipotesa, skenario atau asumsi. Analisis asumsi sebagai alat untuk menggali keabsahan dari asumsi Mengidentifikasi risiko proyek yang belum akurat , tidak konsisten, atau belum lengkap dengan asumsi, Asumsi sementara dianggap benar. 2.3.2.5 Teknik menggunakan Diagram  Cause-and-effect diagrams/ Diagram sebab akibat  System or process flow charts / sistem atau bagan alir proses  Influence diagrams / diagram pengaruh 2.3.3 OUTPUT / KELUARAN DARI IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK 2.3.3.1 Daftar Risiko  Daftar Risiko yang telah teridentifikasi  Daftar Potensi Penanggulangan risiko  Asal dan Sebab risiko  Kategori risiko yang terkinikan (updated).
  • 24. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6 RANGKUMAN Sebelum melakukan kegiatan identifikasi risiko, terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan menetapkan kebijakan risiko dan mengeluarkan Perencanaan Manajemen Risiko. Perencanaan manajemen risiko sangat penting untuk menjamin bahwa tingkatan, jenis dan kelayakan dari manajemen risiko setara dengan risiko dan kepentingan proyek pada suatu organisasi, diproses dengan masukan / input : (a) Faktor Lingkungan Perusahaan (b) Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi , (c) Pernyataan Cakupan Proyek, (d) Rencana Manajemen Proyek diproses dengan teknik dan cara : (a) Analisis Hasil Rapat Perencanaan, sehingga mengeluarkan hasil dari perencanaan manajemen risiko proyek yaitu bagaimana manajemen risiko distrukturkan dan dilaksanakan pada proyek. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi risiko yang dilakukan dengan proses berulang ulang yang input/masukannya adalah (a) Faktor Lingkungan Perusahaan, (b) Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi, (c) Pernyataan Cakupan Proyek , (d) Rencana Manajemen Risiko, (e) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian diproses dengan menggunakan teknik dan cara (a) Peninjauan Ulang Dokumen , (b) Teknik Pengumpulan Informasi, (c) Analisis Daftar Simak , (d) Analisis Asusmsi , (e) Teknik menggunakan Diagram . sehingga mengeluarkan output suatu Daftar Risiko yang berisi (a) Daftar Risiko yang telah teridentifikasi , (b) Daftar Potensi Penanggulangan risiko, (c) Asal dan Sebab risiko, (d) Kategori risiko yang telah diperbaharui.
  • 25. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) BAB II Identifikasi Risiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7 PELATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) Soal : No. Elemen Kompetensi/KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 1. Berperan dalam meng- identifikasi risiko proyek 1.1 Kebijakan risiko ditetapkan, perencanaan risiko sesuai dengan kebijakan risiko ditetapkan 1.1.1 Siapa yang menetapkan Kebijakan risiko? 1.1.2 Terdiri apa saja Perencanaan Manajemen Risiko? 1.1.3 Setelah Perencanaan risiko kemudian apa langkah selanjutnya? 1.2 Daftar risiko dari hasil identifikasi ditetapkan, untuk kepentingan masukan terhadap manajemen ruang lingkup, jadwal, biaya, mutu, komunikasi, Sumberdaya, pengadaan, K3, lingkungan, cash flow, pekerjaan tambah kurang dan kinerja proyek. 1.2.1 Daftar risiko awal hasil dari Identifikasi memuat ketentuan apa saja ? 1.2.2 Apa manfaat daftar risiko hasil Identifikasi? 1.2.3 Setelah memiliki daftar risiko kemudian apa langkah selanjutnya?
