SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
CM-02 = Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Environmental Management Project)
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i
KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam
konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
Jakarta, November 2007
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE
NIP. 110 016 435
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen
Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan
salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat
kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta
karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1
1.1. Umum .................................................................................... I-1
1.2. Ringkasan Modul..................................................................... I-2
1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-5
1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi.................................... I-6
1.4.3. Konteks penilaian.......................................................... I-6
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
BAB II : IDENTIFIKASI DAMPAK PELAKSANAAN PROYEK
TERHADAP LINGKUNGAN PROYEK........................................ II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Evaluasi dan Tinjauan Ulang RKL & RPL.................................... II-2
2.3. Daftar Simak Berdasarkan Hasil Evaluasi Dan Peninjauan Ulang. II-5
RANGKUMAN
PANILAIAN MANDIRI
BAB III: PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROYEK ................................ III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Pengelolaan Lingkungan Sesuai Daftar Simak ............................ III-2
3.3. Jaminan Pelaksanaan Dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan
Sesuai Daftar Simak ................................................................. III-5
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v
BAB IV: PEMANTAUAN LINGKUNGAN PROYEK .................................... IV-1
4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Pemantauan Lingkungan Sesuai Daftar Simak................................ IV-1
4.3. Jaminan Pelaksanaan Dalam Upaya Pemantauan Lingkungan
Sesuai Daftar Simak ....................................................................... IV-1
RANGKUMAN ........................................................................................ IV-
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI............................................................ IV-
BAB V: AUDIT LIGKUNGAN PROYEK...................................................... V-1
5.1. Umum ............................................................................................. V-1
5.2. Monitor dan Evaluasi Hasil UKL (Upaya Kelola Lingkungan) & UPL
(Upaya Pengelolaan Lingkungan)................................................... V-1
5.3. Audit Lingkungan............................................................................. V-2
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 2.1 Contoh Daftar Simak Yang Dapat Dikembangkan ............................. II-8
Lampiran 2.2 Proses Penyusunan Amdal................................................................ II-9
Lampiran 3.1 Struktur Organisasi Proyek (Terkait Dengan Pengelolaan Lingkungan) III-6
Lampiran 4.1 Tabel Matrix Evaluasi/ Pemantauan Dampak Hipotetik...................... IV-7
Lampiran 5.1 Bagan Alir Audit Dampak Lingkungan................................................ V-5
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
 Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3
(Safety & Health Management).
2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu (Time Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya (Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human
Resources Managemett)
9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi (Communication
Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko (Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental
Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan (Environmental Management)”.
 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan (Environmental Management)).
 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Mengidentifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap lingkungan proyek.
2. Melakukan upaya pengelolaan lingkungan proyek.
3. Melakukan upaya pemantauan lingkungan proyek.
4. Melakukan audit lingkungan proyek.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of
Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL
B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja /
SMK3 (Safety & Health Management)
2 CMB– 02
Sistem Manajemen Lingkungan
(Environmental Management).
3 CMB – 03
Sistem Manajemen Keuangan (Financing
Management) .
4 CMB – 04
Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope
Management).
5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu (Time Management).
6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya (Cost Management).
7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu (Quality Management)
8 CMB – 08
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HR
Management)
9 CMB – 09
Sistem Manajemen Komunikasi (Communication
Management)
10 CMB – 10
Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement
Management)
11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko (Risk Management)
12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix
B.2 Uraian Modul
 Seri / Judul : CMB-02 / Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental
Management).
 Deskripsi Modul : Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental
Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli
Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management
Of Buildings) dengan harapan dapat : mengidentifikasi dampak pelaksanaan
proyek terhadap lingkungan proyek, melakukan upaya pengelolaan
lingkungan proyek, Melakukan upaya pemantauan lingkungan proyek,
melakukan audit lingkungan proyek
C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
 Menjelaskan maksud dan
tujuan menerapkan sistem
manajemen lingkungan.
 Menjelaskan pengertian
sistem manajemen
lingkungan.
Waktu : 5 menit
 Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
 Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan sistem
manajemen lingkungan.
 Mengikuti penjelasan
pengertian sistem
manajemen lingkungan.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,
Identifikasi dampak
pelaksanaan proyek terhadap
lingkungan proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Evaluasi dan tinjau ulang RKL
& RPL
 Daftar simak berdasarkan
hasil evaluasi dan peninjauan
ulang
Waktu : 50 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x
3. Ceramah / Demonstrasi : Bab
III, Pengelolaan lingkungan
proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Pengelolaan lingkungan
sesuai daftar simak
 Jaminan pelaksanaan dalam
upaya pengelolaan lingkungan
sesuai daftar simak
Waktu : 70 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
4. Ceramah / Demonstrasi : Bab
IV, Pemantauan lingkungan
proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Pemantauan lingkungan
sesuai daftar simak
 Jaminan pelaksanaan dalam
upaya pemantauan lingkungan
sesuai daftar simak
Waktu : 50 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
5. Ceramah / Demonstrasi : Bab
V, Audit ligkungan proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Monitor dan evaluasi hasil UKL
(Upaya Kelola Lingkungan) &
UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan)
 Audit lingkungan
Waktu : 55 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul CMB-02: Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental
Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-
unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, RKL (Rencana Kelola Lingkungan) &
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) dievaluasi dan ditinjau ulang
konsistensinya terhadap pelaksanaan proyek, Daftar simak dibuat berdasarkan
hasil evaluasi dan peninjauan ulang untuk memudahkan pelaksanaan, Upaya
pengelolaan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak, Upaya pengelolaan
lingkungan dijamin pelaksanaanya sesuai daftar simak, Upaya pemantauan
lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak, Upaya pemantauan lingkungan
dijamin dilaksanakan sesuai daftar simak, Hasil pelaksanaan UKL (Upaya Kelola
Lingkungan) & UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dimonitor dan dievaluasi
untuk tujuan konsisten terhadap pelaksanaan proyek dan amdal, Audit lingkungan
dilakukan terus menerus sepanjang waktu proyek
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung(Construction
Management) sebagai berikut :
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. INA.56303.13.09.01.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek
/SMK3 (Project Safety & Health
Management)
2. INA.56303.13.09.02.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2
3. INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
KELOMPOK KOMPETENSI INTI :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
4. INA.56303.13.09.04.07
Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. INA.56303.13.09.05.07
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
6. INA.56303.13.09.06.07
Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
7. INA.56303.13.09.07.07
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
8. INA.56303.13.09.08.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. INA.56303.13.09.09.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. INA.56303.13.09.10.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11. INA.56303.13.09.11.07
Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
Proyek (Project Risk Management)
12. INA.56303.13.09.12.07
Menerapkan Sistem Manajemen Klim
Proyek (project Claim Management)
1.2. RINGKASAN MODUL
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja :
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.02.07
2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
Proyek (Project Environmental
Management)
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan
Keahlian dalam Manajemen Lingkungan
Proyek (Project Environmental Management)
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi dampak
pelaksanaan proyek terhadap
Lingkungan proyek
1.1 RKL (Rencana Kelola Lingkungan)
& RPL (Rencana Pemantauan
Lingkungan) dievaluasi dan ditinjau
ulang konsistensinya terhadap
pelaksanaan proyek.
1.2 Daftar simak dibuat berdasarkan
hasil evaluasi dan peninjauan ulang
untuk memudahkan pelaksanaan.
2. Upaya pengelolaan lingkungan
proyek
2.1 Upaya pengelolaan lingkungan
dilaksanakan sesuai daftar simak.
2.2 Upaya pengelolaan lingkungan
dijamin pelaksanaanya sesuai
daftar simak.
3. Upaya pemantauan
lingkungan proyek
3.1 Upaya pemantauan lingkungan
dilaksanakan sesuai daftar simak.
3.2 Upaya pemantauan lingkungan
dijamin dilaksanakan sesuai daftar
simak.
4. Melakukan audit lingkungan
proyek
4.1 Hasil pelaksanaan UKL (Upaya
Kelola Lingkungan) & UPL (Upaya
Pemantauan Lingkungan) dimonitor
dan dievaluasi untuk tujuan
konsisten terhadap pelaksanaan
proyek dan amdal.
4.2 Audit lingkungan dilakukan secara
berkala sepanjang waktu proyek
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5
1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi
berbasis Lingkungan
2. Peraturan perundang undangan terkait lingkungan tersedia secara lengkap
3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan
4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia
secara lengkap
1.4. PANDUAN PENILAIAN
Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian
a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber
daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut :
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta
lampirannya.
2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Prosedur dan penerapan RKL & UKL.
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan
tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut AMDAL.
2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan
konstruksi dalam penerapan RKL & UKL.
1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
- Fasilitator.
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan computer.
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan
pada Panduan Pembelajaran halaman viii.
- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat
TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
- Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1
BAB II
IDENTIFIKASI DAMPAK PELAKSANAAN PROYEK
TERHADAP LINGKUNGAN PROYEK
2.1 UMUM
Identifikasi Dampak pelaksanaan proyek terhadap kegiatan konstruksi fisik yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, memerlukah
data dan informasi mengenai berbagai komponen kegiatan proyek yang berpotensi
menimbulkan dampak penting serta komponen lingkungan disekitar lokasi kegiatan
yang berpotensi terkena dampak akibat kegiatan.
Penelaahan terhadap kedua hal tersebut menjadi sangat penting karena ketepatan
dan ketelitian Analisis Dampak Lingkungan sepenuhnya tergantung dari
kelengkapan dan kedalaman data dan informasi yang diperoleh.
Dengan melakukan analisis dampak lingkungan dapat diperkirakan dan dievaluasi
jenis, besaran atau intensitas serta tingkat pentingnya dampak yang terjadi.
Intensitas dampak dapat diperkirakan atau dihitung besarnya denan memakai
berbagai metode yang sesuai untuk komponen lingkungan tertentu, seperti metode
statistik, matematik, metode survey, experimental, analogi ataupun professional
judgement. Sedangkan tingkat pentingnya dampak dapat mengacu pada Pedoman
Penentuan Dampak Penting yang ditetapkan oleh Kepala Bapendal No. 056 Tahun
1994, dimana tingkat pentingnya dampak ditentukan oleh faktor-faktor:
a. Jumlah penduduk yang akan terkena dampak.
b. Luas wilayah sebaran dampak.
c. Lamanya dampak berlangsung.
d. Intensitas dampak.
e. Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena dampak.
f. Sifat kumulatif dampak.
g. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Informasi tentang intensitas atau bobot dampak tersebut diatas secara sistematis
tertuang dalam dokumen AMDAL, dan menjadi acuan dalam perumusan upaya
penanganan dampak yang timbul, yang dituangkan dalam dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2
Dokumen RKL dan RPL ini harus dapat dijabarkan dalam gambar-gambar kerja dan
syarat-syarat pelaksanaan, serta acuan dalam melaksanakan pekerjaan:
Selanjutnya dokumen RKL dan RPL ini dipakai pula sebagai dasar untuk
pelaksanaan pengelolaan lingkungan (KL) dan pelaksanaan pemantauan
lingkungan (PL), selama masa pra konstruksi, konstruksi maupun pada pasca
konstruksi.
2.2. EVALUASI DAN TINJAUAN RKL (RENCANA KELOLA LINGKUNGAN) & RPL
(RENCANAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN)
Penjabaran RKL dan RPL pada Tahap Perencanaan Teknis.
Perencanaan teknis dimaksudkan untuk menyiapkan gambar-gambar teknis, syarat
dan spesifikasi teknis kegiatan, sehingga dapat menggambarkan produk yang akan
dihasilkan, didasarkan atas kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam studi kelayakan.
Untuk mewujudkan suatu perencanaan teknis yang berwawasan lingkungan, maka
perumusan RKL dan RPL harus dijabarkan dalam gambar-gambar teknis dan
spesifikasi teknis tersebut, serta perlu dituangkan dalam dokumen kontrak, sehingga
mengikat pelaksana proyek.
Evaluasi dan Tinjauan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan hanya dilakukan pada macam kegiatan yang menimbulkan
dampak/lebih penting/sangat penting terhadap komponen lingkungan.
Prakiraan Dampak, maka macam kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada
komponen lingkungan adalah mencakup 3 tahap, yaitu tahap Pra Konstruksi, Tahap
Konstruksi dan Pasca Konstruksi ( tahap operasional ).
1) Tahap pra konstruksi
a. Perijinan (legalitas usaha)
b. Pembebasan tanah (pemindahan hak)
c. Studi kelayakan (sejauh mana kelayakan usaha yang akan didirikan dan
pendekatan ke masyarakat untuk mengetahui persepsinya terhadap
proyek yang akan dibangun)
d. Pematangan lahan.
e. Dampak yang akan timbul segi sosial ekonomi dan budaya (contoh tanah
pertanian jadi gedung hotel/kantor
2) Tahap pelaksanaan konstruksi
Pembangunan sarana dan prasarana serta penerimaan tenaga kerja.
a. Pembangunan barak dan gudang/workshop
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3
b. Pembangunan pagar pengaman dan jalan masuk proyek
c. Pembangunanan kantor proyek
d. Fasilitas dan utilitas pendukung proyek
e. Sistim penerimaan tenaga kerja (berapa jumlah tenaga kerja)
f. Sistim pengadaan dan penyimpanan material
g. Sistim operasi peralatan dan alat pendukung
h. Sistim penggunaan alat perancah/alat pengaman
i. Sistem trafik lalu lintas disekitar proyek
j. Berapa lamanya proyek
Pembangunan Bangunan Utama proyek (dilihat karakteristiknya)
a. Sistim Penggalian tanah & Urugan
b. Sistim Dewatering
c. Sistim pelaksanaan Pondasi dan dinding bawah tanah
d. Sistim pelaksanaan struktur atas
e. Sistim pelaksanaan finishing & penggunaan material
f. Sistim pelaksanaan instalasi listrik standar
g. Sistim pelaksanaan instalasi listrik non standar
h. Sistim pelaksanaan instalasi plumbing untuk air kotor,bersih dan panas
i. Sistim iluminasi/pencahayan luar dan dalam
j. Sistim ventilasi (alami atau mekanikal)
k. Sistim pelaksanaan dan pengolahan air limbah
l. Syistem transportasi dalam bangunan
m. Sistim tata suara
n. Sistim pentanahan dan penangkal petir
o. Sistim pewarnaan proyek
p. Sistim sirkulasi ruang dalam dan luar
q. Sistim pertanaman
r. Sistim irrigasi
s. Sistim operasi seluruh peralatan
t. Sistim pemadam kebakaran dalam dan luar
u. Sistim evakuasi keadaan darurat.
v. Lama Pelaksanaan pembangunan proyek diantara (0.6 – 2 tahun)
Percobaan bangunan sebelum operasi (3 – 6 bulan)
a. Testing Commisioning
b. Training operasional
c. Dampak yang akan timbul diperkirakan komponen :
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4
 Fisika kimia, biologi dan
 Sosial ekonomi budaya (Penggunaan listrik genset, penggunaan
motor2
 Bersuara, penggunaan pompa2 penghisap air tanah, kendaraan dan
lalu lintas dll).
Contoh Jenis dampak dari :
a. Fisika Kimia
Kualitas udara (kebisingan)
Dengan meningkatnya kebisingan yang dapat melampaui baku mutu di
wilayah studi yang diakibatkan oleh kegiatan proyek, hal ini dampak yang
ditimbulkan akan berlangsung selama pengerjaan proyek dan luasannya
akan mencapai radius tertentu sesuai studi & dan hasil evaluasi.
b. Hidrologi (Kualitas Air)
Kegiatan proyek akan berdampak pada perubahan kualitas dan kuantitas
air dilingkungan/disekitar proyek
c. Hayati
Dampak yang timbul akibat menurunya kualitas dan kuantitas air atau
meningkatnya konsentrasi beberapa parameter tertentu yang terlarut
dalam air dapat berakibat buruk bagi kehidupan organisme fito plankton
dan biota air lainnya.
d. Sosial & Budaya
Dampak sosial yang akan dihadapi proyek adalah penyerapan tenaga
kerja dan penyesuaian kualifikasi yang ada disekitar proyek menjadi
pertimbangan penting. Dampak yang akan timbul terhadap kultur
masyarakat sekitar.
e. Sumberdaya Proyek
Timbulnya dampak terhadap pengelolaan material, alat dan tenaga kerja
proyek
3) Tahap pasca konstruksi
Evaluasi pasca proyek ditujukan : untuk menilai dan pengupayakan
peningkatan daya guna dan hasil guna dari prasarana yang telah dibangun
dan dioperasikan. Evaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dimaksudkan untuk memantapkan SOP (standard operation procedure)
dengan mengacu pada pengalaman yang didapat dilapangan selama
kegiatan proyek berlangsung.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5
Bangunan beroperasi
a. Dampak Peralihan proyek ke operasi usaha
b. Dampak operasional
c. Dampak yang akan timbul diperkirakan komponen :
1. Fisika kimia, biologi dan,
2. Sosial ekonomi budaya (Penggunaan listrik genset, penggunaan
motor2.
3. Bersuara, penggunaan pompa2 penghisap air tanah, kendaraan dan
lalu lintas di dalam/luar/disekitar bangunan.
2.3. DAFTAR SIMAK BERDASARKAN HASIL EVALUASI DAN PENINJAUAN ULANG
Dibuatkan daftar simak atau checklist terhadap yang akan berdampak pada
pelaksanaan proyek (Lampiran 2.1)
Yaitu suatu alat yang terstruktur, pada umumnya memiliki item khusus digunakan
untuk memverifikasi bahwa satu bahasan diperlukan langkah-langkah yang telah
dilakukan, mungkin sederhana atau kompleks. Pada umumnya diutarakan sangat
mendesak atau seperti mengintrogasi ................ ( sudahkah anda melakukan ini?)
Daftar simak yang khusus harus dikembangkan untuk manajemen lingkungan
dengan memperhatikan :
 Berdasarkan Undang undang/peraturan seperti :
Kebijakn-kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup tersebut diatas,
selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangan seperti:
1. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup,
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan.
3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 yang kemudian disempumakan
dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
4. Berbagai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL, sebagai penjabaran dari
PP No. 51 Tahun 1993.
5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 tentang
Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan.
6. Berbagai Keputusan Menteri-Menterj Sektoral tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan AMDAL untuk masing-masing. sektor sebagai penjabaran
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6
dari Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL dari Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
7. SNI 19 -14001 - 2005 Persyaratan dan Panduan Penggunaan Sistem
Manajemen Lingkungan.
8. SNI 19 - 14004 – 2005 Panduan Umum tentang Prinsip, sistem dan teknik
pendukung Sistem Manajemen Lingkungan.
9. ISO 14000 Sistem Manajemen Lingkungan.
Selain itu berbagai peraturan perundangan yang diterbitkan akhir-akhir ini juga
banyak yang mengacu pada permasalahan Lingkungan Hidup seperti Undang-
Undang Penataan Ruang, Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Hayati
dan Ekosistemnya, Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung dan sebagainya. Dalam pekerjaan "Konstruksi akan terdapat banyak
komponen kegiatan yang daoat menimbulkan dampak penting terhadap
Lingkungan Hidup, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, maka
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundangan yang
berlaku, kegiatan tersebut di atas wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) yang pelaksanaannya mengacu pada berbagai
pedoman dan petunjuk teknis AMDAL yang relevan (lihat Lampiran 2.2),
dengan memperhatikan sasaran dan ciri-ciri atau karakteristik kegiatan proyek
yang bersangkutan.
1. Berdasarkan dokumen kontrak.
2. Berdasarkan standard dan prosedur.
3. Berdasarkan kondisi lingkungan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7
RANGKUMAN
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek
Melakukan identifikasi dampak pelaksanaan proyek konstruksi fisik yang diperkirakan
akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup disekitarnya, sehinggga
diperlukan data atau informasi mengenai berbagai kemungkinan komponen kegiatan
proyek konstruksi berpotensi menimbulkan dampak penting lingkungan disekitar lokasi
kegiatan.
Informasi tersebut secara sistematis tertuang pada dokumen AMDAL, dan menjadi acuan
dalam perumusan upaya penanganan dampak yang timbul yang tertuang dalam dokumen
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Dokumen RKL dan RPL menjadi acuan didalam menyusun Upaya pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan pemantauan lingkungan (UPL) yang akan digunakan sebagai
acuan pelaksanaan pekerjaan.
Prakiraan dampak ditinjau pada komponen lingkungan pada tahapan konstruksi yaitu :
1) Tahap pra konstruksi,
2) Tahap pelaksanaan konstruksi
3) Tahap pasca konstruksi
Prakiraan dampak dibuatkan cheklist/daftar simak dengan memperhatikan Undang-
undang/peraturan, standar, Keputusan Menteri, karakteristik kegiatan proyek seperti
dokumen kontrak, kondisi lingkungan dan SOP.
Jenis pelaporan dampak dari pelaksanaan proyek terdiri dari :
a. Pendahuluan.
b. Identifikasi Pengguna jasa dan penyedia jasa utama.
c. Uraian produk yang menggambarkan system utama.
d. Karakteristik dari pengaruh terhadap lingkungan proyek (langsung dan tidak
langsung).
e. Lingkungan sekitar proyek
f. Penilaian Lingkungan.
g. Analisis dampak dari pelaksanaan proyek.
h. Identifikasi dan penilaian dampak terhadap lingkungan.
i. Uraian penanganan peringanan terhadap dampak negative dan
j. memaksimalkan tindakan dampak positif.
k. Monitoring program untuk menjamin konservasi lingkungan ( mungkin secara formal
atau non formal, sangat terinci atau secara luas tercakup, sesuai persyaratan proyek
dan standar dan peraturan.)
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 8
LAMPIRAN 2.1
CONTOH DAFTAR SIMAK YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
Lingkungan Kegiatan :
    
A. PRA KONSTRUKSI BANGUNAN HOTEL
1. Perubahan tanah
2. Studi Kelayakan
3. Pendapatan
masyarakat
4. Perijinan
B. KONSTRUKSI BANGUNAN HOTEL
1. Pemasangan pondasi/
pancang
2. Penggalian tanah
untuk kolam renang
3. Pengangkutan
material
4. Rekruitmen tenaga
kerja untuk pembang-
unan gedung
5. Pembangunan gedung/
sarana dan Prasarana
C. PASCA KONSTRUKSI
(OPERASI HOTEL)
1. Rekruitmen tenaga
kerja
2. Training tenaga
kerja
3. Kegiatan restoran
4. Pencucian fasilitas hotel
5. Aktivitas tamu
6. Transportasi
7. Pemanfaatan energi
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9
LAMPIRAN 2.2
PROSES PENYUSUNAN AMDAL
DIAGRAM ALIR JENIS DOKUMEN
Informasi Proyek  Kerangka Acuan Analisis
Dampak Lingkungan (KA-
ANDAL)
 Analisis Dampak
Lingkungan (ANDAL)
 Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
(RKL dan RPL)
 Gambar Kerja dan sayarat-
syarat pelaksanaan yang
mencakup rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang
dituangkan dalam dokumen
kontrak.
 Standar operasi dan
pemeliharaan sarana dan
prasarana pengelolaan
lingkungan.
 Tata cara penilaian hasil
pelaksanaan RKL dan RPL.
 Dokumen RKL dan RPL yang
telah dimantapkan
 Dokumen pelaksanaan
pemantauan lingkungan.
Komponen Kegiatan
yang berpotensi
menimbulkan
Komponen Kegiatan
yang berpotensi
terkena dampak
Prakiraan dan evaluasi
dampak
Rumusan penanganan
dampak
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
(KL) dan Pemantauan Lingkungan
Penilaian hasil
pemantauan
Perbaikan
RKL & RPL
Memadai
Lanjutkan KL dan PL sampai dampak
negatif sekecil mungkin dan manfaat
proyek sesuai yang direncanakan
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB II
Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap
Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 10
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
Mengidentifikasi dampak
pelaksanaan proyek terhadap
Lingkungan proyek
1 RKL (Rencana Kelola
Lingkungan) & RPL
(Rencana Pemantauan
Lingkungan) dievaluasi
dan ditinjau ulang
konsistensinya terhadap
pelaksanaan proyek.
1. Apa yang dimaksud AMDAL?
2. Terdiri dari dokumen apa saja AMDAL
itu?
3. Apa guna AMDAL?
4. Siapa yang menyiapkan Dokumen
AMDAL?
5. Pada tahap apa prakiraan dampak dari
pelaksanaan proyek konstruksi?
6. Sebutkan klasifikasi jenis dampaknya.
2 Daftar simak dibuat
berdasarkan hasil
evaluasi dan peninjauan
ulang untuk memudahkan
pelaksanaan.
1. Apa yang dimaksud dengan daftar
simak?
2. Apa yang harus diperhatikan didalam
membuat daftar simak?
3. Siapa yang bertugas membuat daftar
simak?
4. Kalau ditemukan adanya ketidak
padanan dalam menilai hasil pemantauan
apa yang diperbuat?
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1
BAB III
PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROYEK
3.1. UMUM
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) adalah dokumen yang mengandung upaya
penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh
rencana kegiatan.
Prinsip Pengelolaan Lingkungan.
Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam melakukan permanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan
lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap
dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.
Perwujudan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi.yang
tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan.
Untuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain :
a. Preventif (pencegahan), didasarkan atas prinsip untuk mencegah timbulnya
dampak yang tidak diinginkan,, dengan mengenali secara dini kemungkinan
timbulnya dampak inegatif, sehingga rencana pencegahan dapat disiapkan
sebelumnya. Beberapa cbntoh dalam penerapan prinsip ini adalah
melaksanakan AMDAL secara baik dan benar, pernanfaatan sumber daya alam
dengan efisien sesuai pbtensinya, serta mengacu pada tata ruang yang telah
ditetapkan.
b. Kuratif (penanggulangan), didasarkan atas prinsip menanggulangi dampak yang
terjadi atau yang diperkirakan akan terjadi, namun karena keterbatasan
teknologi, hal tesebut tidak dapat dihindari. Hal ini dilakukan dengan
pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti
kualitas udara, kualitas air dan sebagainya. Apabila hasil pemantauan
lingkungan mendeteksi adanya perubahan atau pencemaran lingkungan, maka
perlu ditelusuri penyebab/sumber dampaknya, dikaji pengaruhnya, serta
diupayakan menurunnya kadar pencemaran yang timbul.
c. Insentif (kompensasi), didasarkan atas prinsip dengan mempertemukan
kepentingan 2 pihak yang terkait, disatu pihak pemrakarsa/pengelola kegiatan
yang mendapat manfaat dari proyek tersebut harus memperhatikan pihak lain
yang terkena dampak, sehingga tidak merasa dirugikan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2
Perangkat insentif ini dapat juga berupa pengaturan oleh pemerintah seperti
peningkatan pajak atas buangan limbah, iuran pemakaian air, proses perizinan dan
sebagainya.
3.2. PENGELOLAAN LINGKUNGAN SESUAI DAFTAR SIMAK
Tujuan pengelolaan lingkungan yang hendak dicapai adalah :
a. Mengembangkan dampak positif kegiatan proyek terhadap lingkungan dan
sebaliknya yaitu mengembangkan dampak lingkungan terhadap kegiatan
proyek.
b. Menekan dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek terhadap
lingkungan dan dampak negatif lingkungan terhadap kegiatan proyek.
c. Meningkatkan daya guna faktor faktor lingkungan.
d. Meningkatkan kualitas fungsi lingkungan dan daya dukung lingkungan.
Kegunaan pengelolaan lingkungan
Salah satu kegunaan pengelolaan lingkungan adalah untuk mewujudkan usaha
pengembangan dampak positif dan menekan dampak negatif.
Ditinjau dari kegiatan lain yang terkait, kegunaan pengelolaan ini adalah untuk
menghindarkan dampak negatif yang timbul, kerja sama dalam pengelolaan
lingkungan dan keterikatan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.
Di lain pihak ditinjau secara macro yaitu kepentingan nasional, pengeloaan
lingkungan ini merupakan suatu dukungan untuk menciptakan pemangunan yang
berkelanjutan dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Lokasi pengelolaan lingkungan
Lokasi pengelolaan terbatas pada tapak proyek dan secara administrative terletak
di….., kecamatan…. Kabupaten…. Dengan batas-batas persil seperti sebelah
Utara…., Selatan…., Timur…., Barat…..
Pendekatan pengelolaan lingkungan
Pengelolaan dampak, baik positif dan negative dapat dilakukan dengan 3
pendekatan yaitu pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi, dan pendekatan
institusional. Seperti uraian berikut ini :
a. Pendekatan Teknologi.
Dalam pengelolaan lingkungan terutama untuk : pengelolaan air bersih,
pengelolaan limbah (sumber cair), Pengelolaan limbah padat, pengelolaan
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3
kebisingan, pengelolaan pencegahan kebakaran, pengelolaan daur ulang
material proyek, dan pengelolaan sosial ekonomi dan budaya.
b. Pendekatan Ekonomi.
Pendekatan ekonomi pada hakekatnya adalah penerapan system terpadu dari
pendekatan teknologi dan institusional sehingga secara ekonomi layak untuk
dilaksanakan. Dalam hal ini juga mempertimbangkan kebijakan ekonomi untuk
mempermudah terselenggaranya pengelolaan lingkungan, baik ditujukan kepada
kepentingan perusahaan, pemerintah maupun masyarakat. Secara umum
pendekatan ekonomi yang dapat diterapkan antara lain adalah :
1. Memberikan kemudahan dan keringanan dalam proses pengadaan peralatan
untuk pengelolaan lingkungan.
2. Selalu merencanakan/menentukan anggaran biaya pengelolaan lingkungan
tiap periode sehingga dapat di cek perkembangan biaya pengelolaan
lingkungan, baik untuk pemeliharaan alat maupun pengelolaan lingkungan.
3. Kemudaha perbankan untuk memperoleh kredit jika diperlukan.
4. Kerugian biaya dan prosedur yang mudah dalam pengelolaan limbah.
5. Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar terhadap masyarat yang
terkena dampak.
6. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan tenaga kerja.
7. Dalam hal penyediaan bahan baku untuk makanan sepanjang memenuhi
syarat kesehatan diusahakan dari daerah setempat.
8. Diprioritaskan menggunakan tenaga kerja lokal sesuai kebutuhan.
9. Efisien dalam menggunakan material dan alat kegiatan proyek.
c. Pendekatan Institusional /Kelembagaan.
Pendekatan institusional adalah pengelolaan lingkungan dengan
mengembangkan kerja sama antara pemrakarsa dengan lembaga atau
organisasi industri lain yang terkait.
Pendekatan institusional atau kerjasama yang dapat dilakukan antra lain adalah:
1. Dalam hal pengadaan air bersih Dapat bekerjasama dengan PDAM dan
dinas kesehatan.
2. Untuk pengelolaan limbah dapat bekerjasama dengan laboratorium
kesehatan, baik BPPI maupun BPOM
3. Untuk pemantauan sumur dapat bekerjasama dengan dinas pertambangan
4. Untuk mengelola dalam kesehatan dapat bekerjasa dengan dinas
kesehatan, puskesmas dan lainnya.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4
5. Dalam hal pengelolaan limbah padat dapat bekerjasama dengan dinas
kebersihan.
6. Dalam pengelolaan aspek Sossekbud dapat bekerjasama dengan BKLH,
Depdikbud, Depnaker, Pemda setempat dll.
d. Pendekatan Sosial & Budaya
Dampak sosial yang akan dihadapi proyek adalah penyerapan tenaga kerja dan
penyesuaian kualifikasi yang ada disekitar proyek menjadi pertimbangan
penting. Dampak yang akan timbul terhadap kultur masyarakat sekitar.
Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana lingkungan ini membahas tentang pengelolaan terhadap komponen
komponen lingkungan yang terkena dampak baik yaitu berupa dampak positif
maupun dampak negatif, yang timbul karena adanya rencana kegiatan proyek baik
diwilayah tapak proyek maupun disekitar proyek. Komponen lingkungan yang akan
dibahas meliputi aspek fisika, kimia, biologi dan sosial ekonomi yang masing masing
mencakup sumber dampak, bobot dan tolok ukur dampak.
Pada tahap pra konstruksi
Kegiatan pra konstruksi dalam hal ini pengadaan tanah dan pemindahan penduduk
harus didukung dengan data yang lengkap dan akurat tentang lokasi, luas, jenis
peruntukan serta kondisi penduduk yang memiliki atau menempati tanah yang
dibebaskan tersebut.
Ketentuan-ketentuan yang rinci tentang masalah pembebasan tanah dalam RKL
harus dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembebasan tanah dan pembebasan tanah tersebut.
Pada tahap konstruksi.
Kegiatan pada tahap ini merupakan pelaksanaan fisik konstruksi sesuai dengan
gambar dan syarat-syarat teknis yang telah dirumuskan dalam kegiatan
perencanaan teknis.
Kegiatan pengelolaan lingkungan yang tercakup pada tahap ini meliputi
penerapan:
 Metode: konstruksi, spesifikasi serta persyaratan kualitas dan kuantitas
pekerjaan yang terkait dengan penanganan dampak penting.
 Penerapan SOP yang mengacu dampak lingkungan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5
 Tata cara penilaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan tindak
lanjutnya.
Sedangkan tahap Pasca Konstruksi tidak masuk dalam tugas CM.
3.3. JAMINAN PELAKSANAAN DALAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
SESUAI DAFTAR SIMAK
Mekanisme pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
a. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan tersebut menjadi tugas dan tanggung
jawab pemrakarsa/pengelola kegiatan, dilaksanakan selama pelaksanaan
dampak negatif, maupun pengembangan dampak positif.
b. Kegiatan pengelolan lingkungan terkait dengan berbagai instansi, dan
masyarakat setempatj sehingga perlu dijabarkan keterkaitan antar instansi
dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan tersebut. Penentuan instansi
terkait, disesuaikan dengan fungsi, wewenang dan bidang:tugas serta
tanggung jawab instansi tersebut.
c. Mengingat bahwa pengelolaan lingkungan harus dilakukan selama proyek
berlangsung, maka perlu ditetapkan unit kerja yang bertanggunga jawab
melaksanakan pengelolaan lingkungan, serta tata cara kerjanya. Unit kerja
tersebut dapat berupa pembentukan unit baru atau pengembangan dari unit
kerja yang sudah ada. Pemrakarsa/pengelola kegiatan harus mengambil inisiatif
dalam melakukan pengelolaan lingkungan, sedangkan instansi terkait diarahkan
untuk menyempurnakan dan memantapkannya.
d. Pembiayaan merupakan faktor yang penting atas terlaksananya pengelolaan
lingkungan, untuk itu sumber dan besatnya biaya harus dijabarkan dalam RKL.
Pada prinsipnya pemrakarsa/pengelola kegiatan harus bertanggung jawab atas
penyediaan dana untuk pengelolaan lingkungan yang diperlukan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6
Lampiran 3.1
Struktur Organisasi Proyek
(Terkait dengan Pengelolaan Lingkungan)
Manajer Proyek
Bag. Produksi Bag. Umum
Seksi. Pengelolaan Lingkungan
Kesehatan
K 3
Penanganan
Sos.ek.bud
Teknis
Penanganan
Limbah
Keamanan
Bag. Teknik
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7
RANGKUMAN
Pengelolaan lingkungan khususnya dari dampak pelaksanaan proyek di laksanakan
dengan jaminan bahwa pelaksanaan sesuai dengan yang ada pada daftar simak.
Prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain :
a. Melakukan Preventif (pencegahan).
b. Melakukan Kuratif (penanggulangan).
c. Memberikan Insentif ( kompensasi).
Mengembangkan tujuan pengelolaan lingkungan yang akan dicapai antara lain :
a. Mengembangkan dampak positif.
b. Menekan dampak negatif .
c. Meningkatkan daya guna faktor faktor lingkungan.
d. Meningkatkan kualitas fungsi lingkungan dan daya dukung lingkungan.