  • 26. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1 BAB III ANALISIS RESIKO PROYEK 3.1. UMUM Perusahaan/ organisasi bisa meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko prioritas tinggi/ekstrim. Dengan analisis resiko kualitatif menilai prioritas resiko yang teridentifikasi dengan menggunakan probabilitas kemungkinan kejadian yang berdampak pada sasaran proyek jika betul-betul terjadi resiko dan faktor yang akan berdampak adalah kerangka waktu, toleransi resiko terhadap batasan biaya, schedule, lingkup, dan mutu. Tingkat probabilitas dan dampak, dapat dilakukan melalui interview seorang ahli yang nantinya bisa membantu membetulkan data yang saat ini sering digunakan untuk proses. Evaluasi dari mutu ketersediaan pada resiko proyek juga membantu menilai resiko proyek . Analisis resiko kualitatif biasanya berhubungan dengan biaya yang efektif yang digunakan untuk perencanaan penanganan resiko, dan dilakukan peninjauan ulang sepanjang siklus proyek yang memerlukan masukan rencana manajemen resiko dan daftar resiko. 3.2. MENGEMBANGKAN ANALISIS KUALITATIF Methode untuk membuat prioritas identifikasi resiko untuk langkah berikutnya seperti Quantitative risk analysis atau Risk response planning. Organisasi dapat meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko prioritas- tinggi dengan menggunakan probabilitas kejadiannya, dan dampak terhadap tujuan proyek jika resiko benar terjadi. 3.2.1 INPUT/MASUKAN UNTUK ANALISIS KUALITATIF 3.2.1.1 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi Data tentang resiko pada proyek yang lalu dan pembelajaran dari pengetahuan dasar dapat digunakan dalam proses Qualitative risk analysis. 3.2.1.2 Pernyataan Cakupan Proyek Proyek yang umum atau jenis tidak umum cenderung mempunyai resiko yang harus lebih dipahami dengan baik. Proyek dengan kompleksitas tinggi
  • 27. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2 cenderung mempunyai ketidak pastian lebih. Hal ini dapat dievaluasi dengan menguji Project scope statement. 3.2.1.3 Rencana Manajemen Proyek Elemen kunci dari risk management plan untuk Qualitative risk analysis meliputi aturan dan pertanggungjawaban untuk melaksanakan manajemen resiko, penganggaran, jadwal kegiatan manajemen resiko, risk categories, definisi dari probability dan impact, probability & impact matrix, revised stakeholders’ risk tolerances juga enterprise environmental factors. 3.2.1.4 Daftar Resiko  Daftar Resiko yang telah teridentifikasi  Daftar Potensi Penanggulangan resiko  Asal dan Sebab resiko  Kategori resiko yang terkinikan. 3.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK ANALISIS KUALITATIF 3.2.2.1 Probabilitas resiko dan penilaian dampak Probabilitas penilaian resiko menyelidiki likelihood (kemungkinan) setiap resiko yang akan terjadi. Risk impact assessment menyelidiki dampak yang berpotensial pada sasaran proyek seperti waktu, biaya, scope, atau quality termasuk dampak negative terhadap kelemahan dan positive untuk kesempatan. Resiko yang mempunyai rating probabilitas rendah dan dampak tidak dirating, akan tetapi termasuk dalam watchlist untuk monitoring. 3.2.2.2 Matrik Probabilitas dan dampak
  • 28. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3 Tabel 3.1 Nilai Score untuk resiko khusus Ancaman Tabel 3.2 Nilai Score untuk resiko khusus Peluang Risk Score for a Specific Risk Probability 0.9 0.7 0.5 0.3 0.1 Threats 0.05 0.09 0.18 0.36 0.72 0.04 0.07 0.14 0.28 0.56 0.03 0.05 0.10 0.20 0.40 0.02 0.03 0.06 0.12 0.24 0.01 0.01 0.02 0.04 0.08 0.05 0.10 0.20 0.40 0.80 Impact (Ratio Scale) on an Objective (e.g. Cost, Time, Scope or Quality) Red = High risk Yellow = Moderate risk Green = Low risk Probability scale : 0.0 (no Probability), 1.0 (certainty) Risk Score for a Specific Risk Opportunities 0.05 0.09 0.18 0.36 0.72 0.04 0.07 0.14 0.28 0.56 0.03 0.05 0.10 0.20 0.40 0.02 0.03 0.06 0.12 0.24 0.01 0.01 0.02 0.04 0.08 0.05 0.10 0.20 0.40 0.80 Impact (Ratio Scale) on an Objective (e.g. Cost, Time, Scope or Quality)