Pengelolaan dampak, baik positif maupun negatif dapat dilakukan dengan 4 pendekatan
antara lain :
a. Pendekatan teknologi,
b. Pendekatan ekonomi,
c. Pendekatan institusional/kelembagaan.
d. Pendekatan sosial & budaya.
Pengelolaan komponen lingkungan pada 3 (tiga) tahapan konstruksi yaitu :
a. Pada Tahap Pra konstruksi.
b. Pada Tahap Pelaksanaan konstruksi.
c. Pada Tahap Pasca konstruksi.
Deskripsi kerja pengelola lingkungan antara lain mencakup tugas sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja pengelolaan lingkungan jangka panjang dan pendek.
b. Mengadakan evaluasi kerja pengelolaan lingkungan secara periodik
c. Membuat laporan kerja pengelolaan lingkungan secara periodik.
d. Melakukan dan menganalisis kegiatan pengelolaan limbah padat, cair dan gas serta
sosial ekonomi budaya.
e. Melakukan montoring dan evaluasi kualitas air bersih, baik untuk makan, minum,
mandi dan kebutuhan lainnya.
Mekanisme dalam upaya pengelolaan dan upaya pemantauan harus sesuai dengan yang
terdapat pada daftar simak.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB III
Pengelolaan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 8
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
2. Upaya pengelolaan
lingkungan proyek
1 Upaya pengelolaan
lingkungan dilaksanakan
sesuai daftar simak.
1. Apa prinsip yang dipakai didalam
pengelolaan lingkungan?
2. Apa tujuan pengelolaan lingkungan?
3. Ada berapa pendekatan didalam
mengelolan dampak?
4. Tahapan apa saja didalam pelaksanaan
proyek konstruksi akan berdampak pada
lingkungan?
2 Upaya pengelolaan
lingkungan dijamin
pelaksanaanya sesuai
daftar simak.
1. Bagaimana mengupayakan pengelolaan
lingkungan dilaksanakan sesuai dengan
daftar simak?
2. Siapa yang menjamin bahwa upaya
pengelolaan lingkungan akan dilaksanakan
sesuai dengan daftar simak?
3. Apa cakupan tugas pengelola lingkungan?
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1
BAB IV
PEMANTAUAN LINGKUNGAN PROYEK
4.1. UMUM
Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, serasi dan
berfungsi sebagai daya dukung penghidupan, maka setelah dilakukan analisis
dampak lingkungan dan penyusunan dokumen RKL, maka di lengkapi dengan
dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Ruang lingkup kegiatan pemantauan lingkungan meliputi aspek fisika kimia, biologi,
ekonomi dan budaya.
Pada aspek fisika kimia antara lain pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya
penurunan kualitas udara, berupa kebisingan, penurunan kualitas air sebagai akibat
pembuangan limbah cair dan padat serta tumpahan bahan bakar dari kendaraan
bermotor dan lain-lain.
Pada aspek biologi antara lain pemantauan terhadap penurunan fitoplankton (flora
akuatik) dan fauna akuatik. Sedangkan pada aspek sosekbud antara lain diarahkan
pada kemungkinan terjadinya penularan penyakit, keramaian lalu lintas, kamtibmas
dan lain lain.
4.2. PEMANTAUAN LINGKUNGAN SESUAI DAFTAR SIMAK
Tujuan pemantauan ini adalah untuk mengetahui dampak yang diperkirakan akan
terjadi selama berlangsungnya kegiatan. Di samping itu juga bertujuan mengetahui
hasil dari kegiatan pengelolaan lingkungan.
Adapun kegunaan pemantauan lingkungan adalah sebagai bahan informasi atau
umpan balik dalam rangka pengelolaan lingkungan proyek maupun instansi lain
yang terkait. Kegunaan lain yang dapat diperoleh adalah sebagai bahan evaluasi
atas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan dan selanjutnya dipergunakan
untuk bahan pertimbangan pengelolaan lingkungan berikutnya.
4.3. JAMINAN PELAKSANAAN DALAM UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
SESUAI DAFTAR SIMAK
Penerapan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pada tahap ini mencakup :
 Pemantauan proyek konstruksi agar sesuai dengan gambar dan spesifikasi
teknis yang telah mengikuti Kaidah lingkungan.
 Penerapan dan pelaksanaan uji coba operasional.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2
 Penilaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan untuk masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan RKL dan RPL.
1) Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap ini pekerjaan telah dilakukan dan dampak yang terjadi pada aspek
sosekbud.
a. Sumber dan Karakteristik Dampak
Dampak yang terjadi adalah hilangnya pemilikan tanah dan penerimaan
pendapatan sebagai akibat kegiatan jual beli lahan dari pemilik pertama ke
pemrakarsa. Sifat dampak pada pemilikan tanah ini adalah positif sedangkan
dampak terhadap pendapatan adalah negatif.
Dampak lain yang terjadi adalah berubahnya status penggunaan tanah
sebagai akibat langsung pengalihan fungsi lahan dari sawah menjadi lahan
proyek/Bangunan.
b. Metode Pemantau dan Tolok Ukur Dampak
Pemantauan dapat langsung dilakukan dengan wawancara dan observasi
langsung ke masyarakat. Tolak ukur dampaknya adalah :
- Untuk pendapatan, jumlah penerimaan dan penggunaan hasil jual beli.
- Untuk hak pemilikan tanah adalah sertifikat tanda bukti pemilikan.
- Untuk status penggunaan tanah, fungsi lahan yang ditetapkan saat jual
beli.
c. Waktu Pemantauan
Waktu yang dibutuhkan adalah saat jual beli dilakukan sampai dengan
Pemrakarsa mulai beroperasi, dengan frekuensi 1 kali menjelang
pengoperasian Bangunan Gedung/Proyek.
d. Lokasi Pemantauan
Pemantauan lingkungan khususnya dilakukan di tapak proyek yaitu di Desa
…….., Kecamatan ……, kabupaten …… dan Desa ……., Kecamatan ……,
Kabupaten …….
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3
2) Tahap Konstruksi
Fisika – Kimia
a. Sumber dan Karakteristik Dampak
Pada tahap konstruksi ini, komponen lingkungan yang akan terkena dampak
negatif penting adalah meningkatnya kebisingan dan menurunnya nilai
kualitas air.
a). Meningkatnya kebisingan udara
Meningkatnya kebisingan di wilayah studi dan daerah sekitarnya akan
sangat mengganggu kenyamanan dan ketenangan baik bagi karyawan/
pekerja di dalam wilayah proyek maupun bagi warga kampung yang
berada tidak jauh dari lokasi proyek. Sumber kebisingan berasal dari
pemasangan tiang pancang beton pada saat pembangunan berlangsung.
b). Menurunya kualitas air
Menurunya nilai kualitas air (parameter fisika-kimia) dapat
membahayakan bagia kehidupan biota air (plankton, benthos dan
nekton). Menurunnya kualitas air bersumber dari partikel tanah yang
hanyut ke sungai akibat galian tagnah untuk pondasi maupun terbukanya
lahan di beberapa lokasi. Sumber pencemaran juga berasal dari
tercecernya minyak, solar, olie dari aktivitas kendaraan bermotor di
wilayah studi.
b. Metode Pemantauan dan Tolok Ukur Dampak
a). Kebisingan ; metode pemantauan kebisingan suara dengan alat Sound
Level Meter (SLM) model digital yang peka terhadap suara (getaran).
Sebagai tolak ukur digunakan Tingkat Kebisingan LSM sesuai
Permenkeas No. 718/ MENKES/PER/XI/1987 untuk lingkungan kerja
seperti kantor dan hotel adalah 70 dBA dan di lingkungan permukiman
sebesar 55 dBA.
b). Kualitas Air; Metode yang digunakan adalah pengambilan sampek
sampai air di lokasi yang telah ditentukan, kemudian dianalisis di lab
induk setelah sebelumnya diberi pengawet. Beberapa parameter seperti
suhu dan pH diukur secara insitu. Sebagai tolak ukur yang digunakan
adalah membandingkan hasil pengukuran/analisis sample air dengan
Baku Mutu Air Sungai Golongan B.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4
c. Waktu dan Periode Pemantauan
Waktu pemantauan dilakukan sejak dimulai awal pembangunan (mulai
menggali tanah/pemasangan tiang pancang pondasi) hingga pekerjaan
konstruksi selesai. Untuk kebisingan, periode pemantauan dilakukan setiap
seminggu sekali dilakukan selama 24 jam yang terbagi atas 5 kali
pemantauan pada siang hari dan 3 kali pada malam hari.
Sedangkan untuk kualitas air, periode pemantauan di lakukan setiap bulan.
Masing-masing stasiun yang akan dipantau dilakukan pada kondisi/waktu
yang bersamaan.
d. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan untuk kebisingan dilakukan didalam wilayah studi pada
jarak yang berbeda antara stasiun. Lokasi terbagi dari di bagian depan atau
di pinggir jalan raya; di bagian halaman parkir, di tempat orang turun dari
mobil, di bagian tengah dan di bagian belakang yang dekat dengan ruangan
mesin generator/diesel serta satu satiun berada diperkampungan yang
terdekat dengan lokasi hotel berada.
Untuk pemantauan kualitas air, sebanyak 5 stasiun terbagi atas satu di inlet
air yang masuk ke wilayah proyek; dua stasiun terletak di dalam wilayah
proyek; satu stasiun terletak setelah air limbah keluar dari wilayah proyek
dan satu stasiun lagi di sumur penduduk setempat.
Biologi
a. Sumber dan Karakteristik Dampak
Komponen lingkungan yang akan terkena dampak pada aspek biologi ini
adalah flora akuatik (plankton) dan fauna akuatik (zooplankton, benthos dan
nekton).
Menurunya kelimpahan flora dan fauna akuatik dapat disebabkan oleh
menurunya kualitas air di wilayah proyek terutama yang disebabkan oleh
limbah cair yang berasal dari kegiatan proyek. Penurunan kelimpahan biota air
dapat menyebabkan menurunya sumber daya perairan dan kurang
berfungsinya tata guna perairan bagi kehidupan organisme air dan mahluk
hidup lainnya.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5
b. Metode Pemantauan dan Tolok Ukur Dampak
Metode pemantauan untuk flora akuatik (plankton) yaitu dengan menggunakan
alat plankton net nomor 25 setelah air sample disaring dengan alat tersebut
pada volume tertentu. Sedangkan untuk fauna akuatik (benthos) digunakan
alat dredge atau grab juga bias digunakan pralon diameter 9 – 10 cm untuk
mengambil substrat dimana biota tersebut hidup.
Sebagai tolak ukur yang digunakan adalah indeks keanekaragaman (H) jenis
baik pada organisme plankton maupun organisme benthos. Jika indeks H
sama dengan atau diatas 3,0 berarti perairannya belum tercemar/tercemar
sangat ringan; indeks H antara 2,0 – sampai dengan di bawah 3,0 dikatan
perairan telah tercemar ringan; indeks H di bawah 2,0 dikatakan perairan telah
tercemar berat.
c. Waktu dan Periode Pemantauan
Waktu pemantauan dilakukan selama pekerjaan konstruksi berlangsung.
Periode pemantauan dilakukan setiap bulan sesuai atau sama dengan periode
pemantauan pada kualitas air.
d. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan untuk aspek biologi (plankton, benthos dan nekton) sama
dengan lokasi pemantauan pada parameter kualitas air.
Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Sumber dan Karakteristik Dampak
Pada tahap konstruksi komponen social ekonomi budaya yang diduga terkena
dampak adalah mata pencaharian dan ketenagakerjaan, pendapatan, lalu
lintas/ transportasi kesehatan dan keselamatan kerja dan persepsi
masyarakat.
b. Metode dan Tolok Ukur Dampak
Metode yang digunakan adalah pengamatan serta wawancara para anggota
masyarakat dan para pekerja. Sedangkan tolok ukurnya adalah :
- Mata pencaharian dan ketenaga kerjaan, diukur dengan jumlah lapangan
kerja yang tercipta dan jumlah tenaga kerja yang terserap selama
pembangunan sarana dan prasarana.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6
- Pendapat di ukur dengan jumlah gaji/upah yang diterima rata-rata per hari
atau per bulan dibandingkan dengan upah minimum regional. Lalu lintas /
transportasi diukur dengan jumlah kendaraan yang lewat khususnya pada
jam berangkat dan pulang kerja.
- Kesehatan dan keselamatan kerja diukur dengan jumlah tenaga kerja yang
terkait atau mengalami kecelakaan kerja.
- Persepsi masyarakat di ukur dengan presentasi anggota masyarakat yang
setuju atau tidak setuju terhadap kegiatan pembangunan proyek. Makin
besar prosentase yang tidak setuju maka dampaknya menjadi negatif.
c. Waktu dan Periode Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama pekerjaan konstruksi berlangsung. Untuk
komponen transportasi dan kesehatan dan keselamatan kerja di pantau tiap
hari. Untuk komponen pendapatan di pantau selama 6 bulan sekali.
Sedangkan persepsi dan penyerapan tenaga kerja dipantau satu kali selama
pekerjaan konstruksi berlangsung.
d. Lokasi Pemantauan
Pemantauan pada aspek sosial ekonomi dan budaya dilakukan di area
pembangunan (tapak proyek baik di dalam areal pekerjaan maupun
masyarakat sekitarnya).
Kelembagaan
Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh Manajemen proyek beserta instansi
terkait. Proyek menyelenggarakan pemantauan untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan pengelolaan lingkungan telah diterapkan secara efektif dan efisien.
Adapun lembaga atau instansi yang ikut serta memantau adalah :
a) Departemen Kesehatan yaitu Kanwil Departemen Kesehatan.
b) Biro Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
c) Kantor Wilayah terkait.
d) Kantor Departemen Tenaga Kerja.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7
Lampiran 4.1
TABEL. MATRIX EVALUASI/ PEMANTAUAN DAMPAK HIPOTETIK
KomponenLingkungan
KEGIATAN
A. PRAKONSTRUKSI
1. Perubahantanah
2. Studi Kelayakan
3. Pendapatan
masyarakat
4. Perijinan
B. KONSTRUKSI
1. Pemasanganpondasi/
pancang
2. Penggaliantanah
untukkolamrenang
3. Pengangkutan
material
4. Rekruitmentenaga
kerjauntukpembang-
unangedung
5. Pembangunangedung/
saranadanPrasarana
6. Transportasi
7. Pemanfaatanenergi
Skalakepentingandampak:1tidakpenting, 2kurangpenting, 3cukuppenting, 4.penting, 5sangatpenting
5.
Fauna
Akuatik
(Nekton
Bentos)
1.
Kualitas
Udara
(Kebisingan)
2.
Debit
Air
3.
Kualitas
Air
(Fisika
Kimia
4.
Flora
Akuatik
(Plankton)
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 8
RANGKUMAN
Ruang lingkup kegiatan pemantauan lingkungan meliputi aspek fisika, kimia, biologi,
ekonomi dan budaya.
Pemantauan aspek fisika kimia meliputi kemungkinan terjadinya penurunan kualitas
udara, kebisingan, penurunan kualitas air,
Aspek biologi meliputi penurunan fitoplankton (flora akuatik) dan fauna akuatik.
Aspek sos,ek,bud meliputi kemungkinan terjadinya penularan penyekit, lalu lintas,
kamtibmas dan lain lain.
Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui dampak yang diperkirakan akan terjadi
selama berlangsungnya kegiatan.
Kegunaan pemantauan sebagai bahan informasi dan evaluasi atau umpan balik dalam
rangka pengelolaan lingkungan proyek maupun instansi lain yang terkait dan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengelola lingkungan berikutnya.
Jaminan dalam upaya pemantauan lingkungan sesuai daftar simak mencakup ;
a. Pemantauan pelaksanaan proyek konstruksi .
b. Penerapan dan pelaksanaan uji coba operasional.
c. Penilaian hasil pelaksanaan pemantauan lingkungan.
Dampak yang terjadi pada tahap pra konstruksi umumnya aspek sosekbud dan dapat
dipantau dari :
a. Sumber dan karakteristik dampak.
b. Metode pemantauan dan tolok ukur dampak.
c. Waktu pemantauan.
d. Lokasi pemantauan.
Dampak yang terjadi pada tahap pelaksanaan konstruksi umumnya aspek Fisika-kimia,
biologi, sosial ekonomi & budaya, dan kelembagaan, masing masing dapat dipantau dari:
a. Sumber dan karakteristik dampak.
b. Metode pemantauan dan tolok ukur dampak.
c. Waktu pemantauan.
d. Lokasi pemantauan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB IV
Pemantauan Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 9
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
3. Upaya pemantauan
lingkungan proyek
1 Upaya pemantauan
lingkungan dilaksanakan
sesuai daftar simak.
1. Apa yang dimaksud dengan UKL dan UPL
?
2. Apa tujuan pemantauan lingkungan?
3. Apa kegunaan pemantauan lingkungan?
4. Siapa yang bertugas untuk pemantauan
lingkungan?
5. Kapan pemantauan dilaksanakan?
2 Upaya pemantauan
lingkungan dijamin
dilaksanakan sesuai
daftar simak.
1. Sebutkan cakupan jaminan upaya
pemantauan.
2. Apa yang diperhatikan dalam upaya
pemantauan pada tiap tahapan konstruksi
3. Bagaimana bila terjadi ketidak sesuaian
dengan standar yang di persyaratkan pada
daftar simak?
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 1
BAB V
AUDIT LINGKUNGAN PROYEK
5.1. UMUM
Prosedur ini digunakan sebagai panduan melaksanakan kegiatan audit dampak
Lingkungan terhadap pelaksanaan proyek.
Mencakup kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan
penyusunan laporan.
Tujuan dan sasaran yaitu memberikan panduan bagi kegiatan kegiatan yang
berhubungan dengan audit lingkungan untuk memverifikasi bahwa sistem
menajemen dampak lingkungan akibat pelaksanaan proyek telah diterapkan secara
efektif.
Permintaan tindakan koreksi yang diminta oleh auditor kepada pihak teraudit
dinamakan CAR (Corrective Action Request).
Audit Lingkungan yaitu kegiatan pemeriksaan yang sistimatis dan bebas
menentukan apakah kegiatan dan hasil yang berkaitan telah memenuhi sistem
manajemen dampak lingkungan secara efektif dan sesuai.
Seorang auditor adalah petugas yang akan melakukan audit dampak lingkungan
dan mempunyai kualifikasi untuk melakukan kegiatan audit dampak lingkungan.
Auditee adalah seorang atau unit kerja yang diaudit.
5.2. EVALUASI HASIL UKL (UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN) & UPL (UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN)
1) Urutan kegiatan audit dampak lingkungan mengacu kepada diagram terlampir.
2) Rencana audit dampak lingkungan dibuat pada awal proyek.
3) Kegiatan audit sekurang kurangnya dilaksanakan 2 kali dalam periode proyek
yaitu pada akhir phase pra konstruksi dan pada akhir phase Konstruksi.
4) Auditor untuk setiap kegiatan audit ditetapkan dengan surat penetapan tugas
yang ditanda tangani oleh wakil manajemen (dimana dalam pelaksanaanya
auditor yang ditunjuk merupakan petugas yang independen dari tanggung jawab
dan tugas pada unit yang diaudit).
5) Kegiatan persiapan se kurang kurangnya terdiri dari :
a. Membuat jadwal audit dampak lingkungan yang fleksibel sesuai
keperluannya.
b. Menyiapkan dokumen dokumen yang digunakan selama audit dampak
lingkungan.
c. Menyiapkan formulir CAR, daftar pertanyaan yang diperlukan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 2
6) Pelaksanaan audit. dampak lingkungan terdiri dari :
a. Rapat pembukaan, auditor menjelaskan program audit dampak lingkungan
dan melakukan konfrmasi jadwal kepada auditee.
b. Pemeriksaan , yaitu :
- Mengumpulkan bukti bukti ketidaksesuaian berdasarkan hasil
wawancara, pemeriksaan dokumen dan pengamatan.
- Temuan ketidak sesuaian dicatat pada formular CAR dan harus disetujui
oleh auditee.
- Auditee harus menentukan target rencana perbaikan pada CAR
c. Rapat penutupan, auditor menyampaikan laporan atas hasil pengamatan
dan temuan temuan selama pelaksanaan audit dampak lingkungan dan
kesimpulan mengenai keefektifan sistem menejemen lingkungan.
7) Ketidak sesuaian yang ditemukan dalam audit dikategorikan dalam 3 jenis, yaitu:
a. Major : bila tidak ditemui bukti bukti yang memadai bahwa auditee telah
melaksanakan pengaturan yang berlaku atau tidak mengindahkan prosedur
yang ada.
b. Minor : bila dalam pelaksanaan kegiatan telah mengikuti pengaturan serta
prosedur yang berlaku namun masih terdapat kekurangan kekurangan dalam
dokumentasinya ataupun dalam pelaksanaan prosedurnya.
c. Catatan : bila semua bukti ditemukan tidak bertentangan dengan
pengaturan dan prosedur yang berlaku, namun dirasakan perlu mendapat
perhatian dari pihak manajemen.
8) Auditor mengevaluasi dan menyimpulkan hasil temuan dari seluruh pengamatan
yang dilaksanakan selama kegiatan audit dampak lingkungan.
9) Formulir CAR ditandatangani oleh auditor dan auditee pada saat pelaksanaan
rapat penutupan.
10) Laporan hasil audit disampaikan kepada wakil manajemen sebagai bahan
tindakan perbaikan selanjutnya.
5.3. AUDIT LINGKUNGAN
AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup wajib bagi kegiatan yang telah berjalan dan
belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup (RKL-RPL) sehingga dalam
operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup,
maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban AMDAL, untuk kasus seperti
ini kegiatan tersebut dikenakan Audit Lingkungan Hidup Wajib sesuai Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Audit Lingkungan yang Diwajibkan. Audit Lingkungan Wajib merupakan dokumen
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 3
lingkungan yang sifatnya spesifik, dimana kewajiban yang satu secara otomatis
menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat kondisi-kondisi khusus yang
aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Kegiatan dan/atau usaha yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun
Audit Lingkungan tidak membutuhkan AMDAL baru.
AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Sukarela
Kegiatan yang telah memiliki AMDAL dan dalam operasionalnya menghendaki untuk
meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit
lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan
yang bersifat internal. Pelaksanaan Audit Lingkungan tersebut dapat mengacu pada
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang
Panduan umum pelaksanaan Audit Lingkungan.
Prosedur dan tanggung jawab
1) Auditor :
a. Menerima surat penetapan tugas dari wakil manajemen.
b. Kegiatan persiapan :
- Menyusun jadwal dan program audit Dampak lingkungan
- Menyiapkan formulir formulir yang diperlukan.
c. Pelaksanaan audit :
- Melaksanakan rapat pembukaan dengan para auditee.
- Melakukan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah disepakati dengan
auditee.
- Membuat evaluasi dan kesimpulan atas hasil audit dampak lingkungan.
- Melaksanakan rapat penutupan dengan para auditee.
- Menyusun laporan hasil audit dampak lingkungan dan disampaikan
kepada wakil manajemen.
- Menerima dan memverifikasi tindakan perbaikan dari auditee dan
menutup temuan.
2) Auditee :
a. Menyediakan semua sumber daya dan bukti kerja yang diminta auditor yang
diperlukan guna kelancaran audit dampak lingkungann serta bekerja sama
dengan auditor untuk mensukseskan pelaksanaan audit agar sesuai dengan
tujuannya.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 4
b. Menandatangani hasil temuan dan membuat rencana tindakan perbaikan
(CAR)
c. Melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan rencana.
d. Menyampaikan hasil tindakan perbaikan kepada auditor agar temuan dapat
segera ditutup
3) Wakil Manajemen :
a) Menetapkan surat penetapan tugas auditor dampak lingkungan
b) Mengevaluasi laporan hasil audit dampak lingkungan dan membahas rapat
tinjauan manajemen.
Kondisi khusus
1) Bila pemeriksaan menurut pertimbangan tidak memuaskan, maka auditor
berwenang untuk melakukan pemeriksaan ulang, demikian juga bila pelaporan
audit dampak lingkungan tidak memuaskan.
2) Perbedaan pendapat mengenai kategori temuan audit yang tidak terselesaikan
antara auditor dan auditee harus diselesaikan oleh auditor yang bersangkutan
dan wakil manajemen.
Rekaman
1) Surat penetapan tugas auditor dampak lingkungan.
2) Rencana audit.
3) Jadwal audit.
4) Laporan hasil audit.
5) Daftar hadir rapat pembukaan & Penutupan.
Lampiran
1) Bagan alir audit dampak lingkungan.
2) Formulir CAR.
3) Formulir laporan hasil audit.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 5
Lampiran 5.1
Bagan Alir Audit Dampak Lingkungan
Mulai
Rencana Audit
Dampak
Lingkungan
Persiapan
CAR, Hasil
Audit yang
lalu, Jadwal
Audit
Lengkap?
Tidak
Ya
Rapat
Pembukaan
Pemeriksaan
Evaluasi hasil
Audit
Rapat
Penutupan
Penyusunan
Laporan
Selesai
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 6
RANGKUMAN
Pelaksanaan audit lingkungan mencakup kegiatan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan samapai dengan penyusunan laporan.
Tujuan dan sasarannya memberikan panduan bagi kegiatan kegiatan yang berhubungan
dengan audit lingkungan untuk memverifikasi bahwa sistem menajemen dampak
lingkungan akibat pelaksanaan proyek telah diterapkan secara efektif.
Audit Lingkungan yaitu kegiatan pemeriksaan yang sistimatis dan bebas menentukan
apakah kegiatan dan hasil yang berkaitan telah memenuhi sistem manajemen dampak
lingkungan secara efektif dan sesuai.
Seorang auditor adalah petugas yang akan melakukan audit dampak lingkungan dan
mempunyai kualifikasi untuk melakukan kegiatan audit dampak lingkungan.
Auditee adalah seorang atau unit kerja yang diaudit.
Hasil UKL dan UPL dievaluasi.
Pelaksanaan audit dampak lingkungan terdiri dari :
a. Rapat pembukaan,
b. Pemeriksaan ,
c. Rapat penutupan,
Lihat lampiran 5.1 Bagan alir audit dampak lingkungan
Auditor mengevaluasi dan menyimpulkan hasil temuan dari seluruh pengamatan yang
dilaksanakan selama kegiatan audit dampak lingkungan.
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
BAB V
Audit Lingkungan Proyek
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 7
ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA
UNJUK KERJA (KUK)
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
4. Melakukan audit lingkungan
proyek
1 Hasil pelaksanaan UKL
(Upaya Kelola
Lingkungan) & UPL
(Upaya Pemantauan
Lingkungan) dimonitor
dan dievaluasi untuk
tujuan konsisten
terhadap pelaksanaan
proyek dan amdal.
1. Apa yang dimaksud audit lingkungan?
2. Apa tujuan pelaksanaan audit?
3. Siapakah auditor itu?
4. Apa tugas auditor itu?
5. Siapakah Auditee itu?
2 Audit lingkungan
dilakukan secara berkala
sepanjang waktu proyek
1. Terdiri dari apakah pelaksanaan audit itu?
2. Kapan audit dilaksanakan?
3. Kategori apa saja temuan ketidak
sesuaian?
4. Kapan formulir CAR ditandatangani oleh
auditor dan auditee?
5. Kepada siapa laporan audit disampaikan?
MODUL CMB-02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek
(Environmental Management Project)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Anonymous, 1991. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI
No. Kep. 50/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penentuan Dampak
Lingkungan beserta lampirannya.
Anonymous, Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 yang kemudian disempurnakan
dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Anonymous, Berbagai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL, sebagai penjabaran dari
PP No. 51 Tahun 1993.
Anonymous, Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan.
Anonymous, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 tentang
Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan.
Anonymous, Berbagai Keputusan Menteri-Menteri Sektoral tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan AMDAL untuk masing-masing. sektor sebagai penjabaran
dari Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL dari Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
Anonymous, SNI 19 -14001 - 2005 Persyaratan dan Panduan Penggunaan Sistem
Manajemen Lingkungan
Anonymous, SNI 19 - 14004 – 2005 Panduan Umum tentang Prinsip, sistem dan teknik
pendukung Sistem Manajemen Lingkungan.
Anonymous, ISO 14000 Sistem Manajemen Lingkungan