  • 29. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4 Tabel 3.3 Matrik Analisis Resiko (4X4) Tabel 3.4 Matrik Analisis Resiko (4X3) Tabel 3.5 Matrik Analisis Resiko (3X3) T M M R C. Moderat M R R R D. Kecil E T M M B. Besar E E T T A. Sangat Besar Kemungkinan (Likelihood) T M M R C. Moderat M R R R D. Kecil E T M M B. Besar E E T T A. Sangat Besar Kemungkinan (Likelihood) Akibat (Consequences) Minor 1 Moderat 2 Major 3 Malapetaka 4 E = Risiko Ekstreme T = Risiko Tinggi M = Risiko Moderat R = Risiko Rendah E T M R B. Moderat E M R R C. Kecil E E T M A. Besar Kemungkinan (Likelihood) E T M R B. Moderat E M R R C. Kecil E E T M A. Besar Kemungkinan (Likelihood) Akibat (Consequences) Minor 1 Moderat 2 Major 3 Malapetaka 4 E = Risiko Ekstreme T = Risiko Tinggi M = Risiko Moderat R = Risiko Rendah T M R B. Moderat M R R C. Kecil T T M A. Besar Kemungkinan (Likelihood) T M R B. Moderat M R R C. Kecil T T M A. Besar Kemungkinan (Likelihood) Akibat (Consequences) Minor 1 Moderat 2 Major 3 T = Risiko Tinggi M = Risiko Moderat R = Risiko Rendah
  • 30. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5 Tabel 3.6 Level Resiko 3 Tingkat Tabel 3.7 Ukuran Kualitative untuk Kemungkinan (Likelihhod) – 5 Rating 3.2.2.3 Kualitas Penilaian Data Resiko Suatu qualitative risk analysis memerlukan keakuratan data dan tidak bias jika kredibel. Menganalisis kualitas data resiko adalah teknik untuk mengevaluasi derajat data resiko yang akan bermanfaat untuk manajemen resiko. Menguji terhadap pemahaman, keakuratan, kualitas, keandalan dan integritas data tentang resiko. 3.2.2.3 Kategori Resiko Resiko proyek dapat dikategorikan dengan mengetahuinya sumber resiko (dapat menggunakan RBS (lihat tabel 3.8) sedang area yang mempengaruhinya dapat menggunakan WBS atau project phase. Cukup dengan prosedur rutin. Risiko RENDAH R Dibutuhkan perhatian manajemen (yang ditetapkan secara spesifik) Risiko MODERAT M Dibutuhkan perhatian manajemen senior Risiko TINGGI T Cukup dengan prosedur rutin. Risiko RENDAH R Dibutuhkan perhatian manajemen (yang ditetapkan secara spesifik) Risiko MODERAT M Dibutuhkan perhatian manajemen senior Risiko TINGGI T Level Risiko Perlakuan Kemungkinan besar dapat terjadi Besar II Sama kemungkinannya antara terjadi atau tidak terjadi Sedang III Kemungkinan kecil dapat terjadi Kecil IV Dipastikan akan sangat tidak mungkin terjadi Sangat kecil V Dipastikan akan sangat mungkin terjadi Sangat besar I Kemungkinan besar dapat terjadi Besar II Sama kemungkinannya antara terjadi atau tidak terjadi Sedang III Kemungkinan kecil dapat terjadi Kecil IV Dipastikan akan sangat tidak mungkin terjadi Sangat kecil V Dipastikan akan sangat mungkin terjadi Sangat besar I Rating Contoh Kriteria
  • 31. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6 Tabel 3.8 Contoh : Risk Breakdown Structure 3.2.2.4 Penilaian Pentingnya Resiko Indikasi dari prioritas meliputi pengaruh waktu penanganan resiko, gejala, tanda bahaya dan risk rating. 3.2.3 OUTPUT/ KELUARAN UNTUK ANALISIS RESIKO KUALITATIF 3.2.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui) Risk Register aktif sepanjang proses Identifikasi resiko. Di-update dengan informasi dari Qualitative Risk Analysis meliputi :  Daftar rangking dan prioritas resiko proyek .  Resiko dikelompokan sesuai kategori resiko.  Daftar resiko yang diperlukan untuk penanganan pada tahap berikutnya.  Daftar resiko untuk analisis tambahan dan daftar penanganan.  Daftar prioritas resiko rendah.  Trend hasil analisis resiko kualitatif. Technical External The Risk Breakdown Structure (RBS) lists the categories and sub-categories within which risks may arise for a typical project. Different RBSs will be appropriate for different types of projects and different types of organizations. One benefit of this approach is to remind participants in a risk identification exercise of the many sources from which project risk may arise. Requirements Technology Complexity & Interface Performance & Reliability Quality Subcontractor & Suppliers Regulatory Market Customer Weather Project Dependencies Resources Founding Prioritization Estimating Planning Controlling Communication Organizational Project management Project
  • 32. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7 3.3. MENGEMBANGKAN ANALISIS KUANTITATIF Menganalisis secara angka dampak pada keseluruhan sasaran hasil proyek dari resiko yang di identifikasi. Suatu proses dengan analisis numeric terhadap pengaruh sasaran proyek yang resikonya teridentifikasi. Dilaksanakan pada resiko yang telah dibuat prioritas dari proses Qualitative Risk Analysis. Proses menggunakan teknik Monte Carlo simulation dan Decision tree analysis. 3.3.1 INPUT/MASUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN ANALISIS KUANTITATIF 3.3.1.1 Proses yang dimiliki Organisasi/Instansi Informasi dari proyek serupa yang telah selesai. Resiko proyek dipelajari dengan bantuan Risk specialists dan data base yang tersedia dari industri atau sumber yang sesuai. 3.3.1.2 Pernyataan Cakupan Proyek Memuat secara detail dari deliverable proyek dan persyaratan pekerjaan untuk menciptakan deliverable tersebut. 3.3.1.3 Rencana Manajemen Resiko Elemen kunci dari risk management plan untuk quantitative risk analysis meliputi aturan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan manajemen resiko, anggaran, schedule kegiatan manajemen resiko, kategori resiko (RBS) dan stakeholder s’ risk tolerance yang telah direvisi. 3.3.1.4 Daftar Resiko Item kunci dari risk register untuk Quantitative Risk Analysis meliputi daftar identifikasi resiko, ranking, prioritas dan risk categories. 3.3.1.5 Rencana Manajemen Proyek Meliputi :  Rencana manajemen waktu Proyek  Rencana manajemen biaya Proyek
  • 33. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 8 Tabel 3.9 Contoh : Ukuran Kuantitatif untuk akibat, Consequences – 5 rating 3.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA ANALISIS KUANTITATIVE 3.3.2.1 Pengumpulan Data dan Teknik sampling  Interview  Distribusi probabilitas  Kebijakan pakar 3.3.2.2 Analisis Resiko Kuantitatif dan Teknik Modeling  Sensitivity analysis  Expected monetary value analysis  Decision tree analysis  Modeling and simulation 3.3.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI ANALISIS RESIKO KUANTITATIF 3.3.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui) Risk Register aktif sepanjang proses Identifikasi resiko. Diupdate dengan informasi dari Qualitative Risk Analysis kemudian diupdate lagi dalam Quantitative Risk Analysis meliputi :  Analisis Probabilitas Proyek  Probabilitas tercapainya sasaran biaya, dan waktu.  Daftar prioritas resiko yang telah dihitung.  Trend hasil analisis resiko kuantitatif. > 0.2% s/d 0.4% deviasi target > 1% s/d 2% deviasi target > 3% s/d 6% deviasi target > 5% s/d 10% deviasi target 2. Minor > 0.4% s/d 0.6% deviasi target > 2% s/d 3% deviasi target > 6% s/d 9% deviasi target > 10% s/d 15% deviasi target 3. Medium > 0.6% s/d 0.8% deviasi target > 3% s/d 4% deviasi target > 9% s/d 12% deviasi target > 15% s/d 20% deviasi target 4. Major > 0.8% deviasi target > 4% deviasi target > 12% s/d 15% deviasi target diatas 20% deviasi target 5. Malapetaka (Catastrophic) s/d 0.2 % deviasi target s/d 1% deviasi target s/d 3% deviasi target s/d 5% deviasi target 1. Tidak Signifikan Sasaran IV Sasaran III Sasaran II Sasaran I > 0.2% s/d 0.4% deviasi target > 1% s/d 2% deviasi target > 3% s/d 6% deviasi target > 5% s/d 10% deviasi target 2. Minor > 0.4% s/d 0.6% deviasi target > 2% s/d 3% deviasi target > 6% s/d 9% deviasi target > 10% s/d 15% deviasi target 3. Medium > 0.6% s/d 0.8% deviasi target > 3% s/d 4% deviasi target > 9% s/d 12% deviasi target > 15% s/d 20% deviasi target 4. Major > 0.8% deviasi target > 4% deviasi target > 12% s/d 15% deviasi target diatas 20% deviasi target 5. Malapetaka (Catastrophic) s/d 0.2 % deviasi target s/d 1% deviasi target s/d 3% deviasi target s/d 5% deviasi target 1. Tidak Signifikan Sasaran IV Sasaran III Sasaran II Sasaran I Rating Contoh Kriteria