More Related Content

Similar to CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf

CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfCMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfssuser422c48
 
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdfCMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdfssuser422c48
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfssuser422c48
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfssuser422c48
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptFikriSumendar1
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxariesnad
 
[Fp] perencanaan proyek -
[Fp]   perencanaan proyek -[Fp]   perencanaan proyek -
[Fp] perencanaan proyek -Kania Amalia
 
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiAnalis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiKutsiyatinMSi
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanGuntex
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmDr. Stefanus MS Sadana
 
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...Gunawan Wicaksono
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmDr. Stefanus MS Sadana
 
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resikoTm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resikogiatamaistian1
 
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)DindaSeptiahArini
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdfBustaminSipil
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 

Similar to CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf (20)

CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdfCMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
CMB-06 Sistem Manajemen Biaya.pdf
 
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdfCMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan.pdf
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
 
[Fp] perencanaan proyek -
[Fp]   perencanaan proyek -[Fp]   perencanaan proyek -
[Fp] perencanaan proyek -
 
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasiAnalis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
Analis bangkom dan penyederhanaan birokrasi
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
 
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
 
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resikoTm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
 
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
Kelompok 10 tugas 7 manajemen sumber daya manusia dan (1)
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
 

CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf

  • 1. CM-02 = Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 2. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  • 3. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud. Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435
  • 4. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
  • 5. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................ i PRAKATA ............................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1 1.1. Umum .................................................................................... I-1 1.2. Ringkasan Modul..................................................................... I-2 1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-5 1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi.................................... I-6 1.4.3. Konteks penilaian.......................................................... I-6 1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-7 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : IDENTIFIKASI DAMPAK PELAKSANAAN PROYEK TERHADAP LINGKUNGAN PROYEK........................................ II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.2. Evaluasi dan Tinjauan Ulang RKL & RPL.................................... II-2 2.3. Daftar Simak Berdasarkan Hasil Evaluasi Dan Peninjauan Ulang. II-5 RANGKUMAN PANILAIAN MANDIRI BAB III: PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROYEK ................................ III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Pengelolaan Lingkungan Sesuai Daftar Simak ............................ III-2 3.3. Jaminan Pelaksanaan Dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Sesuai Daftar Simak ................................................................. III-5 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
  • 6. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v BAB IV: PEMANTAUAN LINGKUNGAN PROYEK .................................... IV-1 4.1. Umum ............................................................................................. IV-1 4.2. Pemantauan Lingkungan Sesuai Daftar Simak................................ IV-1 4.3. Jaminan Pelaksanaan Dalam Upaya Pemantauan Lingkungan Sesuai Daftar Simak ....................................................................... IV-1 RANGKUMAN ........................................................................................ IV- LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI............................................................ IV- BAB V: AUDIT LIGKUNGAN PROYEK...................................................... V-1 5.1. Umum ............................................................................................. V-1 5.2. Monitor dan Evaluasi Hasil UKL (Upaya Kelola Lingkungan) & UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)................................................... V-1 5.3. Audit Lingkungan............................................................................. V-2 RANGKUMAN LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI KUNCI JAWABAN DAFTAR PUSTAKA
  • 7. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 2.1 Contoh Daftar Simak Yang Dapat Dikembangkan ............................. II-8 Lampiran 2.2 Proses Penyusunan Amdal................................................................ II-9 Lampiran 3.1 Struktur Organisasi Proyek (Terkait Dengan Pengelolaan Lingkungan) III-6 Lampiran 4.1 Tabel Matrix Evaluasi/ Pemantauan Dampak Hipotetik...................... IV-7 Lampiran 5.1 Bagan Alir Audit Dampak Lingkungan................................................ V-5
  • 8. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3 (Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu (Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya (Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Managemett) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi (Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko (Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim (Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management)”.  Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management)).  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Mengidentifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap lingkungan proyek. 2. Melakukan upaya pengelolaan lingkungan proyek. 3. Melakukan upaya pemantauan lingkungan proyek. 4. Melakukan audit lingkungan proyek.
  • 9. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja / SMK3 (Safety & Health Management) 2 CMB– 02 Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan (Financing Management) . 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu (Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya (Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu (Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HR Management) 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi (Communication Management) 10 CMB – 10 Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management) 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko (Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klaim (Claim Management)
  • 10. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-02 / Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management).  Deskripsi Modul : Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : mengidentifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap lingkungan proyek, melakukan upaya pengelolaan lingkungan proyek, Melakukan upaya pemantauan lingkungan proyek, melakukan audit lingkungan proyek C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen lingkungan.  Menjelaskan pengertian sistem manajemen lingkungan. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan sistem manajemen lingkungan.  Mengikuti penjelasan pengertian sistem manajemen lingkungan.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Identifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap lingkungan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Evaluasi dan tinjau ulang RKL & RPL  Daftar simak berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan ulang Waktu : 50 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 11. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) x 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Pengelolaan lingkungan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Pengelolaan lingkungan sesuai daftar simak  Jaminan pelaksanaan dalam upaya pengelolaan lingkungan sesuai daftar simak Waktu : 70 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Pemantauan lingkungan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Pemantauan lingkungan sesuai daftar simak  Jaminan pelaksanaan dalam upaya pemantauan lingkungan sesuai daftar simak Waktu : 50 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 5. Ceramah / Demonstrasi : Bab V, Audit ligkungan proyek Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Monitor dan evaluasi hasil UKL (Upaya Kelola Lingkungan) & UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)  Audit lingkungan Waktu : 55 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 12. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Modul CMB-02: Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, RKL (Rencana Kelola Lingkungan) & RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) dievaluasi dan ditinjau ulang konsistensinya terhadap pelaksanaan proyek, Daftar simak dibuat berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan ulang untuk memudahkan pelaksanaan, Upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak, Upaya pengelolaan lingkungan dijamin pelaksanaanya sesuai daftar simak, Upaya pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak, Upaya pemantauan lingkungan dijamin dilaksanakan sesuai daftar simak, Hasil pelaksanaan UKL (Upaya Kelola Lingkungan) & UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dimonitor dan dievaluasi untuk tujuan konsisten terhadap pelaksanaan proyek dan amdal, Audit lingkungan dilakukan terus menerus sepanjang waktu proyek Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung(Construction Management) sebagai berikut : KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management)
  • 13. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. RINGKASAN MODUL Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut:
  • 14. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.02.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management)
  • 15. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mengidentifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap Lingkungan proyek 1.1 RKL (Rencana Kelola Lingkungan) & RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) dievaluasi dan ditinjau ulang konsistensinya terhadap pelaksanaan proyek. 1.2 Daftar simak dibuat berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan ulang untuk memudahkan pelaksanaan. 2. Upaya pengelolaan lingkungan proyek 2.1 Upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak. 2.2 Upaya pengelolaan lingkungan dijamin pelaksanaanya sesuai daftar simak. 3. Upaya pemantauan lingkungan proyek 3.1 Upaya pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak. 3.2 Upaya pemantauan lingkungan dijamin dilaksanakan sesuai daftar simak. 4. Melakukan audit lingkungan proyek 4.1 Hasil pelaksanaan UKL (Upaya Kelola Lingkungan) & UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) dimonitor dan dievaluasi untuk tujuan konsisten terhadap pelaksanaan proyek dan amdal. 4.2 Audit lingkungan dilakukan secara berkala sepanjang waktu proyek Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
  • 16. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam kaitannya dengan pelaksanaan konstruksi berbasis Lingkungan 2. Peraturan perundang undangan terkait lingkungan tersedia secara lengkap 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan 4. Dokumen tertulis tentang metode kerja pelaksanaan konstruksi tersedia secara lengkap 1.4. PANDUAN PENILAIAN Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu. - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.
  • 17. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian. c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang  Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Perjanjian kerja yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta lampirannya. 2. Metode kerja pelaksanaan konstruksi. 3. Prosedur dan penerapan RKL & UKL. 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
  • 18. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan dalam memahami apa yang tersurat dan tersirat didalam dokumen kontrak khususnya yang menyangkut AMDAL. 2. Kecermatan dan ketelitian dalam memahami metode kerja pelaksanaan konstruksi dalam penerapan RKL & UKL. 1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator. b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer. - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman viii. - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. - Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
  • 19. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1 BAB II IDENTIFIKASI DAMPAK PELAKSANAAN PROYEK TERHADAP LINGKUNGAN PROYEK 2.1 UMUM Identifikasi Dampak pelaksanaan proyek terhadap kegiatan konstruksi fisik yang diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, memerlukah data dan informasi mengenai berbagai komponen kegiatan proyek yang berpotensi menimbulkan dampak penting serta komponen lingkungan disekitar lokasi kegiatan yang berpotensi terkena dampak akibat kegiatan. Penelaahan terhadap kedua hal tersebut menjadi sangat penting karena ketepatan dan ketelitian Analisis Dampak Lingkungan sepenuhnya tergantung dari kelengkapan dan kedalaman data dan informasi yang diperoleh. Dengan melakukan analisis dampak lingkungan dapat diperkirakan dan dievaluasi jenis, besaran atau intensitas serta tingkat pentingnya dampak yang terjadi. Intensitas dampak dapat diperkirakan atau dihitung besarnya denan memakai berbagai metode yang sesuai untuk komponen lingkungan tertentu, seperti metode statistik, matematik, metode survey, experimental, analogi ataupun professional judgement. Sedangkan tingkat pentingnya dampak dapat mengacu pada Pedoman Penentuan Dampak Penting yang ditetapkan oleh Kepala Bapendal No. 056 Tahun 1994, dimana tingkat pentingnya dampak ditentukan oleh faktor-faktor: a. Jumlah penduduk yang akan terkena dampak. b. Luas wilayah sebaran dampak. c. Lamanya dampak berlangsung. d. Intensitas dampak. e. Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena dampak. f. Sifat kumulatif dampak. g. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. Informasi tentang intensitas atau bobot dampak tersebut diatas secara sistematis tertuang dalam dokumen AMDAL, dan menjadi acuan dalam perumusan upaya penanganan dampak yang timbul, yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
  • 20. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2 Dokumen RKL dan RPL ini harus dapat dijabarkan dalam gambar-gambar kerja dan syarat-syarat pelaksanaan, serta acuan dalam melaksanakan pekerjaan: Selanjutnya dokumen RKL dan RPL ini dipakai pula sebagai dasar untuk pelaksanaan pengelolaan lingkungan (KL) dan pelaksanaan pemantauan lingkungan (PL), selama masa pra konstruksi, konstruksi maupun pada pasca konstruksi. 2.2. EVALUASI DAN TINJAUAN RKL (RENCANA KELOLA LINGKUNGAN) & RPL (RENCANAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN) Penjabaran RKL dan RPL pada Tahap Perencanaan Teknis. Perencanaan teknis dimaksudkan untuk menyiapkan gambar-gambar teknis, syarat dan spesifikasi teknis kegiatan, sehingga dapat menggambarkan produk yang akan dihasilkan, didasarkan atas kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam studi kelayakan. Untuk mewujudkan suatu perencanaan teknis yang berwawasan lingkungan, maka perumusan RKL dan RPL harus dijabarkan dalam gambar-gambar teknis dan spesifikasi teknis tersebut, serta perlu dituangkan dalam dokumen kontrak, sehingga mengikat pelaksana proyek. Evaluasi dan Tinjauan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan hanya dilakukan pada macam kegiatan yang menimbulkan dampak/lebih penting/sangat penting terhadap komponen lingkungan. Prakiraan Dampak, maka macam kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada komponen lingkungan adalah mencakup 3 tahap, yaitu tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi dan Pasca Konstruksi ( tahap operasional ). 1) Tahap pra konstruksi a. Perijinan (legalitas usaha) b. Pembebasan tanah (pemindahan hak) c. Studi kelayakan (sejauh mana kelayakan usaha yang akan didirikan dan pendekatan ke masyarakat untuk mengetahui persepsinya terhadap proyek yang akan dibangun) d. Pematangan lahan. e. Dampak yang akan timbul segi sosial ekonomi dan budaya (contoh tanah pertanian jadi gedung hotel/kantor 2) Tahap pelaksanaan konstruksi Pembangunan sarana dan prasarana serta penerimaan tenaga kerja. a. Pembangunan barak dan gudang/workshop
  • 21. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3 b. Pembangunan pagar pengaman dan jalan masuk proyek c. Pembangunanan kantor proyek d. Fasilitas dan utilitas pendukung proyek e. Sistim penerimaan tenaga kerja (berapa jumlah tenaga kerja) f. Sistim pengadaan dan penyimpanan material g. Sistim operasi peralatan dan alat pendukung h. Sistim penggunaan alat perancah/alat pengaman i. Sistem trafik lalu lintas disekitar proyek j. Berapa lamanya proyek Pembangunan Bangunan Utama proyek (dilihat karakteristiknya) a. Sistim Penggalian tanah & Urugan b. Sistim Dewatering c. Sistim pelaksanaan Pondasi dan dinding bawah tanah d. Sistim pelaksanaan struktur atas e. Sistim pelaksanaan finishing & penggunaan material f. Sistim pelaksanaan instalasi listrik standar g. Sistim pelaksanaan instalasi listrik non standar h. Sistim pelaksanaan instalasi plumbing untuk air kotor,bersih dan panas i. Sistim iluminasi/pencahayan luar dan dalam j. Sistim ventilasi (alami atau mekanikal) k. Sistim pelaksanaan dan pengolahan air limbah l. Syistem transportasi dalam bangunan m. Sistim tata suara n. Sistim pentanahan dan penangkal petir o. Sistim pewarnaan proyek p. Sistim sirkulasi ruang dalam dan luar q. Sistim pertanaman r. Sistim irrigasi s. Sistim operasi seluruh peralatan t. Sistim pemadam kebakaran dalam dan luar u. Sistim evakuasi keadaan darurat. v. Lama Pelaksanaan pembangunan proyek diantara (0.6 – 2 tahun) Percobaan bangunan sebelum operasi (3 – 6 bulan) a. Testing Commisioning b. Training operasional c. Dampak yang akan timbul diperkirakan komponen :
  • 22. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4  Fisika kimia, biologi dan  Sosial ekonomi budaya (Penggunaan listrik genset, penggunaan motor2  Bersuara, penggunaan pompa2 penghisap air tanah, kendaraan dan lalu lintas dll). Contoh Jenis dampak dari : a. Fisika Kimia Kualitas udara (kebisingan) Dengan meningkatnya kebisingan yang dapat melampaui baku mutu di wilayah studi yang diakibatkan oleh kegiatan proyek, hal ini dampak yang ditimbulkan akan berlangsung selama pengerjaan proyek dan luasannya akan mencapai radius tertentu sesuai studi & dan hasil evaluasi. b. Hidrologi (Kualitas Air) Kegiatan proyek akan berdampak pada perubahan kualitas dan kuantitas air dilingkungan/disekitar proyek c. Hayati Dampak yang timbul akibat menurunya kualitas dan kuantitas air atau meningkatnya konsentrasi beberapa parameter tertentu yang terlarut dalam air dapat berakibat buruk bagi kehidupan organisme fito plankton dan biota air lainnya. d. Sosial & Budaya Dampak sosial yang akan dihadapi proyek adalah penyerapan tenaga kerja dan penyesuaian kualifikasi yang ada disekitar proyek menjadi pertimbangan penting. Dampak yang akan timbul terhadap kultur masyarakat sekitar. e. Sumberdaya Proyek Timbulnya dampak terhadap pengelolaan material, alat dan tenaga kerja proyek 3) Tahap pasca konstruksi Evaluasi pasca proyek ditujukan : untuk menilai dan pengupayakan peningkatan daya guna dan hasil guna dari prasarana yang telah dibangun dan dioperasikan. Evaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dimaksudkan untuk memantapkan SOP (standard operation procedure) dengan mengacu pada pengalaman yang didapat dilapangan selama kegiatan proyek berlangsung.
  • 23. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5 Bangunan beroperasi a. Dampak Peralihan proyek ke operasi usaha b. Dampak operasional c. Dampak yang akan timbul diperkirakan komponen : 1. Fisika kimia, biologi dan, 2. Sosial ekonomi budaya (Penggunaan listrik genset, penggunaan motor2. 3. Bersuara, penggunaan pompa2 penghisap air tanah, kendaraan dan lalu lintas di dalam/luar/disekitar bangunan. 2.3. DAFTAR SIMAK BERDASARKAN HASIL EVALUASI DAN PENINJAUAN ULANG Dibuatkan daftar simak atau checklist terhadap yang akan berdampak pada pelaksanaan proyek (Lampiran 2.1) Yaitu suatu alat yang terstruktur, pada umumnya memiliki item khusus digunakan untuk memverifikasi bahwa satu bahasan diperlukan langkah-langkah yang telah dilakukan, mungkin sederhana atau kompleks. Pada umumnya diutarakan sangat mendesak atau seperti mengintrogasi ................ ( sudahkah anda melakukan ini?) Daftar simak yang khusus harus dikembangkan untuk manajemen lingkungan dengan memperhatikan :  Berdasarkan Undang undang/peraturan seperti : Kebijakn-kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup tersebut diatas, selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangan seperti: 1. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, 2. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan. 3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 yang kemudian disempumakan dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 4. Berbagai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal tentang Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL, sebagai penjabaran dari PP No. 51 Tahun 1993. 5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan. 6. Berbagai Keputusan Menteri-Menterj Sektoral tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan AMDAL untuk masing-masing. sektor sebagai penjabaran
  • 24. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6 dari Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL dari Menteri Negara Lingkungan Hidup. 7. SNI 19 -14001 - 2005 Persyaratan dan Panduan Penggunaan Sistem Manajemen Lingkungan. 8. SNI 19 - 14004 – 2005 Panduan Umum tentang Prinsip, sistem dan teknik pendukung Sistem Manajemen Lingkungan. 9. ISO 14000 Sistem Manajemen Lingkungan. Selain itu berbagai peraturan perundangan yang diterbitkan akhir-akhir ini juga banyak yang mengacu pada permasalahan Lingkungan Hidup seperti Undang- Undang Penataan Ruang, Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan sebagainya. Dalam pekerjaan "Konstruksi akan terdapat banyak komponen kegiatan yang daoat menimbulkan dampak penting terhadap Lingkungan Hidup, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, maka sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku, kegiatan tersebut di atas wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang pelaksanaannya mengacu pada berbagai pedoman dan petunjuk teknis AMDAL yang relevan (lihat Lampiran 2.2), dengan memperhatikan sasaran dan ciri-ciri atau karakteristik kegiatan proyek yang bersangkutan. 1. Berdasarkan dokumen kontrak. 2. Berdasarkan standard dan prosedur. 3. Berdasarkan kondisi lingkungan.
  • 25. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7 RANGKUMAN Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Melakukan identifikasi dampak pelaksanaan proyek konstruksi fisik yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup disekitarnya, sehinggga diperlukan data atau informasi mengenai berbagai kemungkinan komponen kegiatan proyek konstruksi berpotensi menimbulkan dampak penting lingkungan disekitar lokasi kegiatan. Informasi tersebut secara sistematis tertuang pada dokumen AMDAL, dan menjadi acuan dalam perumusan upaya penanganan dampak yang timbul yang tertuang dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dokumen RKL dan RPL menjadi acuan didalam menyusun Upaya pengelolaan Lingkungan (UKL) dan pemantauan lingkungan (UPL) yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan. Prakiraan dampak ditinjau pada komponen lingkungan pada tahapan konstruksi yaitu : 1) Tahap pra konstruksi, 2) Tahap pelaksanaan konstruksi 3) Tahap pasca konstruksi Prakiraan dampak dibuatkan cheklist/daftar simak dengan memperhatikan Undang- undang/peraturan, standar, Keputusan Menteri, karakteristik kegiatan proyek seperti dokumen kontrak, kondisi lingkungan dan SOP. Jenis pelaporan dampak dari pelaksanaan proyek terdiri dari : a. Pendahuluan. b. Identifikasi Pengguna jasa dan penyedia jasa utama. c. Uraian produk yang menggambarkan system utama. d. Karakteristik dari pengaruh terhadap lingkungan proyek (langsung dan tidak langsung). e. Lingkungan sekitar proyek f. Penilaian Lingkungan. g. Analisis dampak dari pelaksanaan proyek. h. Identifikasi dan penilaian dampak terhadap lingkungan. i. Uraian penanganan peringanan terhadap dampak negative dan j. memaksimalkan tindakan dampak positif. k. Monitoring program untuk menjamin konservasi lingkungan ( mungkin secara formal atau non formal, sangat terinci atau secara luas tercakup, sesuai persyaratan proyek dan standar dan peraturan.)
  • 26. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 8 LAMPIRAN 2.1 CONTOH DAFTAR SIMAK YANG DAPAT DIKEMBANGKAN Lingkungan Kegiatan :      A. PRA KONSTRUKSI BANGUNAN HOTEL 1. Perubahan tanah 2. Studi Kelayakan 3. Pendapatan masyarakat 4. Perijinan B. KONSTRUKSI BANGUNAN HOTEL 1. Pemasangan pondasi/ pancang 2. Penggalian tanah untuk kolam renang 3. Pengangkutan material 4. Rekruitmen tenaga kerja untuk pembang- unan gedung 5. Pembangunan gedung/ sarana dan Prasarana C. PASCA KONSTRUKSI (OPERASI HOTEL) 1. Rekruitmen tenaga kerja 2. Training tenaga kerja 3. Kegiatan restoran 4. Pencucian fasilitas hotel 5. Aktivitas tamu 6. Transportasi 7. Pemanfaatan energi
  • 27. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 9 LAMPIRAN 2.2 PROSES PENYUSUNAN AMDAL DIAGRAM ALIR JENIS DOKUMEN Informasi Proyek  Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA- ANDAL)  Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)  Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL dan RPL)  Gambar Kerja dan sayarat- syarat pelaksanaan yang mencakup rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dituangkan dalam dokumen kontrak.  Standar operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan.  Tata cara penilaian hasil pelaksanaan RKL dan RPL.  Dokumen RKL dan RPL yang telah dimantapkan  Dokumen pelaksanaan pemantauan lingkungan. Komponen Kegiatan yang berpotensi menimbulkan Komponen Kegiatan yang berpotensi terkena dampak Prakiraan dan evaluasi dampak Rumusan penanganan dampak Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan (KL) dan Pemantauan Lingkungan Penilaian hasil pemantauan Perbaikan RKL & RPL Memadai Lanjutkan KL dan PL sampai dampak negatif sekecil mungkin dan manfaat proyek sesuai yang direncanakan
  • 28. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB II Identifikasi Dampak Pelaksanaan Proyek Terhadap Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 10 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI Mengidentifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap Lingkungan proyek 1 RKL (Rencana Kelola Lingkungan) & RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) dievaluasi dan ditinjau ulang konsistensinya terhadap pelaksanaan proyek. 1. Apa yang dimaksud AMDAL? 2. Terdiri dari dokumen apa saja AMDAL itu? 3. Apa guna AMDAL? 4. Siapa yang menyiapkan Dokumen AMDAL? 5. Pada tahap apa prakiraan dampak dari pelaksanaan proyek konstruksi? 6. Sebutkan klasifikasi jenis dampaknya. 2 Daftar simak dibuat berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan ulang untuk memudahkan pelaksanaan. 1. Apa yang dimaksud dengan daftar simak? 2. Apa yang harus diperhatikan didalam membuat daftar simak? 3. Siapa yang bertugas membuat daftar simak? 4. Kalau ditemukan adanya ketidak padanan dalam menilai hasil pemantauan apa yang diperbuat?
  • 29. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1 BAB III PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROYEK 3.1. UMUM RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) adalah dokumen yang mengandung upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh rencana kegiatan. Prinsip Pengelolaan Lingkungan. Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam melakukan permanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah. Perwujudan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi.yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan. Untuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain : a. Preventif (pencegahan), didasarkan atas prinsip untuk mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan,, dengan mengenali secara dini kemungkinan timbulnya dampak inegatif, sehingga rencana pencegahan dapat disiapkan sebelumnya. Beberapa cbntoh dalam penerapan prinsip ini adalah melaksanakan AMDAL secara baik dan benar, pernanfaatan sumber daya alam dengan efisien sesuai pbtensinya, serta mengacu pada tata ruang yang telah ditetapkan. b. Kuratif (penanggulangan), didasarkan atas prinsip menanggulangi dampak yang terjadi atau yang diperkirakan akan terjadi, namun karena keterbatasan teknologi, hal tesebut tidak dapat dihindari. Hal ini dilakukan dengan pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas udara, kualitas air dan sebagainya. Apabila hasil pemantauan lingkungan mendeteksi adanya perubahan atau pencemaran lingkungan, maka perlu ditelusuri penyebab/sumber dampaknya, dikaji pengaruhnya, serta diupayakan menurunnya kadar pencemaran yang timbul. c. Insentif (kompensasi), didasarkan atas prinsip dengan mempertemukan kepentingan 2 pihak yang terkait, disatu pihak pemrakarsa/pengelola kegiatan yang mendapat manfaat dari proyek tersebut harus memperhatikan pihak lain yang terkena dampak, sehingga tidak merasa dirugikan.
  • 30. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2 Perangkat insentif ini dapat juga berupa pengaturan oleh pemerintah seperti peningkatan pajak atas buangan limbah, iuran pemakaian air, proses perizinan dan sebagainya. 3.2. PENGELOLAAN LINGKUNGAN SESUAI DAFTAR SIMAK Tujuan pengelolaan lingkungan yang hendak dicapai adalah : a. Mengembangkan dampak positif kegiatan proyek terhadap lingkungan dan sebaliknya yaitu mengembangkan dampak lingkungan terhadap kegiatan proyek. b. Menekan dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek terhadap lingkungan dan dampak negatif lingkungan terhadap kegiatan proyek. c. Meningkatkan daya guna faktor faktor lingkungan. d. Meningkatkan kualitas fungsi lingkungan dan daya dukung lingkungan. Kegunaan pengelolaan lingkungan Salah satu kegunaan pengelolaan lingkungan adalah untuk mewujudkan usaha pengembangan dampak positif dan menekan dampak negatif. Ditinjau dari kegiatan lain yang terkait, kegunaan pengelolaan ini adalah untuk menghindarkan dampak negatif yang timbul, kerja sama dalam pengelolaan lingkungan dan keterikatan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul. Di lain pihak ditinjau secara macro yaitu kepentingan nasional, pengeloaan lingkungan ini merupakan suatu dukungan untuk menciptakan pemangunan yang berkelanjutan dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan terbatas pada tapak proyek dan secara administrative terletak di….., kecamatan…. Kabupaten…. Dengan batas-batas persil seperti sebelah Utara…., Selatan…., Timur…., Barat….. Pendekatan pengelolaan lingkungan Pengelolaan dampak, baik positif dan negative dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi, dan pendekatan institusional. Seperti uraian berikut ini : a. Pendekatan Teknologi. Dalam pengelolaan lingkungan terutama untuk : pengelolaan air bersih, pengelolaan limbah (sumber cair), Pengelolaan limbah padat, pengelolaan