  • 34. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 9 RANGKUMAN Setelah di Identifikasi dan mengeluarkan Daftar Resiko yang menetapkan prioritas resiko, maka perlu di analisis dengan Kualitatif yang akan mengeluarkan Daftar Resiko baru yang memperbaharui Daftar Resiko hasil Identifikasi. Selanjutnya dimungkinkan untuk di analisis dengan cara Kuantitatif yang juga mengeluarkan Daftar Resiko yang telah diperbaharui dari hasil Daftar Resiko Kualitatif. Organisasi dapat meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko prioritas-tinggi dengan menggunakan probabilitas kejadiannya, dan dampak terhadap tujuan proyek jika resiko benar terjadi. Setelah terdapat daftar resiko yang didapat dari hasil identifikasi maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan kualitatif dengan proses masukan (a) Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi, (b) Pernyataan Cakupan Proyek, (c) Rencana Manajemen Proyek , (d) Daftar Resiko yang diproses dengan teknik dan cara sebagai berikut : (a) Probabilitas resiko dan penilaian dampak, (b) Matrik Probabilitas dan dampak , (c) Kualitas Penilaian Data Resiko, (d) Kategori Resiko, (e) Penilaian Pentingnya Resiko yang kemudian akan menghasilkan keluaran : (a) Daftar Resiko (diperbaharui) Berikutnya adalah menganalisis dengan kuantitatif dengan masukan : (a) Proses yang dimiliki Organisasi/ Instansi ,(b) Pernyataan Cakupan Proyek , (c) Rencana Manajemen Resiko, (d) Daftar Resiko ,(e) Rencana Manajemen Proyek
  • 35. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB III Pengawasan Resiko Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 10 LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Resiko Proyek (Project Resiko Management) Soal : No. Elemen Kompetensi/KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 2. Melakukan kegiatan pengawasan resiko 2.1 Daftar resiko hasil identifikasi di kembangkan dengan analisis kualitatif dan diketahuinya peristiwa resiko, akibat resiko, kemungkinan resiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level resiko dan prioritas resiko. 2.1.1 Apa manfaat daftar resiko? 2.1.2 Dari mana Daftar Resiko didapat? 2.1.3 Apakah daftar resiko sudah bisa dijadikan sebagai beban biaya? 2.2 Daftar resiko hasil analisis kualitatif di kembangkan dengan analisis kuantitatif dan diketahuinya peristiwa resiko, akibat resiko, kemungkinan resiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level resiko dan prioritas resiko. 2.2.1. Apa maksud dari analisis kualitatif? 2.2.2. Apa maksud dari analisis kuantitatif? 2.2.3. Apa arti prioritas resiko yang terdapat pada Daftar Resiko?
  • 36. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1 BAB IV PENCAPAIAN HASIL-HASIL PENGELOLAAN RESIKO 4.1. UMUM Hasil analisis baik kualitatif maupun kuantitatif menjadi acuan didalam merencanakan strategi penanganan resiko. Akibat (consequences), kemungkinan (likelihood), rating akibat, rating kemungkinan, tingkat resiko dan prioritas resiko menjadi perhatian didalam mengambil keputusan dalam penanganan resiko, namun akan mencapai sasaran apabila opsi tanggapan dan perlakuan yang memungkinkan dapat ditemukan, sehingga rating setelah dikelola (treatment) menjadi menurun karena ditangani oleh penanggung jawab yang diberikan batasan waktu dan cara memonitor. 4.2. STRATEGI PENANGANAN RESIKO Suatu proses mengembangkan suatu pilihan dan menentukan suatu tindakan dalam meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap sasaran proyek. Hal ini meliputi identifikasi dan memberikan tugas kepada individu atau kelompok untuk mengambil tanggung jawab terhadap masing-masing tanggapan resiko yang telah disetujui. Proses ini memastikan bahwa resiko yang diidentifikasi adalah dengan baik dan tepat. Efektivitas dari perencanaan tanggapan akan secara langsung menentukan apakah ada peningkatan atau pengurangan resiko proyek. 4.2.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO 4.2.1.1 Rencana Manajemen Resiko Elemen kunci dari risk management plan meliputi: aturan dan tanggungjawab , mendefinisikan analisis resiko, batasan resiko, low, moderate, high dan anggaran, schedule untuk melaksanakan manajemen resiko. 4.2.1.2 Daftar Resiko Melihat kembali Identifikasi resiko, akar penyebab terjadinya resiko, daftar tindakan yang potensial, resiko owners, gejala, tanda bahaya dalam mengembangkan tindakan resiko.
  • 37. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2 4.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO 4.2.2.1 Stategi untuk resiko negative atau ancaman. Ada 3 (tiga) strategi pada umumnya berhubungan dengan ancaman atau resiko yang berdampak negatif pada sasaran proyek jika resiko tersebut terjadi.antara lain :  Dihindari  Ditransfer  Dikurangi 4.2.2.2 Strategi untuk resiko positif atau peluang. Ada 3 (tiga) tanggapan yaitu saran yang berhubungan dengan dampak positif dari sasaran proyek antara lain:  Dikembangkan  Dibagi  Ditingkatkan 4.2.2.3 Strategi untuk gabungan ancaman dan peluang.  Diterima 4.2.2.4 Strategi cadangan penanganan Beberapa kejadian sebagai pemicu ditetapkannya tanggapan cadangan seperti satu milestone belum dapat diketahui atau prioritas tinggi dari perolehan dengan supplier perlu dikontrol terus menerus. 4.2.3 OUTPUT/ KELUARAN UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO 4.2.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)  Identifikasi bagaimana berdampak terhadap sasaran proyek  Resiko owner dan tanggungjawab yang ditugaskan  Outputs dari Kualitatif dan Kuantitatif proses  Strategi penanganan disepakati  Tindakan khusus terhadap strategi yang dipilih  Symptoms  Budget dan schedule dilaksanakan untuk penanganan yang terpilih  Cadangan untuk toleransi stakeholder  Contingency plans.
  • 38. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3  Fallback plans..  Resiko sisa  Resiko kedua  Contingency reserves. 4.2.3.2 Rencana Manajemen Proyek Diupdate sebagai kegiatan melakukan tanggapan setelah meriview memposisikan pada proses Pengendalian Perubahan Terpadu Pengendalian Perubahan Terpadu diaplikasikan pada proses Direct and Manage project Execution untuk menjamin bahwa tindakan yang telah disetujui terlaksana dan termonitor seperti bagian dari proyek yang sedang berjalan. 4.2.3.3 Resiko Terkait dengan perjanjian kontrak Perjanjian untuk penjaminan,layanan, kerja sama, semuanya dapat dipersiapkan dengan menguraikan tanggung jawab dari masing masing pihak terhadap resiko. Tabel 4.1 4.3. MONITORING DAN AUDIT RESIKO Menelusur resiko yang teridentifikasi, monitoring resiko yang bersifat sisa, mengidentifikasi resiko yang baru, melaksanakan rencana tanggapan resiko, dan mengevaluasi efektivitasnya sepanjang kehidupan proyek. Memonitor dan mengendalikan resiko (4,4) adalah proses dari mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan resiko yang baru timbul, menjaga identifikasi resiko dan watchlist, menganalisis ulang resiko yang ada, memonitor kondisi pemicu Scope of work Information Uncertainty Degree of risk Suggested risk Allocation Contract types Very Little Partial Complete High Moderate Low High Medium Low CPPF CPIF CPFF FPPI FFP CPPF : Cost Plus Precentage Fee CPIF : Cost Plus Incentive Fee CPFF : Cost Plust Fixed Fee FPPI : Fixed Price Plus Incentive FFP : Firm Fixed price Owner / Client Contractor 0 100% 0 100% Suggested Risk Sharing Principles Risk – Scope Definition – Contract Selection
  • 39. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4 terjadinya resiko untuk merencanakan cadangan, memonitor resiko sisa, meriview pelaksanaan penanganan resiko dengan mengevaluasi kefektifannya. Memonitor dan mengendalikan resiko adalah suatu proses yang berkelanjutan selama umur proyek. 4.3.1 INPUT/MASUKAN UNTUK MONITORING DAN AUDIT RESIKO 4.3.1.1 Rencana Manajemen Resiko Meliputi penugasan orang, termasuk risk owners, time, dan sumberdaya lain pada project risk management. 