  • 31. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3 kebisingan, pengelolaan pencegahan kebakaran, pengelolaan daur ulang material proyek, dan pengelolaan sosial ekonomi dan budaya. b. Pendekatan Ekonomi. Pendekatan ekonomi pada hakekatnya adalah penerapan system terpadu dari pendekatan teknologi dan institusional sehingga secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. Dalam hal ini juga mempertimbangkan kebijakan ekonomi untuk mempermudah terselenggaranya pengelolaan lingkungan, baik ditujukan kepada kepentingan perusahaan, pemerintah maupun masyarakat. Secara umum pendekatan ekonomi yang dapat diterapkan antara lain adalah : 1. Memberikan kemudahan dan keringanan dalam proses pengadaan peralatan untuk pengelolaan lingkungan. 2. Selalu merencanakan/menentukan anggaran biaya pengelolaan lingkungan tiap periode sehingga dapat di cek perkembangan biaya pengelolaan lingkungan, baik untuk pemeliharaan alat maupun pengelolaan lingkungan. 3. Kemudaha perbankan untuk memperoleh kredit jika diperlukan. 4. Kerugian biaya dan prosedur yang mudah dalam pengelolaan limbah. 5. Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar terhadap masyarat yang terkena dampak. 6. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan dan penggunaan tenaga kerja. 7. Dalam hal penyediaan bahan baku untuk makanan sepanjang memenuhi syarat kesehatan diusahakan dari daerah setempat. 8. Diprioritaskan menggunakan tenaga kerja lokal sesuai kebutuhan. 9. Efisien dalam menggunakan material dan alat kegiatan proyek. c. Pendekatan Institusional /Kelembagaan. Pendekatan institusional adalah pengelolaan lingkungan dengan mengembangkan kerja sama antara pemrakarsa dengan lembaga atau organisasi industri lain yang terkait. Pendekatan institusional atau kerjasama yang dapat dilakukan antra lain adalah: 1. Dalam hal pengadaan air bersih Dapat bekerjasama dengan PDAM dan dinas kesehatan. 2. Untuk pengelolaan limbah dapat bekerjasama dengan laboratorium kesehatan, baik BPPI maupun BPOM 3. Untuk pemantauan sumur dapat bekerjasama dengan dinas pertambangan 4. Untuk mengelola dalam kesehatan dapat bekerjasa dengan dinas kesehatan, puskesmas dan lainnya.
  • 32. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4 5. Dalam hal pengelolaan limbah padat dapat bekerjasama dengan dinas kebersihan. 6. Dalam pengelolaan aspek Sossekbud dapat bekerjasama dengan BKLH, Depdikbud, Depnaker, Pemda setempat dll. d. Pendekatan Sosial & Budaya Dampak sosial yang akan dihadapi proyek adalah penyerapan tenaga kerja dan penyesuaian kualifikasi yang ada disekitar proyek menjadi pertimbangan penting. Dampak yang akan timbul terhadap kultur masyarakat sekitar. Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana lingkungan ini membahas tentang pengelolaan terhadap komponen komponen lingkungan yang terkena dampak baik yaitu berupa dampak positif maupun dampak negatif, yang timbul karena adanya rencana kegiatan proyek baik diwilayah tapak proyek maupun disekitar proyek. Komponen lingkungan yang akan dibahas meliputi aspek fisika, kimia, biologi dan sosial ekonomi yang masing masing mencakup sumber dampak, bobot dan tolok ukur dampak. Pada tahap pra konstruksi Kegiatan pra konstruksi dalam hal ini pengadaan tanah dan pemindahan penduduk harus didukung dengan data yang lengkap dan akurat tentang lokasi, luas, jenis peruntukan serta kondisi penduduk yang memiliki atau menempati tanah yang dibebaskan tersebut. Ketentuan-ketentuan yang rinci tentang masalah pembebasan tanah dalam RKL harus dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembebasan tanah dan pembebasan tanah tersebut. Pada tahap konstruksi. Kegiatan pada tahap ini merupakan pelaksanaan fisik konstruksi sesuai dengan gambar dan syarat-syarat teknis yang telah dirumuskan dalam kegiatan perencanaan teknis. Kegiatan pengelolaan lingkungan yang tercakup pada tahap ini meliputi penerapan:  Metode: konstruksi, spesifikasi serta persyaratan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang terkait dengan penanganan dampak penting.  Penerapan SOP yang mengacu dampak lingkungan.
  • 33. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5  Tata cara penilaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan tindak lanjutnya. Sedangkan tahap Pasca Konstruksi tidak masuk dalam tugas CM. 3.3. JAMINAN PELAKSANAAN DALAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN SESUAI DAFTAR SIMAK Mekanisme pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. a. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab pemrakarsa/pengelola kegiatan, dilaksanakan selama pelaksanaan dampak negatif, maupun pengembangan dampak positif. b. Kegiatan pengelolan lingkungan terkait dengan berbagai instansi, dan masyarakat setempatj sehingga perlu dijabarkan keterkaitan antar instansi dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan tersebut. Penentuan instansi terkait, disesuaikan dengan fungsi, wewenang dan bidang:tugas serta tanggung jawab instansi tersebut. c. Mengingat bahwa pengelolaan lingkungan harus dilakukan selama proyek berlangsung, maka perlu ditetapkan unit kerja yang bertanggunga jawab melaksanakan pengelolaan lingkungan, serta tata cara kerjanya. Unit kerja tersebut dapat berupa pembentukan unit baru atau pengembangan dari unit kerja yang sudah ada. Pemrakarsa/pengelola kegiatan harus mengambil inisiatif dalam melakukan pengelolaan lingkungan, sedangkan instansi terkait diarahkan untuk menyempurnakan dan memantapkannya. d. Pembiayaan merupakan faktor yang penting atas terlaksananya pengelolaan lingkungan, untuk itu sumber dan besatnya biaya harus dijabarkan dalam RKL. Pada prinsipnya pemrakarsa/pengelola kegiatan harus bertanggung jawab atas penyediaan dana untuk pengelolaan lingkungan yang diperlukan.
  • 34. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6 Lampiran 3.1 Struktur Organisasi Proyek (Terkait dengan Pengelolaan Lingkungan) Manajer Proyek Bag. Produksi Bag. Umum Seksi. Pengelolaan Lingkungan Kesehatan K 3 Penanganan Sos.ek.bud Teknis Penanganan Limbah Keamanan Bag. Teknik
  • 35. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7 RANGKUMAN Pengelolaan lingkungan khususnya dari dampak pelaksanaan proyek di laksanakan dengan jaminan bahwa pelaksanaan sesuai dengan yang ada pada daftar simak. Prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain : a. Melakukan Preventif (pencegahan). b. Melakukan Kuratif (penanggulangan). c. Memberikan Insentif ( kompensasi). Mengembangkan tujuan pengelolaan lingkungan yang akan dicapai antara lain : a. Mengembangkan dampak positif. b. Menekan dampak negatif . c. Meningkatkan daya guna faktor faktor lingkungan. d. Meningkatkan kualitas fungsi lingkungan dan daya dukung lingkungan. Pengelolaan dampak, baik positif maupun negatif dapat dilakukan dengan 4 pendekatan antara lain : a. Pendekatan teknologi, b. Pendekatan ekonomi, c. Pendekatan institusional/kelembagaan. d. Pendekatan sosial & budaya. Pengelolaan komponen lingkungan pada 3 (tiga) tahapan konstruksi yaitu : a. Pada Tahap Pra konstruksi. b. Pada Tahap Pelaksanaan konstruksi. c. Pada Tahap Pasca konstruksi. Deskripsi kerja pengelola lingkungan antara lain mencakup tugas sebagai berikut : a. Menyusun program kerja pengelolaan lingkungan jangka panjang dan pendek. b. Mengadakan evaluasi kerja pengelolaan lingkungan secara periodik c. Membuat laporan kerja pengelolaan lingkungan secara periodik. d. Melakukan dan menganalisis kegiatan pengelolaan limbah padat, cair dan gas serta sosial ekonomi budaya. e. Melakukan montoring dan evaluasi kualitas air bersih, baik untuk makan, minum, mandi dan kebutuhan lainnya. Mekanisme dalam upaya pengelolaan dan upaya pemantauan harus sesuai dengan yang terdapat pada daftar simak.
  • 36. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB III Pengelolaan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 8 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 2. Upaya pengelolaan lingkungan proyek 1 Upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak. 1. Apa prinsip yang dipakai didalam pengelolaan lingkungan? 2. Apa tujuan pengelolaan lingkungan? 3. Ada berapa pendekatan didalam mengelolan dampak? 4. Tahapan apa saja didalam pelaksanaan proyek konstruksi akan berdampak pada lingkungan? 2 Upaya pengelolaan lingkungan dijamin pelaksanaanya sesuai daftar simak. 1. Bagaimana mengupayakan pengelolaan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan daftar simak? 2. Siapa yang menjamin bahwa upaya pengelolaan lingkungan akan dilaksanakan sesuai dengan daftar simak? 3. Apa cakupan tugas pengelola lingkungan?
  • 37. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1 BAB IV PEMANTAUAN LINGKUNGAN PROYEK 4.1. UMUM Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, serasi dan berfungsi sebagai daya dukung penghidupan, maka setelah dilakukan analisis dampak lingkungan dan penyusunan dokumen RKL, maka di lengkapi dengan dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Ruang lingkup kegiatan pemantauan lingkungan meliputi aspek fisika kimia, biologi, ekonomi dan budaya. Pada aspek fisika kimia antara lain pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya penurunan kualitas udara, berupa kebisingan, penurunan kualitas air sebagai akibat pembuangan limbah cair dan padat serta tumpahan bahan bakar dari kendaraan bermotor dan lain-lain. Pada aspek biologi antara lain pemantauan terhadap penurunan fitoplankton (flora akuatik) dan fauna akuatik. Sedangkan pada aspek sosekbud antara lain diarahkan pada kemungkinan terjadinya penularan penyakit, keramaian lalu lintas, kamtibmas dan lain lain. 4.2. PEMANTAUAN LINGKUNGAN SESUAI DAFTAR SIMAK Tujuan pemantauan ini adalah untuk mengetahui dampak yang diperkirakan akan terjadi selama berlangsungnya kegiatan. Di samping itu juga bertujuan mengetahui hasil dari kegiatan pengelolaan lingkungan. Adapun kegunaan pemantauan lingkungan adalah sebagai bahan informasi atau umpan balik dalam rangka pengelolaan lingkungan proyek maupun instansi lain yang terkait. Kegunaan lain yang dapat diperoleh adalah sebagai bahan evaluasi atas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan dan selanjutnya dipergunakan untuk bahan pertimbangan pengelolaan lingkungan berikutnya. 4.3. JAMINAN PELAKSANAAN DALAM UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN SESUAI DAFTAR SIMAK Penerapan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pada tahap ini mencakup :  Pemantauan proyek konstruksi agar sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis yang telah mengikuti Kaidah lingkungan.  Penerapan dan pelaksanaan uji coba operasional.
  • 38. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2  Penilaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan untuk masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan RKL dan RPL. 1) Tahap Pra Konstruksi Pada tahap ini pekerjaan telah dilakukan dan dampak yang terjadi pada aspek sosekbud. a. Sumber dan Karakteristik Dampak Dampak yang terjadi adalah hilangnya pemilikan tanah dan penerimaan pendapatan sebagai akibat kegiatan jual beli lahan dari pemilik pertama ke pemrakarsa. Sifat dampak pada pemilikan tanah ini adalah positif sedangkan dampak terhadap pendapatan adalah negatif. Dampak lain yang terjadi adalah berubahnya status penggunaan tanah sebagai akibat langsung pengalihan fungsi lahan dari sawah menjadi lahan proyek/Bangunan. b. Metode Pemantau dan Tolok Ukur Dampak Pemantauan dapat langsung dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung ke masyarakat. Tolak ukur dampaknya adalah : - Untuk pendapatan, jumlah penerimaan dan penggunaan hasil jual beli. - Untuk hak pemilikan tanah adalah sertifikat tanda bukti pemilikan. - Untuk status penggunaan tanah, fungsi lahan yang ditetapkan saat jual beli. c. Waktu Pemantauan Waktu yang dibutuhkan adalah saat jual beli dilakukan sampai dengan Pemrakarsa mulai beroperasi, dengan frekuensi 1 kali menjelang pengoperasian Bangunan Gedung/Proyek. d. Lokasi Pemantauan Pemantauan lingkungan khususnya dilakukan di tapak proyek yaitu di Desa …….., Kecamatan ……, kabupaten …… dan Desa ……., Kecamatan ……, Kabupaten …….
  • 39. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3 2) Tahap Konstruksi Fisika – Kimia a. Sumber dan Karakteristik Dampak Pada tahap konstruksi ini, komponen lingkungan yang akan terkena dampak negatif penting adalah meningkatnya kebisingan dan menurunnya nilai kualitas air. a). Meningkatnya kebisingan udara Meningkatnya kebisingan di wilayah studi dan daerah sekitarnya akan sangat mengganggu kenyamanan dan ketenangan baik bagi karyawan/ pekerja di dalam wilayah proyek maupun bagi warga kampung yang berada tidak jauh dari lokasi proyek. Sumber kebisingan berasal dari pemasangan tiang pancang beton pada saat pembangunan berlangsung. b). Menurunya kualitas air Menurunya nilai kualitas air (parameter fisika-kimia) dapat membahayakan bagia kehidupan biota air (plankton, benthos dan nekton). Menurunnya kualitas air bersumber dari partikel tanah yang hanyut ke sungai akibat galian tagnah untuk pondasi maupun terbukanya lahan di beberapa lokasi. Sumber pencemaran juga berasal dari tercecernya minyak, solar, olie dari aktivitas kendaraan bermotor di wilayah studi. b. Metode Pemantauan dan Tolok Ukur Dampak a). Kebisingan ; metode pemantauan kebisingan suara dengan alat Sound Level Meter (SLM) model digital yang peka terhadap suara (getaran). Sebagai tolak ukur digunakan Tingkat Kebisingan LSM sesuai Permenkeas No. 718/ MENKES/PER/XI/1987 untuk lingkungan kerja seperti kantor dan hotel adalah 70 dBA dan di lingkungan permukiman sebesar 55 dBA. b). Kualitas Air; Metode yang digunakan adalah pengambilan sampek sampai air di lokasi yang telah ditentukan, kemudian dianalisis di lab induk setelah sebelumnya diberi pengawet. Beberapa parameter seperti suhu dan pH diukur secara insitu. Sebagai tolak ukur yang digunakan adalah membandingkan hasil pengukuran/analisis sample air dengan Baku Mutu Air Sungai Golongan B.
  • 40. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4 c. Waktu dan Periode Pemantauan Waktu pemantauan dilakukan sejak dimulai awal pembangunan (mulai menggali tanah/pemasangan tiang pancang pondasi) hingga pekerjaan konstruksi selesai. Untuk kebisingan, periode pemantauan dilakukan setiap seminggu sekali dilakukan selama 24 jam yang terbagi atas 5 kali pemantauan pada siang hari dan 3 kali pada malam hari. Sedangkan untuk kualitas air, periode pemantauan di lakukan setiap bulan. Masing-masing stasiun yang akan dipantau dilakukan pada kondisi/waktu yang bersamaan. d. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan untuk kebisingan dilakukan didalam wilayah studi pada jarak yang berbeda antara stasiun. Lokasi terbagi dari di bagian depan atau di pinggir jalan raya; di bagian halaman parkir, di tempat orang turun dari mobil, di bagian tengah dan di bagian belakang yang dekat dengan ruangan mesin generator/diesel serta satu satiun berada diperkampungan yang terdekat dengan lokasi hotel berada. Untuk pemantauan kualitas air, sebanyak 5 stasiun terbagi atas satu di inlet air yang masuk ke wilayah proyek; dua stasiun terletak di dalam wilayah proyek; satu stasiun terletak setelah air limbah keluar dari wilayah proyek dan satu stasiun lagi di sumur penduduk setempat. Biologi a. Sumber dan Karakteristik Dampak Komponen lingkungan yang akan terkena dampak pada aspek biologi ini adalah flora akuatik (plankton) dan fauna akuatik (zooplankton, benthos dan nekton). Menurunya kelimpahan flora dan fauna akuatik dapat disebabkan oleh menurunya kualitas air di wilayah proyek terutama yang disebabkan oleh limbah cair yang berasal dari kegiatan proyek. Penurunan kelimpahan biota air dapat menyebabkan menurunya sumber daya perairan dan kurang berfungsinya tata guna perairan bagi kehidupan organisme air dan mahluk hidup lainnya.