4.3.1.2 Daftar Resiko Mengidentifikasi resiko dan risk owners sepakat dengan penanganan resiko, pengetrapan dari tindakan khusus, gejala dan tanda bahaya adanya resiko, sisa resiko dan resiko yang timbul kemudian, watchlist dari resiko prioritas rendah dan time and cost contingency reserves. 4.3.1.3 Persetujuan permintaan Perubahan Meliputi: modifikasi metoda kerja, terminologi kontrak, lingkup dan schedule. Persetujuan perubahan bisa menimbulkan resiko atau perubahan didalam identifikasi resiko, sehingga perubahannya perlu dianalysis. 4.3.1.4 Informasi Kinerja Pekerjaan termasuk status project diliverable, tindakan koreksi, laporan kinerja adalah sebagai input Risk Monitoring Control. 4.3.1.5 Laporan Kinerja Menyediakan informasi progress proyek dan analysis yang mungkin dapat mempengaruhi proses manajemen resiko. 4.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MEONITORING DAN AUDIT RESIKO 4.3.2.1 Penilaian Resiko Sering diperlukan dalam identifikasi resiko baru dan penilaian resiko. Dijadwalkan secara periodik Jika resiko yang timbul tidak diantisipasi pada risk register atau watchlist atau jika dampak dari sasaran berbeda dengan yang diperkirakan, Perencanaan
  • 40. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5 penanganan resiko mungkin tidak mencukupi. Hal ini diperlukan membuat tambahan perencanaan penanganan resiko untuk mengendalikannya. 4.3.2.2 Audit Resiko Menguji dan membuat dokumen penanganan resiko yang efektif. 4.3.2.3 Variance dan analisis trend Menggunakan Earned Value Analysis 4.3.2.4 Teknik Pengukuran Kinerja Teknik pencapaian adalah dengan membandingkan teknik pengukuran kinerja dengan penyelesaian proyek sepanjang pelaksanaannya. Deviasinya dapat membantu untuk memperkirakan tingkat kesuksesan dalam tercapainya lingkup proyek. 4.3.2.5 Analisis Cadangan Membandingkan jumlah sisa jadwal pencadangan terhadap jumlah sisa resiko setiap saat didalam proyek agar supaya dapat menentukan kecukupan sisa cadangan. 4.3.2.6 Status Rapat rapat Manajemen resiko proyek dapat digunakan sebagai suatu agenda meeting secara periodik.Tidak memakan waktu lama, hal ini tergantung identifikasi, prioritasnya dan kesulitan dalam menanganinya. Manajemen resiko menjadi lebih mudah karena sering dilakukan dalam praktek, sering dibicarakan, didiskusikan khususnya ancaman. 4.3.3 OUTPUT/KELUARAN UNTUK MONITORING DAN AUDIT RESIKO 4.3.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)  Outcome of risk re assessments, risk audits, review periodic.  Actual outcomes of project risks, risk response. 4.3.3.2 Permintaan Perubahan Persyaratan untuk merubah project management plan yang berhubungan dengan resiko sering dihasilkan dari pengeterapan contingecy plan atau adanya workaround
  • 41. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6 4.3.3.3 Rekomendasi tindakan koreksi Rekomendasi tindakan koreksi meliputi contingency plan dan workaround plans. Sebagai input dari proses Integrated Change Control (4.6) 4.3.3.4 Rekomendasi tindakan pencegahan Rekomendasi tindakan pencegahan digunakan untuk membawa proyek dilaksanakan sesuai dengan project management plan. 4.3.3.5 Proses yang ada di Organisasi/Instansi (diperbaharui) Informasi yang dihasilkan oleh 6 (enam) proses manajemen resiko proyek dapat digunakan untuk proyek berikutnya dan organizational process assets 4.3.3.6 Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui) Jika persetujuan permintaan perubahan berpengaruh pada proses manajemen resiko kemudian dokumen yang berhubungan dengan Project management plan dilakukan revisi dan dikeluarkan yang baru untuk mencerminkan adanya persetujuan perubahan.
  • 42. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7 RANGKUMAN Rencana tanggapan resiko di laksanakan dan dimonitor dan diaudit sepanjang umur proyek. Penanggung jawab dan cara memonitor ditetapkan pada rencana tanggapan resiko. Suatu proses mengembangkan suatu pilihan dan menentukan suatu tindakan dalam meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap sasaran proyek. Namun baik resiko yang negatif maupun yang positif dapat diatasi dengan beberapa strategi untuk itu diperlukan masukan didalam penanganan resiko yaitu : (a) Rencana Manajemen Resiko, (b) Daftar Resiko kemudian diproses dengan menggunakan teknik dan cara: (a) Stategi untuk resiko negative atau encaman,(b) Strategi untuk resiko positif atau peluang,(c) Strategi untuk gabungan ancaman dan peluang, (d) Strategi cadangan penanganan sehingga output/ keluarannya sebagai berikut: (a) Daftar Resiko (diperbaharui),(b) Rencana Manajemen Proyek,(c) Resiko Terkait dengan perjanjian kontrak selanjutnya dilakukan monitoring dan audit agar dapat mengetahui apakah sesuai rencana atau memiliki ketaatan didalam melaksanakannya sedangkan masukan untuk monitoring dan audit, Sebagai berikut : (a) Rencana Manajemen Resiko,(b) Daftar Resiko, (c) Persetujuan permintaan Perubahan ,(d) Informasi Kinerja Pekerjaan,(e) Laporan Kinerja dan diproses dengan menggunakan teknik dan cara untuk monitoring dan audit yaitu: (a) Penilaian Resiko, (b) Audit Resiko ,(c) Variance dan analisis trend,(d) Teknik Pengukuran Kinerja (e) Analisis Cadangan, (f) Status Rapat rapat , yang menghasilkan output/keluaran sebagai berikut : (a) Daftar Resiko (diperbaharui) ,(b) Permintaan Perubahan ,(c) Rekomendasi tindakan koreksi ,(d) Rekomendasi tindakan pencegahan ,(e) Proses yang ada di Organisasi/ Instansi (diperbaharui),(f) Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui)
  • 43. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 8 LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Resiko Proyek (Project Resiko Management Soal : No. Elemen Kompetensi/KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 3. Berperan dalam pencapaian hasil hasil pengelolaan resiko 3.1 Strategi penanganan resiko ditetapkan (resiko negatif atau ancaman dipilih dihindari, ditransfer, dikurangi), (resiko positif atau peluang dipilih exploit, share, ditingkatkan), (strategi penanganan sebagai cadangan) 3.1.1 Apa strategi penanganan resiko negatif? 3.1.2 Apa strategi penanganan resiko negatif? 3.1.3 Apa tujuan utama manajemen resiko? 3.2 Dilakukan monitoring dan audit secara proactif sepanjang umur proyek dengan hasil sesuai rencana penanganan resiko untuk resiko non kritis didokumentasikan termasuk resiko sisa dan resiko yang baru timbul. 3.2.1 Kapan Resiko dimonitor? 3.2.2 Bagaimana tindakan anda terhadap resiko non kritis? 3.2.3 Siapa yang bertanggung jawab terhadap manajemen resiko.
  • 44. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk Management) BAB IV Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 9 KUNCI JAWABAN BAB IV 3.1.1 (a) Dihindari, (b) Ditransfer, (c) Dikurangi 3.1.2 (a) Dikembangkan, (b) Dibagi, (c) Ditingkatkan 3.1.3 Mengurangi resiko/ mitigation 3.2.1 Secara berkala sepanjang umur proyek 3.2.2 Didokumenkan kemudian dimonitor dan dikendalikan secara berkala sepanjang umur proyek 3.2.3 Pejabat yang ditunjuk untuk bertanggungjawab atas pengelolaan resiko.
  • 45. MODUL CMB-11 Sistem Manajemen Risiko Proyek ( Project Risk Management) Daftar Pustaka Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DP-1 DAFTAR PUSTAKA A Guide to the Project Management Body of Knowledge Third Edition 2004 (PMI® US Standard) Project & Program Risk Management a Guide to Managing Project Risks and Opportunities (Wideman, R.Max)PMI Guidelines for managing Risk in the Australian and New Zealand Public Sector HB 436 : 2004 Risk Management AS/NZS 4360 : 2004 Standard Australia & New Zealand, Risk Management.