  • 41. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5 b. Metode Pemantauan dan Tolok Ukur Dampak Metode pemantauan untuk flora akuatik (plankton) yaitu dengan menggunakan alat plankton net nomor 25 setelah air sample disaring dengan alat tersebut pada volume tertentu. Sedangkan untuk fauna akuatik (benthos) digunakan alat dredge atau grab juga bias digunakan pralon diameter 9 – 10 cm untuk mengambil substrat dimana biota tersebut hidup. Sebagai tolak ukur yang digunakan adalah indeks keanekaragaman (H) jenis baik pada organisme plankton maupun organisme benthos. Jika indeks H sama dengan atau diatas 3,0 berarti perairannya belum tercemar/tercemar sangat ringan; indeks H antara 2,0 – sampai dengan di bawah 3,0 dikatan perairan telah tercemar ringan; indeks H di bawah 2,0 dikatakan perairan telah tercemar berat. c. Waktu dan Periode Pemantauan Waktu pemantauan dilakukan selama pekerjaan konstruksi berlangsung. Periode pemantauan dilakukan setiap bulan sesuai atau sama dengan periode pemantauan pada kualitas air. d. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan untuk aspek biologi (plankton, benthos dan nekton) sama dengan lokasi pemantauan pada parameter kualitas air. Sosial Ekonomi dan Budaya a. Sumber dan Karakteristik Dampak Pada tahap konstruksi komponen social ekonomi budaya yang diduga terkena dampak adalah mata pencaharian dan ketenagakerjaan, pendapatan, lalu lintas/ transportasi kesehatan dan keselamatan kerja dan persepsi masyarakat. b. Metode dan Tolok Ukur Dampak Metode yang digunakan adalah pengamatan serta wawancara para anggota masyarakat dan para pekerja. Sedangkan tolok ukurnya adalah : - Mata pencaharian dan ketenaga kerjaan, diukur dengan jumlah lapangan kerja yang tercipta dan jumlah tenaga kerja yang terserap selama pembangunan sarana dan prasarana.
  • 42. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6 - Pendapat di ukur dengan jumlah gaji/upah yang diterima rata-rata per hari atau per bulan dibandingkan dengan upah minimum regional. Lalu lintas / transportasi diukur dengan jumlah kendaraan yang lewat khususnya pada jam berangkat dan pulang kerja. - Kesehatan dan keselamatan kerja diukur dengan jumlah tenaga kerja yang terkait atau mengalami kecelakaan kerja. - Persepsi masyarakat di ukur dengan presentasi anggota masyarakat yang setuju atau tidak setuju terhadap kegiatan pembangunan proyek. Makin besar prosentase yang tidak setuju maka dampaknya menjadi negatif. c. Waktu dan Periode Pemantauan Pemantauan dilakukan selama pekerjaan konstruksi berlangsung. Untuk komponen transportasi dan kesehatan dan keselamatan kerja di pantau tiap hari. Untuk komponen pendapatan di pantau selama 6 bulan sekali. Sedangkan persepsi dan penyerapan tenaga kerja dipantau satu kali selama pekerjaan konstruksi berlangsung. d. Lokasi Pemantauan Pemantauan pada aspek sosial ekonomi dan budaya dilakukan di area pembangunan (tapak proyek baik di dalam areal pekerjaan maupun masyarakat sekitarnya). Kelembagaan Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh Manajemen proyek beserta instansi terkait. Proyek menyelenggarakan pemantauan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pengelolaan lingkungan telah diterapkan secara efektif dan efisien. Adapun lembaga atau instansi yang ikut serta memantau adalah : a) Departemen Kesehatan yaitu Kanwil Departemen Kesehatan. b) Biro Kependudukan dan Lingkungan Hidup. c) Kantor Wilayah terkait. d) Kantor Departemen Tenaga Kerja.
  • 43. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7 Lampiran 4.1 TABEL. MATRIX EVALUASI/ PEMANTAUAN DAMPAK HIPOTETIK KomponenLingkungan KEGIATAN A. PRAKONSTRUKSI 1. Perubahantanah 2. Studi Kelayakan 3. Pendapatan masyarakat 4. Perijinan B. KONSTRUKSI 1. Pemasanganpondasi/ pancang 2. Penggaliantanah untukkolamrenang 3. Pengangkutan material 4. Rekruitmentenaga kerjauntukpembang- unangedung 5. Pembangunangedung/ saranadanPrasarana 6. Transportasi 7. Pemanfaatanenergi Skalakepentingandampak:1tidakpenting, 2kurangpenting, 3cukuppenting, 4.penting, 5sangatpenting 5. Fauna Akuatik (Nekton Bentos) 1. Kualitas Udara (Kebisingan) 2. Debit Air 3. Kualitas Air (Fisika Kimia 4. Flora Akuatik (Plankton)
  • 44. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 8 RANGKUMAN Ruang lingkup kegiatan pemantauan lingkungan meliputi aspek fisika, kimia, biologi, ekonomi dan budaya. Pemantauan aspek fisika kimia meliputi kemungkinan terjadinya penurunan kualitas udara, kebisingan, penurunan kualitas air, Aspek biologi meliputi penurunan fitoplankton (flora akuatik) dan fauna akuatik. Aspek sos,ek,bud meliputi kemungkinan terjadinya penularan penyekit, lalu lintas, kamtibmas dan lain lain. Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui dampak yang diperkirakan akan terjadi selama berlangsungnya kegiatan. Kegunaan pemantauan sebagai bahan informasi dan evaluasi atau umpan balik dalam rangka pengelolaan lingkungan proyek maupun instansi lain yang terkait dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola lingkungan berikutnya. Jaminan dalam upaya pemantauan lingkungan sesuai daftar simak mencakup ; a. Pemantauan pelaksanaan proyek konstruksi . b. Penerapan dan pelaksanaan uji coba operasional. c. Penilaian hasil pelaksanaan pemantauan lingkungan. Dampak yang terjadi pada tahap pra konstruksi umumnya aspek sosekbud dan dapat dipantau dari : a. Sumber dan karakteristik dampak. b. Metode pemantauan dan tolok ukur dampak. c. Waktu pemantauan. d. Lokasi pemantauan. Dampak yang terjadi pada tahap pelaksanaan konstruksi umumnya aspek Fisika-kimia, biologi, sosial ekonomi & budaya, dan kelembagaan, masing masing dapat dipantau dari: a. Sumber dan karakteristik dampak. b. Metode pemantauan dan tolok ukur dampak. c. Waktu pemantauan. d. Lokasi pemantauan.
  • 45. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB IV Pemantauan Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 9 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 3. Upaya pemantauan lingkungan proyek 1 Upaya pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai daftar simak. 1. Apa yang dimaksud dengan UKL dan UPL ? 2. Apa tujuan pemantauan lingkungan? 3. Apa kegunaan pemantauan lingkungan? 4. Siapa yang bertugas untuk pemantauan lingkungan? 5. Kapan pemantauan dilaksanakan? 2 Upaya pemantauan lingkungan dijamin dilaksanakan sesuai daftar simak. 1. Sebutkan cakupan jaminan upaya pemantauan. 2. Apa yang diperhatikan dalam upaya pemantauan pada tiap tahapan konstruksi 3. Bagaimana bila terjadi ketidak sesuaian dengan standar yang di persyaratkan pada daftar simak?
  • 46. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 1 BAB V AUDIT LINGKUNGAN PROYEK 5.1. UMUM Prosedur ini digunakan sebagai panduan melaksanakan kegiatan audit dampak Lingkungan terhadap pelaksanaan proyek. Mencakup kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan. Tujuan dan sasaran yaitu memberikan panduan bagi kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan audit lingkungan untuk memverifikasi bahwa sistem menajemen dampak lingkungan akibat pelaksanaan proyek telah diterapkan secara efektif. Permintaan tindakan koreksi yang diminta oleh auditor kepada pihak teraudit dinamakan CAR (Corrective Action Request). Audit Lingkungan yaitu kegiatan pemeriksaan yang sistimatis dan bebas menentukan apakah kegiatan dan hasil yang berkaitan telah memenuhi sistem manajemen dampak lingkungan secara efektif dan sesuai. Seorang auditor adalah petugas yang akan melakukan audit dampak lingkungan dan mempunyai kualifikasi untuk melakukan kegiatan audit dampak lingkungan. Auditee adalah seorang atau unit kerja yang diaudit. 5.2. EVALUASI HASIL UKL (UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN) & UPL (UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN) 1) Urutan kegiatan audit dampak lingkungan mengacu kepada diagram terlampir. 2) Rencana audit dampak lingkungan dibuat pada awal proyek. 3) Kegiatan audit sekurang kurangnya dilaksanakan 2 kali dalam periode proyek yaitu pada akhir phase pra konstruksi dan pada akhir phase Konstruksi. 4) Auditor untuk setiap kegiatan audit ditetapkan dengan surat penetapan tugas yang ditanda tangani oleh wakil manajemen (dimana dalam pelaksanaanya auditor yang ditunjuk merupakan petugas yang independen dari tanggung jawab dan tugas pada unit yang diaudit). 5) Kegiatan persiapan se kurang kurangnya terdiri dari : a. Membuat jadwal audit dampak lingkungan yang fleksibel sesuai keperluannya. b. Menyiapkan dokumen dokumen yang digunakan selama audit dampak lingkungan. c. Menyiapkan formulir CAR, daftar pertanyaan yang diperlukan.
  • 47. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 2 6) Pelaksanaan audit. dampak lingkungan terdiri dari : a. Rapat pembukaan, auditor menjelaskan program audit dampak lingkungan dan melakukan konfrmasi jadwal kepada auditee. b. Pemeriksaan , yaitu : - Mengumpulkan bukti bukti ketidaksesuaian berdasarkan hasil wawancara, pemeriksaan dokumen dan pengamatan. - Temuan ketidak sesuaian dicatat pada formular CAR dan harus disetujui oleh auditee. - Auditee harus menentukan target rencana perbaikan pada CAR c. Rapat penutupan, auditor menyampaikan laporan atas hasil pengamatan dan temuan temuan selama pelaksanaan audit dampak lingkungan dan kesimpulan mengenai keefektifan sistem menejemen lingkungan. 7) Ketidak sesuaian yang ditemukan dalam audit dikategorikan dalam 3 jenis, yaitu: a. Major : bila tidak ditemui bukti bukti yang memadai bahwa auditee telah melaksanakan pengaturan yang berlaku atau tidak mengindahkan prosedur yang ada. b. Minor : bila dalam pelaksanaan kegiatan telah mengikuti pengaturan serta prosedur yang berlaku namun masih terdapat kekurangan kekurangan dalam dokumentasinya ataupun dalam pelaksanaan prosedurnya. c. Catatan : bila semua bukti ditemukan tidak bertentangan dengan pengaturan dan prosedur yang berlaku, namun dirasakan perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen. 8) Auditor mengevaluasi dan menyimpulkan hasil temuan dari seluruh pengamatan yang dilaksanakan selama kegiatan audit dampak lingkungan. 9) Formulir CAR ditandatangani oleh auditor dan auditee pada saat pelaksanaan rapat penutupan. 10) Laporan hasil audit disampaikan kepada wakil manajemen sebagai bahan tindakan perbaikan selanjutnya. 5.3. AUDIT LINGKUNGAN AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup wajib bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup (RKL-RPL) sehingga dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban AMDAL, untuk kasus seperti ini kegiatan tersebut dikenakan Audit Lingkungan Hidup Wajib sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan yang Diwajibkan. Audit Lingkungan Wajib merupakan dokumen
  • 48. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 3 lingkungan yang sifatnya spesifik, dimana kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat kondisi-kondisi khusus yang aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. Kegiatan dan/atau usaha yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun Audit Lingkungan tidak membutuhkan AMDAL baru. AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Sukarela Kegiatan yang telah memiliki AMDAL dan dalam operasionalnya menghendaki untuk meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal. Pelaksanaan Audit Lingkungan tersebut dapat mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan Audit Lingkungan. Prosedur dan tanggung jawab 1) Auditor : a. Menerima surat penetapan tugas dari wakil manajemen. b. Kegiatan persiapan : - Menyusun jadwal dan program audit Dampak lingkungan - Menyiapkan formulir formulir yang diperlukan. c. Pelaksanaan audit : - Melaksanakan rapat pembukaan dengan para auditee. - Melakukan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah disepakati dengan auditee. - Membuat evaluasi dan kesimpulan atas hasil audit dampak lingkungan. - Melaksanakan rapat penutupan dengan para auditee. - Menyusun laporan hasil audit dampak lingkungan dan disampaikan kepada wakil manajemen. - Menerima dan memverifikasi tindakan perbaikan dari auditee dan menutup temuan. 2) Auditee : a. Menyediakan semua sumber daya dan bukti kerja yang diminta auditor yang diperlukan guna kelancaran audit dampak lingkungann serta bekerja sama dengan auditor untuk mensukseskan pelaksanaan audit agar sesuai dengan tujuannya.
  • 49. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 4 b. Menandatangani hasil temuan dan membuat rencana tindakan perbaikan (CAR) c. Melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan rencana. d. Menyampaikan hasil tindakan perbaikan kepada auditor agar temuan dapat segera ditutup 3) Wakil Manajemen : a) Menetapkan surat penetapan tugas auditor dampak lingkungan b) Mengevaluasi laporan hasil audit dampak lingkungan dan membahas rapat tinjauan manajemen. Kondisi khusus 1) Bila pemeriksaan menurut pertimbangan tidak memuaskan, maka auditor berwenang untuk melakukan pemeriksaan ulang, demikian juga bila pelaporan audit dampak lingkungan tidak memuaskan. 2) Perbedaan pendapat mengenai kategori temuan audit yang tidak terselesaikan antara auditor dan auditee harus diselesaikan oleh auditor yang bersangkutan dan wakil manajemen. Rekaman 1) Surat penetapan tugas auditor dampak lingkungan. 2) Rencana audit. 3) Jadwal audit. 4) Laporan hasil audit. 5) Daftar hadir rapat pembukaan & Penutupan. Lampiran 1) Bagan alir audit dampak lingkungan. 2) Formulir CAR. 3) Formulir laporan hasil audit.
  • 50. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 5 Lampiran 5.1 Bagan Alir Audit Dampak Lingkungan Mulai Rencana Audit Dampak Lingkungan Persiapan CAR, Hasil Audit yang lalu, Jadwal Audit Lengkap? Tidak Ya Rapat Pembukaan Pemeriksaan Evaluasi hasil Audit Rapat Penutupan Penyusunan Laporan Selesai
  • 51. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 6 RANGKUMAN Pelaksanaan audit lingkungan mencakup kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan samapai dengan penyusunan laporan. Tujuan dan sasarannya memberikan panduan bagi kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan audit lingkungan untuk memverifikasi bahwa sistem menajemen dampak lingkungan akibat pelaksanaan proyek telah diterapkan secara efektif. Audit Lingkungan yaitu kegiatan pemeriksaan yang sistimatis dan bebas menentukan apakah kegiatan dan hasil yang berkaitan telah memenuhi sistem manajemen dampak lingkungan secara efektif dan sesuai. Seorang auditor adalah petugas yang akan melakukan audit dampak lingkungan dan mempunyai kualifikasi untuk melakukan kegiatan audit dampak lingkungan. Auditee adalah seorang atau unit kerja yang diaudit. Hasil UKL dan UPL dievaluasi. Pelaksanaan audit dampak lingkungan terdiri dari : a. Rapat pembukaan, b. Pemeriksaan , c. Rapat penutupan, Lihat lampiran 5.1 Bagan alir audit dampak lingkungan Auditor mengevaluasi dan menyimpulkan hasil temuan dari seluruh pengamatan yang dilaksanakan selama kegiatan audit dampak lingkungan.
  • 52. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) BAB V Audit Lingkungan Proyek Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) V - 7 ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI 4. Melakukan audit lingkungan proyek 1 Hasil pelaksanaan UKL (Upaya Kelola Lingkungan) & UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) dimonitor dan dievaluasi untuk tujuan konsisten terhadap pelaksanaan proyek dan amdal. 1. Apa yang dimaksud audit lingkungan? 2. Apa tujuan pelaksanaan audit? 3. Siapakah auditor itu? 4. Apa tugas auditor itu? 5. Siapakah Auditee itu? 2 Audit lingkungan dilakukan secara berkala sepanjang waktu proyek 1. Terdiri dari apakah pelaksanaan audit itu? 2. Kapan audit dilaksanakan? 3. Kategori apa saja temuan ketidak sesuaian? 4. Kapan formulir CAR ditandatangani oleh auditor dan auditee? 5. Kepada siapa laporan audit disampaikan?
  • 53. MODUL CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Environmental Management Project) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DAFTAR PUSTAKA Anonymous, Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Anonymous, 1991. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI No. Kep. 50/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penentuan Dampak Lingkungan beserta lampirannya. Anonymous, Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 yang kemudian disempurnakan dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Anonymous, Berbagai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal tentang Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL, sebagai penjabaran dari PP No. 51 Tahun 1993. Anonymous, Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan. Anonymous, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan. Anonymous, Berbagai Keputusan Menteri-Menteri Sektoral tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan AMDAL untuk masing-masing. sektor sebagai penjabaran dari Pedoman Umum Pelaksanaan AMDAL dari Menteri Negara Lingkungan Hidup. Anonymous, SNI 19 -14001 - 2005 Persyaratan dan Panduan Penggunaan Sistem Manajemen Lingkungan Anonymous, SNI 19 - 14004 – 2005 Panduan Umum tentang Prinsip, sistem dan teknik pendukung Sistem Manajemen Lingkungan. Anonymous, ISO 14000 Sistem Manajemen Lingkungan